Anda di halaman 1dari 3

Kritik Karl Marx Terhadap Kapitalisme

Anisa Lusiana

anisa02.akt@gmail.com

Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam masyarakat meliputi perubahan
struktur, sistem dan organisasi sosial sebagai akibat adanya modifikasi pola-pola kehidupan
manusia, yang dipengaruhi oleh adanya faktor kebutuhan intern dan ekstern masyarakat itu
sendiri. Masyarakat sebagai suatu sistem sudah tentu dalam perwujudannya, senantiasa
mengalami perubahan yang dapat berupa kemajuan atau kemunduran, luas atau terbatas,
cepat atau lambat (Afifuddin, 2015). Pembangunan ekonomi yang kapitalistik, menurut cara
pandang Marxis konvensional, bisa melalui dua jalan. Jalan pertama, yang dianggap ideal
adalah jalan dari bawah ditempuh melalui proses pembebasan para borjuasi dari kungkungan
kelas-kelas sosial dominan di pedesaan maupun di perkotan. Sedangkan jalan kedua, adalah
model Prussia yang bersifat top down. Jalan ini ditempuh ketika tidak terdapat kelas pemilik
modal yang cukup kuat yang memaksa negara mengambil alih peran utama dalam
pembangunan dart industrialisasi (Hiariej, 2006).

Ernest Mandel dalam buku Bagong Suyanto yang berjudul “Sosiologi


Ekonomi:Kapitalisme dan Konsumsi di Era Masyarakat Post Modernisme” membahasa lebih
perinci dan mengajukan lima ciri pokok dari ekonomi kapitalisme. Pertama, ditingkat
produksi, corak kapitalis adalah produksi komoditas, untuk meraih keuntungan yang sebesar-
besarnya. Kedua, produsksi dilandasi kepemilikan pribadi. Ketiga, produksi dioperasinalkan
dalam rangka meraih mengusai pasar yang berada dibawah kendali persaingan. Keempat para
kapitalis berupaya merauk keuntungan yang sebesar- besarnya dengan cara melakukan.
Kelima, Tujuan terakhir dari porduksi adalah akumulasi kapital (Sirajuddin,and Tamsir,
2019).

Melihat sejarahnya, berbicara kapitalisme seolah tak mungkin untuk mengabaikan


Weber dan Adam Smith. Kedua nama tersebut akan dikutip dalam menengok sejarah
kapitalisme. Menurut Huntington, “ada tesis Weber yang menyatakan bahwa protestanisme
mendorong usaha ekonomi, perkembangan borjuasi, kapitalisme, dan kemakmuran ekonomi,
sehingga memperlancar munculnya lembaga-lembaga demokrasi”. Sedangkan Fakih
menyatakan, Adam Smith merupakan pemikir pertama yang mengembangkan pentingnya
‘akumulasi kapital’ dalam pengembangan ekonomi. Teori Adam Smith tentang labour theory
of value itu kemudian menjadi dasar kapitalisme (Kartini et al., 2017). Sistem ekonomi
kapitalis adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan secara penuh kepada
setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti memproduksi barang,
menjual barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya. Dalam sistem ini pemerintah bisa
turut ambil bagian untuk memastikan kelancaran dan keberlangsungan kegiatan
perekonomian yang berjalan, tetapi bisa juga pemerintah tidak ikut campur dalam ekonomi.
Dalam perekonomian kapitalis setiap warga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai. Namun
Karl Marx mengkritik paham terkait dengan sistem kapitalisme.

Karl Marx mempunyai nama lengkap Karl Heinrich Marx. Ia dilahirkan pada tanggal
5 Mei 1818 M di kota Trier–Prusia sebelah perbatasan barat Jerman. Ia dilahirkan ditengah-
tengah keluarga Yahudi (Kambali, 2020). Bagi Karl Marx, esensi dari sistem kapitalisme
adalah pelipat gandaan kapital (uang). Dengan uang para kapitalis membeli tenaga kerja dan
mesin produksi untuk menghasilkan komoditas. Setelah komoditas dihasilkan para kapitalis
menjualnya lagi untuk mendapatkan uang yang lebih banyak lagi. Sirkulasi pertukaran barang
dan perubahan uang menjadi komoditas dan berubah lagi menjadi uang, di kenal dengan pola
M – C – M.3 Nilai lebih yang diambil oleh kaum kapitalis dari kaum buruh pada dasarnya
adalah sebuah tindakan pencurian terhadap hak-hak kaum buruh yang di sebut Karl Marx
sebagai tindakan eksploitasi. Modal atau kapital dapat diibaratkan seperti uang yang
dipergunakan untuk memperoleh lebih banyak uang (Kambali, 2020). Modal adalah uang
yang tidak digunakan untuk membeli barang-barang kebutuhan ataupun barang-barang yang
diinginkan individu. Modal adalah uang yang ditanam supaya tumbuh dan menghasilkan
lebih banyak uang (hendrawan, 2014).

Pandangan sistem ekonomi kapitalis mengatakan bahwa menyamakan antara


kebutuhan dan keinginan adalah hal yang tidak tepat dan tidak sesuai dengan fakta
(Sholahuddin, 2007). Karya-karya awal Marx berbicara mengenai hubungan antara kerja dan
hakikat manusia. Marx meyakini bahwa sistem produksi kapitalis membuat kerja manusia
menjadi tidak sesuai dengan hakikat kemanusiaannya. Ketidaksesuaian antara hakikat
kemanusiaan dan kerja tersbut disebut alienasi (Hendrawan, 2014). Dalam hal ini, manusia
yang terlibat dalam proses produksi adalah sebagaimana struktur pengorganisasian sosial
produksi yang terdiri atas kaum pemilik modal dan kaum pekerja. Hubungan-hubungan
produksi selalu mengambil bentuk hubungan hak milik dalam masyarakat dan hubungan
sosial sesuai apa yang telah diatur masyarakat tentang kondisi dan kekuatan produksi serta
menyalurkan hasil produksi kepada anggota masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Sirajuddin, dan Tamsir. (2019).Rekonstruksi Konseptual kepemilikan Harta Prespektif


Ekonomi Islam (Studi Kritis Kepemilikan Harta Sistem Ekonomi Kapitalisme). Jurnal
Laa Maysir, 6(2). hal. 211-225.

Afifuddin. (2015). Pendidikan dengan Pendekatan Marxis-Sosialis. Jurnal Adabiyah, 15(2),


hal. 193–207. http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/adabiyah/article/view/703

Hendrawan, datu. (2014). Alienasi Pekerja Pada Masyarakat Kapital. Jurnal Filsafat, hal.
13–33. https://media.neliti.com/media/publications/232226-alienasi-pekerja-pada-
masyarakat-kapital-5ea7b7db.pdf

Hiariej, E. (2006). Perkembangan Kapitalisme Negara di Indonesia. Jurnal Ilmu Sosial Dan
Ilmu Politik, 10(1). hal. 91–120.

Kambali, M. (2020). Pemikiran Karl Marx Tentang Struktur Masyarakat (Dialektika


Infrastruktur Dan Suprastruktur). Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Ekonomi Islam, 8(2).
hlm. 63–80. https://media.neliti.com/media/publications/332489-pemikiran-karl-marx-
tentang-struktur-mas-fb1b694e.pdf

Kartini, D. S., Mulyawan, R., & Yuningsih, N. Y. (2017). Kapitalisme Pedesaan Di Kawasan
Ekonomi Khusus (Kek) Tanjung Lesung Kabupaten Pandeglang Propinsi Banten.
CosmoGov, 3(1). hlm. 55. https://doi.org/10.24198/cosmogov.v3i1.12636

Sholahuddin, M. (2007). Kritik Terhadap Sistem Ekonomisosialis Dan Kapitalis. Jurnal


Ekonomi Pembangunan: Kajian Masalah Ekonomi dan Pembangunan, 2 (2). hlm. 193).
https://doi.org/10.23917/jep.v2i2.3915

Anda mungkin juga menyukai