Anda di halaman 1dari 8

PERANCANGAN KOTA

TUGAS 1B
Elemen Perancangan Kota

Moh Afandi Antogia


551418057

PROGRAM STUDI TEKNIK


ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2023
Elemen-elemen Perancangan Kota
A. Pendahuluan
• Latar Belakang
Berkembangnya jumlah penduduk dalam suatu parking). ruang terbuka kota (open space). jalur pejalan
kota diikuti dengan berkembangnya pada pusat kota kaki (pedestrian ways). pendukung aktivitas (activity
yang tidak terlepas dari aktivitas yang ada- Pendapat support), elemen penanda (signage). dan preservasi
(Gruen) dalam Susiyanti (2003) bahwa kawasan pusat (preservation).
kota tidak hanya menjadi pusat kegiatan produktif kola, Bangunan dalam identifikasi ini memiliki bentuk yang
tetapi juga menjudi tempat kegiatan keagamaan. rekreasi, beragam. di ikuti dengan keberadaan penanda bangunan
sosial. budaya dan administrasi. Pusat kota yang yang digunakan sebagai media promosi dan informasi
berkembang tnenjadi pusat kegiatan sellingga akan memiliki ketidakteraturan bentuk. Warna dan susunan.
memberikan kontribusi peningkatan perekonomian. Disusul dengan tumbuhnya aktivitas pendukung
pusat kota yang semakin berkembang akan memiliki informal pada sekeliling bangunan yang tidak dapat
hubungan dengan arsitektur dan perancangan kota yang dipungkiri keberadaannya menempati jalur pejalan kaki
pada akhirnya memberikan pengaruh pada wajah kota. sehingga mengrurangi dimensi area untuk pejalan kaki
Happy Risdian. Suzanna Ratih Sari. Raden Siti Rukayah serta menjadikan kondisi jalur pejalan kaki kurang
ISSN (P)0853-2877 (E) 2598-327X memadai. Tumbuhnya aktifitas formal dan informal
Menurut Cullen (1961-9-11) sistem visual yang semakin meningkat juga akan memberikan
mencakup rangkaian pandangan (optik). dengan reaksi pengaruh terhadap sirkulasi dan keberdaan parkir.
pengamat terhadap ruang (place), dan beragam elemen Smardon (1986) menyebutkan bahwa tanda
yang mendukung tampilan (content). visual adalah ciri utama yang secara fisik dapat dilihat
perancangan kota merupakan bagian dari perencanaan juga dapat memberikan atribut pada sumber visual
kota (urban planning) yang menangani aspek estetika dalam suatu sistem visual, sehingga sistem visual
dan yang menetapkan tatanan (order) dan (form) tersebut mempunyai kualitas tertentu atau yang
kola. Shirvani 1985 urban design adalah bagian dari dinamakan dengan kualitas visual. Maka dari itu kesan
proses perencanaan yang berhubungan dengan kualitas pengamat pada Saat mengamati fisik Jalan Jendral
lingkungan fisik kota sebagai kelanjutan urban planning. Sudirman yang akan ditinjau dari elemen perancangan
Menurut Humid Shirvani (1985) seorang pakar kota apakah memiliki pengaruh terhadap kualitas ruang kota.
arsitektur kota yang telah mencetuskan teori Elemen
Perancangan Kota yang terdiri dari pola penggunaan
lahan (land use), bentuk dan massa bangunan (building
form and massing). sirkulasi dan parkir (circulation and
• Maksud dan Tujuan Lokasi lahan adalah Lahan pada jalan arif Rahman Hakim dan jalan
Keberadaan Kota Gorontalo dilihat secara geografis Jendral Sudirman yang didominasi dengan perdagangan barang,
memiliki nilai strategis yang terletak diantara Kota perkantoran, Pendidikan yang membuat banyaknya area kost-
Manado dan Kota Palu. Kota Gorontalo menjadi pernicu kostan.
pertumbuhan aktivitas perdagangan. Jl. Jendral
Sudirman dan Jl. HOS Cokroaminoto merupakan jalan yang berada
pada pusat kota
menjadi bagian dari kawasan Central Bussiness District
(CBD) melayani Kota Gorontalo dan wilayah sekitar.
Jalan Jendral Sudirman yang masuk ke dalam
Kawasan Central Bussiness District maka dalam
penelitian ini akan di ambil pada penggal sekitar Jl Jendral
Sudirman, Jl. Arif Rahman Hakim, Jl. HOS Cokroaminoto, Jl.
Madura, Jl. Jaksa Agung Suprapto Kota Gorontalo yang
diutamakan masuk kedalam kawasan tersebut, karena dalam
kawasan tersebut memiliki unsur elemen percangan kota.
Tujuan Identifikasi ini adalah untuk mengamati dan diharapkan
dapat memberikan solusi hal apa saja yang masih menjadi Asrama mahasiswa kampus UNG
kekurangn dalam standar elemen perencangan kota.

B. Identifikasi Elemen Rancangan Kota


▪ Tata Guna Lahan
Tata guna lahan adalah pengaturan penggunan lahan untuk
menentukan pilihan terbaik dalam mengalokasi fungsi tertentu.
Kantor Pelayanan Pajak Gorontalo
▪ Bentuk dan Massa Bangunan
Bentuk bangunan didominasi pemukiman dengan rumah 1 lantai.
Terdapat juga bangunan 3 lantai yaitu kantor Pelayanan Pajak
Pratama di Jl. Arif Rahman Hakim.
▪ Ruang Terbuka

▪ Sirkulasi dan Parkir

Ruang terbuka terdapat di area Taman Kota yaitu di Jl. Jaksa


Agung Suprapto. Ruang Terbuka Hijau(RTH) ini dilengkapi dengan
area bermain (playground) yang bisa digunakan anak-anak untuk
bermain. Taman kota ini sempat juga digunakan untuk berbagai
acara yang menyangkut lingkungan.

Lokasi identifikasi berada di Jl HOS Cokroaqminoto. Sirkulasi di Jl


HOS Cokroaminoto terbilang keramainnya tergantung waktu dan
hari. Untuk hari kerja cukup ramai pada sore hari dan untuk
weekend cukup senyap. Parkir dibadan jalan terdapat hamper
disepanjang jalan HOS Cokroaminoto seperti didepan Citymall
Gorontalo, parkir seperti ini banyak dijumpai di area pertokoan
dan masih belum dipisahkan antara parkir mobil dan motor.
▪ Jalur Pejalan Kaki (Pedestrian Ways) ▪ Kegiatan Pendukung

Kegiatan pendukung atau Activity Support sama dengan area


identifiksi Open Space yaitu area taman kota yang dimana
terdapat para PKL yang menjual berbagai macam jajanan.
Identifikasi Jalur Pedestrian terdapat di area depan Kampus 1 Kehadiran para PKL ini cukup bisa menarik anak-anak sekolah
Universitas Negeri Gorontalo sebagai jalan yang cukup ramai oleh untuk sekedar istirahat di area taman kota tersebut.
pejalan kaki seperti mahasiswa yang tinggal di kost-an area dekat
kampus. Untuk sekedar jalan jalur ini cukup bisa digunakan yang
menjadi masalah adalah pada sore hari terdapat banyak Pedagang
kaki lima yang berjualan di area yang harusnya diperuntungkan
untuk pejalan kaki. Para pejalan kaki sering turun dibahu jalan
untuk bisa lewat karena di area trotoar banyak yang membeli
jajanan.
Jalur atau penanda yang diidentifikasi berada di Jl. Raja Eyato
tepatnya di perempatan Masjid Agung Baiturrahim Gorontalo
yang berupa papan penanda jalan menuju Jl. H. Nani Wartabone.
Papan penanda ini terlihat sudah cukup lama sehingga solusinya
diganti dengan papan penanda yang lebih baru yang berukuran
lebih besar dan berisi informasi yang memuat lebih banyak arah
jalan.

▪ Signage
Contoh solusi :
▪ Preservasi

Bangunan yang menjadi objek adalah rumah tua yang berada di Jl. Nani
Wartabone. Bangunan pada tahun 2018 sempat ingin digusur karena akan
dijadikan lahan untuk pembangunan Hotel tapi ditolak oleh pemerintah
kota Gorontalo, yang kala itu juga bersama Mahasiswa dan Dosen dari
Program studi Teknik Arsitektur Universitas Negeri Gorontalo yang ikut
melakukan gerakan untuk tetap menjaga Rumah Tua ini masih bertahan
sampai sekarang.

C. Analisis Elemen Rancang Kota


Tata Guna Lahan
Tata guna lahan untuk objek identifikasi sudah cukup meskipun
masih banyak yang harus diperbaiki seperti tata ruang untuk
berjualan, lalu lintas agar tidak menyebabkan kemacetan dan ukuran
jalan juga harus diperhatikan.

Bentuk dan Massa Bangunan


Bentuk bangunan yang cukup standar dengan beberapa gedung yang Kesimpulan
tidak terlalu tinggi untuk ukuran kota yang masih berkembang dalam Berdasarkan hasil analisa yang telah dilaksankan ma dapat
segi pembangunan.
disimpulkan untuk menjawab pertanyaan penelitian adalah
mengetahui elemen perancangan kota yang berpengaruh
Sirkulasi dan Parkir terhadap kualitas ruang kota. Elemen perancangan kota yang
Masih menjadi masalah dimana masih banyaknya parkir liar dan
memberikan pengaruh terhadap kualitas ruang kota adalah
dipinggir jalan yang tentu saja berakibat pada sirkulasi jalan dan
mudahnya elemen yang paling dapat dikenali adalah keberadaan
berakibat terjadinya kemacetan. bangunan, ketidaknyamana yang dirasakan adalah keberdaan
jalur pejalan kaki, kesemprawutan yang terjadi adalah sirkulasi
Ruang Terbuka dan parkir dan ketaturanan penataan dirasa belum teratur,
Ruang terbuka yang diidentifikasi sudah cukup bagus yang menjadi
elemen yang paling dirasakan tidak teratur adalah jalur pejalan
masalah ialah tempat parkir yang masih belum teratur disatu tempat
kaki.
membuat kurangnya penataan ruang ditaman.
Link foto :
Pedestrian Ways https://drive.google.com/folderview?id=1X87Zt7kbeohzz4mUfIH2
Jalur yang diidentifikasi bisa ditambahkan beberapa elemen 3kTWrxXwQ1fL
penunjang seperti tempat duduk dan tempat sampah umum seperti
yang terdapat di area taman Kalimadu dijalan Madura. Dan untuk
para PKL agar disediakan area untuk berjualan agar tidak menggangu
aktifitas pejalan kaki

Anda mungkin juga menyukai