dikenal dengan 4P (product, price, place, promotion) di dalam perenanaan bisnisnya terlebih lagi jika
seorang entrepreneur tersebut baru memulai sebuah start up. Fokus pembahasan kali ini adalah pada
place yang terkait dengan pemilihan lokasi usaha dalam bisnis. Menurut Kotler (2009) place merupakan
segala sesuatu yang menunjukkan berbagai kegiatan bisnis untuk membuat produk agar mudah
diperoleh oleh pelanggan dan selalu tersedia bagi pelanggan. Apabila berada dalam kondisi bisnis yang
memiliki persaingan ketat, faktor pemilihan lokasi menjadi komponen utama yang penting agar usaha
yang dijalankan juga dapat bersaing secara efektif, maka perlu adanya lokasi usaha yang strategis dan
mudah dijangkau oleh konsumen. Ketepatan pemilihan lokasi merupakan salah satu faktor yang
menentukan kesuksesan sebuah usaha. Para pengusaha selalu memiliki pertimbangan yang matang
mengenai lokasi sebelum membuka usahanya. Tidak menutup kemungkinan bahkan usaha jasa pun juga
harus memiliki lokasi yang dekat dengan para pelanggan dalam rangka memberikan pelayanan prima
kepada para pelanggan agar hubungan dengan para pelanggan dapat terjaga dengan baik.
Lokasi bisnis yang tepat diharapkan dapat memenuhi harapan pengusaha untuk menarik konsumen
dalam rangka mendapatkan keuntungan dan sebaliknya apabila terdapat kesalahan dalam pemilihan
lokasi akan menghambat kinerja bisnis dan secara otomatis keuntungan maksimal tidak akan dapat
dirasakan oleh pengusaha tersebut. Maka, pemilihan lokasi bisnis yang dekat dengan target pasar serta
ketersediaan infrastruktur yang memadai merupakan sebuah strategi yang juga dapat memudahkan
konsumen untuk mendapatkan produk/jasa yang diinginkannya. Harding (1978) menyebutkan beberapa
faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi bisnis yaitu lingkungan masyarakat, sumber daya alam,
tenaga kerja, kedekatan dengan pasar, fasilitas dan biaya transportasi, tanah untuk ekspansi, dan
pembangkit tenaga listrik.
Keputusan penentuan lokasi biasanya juga tergantung pada jenis bisnis apa yang dimiliki oleh para
pengusaha tersebut. Misalnya saja untuk pengusaha yang memilih lokasinya dekat dengan lokasi
industri memiliki strategi untuk meminimalkan biaya operasional perusahaan, sedangkan untuk lokasi
dekat dengan gudang para pengusaha memikirkan agar biaya operasional dapat ditekan dan kecepatan
pengiriman dapat dimaksimalkan. Di balik penentuan ini terdapat strategi penentuan lokasi yang harus
diketahui oleh pemilik usaha dalam rangka memaksimalkan keuntungan pada lokasi mereka di
kedepannya. Berbeda jenis perusahaannya maka akan berbeda pula faktor yang menjadi pertimbangan
dalam pemilihan lokasi. Sebagai contoh sebuah usaha kuliner yang memilih lokasi dekat dengan pasar,
transportasi terjamin, akses jalan mudah sehingga konsumen tidak kesulitan untuk menjangkau tempat
kuliner tersebut. Lain halnya dengan perusahaan Es Batu yang lebih mempertimbangkan lokasi dekat
dengan tenaga kerja untuk mendapatkan karyawan sekitar yang banyak dan meminimumkan biaya
transportasi karyawan serta memaksimalkan jaringan vendor untuk dijadikan tujuan supply Es Batu
Pentingnya Lokasi
Salah satu keputusan yang paling penting yang dibuat oleh perusahaan adalah
dimana meneka akan menempatkan kegiatan operasional mereka, maka keputusan yang harus diambil
selanjutnya oleh manajer operasional adalah strategi lokasi.
2. Mempertahankan lokasi yang sekarang, selagi menambah fasilitas lain di tempat lain
Secara umum perusahaan dalam melaksanakan strategi lokasi mempertimbangkan hal-hal sebagai
berikut:
3. Biaya
4. Sikap
Adalah sebuah metode penentuan lokasi yang mementingkan adanya obyektifitas dalam proses
mengenali biaya yang sulit untuk dievaluasi. Faktor yang dipertimbangkan factor baik yang kualitatif
maupun kuantitatif dianalisis dengan cara mengkuantifisir semua factor.
1. Membuat daftar factor yang berhubungan yang sering disebut factor kunci sukses (critical success
factors – CSFs)
2. Buat pembobotan untuk setiap factor yang telah ditetapkan pada langkah 1. yang besar kecilnya
tergantung signifikansinya bagi perusahaan.
3. Buat skala penilaian untuk tiap factor (contoh 1-10, atau 1-100)
Beri penilaian untuk setiap alternative lokasi pada setiap factor dengan menggunakan skala penilaian
pada langkah 3.
Analisis tiap factor dengan mengalokan bobot untuk tiap factor dengan penilaian, dan jumlahkan
hasilnya.
Berikan rekomendasi berdasarkan nilai poin maksimal sesuai hasil yang didapatkan pada langkah 6.
Merupakan penggunaan analisis biaya volume produksi untuk membuat suatu perbandingan ekonomis
diantara alternatif lokasi yang ada.
Petakan biya untuk setiap lokasi, dengan biaya pada sumbu vertikal dan jumlah produksi tahunan pada
sumbu horizontal.
Pilih lokasi yang memilki biaya total yang paling rendah untuk jumlah produksi yang diharapkan.
Merupakan sebuah teknik matematis yang digunakan untuk menemukan lokasi yang paling baik untuk
suatu titik distribusi tunggal yang melayani beberapa toko atau daerah Metode ini memperhitungkan
jarak lokasi pasar, jumlah barang yang dikirim dan biaya pengiriman.
Tetapkan jumlah barang yang dikirim dari lokasi ke gudang distribusi (yang akan dicari lokasinya) tiap
periode tertentu
2. Buka peta, tentukan suatu tempat sebagai titik origin (0,0)
3. Tempatkan lokasi-lokasi pasar yang dilmiliki perusahaan pada suatu system koordinat dengan titik
origin sebagai dasar.
North-South
East-West
120 –
90 –
60 –
30 –
||||||
Arbitrary origin
North-South
East-West
120 –
90 –
60 –
30 –
||||||
Arbitrary origin
12 Metode Evaluasi Alternatif Lokasi
4. Model Transportasi
Tujuan model transportasi adalah menetapkan pola pengiriman terbaik dari beberapa titik pemasok
(sumber) ke beberapa titik permintaan (tujuan) sedemikian rupa sehinngga meminimalkan biaya
produksi dan tranportasi total. Setiap perusahaan dengan suatu jaringan titik pasokan dan permintaan
menghadapi permasalahan yang sama.
Pada analisis lokasi di sektor industri, strategi yang dilakukan terfokus pada minimisasi biaya, sementara
pada sektor jasa, fokus ditujukan untuk memaksimalkan pendapatan. Hal ini disebabkan karena
perusahaan manufaktur mendapatkan bahwa biaya cenderung sangat berbeda diantara lokasi yang
berbeda, sementara perusahaan jasa mendapati bahwa lokasi sering lebih memiliki dampak kepada
pendapatan dari pada biaya.
Terdapat delapan komponen utama volume dan pendapatan perusahaan jasa, yaitu sebagai berikut :
Kesesuaian antara jasa dan citra perusahaan dengan demografi wilayah yang dapat menarik pelanggan.
Kualitas persaingan.
Kualitas manajemen.
Aktifitas industri dan kantor yang tidak membutuhkan kontak tatap muka langsung dengan pelanggan
atau perpindahan bahan, dapat meluaskan pilihan lokasi secara subtansial. Sebuah kasus adalah industri
pemasaran melalui telepon, dan penjualan melalui intrnet, dimana variabel tradisional (seperti yang
telah dibahas sebelmnya) menjadi tidak relevan. Di mana pergerakan informasi secara elektronis begitu
baik, maka biaya dan ketersediaan tenaga kerja yang mengarahkan keputusan lokasi.
16 SISTEM INFORMASI GEOGRAFI
Sistem informasi geografi ( geographic infomation system – GIS ) merupakan suatu alat penting untuk
membantu keputusan anlalitik yang berhasil, yang berkaitan dengan lokasi. Toko eceran, bank, rantai
makanan, pompa bensin, dan toko percetakan, semuanya dapat menggunakan file yang telah diberikan
kode secara geografis dari GIS untuk melakukan analisis demografis.
Data sensus menurut blok, bidang, kota, distrik, daerah metropolitan, negara bagian dan kode pos