Anda di halaman 1dari 13

Ciri Demokrasi Sosial Komunis

a.Atheis
Tidak percaya adanya tuhan (tidak Beragama)
b.Menonjolkan Kesosialan
Maksudnya lebih mementingkan kepentingan bersama
c.Mengabaikan hak asasi, mengurangi kebebasan
Tidak memiliki hak milik dan tidak memiliki kebebasan seperti yang diinginkan dan harus
melakukan apa yang diperintahkan pemimpin (pemerintah)
d.Menolak Kebebasan
Maksudnya setiap individu tidak diberi kebebasan untuk melakukan sesuatu dan harus
menurut dengan pemerintahan
e.Dominasi partai Tunggal
Partai politik ini adalah pemerintahan jadi pemerintahan mendominasi kehidupan bernegara
f.Keputusan di tangan Partai tunggal
Semua keputusan diputuskan oleh pemerintah tanpa campur tangan pihak lain
g.Mengutamakan kepntingan Negara.
Setiap individu diwajibkan mengutamakan kepentingan Negara dan mengabaikan
kepentingan sendiri

Definisi Demokrasi, Kapitalisme, Sosialisme, dan Komunisme


DEMOKRASI
Demokrasi diambil dari bahasa Yunani yaitu, demos yang berarti rakyat, dan
kratos/kratein yang berarti kekuasaan/berkuasa. Jadi arti dari demokrasi adalah
rakyat berkuasa atau government or rule by the people. Demokrasi muncul
sebagai suatu program dan sistim politik yang konkret baru pada akhir abad ke-
19. Tetapi sebetulnya ia sudah mulai berkembang di Eropa Barat dalam abad ke-
15 dan ke-16. Walaupun telah muncul dan berkembang namun pada saat itu
belum banyak negara yang menggunakan demokrasi. Keadaan tersebut
sangatlah berbeda dengan sekarang dimana sekitar 119 negara
menggunakannya. Bila melihat angka tersebut maka sekitar 62% negara di
dunia telah menganggap demokrasi sebagai sistim politik yang paling ideal bagi
negara mereka. Dalam demokrasi terdapat dua aliran yang dianggap paling
penting. Pertama adalah demokrasi konstitusionil yang pemerintah terbatas
kekuasaannya, sebuah Negara Hukum, dan yang bersifat rule of law. Kedua
adalah demokrasi yang berdasar pada Marxisme-Leninisme yang pemerintah
tidak boleh dibatasi kekuasaannya, serta bersifat totaliter. Aliran yang pertama
merupakan pengertian demokrasi yang kita kenal secara umum sekarang ini.

Liberalisme sendiri mempunyai makna sebagai aliran paham ketatanegaraan


dan ekonomi, yang di ketatanegaraan bercita cita demokrasi dan di ekonomi
menganjurkan kebebasan berusaha dan berniaga (pemerintah tidak boleh turut
campur). Untuk aliran liberalisme klasik, negara mempunyai manfaat sebagai
Penjaga Malam yang hanya dibenarkan campur tangan dalam kehidupan
rakyatnya dalam batas-batas yang sangat sempit. Tetapi dalam aliran liberalisme
modern, negara dianggap turut bertanggungjawab atas kesejahteraan rakyatnya
dan karena itu harus turut untuk menyejahterakan rakyatnya. Pemikiran ini
dimasukkan ke dalam konsep Negara Kesejahteraan.

Setelah itu marilah kita melihat pengertian dari demokrasi konstitusionil. Jelas
terlihat bahwa sebetulnya tidak terdapat perbedaan dalam substansinya. Ini
terjadi karena bagi negara Barat, demokrasi berarti demokrasi liberal.
Mengapa harus pengertian dari negara Barat? Untuk menjawab pertanyaan
tersebut maka kita harus melihat latar belakang sejarah dari dunia. Pertama,
tonggak-tonggak penting dari hak-hak asasi manusia kebanyakan berasal dari
Barat. Seperti Magna Charta dan Bill of Rights. Kedua, haruslah dilihat kekuatan
dari negara adidaya (setelah PD II), Amerika Serikat, dalam penyebaran
demokrasi. Amerika pada awalnya merupakan tempat pembuktian teori-teori
baru dari Eropa tentang bentuk negara, sistim politik, dan kebebasan. Jadi
tidaklah mengherankan bila demokrasi bagi mereka sangat erat kaitannya
dengan kebebasan/ hak- hak asasi manusia.

Memang harus diakui bahwa saat ini demokrasi merupakan sistim poltik yang
paling berpengaruh. Tetapi perlu diingat bahwa demokrasi bukanlah tanpa cacat.
Ironisnya kecacatan dari demokrasi merupakan inti dari sifat demokrasi itu
sendiri , yaitu pluralitas suara. Inilah kritik yang disuarakan oleh Alexis de
Tocqueville. Kejatuhan dapat lebih cepat terjadi dalam sebuah negara demokratis
daripada di dalam negara komunis / totaliter. Satu hal yang merupakan
kebanggaan dari demokrasi juga merupakan satu hal yang dapat
menghancurkan mereka.

KAPITALISME
Kapitalisme mempunyai pengertian sebagai perbuatan individu-individu yang
besar yang melibatkan kontrol terhadap sumber- sumber finansial uang luas dan
menghasilkan kekayaan kepada seseorang sebagai suatu hasil dari spekulasi,
peminjaman uang, dan perusahaan komersial. Kapitalisme juga dapat berarti
sebagai suatu sistem perkonomian, yang terletak pada suatu organisasi dari
para penerima upah bebas secara legal, dengan suatu tujuan untuk
mendapatkan keuntungan uang, dari para pemilik modal dan agen-agennya.
Sederhananya adalah bahwa kapitalisme merupakan usaha pencarian
keuntungan, dan keuntungan yang dapat diperbaharui untuk selamanya, dengan
usaha kapitalistis yang dilakukan secara terus menerus. Dalam suatu
masyarakat yang kapitalistis, kesempatan untuk meraih keuntungan yang tidak
diambil akan menghasilkan kehancuran.

Dalam etika Protestan, terdapat 3 etika yang sangat mempengaruhi


perkembangan kapitalisme, yaitu hidup sederhana, bekerja keras, dan
menabung/hemat. Selain tiga etika tersebut, jiwa wiraswasta juga sangat
berpengaruh. Bila kita melihat hal-hal tersebut maka jelaslah bahwa kapitalisme
hanya dapat muncul dalam sebuah masyarakat yang menjunjung tinggi
kebebasan individu. Kemudian mengingat faktor agama (etika Protestan) sebagai
tonggak dari berdirinya kapitalisme maka tidaklah mengherankan bila
kapitalisme tidak hanya dipandang sebagai sebuah sistem ekonomi saja tetapi
juga sebagai sebuah cara hidup.

Di dalam sistem kapitalis, kepemilikan barang produksi dipegang oleh individual


bukan oleh negara. Pertimbangan dari ini adalah, pertama, kepemilikan dari
barang produksi berarti mempunyai kekuasaan atas kehidupan orang lain maka
dari itu kepemilikan seharusnya dibagi kepada beberapa pihak bukan hanya satu
pihak saja. Kedua, kemajuan teknologi yang merupakan faktor penting dalam
bisnis dapat lebih mudah diraih apabila tiap orang memikirkan bisnisnya sendiri
dengan mengingat bahwa ia mempunyai niat untuk melakukan itu. Prinsip
Laissez Faire (menentang campur tangan pemerintah dalam perekonomian
kecuali diperlukan) sangat dijunjung tinggi dalam kapitalisme.

Kebebasan individu merupakan hal yang paling utama dalam demokrasi liberal.
Oleh karena itu, Amerika Serikat sebagai negara penganut demokrasi liberal dan
yang mempunyai strata sosial dimana WASP (White Anglo-Saxon Protestant)
merupakan kelas sosial yang paling atas telah menjadi negara paling depan
dalam perihal kapitalisme. Perang Dunia I & II sangatlah memacu dunia industri
mereka. Permintaan dari negara-negara yang sedang berperang telah turut
memancing dimulainya produksi masal. Saat keadaan ekonomi dalam negeri
mereka tidak memungkinkan lagi, maka AS mulai melirik dunia internasional
untuk pemasaran hasil industri mereka. Terlebih lagi setelah AS keluar dari politik
luar negeri isolasionis.

SOSIALISME
Sosialisme adalah ideologi yang menjadi dasar dari komunisme. Seringkali
mereka berdua dibahas secara bersamaan. Tetapi sebetulnya banyak hal dari
dua ideologi ini yang berbeda bahkan pada hal yang fundamental. Sosialisme
muncul sebagai sebuah bentuk kepedulian sosial dari beberapa cendekiawan
seperti Robert Owen di Inggris, Saint Simon dan Fourier dari Perancis. Mereka
tergerak ketika melihat kondisi buruh di Eropa pada permulaan abad ke 19
yang sangat menyedihkan. Sayangnya, semua teori mereka tidak dibarengi
dengan tindakan dan konsepsi yang nyata mengenai tujuan dan strategi
perbaikan tersebut. Ini menyebabkan orang-orang menyebut mereka sebagai
kaum Sosialis Utopis.
Setelah itu muncullah Karl Marx dari Jerman. Ia pun mengecam keadaan ekonomi
dan sosial di sekelilingnya tetapi menurutnya perubahan seharusnya dilakukan
secara radikal dan menyeluruh. Marx menyusun sebuah teori sosial yang
menurutnya didasari hukum-hukum ilmiah sehingga pasti akan terlaksana. Ia
menamakan ajarannya Sosialisme Ilmiah. Bersama dengan Friedrich Engels, ia
menerbitkan bermacam-macam karangan, diantaranya yang paling terkenal
adalah Manifesto Komunis dan Das Kapital. Dalam menjelaskan perkembangan
masyarakat, Marx banyak dipengaruhi oleh gagasan Filsuf Jerman George Hegel
mengenai dialektik (thesis, antithesis, dan synthesis). Selain itu dari Hegel
diambil juga dua unsur, yaitu gagasan mengenai terjadinya pertentangan antara
segi-segi yang berlawanan, dan kedua adalah gagasan bahwa semua
berkembang terus. Ajaran Marx mengenai Materialisme menegaskan bahwa
hukum dialektik tidak hanya terjadi pada dunia abstrak saja tetapi juga pada
dunia materi.

Pertentangan kelas merupakan faktor penggerak sejarah dan akan berakhir


apabila telah terbentuk masyarakat tanpa kelas, masyarakat komunis. Beberapa
penentang aliran Marx menganggap ini adalah suatu hal yang aneh. Masyarakat
dimana tidak ada eksploitasi, penindasan dan paksaan dicapai dengan cara
revolusi (pemaksaan) dimana kaum buruh menggulingkan kekuasaan kaum
pemilik modal.
Marx juga menyebutkan mengenai masa transisi yaitu masa diktatur proletariat.
Setelah kaum buruh mengambil kekuasaan, untuk menuju masyarakat komunis
atau tanpa kelas perlu diktator revolusioner dari kaum proletar. Bagi Marx,
demokrasi politik dan demokrasi ekonomi telah tercipta dalam masyarakat
komunis.

Eduard Bernstein pada umumnya menerima analisa Marx kecuali bagian revolusi.
Menurutnya tujuan akhir dari Marx dapat dicapai secara damai melalui jalan
parlementer dan atas dasar hak-hak pilih umum. Aliran Bernstein ini sangat
mempengaruhi berdirinya sosialis demokrat atau sosialisme modern, dimana
negara digunakan untuk mengatasi masalah social. Sosialisme modern berarti
tujuan, sasaran , dan cara mencapai perubahan telah jelas. Sosialisme sama
dengan liberalisme, mereka sama-sama menggunakan demokrasi karena mereka
percaya pada kekuatan/dukungan rakyat. Salah satu cara sosialisme menarik
masa adalah dengan menggunakan rasa nasionalisme. Kedengkian terhadap
kesuksesan para pendatang menjadi unsur untuk menarik pendukung bagi
sosialisme.

KOMUNISME
Gagasan Marx justru mendapat tanggapan paling besar dari negara yang
industrinya baru setengah berkembang (tidak seperti keadaan di sekeliling Marx)
yaitu Rusia. Lenin menjadi tokoh yang memperbaharui ajaran Marx hingga
menjadi Marxisme Leninisme atau komunisme. Modifikasi dilakukan oleh Lenin
karena teori Marx ditujukan kepada masyarakat yang industrinya telah maju,
sedangkan industri Rusia belum begitu maju pada saat itu. Beberapa perbedaan
antara pandangan Lenin dengan Marx antara lain, pertama, Marx menganggap
remeh petani tetapi Lenin tidak, kedua, menurut Marx partai haruslah besar dan
dipimpin oleh orang-orang komunis yang pintar tetapi Lenin beranggapan bahwa
partai cukup yang kecil saja tetapi terdiri dari orang-orang revolusioner
profesional, dan ketiga, Marx beanggapan bahwa Kapitalisme akan menemui ajal
pada puncak perkembangannya dan akan digantikan oleh masyarakat komunis
sedangkan Lenin beranggapan bahwa imperialisme dapat memperpanjang
nyawa kapitalisme. Selain itu Lenin juga memberi nama sosialisme kepada
tahap pertama masyarakat komunis-nya Marx. Tampaknya dari sinilah timbul
persepsi bahwa sosialisme indentik dengan komunisme.

Apabila Amerika Serikat identik dengan kapitalisme, maka Rusia identik dengan
komunisme. Setelah Lenin ada Stalin yang gagasannya mengenai revolusi ialah
bahwa komunisme dapat diselenggarakan di satu negara dulu, yaitu di Uni
Soviet, dianggap menyimpang dari ajaran Marx. Di masa inilah muncul istilah
Komunis Internasional (Komintern), dimana Moskow menjadi pusat komunisme.
Kebijakan Moskow adalah kebijakan dunia komunis. dari sini timbul masalah yang
sangat mendasar. Komunisme muncul sebagai hasil adaptasi lingkungan dari
sosialisme. Namun melalui komintern. segala macam adaptasi terhadap ajaran
komunis tidak dapat dilakukan di luar Moskow. Padahal kondisi di tiap negara
komunis tidaklah sama dengan Moskow.

Kekuasaan Uni Soviet terhadap negara negara komunis lainnya mulai


berkurang / mengendur pada masa Khrushchev. Ada dua gagasannya yang
bertolak belakang sekali dengan ajaran Marx dan kebijaksanaan Stalin. Pertama,
perang dapat dihindarkan. Kedua, membuka kemungkinan untuk dapat hidup
berdampingan dengan negara-negara yang berlainan sistim sosialnya.
Khrushchev tidaklah sekeras Stalin sehingga negara-negara komunis lain, yang
tadinya patuh dengan Uni Soviet, mulai menginginkan Polycentrisme. Dimana
pusat komunisme tidak hanya di satu tempat saja tetapi di berbagai pusat, yaitu
di negara masing-masing. Mao Tse Tung bangkit dari keadaan ini.

Begitu banyak tafsiran yang dilakukan terhadap ajaran Marx untuk membentuk
sebuah masyarakat tanpa kelas. Komunisme tidak dapat kita pandang hanya
sebagai sebuah teori atau ideologi saja. Tiap kasus penerapannya harus kita
pandang satu per satu. Hanya dengan begitu kita dapat mengetahui komunisme.

MENJELASKAN PERBEDAAN ANTARA


DEMOKRASI LIBERAL, DEMOKRASI KOMUNIS DAN DEMOKRASI
PANCASILA

PENGERTIAN Demokrasi

Secara etimologi pengertian demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yakni


demos yang artinya rakyat dan kratos/kratein artinya kekuasaan/ berkuasa.
Jadi demokrasi adalah kekuasaan ada ditangan rakyat.
Dalam hal ini demokrasi berasal dari pengertian bahwa kekuasaan ada di tangan
rakyat. Maksudnya kekuasaan yang baik adalah kekuasaan yang berasal dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Perilaku demokrasi dalam kehidupan sehari-hari
1) Menjunjung tinggi persamaan,
2) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban,
3) Membudayakan sikap bijak dan adil,
4) Membiasakan musyawarah mufakat dalam mengambil keputusan, dan
5) Mengutamakan persatuan dan kesatuan nasional.
1. DEMOKRASI LIBERAL
Demokrasi Liberal adalah suatu demokrasi yang menempatkan kedudukan
badan legislatif lebih tinggi dari pada badan eksekutif. Kepala pemerintahan
dipimpin oleh seorang Perdana Menteri. Perdana menteri dan menteri-menteri
dalam kabinet diangkat dan diberhentikan oleh parlemen. Dalam demokrasi
parlementer Presiden menjabat sebagai kepala negara.
Demokrasi Liberal sering disebut sebagai demokrasi parlementer. Di indonesia
demokrasi ini dilaksanakan setelah keluarnya Maklumat Pemerintah NO.14 Nov.
1945. Menteri bertanggung jawab kepada parlemen.
Demokrasi liberal lebih menekankan pada pengakuan terhadap hak-hak warga
negara, baik sebagai individu ataupun masyarakat. Dan karenanya lebih
bertujuan menjaga tingkat represetansi warganegara dan melindunginya dari
tindakan kelompok atau negara lain.

Ciri-ciri demokrasi liberal :


1. Kontrol terhadap negara, alokasi sumber daya alam dan manusiadapat
terkontrol
2. Kekuasaan eksekutif dibatasi secara konstitusional,
3. Kekuasaan eksekutif dibatasi oleh peraturan perundangan,
4. Kelompok minoritas (agama, etnis) boleh berjuang, untuk memperjuangkan
dirinya.

2. DEMOKRASI KOMUNIS
Demokrasi Komunis adalah demokrasi yang sangat membatasi agama pada
rakyatnya, dengan prinsip agama dianggap candu yang membuat orang
berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran yang rasional dan
nyata.
Demokrasi komunis muncul karena adanya komunisme. Awalnya komunisme
lahir sebagai reaksi terhadap kapitalisme di abad ke-19, yang mana mereka itu
mementingkan individu pemilik dan mengesampingkan buruh. Komunisme
adalah ideologi yang digunakan partai komunis di seluruh dunia.
Komunisme sebagai anti kapitalisme menggunakan sistem sosialisme sebagai
alat kekuasaan, dimana kepemilikan modal atas individu sangat dibatasi.
Prinsip semua adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara untuk kemakmuran
rakyat secara merata. Komunisme sangat membatasi demokrasi pada rakyatnya,
dan karenanya komunisme juga disebut anti liberalisme.
Dalam komunisme perubahan sosial harus dimulai dari peran Partai Komunis.
Logika secara ringkasnya, perubahan sosial dimulai dari buruh atau yang lebih
dikenal dengan proletar, namun pengorganisasian Buruh hanya dapat berhasil
jika bernaung di bawah dominasi partai. Partai membutuhkan peran Politbiro
sebagai think-tank. Dapat diringkas perubahan sosial hanya bisa berhasil jika
dicetuskan oleh Politbiro. Inilah yang menyebabkan komunisme menjadi
"tumpul" dan tidak lagi diminati.
Masyarakat sosialis-komunis mendefinisikan rakyat sebagai lapisan rakyat yang
menurut mereka, adalah rakyat miskin dan tertindas di segala bidang kehidupan.
Rakyat miskin (kaum proletar dan buruh) akan memimpin revolusi sosialis
melalui wakil-wakil mereka dalam partai komunis. Kepentingan yang harus
diperjuangkan bukanlah kemerdekaan pribadi. Bahkan, kemerdekaan pribadi
menurut masyarakat sosialis-komunis harus ditiadakan karena satu-satunya
kepentingan hanyalah kepentingan rakyat secara kolektif, yang dalam hal ini
diwakili oleh partai komunis. Dengan demikian masyarakat sosialis-komunis, juga
mengakui kedaulatan rakyat. Mereka pun menjunjung tinggi demokrasi, yang
dikenal sebagai demokrasi komunis.

Berikut ini adalah persamaan Indonesia dengan negara komunis pada umumnya.
1. Sistem pemerintahan dengan Single Party.
(Indonesia juga dengan Golkar-nya, Orsospol lainnya hanya semu, supaya pihak
asing/Barat tidak membantu mencetuskan Revolusi. Ini dibuktikan dengan calon
tunggal Presiden dan wakilnya dari Golkar maupun "Orsospol" antek-anteknya
Golkar)
2. Mengharamkan kebebasan berkumpul dan berpendapat,
termasuk membentuk partai baru, pooling apalagi referendum.
3. Menghalalkan segala cara dalam mempertahankan kekuasaan sang Single
Party.
(mungkin para pemimpin kita sempat belajar kepada Deng Xiao Ping tentang
peristiwa Tian An Men sebelum melakukan aksi show of force pada peristiwa
Perebutan Markas PDI beberapa tahun lalu).
4. Memiliki backing dari pihak militer yang sangat kuat dan selalu berusaha ikut
campur dalam urusan pemerintahan.
5. Komunis: tidak boleh beragama, Indonesia: boleh beragama (tetapi tidak
menjalankan kewajiban sebagai umat beragama),
6. Paling jago kalau disuruh propaganda.
Contohnya ngomong terus dari pagi sampai paginya lagi. Seluruh siaran TV
diharuskan menyiarkan Laporan Khusus, Sidang Umum, Rapat Paripurna,
Penjelasan Menteri Penerangan dan lain sebagainya yang tidak berisi dan sekali
lagi hanya Propaganda dan janji muluk-muluk
Selain itu,
Komunis murni melarang :
1) adanya kepercayaan kepada Tuhan YME,
2) membenci kelompok intelektual dan cendekiawan,
3) mengagung-agungkan kelompok pekerja, buruh dan petani.
Indonesia: Menjamin kebebasan beragama,
tapi orang-orang yang mengaku taat beragama dengan jalan memperlihatkan
kepada orang-orang bahwa ia rajin beribadah ke Mesjid, Gereja, Vihara dll =
tidak punya Tuhan, karena ketakutan mereka kepada Tuhan hanya semu belaka
(Super Munafik).

3. DEMOKRASI PANCASILA
Demokrasi Pancasila adalah paham demokrasi yang bersumber kepada
kepribadian dan filsafat bangsa Indonesia yang perwujudannya seperti tertuang
dalam Pembukaan UUD 1945.
DASAR Demokrasi Pancasila
Kedaulatan Rakyat (Pembukaan UUD 45) Negara yang berkedaulatan - Pasal 1
ayat (2) UUD 1945.
MAKNA Demokrasi Pancasila
Keikutsertaan rakyat kehidupan bermasyarakat dan kehidupan bernegara
ditentukan peraturan perundang-undangan.
Di Indonesia, Demokrasi Pancasila berlaku semenjak Orde Baru. Demokrasi
pancasila dijiwai, disemangati dan didasari nilai-nilai pancasila.
Dalam demokrasi Pancasila Rakyat adalah Subjek demokrasi, yaitu rakyat
sebagai keseluruhan berhak ikut serta aktif menentukan keinginan-keinginan
dan juga sebagai pelaksana dari keinginan-keinginan itu. Keinginan rakyat
tersebut disalurkan melalui lembaga-lembaga perwakilan yang ada yang
dibentuk melalui Pemilihan Umum.
Di samping itu perlu juga kita pahami bahwa demokrasi Pancasila dilaksanakan
dengan bertumpu pada:
a) demokrasi yang berdasarkan pada Ketuhanan Yang Maha Esa;
b) menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia;
c) berkedaulatan rakyat;
d) didukung oleh kecerdasan warga negara;
e) sistem pemisahan kekuasaan negara;
f) menjamin otonomi daerah;
g) demokrasi yang menerapkan prinsip rule of law;
h) sistem peradilan yang merdeka, bebas dan tidak memihak;
i) mengusahakan kesejahteraan rakyat; dan
j) berkeadilan sosial.

Prinsip pokok Demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut:


Pemerintahan berdasarkan hukum,
*dalam penjelasan UUD 1945 dikatakan:
Indonesia ialah negara berdasarkan hukum (rechtstaat) dan tidak berdasarkan
kekuasaan belaka (machtstaat),
Pemerintah berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar) tidak bersifat
absolutisme (kekuasaan tidak terbatas),
Kekuasaan yang tertinggi berada di tangan MPR.
Perlindungan terhadap hak asasi manusia,
Pengambilan keputusan atas dasar musyawarah,
Peradilan yang merdeka,
*berarti badan peradilan (kehakiman) merupakan badan yang merdeka, artinya
terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan kekuasaan lain contoh
Presiden, BPK, DPR, DPA atau lainnya
adanya partai politik dan organisasi sosial politik,
karena berfungsi Untuk menyalurkan aspirasi rakyat
Pelaksanaan Pemilihan Umum;
Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR (pasal 1
ayat 2 UUD 1945),
Keseimbangan antara hak dan kewajiban,
Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan
YME, diri sendiri, masyarakat, dan negara ataupun orang lain,
Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita Nasional.

Fungsi Demokrasi Pancasila adalah:1. Menjamin adanya keikutsertaan rakyat


dalam kehidupan bernegara Contohnya: a. ikut mensukseskan Pemilu; b. ikut
mensukseskan Pembangunan; c. ikut duduk dalam badan
perwakilan/permusyawaratan.2. Menjamin tetap tegaknya negara RI,3. Menjamin
tetap tegaknya negara kesatuan RI yang mempergunakan sistem
konstitusional,4. Menjamin tetap tegaknya hukum yang bersumber pada
Pancasila,5. Menjamin adanya hubungan yang selaras, serasi dan seimbang
antara lembaga negara,6. Menjamin adanya pemerintahan yang bertanggung
jawab, Contohnya: a. Presiden adalah Mandataris MPR, b. Presiden bertanggung
jawab kepada MPR.
Tujuan Demokrasi Pancasila adalah untuk menetapkan bagaimana bangsa
Indonesia mengatur hidup dan sikap berdemokrasi seharusnya.
Bagi bangsa Indonesia dalam berdemokrasi harus sesuai dengan Pancasila
karena:
1. sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia;
2. meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME;
3. lebih menghargai hak asasi manusia;
4. menjamin kelangsungan hidup bangsa;
5. mewujudkan masyarakat Indonesia yang demokrasi dan keadilan sosial.

Hak-hak warga negara dalam pelaksanaan Demokrasi Pancasila di bidang politik,


pendidikan, ekonomi, dan sosial budaya.

a. Di Bidang Politik
yaitu hak yang diakui dalam kedudukannya sebagai warga yang sederajat. Oleh
karena itu setiap warga negara wajar mendapat hak ikut serta dalam
pemerintahan: yakni hak memilih dan dipilih, mendirikan organisasi atau partai
politik, serta mengajukan petisi dan kritik atau saran.
b. Di Bidang Pendidikan
Untuk memahami hak warga negara dalam bidang pendidikan, perhatikanlah arti
dan makna yang terkandung dalam Pasal 31 UUD 1945.

Pasal 31 ayat (1) UUD 1945 menyatakan bahwa Tiap-tiap Warga Negara berhak
mendapat pengajaran Pasal 31 ayat (2) UUD 1945 menyatakan bahwa
Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran
Nasional yang diatur dengan Undang-undang

Makna isi Pasal 31 (1) UUD 1945 tersebut merupakan pengakuan bangsa
Indonesia atas hak memperoleh pengajaran. Dalam hal ini berarti pemerintah
dituntut untuk mengadakan sekolah-sekolah baik umum maupun kejuruan,
dengan mengingat kemampuan pembiayaan dan perlengkapan lain yang dapat
disediakan oleh pemerintah.
Menurut Pasal 31 ayat (2) UUD 1945 mengandung maksud Pemerintah harus
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran Nasional, sesuai
dengan Undang-undang yang telah ditetapkan. Undang-undang yang mengatur
Pasal 31 itu adalah UU No. 2 Tahun 1989 yang masih berlaku saat ini, sedangkan
Peraturan Pemerintah yang mengatur tentang pendidikan antara lain: Peraturan
Pemerintah (PP) No. 27, No. 28, 29, dan No. 30 Tahun 1990.
Dalam UU No. 2 Tahun 1989 itu antara lain disebutkan fungsi Pendidikan
Nasional adalah untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan
manusia Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional. Sedangkan
tujuan Pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman
dan bertakwa terhadap Tuhan YME dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang
mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan.
c. Di Bidang Ekonomi
Dalam bidang ekonomi, negara Indonesia menganut sistem demokrasi ekonomi;
artinya perekonomian itu dikerjakan oleh semua, untuk semua di bawah
pimpinan atau pengawasan anggota masyarakat.
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas
kekeluargaan.Dalam hal ini perekonomian jangan sampai jatuh ke tangan orang
yang berkuasa, dan rakyat banyak yang tertindas.

DEMOKRASI LIBERALIS,TERPIMPIN,SOSIALIS,DAN PANCASILA

1.DEMOKRASI LIBERAL
adalah suatu demokrasi yang menempatkan kedudukan badan legislatif lebih
tinggi dari pada badan eksekutif. Kepala pemerintahan dipimpin oleh seorang
Perdana Menteri. Perdana menteri dan menteri-menteri dalam kabinet diangkat
dan diberhentikan oleh parlemen. Dalam demokrasi parlementer Presiden
menjabat sebagai kepala negara.
Demokrasi Liberal sering disebut sebagai demokrasi parlementer. Di indonesia
demokrasi ini dilaksanakan setelah keluarnya Maklumat Pemerintah NO.14 Nov.
1945. Menteri bertanggung jawab kepada parlemen.
Demokrasi liberal lebih menekankan pada pengakuan terhadap hak-hak warga
negara, baik sebagai individu ataupun masyarakat. Dan karenanya lebih
bertujuan menjaga tingkat represetansi warganegara dan melindunginya dari
tindakan kelompok atau negara lain.
Ciri-ciri demokrasi liberal :
1. Kontrol terhadap negara, alokasi sumber daya alam dan manusiadapat
terkontrol
2. Kekuasaan eksekutif dibatasi secara konstitusional,
3. Kekuasaan eksekutif dibatasi oleh peraturan perundangan,
4. Kelompok minoritas (agama, etnis) boleh berjuang, untuk memperjuangkan
dirinya.

3. DEMOKRASI TERPIMPIN
Sistem Demokrasi Terpimpin mempunyai pengertian corak demokrasi yang
mengenal satu pemimpin menuju tujuan suatu masyarakat yang berkeadilan
sosial.
Demokrasi Terpimpin merupakan pengganti Demokrasi Liberal yang gagal.
Perubahan ini lebih sesuai dengan tuntutan UUD 1945, karena hal berikut :
a. Demokrasi Terpimpin mengandung arti demokrasi yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/perwakilan, yang berarti demokrasi yang dipimpin Pancasila
alias Demokrasi Pancasila.
b. Kedudukan menteri tidak lagi bergantung pada parlemen, tetapi kepada
Presiden (Kabinet Presidensial).
Demokrasi Terpimpin diawali sejak Dekrit Presiden Juli 1959 dengan bentuk
kabinet Presidensial.
Perubahan Sistem Demokrasi menjadi Demokrasi Terpimpin yang terjadi
Indonesia diharapkan dapat mewujudkan stabilitas pemerintahan, tapi semua itu
hanya angan angan saja. Hal ini disebabkan karena hal berikut :
a. Demokrasi terpimpin prakteknya lebih ditekankan dengan terpimpinnya
demokrasi, sehingga mengarahkan pemerintahan diktator. Segala sesuatu
dilakukan secara revolusi dengan pemimpinnya, Ir. Soekarno
b. Kedudukan presiden secara tidak sadar lebih kuat dari sebelumnya, sehingga
Presiden secara tidak langsung berkuasa di semua bidang politik.
Ciri ciri Demokrasi Terpimpin di Indonesia
1. Dominasi dari presiden
2. Bekonsepsi NASAKOM (nasionalisme, agama, komunisme)
3. Konstitusi UUD 1945
Dampak Demokrasi Terpimpin
A. Positif
i. Kemiliteran lebih terkoordinir
ii. Indonesia berhasil merebut Irian Barat dari Belanda
iii. Perebutan Irian Barat oleh Indonesia mendapat dukunagn PKI
iv. Indonesia menjadi pendiri Gerakan Non Blok
B. Negatif
i. Pemerintahan otoriter
ii. Penumpukan kekuasaaan di tangan Presiden
iii. Korupsi mewabah
iv. Sektor Ekonomi melemah
v. Tidak terwujudnya stabilitas pemerintahan
vi. Presiden melakukan banyak penyimpangan

4. DEMOKRASI SOSIALIS
Demokrasi Sosialis adalah demokrasi yang sangat membatasi agama pada
rakyatnya, dengan prinsip agama dianggap candu yang membuat orang
berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran yang rasional dan
nyata.
Demokrasi Sosialis muncul karena adanya Komunisme. Awalnya Komunisme lahir
sebagai reaksi terhadap kapitalisme di abad ke-19, yang mana mereka itu
mementingkan individu pemilik dan mengesampingkan buruh. Sosialisme adalah
ideologi yang digunakan partai Sosialis di seluruh dunia. Sosialisme sebagai anti
kapitalisme menggunakan sistem sosialisme sebagai alat kekuasaan, dimana
kepemilikan modal atas individu sangat dibatasi.
Prinsip semua adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara untuk kemakmuran
rakyat secara merata. Sosialisme sangat membatasi demokrasi pada rakyatnya,
dan karenanya Sosialisme juga disebut anti liberalisme. Dalam Sosialisme
perubahan sosial harus dimulai dari peran Partai Komunis. Logika secara
ringkasnya, perubahan sosial dimulai dari buruh atau yang lebih dikenal dengan
proletar, namun pengorganisasian Buruh hanya dapat berhasil jika bernaung di
bawah dominasi partai. Partai membutuhkan peran Politbiro sebagai think-tank.
Dapat diringkas perubahan sosial hanya bisa berhasil jika dicetuskan oleh
Politbiro. Inilah yang menyebabkan Sosialisme menjadi "tumpul" dan tidak lagi
diminati.
Masyarakat Komunis-Sosialis mendefinisikan rakyat sebagai lapisan rakyat yang
menurut mereka, adalah rakyat miskin dan tertindas di segala bidang kehidupan.
Rakyat miskin (kaum proletar dan buruh) akan memimpin revolusi sosialis
melalui wakil-wakil mereka dalam partai Sosialis. Kepentingan yang harus
diperjuangkan bukanlah kemerdekaan pribadi. Bahkan, kemerdekaan pribadi
menurut masyarakat sosialis-Sosialis harus ditiadakan karena satu-satunya
kepentingan hanyalah kepentingan rakyat secara kolektif, yang dalam hal ini
diwakili oleh partai Sosialis. Dengan demikian masyarakat Komunis-Sosialis, juga
mengakui kedaulatan rakyat. Mereka pun menjunjung tinggi demokrasi, yang
dikenal sebagai demokrasi Sosialis.

5. DEMOKRASI PANCASILA
Demokrasi Pancasila adalah paham demokrasi yang bersumber kepada
kepribadian dan filsafat bangsa Indonesia yang perwujudannya seperti tertuang
dalam Pembukaan UUD 1945.
perundang-undangan.
Di Indonesia, Demokrasi Pancasila berlaku semenjak Orde Baru. Demokrasi
pancasila dijiwai, disemangati dan didasari nilai-nilai pancasila.
DASAR Demokrasi Pancasila : Kedaulatan Rakyat (Pembukaan UUD 45) Negara
yang berkedaulatan - Pasal 1 ayat (2) UUD 1945.
MAKNA Demokrasi Pancasila :Keikutsertaan rakyat kehidupan bermasyarakat
dan kehidupan bernegara ditentukan peraturan
Dalam demokrasi Pancasila Rakyat adalah Subjek demokrasi, yaitu rakyat
sebagai keseluruhan berhak ikut serta aktif menentukan keinginan-keinginan
dan juga sebagai pelaksana dari keinginan-keinginan itu. Keinginan rakyat
tersebut disalurkan melalui lembaga-lembaga perwakilan yang ada yang
dibentuk melalui Pemilihan Umum.
Prinsip pokok Demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut:
1. Pemerintahan berdasarkan hukum,
Dalam penjelasan UUD 1945 dikatakan: Indonesia ialah negara berdasarkan
hukum (rechtstaat) dan tidak berdasarkan kekuasaan belaka (machtstaat),
Pemerintah berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar) tidak bersifat
absolutisme (kekuasaan tidak terbatas), Kekuasaan yang tertinggi berada di
tangan MPR. Perlindungan terhadap hak asasi manusia, Pengambilan keputusan
atas dasar musyawarah,
2. Peradilan yang merdeka, berarti badan peradilan (kehakiman) merupakan
badan yang merdeka, artinya terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan
kekuasaan lain contoh Presiden, BPK, DPR, DPA atau lainnya
3. adanya partai politik dan organisasi sosial politik, karena berfungsi Untuk
menyalurkan aspirasi rakyat
4. Pelaksanaan Pemilihan Umum;
Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR (pasal 1
ayat 2 UUD 1945),
Keseimbangan antara hak dan kewajiban,
5. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan
YME, diri sendiri, masyarakat, dan negara ataupun orang lain,
6. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita Nasional.

Anda mungkin juga menyukai