Anda di halaman 1dari 17

EKONOMIKA PUBLIK

TUGAS KASUS WEEK 4

KP A

Kelompok :
Rocky Armando Setiawan 130215216
Faradina Anisa 130216083
Krisna Danu 130216326
Igiet Prayoga 130216350
Annastiawan Kanugrahan 130216385
Kadek Wahyu Setiawati 130316200
Luthfiyana Ainun H. 130316227
Sheila Ayu C. 130316279
Pepin Fachriza Suryono 130316311
Nadiah Bella Sagitarisma 130316326

FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA


UNIVERSITAS SURABAYA
SEMESTER GASAL
KASUS 1 : Penyediaan Barang Publik yang Telah Dilaksanakan oleh Kabupaten/Kota
● Identifikasi dan sebutkan 3 (tiga) barang publik yang ada dilingkungan pemerintah
Kabupaten/Kota dimana anda berasal
● Identifikasi siapakah penyedia barang-barang publik tersebut, apakah pemerintah
atau swasta (perusahaan/individu)
● Menurut anda apakah penyediaan barang-barang publik tersebut sudah tepat
(efisien)? Jelaskan mengapa demikian

KOTA SIDOARJO

1. Jalan Raya
Jalan Raya merupakan salah satu contoh barang
publik yang telah tersedia di Kota Sidoarjo.
Dikatakan barang publik karena bersifat tidak
eksklusif yang artinya pemilik barang tidak bisa
mencegah seseorang untuk menggunakan barang
tersebut. Semua orang dapat memanfaatkan dari jalan
raya pada waktu bersamaan. Penyedia Jalan Raya
adalah pemerintah. Menurut kami barang publik jalan
raya ini sudah sangat efisien, karena telah digunakan
dengan semestinya sehingga dapat memperlancar
kegiatan masyarakat untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari dan memperlancar
kegiatan bisnis.
2. Perpustakaan

Perpustakaan Sidoarjo merupakan salah


satu barang publik di bidang edukasi yang dibangun oleh pemerintah kabupaten
Sidoarjo. Masyarakat Sidoarjo dapat menikmati perpustakaan tersebut dengan kegiatan
mengedukasi seperti membaca, peminjaman buku dll. Pengunjung yang ingin
meminjam buku pun harus memiliki member perpustakaan pemkab Sidoarjo tersebut.
Selain itu tidak ada pemungutan biaya apapun bagi pengunjung yang memasuki
perpustakaan dan meminjam buku di perpustakaan Sidoarjo. Menurut kami barang
publik perpustakaan ini sudah sangat efisien, karena pemerintah sudah berupaya untuk
mengajak kegiatan positif untuk lebih peduli terhadap dunia edukasi. Selain itu
perpustakaan Sidoarjo sudah dibuka secara resmi bioskop mini sebagai sarana literasi
masyarakat Sidoarjo tentang sejarah kabupaten Sidoarjo.

3. Alun-Alun
Alun-Alun yang berada di Kota
Sidoarjo ini merupakan contoh dari barang
publik. Alun-Alun dibangun oleh pemerintah
kabupaten Sidoarjo sebagai taman rekreasi
yang menjadi tempat untuk menghabiskan
waktu bersama keluarga. Di alun-alun
Sidoarjo ini juga terdapat banyak fasilitas,
mulai dari area parkir, tempat duduk, jogging
track, dan masjid. Pemerintah menyediakan
fasilitas ini secara gratis agar masyarakat dapat mengunjunginya kapan saja. Tidak
hanya sebagai taman rekreasi, alun-alun juga biasanya menjadi tempat upacara formal,
karnaval, maupun bazar. Menurut kami dengan adanya alun-alun sudah tepat karena
sidoarjo minim adanya taman untuk mengadakan suatu kegiatan maupun sebagai
tempat rekreasi dan alun-alun juga menjadi salah satu simbol dari kabupaten Sidoarjo.

KOTA SURABAYA

1. Bollard

Tiang pembatas jalan dan trotoar disebut dengan bollard. Benda ini dapat berbentuk
tiang maupun bola. Bollard digunakan untuk menghalau pengendara motor dan
pedagang masuk ke jalan trotoar. Dengan adanya bollard, diharapkan motor dan
gerobak tidak berada di trotoar, baik untuk parkir atau melintas. Tidak hanya itu,
Bollard juga memiliki fungsi pengaman bagi pengguna trotoar atau pejalan kaki.
Ketika ada kecelakaan yang melibatkan kendaraan bermotor seperti mobil, bollard
akan menghalangi dan membatasi gerak mobil tersebut agar tidak menabrak pejalan
kaki. Penyedia Bollard ini adalah pemerintah. Menurut kami barang publik Bollard
ini sudah sangat tepat karena mendukung Undang - Undang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan Nomor 22 Tahun 2009 Pasal 45 yang menjelaskan bahwa trotoar
merupakan salah satu fasilitas pendukung penyelenggaraan lalu lintas. Serta Pasal
131 yang mencantumkan aturan bahwa pejalan kaki berhak atas ketersediaan
fasilitas pendukung yang berupa trotoar, tempat penyeberangan dan fasilitas lain

2. Jembatan Penyeberangan Orang

Jembatan penyeberangan orang disingkat JPO adalah fasilitas pejalan kaki untuk
menyeberang jalan yang ramai dan lebar atau menyeberang jalan tol dengan
menggunakan jembatan, sehingga orang dan lalu lintas kendaraan dipisah secara
fisik. Para pejalan kaki bisa nyaman menyeberang, sekaligus bisa mengurangi
hambatan arus lalu lintas. JPO ini dimanfaatkan demi ketertiban, keamanan dan
keselamatan berlalu lintas. Penyedia JPO ini adalah pemerintah. Menurut kami
barang publik JPO ini sangat efektif karena mempermudah masyarakat dalam
menjalankan aktivitas sehari-hari tanpa harus mengganggu kelancaran lalu lintas di
jalan sehingga tidak perlu adanya kemacetan kendaraan yang terjadi akibat dari
pejalan kaki yang menyeberang jalan.
3. Pelican Crossing

Pelican Crossing adalah singkatan dari pedestrian light controlled crossing. Secara
sederhana pelican crossing adalah zebra cross yang dilengkapi dengan alat kontrol
lampu pengatur lalu lintas di tempat penyeberangan jalan. Sama seperti zebra cros,
pelican crossing juga dilengkapi dengan tanda garis-garis putih di aspal. Perbedaan
pelican crossing dengan zebra cross terletak pada alat pengatur lalu lintas tersebut.
Teorinya pejalan kaki bakal lebih bebas menyeberang karena kendaraan berhenti.
Selain lampu, pelican crossing juga dilengkapi dengan speaker. Bila pejalan kaki
tak menekan tombol, maka pelican crossing berwarna hijau dan kendaraan bebas
melintas. Sebaliknya, ketika pejalan kaki hendak menyeberang dan menekan
tombol pelican crossing, maka beberapa detik kemudian warna akan berganti
merah. Penyedia barang publik ini adalah pemerintah. Menurut saya barang publik
Pelican Crossing ini sangat efektif karena para pejalan kaki dapat menyeberang
jalan dengan aman sebab ada rambu-rambu yang mengatur sehingga kendaraan
dapat berhenti dan memberitahu kepada para pengemudi kalau sedang ada pejalan
kaki yang mau menyeberang.
KOTA MOJOKERTO

1. Lapangan Surodinawan

Lapangan Surodinawan merupakan salah satu contoh barang publik yang tersedia di Kota
Mojokerto. Lapangan ini terletak di Jalan Surodinawan, Kota Mojokerto. Dikatakan
barang publik karena semua orang dapat memanfaatkan lapangan ini setiap saat dengan
berbagai aktivitas tanpa adanya larangan untuk menggunakan barang tersebut dari pihak
pemilik barang. Biasanya lapangan ini digunakan untuk berbagai macam kegiatan, seperti
kegiatan olahraga, kegiatan kemasyarakatan, kegiatan konser musik, dan lain sebagainya.
Penyedia lapangan ini adalah Pemerintah Mojokerto. Menurut kami penyediaan barang
publik ini sudah efisien karena dapat digunakan setiap saat dengan sewajarnya sehingga
dapat memperlancar aktivitas masyarakat dengan sebaik mungkin.
2. Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU)

Lampu jalan atau dikenal juga sebagai Penerangan Jalan Umum (PJU) adalah
lampu yang digunakan untuk penerangan jalan di malam hari sehingga mempermudah
pejalan kaki, pesepeda dan pengendara kendaraan dapat melihat dengan lebih jelas
jalan/medan yang akan dilalui pada malam hari, sehingga dapat meningkatkan keselamatan
lalu lintas dan keamanan dari para pengguna jalan dari kegiatan/aksi kriminal. Untuk
penerangan jalan di daerah yang tidak terjangkau oleh aliran listrik, atau sangat jauh dari
jaringan listrik, dapat digunakan listrik yang dihasilkan oleh sel sinar surya. Sel Sinar Surya
pada siang hari mengubah sinar surya menjadi energi listrik yang disimpan dalam
Aki/baterai, dan malam hari listrik yang disimpan dalam Aki disalurkan dan digunakan
untuk menerangi jalan. Penyedia LPJU ini adalah pemerintah. Menurut kami barang publik
LPJU ini sudah sangat tepat karena sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Mojokerto
Nomor 10 Tahun 2010 Pasal 27 ayat 2 yang menjelaskan bahwa lampu taman mempunyai
fungsi penerangan, keamanan, dan keindahan. Serta diatur dalam Peraturan Menteri
Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 27 tahun 2018 tentang alat penerangan jalan.
3. Museum Trowulan

Museum Trowulan merupakan barang publik di bidang edukasi dan rekreasi yang
disediakan oleh pemerintah kabupaten Mojokerto. Museum ini terletak di Trowulan,
Kabupaten Mojokerto, tepatnya di tepi barat kolam Segaran. Museum ini dibangun untuk
menyimpan berbagai artefak dan temuan arkeologi yang ditemukan di sekitar Trowulan.
Tempat ini adalah salah satu lokasi bersejarah terpenting di Indonesia yang berkaitan
dengan sejarah kerajaan Majapahit. Museum ini dapat dikatakan barang publik karena
semua masyarakat dapat menikmati setiap saat tanpa ada batasan dengan kegiatan
mengedukasi seperti membaca, melakukan pengamatan dan penelitian (observasi). Selain
itu, di dalam museum ini juga dilengkapi dengan bioskop mini sebagai sarana literasi
masyarakat khususnya masyarakat Mojokerto terkait sejarah kerajaan Majapahit. Tetapi
untuk mengunjungi museum ini ada sedikit pungutan biaya yang telah diberlakukan oleh
pemerintah Kabupaten Mojokerto, yaitu untuk umum hanya Rp 2,500 dan untuk anak-
anak (pelajar sekolah) hanya Rp 1,500 saja. Menurut kami barang publik ini sudah sangat
tepat dan efisien, karena pemerintah Kabupaten Mojokerto telah berupaya untuk ikut
mengajak melestarikan peninggalan sejarah Indonesia dengan menampung koleksi benda
cagar budaya yang setiap tahun terus bertambah dan lebih peduli untuk meningkatkan
pelayanan sajian kepada masyarakat.
Kasus 2 : Penyediaan Barang Publik yang Belum Dilaksanakan oleh Kabupaten/Kota
● Identifikasi dan sebutkan 3 (tiga) barang publik yang seharusnya ada dilingkungan
pemerintah Kabupaten/Kota di mana anda berasal, namun barang publik tersebut
saat ini belum tersedia
● Menurut anda siapakah sebaiknya menyediakan barang-barang publik tersebut?
Apakah pemerintah atau swasta (perusahaan/individu)
● Kendala-kendala apakah yang dihadapi sehingga penyediaan barang-barang publik
tersebut sampai saat ini belum terealisasi?

KOTA SURABAYA

1. LRT (Light Rail Transit)

Rencananya, Pemerintah Kota Surabaya membangun transportasi massal berbasis rel


ini. Hal ini bertujuan untuk mengurangi angka kemacetan yang ada di Surabaya. LRT ini akan
dibangun dengan beberapa jalur lintasan diantaranya Lamongan-Gresik, Gresik-Surabaya,
Surabaya-Sidoarjo, Surabaya-Bandara Juanda, dan Sidoarjo-Mojokerto. Namun, hal ini masih
belum dijalankan karena berbagai alasan, antara lain perhitungan biaya yang efisien dan
kurangnya waktu yang dibutuhkan saat masa jabatan periode kedua Bu Risma sebagai
Walikota kurang dari 2 tahun.

2. MRT (Mass Rapid Transit)

MRT atau Mass Rapid Transit adalah sebuah sistem transportasi transit cepat
menggunakan kereta listrik. Hal ini bertujuan untuk mengurangi angka kemacetan yang ada di
Surabaya. Melihat fasilitas trotoar di surabaya sudah memumpuni, pembangunan MRT terasa
cukup tepat untuk mengurangi polusi serta kemacetan yang dibuat oleh kendaraan berbasis
minyak. Penyedia barang publik ini harusnya pemerintah Surabaya, melihat kota Surabaya
merupakan kota metropolitan ke-3 di Indonesia. Akses yang baik akan membuat kota Surabaya
semakin berkembang. Kendala yang dihadapi sehingga barang publik ini belum terealisasi
adalah kemungkinan biaya yang cukup tinggi untuk membuat MRT.

3. Gedung Lift Hidrolik Parkir Mobil

Lift hidrolik parkir mobil merupakan alat untuk parkir mobil dengan sistem hidrolik
untuk mengangkat beban dengan kedua sisi dilengkapi dengan perangkat pengunci mekanik,
serta dilengkapi dengan sensor untuk mendeteksi apakah ada kendaraan yang
dibawah. Menurut dari beberapa sumber, di Indonesia sendiri sistem parkir ini baru ada di kota
besar Jakarta. Seperti yang ada di RSCM Kencana dan Kementerian PUPR Jakarta. Untuk
sistem operasi parkir mereka menggunakan sistem puzzle karena diperuntukan untuk parkir
gedung, dimana sistem ini bertujuan untuk bongkar pasang setiap mobil yang akan masuk dan
keluar seperti bermain puzzle. Penyedia barang publik ini harusnya pemerintah Surabaya.
Dengan adanya ini maka akan lebih efektif dalam mengatasi permasalahan jumlah mobil yang
banyak dengan keterbatasan lahan parkir yang tersedia, sehingga dapat mengurangi tingkat
parkir kendaraan liar dijalanan. Kendala yang dihadapi sehingga barang publik ini belum
terealisasi adalah :
- Berapa biaya yang akan dikeluarkan ?
- Berapa jumlah maksimal kendaraan yang dapat ditampung dalam satu gedung ?
- Dimana lokasi yang akan diterapkan sistem parkir tersebut ?
- Apakah ada lahan yang tersedia untuk merealisasikan itu semua ?

KOTA SIDOARJO

1. Underpass Road

Underpass Road sangat berguna untuk mengurangi angka kemacetan di titik-titik


keramaian pada jam-jam krusial. Sudah ada kota lain yang merealisasikan sistem
underpass ini misalnya, di Kota Surabaya tepatnya di Jalan Mayjend Sungkono.
Barang publik ini seharusnya disediakan di Kota Sidoarjo karena di Perempatan
Jalan area MCDonalds dan Gor Delta Sidoarjo merupakan titik kepadatan dan
kemacetan di jam-jam tertentu, sehingga yang dari Jalan Pahlawan menuju arah
Sukodono arusnya bisa lancar terkendali. Sebaiknya penyedia barang publik ini
adalah pemerintah Sidoarjo, sehingga dapat memperlancar lalu lintas masyarakat
Sidoarjo. Kendala yang dihadapi sehingga penyediaan barang publik tersebut
sampai saat ini belum terealisasi adalah karena kurangnya lahan dan akses dalam
menjalankan proyek tersebut dan terkait tata letak lokasi yang masih banyak
bangunan di dekat jalan area tersebut.

2. Frontage Road

Sistem lalu lintas dengan menggunakan frontage road bisa menjadi solusi bagi jalan
yang menjadi traffic terpadat pada saat jam-jam krusial. Di Kota Surabaya tepatnya
di Jalan Ahmad Yani sudah direalisasikannya. Tentunya di Kota Sidoarjo yang
merupakan kota terpadat pasti juga membutuhkan sistem ini. Rencananya
pemerintah Kabupaten Sidoarjo merealisasikan sistem ini di kawasan Jalan
Gedangan menuju Buduran untuk mengurangi kemacetan yang semakin hari
semakin parah, tetapi pada awal april lalu pembebasan lahan untuk membangunnya
berjalan lambat. Seharusnya penyedia barang publik ini tidak hanya pemerintah
Kabupaten Sidoarjo, tetapi juga dengan melakukan kerja sama dengan pihak-pihak
swasta agar proyek tersebut dapat dikerjakan dengan lancar. Kendala yang dihadapi
sehingga penyediaan barang publik tersebut sampai saat ini belum berjalan dengan
lancar adalah karena progres pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tersebut
berjalan lambat yang disebabkan kesulitan menentukan peta bidang dan
pengukuran luas lahan, padahal terkait anggaran tidak ada masalah.
3. Sentra UMKM

UMKM telah teruji ketangguhannya dalam melawan krisis, seperti yang


terjadi saat krisis moneter tahun 1998, pada saat itu banyak perusahaan besar yang
melakukan PHK dan sampai mengalami kebangkrutan, namun UMKM pada saat
itu menjadi penyelamat dan mampu untuk menampung masyarakat yang
kehilangan pekerjaannya sehingga UMKM berperan penting dalam pembangunan
ekonomi saat pasca terjadinya krisis. Di Kota Sidoarjo sendiri terdapat berbagai
UMKM seperti tas, batik sidoarjo, dll. Tetapi pengetahuan masyarakat sidoarjo
tentang UMKM yang ada masih minim, sehingga pemerintah Kabupaten Sidoarjo
seharusnya menyediakan tempat dimana para UMKM ini dapat menunjukkan
keunggulan produknya. Penyedianya tentunya Pemerintah Kabupaten Sidoarjo
dengan menyediakan gedung atau lahan kepada para UMKM untuk memamerkan
produknya. Kendala yang dihadapi adalah kurangnya minat masyarakat untuk
datang ke sentra UMKM sehingga sepi pelanggan. Dengan demikian pemerintah
Kabupaten Sidoarjo harus membuat strategi dengan baik untuk menarik minat
masyarakat sidoarjo seperti halnya menempatkan sentra UMKM di samping taman
bermain anak-anak.
KOTA MOJOKERTO

1. Jembatan Penyeberangan Umum (JPU)

Jembatan Penyeberangan Umum (JPU) sangat berguna bagi masyarakat pejalan


kaki dan mengurangi kemacetan yang dikarenakan pejalan kaki yang menyebrang
sembarangan tidak pada tempat yang telah disediakan. JPU ini seharusnya
ditempatkan di berbagai tempat keramaian di Kota Mojokerto. Penyediaan barang
publik ini sebaiknya disediakan oleh pemerintah Kota Mojokerto untuk
keselamatan masyarakat sehingga dapat memperlancar aktivitas masyarakat
Mojokerto. Kendala yang dihadapi sehingga penyediaan barang publik tersebut
sampai saat ini belum terealisasi adalah tidak adanya kesadaran dari pemerintah
Mojokerto untuk membuat JPU dalam hal kepedulian terhadap masyarakatnya
dan kurangnya lahan untuk membuat JPU tersebut.
2. Bollard

Bollard merupakan barang publik yang sangat berguna bagi masyarakat pejalan
kaki demi kenyamanan dalam menggunakan akses trotoar karena dapat
mengurangi pedagang asongan yang berjualan di trotoar (free riders). Di Kota
Mojokerto ditemukan banyak sekali pedagang asongan yang berjualan secara
tidak pantas di trotoar, sehingga hal tersebut sangatlah mengganggu. Dengan
adanya itu pemerintah Kota Mojokerto sebaiknya menyediakan barang publik
tersebut di setiap trotoar untuk kenyamanan dan keselamatan bagi pejalan kaki.
Namun kendala yang dihadapi sehingga penyediaan barang publik tersebut
sampai saat ini belum terealisasi adalah karena trotoar yang ada di Kota
Mojokerto terlalu kecil sehingga bollard tidak bisa ditempatkan di trotoar, maka
dari itu pemerintah kurang sadar dan peduli akan keselamatan masyarakatnya.

3. Water Tap

Fasilitas public water drink (water tap), yaitu sebuah fasilitas air minum yang
ditujukan bagi pejalan kaki atau warga yang sedang beraktivitas outdoor. Jadi kalau
kita merasa haus tapi lupa membawa air mineral, tinggal cari saja fasilitas water tap,
dengan sekali tap maka airnya akan keluar. Negara tetangga Indonesia seperti
Malaysia, Singapura, Korea, dan Jepang sudah merealisasikan barang publik ini
sejak lama. Penyedia barang publik ini harusnya pemerintah Mojokerto. Dengan
adanya barang publik ini maka lebih memudahkan orang untuk memperoleh minum
pada saat sehabis olahraga dan berwisata khususnya turis yang datang berkunjung dari
lokal maupun mancanegara. Kendala yang dihadapi sehingga barang publik ini belum
terealisasi adalah :
- Berapa biaya yang akan dikeluarkan ?
- Berapa banyak water tap akan dipasang ?
- Dimana saja lokasi yang akan diterapkan barang publik tersebut ?
- Siapa aja pihak yang bersedia untuk menyalurkan air melalui water tap ?
- Apakah layak air yang berasal dari water tap itu untuk dikonsumsi ?

Anda mungkin juga menyukai