id
BAB III
KAJIAN LAPANGAN
A. Kajian Umum
1. Tinjauan Umum Tentang Lokasi
Perkembangan perkotaan yang terus berlangsung selama ini, dilain pihak juga
sering terjadi permasalahan yang diakibatkan perkembangan yang kurang terkendali,
sehingga terjadi perkembangan secara alami yang sarat dengan konflik antara
kepentingan kegiatan sosial ekonomi. Penentuan lokasi bangunan merupakan salah
satu faktor penting dari tujuan dibangunnya fasilitas publik. Lokasi yang sesuai
dengan karakteristik fasilitas publik dapat menunjang kefektifan penggunaan fasilitas
tersebut.
Untuk menentukan sebuah lokasi harus memikirkan kestrategisan lokasi
tersebut dari segi keamanan, kenyamanan, keramaian dan jalur aksesnya. Pemilihan
lokasi sebuah bangunan publik dan komersial space akan sangat penting karena akan
berpengaruh terhadap proses penjualan dan penarikan minat untuk pengunjung. Selain
itu, lokasi membantu konsumen dalam memudahkan akses untuk menuju lokasi
Bakery Center ini. Perencanaan lokasinya terletak di dekat area Manahan yaitu di Jl.
Laksda Adi Sucipto No.7.Hal ini berdasarkan dengan RUTRK Kota Surakarta yang
telah mengatur dan mengntisipasi permasalahan yang timbul, serta untuk
mengarahkan dan mengendalikan pembangunan yang sedang dan akan berlangsung,
perlu dilakukan perencanaan tata ruang kota yang mencakup berbagai aspek, sehingga
rumusan tata ruang kota tersebut mengikat semua pihak dan dapat mengatur dan
mengendalikan perkembangan kota sesuai fungsi kota sebagai wadah bagi kegiatan
sosial ekonomi masyarakat.
Pertimbangan dari Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) Kota
Surakarta Tahun 2007-2016 yang disusun pada Tahun Anggaran 2006, dalam
pengembangan tata guna tanah Kota Surakarta, menggunakan pola atau konsep‚
MIX USED PLANNING dan FLEXIBLE ZONNING sebagai kebijakan umum
pemanfaatan ruang kota. Dalam pengembangan pola pemanfaatan ruang di Kota
Surakarta, menggunakan pola atau konsep yang sesuai dengan karakristikya, yaitu
dengan menggunakan 2 (dua) konsep pendekatan, yaitu :
commit to user
1. Konsep Mix Used Planning.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Yaitu konsep rencana tata guna tanah yang menetapkan adanya beberapa
daerah yang bersifat campuran bagi beberapa jenis kegiatan yang saling
menunjang.
2. Konsep Flexible Zonning.
Yaitu konsep tata guna tanah yang memberikan toleransi bercampurnya
kegiatan lain pada daerah peruntukan tertentu, dengan catatan kegiatan lain
tersebut tidak boleh mengganggu kegiatan utama, dan bahkan saling menunjang.
Secara garis besar, aplikasi konsep tersebut adalah sebagai berikut :
1. Mengalokasikan adanya zona campuran (mix used) yang dapat diperuntukkan
bagi beberapa jenis kegiatan yang berbeda, tetapi tidak saling mengganggu,
misalnya perumahan dengan toko, toko dengan bank, perumahan dengan
sekolahan dll.
2. Memberikan toleransi alokasi beberapa jenis kegiatan tertentu (diatur dengan
matrik pengendalian) pada zona tertentu, misalnya pada zona perumahan,
dapat diijinkan adanya toko, sekolahan, tempat ibadah dll.
Berdasarkan analisa tersebut daerah Jl. Laksda Adi Sucipto No.7, merupakan
Zona campuran 1. Daerah campuran 1 diperuntukkan bagi beberapa jenis kegiatan
sosial dan komersial, yaitu kegiatan perdagangan, jasa tertentu, kantor dan
perumahan, alokasinya di sekitar beberapa ruas jalan utama di kawasan pusat kota.
Kota Surakarta yang secara administrasi memiliki luas wilayah sekitar 4.404
Ha (relatif kecil), saat sekarang ini secara fisik sudah menyatu dengan kawasan
perkotaan yang berada di wilayah kabupaten sekitarnya, yaitu dengan wilayah
Kabupaten Boyolali, Karanganyar dan Sukoharjo. Kecenderungan perkembangan
Kota Surakarta dapat diidentifikasikan menurut arah dan kegiatannya melalui
aksesibilitas jalan menuju simpul kegiatan sebagai berikut:
Ke arah Barat :
Dari ruas Jl. Slamet Riyadi ke arah Barat menuju kawasan perkotaan
Kartosuro memiliki perkembangan yang sangat kuat, dengan karakteristik
kegiatan meliputi :
Pendidikan Tinggi
Industri
Perdagangan dan Jasa
commit to user
Perumahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
selalu di lalui berbagai kendaraan umum dan tidak jauh dari pemukiman masyarakat
serta kawasan sekolah dan niaga.
a. Alasan Pemilihan Site
1. Menurut RUTRK dari ruas Jl. Adisucipto ke arah Barat menuju Colomadu,
memiliki perkembangan yang sangat kuat, dengan karakteristik kegiatan
meliputi :
Industri
Perkantoran
Perhotelan
Perumahan
Jasa lainnya
1. Lokasi ini berhadapan langsung dengan lampu lalu lintas, dimana dari sisi
ini menguntungkan karena setiap pengguna jalan pasti akan melambatkan
kecepatan kendaraannya jika akan mendekati lampu lalu lintas sehingga
dan mengawasi keadaan sekitar saat harus berhenti di lampu lalu lintasnya.
Selain itu, untuk sirkulasi keluar dan masuknya sangat tepat karena kanan
kiri sisinya di apit oleh jalan. Di sisi barat merupakan Jl. Ahmad Yani
yang merupakan jalan arteri dan padat akan sirkulasi kendaraan yang
menuju ke arah Kartasura/ Jogja. Sisi kanannya adalah Jl. Moh. Husni
Thamrin.
2. Lokasi yang dekat dengan kawasan sekolah dan niaga, sehingga
memudahkan bagi pelajar dan para pekerja untuk mencari makanan/
sarapan sebelum beraktivitas.
b. Kondisi Site
1. Berdekatan dengan kawasan sekolah dan niaga, sehingga memudahkan
bagi para konsumen untuk menjangkaunya.
2. Sirkulasi keluar-masuk lokasi sangat mudah dan strategis bagi para
pengunjung yang datang, karena di kelilingi oleh jalan besar yang
merupakan sirkulasi arteri. Sehingga menguntungkan bagi pengunjungan
yang hendak datang atau pergi menggunakan kendaraan umum.
commit
3. Daerah lingkungan yang tidak toterlalu
user gersang, namun memiliki vegetasi
yang masih baik di sepanjang jalan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c. Asumsi Lokasi
d. Analisa Lokasi
1. Analisa kebisingan
Letak lokasi berada di pinggir jalan raya yang memiliki mobilitas yang
cukup padat. Dengan posisi site yang menghadapke utara dan mengarah
langsung kearah jalan raya maka pada bagian depan lokasi cukup bising
dan kurang nyaman untuk pengunjung.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk dapat mengurangi atau
menetralisir kebisingan tersebut adalah dengan memberikan jarak antara
bangunan dengan batas lahan dilokasi sehingga bunyi yang ada akan
melewati jarak tersebut dan diharapkan dapat sedikit mengurangi
kebisingan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
yang sangat perlu pencahayaan alami yang memiliki dampak baik bagi
kesehatan penguna ruang tersebut, sedangkan pada bagian barat yang
biasanya akan mendapatkan cahaya matahari yang kurang nyaman dan
terkesan panas maka ruangan-ruangan yang sekiranya tidak terlalu
memerlukan cahaya matahari alami yang bagus akan ditempatkan di
sebelah barat.
5. Analisa sirkulasi
Berdasarkan lokasi yang berada di Jl. Adi Sucipto dan di sebelahnya Jl.
Jend. Ahmad Yani serta Jl. Moh. Husni Thamrin, menjadikan lokasi ini
memiliki kemudahan untuk akses keluar dan masuk menuju lokasi. Selain
itu juga memudahkan terutama bagi masyarakat dan pelajar sekitar untuk
menjangkau dari akses mana pun ke lokasi. Dengan memiliki tiga arah
pintu untuk akses keluar dan masuk ini sangat menguntungkan dan
memudahkan bagi para pengunjungnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Lobby
Paper napkin, box packaging
Take-away dan delivery order
rak display
etalase
meja kasir
toilet
o Area display di Toko Roti Orion ini cukup besar akan tetapi terasa penuh, karena
Toko Roti Orion ini tidak hanya di penuhi dengan produk bakerynya tetapi
tersedia juga beberapa produk tambahan yang di sajikan dalam satu area.
o Banyak menyajikan produk makanan khas tempo dulu.
o Ukuran display yang besar dan jarak rak display satu dengan yang lain cukup
sempit.
o Memiliki dapur untuk pembuatan bakerynya
commit to usersendiri, akan tetapi tidak di buka bagi
umum.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Lobby
Paper napkin, box packaging
Take-away dan delivery order
rak display
etalase
meja kasir
commit to user
toilet
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
o Area display di Toko Roti Hollandini cukup besar,penataan yang leluasa dan rapi
dalam menyajikan produknya, menjadikan pengunjung yang datang tidak
kesulitan untuk memilih dan mengambil.
o Memiliki dapur untuk pembuatan bakerynya sendiri, akan tetapi tidak di buka bagi
umum.
o Konsumen dapat langsung mengambil produk yang di inginkan, karena telah
tersedia nampan, lalu di bawa ke kasir atau pun dapat meminta mengambilka
produk yang di sajikan di etalase produk.
3. Syarat teknis hygiene & sanitasi jasa boga berdasarkan peraturan Menkes
Terdapat syarat teknis hygiene dan sanitasi untuk jasa boga berdasarkan
peraturan dari Menkes no.1096 th 2011, yaitu:
1. Pembagian golongan
(a) Jasa boga berdasarkan luas jangkauan yang dilayani,
dikelompokkan atas:
a. Jasa boga golongan A;
b. Jasa boga golongan B; dan
c. Jasa boga golongan C.
(b) Jasa boga golongan A merupakan jasa boga yang melayani
kebutuhan masyarakat umum, yang terdiri atas golongan A1, golongan
A2, dan golongan A3.
commit B
(c) Jasa boga golongan to user
merupakan jasa boga yang melayani
kebutuhan masyarakat dalam kondisi tertentu, meliputi:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
d) Dinding
Permukaan dinding sebelah dalam rata, tidak lembab, mudah
dibersihkan dan berwarna terang. Permukaan dinding yang selalu kena
percikan air, dilapisi bahan kedap air setinggi 2 (dua) meter dari lantai
dengan permukaan halus, tidak menahan debu dan berwarna
terang.Sudut dinding dengan lantai berbentuk lengkung (conus) agar
mudah dibersihkan dan tidak menyimpan debu/kotoran.
e) Langit-langit
1. Bidang langit-langit harus menutupi seluruh atap bangunan,
terbuat dari bahan yang permukaannya rata, mudah dibersihkan, tidak
menyerap air dan berwarna terang.
2. Tinggi langit-langit minimal 2,4 meter di atas lantai.
f) Pintu dan jendela
1. Pintu ruang tempat pengolahan makanan dibuat membuka ke
arah luar dan dapat menutup sendiri (self closing), dilengkapi peralatan
anti serangga/lalat seperti kassa, tirai, pintu rangkap dan lain-lain.
2. Pintu dan jendela ruang tempat pengolahan makanan
dilengkapi peralatan anti serangga/lalat seperti kassa, tirai, pintu
rangkap dan lain-lain yang dapat dibuka dan dipasang untuk
dibersihkan.
g) Pencahayaan
1. Intensitas pencahayaan harus cukup untuk dapat melakukan
pemeriksaan dan pembersihan serta melakukan pekerjaan-pekerjaan
secara efektif.
2. Setiap ruang tempat pengolahan makanan dan tempat cuci
tangan intensitas pencahayaan sedikitnya 20 foot candle/fc (200 lux)
pada titik 90 cm dari lantai.
3. Semua pencahayaan tidak boleh menimbulkan silau dan
distribusinya sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan bayangan.
4. Cahaya terang dapat diketahui dengan alat ukur lux meter
(foot candle meter)
commit to user
h) Ventilasi/penghawaan/lubang angin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3.Fasilitas Sanitasi
a. Tempat cuci tangan
1. Tersedia tempat cuci tangan yang terpisah dari tempat cuci
peralatan maupun bahan makanan dilengkapi dengan air
mengalir dan sabun, saluran pembuangan tertutup, bak
penampungan air dan alat pengering.
2. Tempat cuci tangan diletakkan pada tempat yang mudah
dijangkau dan dekat dengan tempat bekerja.
3. Jumlah tempat cuci tangan disesuaikan dengan jumlah
karyawan dengan perbandingan sebagai berikut : Jumlah
karyawan 1 - 10 orang : 1 buah tempat cuci tangan untuk 11 -
20 orang : 2 buah tempat cuci tangan. Setiap ada penambahan
commitdengan
karyawan sampai to user10 orang, ada penambahan 1 (satu)
b. Air bersih
1. Air bersih harus tersedia cukup untuk seluruh kegiatan
penyelenggaraan jasaboga.
2. Kualitas air bersih harus memenuhi persyaratan sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
c. Jamban dan peturasan (urinoir)
1. Jasa boga harus mempunyai jamban dan peturasan yang
memenuhi syarat higiene sanitasi.
2. Jumlah jamban harus cukup, dengan perbandingan sebagai
berikut :
a) Jumlah karyawan : 1 - 10 orang : 1 buah
11 - 25 orang : 2 buah
26 - 50 orang : 3 buah
Setiap ada penambahan karyawan sampai dengan 25
orang, ada penambahan 1 (satu) buah jamban.
b) Jumlah peturasan harus cukup, dengan perbandingan sebagai
berikut :
Jumlah karyawan : 1 - 30 orang : 1 buah
31 - 60 orang : 2 buah
Setiap ada penambahan karyawan sampai dengan 30
orang, ada penambahan 1 (satu) buah peturasan.
d. Kamar mandi
1. Jasa boga harus mempunyai fasilitas kamar mandi yang
dilengkapi dengan air mengalir dan saluran pembuangan air
limbah yang memenuhi persyaratan kesehatan.
2. Jumlah kamar mandi harus mencukupi kebutuhan, paling
sedikit tersedia :
Jumlah karyawan : 1 - 30 orang : 1 buah
Setiap ada penambahan karyawan sampai dengan 20
orang, ada penambahan 1 (satu) buah kamar mandi.
e. Tempat sampah
1. Tempat sampah harus terpisah antara sampah basah
commit
(organik) dan sampah keringto(an
user
organik).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4. Peralatan
Tempat pencucian peralatan dan bahan makanan
Tersedia tempat pencucian peralatan, jika memungkinkan terpisah dari
tempat pencucian bahan pangan.
Pencucian peralatan harus menggunakan bahan pembersih/deterjen.
Pencucian bahan makanan yang tidak dimasak atau dimakan mentah
harus dicuci dengan menggunakan larutan Kalium Permanganat
(KMnO4) dengan konsentrasi 0,02% selama 2 menit atau larutan
kaporit dengan konsentrasi 70% selama 2 menit atau dicelupkan ke
dalam air mendidih (suhu 80°C - 100°C) selama 1 – 5 detik.
Peralatan dan bahan makanan yang telah dibersihkan disimpan dalam
tempat yang terlindung dari pencemaran serangga, tikus dan hewan
lainnya.
5. Ketenagaan
Persyaratan tenaga/karyawan pengolah makanan, antara lain :
1. Memiliki sertifikat kursus higiene sanitasi makanan.
2. Berbadan sehat yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter.
3. Tidak mengidap penyakit menular seperti tipus, kolera, TBC,
hepatitis dan lain-lain atau pembawa kuman (carrier).
4. Setiap karyawan harus memiliki buku pemeriksaan kesehatan yang
berlaku.
5. Semua kegiatan pengolahan makanan harus dilakukan dengan cara
terlindung dari kontak langsung dengan tubuh.
6. Perlindungan kontak langsung dengan makanan dilakukan dengan
menggunakan alat :
a. Sarung tangan plastik sekali pakai (disposal)
commit to user
b. Penjepit makanan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c. Sendok garpu
7. Untuk melindungi pencemaran terhadap makanan menggunakan :
a. Celemek/apron
b. Tutup rambut
c. Sepatu kedap air
8. Perilaku selama bekerja/mengelola makanan:
a. Tidak merokok
b. Tidak makan atau mengunyah
c. Tidak memakai perhiasan, kecuali cincin kawin yang tidak
berhias (polos)
d. Tidak menggunakan peralatan dan fasilitas yang bukan untuk
keperluannya
e. Selalu mencuci tangan sebelum bekerja, setelah bekerja dan
setelah keluar dari toilet/jamban
f. Selalu memakai pakaian kerja dan pakaian pelindung dengan
benar
g. Selalu memakai pakaian kerja yang bersih yang tidak dipakai
di luar tempat jasaboga
h. Tidak banyak berbicara dan selalu menutup mulut pada saat
batuk atau bersin dengan menjauhi makanan atau keluar dari ruangan
i. Tidak menyisir rambut di dekat makanan yang akan dan telah
diolah
6. Makanan
Makanan yang dikonsumsi harus higienis, sehat dan aman yaitu
bebas dari cemaran fisik, kimia dan bakteri.
1. Cemaran fisik seperti pecahan kaca, kerikil, potongan lidi,
rambut, isi staples, dan sebagainya. Dengan penglihatan secara
seksama atau secara kasat mata
2. Cemaran kimia seperti Timah Hitam, Arsenicum, Cadmium,
Seng, Tembaga, Pestisida dan sebagainya. Melalui pemeriksaan
laboratorium dan hasil pemeriksaan negatif
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user