Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Gusri Arfandi

Kelas : PWK 3B
NIM : 21350018
Mata Kuliah : Perencanaan Kota

Jawaban Ujian Tengah Semester (UTS)

1. Ada 6 faktor yang mempengaruhi kota berkembang secara sentrifugal yaitu :


a. Aksesbilitas (Accessibility)
Aksesbilitas dalam hal ini adalah aksesbilitas fisik wilayah yang tidak lain adalah
tingkat kemudahan suatu tempat dijangkau dari ebebrapa lokasi lain. Makin mudah suatu tempat
dijangkau maka akan semakin menarik terhadap penduduk maupun fungsi kekotaan untuk
memanfaatkannya sebagai lokasi tempat tinggal atau kedudukan kegiatannya.
b. Variabel Pelayanan Umum (Public Services)
Bagian wilayah pinggiran kota yang terdapat pusat-pusat pelayanan umum seperti kampus
pendidikan, perkantoran, industry, perdagangan atau sejenisnya akan mempunyai daya tarik
(magnetic forces) yang lebih besar dibandingkan daerah yang tidak mempunyai hal tersebut.

c. Karakteristik Lahan (Land Characteristic)


Karakteristik lahan sangat berpengaruh terhadap berkembangan
atau tidaknya suatu tempat. Biasanya dikaitkan dengan keadaan topografi daerah yang
bersangkutan;
d. Karakteristik Pemilik Lahan (Land Owner Characteristic)
Hal ini sangat berkaitan dengan persepsi penduduk terhadap perkembangan baru maupun
kemapanan ekonominya. Persepsi ini biasanya sangat dipengaruhi oleh kegiatan spekulasi
lahan (harga pasar tanah).

2. Tanjung Redeb adalah salah satu kecamatan sekaligus menjadi pusat pemerintahan kabupaten
Berau, provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Jumlah penduduk kecamatan ini berjumlah 67.816
(2020), dengan luas wilayah 24,42 km², dan kepadatan penduduk 2.777,07 jiwa/km². Dengan
diterbitkannya Undang-undang No.27 tahun 1959, Daerah Istimewa Berau berubah menjadi
kabupaten Dati II Berau dan Tanjung Redeb sebagai Ibukotanya, dengan Sultan Aji Raden
Muhammad Ayub (1960 – 1964) menjadi Bupati Kepala Daerah Tk. II Berau yang pertama.
Penetapan Kota Tanjung Redeb sebagai pusat pemerintahan Dati II Kabupaten Berau adalah untuk
mengenang pemerintahan Kerajaan (Kesultanan) di Berau. Di mana pada tahun 1810 Sultan
Alimuddin (Raja Alam) memindahkan pusat pemerintahannya ke Kampung Gayam yang sekarang
dikenal dengan nama Kampung Bugis. Perpindahan ke Kampung Bugis pada tanggal 25
September tahun 1810 itu menjadi cikal bakal berdirinya kota Tanjung Redeb, yaitu kemudian
dibadikan sebagai Hari jadi Kota Tanjung Redeb sebagaimana diterapkan dalam Perda No. 3
tanggal 2 April 1992.

3. Berau sebagai Kawasan Strategis Kabupaten (KSK), meliputi :


1) Kawasan strategis untuk kepentingan fungsi dan daya dukung
2) Kawasan HOB (heart of borneo) yang meliputi pesisir laut.derawan dan maratua
3) Kawasan strategis untuk kepentingan sosial dan ekonomi meliputi daerah Labanan, konservasi
pertambangan batu bara,dan pusat industry perkebunan
4) Kawasan Strategis untuk kepentingan kenyamanan dan keamanan yakni Bandar udara
HANKAM di pulau maratua.

4. Pada gambar nomor pola perkembangan kota X adalah Radial tidak menerus yaitu perkembangan
pada kota tersebut memencar tidak merata namun dari masing-masing daerah tersebut memiliki
fungsi khusus yang menjadi alasan untuk mereka menjalin hubungan fungsional.biasanya dengan
pola perkembangan yang memencar seperti ini dipinggir pusat kota masih banyak daerah hiajunya
masih banyak laha-lahan yang belum terbangun padahal masih di pusat kota.

5. Contoh kota - kota di Indonesia dengan konsep pengembangan


a) Green City (kota hijau)
Kota Sibolga, Sumatra Utara. kota tersebut dapat memelihara kelestarian lingkungan sekitar,
dan paru paru kota tersebut. Mereka sangat mementingkan kesehatan dan kenyamanan
masyarakat dizaman modern seperti saat ini dan demi melindungi lingkungan di masa
mendatang nanti.
b) Smart City (kota cerdas)
Jakarta Smart City Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang mulai menerapkan
konsep smart city. Baru-baru ini pemerintah kota jakarta mengeluarkan aplikasi Jakarta Smart
City yang bertujuan untuk memberikan informasi transparan kepada masyarakat dengan
memperlihatkan hasil kerja pemerintah Jakarta dalam menangani permasalahan yang ada di
Kota Jakarta.
c) Compact City (kota kompak)
Bandung, Malang, dan Wonosobo. Ketiga kota besar di Indonesia ini memiliki dasar konsep kota
dengan sistem transportasi umum dan tata kota yang efisien yang sudah mulai membangun kota
dengan konsep compact city.
d) Satellite town (kota baru)
Jakarta dan Surabaya merupakan contoh kota dengan pengembangan kota satelit terbanyak di
Indonesia. Salah satu kota satelit terbesar di Indonesia adalah BSD (Bumi Serpong Damai) City
Tangerang Selatan yang dikembangkan oleh Sinarmas Land. Bagaimana tidak, BSD bahkan
bisa dianggap sebagai kota sendiri meskipun tetap di dalam kota Tangerang.

Anda mungkin juga menyukai