Anda di halaman 1dari 14

Deskripsi kepada sebuah tempat penjualan dengan menonjolkan

rekreasi dan kenyamanan berbelanja.


Pengertian Mall
a. Menurut Rubenstein”...Traditionally the word ’Mall’ has
mean an area usually lined with shade trees and used as a
public walk or promenade...” (Nurrachman, 2011:18). Bila
diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi ”...Secara
tadisional kata mall dapat diartikan sebagai suatu daerah
berbentuk memanjang yang dinaungi oleh pohon- pohon
dan biasanya untuk jalan-jalan...
b. Mall Adalah pusat perbelanjaan yang berintikan satu atau
beberapa departement store besar sebagai daya tarik dari
retail-retail kecil dan rumah makan dengan tipologi
bangunan seperti toko yang menghadap ke koridor utama
mall atau pedestrian yang merupakan unsur utama dari
sebuah pusat perbelanjaan (mall), dengan fungsi sebagai
sirkulasi dan sebagai ruang komunal bagi
terselenggaranya interaksi antar pengunjung dan
pedagang (Maitland dalam Marlina, 2008:215).
Jadi Berdasarkan pemaparan sumber di atas dapat
disimpulkan bahwa mall dapat diartikan sebagai suatu fasilitas
komersial dengan wujud arsitektural berupa ruang rekreasi
(jalan) yang ditata sedemikian rupa untuk menghubungkan dua
titik keramaian atau lebih dengan dikelilingi retail atau tempat
penjualan berbagai kebutuhan. Dalam mall pengunjung
melakukan rekreasi dengan berjalan-jalan dan sesekali melihat
barang yang dijual oleh retail sebelum memutuskan untuk
memasuki retail tersebut. Sehingga dengan demikian esensi
dari mall bukan sebagai pertokoan padat barang, namun lebih
Studi Perancangan Mall e. Street Furniture Merupakan elemen desain yang melengkapi
keberadaan suatu jalan, yang berintegrasi dengan pohon, antara lain
Studi Perancangan Mall Berikut dijelaskan mengenai aspek teknis
tentang mall yang mengarah langsung pada perancangan mall sebagai berupa lampu jalan, patung, desain grafik, kolam, tempat duduk, pot
sebuah produk arsitektur yang berupa bangunan. taman, tempat sampah dan lain-lain.

1. Elemen-elemen dalam Mall 2. Lokasi Mall


Sebagai landasan dasar, perlu diketahui apa saja yang menjadi Lokasi merupakan kunci sukses suatu pusat perbelanjaan
elemen dalam ruang mall. Aji Bangun dan Harvey M. Rubenstein termasuk mall sehingga dengan demikian pemilihan lokasi harus
dalam Nurrachman (2011:10-12) menyebutkan bahwa elemen- benar- benar diperhatikan.
elemen yang terdapat dalam mall dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Atrium Atrium merupakan ruang kosong (void) yang secara horisontal Marlina (2008:204) menyatakan bahwa pilihan tujuan berbelanja
diapit oleh lapisanlapisan lantai di lantai kedua atau lebih sisi-sisinya, akan tergantung pada nilai keuntungan yang didapat konsumen bila
dengan ketinggian dua lapis lantai atau lebih yang mendapat terang berbelanja ke tempat yang ditujunya. Pada sumber yang sama juga
alami siang hari dan menjadi pusat orientasi bangunan. dijelaskan teori tentang berbelanja tersebut. Berikut rangkuman dari
b. Magnet primer Magnet merupakan transformasi dari ‟node‟ kota, teori tersebut :
yang berfungsi sebagai titik konsentrasi, dapat juga sebagai
landmark. Perwujudannya dapat berupa crowd atau plaza. a. Spatial Interaction Theory (Teori Interaksi Ruang) Jarak pengunjung ke
Penempatan magnet primer atau anchor mall terletak pada setiap lokasi mall merupakan faktor penghambat sementara daya tarik mall
pengakhiran koridor sedangkan pada plaza ditekankan di lantai atas merupakan faktor pendorong sehingga dapat dianalisa ketentuan
dan basement dalam hubungan vertikal. Magnet mall dalam istilah antara jarak dan daya tarik.
lain juga disebut generator. b. Behaviour Theory (Teori Perilaku Individu) Keputusan konsumen
c. Magnet Sekunder Toko merupakan salah satu bagian terpenting dari dalam memilih dipengaruhi oleh keadaan konsumen tersebut terhadap
Mall yang dapat dianggap sebagai ‟distrik‟ pada pusat perbelanjaan. fasilitas yang ada. Setiap konsumen memiliki karakter yang berbeda
Penempatan toko erat kaitannya dengan magnet primer (crowd dan sehingga perlu dianalisa karakter-karakter konsumen yang akan
ruang publik terbuka) sebagai daya tarik utama dalam pusat berkunjung. Berdasarkan sumber ini, maka dapat dikatakan bahwa
perbelanjaan tersebut. semakin jauh jarak mall dengan pusat keramaian maka semakin
d. Koridor Merupakan ruang yang digunakan untuk berjalan kaki. Koridor banyak pula hal/fasilitas menarik yang harus disediakan untuk menarik
terbagi menjadi dua macam, antara lain : 1) Koridor Utama yang pengunjung atau dengan menyediakan potongan harga yang cukup
merupakan orientasi dari toko-toko yang ada di sepanjang toko- toko menjanjikan. Namun bukan berarti karena jaraknya dekat menjadikan
tersebut dengan lebar sekitar 15 meter untuk koridor outdoor. 2) mall minim fasilitas dan fitur menarik lainnya.
Koridor Tambahan (Sekunder) yang merupakan koridor yang terletak
pada sepanjang koridor utama dengan lebar minimal untuk koridor
sekunder adalah 6 meter untuk koridor outdoor.
3. Aspek Arsitektural
Berikut ini akan dijelaskan kriteria-kriteria perancangan mall berdasarkan
aspek arsitekturalnya yang terdiri dari bentuk, pola penataan dimensi dan
komposisi ruang penjualannya.

a. Open Mall (mall terbuka), adalah mall tanpa pelingkup. Keuntunganya


adalah kesan luas dan perencanaan teknis yang mudah sehingga biaya lebih
murah. Kerugianya berupa kendala iklim dan cuaca (climatic control)
(berpengaruh terhadap kenyamanan) dan kesan pewadahan kurang
b. Enclosed Mall (mall tertutup), adalah mall dengan pelingkup. Keuntunganya
berupa kenyamanan (climatic control). Kerugiannya adalah biaya mahal dan
kesan ruang kurang jelas.
c. Integrated Mall (mall terpadu), adalah penggabungan mall terbuka dan
tertutup. Biasany berupa mall tertutup dengan akhiran mall terbuka. Hal ini
juga merupakan salah satu solusi climatic control.
DATA LOKASI SITE

BANDUNG

INDONESIA PULAU JAWA JAWA BARAT

Lokasi : Jl. Raya Padalarang, Kertamulya, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 40553
Luas : 7000 m2
Lingkungan :
- Utara :
- Selatan :
- Barat :
- Timur :
Iklim : Tropis
Suhu : Pagi : 18o – 21o C
LOKASI SITE
Siang : 23o - 31o C
Kelembaban : 86 %
Arah angin : Dari arah barat laut menuju tenggara
Kontur : Datar
KLB :4
KDB : 4200 m2
GSB : 5 m dari jalan primer 3 m dari jalan skunder
DATA TAPAK
Analisa Makro
 Matahari
• POTENSI
- Sinar matahari pada arah Barat dan Timur dapat dimanfaatkan untuk
sistem pencahayaan alami
- Sinar matahari dari arah timur tidak akan terpapar panas secara langsung
karena terhalang papan iklan dan pohon yang cukup besar.
- Sinar matahari pagi akan menuju bagian titik pusat fasade (vocal point)
sebagai daya tarik pengunjung.

• KENDALA
SITE - Tidak ada penghalang dari paparan sinar matahari sore.
 Kebisingan

• POTENSI
- Keramaian yang ada di jalan utama yang sering dilalui dari dalam kota dan
dari luar kota merupakan keuntungan untuk sebuah bangunan komersil
untuk kuantitas pengunjung.
-
• KENDALA
- Kebisingan yang sering terjadi sepanjang hari dijalan utama dikarenakan
SITE kemacetan lalu lintas dan aktifitas masyarakat sekitar.

Keterangan:

: Sangat Bising
: Bising Kebisingan di jalan primer.
Jl. Raya Padalarang : Sangat bising
: Kurang Bising Kebisingan di jalan sekunder.
Jl. H Dasuki : Bising
 Sirkulasi Kendaraan

• POTENSI
- Disebelah utara dari site yaitu di jalan primer arah laju kendaraannya dua
arah hal tersebut sangat menguntungkan dikarenakan pengunjung bisa
langsung masuk tanpa harus putar arah.

• KENDALA
- Terdapat titik kemacetan pada persimpangan Jalan Primer dan Jalan
sekunder.
SITE

Jalan Primer: Jl. Raya Padalarang Jalan Sekunder. Jl. H Dasuki : Bising

Pertigaan Jalan Promer dan Sekunder


 Pedestrian
• POTENSI
- Disetiap bahu jalan terdapat trotoar

• KENDALA
- Di Jl. H Dasuki (jalan sekunder) tidak terdapat trotoar
- Lebar Trotoar sangat kecil sekitar 50 cm, Trotoar tersebut sebagian adalah
sisa dari lahan-lahan pertokoaan
- Sebagian trotorar sering dilalui pengendara motor karena tidak ada
pembatas atau elevasi antara trotoar dan jalan.
SITE

Keterangan
Jalan Primer: Jl. Raya Padalarang Jalan Sekunder : Jl.
: Area Pedestrian H Dasuki
 Vegetasi
  POTENSI
- Adanya vegetasi alami yang ada disekitar site membantu mengurangi
cuaca panas disekitar site dan dapat dijadikan sebagai buffer sinar
matahari yang masuk kedalam bangunan.

• KENDALA
- Vegetasi tidak terawatt dan terhalang dengan pemukiman

SITE
 Drainase & Arah Angin
 • POTENSI
- Terdapat selokan-selokan kecil disetiap samping atau depan rumah
warga.
- Angin berpotensi sebagai penghawaan alami
- Pergerakan angin tidak ada ada hambatan karena tidak ada bangunan
yang tinggi
• KENDALA
- Dijalan utama site belum ada saluran untuk air hujan (selokan) yang
SITE mengakibatkan air sering menggenang.
- Selokan di pemukiman sangat kecil sekitar 10 – 20 cm
- Kecapatan angina kurang sehingga masih terasa cuaca panas dan gerah

Keterangan
: Arah saluran air
: Arah angin

Saluran air di sebrang lokasi site, Saluran air di Jl. H Dasuki


di Jl. Raya Padalarang
 Utilitas

• POTENSI
- Meminimalisir air bergenang.
- Membantu fasilitas lingkungan.

• KENDALA
- Drainase banyak sampah, mengakibatkan banjir.
- Tiang ber grid jadi tidak fleksibel.
SITE

Drainase Kelistrikan

Tiang listrik di jalan primer


1. Jaringan Air Bersih 3. Pencahayaan
Air bersih berasal dari PDAM. Sistem air bersih menggunakan
tipe pengaliran gravitasi dari PDAM ke t0angki penampung air
bersih dan sistem pompa untuk pengaliran dari tangki ke keran
penyalur pada bangunan utama, pendukung, maupun springkler
taman.

Pencahayaan alami berupa skylight dan pencahayaan


buatan menggunakan lampu LED
4. Sistem Penghawaan

2. Jaringan Air Kotor


Untuk pengolahan limbah padat digunakan septictank yang
dilengkapi sistem peresapan sumuran. Sedangkan pengolahan limbah
cair dan air hujan digunakan sistem penyaringan aliran dan pemisah
air dan minyak. Setelah itu dialirkan ke resapan maupun sungai.
Udara dibiarkan masuk melalui ruang terbuka. AC hanya
digunakan untuk ruangan privat seperti ruang pengelola,
gedung serba guna maupun kantor khusus.
5. Komunikasi & penangkal petir

Sistem komunikasi yang digunakan adalah sitem telepon


dan PABX sedangkan sistem penangkal petirnya
menggunakan sistem faraday karena daerah yang dilindungi
berbentuk sangkar, sehingga jangkauanya lebih luas
 View From Site

SITE
 View To Site

SITE

Anda mungkin juga menyukai