Disusun Oleh :
Istilah ekonomi politik yang digunakan dalam teori Marxian tidak merujuk pada
pemikiran-pemikiran tentang hubungan antara ekonomi dengan politik, melainkan merujuk
pada sebuah cara berfikir tentang perekonomian yang di dasarkan pada metode dan dari
pemikir-pemikir ekonomi klasik, terutama Adam Smith dan David Ricardo. Dalam metode
ini menekankan bahwa pada ide perekonomian pasar bekerja menurut prinsip-prinsip yang
reproduksi dan ekspansi sistem kesalingtergantungan material antar orang. Proses ini terjadi
menurut pola-pola perkembangan yang dalam pandangan ekonomi klasik tidak dipengaruhi
oleh kehendak atau keinginan dari tiap-tiap orang. Memang individu-individu dalam
perekonomian pasar bisa bertindak secara independen sesuai dengan keinginan mereka.
Namun, kebutuhan pribadi ini sebenarnya berdiri atas sebuah struktur reproduksi yang
objektif dimana struktur reproduksi ini memiliki tuntutan-tuntutan sendiri yang akan
mengendalikan individu didalam menentukan apa yang menjadi kepentingan pribadinya.
Dalam pembahasan ini ada beberapa aliran yang memiliki perbedaan satu sama lain,
namun disatukan oleh satu tema yaitu transformasi kepentingan pribadi (objektif) menjadi
kepentingan subjektif.
Menurut Marx, pada awalnya individu-individu ini tidak memandang dirinya sebagai
anggota dari sebuah kelas tertentu dan juga tidak memandang bahwa kepentingan pribadi
mereka sebagai kepentingan dari sebuah kelas. Argumen yang diajukan Marx menjelaskan
bagaimana kelas bisa muncul dalam masyarakat sipil di awali dengan mengkritik pandangan
dari pendekatan klasik tentang tujuan pasar. Teori Marxian menyatakan bahwa perekonomian
pasar bukanlah mekanisme untuk memaksimalkan kesejahteraan pribadi dari individu di
dalamnya melainkan sebuah sarana untuk memfasilitasi para kapitalis untuk merampas nilai
surplus dan mengakumulasi kapital. Pasar memang dapat berfungsi sebagai insitusi sosial
karena memungkinkan semua individu mengejar kepentingan dirinya sendiri dan
mengumpukan kekayaan pribadi dalam bentuk kapital (besar).
Kelas Pekerja
Kemudian tentang kelas pekerja, bagi Marx kelas pekerja memang berada ditengah-
tengah masyarakat sipil tetapi bukan bagian dari masyarakat sipil. Masyarakat sipil
menciptakan dan memperluas ukuran dari kelas pekerja tapi tidak memberikan kesempatan
bagi kelas pekerja untuk mengakses keuntungan yang didapatkan masyarakat itu secara
keseluruhan, sehingga ketidakadilan yang dirasakan oleh kelas pekerja. Akibatnya dibawah
kapitalis, para pekerja tidak lagi memiliki ketrampilan khusus yang membuat bidang industri
yang satu menjadi berbeda dari bidang industri lain. sekarang semua pekerja menjadi buruh
tanpa terpengaruh oleh jenis produk apa yang dihasilan. Maka langkah selanjutnya untuk
menuju sebuah kesadaran kelas adalah para pekerja ini tinggal menyadari implikasi-implikasi
dari kondisi mereka sendiri.
Kelas Kapitalis
Kondisi ekonomi yang dihadapi kelas kapitalis adalah kondisi dimana para kapitalis
saling bersaing untuk mengumpulkan kekayaan pribadi antara satu dengan yang lain. Dimana
menurut teori Marxian, kegiatan mencari keuntungan pribadi bisa membawa dampak yang
merusak bagi tatanan sosial.
Marx juga berpendapat bahwa upaya akumulasi kekayaan pribadi merupakan
keinginan mendasar yang ada dalam diri semua manusia dan karena kapitalisme memberikan
peluang untuk melakukan keinginan itu, maka sistem kapitalis adalah satu-satunya sistem
yang bisa berlaku secara universal dimana universalitas ini dapat terwakili oleh kaum
kapitalis.
Teori politik revolusioner Marx ini didasarkan pada prinsip-prinsip internal dari
kapitalisme itu sendiri, yaitu prinsip-prinsip yang berlaku berdasarkan sifat-sifat dasar dari
perekonomian kapitalis itu sendiri. Teori ini juga menjelaskan mengapa kapital mengalami
ekspansi, mengapa kapital kemudian terkonsentrasi ke tangan beberapa individu atau
perusahaan tertentu, dan bagaimana ekspansi kapital itu menggantikan pekerja dengan
teknologi.
Ide utama dari pendekatan reformis dalam sosial demokrasi adalah meningkatkan
kepentingan material dari pekerja dengan tetap menggunakan kepentingan material dari
pekerja dengan tetap menggunakan kerangka kapitalisme dan deokrasi liberal. Tujuannya
adalah membuat kapitalisme menjadi menguntungkan bagi lebih banyak orang dan bukan
cuma segelintir kapitalis saja.
Menurut marx, negara adalah bagian dari superstruktur, yaitu wadah politik dari
kapitalisme yang merespons perubahan-perubahan dalam faktor-faktor ekonomi. Penafsiran
teori Marxis terhadap Negara sendiri memiliki beberapa variasi dimana semuanya tetap
memiliki satu tema yang sama, yaitu kebutuhan untuk mempertahankan tatanan sosial (dan
kesatuan sosial) dimana kondisi dari orang-orang dalam tatanan itu mengalami pertentangan
secara fundamental antara yang satu dengan yang lain.