Anda di halaman 1dari 32

GELANGGANG

OLAHRAGA

FIKA SETYA MYRANTI (21-2013-


181)
DIRGA SAPTAHARI (21-2013-
176)
M. IQBAL AGUNG P (21-2015-
PERANCANGAN ARSITEKTUR V
001)
DESKRIPSI PROYEK
DEKONSTRUKSI

DEFINISI RETAIL

Retail adalah suatu penjualan dari sejumlah komoditas


kepada konsumen. Retail berasal dari bahasa Perancis,
diambil dari kata retailer yang berarti “memotong menjadi
kecil-kecil”. Menurut Gilbert, retail adalah “semua usaha
bisnis yang mengarahkan secara langsung kemampuan
pemasarannya untuk memuaskan konsumen akhir
berdasarkan organisasi penjualan barang dan jasa sebagai
inti dari distribusi” (2003 : 6). Sedangkan dalam Kamus
Bahasa Inggris – Indonesia retail dapat diartikan sebagai
“eceran”.
Sumber : (
http://diditnote.blogspot.com/2013/04/artidefinisi-retail.ht
ml
)

 TUJUAN FUNGSIONAL
• Menciptakan bangunan retail yang tetap nyaman dan aman bagi pengunjung pada kawasan jati nangor.
• Dapat memenuhi kebutahan masyarakat di bidang sandang, pangan maupun kebutuhan sehari- hari
• Sebagai fasilitas penunjang di jati nangor.

 TUJUAN EKONOMIS
• Menciptakan bangunan yang ramah lingkungan.
• Bangunan retail dapat menarik pengunjung untuk berbelanja memenuhi kebutuhan sehingga saling
menguntungkan.

PERANCANGAN ARSITEKTUR IV – FIKA SETYA MYRANTI- 21-2013-181


ASPEK BANGUNAN
ASPEK TAPAK

• Membuat desain fasade yang kreatif dan menarik


• Lokasi berada di Jyang memiliki lahan datar. sehingga dapat menarik minat pengunjung.
• Suasana lokasi tapak sangat gersang • Membuat suasana tetap terasa nyaman dengan
karena vegetasi yang sedikit. cara pengolahan material ataupun desain di bagian
• Susunan vegetasi tidak teratur.
interior.
• Dapat memanfaatkan lahan yang tersedia, namun
tetap memperhatikan untul ruang terbuka hijau.

PERMASAL
ASPEK PERENCANAAN AHAN ASPEK STRUKTUR

• Membuat desain tampak yang menarik dan


memiliki nilai jual
• Merancang bangunan bertingkat sedang secara • Sistem rangka bangunan yang kokoh berdasarkan grid
komperhensif pada kawasan jati nangor • Mendesain bangunan middle rise yang kokoh
• Membuat zoning berdasarkan jenis baranG yang
dijual agar mempermudah pengunjung.
• Mengatur sirkulasi kendaraan yang masuk
maupun ke luar lokasi site.

PERANCANGAN ARSITEKTUR IV – FIKA SETYA MYRANTI- 21-2013-181


DATA LOKASI
Nama Proyek : Bangunan retail
Fungsi Site : Area komersil
Lokasi Site : Jatinangor kab. Sumedang
Letak Geografis : 107o 45’ 8,5” – 107o 48’ 11,0” BT dan Indonesia
6o 53’ 43,3” – 6o 57’ 41,0” LS
Jenis Bangunan : Bangunan Retail
Luas Tapak : 6020m2
GSB : 3,5 m di arah utara dan 2 m di arah timur
Pemilik Proyek : Swasta
Jawa Barat
Sumber Dana : Swasta
Sifat Proyek : Fiktif
Pengguna : Masyarakat Umum, pelajar, mahasiswa
BATAS SITE
Utara : Jl.Raya Jatinangor
Selatan : Pusdiklat Gerkopin Kab. Sumedang
Timur : Jl.Kolonel Ahmad Syam
Barat : Jatinangor Town Square

Lokasi Site

PERANCANGAN ARSITEKTUR IV – FIKA SETYA MYRANTI- 21-2013-181


KLIMATOLOGI
MATAHARI ANALISIS TAPAK TERHADAP BANGUNAN
AKSESIBILITAS
Potensi : Potensi :
VIEW (+) lokasi site dapat di akses melalau 2 jalan (Jl.
(+) cahaya dapat dimanfaatkan sebagai
Potensi (orientasi bangunan): raya jati nangor dan Jl. Kolonel ahmad syam)
pencahayaan alami dengan cara membuat
(+) View sekitar site dapat diolah sebagai daya tarik dari sebuah ruangan Kendala :
bukaan pada bagian timur dan barat pada
Solusi : (-) jika akses menuju site dan keluar site berada
bangunan
Membuat bukaan yang dapat memanfaatkan view sekitar site dalam satu area dikhawatirkan dapat
Kendala :
pada area foodcourt agar penunjung dapat melihat view keluar site menimbulkan kemacetan di jalan utama
(-) pada bangunan retail terdapat beberapa
unit yang membutuhkan proteksi dari sinar Solusi :
matahari. memisahkan akes masuk menuju site dan keluar
Solusi : site agar dapat mengurangi resiko kemacetan di
menempatkan SPSM pada bukaan untuk jalan utama.
meminimalisir sinar matahari, atau membuat Sedangkan akses utama menuju bangunan dapat
fasade masif. di letakan di area utara
DRAINASE
ANGIN
Potensi :
Potensi :
(+) terdapat saluran air disekitar site yang
(+) pemukaan tanah pada bagian utara lokasi
mengalirkan air ke riol kota.
site lebih tinggi dibandingkan bagian selatan
Kendala :
site (dimanfaatkan sebagai penghawan alami
pada bangunan). B (-) di bagian drainase yang terbuka terdapat
sampah dan sulit untuk melakukan pengecekan
Kendala :
Solusi :
(-) Arah angin berhembus dari arah Utara
Membuat penutup drainase di sekitar bangunan
menuju Selatan cukup kencang
Solusi : T (agar area bangunan tidak banjir akibat saluran
drainasae meluap karena sampah dedauan, dll)
Membuat bukaan pada bangunan yang tidak
terlalu fontal dengan arah angin , bukaan U VEGETASI
dapat difungsikan sebagai inlet Potensi :
(+) Terdapat lahan untuk dijadikan vegetasi (dapat
KEBISINGAN mempreindah tampilan bangunan, dan sebagai
(+) Lokasi site berada di jalan utama tepatnya di sudut jalan. Terdapat 2 jalan yaitu jalan primer (Jl. Raya jatinangor) KDH di site)
dan jalan sekunder ( Jl. Kolonel ahmad syam). Kendala :
Kendala : (-) Kurangnya jumlah vegetasi yang terdapat pada
(-) tingkat kebisingan lebih tinggi terdapat pada jalan utama (JL. Ray ajatinangor). site sehingga terasa keadaan sekitar terasa
Solusi : gersang dan tata letak vegetaso tidak beraturan
Menambahkan vegetasi sebagai buffer kebisingan Solusi :
Menempatkan zoning publik di bagian depan dan zoning privat di bagian belakang bangunan yang tingkat Membuat desain landscape yang dapat membuat
kebisingannya tidak setinggi di area depan karna dekat jalan utama. Kemudian pada jalan sekunder dapa di manfaat suasan bangunan dan sekitarnya tidak terasa
untuk area servis misalnya untuk loading dok. gersang. Dan vegetasi dapat di desain sebagai
Menempatkan bangunan lebih menjorok ke dalam site pengarah kendraan menuju bangunan

PERANCANGAN ARSITEKTUR IV – FIKA SETYA MYRANTI- 21-2013-181


ANALISIS SIRKULASI

PEDESTRIAN
Potensi :
(+) terdapat lahan untuk dijadikan sebagai pedestrian
(+) Ukuran pedestrian cukup lebar kurang lebih 1,20 m
Kendala :
(-) pedestrian disalahgunakan sebagai lahan jual beli
(-) pedestrian tidak merata
Solusi :
Membuat pedestrian terutama di dekat lokasi site agar
mengakomodasikan pengunjujng yang berjalan kaki.
merelokasikan pedagang kaki lima agar masuk pada bangunan retail.

1,2m

Lahan yang belum Pedestrian yang Pedagang kaki lima


dibuat pedestrian tersedia di pedestrian
U
KENDARAAN
Potensi :
(+) Pada lokasi site terdapat akses jalan utama yang memiliki ukuran, lebar yaitu 7 meter.
(+) lokasi site berada di sudut jalan (dapat memanfaatkan jalan utama dan jalan
sekunder dengan membuat rancangan sirkukalasi kendaraan menuju bangunan dan keluar bangunan di jalan yang
berbeda)
Kendala :
(-) lokasi site dekat dengan jalan utama yang padat kendaraan sehingga menyebabkan
kebisingan.
(-) karena lokasi site terletak di sudut jalan sehingga perlu membuat rancangan sirkulasi kendaraan menuju site yanag
baik agar tidak menimbulkan kemacetan
Solusi :
menempatkan vegetasi sehingga dapat berfungsi sebagai buffer kebisingan.
Mengatur posisi akses masuk dan keluar kendaraan menuju bangunan agar tidak menyebabkan kemacetan.

PERANCANGAN ARSITEKTUR IV – FIKA SETYA MYRANTI- 21-2013-181


UR AKTIFITAS & KEBUTUHAN RUANG
istirahat
1. (Fasilitas penunjang :
Ambil uang
Smoking area, kids paly
Pengunjung Drop off Masuk area) (ATM Center)
Datang
(Enterance site) (Enterance (main/side
bangunan) enterance)
Ke Toilet
Belanja
(tenant)

Parkir Sholat
Pulang (Parkiran) Makan (Mushola)
(Food court)

2. Pengelola & Staff


Datang Masuk Istirahat
(Enterance site) (main/side (Food court)
enterance)
Ke Toilet
Kerja
(r. Pengelola, r. Staff,
Parkir r. Information, R. Sholat
Pulang (Parkiran) (Mushola)
Arsip, R. Rapat)

Cek tenant

PERANCANGAN ARSITEKTUR IV – FIKA SETYA MYRANTI- 21-2013-181


UR AKTIFITAS & KEBUTUHAN RUANG
3. Teknisi
Istirahat
(smoking area) R. MECHANICAL &
Datang UTILITAS :
(Enterance site)  R. Genset
Ke Toilet  R. LVMDP
Masuk Menyimpan  R. Panel
Parkir
(Side barang  R.Pompa
(Parkiran)
enterance) (Ruang teknisi)  R. Reservoar
Sholat  R. Chiller
(Mushola)  R. Mesin Lift
Kerja  R. AHU
Pulang
(ruang ME)

4. Pegawai (Cleaning Service, Kebersihan)

Datang
Kerja KERJA :
(Enterance site)
 Area Bangunan
Menyimpan Ke Toilet
Masuk gudang, janitor
Parkir  Area basement
(Side barang
(Parkiran)
enterance) (Ruang loker)
Sholat
(Mushola)
Istirahat
Pulang
(Pantry)

PERANCANGAN ARSITEKTUR IV – FIKA SETYA MYRANTI- 21-2013-181


UR AKTIFITAS & KEBUTUHAN RUANG
5. Pegawai Tenant / Penyewa dan
suplayer
Memasok barang
Istirahat
Datang (loading dok)
(foodcourt)
(Enterance site)
Masuk Ke Toilet
Parkir (Main Kerja
(Parkiran) enterance / side (Tenat)
enterance) Sholat
(Mushola)
Pulang

6. Pegawai (Security)

Datang
(Enterance site) Istirahat Ke Toilet
(pantry)
Masuk Menyimpan
Parkir
(Side barang
(Parkiran)
enterance) (Ruang locker) Sholat
Kerja
(Mushola)
(R. security, stand
Pulang
satpam)

PERANCANGAN ARSITEKTUR IV – FIKA SETYA MYRANTI- 21-2013-181


KETERANGAN
Pengelola Publik
SIRKULASI MAKRO Cleaning Service
Engineering
Privat
servis
Penyewa Semi Publik
Security
Pengunjung
Suplayer

TPS R. DIREKTUR
MUSHOLA
PANTRY
R. GENSET R. RAPAT
TOILET GUDANG

R. ARSIP PANTRY
R. LOKER
R. LOKER LOADING DOK R. KONTROLING
TEKNISI

R. STAFF TOILET JANITOR

R. UTILITAS
- GENSET
PARKIRAN R. PENEGELOLA
AREA BASEMENT - LVMDP
BASEMENT DAN STAF
- CHILLER

ATM CENTER

SIDE ENTERANCE INFORMATION


CENTER

ATRIUM
TENAT

MAIN ENTRANCE
SITE ENTERANCE BANGUNAN GUDANG

FOODCOURT DAPUR

DROP OF
PARKIR LUAR AREA TOILET
MUSHOLA

PERANCANGAN ARSITEKTUR IV – FIKA SETYA MYRANTI- 21-2013-181


STRUKTUR ORGANISASI

Direktur Utama

Property Manager Sekretariat

Divisi Operasi / Divisi Promosi Divisi Keuangan & Costume Public


Building Operation & Tenancy ADM Manager Service Relation
Manager Keuangan

• Tenant Relation Officer


• Building Service • Bendahara
• Tenant Coordinator
• Engineering • General Affair
• Promotion Exibiton
• Security • Pembukuan
• Parking • Purchasing
• Gudang

Sumber
 Retail store : PT. Gading Management Service

PERANCANGAN ARSITEKTUR IV – FIKA SETYA MYRANTI- 21-2013-181


PROGRAM RUANG

PERANCANGAN ARSITEKTUR IV – FIKA SETYA MYRANTI- 21-2013-181


PERANCANGAN ARSITEKTUR IV – FIKA SETYA MYRANTI- 21-2013-181
KONSEP BENTUK MASSA

Bentuk bangunan linier mengikuti Diberi tambahan massa di belakang Pada sudut bangunan di buat melengkung
bentuk site untuk area servis untuk sikap terhadap sudut. Kemudian di
bagian pintu masuk di beri aditif lengkung
yang dinamis.

Tampak pada sudut jalan Persepektif dari arah barat

PERANCANGAN ARSITEKTUR IV – FIKA SETYA MYRANTI- 21-2013-181


KONSEP GUBAHAN MASSA BANGUNAN
Bentuk masa bangunan yaitu
berbentuk L dan memanjang atau Terdapat sikap terhadap sudut
linier yang mengikuti bentuk lokasi dengan membuat sudut bangunan
site. yang melengkung

Pada bagian atap dibuat atap


skylight. Sehingga cahayamatahari
dapat masuk ke dalam bangunan
Massa bangunan berukuran 62,7 m x sebagi pencahayaan alami
30m, modul suktur yang digunakan di
bangunan yaitu 8,4 x 6 m, dengan Kemudian pada atap sky light diberi
ketinggian tiap lantai ± 4 m ditambah elevasi ± 50 cm yang berfungsi agar
tinggi semi basement yang terliat udara yang naik ke atas dapat di
diatas tanah kedalaman basement 3 m, keluarkan. Sehingga mampu
sehingga total tinggi bangunan ± 19 m. mengkondisikan udara dilantai
atasnya secara alami (Cross
Ventilation).
Pada fasade bangunan depan terdapat
aditif dan subtraktif. Dimana pada bagian
aditif difungsikan sebagai area outdoor
foodcourt.

Pada bagian untuk area drop off dan pintu


masuk dibuat aditif yang melengkung ke
depan dengan tujuan sebagai pembeda
dengan area lainnya yang memberi kesan
menerima kepada pengunjung. Selain itu Jalur masuk menuju basement
agar pada bagian entrance tidak terkena Jalur keluar dari area basement
sinar matahari secara langsung. kemudian
terdapat lantai yang melengkung Didekat area drop off terdapat mini taman yang
difungsikan sebagai peralihan menuju memisahkan jalur menuju basement da jalur yang akan
bangunan serta terdapat beberapa kursi keluar site agar tidak menimbulkan cross kendaraan.
yang dapat digunakan sebagai tempat Bentuk bangunan di analogikan seperti tumpukan buku
menunggu bagi pengunjung yang akan
dijemput dengan diletakan.
PERANCANGAN ARSITEKTUR IV – FIKA SETYA MYRANTI- 21-2013-181
POLA TATA MASSA BANGUNAN DAN POLA SIRKULASI S

Tampak dari jalan raya jati


nangor Area
servis

rkir
Area ar
a
lu
p
Perspektif mata
burung

KETERANGAN :

Pejalan kaki
kendaraan Tampak belakang dari jalan kolonel
Pengunjung dan pegawai (masuk)
ahmad syam
Pengunjung dan pegawai (keluar)
Are
parki a Loading dok
r luar

PERANCANGAN ARSITEKTUR IV – FIKA SETYA MYRANTI- 21-2013-181


PERHITUNGAN LUAS BANGUNAN

A. Asumsi Perhitungan Luas Bangunan B. Perhitungan Regulasi

Total Luas Bangunan : 7402,8 m2  GSB : 15 meter


 KDB : 50%
 KLB : 2
C. Perhitungan Ruang Terbuka Hijau  Perhitungan Regulasi
KDB : 50%, Luas Lahan: 6020m²
Luas Lahan : 6020 m² KDB : 50% x 6020 = 3010 m²
KLB : 2
KDB (50%) : 3010m²
2 x 6020 m² = 4
KDH : KDB X L. lahan yang boleh dibangun 3010m²
50% X 3010 = 1505 Ketinggian Bangunan Maksimum yaiutu 4 lantai

PERANCANGAN ARSITEKTUR IV – FIKA SETYA MYRANTI- 21-2013-181


KONSEP AWAL

Jati nangor Konsep utama memadukan unsur geometri


Menghasilkan bentuk bangunan yang
trade center (Aanalogi buku) dengan suasana alam terbuka.
minimalis serta minim ornamen
Karena retail dominan menjual buku dan ATK
seperti pada masa modern awal

Karena fungsi utama


Retail merupakan tempat
perdagangan. Green Building Design adalah bangunan yang membrikan kontribusi kesehatan
bagi penghuninya . Secara garis besar lebih ditekankan pada aspek kekuatan,
kenyamanan yang berkelanjutan dan ramah terhadap lingkungan. Jenis desain
seperti ini cocok keadaan tapak yang gersang

Tujuan : Membuat suasana tapak menjadi lebih teduh (tidak gersang)

PERANCANGAN ARSITEKTUR IV – FIKA SETYA MYRANTI- 21-2013-181


ANALOGI BENTUK

TUMPUKAN PADA BUKU DI APLIKASIKAN DI BANGUNAN DENGAN MEMBUAT ADITIF YANG BERBEDA BEDA

PERANCANGAN ARSITEKTUR IV – FIKA SETYA MYRANTI- 21-2013-181


ZONING RUANG
Zaha Hadid's Version of Context
Inilah salah satu karya terbaru dari arsitek wanita, Zaha Hadid. Bangunan kompleks apartemen yang mixed dengan
hotel, shopping center dan mall. Tower yang penuh "bopeng" adalah hotel yang memungkinkan visi ke penjuru
Moskow, sementara dasar lantainya adalah gym, cafe, resto, dan shopping center.
Sementara itu tower yang satunya lagi digunakan untuk permukiman alias flat-flat sewa. Salah satu breakthrough
karena berada di pusat kota Moskow yang notabene banyak memiliki bangunan-bangunan klasik. Masih konektif
dengan keseluruhan lansekap kota karena konsep towernya disesuaikan dengan skyline kota sehingga harmonis (salah
satu pemaknaan kontekstualitas).
Bangunan adalah sebagai pemersatu antara ruang luar dan ruang dalam, antara space luar dan publik ( jalan, tanaman,
taman, cll ), dengan bangunan itu sendiri sebagai suatu keberadaan dan kesatuan utuh yang saling melengkapi, baik
dari segi estetika maupun fungsi. Karena suatu bangunan bersifat universal, maka haruslah menyatu dengan lokasi di
mana bangunan itu berada. ( Hadid : 1984

Rosenthal Center for Contemporary Art di Cincinnati, AS


Pengungkapan arti pada bangunan sangat kuat sekali terekspos melaui bentukan-bentukan, dimana kekuatan-kekuatan
ekspresi tersebut memberikan estetik dan keindahan.
Bentuk memadukan antara estetika dengan teknologi. berkesan masif dengan sedikitnya bukaan tapi ringan dengan
konsep ruang yang menciptakan hubungan organis antar ruang. 

PERANCANGAN ARSITEKTUR IV – FIKA SETYA MYRANTI- 21-2013-181


• Pusat Seni Kontemporer (CAC) di Cincinnati, Ohio memilih
untuk menghormati dua donor utama dengan penamaan
rumah barunya, dirancang oleh Zaha Hadid, Lois dan
Richard Rosenthal Center for Contemporary Art. The
Rosenthal Pusat adalah proyek Amerika pertama Zaha
Hadid. Dipuji oleh Critic New York Times Arsitektur
Herbert Muschamp sebagai "gedung Amerika yang paling
penting untuk diselesaikan sejak perang dingin," proyek
ini merupakan gagasan dari Direktur Charles Desmarais.
(Desmarais meninggalkan CAC untuk Brooklyn Museum
pada awal tahun 2005.)
ANALISA PEMBEBANAN HORIZONTA

BEBAN VERTIKAL
Dipengaruhi oleh : BEBAN HORIZONTAL
1. Beban mati, beban yang berasal dari beban tetap pada suatu Dipengaruhi oleh :
bangunan itu sendiri. Seperti beban struktur, beban dinging, 1. Beban angin yaitu beban yang terjadi akibat selisih dari
atap dan lainnya tekanan udara ssehingga mempengaruhi bangunan
2. Beban hidup, yaitu beban yang berasal dari beban yang 2. Beban gempa bumi, yaitu beban yang timbul akibat reaksi
tidak tetap. Seperti beban furniture, manusia. bangunan terhadap gerakan tanah (gempa bumi)
3. Beban air hujan, yaitu beban yang saat turunnya air hujan

PERANCANGAN ARSITEKTUR IV – FIKA SETYA MYRANTI- 21-2013-181


SUBSTRUCTURE
PONDASI DINDING PENAHAN TANAH

Pondasi sumuran adalah suatu bentuk peralihan


antara pondasi dangkal dan pondasi tiang.
Pondasi ini digunakan apabila tanah dasar
terletak pada kedalaman yang relatif dalam.Jenis
pondasi dalam yang dicor ditempat dengan
menggunakan komponen beton dan batu belah
sebagai pengisinya.

Pada umumnya pondasi sumuran ini terbuat dari


beton bertulang atau beton pracetak, yang umum
digunakan pada pekerjaan jembatan di Indonesia
adalah dari silinder beton bertulang dengan
diameter 250 cm, 300 cm, 350 cm, dan 400 cm.

PONDASI TIANG
PANCANG

ALTERN Dimensinioring tiang pancang :


dik: L1 = 8,1 m L2 = 6,3 M
ATIF N = 5 lantai
BJ Beton = 1200 kg/m2
P ijin di gunakan = 50 Ton
maka : L1 x L2 X N X BJ. Beton = n tiang X P ijin
: 8,1 x 6,3 x 5 x 1200 = n tiang x 50.000
: n tiang = 306.180 : 50.000
Pondasi yang digunakan adalah pondasi tiang pancang, hal ini dipakai dikarenakan : n tiang = 6,12 = 7 tiang pancang
kedalaman tanah keras hanya antara 4-6m

PERANCANGAN ARSITEKTUR IV – FIKA SETYA MYRANTI- 21-2013-181


DINDING
Pada bagian dinding dalam menggunkan material bata ringan. Aluminium Composite Panel ALUCOBOND adalah produk Aluminium
Sedangkan untuk fasade bagian luar menggunakan material kombinasi Composite Panel 
curtain wall , alucobond dan bata ringan • Bahan ringan, kuat, tahan terhadap panas matahari.
• Tampilan bangunan atau gedung akan terlihat lebih eksklusif.
• Mudah dibersihkan jika terlihat kotor.
• Dapat digunakan untuk melapisi dinding.
• Aluminium Composite Panel ALUCOBOND mempunyai daya
tahan tinggi terhadap cuaca dan iklim.

BATA RINGAN

CURTAIN WALL
ATAP
Pada bagian atap miring mengunakan rangka atap baja siku dengan penutup
atap berupa kaca yang digunakan sebagai skylight. Selain itu terdapaat atap
yang di dak untuk menyimpan peralatana utilitas pada atap.

PERANCANGAN ARSITEKTUR IV – FIKA SETYA MYRANTI- 21-2013-181


KOLOM GRID Moduk Grid Yang digunakana yaitu 6 m X 8,4
STRUKTUR m dengan hasil pertimbangan tersebut dalam
1 grid mampu memnampung 3 unit mobil.

TENANT BESAR TENANT SEDANG

3
6 6
6 4,2
Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul 8,4 4,2
beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang 8,4
memegang peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan
pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan
runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total
collapse) seluruh struktur

Perhitungan :
a. Bila penampang kolom persegi =
n x L1 x L2 x 1200/10000 = A x  beton 55
5 x 840 x 600 x 0,12 = A x 100
302400= A x 100
A = 3002400 55
100
A = 3024 cm2
s = 3024 = 54,99 cm
 55 cm
Jadi ukuran kolom = 55 cm x 55 cm
65
b. Bila penampang kolom persegi panjang =
b= 1/12 x L2 = 1/12 x 600 = 50 cm
50
n x L1 x L2 x 1200/10000 = b x d x  beton
5 x 840 x 600 x 0,12 = 50 x d x 100
302400 = 5000 x d
d = 302400
5000
A = 60,48 cm
 65 cm
Jadi ukuran kolom = 50 cm x 65 cm

PERANCANGAN ARSITEKTUR IV – FIKA SETYA MYRANTI- 21-2013-181


BALOK
PLAT
Balok merupakan elemen lentur yang berfungsi mentransfer beban
vertikal secara horisontal. Pada sistem struktural bangunan gedung, LANTAI
* 1/30 x bentang terpanjang
elemen balok merupakan paling banyak digunakan dengan pola
= 1/30 x 400
berulang dalam susunan hirarki balok.
= 13,3 = 14 cm

TANGGA
BALOK DIK :
Sehinggga :
Perhitungan : 420/17 = 24,7
50 H. LANTAI = 4,2 M
a. Balok Induk (Bi)= Optrade = 17 CM
h = 1/12 x L1 *Dibulatkan menjadi 25 buah anak tangga
= 1/12 x 840
= 70 cm 420/25 = 16,8
70 Jadi :
b = 2/3 x h1
= 2/3 x 70 optrade = 16,8 cm
= 46,66 cm  50 cm Jumlah anak tangga = 25 buah anak tangga
Jadi ukuran balok induk (bi) = 70cm x 50 cm
25
b. Balok Anak (Ba) =
h = 1/2 x h induk
= 1/2 x 70 35
= 35 cm
b = 1/2 x b induk
= 1/2 x 50
= 25 cm
Jadi ukuran balok anak (ba) = 35 cm x 25 cm

PERANCANGAN ARSITEKTUR IV – FIKA SETYA MYRANTI- 21-2013-181


UTILITAS Pb
RA
AIR BERSIH
DIK :
FUNGSI BANGUNAN = PUSAT PERBELANJAAN
LUAS TOTAL BANGUNAN = 7402,8 M2
KAPASITAS BANGUNAN = 7402,8 M2 / 10 M2 = 740 ORANG
SUMBER AIR BERSIH = PDAM DAN SUMUR BOR

KEBUTUHAN AIR BERSIH = 740 ORANG X 45 L /ORANG


= 33300 L
ASUMSI WAKTU PENGGUNAAN AIR (EFEKTIF)
JAM 09.00 - 22.00 = 13 JAM
ASUMSI WAKTU TIDAK MENGGUNAKAN AIR (TIDAK EFEKTIF)
SK M PDAM
JAM 22.00 - 09.00 = 11 JAM
ASUMSI TOTAL AIR YANG DIKELUARKAN PER JAM P
10L/MENIT X 60 MENIT = 600 L/JAM
TOTAL AIR YANG DIKELUARKAN DALAM 13 JAM
13 JAM X 600 L/JAM = 7800 L
TOTAL AIR YANG DIBUTUHKAN DALAM 1 HARI Ph RB S
33300 L
KAPASITAS TANGKI AIR BERSIH MINIMUM
33300 L - 7800 L = 25500L = 225500 Dm3 = 22,55M3
KETERANGAN
M : METERAN
PERBANDINGAN DIMENSI RESERVOAR BAWAH : RESERVOAR ATAS SK : STOP KRAN
= 75 % : 25 % S : SUMUR
P : POMPA
DIMENSI RESERVOAR BAWAH = 75% X 22,55 M3 = 17 M3 Ph : POMPA HIDROPHOOR
=PXLXT Pb : POMPA BOOSTER
= 3,5 M X 3,4 M X 1,5 M RB : RESERVOIR BAWAH
RA : RESERVOIR ATAS
DIMENSI RESERVOAR ATAS = 25% X 17 M3 = 4,25 M3
=PXLXT
= 2 M X 1,4M X 1,5M

PERANCANGAN ARSITEKTUR IV – FIKA SETYA MYRANTI- 21-2013-181


AIR KOTOR (BLACK WATER)
DIK :
LUAS BANGUNAN = 7402,8 M2
O (KAPASITAS BANGUNAN ) = 7402,8 M2/ 10 M2 = 740 ORANG
L (ENDAPAN LUMPUR) = 40 L / ORANG/ TAHUN
P (PERIODE PENGURUSAN) = 2 TAHUN
T (WAKTU DETENSI) = 1 HARI
Q (KUALITAS AIR LIMBAH = 200 L/ORANG/HARI
Tu (TINGGI RUANG BEBAS AIR) = 30 CM = 0,3 M

MAKA :
DIMENSI SEPTICTANK

Vi
=OXLXP
= 740 X 40 L / ORANG/ TAHUN X 2 TAHUN
= 59200 l = 59,2 m3
Va
=QXOXT
= 200 L X 740 ORANG X 1 HARI
= 148000 l = 148 m3
V TOTAL
= Va + Vi
= 148 m3 + 59,2 m3
= 2007,2 m3
ST : SEPTIK TANK
TINGGI RUANG BEBAS AIR 30 cm = 0.30 m BK : BAK KONTROL
DIMENSI SEPTICTANK 2/3 x 207,2 = 138, 13 m3 UFF : UP FLOW FILTER
R : RIOL KOTA
Septi tank dibagi 2 = 138, 13 m3/2
= 69,1 m3

DIMENSI SEPTICTANK
=PXLXT
= 6,4M X 7,2 X 1,5M

PERANCANGAN ARSITEKTUR IV – FIKA SETYA MYRANTI- 21-2013-181


AIR HUJAN ( STORM WATER) MEKANIKAL ( LISTRIK )

BK SK RK

KETERANGAN
S : SALURAN SUMBER LISTRIK BERASAL DARI PLN. KEMUDIAN
SR : SUMUR RESAPAN TERDAPAT GENSET SEBAGAI SUPLAY LISTRIK
BK : BAK KONTROL CADANGAN KETIKA SAMBUNGAN LISTRIK DENGAN
R : RIOL KOTA PL TERPUTUS

PERANCANGAN ARSITEKTUR IV – FIKA SETYA MYRANTI- 21-2013-181


KONSEP FASADE

ATAP MIRING DIFUNGSIKAN


JUGA SEBAGAI SKY LIGHT

PADA BAGIAN SUDUT BANGUNAN


DIBUAT EYE CATCHING NAMUN
DENGAN CARA MEMPADUKANNYA
DENGAN UNSUR TANAMAN

PADA BAGIAN BANGUNAN YANG DI


ADITIF SELAIN BERFUNGSI SEBAGAI
SEBAGIAN AREA MENGGUNAKAN CURTAIN TAMBAHAN UNTUK AREA TENANT
WALL UNTUK MEMPERLIHATKAN SUASANA NAMUN BERFUNGSI JUGA SEBAGAI
DALAM GEDUNG, DAN SEBAGAI PENCAHAYAAN TEMPAT UNTUK MENYIMPAN TANAMAN
ALAMI.

PADA BAGIAN DEPAN BANGUNAN TERDAPAT


ADITIF UNTUK AREA FOODCOURT OUTDOOR
(MEMANFAATKAN VIEW)

PERANCANGAN ARSITEKTUR IV – FIKA SETYA MYRANTI- 21-2013-181


CONTOH ROOF GARDEN
WALAUPUN TERDAPAT BENDA BENDA
UTILITAS NAMUN SEBAGIAN AREA
ATAP DIJADIKAN ROOF GARDEN

PADA BAGIAN FASADE DI AREA


BARAT MINIM BUKAAN. DIBERI
MATERIA ALUCOBOND

AREA DROP OFF DIBERI TAMAN KECIL


DAN AIR MANCUR AGAR SUASANA SITE VERTIKAL GARDEN UNTUK AREA
TIDAK TERASA GERSANG PEMBERIAN TANAMAN DI BENTENG DAN BASEMENT AGAR
AREA ADITIF BANGUNAN MENAMBAH PENGHAAWAAN SITE

PERANCANGAN ARSITEKTUR IV – FIKA SETYA MYRANTI- 21-2013-181

Anda mungkin juga menyukai