Anda di halaman 1dari 2

Mall

Pengertian Mall

Adalah sebagai suatu kelompok perbelanjaan (pertokoan) terencana yang dikelola oleh suatu manajemen pusat, yang menyewakan unit-unit kepada pedagang dan mengenai hal-hal tertentu pengawasannya
dilakukan oleh manajer yang sepenuhnya bertanggungjawab kepada pusat perbelanjaan tersebut. (Nadine Bednington 1982)
Menurut Wikipedia, Mal adalah jenis dari pusat perbelanjaan yang secara arsitektur berupa bangunan tertutup dengan suhu yang diatur dan memiliki jalur untuk berjalan jalan yang teratur sehingga berada di
antara antar toko-toko kecil yang saling berhadapan. Karena bentuk arsitektur bangunannya yang melebar (luas), umumnya sebuah mal memiliki tinggi tiga lantai.
Mall juga dapat diartikan sebagai kompleks pertokoan yang dikunjungi untuk membeli atau melihat dan membandingkan barang-barang dalam memenuhi kebutuhan ekonomi sosial masyarakat serta
memberikan kenyamanan dan keamanan berbelanja bagi pengunjung.
Arti lain tentang Mall Adalah merupakan pusat perbelanjaan yang berintikan satu atau beberapa departement store besar sebagai daya tarik dari retail-retail kecil dan rumah makan dengan tipologi bangunan
seperti toko yang menghadap ke koridor utama mall atau pedestrian yang merupakan unsur utama dari sebuah pusat perbelanjaan (mall), dengan fungsi sebagai sirkulasi dan sebagai ruang komunal bagi
terselenggaranya interaksi antar pengunjung dan pedagang.
Menurut Rubinstein Mall adalah merupakan penggambaran dari kota yang terbentuk oleh elemen-elemen :
1. Anchor (magnet) yang merupakan transformasi dari nodes dapat pula berfungsi sebagai landmark
2. Secondary Anchor (magnet sekunder) yang merupakan transformasi dari district, perwujudannya berupa retail store, supermaket, superstore dan bioskop.
3. Street mall yang merupakan transformasi dari edges, sebagai pembatas pusat pertokoan ditempat-tempat luar.
Selain sebagai pusat perbelanjaan mall disebut juga sebagai tempat rekreasi sebab terdapat fasilitas kenyamanan seperti restoran, arena bowling, kebun binatang mini, pusat pameran, club kebugaran, kasino, ice
skating rinks, pusat olah raga, kolam renang, bioskop dan tempat bermain anak. Dalam menentukan strategi untuk menarik pengunjung maka mall dapat menerapkan tema indoor dan outdoormall, tema alam yang
berkonsep taman, berkonsep tematik dan juga mall berkonsep hotel.

Universits Udayana
Fakultas Teknik
Jurusan Arsitektur

Mata Kuliaah
Studio Perancangan
Arsitektur 5
Semester/Tahun
Genap/2016

NO
OO

Keterangan

Prf

Nama Gambar

Skala

No.Lembar

Tanggal

Jml. Lembar

Mahasiswa Cluster 5A
Dosen koordinator :
Dosen pembimbing :

Klasifikasi Pusat Perbelanjaan (Mall)

- Dilihat dari luas areal pelayanan berdasarkan U.L.I. standar (Shopping Centers, Planning, Development & Administration, Edgar Lion P.Eng )
Regional Shopping Centers :
Luas areal antara 27.870 92.900 m2, terdiri dari 2 atau lebih yang seukuran dengan department store. Skala pelayanan antara 150.000 400.000 penduduk, terletak pada lokasi yang strategis, tergabung dengan
lokasi perkantoran, rekreasi dan seni.
Community Shopping Centre :
Luas areal antara 9.290 23.225 m2, terdiri atas junior departmen store, supermarket dengan jangkauan pelayanan antara 40.000-150.000 penduduk, terletak pada lokasi mendekati pusat-pusat kota (wilayah).
Neigbourhood Shopping Centre :
Luas areal antara 2.720 9.290 m2. Jangkauan pelayanan antara 5.000-40.000 penduduk. Unit terbesar berbentuk supermarket, berada pada suatu lingkungan tertentu.
- Dilihat dari jenis barang yang dijual ( Design for Shopping Centers, Nadine Beddington ).
Demand (permintaan), yaitu yang menjual kebutuhan sehari-hari yang juga merupakan kebutuhan pokok.
Semi Demand (setengah permintaan), yaitu yang menjual barang-barang untuk kebutuhan tertentu dalam kehidupan sehari-hari.
Impuls (barang yang menarik), yaitu yang menjual barang-barang mewah yang menggerakkan hati konsumen pada waktu tertentu untuk membelinya.
Drugery, yaitu yang menjual barang-barang higienis seperti sabun, parfum dan lain-lain.

Sistem Mall

Dikonsentrasikan pada sebuah jalur utama yang menghadap dua atau lebih magnet pertokoan dapat menjadi poros massa, dan dalam ukuran besar dapat berkembang menjadi sebuah atrium.
Jalur itu akan menjadi sirkulasi utama, karena menghubungkan dua titik magnet atau anchor yang membentuk sirkulasi utama.
Contoh : Pondok Indah Mall, Blok M, Atrium Senen, Mall Kelapa Gading 1-2, Mall Ciputra.
Sistem Mall bisa dilihat setiap unit kios akan menghadap ke jalur sirkulasi utama sehingga tiap unitnya akan menjadi sangat strategis. Ukuran
tiap-tiap unit retail juga besar diatas 24m2 dengan lebar umum minimum 4m tiap unit sehingga para penyewa dapat menampilkan/ mendisplay barang
dagangan mereka dengan baik.. Dan sistem unit retailnya adalah sistem sewa.

Universits Udayana
Fakultas Teknik
Jurusan Arsitektur

Mata Kuliaah
Studio Perancangan
Arsitektur 5
Semester/Tahun
Genap/2016

NO
OO

Keterangan

Prf

Nama Gambar

Skala

No.Lembar

Tanggal

Jml. Lembar

Mahasiswa Cluster 5A
Dosen koordinator :
Dosen pembimbing :

Anda mungkin juga menyukai