Anda di halaman 1dari 34

POLA PERILAKU

DAN LINGKUNGAN
“BEHAVIOUR SETTING”
DESIGN

Sebagai penyimpanan Sebagai Area kerja


Jarang digunakan Sering digunakan
Fungsional Aktualisasi
DESIGN
DESIGN
DESIGN

People choose among the environmental


opportunitirs available to them

In a given physical setting some choices


are more likely than others
DESIGN

Berbagai kebutuhan kita menjadi sebuah motive untuk


menggunakan dan membentuk ruang
Maslow's hierarchy of
needs is a theory of
MASLOW: 1791 motivation which
states that five
categories of human
needs dictate an
individual's behavior.
DESIGN

Aktifitas akan
membentuk
sebuah pola,
menjadi dasar
bagi arsitek
membentuk ruang
CARI 1 FOTO KEGIATAN DESIGN
POSIBILITI DAN
PROBABLITI
DI LINGKUNGAN SEKITAR
KUMPULKAN
Lingkungan yang
ada saat ini
merupakan lapisan-
lapisan yang
terbentuk pada
konteks waktu -
budaya tertentu

Perkembangan pola aktifitas,


membutuhkan pendekatan
spesifik, menghasilkan
arsitektur – Kawasan berbeda
Apa pentingnya?
• Arsitek punya peran dan
pilihan membentuk pola
aktifitas – wujud ruang
• Arsitek berperan dalam
keberlangsungan
transformasi budaya

Secara tidak langsung terdapat hubungan antara perilaku dan ruang dalam termasuk
keinginan, motivasi, dan perasaan, merupakan hal yang harus dipahami dalam suatu
ruang dikarenakan ruang merupakan perwujudan fisik dari pola- pola tersebut.
(Rapoport, 1969).
Membaca pola

Aktivitas, Sering Kebiasaan


(berulang) (stabil) Budaya
gender, usia

INTENSITAS → POLA IDENTITAS


Budaya BISA berhenti ? → BUDAYA TRADISIONAL

• BUDAYA → Berkembang (Transformasi)

DST

Asli TR. 1 TR. 2

Budaya adalah sebuah proses yang terus berlangsung, membuat


lapisan-lapisan kerak sepanjang peradaban
SKALA
SKALA
SKALA
SETTING FISIK –
USER GROUP – FENOMENA / KUALITAS

SKALA MAKRO SKALA MESO SKALA MIKRO


Hubungan perilaku dinilai Hubungan perilaku dinilai Hubungan perilaku dinilai
pada Kelompok dalam skala pada Kelompok dalam skala pada Kelompok dalam skala
ruang yang besar ruang yang menengah ruang dalam unit lingkungan
Misal: area urban, komunitas, Misal: urban open space, Misal: konter makanan, rak
negara, dll antar kompleks bangunan, dll belanja buku, inklusif, dll

Contoh: Monas, Candi Contoh: Taman kelurahan, Contoh: dimensi furniture,


Borobudur, Malioboro atrium UKDW, pusat kuliner fleksibel furniture
BEHAVIORAL PHENOMENA
Aspek yang digunakan
untuk menilai berbagai
perilaku berbeda dalam
suatu setting.
Misal: proximity, privacy,
teritori

SETTING PLACES
Meliputi skala tatanan
ruang yang mewadahi
perilaku.
Misal: skala ruang, jenis
enclosure, pengisi ruang.

USER GROUPS
Pengguna yang di
kelompokan berdasarkan
perilakunya.
Misal: Usia, gender, pola,
BEHAVIORAL
SETTING
BEHAVIOR SETTING

Behavior setting didefinisikan sebagai suatu kombinasi


yang stabil antara aktivitas dan tempat dengan kriteria
sebagai berikut (Laurens 2004).

a. Terdapat suatu aktivitas yang berulang, berupa suatu pola


perilaku (standing pattern of behavior). Dapat terdiri atas satu
atau lebih pola perilaku ekstra-individual (yaitu fakta operasioal
BERULANG
bahwa sebuah setting tidak tergantung hanya pada seorang
manusia atau objek saja)
INTENSITAS
b. Dengan tata lingkungan tertentu sebagai setting (circumjacent
milieu) : merujuk pada batas fisik dan temporal dari sebuah
setting. Setiap behavior setting berbeda dari setting lainnya
menurut waktu dan ruang) POLA
c. Membentuk suatu hubungan yang sama antara keduanya
(synomorphy) yang berarti “struktur yang sama” menunjuk
adanya hubungan antara milieu dan pattern of behaviour
Observing Environmental Behavior
(Zeisel 1984:111) SIAPA
MELAKUKAN APA
Zeisel (1984) summarizes the BERSAMA SIAPA
important items to look for during the DAN
observation of environmental BAGAIMANA
behavior. They are:

1. Who is: actor


2. Doing what: act
3. With whom: significant others
4. In what relationship: describes the
relationship between the actor and the
others such as aural, visual, tactile,
olfactory, or symbolic type relationship
5. In what context: describes the
sociocultural context including the
situation and culture
6. Where (Setting): describes the physical
setting
https://nextcity.org/urbanist-news/gehl-public-life-data-guide-public-space
Observing Environmental Behavior
(Zeisel 1984:111)

Jan Gehl Institute

https://nextcity.org/urbanist-news/gehl-
public-life-data-guide-public-space
Observing Environmental Behavior
(Zeisel 1984:111)

Dalam pengamatan behavior data pengamatan behavior setting (Laurens, Ir.


setting dapat dilakukan analisis Joyce, 2004).
melalui beberapa cara berikut
(Laurens, Ir. Joyce, 2004).
a. Manusia (Siapa yang datang, kemana dan mengapa?,
siapa yang mengendalikan setting?)
a. Penggunaan Time Budget
b. Karakteristik ukuran (Berapa banyak orang per jam
b. Melakukan sensus dan
ada dalam setting? Bagaimana ukuran setting secara
c. Studi asal dan tujuan-suatu
fisik? Berapa sering dan berapa lama setting itu ada?)
pendekatan makro tentang
studi perilku yang dapat c. Obyek (Ada berapa banyak obyek dan apa jenis
diterapkan pada skala urban obyek yang dipakai dalam setting? Kemungkinan apa
maupun skala bangunan saja yang ada bagi stimulasi, respons dan adaptasi?)
d. Pola aksi (Aktivitas apa yang terjadi di sana? Seberapa
sering terjadi pengulangan yang dilakukan orang?)
a. Hasil / Sisa Pemakaian (Product Use)
Proses membentuk → Mengamati bagaimana manusia menggunakan
Gagasan/Usulan lingkungan hunian (permukiman) dengan mencari
- Physical Traces (Zeisel) jejak / sisa-sisa atau hasil samping dari suatu aktivitas
terhadap lingkungan fisik.
- Elemen Analisa:
Waktu, aktifitas, pengguna, b. Pengolahan (Adapatation For Use)
distribusi Menunjukkan adanya perubahan lingkungan oleh
pemakai sehingga menjadi sesuai dengan apa yang
diinginkan meliputi : penambahan atau
pengurangan bentuk atau
Ruang..

c. Ungkapan pribadi dan umum (Display Of Self and


Public Massages)
Mengamati penggunaan unsur / elemen fisik sebagai
Untuk dapat mengamati perubahan
bentuk simbol-simbol yang dipakai untuk
lingkungan fisik (Zeisel, 1981 : 89-105)
membedakan terhadap objek, display of self bersifat
dapat dilakukan dengan pendekatan
personal (personal identity), sedangkan public
penelusuran jejak fisik (observing physical
massages bersifat pengungkapan identitas kelompok
traces) dengan cara mengamati :
(collective identity).
POLA PENGAMATAN
Behavior observation

PRA SURVEI SURVEI OLAH DATA / ANALISA


Melakukan pengamatan Melakukan pengamatan Data dan informasi didata
pada object dengan pada waktu dan setting yang dengan klasifikasi tertentu,
mempertimbangkan telah ditentukan, kemudian lalu dihubungkan kepada
intensitas kegiatan yang berikan catatan tambahan pemanfaatan settingnya
dibutuhkan pada setting
Misal: foto, sketsa, notasi, Misal: waktu – aktifitas, waktu
Misal: waktu terpadat, varian deliniasi – pengguna, dsb
aktivitas, klasifikasi pengguna
Pola Community Behavioral Settings untuk Penataan Ruang Terbuka Publik Kawasan Taman Fatahillah Kota Tua Jakarta
(Dela Puspa Winata, Chairil Budiarto Amiuza, Nurachmad Sujudwijono)

CONTOH 1
analisis datanya adalah
menjabarkan apa saja
perilaku, aktivitas,
tatanan lingkungan
fisiknya, dan
menganalisis hubungan
(synomorphy)
Pola Community Behavioral Settings untuk Penataan Ruang Terbuka Publik Kawasan Taman Fatahillah Kota Tua Jakarta
(Dela Puspa Winata, Chairil Budiarto Amiuza, Nurachmad Sujudwijono)

CONTOH 1
analisis datanya adalah
menjabarkan apa saja
perilaku, aktivitas,
tatanan lingkungan
fisiknya, dan
menganalisis hubungan
(synomorphy)
CONTOH 2
CONTOH 2
Hasil dan
Pembahasan

CONTOH 2
CONTOH 2
THANKS
QUESTIONS?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik.
Please keep this slide for attribution.
TUGAS

Review 1 jurnal tentang “behavior setting” dalam 2 slide


(berbeda setiap mahasiswa)

Tentukan Behavior Setting dengan Teknik Observing


Environmental Behavior

Lakukan Pra Survei untuk menentukan :


• Setting Fisik (Batasan fisik, jenis pelingkup permanen-semi
permanen-nonpermanen, elemen pengisi ruang, dll)
• Klasifikasi waktu yang dipilih (Foto dan penjelasan Kenapa?)
• Klasifikasi Pengguna yang berpartisipasi dan interaksi (Foto dan
penjelasan Kenapa?)
• Klasifikasi Aktifitas yang terjadi (Foto dan penjelasan Kenapa?)

Kumpul 23 Maret 2023 pukul 23.59 WIB, presentasi tanggal 24


format .pdf (kertas landscape)

Anda mungkin juga menyukai