2. Dua hari kemudian, pada tanggal 31 Mei 1945, Prof. Dr. Mr. Soepomo,
mengajukan dasar-dasar Negara sebagai barikut:
a. Persatuan.
b. Kekeluargaan.
c. Keseimbangan lahir dan batin.
d. Musyawarah.
e. Keadilan rakyat.
3. Ir. Soekarno mengusulkan konsep dasar Negara dalam rapat BPUPKI tanggal 1
Juni 1945. Selain mengusulkan konsep dasar negara, Bung Karno juga
mengusulkan nama bagi dasar Negara yaitu Pancasila.
Berikut ini lima dasar negara yang diusulkan oleh Bung Karno.
a. Kebangsaan Indonesia.
b. Internasionalisme dan perikemanusiaan.
c. Mufakat atau demokrasi.
d. Kesejahteraan social.
e. Ketuhanan Yang Maha Esa.
Setalah siding pada tanggal 1 juni 1945 itu, BPUPKI memasuki masa jeda.
Sampai saat itu belum ada rumusan dasar negara. Yang ada hanyalah usulan dasar
Negara Indonesia. Sebelum masuk jeda itu telah terbentuk panitia kecil yang
diketuai oleh Ir. Soekarno, dengan anggota Drs. Mohammad Hatta, Sutarjo
Kartohadikusumo, Wahid Hasyim, Ki Bagus Hadikusumo, Oto Iskandardinata, M.
Yamin, dan A.A. Maramis.Panitia kecil ini bertugas menampung saran dari anggota
BPUPKI. Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Kecil mengadakan pertemuan dengan
38 anggota BPUPKI. Bung Karnomenyabut pertemuan itu sebagai rapat pertemuan
antara Panitia Kecil dengan anggota BPUPKI. Pertemuan itu menampung suarasuara dan usul-usul lisan dari anggota BPUPKI. Dalam pertemuan itu juga dibentuk
panitia kecil lain, yang beranggota sembilan orang. Panitia ini di kenal dangan nama
Panitia Sembilan. Anggota Panitia Sembilan terdiri dari Ir. Soekarno, Drs. Moh.
Hatta, Mr. M. Yamin, H. Agus Salim, dan Abikusno Cokrosuyoso. Mereka
menghasilkan suatu rumusan pembukaan UUD yang menggambarkan maksud dan
tujuan pembentukan Negara Indonesia Merdeka. Rumusan itu disepakati dan
ditandatangani bersama oleh anggota Panitia Sembilan. Rumusan Panitia Sembilan
itu kemudia diberi nama Jakarta Char teratau Piagam Jakarta.
hikmat
permusyawaratan /perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
kebijaksanaan
dalam
Amerika Serikat menjatuhkan bom atom pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945,
di Kota Hiroshima dan Nagasaki. Kedua bom atom tersebut mengakibatkan korban
jiwa yang sangat besar, dan menghancurkan berbagai fasilitas. Pemerintah Jepang,
benar-benar dalam kesulitan. Pada tanggal 14 Agustus 1945, Jepang menyerah
tanpa syarat kepada sekutu.
Ketiga tokoh bangsa Indonesia yang dipanggil pemerintah Jepang yaitu Ir.
Sukarno, Drs. Mohammad Hatta, dan Dr. Radjiman Widyodiningrat, telah kembali ke
tanah air. Keadaan politik di Indonesia telah terjadi perubahan sangat drastis. Para
tokoh yang terus mengikuti perkembangan Perang Dunia II, berpendapat untuk
segera memproklamasikan kemerdekaan tanpa menunggu keputusan Jepang.
Perbedaan
pendapat,
sempat
terjadi
dalam
mengambil
keputusan:
kapan