a.Atheis
Tidak percaya adanya tuhan (tidak Beragama)
b.Menonjolkan Kesosialan
Maksudnya lebih mementingkan kepentingan bersama
c.Mengabaikan hak asasi, mengurangi kebebasan
Tidak memiliki hak milik dan tidak memiliki kebebasan seperti yang diinginkan dan harus
melakukan apa yang diperintahkan pemimpin (pemerintah)
d.Menolak Kebebasan
Maksudnya setiap individu tidak diberi kebebasan untuk melakukan sesuatu dan harus
menurut dengan pemerintahan
e.Dominasi partai Tunggal
Partai politik ini adalah pemerintahan jadi pemerintahan mendominasi kehidupan bernegara
f.Keputusan di tangan Partai tunggal
Semua keputusan diputuskan oleh pemerintah tanpa campur tangan pihak lain
g.Mengutamakan kepntingan Negara.
Setiap individu diwajibkan mengutamakan kepentingan Negara dan mengabaikan
kepentingan sendiri
Setelah itu marilah kita melihat pengertian dari demokrasi konstitusionil. Jelas
terlihat bahwa sebetulnya tidak terdapat perbedaan dalam substansinya. Ini
terjadi karena bagi negara Barat, demokrasi berarti demokrasi liberal.
Mengapa harus pengertian dari negara Barat? Untuk menjawab pertanyaan
tersebut maka kita harus melihat latar belakang sejarah dari dunia. Pertama,
tonggak-tonggak penting dari hak-hak asasi manusia kebanyakan berasal dari
Barat. Seperti Magna Charta dan Bill of Rights. Kedua, haruslah dilihat kekuatan
dari negara adidaya (setelah PD II), Amerika Serikat, dalam penyebaran
demokrasi. Amerika pada awalnya merupakan tempat pembuktian teori-teori
baru dari Eropa tentang bentuk negara, sistim politik, dan kebebasan. Jadi
tidaklah mengherankan bila demokrasi bagi mereka sangat erat kaitannya
dengan kebebasan/ hak- hak asasi manusia.
Memang harus diakui bahwa saat ini demokrasi merupakan sistim poltik yang
paling berpengaruh. Tetapi perlu diingat bahwa demokrasi bukanlah tanpa cacat.
Ironisnya kecacatan dari demokrasi merupakan inti dari sifat demokrasi itu
sendiri , yaitu pluralitas suara. Inilah kritik yang disuarakan oleh Alexis de
Tocqueville. Kejatuhan dapat lebih cepat terjadi dalam sebuah negara demokratis
daripada di dalam negara komunis / totaliter. Satu hal yang merupakan
kebanggaan dari demokrasi juga merupakan satu hal yang dapat
menghancurkan mereka.
KAPITALISME
Kapitalisme mempunyai pengertian sebagai perbuatan individu-individu yang
besar yang melibatkan kontrol terhadap sumber- sumber finansial uang luas dan
menghasilkan kekayaan kepada seseorang sebagai suatu hasil dari spekulasi,
peminjaman uang, dan perusahaan komersial. Kapitalisme juga dapat berarti
sebagai suatu sistem perkonomian, yang terletak pada suatu organisasi dari
para penerima upah bebas secara legal, dengan suatu tujuan untuk
mendapatkan keuntungan uang, dari para pemilik modal dan agen-agennya.
Sederhananya adalah bahwa kapitalisme merupakan usaha pencarian
keuntungan, dan keuntungan yang dapat diperbaharui untuk selamanya, dengan
usaha kapitalistis yang dilakukan secara terus menerus. Dalam suatu
masyarakat yang kapitalistis, kesempatan untuk meraih keuntungan yang tidak
diambil akan menghasilkan kehancuran.
Kebebasan individu merupakan hal yang paling utama dalam demokrasi liberal.
Oleh karena itu, Amerika Serikat sebagai negara penganut demokrasi liberal dan
yang mempunyai strata sosial dimana WASP (White Anglo-Saxon Protestant)
merupakan kelas sosial yang paling atas telah menjadi negara paling depan
dalam perihal kapitalisme. Perang Dunia I & II sangatlah memacu dunia industri
mereka. Permintaan dari negara-negara yang sedang berperang telah turut
memancing dimulainya produksi masal. Saat keadaan ekonomi dalam negeri
mereka tidak memungkinkan lagi, maka AS mulai melirik dunia internasional
untuk pemasaran hasil industri mereka. Terlebih lagi setelah AS keluar dari politik
luar negeri isolasionis.
SOSIALISME
Sosialisme adalah ideologi yang menjadi dasar dari komunisme. Seringkali
mereka berdua dibahas secara bersamaan. Tetapi sebetulnya banyak hal dari
dua ideologi ini yang berbeda bahkan pada hal yang fundamental. Sosialisme
muncul sebagai sebuah bentuk kepedulian sosial dari beberapa cendekiawan
seperti Robert Owen di Inggris, Saint Simon dan Fourier dari Perancis. Mereka
tergerak ketika melihat kondisi buruh di Eropa pada permulaan abad ke 19
yang sangat menyedihkan. Sayangnya, semua teori mereka tidak dibarengi
dengan tindakan dan konsepsi yang nyata mengenai tujuan dan strategi
perbaikan tersebut. Ini menyebabkan orang-orang menyebut mereka sebagai
kaum Sosialis Utopis.
Setelah itu muncullah Karl Marx dari Jerman. Ia pun mengecam keadaan ekonomi
dan sosial di sekelilingnya tetapi menurutnya perubahan seharusnya dilakukan
secara radikal dan menyeluruh. Marx menyusun sebuah teori sosial yang
menurutnya didasari hukum-hukum ilmiah sehingga pasti akan terlaksana. Ia
menamakan ajarannya Sosialisme Ilmiah. Bersama dengan Friedrich Engels, ia
menerbitkan bermacam-macam karangan, diantaranya yang paling terkenal
adalah Manifesto Komunis dan Das Kapital. Dalam menjelaskan perkembangan
masyarakat, Marx banyak dipengaruhi oleh gagasan Filsuf Jerman George Hegel
mengenai dialektik (thesis, antithesis, dan synthesis). Selain itu dari Hegel
diambil juga dua unsur, yaitu gagasan mengenai terjadinya pertentangan antara
segi-segi yang berlawanan, dan kedua adalah gagasan bahwa semua
berkembang terus. Ajaran Marx mengenai Materialisme menegaskan bahwa
hukum dialektik tidak hanya terjadi pada dunia abstrak saja tetapi juga pada
dunia materi.
Eduard Bernstein pada umumnya menerima analisa Marx kecuali bagian revolusi.
Menurutnya tujuan akhir dari Marx dapat dicapai secara damai melalui jalan
parlementer dan atas dasar hak-hak pilih umum. Aliran Bernstein ini sangat
mempengaruhi berdirinya sosialis demokrat atau sosialisme modern, dimana
negara digunakan untuk mengatasi masalah social. Sosialisme modern berarti
tujuan, sasaran , dan cara mencapai perubahan telah jelas. Sosialisme sama
dengan liberalisme, mereka sama-sama menggunakan demokrasi karena mereka
percaya pada kekuatan/dukungan rakyat. Salah satu cara sosialisme menarik
masa adalah dengan menggunakan rasa nasionalisme. Kedengkian terhadap
kesuksesan para pendatang menjadi unsur untuk menarik pendukung bagi
sosialisme.
KOMUNISME
Gagasan Marx justru mendapat tanggapan paling besar dari negara yang
industrinya baru setengah berkembang (tidak seperti keadaan di sekeliling Marx)
yaitu Rusia. Lenin menjadi tokoh yang memperbaharui ajaran Marx hingga
menjadi Marxisme Leninisme atau komunisme. Modifikasi dilakukan oleh Lenin
karena teori Marx ditujukan kepada masyarakat yang industrinya telah maju,
sedangkan industri Rusia belum begitu maju pada saat itu. Beberapa perbedaan
antara pandangan Lenin dengan Marx antara lain, pertama, Marx menganggap
remeh petani tetapi Lenin tidak, kedua, menurut Marx partai haruslah besar dan
dipimpin oleh orang-orang komunis yang pintar tetapi Lenin beranggapan bahwa
partai cukup yang kecil saja tetapi terdiri dari orang-orang revolusioner
profesional, dan ketiga, Marx beanggapan bahwa Kapitalisme akan menemui ajal
pada puncak perkembangannya dan akan digantikan oleh masyarakat komunis
sedangkan Lenin beranggapan bahwa imperialisme dapat memperpanjang
nyawa kapitalisme. Selain itu Lenin juga memberi nama sosialisme kepada
tahap pertama masyarakat komunis-nya Marx. Tampaknya dari sinilah timbul
persepsi bahwa sosialisme indentik dengan komunisme.
Apabila Amerika Serikat identik dengan kapitalisme, maka Rusia identik dengan
komunisme. Setelah Lenin ada Stalin yang gagasannya mengenai revolusi ialah
bahwa komunisme dapat diselenggarakan di satu negara dulu, yaitu di Uni
Soviet, dianggap menyimpang dari ajaran Marx. Di masa inilah muncul istilah
Komunis Internasional (Komintern), dimana Moskow menjadi pusat komunisme.
Kebijakan Moskow adalah kebijakan dunia komunis. dari sini timbul masalah yang
sangat mendasar. Komunisme muncul sebagai hasil adaptasi lingkungan dari
sosialisme. Namun melalui komintern. segala macam adaptasi terhadap ajaran
komunis tidak dapat dilakukan di luar Moskow. Padahal kondisi di tiap negara
komunis tidaklah sama dengan Moskow.
Begitu banyak tafsiran yang dilakukan terhadap ajaran Marx untuk membentuk
sebuah masyarakat tanpa kelas. Komunisme tidak dapat kita pandang hanya
sebagai sebuah teori atau ideologi saja. Tiap kasus penerapannya harus kita
pandang satu per satu. Hanya dengan begitu kita dapat mengetahui komunisme.
PENGERTIAN Demokrasi
2. DEMOKRASI KOMUNIS
Demokrasi Komunis adalah demokrasi yang sangat membatasi agama pada
rakyatnya, dengan prinsip agama dianggap candu yang membuat orang
berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran yang rasional dan
nyata.
Demokrasi komunis muncul karena adanya komunisme. Awalnya komunisme
lahir sebagai reaksi terhadap kapitalisme di abad ke-19, yang mana mereka itu
mementingkan individu pemilik dan mengesampingkan buruh. Komunisme
adalah ideologi yang digunakan partai komunis di seluruh dunia.
Komunisme sebagai anti kapitalisme menggunakan sistem sosialisme sebagai
alat kekuasaan, dimana kepemilikan modal atas individu sangat dibatasi.
Prinsip semua adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara untuk kemakmuran
rakyat secara merata. Komunisme sangat membatasi demokrasi pada rakyatnya,
dan karenanya komunisme juga disebut anti liberalisme.
Dalam komunisme perubahan sosial harus dimulai dari peran Partai Komunis.
Logika secara ringkasnya, perubahan sosial dimulai dari buruh atau yang lebih
dikenal dengan proletar, namun pengorganisasian Buruh hanya dapat berhasil
jika bernaung di bawah dominasi partai. Partai membutuhkan peran Politbiro
sebagai think-tank. Dapat diringkas perubahan sosial hanya bisa berhasil jika
dicetuskan oleh Politbiro. Inilah yang menyebabkan komunisme menjadi
"tumpul" dan tidak lagi diminati.
Masyarakat sosialis-komunis mendefinisikan rakyat sebagai lapisan rakyat yang
menurut mereka, adalah rakyat miskin dan tertindas di segala bidang kehidupan.
Rakyat miskin (kaum proletar dan buruh) akan memimpin revolusi sosialis
melalui wakil-wakil mereka dalam partai komunis. Kepentingan yang harus
diperjuangkan bukanlah kemerdekaan pribadi. Bahkan, kemerdekaan pribadi
menurut masyarakat sosialis-komunis harus ditiadakan karena satu-satunya
kepentingan hanyalah kepentingan rakyat secara kolektif, yang dalam hal ini
diwakili oleh partai komunis. Dengan demikian masyarakat sosialis-komunis, juga
mengakui kedaulatan rakyat. Mereka pun menjunjung tinggi demokrasi, yang
dikenal sebagai demokrasi komunis.
Berikut ini adalah persamaan Indonesia dengan negara komunis pada umumnya.
1. Sistem pemerintahan dengan Single Party.
(Indonesia juga dengan Golkar-nya, Orsospol lainnya hanya semu, supaya pihak
asing/Barat tidak membantu mencetuskan Revolusi. Ini dibuktikan dengan calon
tunggal Presiden dan wakilnya dari Golkar maupun "Orsospol" antek-anteknya
Golkar)
2. Mengharamkan kebebasan berkumpul dan berpendapat,
termasuk membentuk partai baru, pooling apalagi referendum.
3. Menghalalkan segala cara dalam mempertahankan kekuasaan sang Single
Party.
(mungkin para pemimpin kita sempat belajar kepada Deng Xiao Ping tentang
peristiwa Tian An Men sebelum melakukan aksi show of force pada peristiwa
Perebutan Markas PDI beberapa tahun lalu).
4. Memiliki backing dari pihak militer yang sangat kuat dan selalu berusaha ikut
campur dalam urusan pemerintahan.
5. Komunis: tidak boleh beragama, Indonesia: boleh beragama (tetapi tidak
menjalankan kewajiban sebagai umat beragama),
6. Paling jago kalau disuruh propaganda.
Contohnya ngomong terus dari pagi sampai paginya lagi. Seluruh siaran TV
diharuskan menyiarkan Laporan Khusus, Sidang Umum, Rapat Paripurna,
Penjelasan Menteri Penerangan dan lain sebagainya yang tidak berisi dan sekali
lagi hanya Propaganda dan janji muluk-muluk
Selain itu,
Komunis murni melarang :
1) adanya kepercayaan kepada Tuhan YME,
2) membenci kelompok intelektual dan cendekiawan,
3) mengagung-agungkan kelompok pekerja, buruh dan petani.
Indonesia: Menjamin kebebasan beragama,
tapi orang-orang yang mengaku taat beragama dengan jalan memperlihatkan
kepada orang-orang bahwa ia rajin beribadah ke Mesjid, Gereja, Vihara dll =
tidak punya Tuhan, karena ketakutan mereka kepada Tuhan hanya semu belaka
(Super Munafik).
3. DEMOKRASI PANCASILA
Demokrasi Pancasila adalah paham demokrasi yang bersumber kepada
kepribadian dan filsafat bangsa Indonesia yang perwujudannya seperti tertuang
dalam Pembukaan UUD 1945.
DASAR Demokrasi Pancasila
Kedaulatan Rakyat (Pembukaan UUD 45) Negara yang berkedaulatan - Pasal 1
ayat (2) UUD 1945.
MAKNA Demokrasi Pancasila
Keikutsertaan rakyat kehidupan bermasyarakat dan kehidupan bernegara
ditentukan peraturan perundang-undangan.
Di Indonesia, Demokrasi Pancasila berlaku semenjak Orde Baru. Demokrasi
pancasila dijiwai, disemangati dan didasari nilai-nilai pancasila.
Dalam demokrasi Pancasila Rakyat adalah Subjek demokrasi, yaitu rakyat
sebagai keseluruhan berhak ikut serta aktif menentukan keinginan-keinginan
dan juga sebagai pelaksana dari keinginan-keinginan itu. Keinginan rakyat
tersebut disalurkan melalui lembaga-lembaga perwakilan yang ada yang
dibentuk melalui Pemilihan Umum.
Di samping itu perlu juga kita pahami bahwa demokrasi Pancasila dilaksanakan
dengan bertumpu pada:
a) demokrasi yang berdasarkan pada Ketuhanan Yang Maha Esa;
b) menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia;
c) berkedaulatan rakyat;
d) didukung oleh kecerdasan warga negara;
e) sistem pemisahan kekuasaan negara;
f) menjamin otonomi daerah;
g) demokrasi yang menerapkan prinsip rule of law;
h) sistem peradilan yang merdeka, bebas dan tidak memihak;
i) mengusahakan kesejahteraan rakyat; dan
j) berkeadilan sosial.
a. Di Bidang Politik
yaitu hak yang diakui dalam kedudukannya sebagai warga yang sederajat. Oleh
karena itu setiap warga negara wajar mendapat hak ikut serta dalam
pemerintahan: yakni hak memilih dan dipilih, mendirikan organisasi atau partai
politik, serta mengajukan petisi dan kritik atau saran.
b. Di Bidang Pendidikan
Untuk memahami hak warga negara dalam bidang pendidikan, perhatikanlah arti
dan makna yang terkandung dalam Pasal 31 UUD 1945.
Pasal 31 ayat (1) UUD 1945 menyatakan bahwa Tiap-tiap Warga Negara berhak
mendapat pengajaran Pasal 31 ayat (2) UUD 1945 menyatakan bahwa
Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran
Nasional yang diatur dengan Undang-undang
Makna isi Pasal 31 (1) UUD 1945 tersebut merupakan pengakuan bangsa
Indonesia atas hak memperoleh pengajaran. Dalam hal ini berarti pemerintah
dituntut untuk mengadakan sekolah-sekolah baik umum maupun kejuruan,
dengan mengingat kemampuan pembiayaan dan perlengkapan lain yang dapat
disediakan oleh pemerintah.
Menurut Pasal 31 ayat (2) UUD 1945 mengandung maksud Pemerintah harus
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran Nasional, sesuai
dengan Undang-undang yang telah ditetapkan. Undang-undang yang mengatur
Pasal 31 itu adalah UU No. 2 Tahun 1989 yang masih berlaku saat ini, sedangkan
Peraturan Pemerintah yang mengatur tentang pendidikan antara lain: Peraturan
Pemerintah (PP) No. 27, No. 28, 29, dan No. 30 Tahun 1990.
Dalam UU No. 2 Tahun 1989 itu antara lain disebutkan fungsi Pendidikan
Nasional adalah untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan
manusia Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional. Sedangkan
tujuan Pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman
dan bertakwa terhadap Tuhan YME dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang
mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan.
c. Di Bidang Ekonomi
Dalam bidang ekonomi, negara Indonesia menganut sistem demokrasi ekonomi;
artinya perekonomian itu dikerjakan oleh semua, untuk semua di bawah
pimpinan atau pengawasan anggota masyarakat.
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas
kekeluargaan.Dalam hal ini perekonomian jangan sampai jatuh ke tangan orang
yang berkuasa, dan rakyat banyak yang tertindas.
1.DEMOKRASI LIBERAL
adalah suatu demokrasi yang menempatkan kedudukan badan legislatif lebih
tinggi dari pada badan eksekutif. Kepala pemerintahan dipimpin oleh seorang
Perdana Menteri. Perdana menteri dan menteri-menteri dalam kabinet diangkat
dan diberhentikan oleh parlemen. Dalam demokrasi parlementer Presiden
menjabat sebagai kepala negara.
Demokrasi Liberal sering disebut sebagai demokrasi parlementer. Di indonesia
demokrasi ini dilaksanakan setelah keluarnya Maklumat Pemerintah NO.14 Nov.
1945. Menteri bertanggung jawab kepada parlemen.
Demokrasi liberal lebih menekankan pada pengakuan terhadap hak-hak warga
negara, baik sebagai individu ataupun masyarakat. Dan karenanya lebih
bertujuan menjaga tingkat represetansi warganegara dan melindunginya dari
tindakan kelompok atau negara lain.
Ciri-ciri demokrasi liberal :
1. Kontrol terhadap negara, alokasi sumber daya alam dan manusiadapat
terkontrol
2. Kekuasaan eksekutif dibatasi secara konstitusional,
3. Kekuasaan eksekutif dibatasi oleh peraturan perundangan,
4. Kelompok minoritas (agama, etnis) boleh berjuang, untuk memperjuangkan
dirinya.
3. DEMOKRASI TERPIMPIN
Sistem Demokrasi Terpimpin mempunyai pengertian corak demokrasi yang
mengenal satu pemimpin menuju tujuan suatu masyarakat yang berkeadilan
sosial.
Demokrasi Terpimpin merupakan pengganti Demokrasi Liberal yang gagal.
Perubahan ini lebih sesuai dengan tuntutan UUD 1945, karena hal berikut :
a. Demokrasi Terpimpin mengandung arti demokrasi yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/perwakilan, yang berarti demokrasi yang dipimpin Pancasila
alias Demokrasi Pancasila.
b. Kedudukan menteri tidak lagi bergantung pada parlemen, tetapi kepada
Presiden (Kabinet Presidensial).
Demokrasi Terpimpin diawali sejak Dekrit Presiden Juli 1959 dengan bentuk
kabinet Presidensial.
Perubahan Sistem Demokrasi menjadi Demokrasi Terpimpin yang terjadi
Indonesia diharapkan dapat mewujudkan stabilitas pemerintahan, tapi semua itu
hanya angan angan saja. Hal ini disebabkan karena hal berikut :
a. Demokrasi terpimpin prakteknya lebih ditekankan dengan terpimpinnya
demokrasi, sehingga mengarahkan pemerintahan diktator. Segala sesuatu
dilakukan secara revolusi dengan pemimpinnya, Ir. Soekarno
b. Kedudukan presiden secara tidak sadar lebih kuat dari sebelumnya, sehingga
Presiden secara tidak langsung berkuasa di semua bidang politik.
Ciri ciri Demokrasi Terpimpin di Indonesia
1. Dominasi dari presiden
2. Bekonsepsi NASAKOM (nasionalisme, agama, komunisme)
3. Konstitusi UUD 1945
Dampak Demokrasi Terpimpin
A. Positif
i. Kemiliteran lebih terkoordinir
ii. Indonesia berhasil merebut Irian Barat dari Belanda
iii. Perebutan Irian Barat oleh Indonesia mendapat dukunagn PKI
iv. Indonesia menjadi pendiri Gerakan Non Blok
B. Negatif
i. Pemerintahan otoriter
ii. Penumpukan kekuasaaan di tangan Presiden
iii. Korupsi mewabah
iv. Sektor Ekonomi melemah
v. Tidak terwujudnya stabilitas pemerintahan
vi. Presiden melakukan banyak penyimpangan
4. DEMOKRASI SOSIALIS
Demokrasi Sosialis adalah demokrasi yang sangat membatasi agama pada
rakyatnya, dengan prinsip agama dianggap candu yang membuat orang
berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran yang rasional dan
nyata.
Demokrasi Sosialis muncul karena adanya Komunisme. Awalnya Komunisme lahir
sebagai reaksi terhadap kapitalisme di abad ke-19, yang mana mereka itu
mementingkan individu pemilik dan mengesampingkan buruh. Sosialisme adalah
ideologi yang digunakan partai Sosialis di seluruh dunia. Sosialisme sebagai anti
kapitalisme menggunakan sistem sosialisme sebagai alat kekuasaan, dimana
kepemilikan modal atas individu sangat dibatasi.
Prinsip semua adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara untuk kemakmuran
rakyat secara merata. Sosialisme sangat membatasi demokrasi pada rakyatnya,
dan karenanya Sosialisme juga disebut anti liberalisme. Dalam Sosialisme
perubahan sosial harus dimulai dari peran Partai Komunis. Logika secara
ringkasnya, perubahan sosial dimulai dari buruh atau yang lebih dikenal dengan
proletar, namun pengorganisasian Buruh hanya dapat berhasil jika bernaung di
bawah dominasi partai. Partai membutuhkan peran Politbiro sebagai think-tank.
Dapat diringkas perubahan sosial hanya bisa berhasil jika dicetuskan oleh
Politbiro. Inilah yang menyebabkan Sosialisme menjadi "tumpul" dan tidak lagi
diminati.
Masyarakat Komunis-Sosialis mendefinisikan rakyat sebagai lapisan rakyat yang
menurut mereka, adalah rakyat miskin dan tertindas di segala bidang kehidupan.
Rakyat miskin (kaum proletar dan buruh) akan memimpin revolusi sosialis
melalui wakil-wakil mereka dalam partai Sosialis. Kepentingan yang harus
diperjuangkan bukanlah kemerdekaan pribadi. Bahkan, kemerdekaan pribadi
menurut masyarakat sosialis-Sosialis harus ditiadakan karena satu-satunya
kepentingan hanyalah kepentingan rakyat secara kolektif, yang dalam hal ini
diwakili oleh partai Sosialis. Dengan demikian masyarakat Komunis-Sosialis, juga
mengakui kedaulatan rakyat. Mereka pun menjunjung tinggi demokrasi, yang
dikenal sebagai demokrasi Sosialis.
5. DEMOKRASI PANCASILA
Demokrasi Pancasila adalah paham demokrasi yang bersumber kepada
kepribadian dan filsafat bangsa Indonesia yang perwujudannya seperti tertuang
dalam Pembukaan UUD 1945.
perundang-undangan.
Di Indonesia, Demokrasi Pancasila berlaku semenjak Orde Baru. Demokrasi
pancasila dijiwai, disemangati dan didasari nilai-nilai pancasila.
DASAR Demokrasi Pancasila : Kedaulatan Rakyat (Pembukaan UUD 45) Negara
yang berkedaulatan - Pasal 1 ayat (2) UUD 1945.
MAKNA Demokrasi Pancasila :Keikutsertaan rakyat kehidupan bermasyarakat
dan kehidupan bernegara ditentukan peraturan
Dalam demokrasi Pancasila Rakyat adalah Subjek demokrasi, yaitu rakyat
sebagai keseluruhan berhak ikut serta aktif menentukan keinginan-keinginan
dan juga sebagai pelaksana dari keinginan-keinginan itu. Keinginan rakyat
tersebut disalurkan melalui lembaga-lembaga perwakilan yang ada yang
dibentuk melalui Pemilihan Umum.
Prinsip pokok Demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut:
1. Pemerintahan berdasarkan hukum,
Dalam penjelasan UUD 1945 dikatakan: Indonesia ialah negara berdasarkan
hukum (rechtstaat) dan tidak berdasarkan kekuasaan belaka (machtstaat),
Pemerintah berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar) tidak bersifat
absolutisme (kekuasaan tidak terbatas), Kekuasaan yang tertinggi berada di
tangan MPR. Perlindungan terhadap hak asasi manusia, Pengambilan keputusan
atas dasar musyawarah,
2. Peradilan yang merdeka, berarti badan peradilan (kehakiman) merupakan
badan yang merdeka, artinya terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan
kekuasaan lain contoh Presiden, BPK, DPR, DPA atau lainnya
3. adanya partai politik dan organisasi sosial politik, karena berfungsi Untuk
menyalurkan aspirasi rakyat
4. Pelaksanaan Pemilihan Umum;
Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR (pasal 1
ayat 2 UUD 1945),
Keseimbangan antara hak dan kewajiban,
5. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan
YME, diri sendiri, masyarakat, dan negara ataupun orang lain,
6. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita Nasional.