Anda di halaman 1dari 10

TOR TUGAS DESAIN 2

OBJEK WISATA BERBASIS RESTORAN


DI LAHAN SPESIFIK: BERKONTUR
STUDIO PERANCANGAN 2 GASAL 2022/2023

A. LATAR BELAKANG

Daerah Istimewa Yogyakarta (Yogyakarta) terkenal akan potensi wisata budaya serta
wisata alamnya, tak heran Yogyakarta menjadi primadona bagi sebagian wisatawan
domestik maupun mancanegara. Hampir setiap masa liburan tiba, Yogyakarta selalu
dipadati oleh wisatawan yang berkunjung untuk menikmati berbagai jenis atraksi wisata
yang ada di Yogyakarta. Wisata sambil menikmati keindahan alam masih menjadi favorit
bagi sebagian besar wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta. Hal ini dibuktikan dengan
terus meningkatnya tempat-tempat wisata yang menyuguhkan pemandangan alam sebagai
daya tarik utama atraksi wisatanya. Di Yogyakarta sendiri saat ini telah banyak tempat
wisata yang berdiri di atas kontur-kontur tebing yang landai hingga curam demi
memaksimalkan potensi pemandangan alam yang ada di sekitarnya. Kondisi geografis
Yogyakarta yang beragam memberikan peluang untuk melihat keindahan alam dari berbagai
sudut pandang dan ketinggian yang berbeda.
Potensi wisata alam perlu didukung dengan fasilitas penunjang yang dapat
meningkatkan kenyamanan pengunjung. Kuliner menjadi salah satu pilihan favorit
wisatawan untuk menghabiskan waktu sembari menikmati keindahan pemandangan alam
Yogyakarta. Tempat makan dengan berbagai jenis menu makanan yang khas dapat menjadi
salah satu faktor penarik bagi wisatawan yang jenuh dengan kehidupan urban darimana
mereka berasal. Makanan tradisional khas desa tidak jarang diburu oleh wisatawan yang
rindu akan masakan-masakan khas rumahan yang sulit ditemui di kawasan perkotaan. Meski
demikian, tidak jarang masakan-masakan bergaya korea dan western tetap diburu oleh
sebagian wisatawan yang ingin mencicipi sensasi masakan yang berbeda, sembari
berkumpul bersama dengan kolega, saudara, maupun keluarga.
Kondisi kontur yang beragam membawa tantangan tersendiri bagi desain arsitektur
di lahan berkontur. Kemudahan akses dan sirkulasi masih menjadi permasalahan penting
yang perlu diselesaikan agar setiap pengguna dapat menikmati potensi dan fasilitas yang
ada pada tempat wisata dengan aman dan nyaman. Struktur dan konstruksi bangunan juga
perlu dipertimbangkan dengan baik agar desain arsitektur dapat berfungsi dengan aman,
efektif, dan efisien dalam mewadahi kegiatan setiap pengguna yang ada di dalamnya.
Desain arsitektur juga perlu memperhatikan konteks yang ada di sekitarnya, sehingga desain
yang ada tidak menjadi “alien” bagi lingkungan yang ada di sekitarnya.
Tugas Desain 2 pada Studio Perancangan Arsitektur 02 ini bertujuan agar mahasiswa
memahami perancangan ruang secara arsitektural yang didasari pada kompleksitas
bangunan multi massa bertingkat rendah (2-3 lantai) pada lahan spesifik yaitu lahan yang
berkontur. Dengan kondisi bangunan yang saling berdampingan, keselarasan desain dengan
kawasan sekitarnya menjadi penting untuk dapat berkontribusi membentuk citra kawasan.
Pemikiran desain harus berdasarkan argumentasi logis dan benar dikaitkan dengan konteks
lokasi sub urban, perkembangan isu, dan teknologi modern.

B. TUJUAN
Melalui tugas Desain 2 ini, mahasiswa peserta mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 02
diharapkan mampu memberikan kontribusi desain mix-use retail building yang mampu
mengefektifkan lahan, mencapai tujuan dan kompromi masing-masing fungsi bangunan
yang harapannya meningkatkan nilai ekonomi, namun tetap memperhatikan konteks sekitar,
baik tangible maupun intangible.

C. TIPOLOGI

Objek wisata berbasis restoran. Objek wisata biasanya memiliki daya tarik yang berfungsi
untuk menarik pengunjung (attraction).

Fitroh dkk. (2017)


Daya tarik tempat wisata:
• Keindahan alam, seperti pantai, gunung, danau, atau taman nasional
• Sejarah yang kaya, seperti monumen, bangunan bersejarah, atau situs arkeologis
• Budaya yang unik, seperti tradisi, pertunjukan seni, atau makanan khas
• Keunikan tempat, seperti kebudayaan yang unik atau fenomena alam yang jarang
terjadi
• Fasilitas wisata yang lengkap, seperti hotel, restoran, atau taman rekreasi
• Kegiatan olahraga, seperti golf, ski, atau surfing
• Pertunjukan hiburan, seperti pertunjukan musik atau teater
• Kegiatan petualangan, seperti paralayang atau rafting
• Festival atau acara khusus, seperti festival musik atau festival makanan
Tempat wisata juga biasanya memperhatikan aspek-aspek yang membuat pengunjung
tertarik untuk berlama-lama dan bahkan berkunjung kembali. Termasuk di dalam aspek
tersebut adalah suasana yang mendukung rekreasi dan bahkan edukasi, kemudahan akses
menuju dan di dalam lokasi, kelengkapan infrastruktur pendukung, serta adanya tempat
berbelanja dan membeli souvenir (Erislan, 2016).

Erislan, (2016). Tourist Attraction and the Uniqueness of Resources on Tourist Destination in West Java, Indonesia. Rev.
Integr. Bus. Econ. Res. Vol 5(1) 251.

D. KRITERIA DESAIN

1. Desain objek wisata mempertimbangkan konteks lokasi yang berada di area sub-
urban dan kepadatan rendah.
2. Desain harus mempertimbangkan dan merespon konteks lokasi berupa karakter
iklim, kontur lahan, dan jenis tanah yang spesifik.
3. Luas lahan maksimal 3.000 m2 dan total luas bangunan maksimal 1000 m2 (Lokasi
akan diberikan terpisah dari TOR ini).
4. Bangunan direncanakan bisa satu massa atau multi massa, 1-3 lantai. Peraturan
bangunan yang berlaku pada tapak harus dipertimbangkan.
5. Programming minimal terdapat fungsi restoran (dapur, area saji, gudang) dan servis
pendukung seperti toilet, mushola, dan ruang genset. Fungsi lain dapat
dikembangkan lagi sesuai dengan spesifikasi kegiatan wisata yang direncakanan
diwadahi dan kreatifitas masing-masing.
6. Jenis makanan yang akan dijual di restoran (berpengaruh pada cara masak, penyajian,
dan cara makan makanan di resoran) dan berbayar atau tidaknya objek wisata yang
akan Anda disain (berpengaruh pada ruang pembelian ticket) dapat didiskusikan
bersama dosen pembimbing per grup.
7. Menyediakan parkir kendaraaan.
8. Struktur dan utilitas logis dan aman untuk lahan berkontur.
9. Material dapat menggunakan material lokal maupun fabrikasi.
10. Konstruksi dan penataan ruang direncanakan dengan mempertimbangkan aspek
mitigasi bencana.
11. Pengerjaan hingga desain interior dan lansekap.
12. Desain yang fungsional, efektif, kreatif
13. Desain detail eksterior dan interior yang meningkatkan kualitas ruang dan tampilan
yang atraktif bagi pengunjung.

Ketentuan teknis
1. Tugas ini dikerjakan perorangan / individu
2. Kebutuhan ruang menyesuaikan fungsi utama dan fungsi tambahan yang ditentukan.
Pengembangan dan spesifikasi fungsi dibicarakan dalam grup bersama dosen
pembimbing.

E. LANGKAH KERJA
1. Skenario dan data awal
- Menyusun latar belakang masalah yang akan diselesaikan
- Mengumpulkan data-data sekunder sebagai bahan kajian/studi literatur dalam
perancangan, seperti materi dari jurnal, buku-buku maupun internet yang
berkaitan dengan perancangan objek wisata dan restoran, bangunan tropis, serta
perancangan bangunan pada lahan berkontur ekstrim. Data disusun menjadi
hasil analisis pustaka tentang fungsi dan lahan yang akan didesain.
- Menentukan hal-hal yang akan menjadi target tujuan desain.
- Mencari dan menganalisis poin pembelajaran dari studi preseden. Preseden
sebisa mungkin mewadahi fungsi serupa serta kondisi tapak serupa.
2. Programming dan Analisis Site
- Menyusun ide konsep program secara holistik dari fungsi yang akan didesain
- Membuat pemrograman arsitektur yang didasarkan pada aktivitas-aktivitas yang
akan diwadahi oleh tiap pelaku spesifik. Luarannya berupa kriteria desain ruang
ruang, luasan tiap ruang, serta pengelompokan zona-zona dalam tapak.
- Membuat studi analisis tapak dan lingkungan sekitarnya (tangible dan intangible)
serta menyusun alternatif konsep responnya.
3. Konsep dan Skematik Desain
- Konsep desain berupa jawaban atas permasalahan yang ada, serta kebutuhan
yang diinginkan dan dibuat sebagai suatu batasan dalam perancangan desain.
Lalu dibuat skematik desain berupa sketsa-sketsa yang diinginkan merupakan
penerjemahan konsep-konsep yang ada.
- Membuat sketsa ide serta transformasi desain menggunakan maket studi.
4. Pengembangan Desain (Design Development) dan Presentasi Arsitektur
- Pengembangan desain/transformasi desain merupakan tahap perancangan dan
penyempurnaan ide-ide desain dari tahapan sebelumnya (konsep dan skematik
desain). Pemenuhan pada batasan desain (design requirement) dan pilihan
strategi perancangan dapat terwujud sebagai jawaban atas permasalahan
perancangan. Perancangan desain objek wisata berbasis resto ini memiliki
konsep yang jelas dan benar-benar menjadi solusi desain yang dibutuhkan.

F. KRITERIA PENILAIAN
Selain kelengkapan konten yang diminta, kriteria penilaian desain antara lain sebagai berikut.

1. Kategori Ergonomi
Ukuran yang memenuhi ketentuan umum minimal (standar), efektifitas, dan
kenyamanan.
2. Kategori Kontekstual
Respon terhadap
- tapak: akses jalan, kontur eksisting dan jenis tanah, sistem utilitas kawasan, iklim
mikro, dll
- budaya sekitar: gaya hidup, kebiasaan, preferensi
- kawasan: citra kawasan, keselarasan dan harmoni dengan lingkungan sekitar
- kebencanaan: strategi penanggulangan dan penanganan kondisi darurat.
3. Kategori Fungsional
- Mampu mengatur urutan aktivitas dan zona sesuai dengan konteks lahan, baik
untuk pengunjung maupun karyawan (servis). Alur sirkulasi objek wisata cukup jelas
dari awal kedatangan hingga akhir kepulangan, serta memberikan pilihan
pencapaian langsung maupun tidak langsung (menikmati lahan dahulu) kepada
restoran. Restoran dapat mengakomodisi target pengguna serta jenis makanan
yang disajikan.
4. Kategori Estetika
Ada harmonisasi antara penggunaan warna, bentuk (shape) dan ukuran (proporsi)
dan pilihan penggunaan material, dan citra.
5. Kategori Struktur dan Teknologi
Penggunaan teknologi tepat guna misalnya menggunakan konstruksi bidang, rangka,
selection dan lain sebagainya.

Kreatif, Inovatif, Adaptif


Desain yang out of the box dalam menyelesaikan
permasalahan desain.

Logis, Kritis, Sistematis


Desain yang dapat dipertanggungjawabkan
antara lain mudah dipahami, sesuai konteks, dan
dapat direalisasikan/dibangun.
Kinerja Mandiri, Terukur, dan
Bermutu
Kerja yang efektif, efisien, dan gunakan
referensi. Selalu berdiskusi dengan dosen dan
asisten dosen.

G. PEMBAGIAN KELOMPOK

Mahasiswa mendapatkan salah satu site dari lahan yang sudah ditentukan (cek data tapak):
1. Kelompok Pak Freddy, Bu Stefani, Bu Linda: Site 3
2. Kelompok Bu Kinan, Pak Irwin: Site 2
3. Kelompok Bu Sita, Pak Yordan: Site 1

Contoh OBJEK WISATA BERBASIS RESTORAN DI LAHAN BERKONTUR


H. JADWAL KERJA

Pertemuan Materi Luaran

15. 18 Apr ‘23 • Review UTS • laporan kunjungan


• Kunjungan Preseden Kompleks Bangunan di lahan berkontur:
Obelix Hills

16. 20 Apr ‘23 • TOR Tugas Desain 2: Objek wisata berbasis restoran oleh Stefani N. • Standar bangunan
Sabatini, S.T., M.T • Persyaratan bangunan
• STUDIO: Target SKENARIO dan STUDI PRESEDEN • Skenario
• Preseden
PR: Survei site (koordinasi dengan asisten kelas masing-masing) • Analisis Site

17. 2 Mei ’23 • Materi 12: Memahami dan metode penggambaran lahan Analisis Site + maket site
berkontur: DOSEN TAMU
• Materi 11: Tipologi bangunan wisata dan Restoran: Maria Kinanthi
Sakti Ning Hapsari, S. Ars., M. Ars
STUDIO: Target ANALISIS SITE

18. 4 Mei ’23 • Materi 13: Struktur pada lahan spesifik: struktur gantung, struktur Analisis Site +maket site
tenda, struktur kantilever, penahan tanah) oleh Irwin Panjaitan,
S.T., M.T
• Materi 15: Utilitas pada lahan spesifik oleh Irwin Panjaitan, S.T.,
M.T
STUDIO: Target ANALISIS SITE

19. 9 Mei ‘23 PROGRESS 1 Tugas 2: Presentasi dan pengumpulan fakta dan masalah 1. Skenario, preseden,
5% lokasi, Persyaratan Bangunan ---- CPMK 4 (Kelayakan 1) 2. Analisis Site + maket site

20. 11 Mei ’23 • Materi 16: Programming: Maria Kinanthi Sakti Ning Hapsari, S. Programming
Ars., M. Ars. (WORKSHOP)
STUDIO: Target PROGRAMMING

21. 16 Mei ’23 • Materi 17: Workshop Metode Transformasi Desain: Dr. Freddy 1. Programming
Marihot Rotua Nainggolan, S.T., M.T., IAI. 2. Konsep
STUDIO: Target PROGRAMMING dan KONSEP DESAIN

22. 18 Mei ’23 PENGGANTI LIBUR KENAIKAN YESUS KRISTUS 1. Skenario,


5% PENGUMPULAN PROGRES 2 Tugas 2: Grafis sampai Konsep ---- CPMK Preseden,
5, CPMK 6 2. Analisis site dan
(KELAYAKAN 2) programming
3. Konsep

23. 23 Mei ’23 • Presentasi dan Display Progres 2 Konsep dan Maket Studi
5% STUDIO: Target KONSEP DESAIN

24. 25 Mei ’22 STUDIO: Target DESIGN DEVELOPMENT Gambar Perancangan:


Siteplan, DTP

25. 30 Mei ’22 STUDIO: Target DESIGN DEVELOPMENT Gambar Perancangan: DTP

26. 1 Juni ’23 PENGGANTI LIBUR HARI LAHIR PANCASILA Gambar Perancangan:
5% PROGRESS 3: Pengumpulan Draft Design Development ---- CPMK 7, Rencana, Detil
CPMK 8

27. 6 Jun ’22 STUDIO: Target Revisi GAMBAR PRA RANCANG + Konten Presentasi 1. Gambar
Perancangan
2. Materi Presentasi

28. 8 Jun ‘22 STUDIO: Konten Presentasi 1. Poster


2. Video
3. Maket
15 Juni ’23 PENGUMPULAN TUGAS 2: Dokumen Perancangan ---- CPMK 9
UAS 1. Grafis
25% 2. Poster A2 Potrait maksimal 2 lembar, format pdf.
3. Gambar Kerja A3 Landscape dengan kop
4. Maket
5. Video visualisasi 3D dengan penjelasan maks 3 menit

I. FORMAT PENGUMPULAN
1. Dokumen Grafis menggunakan ukuran HVS A3 dikerjakan secara digital berisi:
 Skenario
- Definisi fungsi, pelaku, kriteria lokasi, kebutuhan-kebutuhan khusus terkait
kegiatan
 Preseden (3-4 bangunan)
 Analisis tapak
- Kondisi pada tapak (termasuk kontur)
- Respon
- Resume analisis+respon tapak
 Programming
- Pelaku, aktivitas, perlengkapan yg diperlukan, nama ruang
- Luasan ruang, kriteria ruang
- Pengelompokan ruang dan zonasi bersama arah sirkulasi
 Konsep dan sketsa ide desain
- Konsep ergonomi dan aktivitas
- Konsep ide akses, sirkulasi, dan zonasi (bisa dengan denah exploded)
- Konsep ide struktur: struktur utama, pelingkup, material, sambungan
- Konsep ide sistem utilitas (listrik, air, dan lampu)
- Konsep ide desain eksterior interior
2. Dokumen Gambar Pra-rancang pada ukuran kertas HVS A3 Landscape dengan kop
yang ditentukan, dikerjakan menggunakan software (sketch-up, autocad, dsb).
Membuat dua gambar: before transformation dan after transformation
 Denah, tampak (minimal 2), potongan (minimal 2)
 Tampak atas (situasi)
 Site plan
 Gambar rencana struktur (bawah, tengah, atas)
 2 detil sambungan struktur (minimal 3 tampak atau aksonometri)
 eksplode aksonometri desain
 Rencana utilitas
3. Poster dicetak pada ukuran kertas A2 Potrait sebanyak 1 lembar berisi
 Visualisasi desain
 Konsep desain
 Informasi lain yang penting
 Foto maket
4. Maket:
 Maket bentuk dibuat dengan skala 1: 100 beserta akses sirkulasi dan tetangga
bangunan
5. Video presentasi animasi disain (durasi maksimal 3 menit)

J. PENGUMPULAN TUGAS AKHIR SEMESTER (TAS)


Syarat pengumpulan TAS
• Mahasiswa wajib melakukan asistensi, baik kepada dosen maupun asisten ditandai
dengan catatan asistensi terparaf, minimal @4 kali
DIBUKTIKAN dengan mengunggah bukti asistensi di slot e-class maksimal Kamis, 8
Juni 2023 / maksimal jam 23.59.
• Presensi minimal 75%
Akan diumumkan hasil presensinya via grup whatsapp per dosen.
Teknis pengumpulan TAS
• Pengumpulan soft-file melalui e-class: Grafis, gambar kerja, poster dan produk
presentasi (video dengan format .mp4.) dikirimkan berupa link google drive berisi file
tersebut. Masukkan file pada slot tugas e-class yang sesuai pada Senin, 12 Juni 2023
/ maksimal jam 23.59.
• Pengumpulan hardcopy poster dan maket di kelas : pada Kamis, 15 Juni 2023 / saat
jadwal UTS maksimal pk. 13.00 WIB, serta tidak berlaku pengumpulan ulang.
• Apabila terlambat 15 menit terdapat pengurangan nilai (5 point per 5 menit),
terlambat lebih dari 15 menit maka tidak diterima dan tidak dinilai.
• Maket akan dinilai pada hari yang sama sehingga dapat diambil kembali sekitar jam
16.00 WIB.
K. RUBRIK PENILAIAN:
Skor untuk penilaian tersebut diperinci melalui rubrik penilaian.

KONTEN
Analisis Dangkal, kurang paham Kurang mendalam, Cukup mendalam, Mendalam, antar data
permasalahan lokasi, keterkaitan antar data, antar data kurang antar data terkait, terkait, permasalahan
dan ruang tidak ada permasalahan terkait, permasalahan permasalahan desain desain jelas, analisis
desain, tidak ada analisis desain kurang jelas, jelas, analisis konteks konteks lokasi jelas,
konteks lokasi, program analisis konteks lokasi lokasi jelas, program program ruang tepat
ruang tidak dan program ruang ruang tepat dan dan sistematis.
tepat kurang lengkap. sistematis
Konsep perancangan Tidak ada rumusan Rumusan konsep Rumusan konsep Rumusan konsep
konsep desain desain secara desain secara desain secara
komprehensif kurang komprehensif lengkap komprehensif jelas
jelas dan tidak tetapi kurang jelas. dan lengkap
lengkap.
Materi/penyelesaian Usulan desain terlalu Usulan sederhana, Usulan desain kreatif Usulan desain kreatif
desain sederhana, konsep & konsep & & inovatif, konsep & & inovatif, konsep &
transformasi desain transformasi desain transformasi desain transformasi desain
tidak konsisten, kurang konsisten, konsisten, desain konsisten, desain
desain tidak logis, desain logis, detail logis, detail logis, detail
detail arsitektural arsitektural muncul arsitektural logis arsitektural logis,
tidak muncul sederhana kreatif dan inovati
TEKNIS DAN VISUALISASI
Kelengkapan dan Produk tidak lengkap, Produk kurang Produk kurang Produk lengkap,
kualitas gambar tidak informatif, tidak lengkap, kurang lengkap, informatif, informatif, sesuai
sesuai standar baku informatif, sesuai sesuai standar baku standar baku gambar
gambar pra-rancang, standar baku gambar gambar pra-rancang, pra-rancang, finishing
finishing kurang pra-rancang, finishing finishing bagus, detil bagus, detil arsit ektur
bagus, tidak ada detil kurang bagus, detil arsitektur jelas jelas
Arsitektur arsitektur kurang jelas
Kelengkapan dan Konten kurang Konten lengkap, Konten lengkap, Konten lengkap,
kualitas Poster, maket, lengkap, tidak kurang informatif, informatif, cukup informatif, menarik
dan video informatif, tidak kurang menarik menarik
menarik

Skor lulus

Target ideal

Anda mungkin juga menyukai