Anda di halaman 1dari 3

Nama : Bayu Suko Pinilih

NIM :08211015
Kelas : Sistem Transportasi A
Permasalahan Sistem Transportasi di Jalan Tjutjup Suparna Kecamatan Balikpapan Selatan serta
penanganannya
Transportasi merupakan pemindahan barang dan manusia dari tempat asal (dari mana kegiatan
pengangkutan dimulai) ke tempat tujuan (kemana kegiatan pengangkutan diakhiri). Transportasi
bukanlah tujuan, melainkan sarana untuk mencapai tujuan yang berusaha mengatasi kesenjangan jarak
dan waktu.Moda transportasi perkotaan berdasarkan jalur yang digunakan terbagi dalam dua jenis, yakni
berbasis jalan dan berbasis rel. Mayoritas kota di Indonesia memiliki moda transportasi perkotaan
berbasis jalan dikarenakan pengembangannya cukup mudah dikarenakan hanya memerlukan
infrastruktur jaringan jalan dan dapat berbaur dengan kendaraan pribadi yang tentu saja berbeda dengan
moda transportasi perkotaan berbasis rel yang memerlukan pembangunan jalur khusus dan saat ini masih
terbilang sulit untuk diselesaikan dalam waktu singkat dan biaya pengadaan yang masih jauh dari kata
murah.

Transportasi yang baik, terjadi apabila perjalanan cukup cepat, tidak mengalami kemacetan,
frekuensi pelayanan cukup, aman, bebas dari kemungkinan kecelakaan dan kondisi pelayanan yang
nyaman. Untuk mencapai kondisi yang ideal seperti, sangat ditentukan oleh berbagai faktor yang menjadi
komponen transportasi ini, yaitu kondisi prasarana (jalan), sistem jaringan jalan, kondisi sarana
(kendaraan) dan sikap mental pemakai fasilitas transportasi tersebut (Budi D.Sinulingga, 1999).

Berdasarkan data yang didapat dari Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, jumlah penduduk Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan
Timur mencapai 704.110 jiwa pada tahun 2021 dan juga berdasarkan data yang didapat dari Badan Pusat
Statistik (BPS), jumlah kendaraan bermotor di Kota Balikpapan pada tahun 2020 mencapai 634.243 unit.
Dari kedua data yang disebutkan, dapat disimpulkan bahwa Kota Balikpapan merupakan salah satu kota
paling masif dalam pertumbuhan penduduk dan kendaraan bermotor.

Kemacetan adalah kondisi dimana arus lalu lintas mengalami antrian yang menyebabkan
kecepatan kendaraan berhenti atau mendekati 0 km/jam. Kemacetan akan meningkat apabila kapasitas
jalan yang seharusnya, tidak mencukupi kendaraan yang melewatinya pada saat terjadinya kemacetan
nilai derajat kejenuhan bisa mencapai atau lebih dari 0,8.

Di wilayah Jalan Tjutjup Suparna khususnya jalur yang ke arah lampu lalu lintas sering terjadi
kemacetan terutama di jam kerja dan pulang kerja dimana kemacetan tersebut terjadi akibat volume
kendaraan yang melalui jalan Tjutjup Suparna tersebut melebihi kapasitas jalan yang seharusnya. Serta
terdapat beberapa area jalan yang sudah rusak yang menambah kemacetan di jalan tersebut sebagai jalan
kolektor seharusnya jalan Tjutjup Suparna bisa lebih baik lagi terutama ruas jalan tersebut juga mengalami
penyusutan jalan dimana ada beberapa perdagangan jasa yang cukup dekat dengan ruas jalan dan tidak
adanya trotoar jalan untuk menjadi tempat pejalan kaki lewat. Di jalan Tjutjup Suparna juga di lalui
angkutan umum tetapi tidak terdapat halte di jalan Tjutjup suparna yang menyebabkan angkutan umum
tersebut menurunkan dan mengangkut penumpang di sembarang tempat dimana itu menjadi faktor
kemacetan yang terjadi di jalan Tjutjup Suparna. Dapat di lihat di peta di bawah adalah peta Jalan Tjutjup
Suparna dan juga Ruas jalan yang mengalami kemacetan sebagai berikut:

Wilayah Jalan Tjutjup Suparna sebenarnya memiliki letak yang cukup baik dikarenakan letaknya
berada di antara wilayah kelurahan Damai Baru dan Wilayah Kelurahan Gunung Samarinda Baru dan di
jalan Tjutjup Suparna ini memiliki banyak sarana Perdagangan dan jasa serta sebagai penghubung
Balikpapan Baru dengan jalan MT. Haryono yang dimana jalan MT. Haryono merupakan jalan arteri
sekunder yang akan menghubungkan langsung ke pusat kota atau Balipapan Kota. Di jalan Tjutjup Suparna
sendiri sering di lalui kendaraan roda 2, roda 4 dan roda 6 yang dimana didominasi oleh kendaraan roda
2 . Transportasi umum seperti angkutan umum hanya dapat mengangut 12 orang termasuk pengemudi
dan belum adanya angkutan umum yang melalui jalan lokal sekunder yang menyebabkan jangkauan
pelayanan transportasi umum yang masih minim di wilayah kelurahan Damai Baru. Oleh karena itu
wilayah Kelurahan Damai Baru memerlukan pengembangan dalam jumlah dan pengaturan transportasi
yang memadai sehingga dapat meminimalisir kemacetan lalu lintas yang disebabkan oleh peningkatan
jumlah kendaraan pribadi yang melintas di jalan Tjutjup Suparna wilayah kelurahan Damai Baru. Moda
transportasi umum masal untuk sekarang sudah kurang mendukung masyarakat dikarenakan mayoritas
kendaraan angkutan umum yang sekarang kurang layak beroperasi, keamanan dan kenyamanan yang
sangat kurang dibandingkan kendaraan pribadi yang dimana dapat melalui jalan-jalan lingkungan dan
dapat mengantarkan langsung hingga kedepan rumah yang berbeda dengan kendaraan umum yang hanya
mengantarkan penumpang sesuai dengan rutenya saja dan juga minimnya tempat pemberhentian untuk
angkutan umum yang menyebabkan banyak angkutan umum yang berhenti di sembarang badan jalan
yang akan menyebabkan kemacetan.di jalan Tjutjup Suparna juga minim akan rambu lalu lintas yang
membuat banyak kendaraan yang asal memutar balik, melawan arus maupun berhenti atau memarkirkan
kendaraan di pinggir jalan yang akan berdampak pada kemacetan.

Dari permasalahan yang ada dapat ditarik kesimpulan bahwa di jalan Tjutjup Suparna menjadi
titik kemacetan disebabkan oleh penurunan penumpang angkutan umum yang sembarangan, kurangnya
rambu jalan, beberapa titik jalan yang rusak serta banyaknya sarana perdagangan dan jasa di daerah
tersebut. Jadi, rekomendasi dan saran yang dapat saya berikan adalah menambah rambu lalu lintas atau
memperbaiki rambu lalu lintas yang ada, membuatkan halte untuk menurunkan dan menaikkan
penumpang, mengatur dari permasalahan hambatan sampingnya seperti menertibkan angkutan kota
yang berhenti sembarangan bahkan menindak tegas masyarakat yang melanggar. Kemudian perbaikan
jalan- jalan yang rusak, hal ini akan bermanfaat guna menghindarkan pengendara dari berhenti secara
mendadak memberikan arahan atau peraturan jam melintas untuk truk di jalan Tjutjup Suparna serta
pelebaran jalan apabila memungkinkan agar dapat menambah kapasitas jalan Tjutjup Suparna tersebut,
dan membuatkan lahan parkir untuk sarana perdagangan dan jasa di sekitaran jalan Tjutjup Suparna. Dan
ketika di jam-jam padat seperti jam berangkat kerja dan pulang kerja harus ada pengaturan jalan dari
pihak yang bersangkutan agar dapat mengurangi terjadinya penumpukan kendaraan di satu titik.
menambahkan kamera pengawas atau CCTV di persimpangan jalan Tjutjup Suparna guna memantau dan
mengawasi aktivitas kemacetan lalu lintas pada jalan Tjutjup Suparna. Salin itu, dapat juga melakukan
rekayasa lalu lintas secara rutin dan berkala dengan bantuan pihak-pihak terkait.

Demikian beberapa permasalahan transportasi beserta rekomendasi kebijakan dan


pengembangan yang dapat dilakukan oleh pihak terkait, dalam hal ini yaitu Pemerintah Kota Balikpapan
melalui Dinas Perhubungan, kepolisian dan Dinas Pekerjaan Umum sebagai pihak berwenang diharapkan
dapat menggunakan serta menambahkan kewenangan sebaik mungkin dan menerima baik rekomendasi
kebijakan dan pengembangan yang diberikan oleh penulis untuk kebaikan masyarakat Kota Balikpapan
dalam beraktivitas. Mohon maaf jika masih terdapat kesalahan dalam pembuatan resume dan
rekomendasi permasalahan yang dibuat oleh penulis, Sekian dan Terima Kasih.

Anda mungkin juga menyukai