MANAJEMEN
PRODUKSI
Demitria Dewi H
PENETUAN LOKASI PABRIK (STRATEGI LOKASI)
DALAM MANAJEMEN PRODUKSI
Strategi lokasi adalah upaya-upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk
meningkatkan nilai efektifitas dan efisiensi perusahaan, berdasarkan tempat
yang dipilih dalam menjalankan kegiatan operasional produksi.
❑ Dalam manajemen produksi, kita harus memperhatikan seluruh aspek terkait dengan
aktivitas yang mendukung penghasilan output menjadi lebih efisien dan efektif. Salah
satu faktor yang menentukan adalah strategi lokasi dalam manajemen produksi.
❑ Lokasi akan sangat mempengaruhi terhadap nilai output, keuntungan, hingga K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Contohnya, lokasi perusahaan yang berada di
daerah perkampungan akan memiliki kesulitan akses. Hal ini akan menaikan biaya
pengiriman bahan baku dan bahan kemas atau memperlambat kedatangan dari bahan
baku dan bahan kemas tersebut.
❑ Lokasi pun akan berdampak pada gaji karyawan, pajak, biaya operasional dan biaya
material input produksi.
❑ Oleh sebab itu, strategi lokasi perusahaan dilakukan ketika
akan mulai berbisnis, kapasitas produksi sudah melebihi
batas kapasitas saat ini, adanya pertimbangan biaya upah &
operasional, hingga karena sikap masyarakat setempat.
❑ Keputusan strategi lokasi akan sangat bergantung pada jenis
bisnis. Misalnya jika perusahaan manufaktur lebih baik pindah
ke wilayah industri atau restoran pindah ke tempat yang lebih
ramai.
❑ Pengambilan keputusan akan berdasarkan manfaat terhadap
bisnis itu sendiri seperti meminimalkan biaya dan
meningkatkan keuntungan.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PENENTUAN LOKASI
DALAM MANAJEMEN PRODUKSI
❑ Tentunya, faktor biaya ini akan menjadi faktor utama yang mendorong perusahaan memutuskan
untuk berpindah.
❑ Jika faktor pendorong lainnya mendorong perusahaan untuk berpindah lokasi, tetapi biaya yang
mereka miliki belum mencukupi, maka perpindahan tersebut tidak dapat mereka lakukan atau perlu
menunggu biaya terkumpul.
2. Biaya tidak berwujud/biaya tidak nyata, yaitu biaya yang berhubungan dengan kualitas dan
fasilitas seperti mudahnya transportasi, respon masyarakat, kualitas calon pekerja dan sikap
calon pekerja, dan cuaca, pendidikan, sikap masyarakat terhadap industri dan perusahaan, kelompok
olahraga yang dapat mempengaruhi proses rekruitmen pekerja.
Produktivitas
❑ Jika dengan berpindah lokasi dapat meningkatkan produktivitas output perusahaan, maka
perusahaan dapat memperhitungkannya. Contohnya, produksi perusahaan A yang berlokasi di
daerah Bogor memiliki nilai produktivitas 20 sepatu/jam. Sedangkan, perusahaan pesaing di Cibitung
dengan mesin dan jumlah pekerja yang sama dapat menghasilkan 40 sepatu/jam. Sehingga
perkiraan peningkatan produktivitas sebesar 2 kali lebih besar dari jumlah output produksi saat ini.
❑ Perbedaan nilai produktivitas ini dipengaruhi oleh kualitas pekerja, lokasi, mesin, dan material.
❑ Ketika memutuskan suatu lokasi menajemen akan tergiur dengan area yang memiliki tingkat upah yang
rendah. Namun, tingkah upah tidak dapat dipertimbangkan oleh mereka sendiri. Tenaga kerja merupakan
tulang punggung dalam menjaga kelancaran proses produksi, baik jumlah maupun keahliannya,
adakalanya suatu industri membutuhkan tenaga kerja yang banyak walaupun kurang pendidikan. Tetapi
ada pula industri yang hanya membutuhkan tenaga kerja yang berpendidikan dan terampil. Dengan
demikian penempatan lokasi berdasarkan tenaga kerja sangat tergantung pada jenis dan karakteristik
kegiatan industrinya.
Keadaan politik
❑ Setiap daerah akan memiliki kebijakan yang berbeda berdasarkan peraturan daerah masing-masing.
❑ Terkadang, keputusan ini dapat secara paksa membuat suatu perusahaan berpindah lokasi.
Contohnya, jika pemerintah daerah mengeluarkan keputusan bahwa tidak boleh ada proses
manufakturing di daerah kota bogor dan proses manufakturing hanya mereka sediakan di kawasan
industri sentul. Maka, perusahaan harus secara terpaksa tunduk pada kebijakan tersebut.
❑ Pada keadaan tersebut, perusahaan harus menyusun strategi untuk menentukan lokasi mana yang
dapat menguntungkan untuk perusahaan. Apakah berpindah ke kawasan industri sentul atau ke
daerah lainnya.
❑ Satu dari tantangan terbesar keputusan operasi global adalah berkompromi dengan budaya negara lain.
Perbedaan budaya bekerja dan pemasok dalam hal ketetapan waktu membuat perbedaan besar dalam
jadwal produksi dan pengiriman.
Lingkungan
❑ Faktor lingkungan yang dimaksud adalah segala sesuatu yang ada di sekitarnya yang dapat menunjang kelancaran
produksi. Adanya organisasi jasa seperti toko obat, restoran, kantor pos, atau pencukur rambut mendapati bahwa
kedekatan pada pasar merupakan faktor lokasi utama. Perusahaan manufaktur mendapati berdekatan dengan
pelanggan ketika biaya pengiriman barang jadi mahal atau sulit (mungkin disebabkan produk yang dikirim banyak, berat,
atau mudah pecah) merupakan hal yang sangat berguna. Selain itu dengan produksi yang banyak dan tepat
waktu pemasok menginginkan lokasi yang dekat dengan pelanggan.
❑ Faktor ini akan erat pada kedekatan terhadap target pasar, iklim dan sikap masyarakat terhadap bisnis.
❑ Agar bisnis berjalan dengan baik perusahaan akan memilih lokasi yang mudah menjangkau target pasar.
Contohnya, restoran banyak yang berlokasi di pusat perbelanjaan dan perusahaan pemasok akan berusaha
berdekatan dengan perusahaan yang terkait.
❑ Sedangkan iklim yang buruk dapat berdampak buruk pada distribusi produk.
❑ Bisnis pun harus melihat bagaimana tanggapan masyarakat sekitar. Jangan sampai, bisnis yang akan kita dirikan
mempunyai konflik dengan masyarakat. Hal tersebut dapat membuat bisnis kita sulit mendapatkan akses, dijauhi,
atau mendapatkan stigma negatif.
Faktor pemasok
❑ Semakin mudah kita mendapatkan sumber material seperti bahan baku
dan bahan kemas, maka biaya yang perusahaan keluarkan dapat
berkurang secara signifikan. Oleh sebabnya, banyak pelaku bisnis yang
mendirikan perusahaannya di tempat yang mudah menjangkau sumber
material.
❑ Perusahaan menempatkan diri dekat dengan barang mentah dan pemasok
karena barang-barang yang mudah busuk, biaya transportasi, jumlah
produk yang sangat banyak. Para penghasil roti, susu, sayur-sayuran dan
makanan laut beku berhubungan dengan barang mentah yang mudah
busuk, sehingga mereka kerap berlokasi dekat pemasok. Perusahaan yang
bergantung pada input yang berupa bahan mentah yang berat atau yang
berjumlah sama seperti produsen baja yang menggunakan batu bara dan
biji besi) harus membayar biaya transportasi yang sangat mahal, sehingga
biaya transportasi menjadi faktor utama.
Faktor Pesaing
Semakin banyak pesaing, maka target pasar akan mudah terpecah.
Contohnya, ketika akan membuka kedai kopi dengan potensial target pasar
100 orang/hari, namun setelah diketahui bahwa ada 3 pesaing dekat bisnis
yang ada. Maka secara potensial hanya bisa meraih 25 orang/hari.
Tentunya, hal tersebut dapat dihindari jika memiliki kopi yang lebih enak,
kedai yang lebih nyaman, dan nilai merk yang lebih baik.
Lalu, bagaimana jika tidak memiliki kelebihan di atas? tentunya akan sangat
sulit untuk meraih pelanggan, bahkan dengan jumlah potensial 25 orang.
Oleh sebabnya, kita perlu lebih bijaksana dalam penentuan lokasi dan
memahami nilai pemasaran dalam penentuan strategi lokasi.
STRATEGI LOKASI
Pilihan-pilihan dalam lokasi meliputi :
❑ Tidak pindah, tetapi memperluas fasilitas yang ada;
❑ Mempertahankan lokasi sekarang dan menambahkan fasilitas lain di tempat lain
❑ Menutup fasilitas yang ada atau pindah ke lokasi lain.
❑ Metode Kualitatif
❑ Metode Kuantitatif
❑ Metode Transportasi (Distribusi)
❑ Metode Kualitatif
Penilaian Lokasi
No Faktor Penilai
A B C D E
1 Masyarakat b b s b k
2 Bahan baku b k b k b
3 Tenaga kerja s b k s b
4 Modal k b k b b
5 Teknologi s b k s k
6 Angkutan k s b b s
7 Pasar b b b k b
TOTAL NILAI 42 56 38 42 47
Keterangan:
b baik = 10
s sedang = 5
k kurang = 1
❑ Metode Kuantitatif