Anda di halaman 1dari 4

ISIP4310

NASKAH TUGAS MATA KULIAH


UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2020/21.2 (2021.1)

Fakultas : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Kode/Nama MK : ISIP4310/Sistem Ekonomi Indonesia
Tugas :1

No. Soal
1 Jelaskan mengapa sistem ekonomi yang berhasil di suatu negara tidak selalu dapat diterapkan di
negara lain secara langsung?

2 Pada dasarnya, baik sistem ekonomi kapitalisme maupun komunisme, sama-sama menganggap bahwa
pemerintah memiliki peran yang penting di dalam perekonomian. Meskipun begitu, tetap di antara
keduanya terdapat perdebatan dalam isu sejauhmana intervensi pemerintah boleh dilakukan. Terkait hal
ini, coba jelaskan perbedaan cara pandang sistem ekonomi kapitalisme dan komu-nisme dalam melihat
peran negara terhadap perekonomian?

3 Jelaskan apa yang menjadi perbedaan utama antara sistem ekonomi pancasila dengan sistem ekonomi
kapitalisme dan komunisme?

Jawaban :
1. Perekonomian suatu negara tidak akan dapat berjalan tanpa adanya sistem yang jelas. Ini
dikarenakan sistem ekonomi dapat berfungsi sebagai pendorong terjadinya produksi. Sistem
perekonomian yang baik dapat membuat pelaku ekonomi untuk terus menghasilkan barang atau
jasa. Tidak hanya itu, dengan adanya sebuah sistem yang sesuai dengan kondisi dan karakteristik
suatu negara, maka hasil produksi tidak akan terpusat pada satu golongan saja. Karena di dalam
sistem tersebut telah mengatur bagaimana pembagian hasil produksi agar bisa terdistribusi secara
merata ke seluruh lapisan masyarakat. Dampak dari distribusi yang merata ini yakni meminimalisir
kesenjangan yang mungkin terjadi. Salah satu proses ekonomi yang penting adalah distribusi.
Dengan mekanisme distribusi yang baik, hasil produksi bisa tersalurkan dari produsen ke
konsumen. Nah, tugas dari sistem perekonomian adalah menciptakan bagaimana mekanisme
distribusi yang tepat agar semua hasil produksi bisa sampai di tangan konsumen yang
membutuhkan.
2. Sering kita mendengar orang berkata “namanya juga negara kapitalis, yang kaya makin kaya” atau
“emangnya mau jadi negara yang sosialis banget?” Tapi, apakah yang sebenarnya dimaksud
dengan kapitalisme dan sosialisme?
Kapitalisme memiliki andil yang besar atas tingginya angka kemiskinan, pengangguran,
kesenjangan sosial, kerusakan lingkungan serta pemanasan global. Namun apakah kapitalisme itu
merupakan sesuatu yang jahat yang harus dimusuhi dan dihapuskan?
a. Kapitalisme
Perkembangan sistem perekonomian modern ditandai dengan diterbitkannya The Wealth
of Nations pada tahun 1776 oleh Adam Smith. 
Dalam bukunya, Smith memberikan pembahasan mengenai banyak topik, diantaranya:
tenaga kerja, modal, suku bunga, dan perdagangan. Smith berpendapat bahwa mekanisme pasar
bebas tanpa campur tangan pemerintah yang berlebihan dapat membantu dalam pencapaian
kepentingan bersama. Menurut Smith, kemakmuran dapat dicapai apabila individu berlaku
sesuai kepentingan diri sendiri dan keseimbangan pasar akan terjadi secara alamiah tanpa perlu
campur tangan pemerintah. Melalui mekanisme pasar bebas tanpa banyak regulasi, atau yang
biasa disebut dengan laissez-faire, harga-harga barang dan jasa, termasuk upah dan suku bunga,
akan tercapai dengan sendirinya. Hal ini lah yang menjadi dasar pemikiran ekonomi kapitalis,
dimana kepemilikan faktor-faktor produksi bebas dimiliki oleh pihak swasta atau individu. 
Dalam sistem perekonomian kapitalis, tidak ada pembatasan kepemilikan faktor
produksi. Siapapun berhak memiliki faktor produksi, melakukan proses produksi dan  menjual
hasil produksinya, baik itu berupa barang maupun jasa. Hasil produksi tersebut akan dibeli oleh
konsumen dengan harga yang disepakati antara penjual dan pembeli. Hal ini akan memacu
terjadinya persaingan antar produsen untuk menghasilkan barang dan jasa yang laku dan disukai
oleh konsumen. 
The Wealth of Nations diterbitkan pada awal terjadinya revolusi industri di Eropa dan
pemikiran-pemikiran Smith yang tertuang dalam buku tersebut banyak yang diadopsi oleh
pemerintahan Britania Raya saat itu. Dengan berjalannya revolusi industri, sistem perekonomian
kapitalis pun semakin berkembang.
Namun, hal ini menimbulkan beberapa masalah, termasuk diantaranya masalah
ketimpangan yang parah. Pemilik faktor-faktor produksi terus mengedepankan keinginan
mereka untuk mengantongi keuntungan lebih banyak. Hal ini menyebabkan terjadinya degradasi
kelayakan kerja para buruh. Saat itu, banyak buruh yang dipekerjakan dengan kondisi kerja yang
buruk, jam kerja yang panjang, gaji yang rendah, dan minimnya perhatian terhadap keamanan
dan kepentingan mereka. Anak-anak pun umum dipekerjakan dalam kondisi-kondisi yang tidak
layak. Hal ini mengundang banyak kritik dan kemudian melahirkan pemahaman komunisme
yang diantaranya dicetuskan oleh Karl Marx dan Friedrich Engles.
b. Komunisme
Menurut Marx, pemilik modal akan terus menekan ongkos produksi agar mereka bisa
mengantongi keuntungan yang lebih banyak. Hal itulah yang menyebabkan buruh digaji dengan
jumlah yang tidak seberapa dibandingkan dengan harga jual produk yang diproduksinya. 
Melihat kondisi buruh yang sangat dirugikan tersebut, Marx berargumen bahwa akan
terjadi revolusi buruh yang akan mengakibatkan pergantian sistem dari kapitalis menjadi
komunisme. Secara simpel, Marx mendefinisikan komunisme sebagai penghapusan kepemilikan
pribadi atas faktor-faktor produksi. Dengan kata lain, dalam pemahaman komunisme, faktor-
faktor produksi, diantaranya tanah serta sumber daya ekonomi lainnya, dimiliki oleh negara.
Negara lah yang melakukan alokasi serta mengatur proses produksi. Hasil produksi pun
didistribusikan oleh negara secara merata sesuai dengan kebutuhan rakyat.
Dalam The Communist Manifesto yang diterbitkan pada tahun 1848, Karl Marx dan
Friedrich Engels mengatakan bahwa sistem komunisme yang sebenarnya akan membentuk
masyarakat dimana semua orang adalah setara, sehingga tidak dibutuhkan lagi penumpukan
kekayaan pribadi. Karena hasil produksi tersebut akan dibagikan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat, segregasi kelas di masyarakat, baik itu antara pekerja kerah putih dan pekerja kerah
biru, serta antara pekerja di pedesaan dan pekerja di perkotaan akan hilang. Dalam sistem
komunisme, tujuan utamanya adalah penghapusan kelas-kelas sosial.
Dari sini sudah jelas perbedaan antara sistem perekonomian kapitalis dengan sistem
perekonomian komunis mengenai kepemilikan faktor produksi. Namun, perlu diingat bahwa tidak
ada negara yang benar-benar menganut komunisme. China, Kuba, Vietnam, Korea Utara dan Uni
Soviet (sebelum keruntuhannya pada tahun 1991) sempat menganut sistem komunisme yang kuat,
namun lambat laun mulai beralih menuju sistem kapitalisme, dimana ada juga kepemilikan swasta
atas faktor-faktor produksi. 

3. Perbedaan utamanya yaitu dalam ekonomi pancasila swasta(masyarakat) dapat dengan bebas
melakukan kegiatan usaha/perekonomian tetapi dalam pelaksanaannya pemerintah juga mengatur
jalannya perekonomian dan cabang" produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak di kuasai
pemerintah sedangkan dalam kapitalisme perekonomian dijalankan oleh swasta dan campur tangan
pemerintah hanya sedikit sedangkan dalam komunisme perekonomian seluruh nya hanya
dijalankan oleh pemerintah sehingga menutup kreatifitas masyarakatnya.
1 dari 1

Anda mungkin juga menyukai