Anda di halaman 1dari 13

1.

Kenapa Liberalisme dan Sosialisme Tidak Patut Jadi Landasan


Penegakan HAM di Indonesia
Jawaban : bahwa paham liberalisme dan sosialisme tidak patut dijadikan
landasan penegakan HAM karena bertentangan dengan Pancasila.
Liberalisme dan sosialisme tidak patut dijadikan landasan karena tidak
sesuao dengan nilai-nilai budaya dan tujuan bangsa Indonesia.
Liberalisme lebih menekankan kepada kebebasan individu dan
sosialisme menekankan pada kepentingan bersama.
Sementara itu untuk Pancasila menghendaki adanya keseimbangan
antara kepentingan individu dan umum
(Deacha)
2. Seperti apa liberalisme dalam bidang sosial?
Jawaban : Jadi pada intinya, sosial-liberalisme lebih menekankan pada
aspek kebebasan kolektif, meskipun tetap menganggap individu sebagai
unsur penting. Konsep Ekonomi: Sosial-liberalisme adalah ideologi
yang menolak hukum liberalisme klasik, seperti penolakan terhadap
monopoli dan penimbunan terhadap surplus kapital.
(isra)
3. Di ppt tertulis liberalisme kalah dengan pasar bebas, apa manfaat
yang kita dapat dengan adanya pasar bebas?
Jawaban :
Pasar bebas adalah pasar dimana tidak lagi adanya hambatan dalam
melakukan transaksi jual beli dan perdagangan internasional. Manfaat
yang kita dapat dengan adanya pasar bebas adalah, kita akan dengan
mudah mendapatkan konsumen dari manapun tanpa adanya hambatan
lain, namun risiko yang harus kita terima adalah, persaingan dipasar
bebas sangatlah ketat
(Rosa Okta)

4. Terbagi menjadi Berapa bagian sosialisme yang telah di jelaskan


tadi ?
Jawaban :
Sosialisme terbagi menjadi dua yaitu :
1.Sosialisme komunitis
Sosialisme komunitis atau komunime menolak milik pribadi menurut
mereka milik harus menjadi milik bersama atau milik kolektif.
2.Sosialisme Demokratis
Sosialisme demokratis juga menempatkan masyarakat diatas individu
tetapi berbeda dengan komunisme.
(zidni)
5. Mengapa etika dalam berbisnis sangat diperlukan di era globalisasi
ekonomi ?
Jawaban :
Etika menjadi titik sentral dalam setiap kegiatan bisnis yang berskala
global karena bisnis tidak cukup dijalankan berdasarkan transaksi yang
diikat oleh kontrak-kontrak formal dan legal saja, tetapi juga perlu
dilandasi oleh rasa saling percaya di antara pihak-pihak yang terlibat di
dalam proses transaksi tersebut.
(alif)
6. Apa akibatnya bila etika tidak ditegakkan dalam dunia binis?
Jawaban :
Tanpa etika dalam berbisnis, persaingan antar perusahaan dapat menjadi
tidak sehat, konsumen menderita, terjadi pencemaran lingkungan atau
menimbulkan praktek monopoli perdagangan.
(eliza)
7. Apakah peran pemerintah di butuhkan dalam pasar bebas ?
Jawaban :
Sangat dibutuhkan peran pemerintah dalam pasar bebas karena syarat
utama untuk menjamin sebuah sistem ekonomi pasar yang fair dan adil
adalah perlunya suatu peran pemerintah yang cangih yang merupakan
kombinasi dari prinsip non-intervention,dan prinsip campur tangan,
kususnya demi menegakan keadilan.

8. Apa saja keunggulan moral pasar bebas ?


Jawaban:
1.System ekonomi pasar bebas menjamin keadilan melalui jaminan
pelaksanaan perlakuan yang sama dan fair bagi semua pelaku ekonomi.
2. Ada aturan yang jelas dan fair
3. Pasar memberi peluang yang optimal.
LIBERALISME DAN SOSIALISME SEBAGAI PERJUANGAN
MODAL
Liberalisme berasal dari kata liberalis yang berarti bebas. Yang paling
mendasar dalam liberalisme adalah kebebasan individu, pembatasan
kekuasaan raja (pemerintah), dan persaingan pemilik modal (kapital).
Liberalisme muncul pada akhir abad ke-17, berhubungan dengan
runtuhnya feodalisme di Eropa dan dimulainya zaman Renaissance, lalu
diikuti dengan gerakan politik masa Revolusi Prancis. Liberalisme pada
zaman ini terkait dengan Adam Smith, dikenali sebagai liberalisme
klasik. Pada masa ini, kerajaan (pemerintahan) bersifat lepas tangan,
sesuai dengan konsep Laissez-Faire. Konsep ini menekankan bahwa
kerajaan harus memberi kebebasan berpikir kepada rakyat, tidak
menghalang pemilikan harta indidvidu atau kumpulan, kuasa kerajaan
yang terbatas dan kebebasan rakyat. Seruan kebebasan ini
dikumandangkan setelah sebelumnya pada abad 16 dan awal abad 17,
Reformasi Gereja dan kemajuan ilmu pengetahuan menjadikan
masyarakat yang tertekan dengan kekuasaan gereja ingin membebaskan
diri dari berbagai ikatan, baik agama, sosial, dan pemerintahan. Menurut
Adam Smith, liberal berarti bebas dari batasan (free from restraint),
karena liberalisme menawarkan konsep hidup bebas dari pengawasan
gereja dan raja. Di Inggris, setelah beberapa kali berlangsung perang
Napoleon, liberalisme kembali berpengaruh dengan bangkitnya
Benthamites dan Mazhab Manchester. Keberhasilan terbesar liberalisme
terjadi di Amerika, hingga menjadi dominan sejak tahun 1776 sampai
sekarang. Dengan liberalisme, Amerika sekarang menjadi sebuah negara
yang besar dan dianggap polisi dunia. Di sana kebebasan dijunjung
tinggi karena hak-hak tiap warganya dijamin oleh pemerintah. Sehingga
jangan heran kalau tingkat kompetisi di sana sangat tinggi. Sedangkan
sosialisme adalah paham yang bertujuan mengubah bentuk masyarakat
dengan menjadikan perangkat produksi menjadi milik bersama, dan
pembagian hasil secara merata disamping pembagian lahan kerja dan
bahan konsumsi secara menyeluruh. Dalam sosialisme setiap individu
harus berusaha untuk mendapatkan layanan yang layak untuk
kebahagiaan bersama, karena pada hakikatnya, manusia hidup bukan
hanya untuk bebas, tapi juga saling menolong. Sosialisme yang kita
kenal saat ini Sosialisme sebenarnya telah lahir sebelum dicetuskan oleh
Karl Marx. Orang yang pertama kali menyuarakan ide sosialisme adalah
Francois Noel Babeuf, pada abad 18. Kemudian muncul tokoh lain
seperti Robert Owen di Inggris, Saint Simon dan Fourier di Perancis.
Mereka mencoba memperbaiki keadaan masyarakat karena terdorong
oleh rasa perikemanusiaan tetapi tidak dilandasi dengan konsep yang
jelas dan dianggap hanya angan-angan belaka, karena itu mereka disebut
kaum sosialis utopis. Karl Marx juga mengecam keadaan masyarakat di
sekelilingnya, tapi ia menggunakan hukum ilmiah untuk mengamati
perkembangan masyarakat, bukan sekedar harapan dan tuntutan seperti
yang dilakukan oleh kaum sosialis utopis. Marx menamakan idenya
sebagai sosialisme ilmiah. Setelah itu, pada abad 19, sosialisme ilmiah
marx diadopsi

Liberalisme dan Sosialisme Sebagai Perjuangan Moral


Tinjauan historis
1. John Locke dan milik pribadiMenurut John Locke, manusia
mempunyai tiga hak kodrat : life, freedm, property. Yangaling
penting adalah ha katas milik karena kehidupan dan kebebasan kita
miliki juga.
2. Adam Smith dan Pasar Bebas
Smith memandang pekerjaan sebagai sumber hak milik. Karena
itu, ia melihat tenaga
kerja sebagai “milik yang paling suci dan tidak boleh diganggu gugat”.
Smith merinci
lagi bahwa manusia secara khusus memiliki produktivitasnya dari
pekerjaannya, danterutama produktivitas kerja itulah yang menghasilkan
kemakmuran.
3. Marxisme dan kritiknya atas milik pribadi
Yg dimaksud dengan marxisme adalah pemikiran Karl Marx
bersama dengan FriedrichEngels. Marxisme merupakan ajaran
social ekonomis politik yang sangat kompleks dantidak mudah
untuk disingkatkan tanpa mengorbankan cukup banyak unsur yang
sebenarnya hakiki juga. Inti kritik etis itu adalah paham “alienasi” atau
“keterasingan”.
Menurut marxisme, dalam system kapitalisme liberal manusia itu
terasing dari dirinyasendiri, terasing dari kodratnya sebagai manusia.
Hal itu terutama tampak jika ia berkerja.Pertentangan dan perdamaian
antara liberalism dan sosialisme1.

LiberalismInti pemikiran liberalism adalah tekanannya pada kebebasan


individual (liberlat = bebas). Di bidang politik peranan Negara harus
seminimal mungkin supaya diberikankesempatan sebesar-besarnya
kepada kebebasan para wargga Negara. Di bidang ekonomi pun
liberalism mengagungkan kebebasan pribadi. Sembuyan dari liberalism
klasik adalah laissez faire
(biar saja berjalan) atau secara negative “jangan campur tangan”. Pasar
bebas adalah pengertian pokok bagi pemikiran liberalistis di bidang
ekonomi.
2.Sosialisme
Sosialisme dilihat sebagai reaksi sebagai reaksi atas ketidakbesaran
daam masyarakatyang disebabkan oleh liberalism. Jika digambarkan,
liberalism menempatkan individudiatas masyarakat, sedangkan
sosialisme menempatkan masyarakat diatas individu.Sosialisme berasal
dari kata
Socius berarti “teman” Sosialisme komunistisMenurut mereka, milik
harus menjadi milik bersama atau milik kolektif. Komunistidak
keberatan jika orang mempunyai rumah sendiri atau pekarangan
sendiridimana menghasilkan buah-buahan dan sayuran untuk pemakaian
pribadi bersamadan keluarga. Yang tidak boleh menjadi milik pribadi
adalah sarana-sarana produksi, seperti pabrik. Industry sebagai cara
berproduksi dengan skala besar- besaran dalam prabik merupakan
fenomena baru dalam masyarakat eropa barat pada akhir abad ke 18
sejak dimungkinkannya ditemukan mesin uap. Semuasarana ini harus
menjadi milik kolektif untuk seluruh masyarakat. Dengan amat tepat
system ekonomi komunistis sering disebut planned economy“ekonomi
berencana” Sosialisme demokratisMenempatkan masyarakat diatas
individu. Tetapi berbeda dengan komunisme,mereka tidak bersedia
mengorbankan system pemerintahan demokratis yg erekaanggap sebagai
perolehan modern yang sangat berharga. Mereka inginmewujudkan cita-
cita sosialistis melalui jalan demokratis. Usaha sosialismedemokratis
yang lain adalah memperbaiki kesejahteraan kaum pekerja
melaluiundang-undang social.
3. Kekuatan dan kelemahanKekuatan liberaisme adalah bahwa milik
pribadi diakui sebagai cara penting untukmewujudkan kebebasan
pribadi. Kelemahan liberalism mereka kurang emperhatikannasib kaum
miskin dan orang yang kurang beruntung dalam hidup mereka.
Kekuatasosialisme adalah mereka menemukan dimensi transindividual
dari milik. Milik selalumempunyai fungsi social dan tidak pernah boleh
dibatasi pada kepentingan pribadi saja.Kelemahan sosialisme terasa
cukup besar, bahka menjadi fatal untuk system pemerintahan sosialistis.
Ekonomi yang direncanakan dengan ketat dari atas ternyatatidak
berhasil.
4.Menuju perdamaianLiberalism dan sosialisme dapat dilihat dari
duideologi antagonis yang berjuang merebuthegemoni di panggung
politik ekonomi selama kira-kira satu setengah abad. Pada saatsekarang,
dua ideology ini tampaknya mencapai titik perdamaian. Walaupu belum
terlihatsuatu sintesis yag jelas, keseimbangan antara dua ideology ini
sudah tercipta denganmemanfaatkan kekuatan masing-masing dan
mengesampingkan keleahannya.Sosialisme gagal karena harus
mengakui keunggulan system ekonomi pasar bebas.Ekonomi
perencanaan pusat-sosialisme total-disertai absensi segla control
demokratis,menghasilkan inefisiensi, salah urus, sikap acuh tak acuh,
kemalasan, kekosonganmotivasi, hambatan-hambatan birokratis, dan
korupsi yang semakin melumpuhkan semuasector perekonomian. Hal itu
tampak pada sector pertanian.Sosialisme demokratis belum mati, tetapi
menghadapi banyak kesulitan dan sebenarnyakehilangan arah. Salah
satu sebab utama adalah bahwa cita-cita kaum buruh sebagian
besaarsudah tercapai. Tuntutan-tuntutan lebih banyak lagi akan terbentur
denganketahanan ekonomi. Menuntut upah lebih tinggi lagi atau
pengurangan jam kerja bisa berakibat negative bagi perekonomian
sebagai keseluruhan karena mempersulit posisikonkurensi terhadap
Negara-negara lain. Karena itu, sosialisme demokratis sedangmancari
jalan baru.Tetapi, serentak juga sosialisme berhasil karena Negara-
negara industry modern sudahmenjadi welfare state atau Negara
kesejahteraan. Dengan
welfare state dimaksudkan Negara-negara yang emasang sebuah sosial
safety net atau jarring pengamanan sosial.Mereka yang tertimpa musibah
seperti kehilangan pekerjaan atau jatuh sakit tidak akanterlantar, tetapi
ditampung dalam jating pengaman sosial yang dipasang oleh
Negara.System Negara kesejahteraan bias dilihat sebagai koreksian
sosial atas akibat-akibatnegative ekonomi pasar bebas misalnya seperti
pengangguran mendadak. Kesulitan-kesulitan yag merongrong Negara
kesejahteraan modern secara khusus disebut sebagai berikut :

Dalam Negara kesejahteraan tanggung jawab pribadi pada warga Negara


banyak berkurang. System jaminan sosial bisa juga mengakibatka sikap
boros, misalnyadi bidang pelayanan kesehatan. Rang lebih cepat pergi
ke dokter, dokter lebihcepat menulis resep, dan pasien lebih cepat
mengambil obat di apotek, karenasemuanya diganti oleh Negara.
Sebagaimana sudah kita lihat, Negara kesejahteraan sebetulnya
dibangun atassolidaritas antara angkatan kerja dan mereka yang tidak
lagi berkerja, tetapidengan adanya kesejahteraan solidaritas tradisional
hilang dalam Negarakesejahteraan.
Kesulitan terbesar yang mengancam kelangsungan Negara kesejahteraan
adalah pembiayaannya. Jumlah orang tua bertambah banyak dan umur
mereka semakintinggi. Mereka yang tidak berkerja berjumlah semakin
besar dan jaminan sosialmereka harus dibayar dengan premi sosial
dengan angkatan kerja yang semakinkecil jumlahnya.
System Negara kesejahteraan mudah disalahgunakan. Banyak karyawan
pura- pura sakit dan gaji mereka dibayar terus. Kalau menganggur,
banyak orangmemlih terus menerima tunjangan pengangguran daripada
mencari perkerjaan baru, terutama mereka yang berpendidikan rendah
dan menerima tunjangan yangkira-kira sama besarnya dengan gaji yang
akan mereka terima jika berkerja. Negara-negara kesejahteraan semakin
dierogoti oleh pencari suaka politik dariluar negeri.Liberalisme juga
mengalami hal serupa, gagal tapi serentak juga berhasil. Liberalisme
kalahkarena harus meninggalkan prinsip dasarnya, yaitu laissez faire
atau non-intervensi dari negara.Dengan adanya
welfare state campur tangan negara dalam bidang sosial-politik justru
menjadisangat besar.Liberalisme boleh mencatat juga kemenangan
gemilang, yaitu diakuinya keunggulan sistemekonomi pasar bebas.
Ekonomi pasar bebas menjalankan fungsi koordinasi yang
melebihikepandaian pemerintah apa pun.
3. KAPITALISME DAN DEMOKRATISASI
Ideologi di belakang kapitalisme adalah leberalisme , yang dapat
menjelaskan 3 unsurhakikinya : lembaga milik pribadi,pencarian
untung,dan dimanfaatkan kompetisi dalam sistemekonomi pasar bebas.
Melalui cara berproduksi industri, modal untuk memperoleh laba
sebesar- besarnya, yang kemudian di investasikan lagi dalam usaha
produktif sehingga dapatmenghasilkan kekayaan yang lebih besar.

Mempelajari keberhasilan negara-negara industri barat, sulit untuk


disangkal bahwademokrasi dapat berfungsi sebagai koreksian antas segi-
sei negatif dari kuasa ekonomis yangterwujud dalam kapitalisme.
Kapitalisme mengakibatkan ketidaksamaan sedangkan
demokrasicenderung memajukan persamaan.

Fenomena demokratisasi yang di jalankan secara kapitalis di negara-


negara industri :
1.Sistem pemerintahan demokratis berhasil mengoreksi beberapa akses
kapitalisme. Contoh:terbentuknya welfare state yang dihasilkan oleh
perjuangan demokratis menyebabkan pengangguran atau penyakit
mendadak tidak akan lagi mencelakakan para pekerja. Demokrasi
merupakan jaminan paling baik untuk mengimbangi keserakahan
ekonomi yang bersediamengirbankan apa saja, termasuk juga
lingkungan hidup dan generasi-generasi yang akandatang
2. Antagonisme abtara kelas-kelas, dalam sistem pemerintahan
demokratis cukup teratasi. Kaummajikan tidak lagi berpolarisasi dengan
kaum majikan karena mereka menyadari banyakkepentingan bersama.
3 .Pemilikan sarana produksi semakin merata Di Negara-negara Eropa
barat lainnya dan juga di Amerika Serikat kita menyaksikan gejalayang
sama. Saham-saham menjadi semakim milik masyarakat. Dengan
demikian,wajahkapitalisme berubah radikal dan berbeda jauh dengan
gambaran yang dilukiskan dulu oleh KarlMarx. Salah satu kritik
mendasar atas kebijakan pemerintah Margaret Thatcher adalah
bahwagolongan miskin tidak sempat berpartisipasi dalam kemajuan
ekonomi yang menyeluruh.Perbedaan pendapatan dan perbedaan
kekayaan masih menandai banyak Negara kapitalistis,khususnya
Amerika Serikat. Rupanya demokrasi merupakan jalan terbaik untuk
mewujudkan pemerataan pendapatn dan kekayaan itu. Solidaritas
merupakan prinsip lain lagi yang tidak kalah pentingnya.
4. ETIKA PASAR BEBAS
David Gauthiar pernah mengemukakan pendapat bahwa pasar yang
sempurna tidakmembutuhkan moralitas. Dengan pasar sempurna
dimaksudkan pasar dimana kompetisi berjalandengan sempurna. Dalam
situasi itu tidak perlu diteggakaanya rambu-rambu
moralkarenakepentingan-kepentingan pribadi masing-masing orang
secara sempurna sesuai dengankepentingan sosial seluruh masyarakat.
Disitu semua kepentingan akan diatur oleh invisible han-nya
Adam Smith. Mekanisme pasar berjalan dengan sendirinya. Semua
orang mengambilkeputusan rasional yang selalu cocok dengan
keputusan rasional yang tepat dari orang lain. Halitu bisa diperhitungkan
secara otomatis. Pesar sempurna berjalan seperti sistem
komputer.Pertimbangan-pertimbangan moral tidak berjalan disitu.
Moralitas baru di parlukan bila pasargagal atau mempunyai kekurangan-
kekuragan.

Salah satu alasan yang penting kompetisi pasar tidak pernah sempurna
adalah bahwa bidangekonomi selalu bisa ditemukan apa yang oleh para
ekonom disebut externalities
. Alasan lainmengapa kompetisi dalam pasar tidak sempurna adalah
bahwa tidak semua orang mendudukitempat yang sama agar dapt
memainkan perannya masing-masing.
Sistem pasar bebas yang bisa dijalankan sekarang tetap merupakan
system ekonomi yang paling unggul, karena menjamin efisiensi ekonomi
dengan cara paling memuaskan.
Pentingnya etika tampak dalam dua segi . Pertama, dari segi keadilan
social, supay kepadasemua peserta dalam kompetisi di pasar diberikan
kesempatan yang sama. Kedua, sebagaimanalazimnya dalam
etika,tuntutan moral inibisa dirumuskan dengan cara positif dan
negative.
Sifat fair merupakan tuntutan etis yang menandai kompetisi dalam
konteks olahraga maupun bisnis. Kompetisi dalam olah raga sering
disebut zero sum, yang artinya jika yang satu menang,yang lainnya
kalah. Dalam bisnis kadang-kadang juga tarjadi begitu, contohnya adlah
tender.Pemenang tender hanya bisa satu orang atau perusahaan. Dalam
konteks kompetisi tidak brtentangan dengan kerjasama. Kompetisi pasti
bertentangan dengan monopoli atau oligopoly,tetapi tidak dengan
kerelaan atau bekerjasama denagan pihak lain.

Anda mungkin juga menyukai