BEHAVIOR SETTING
Behavior Setting
suatu interaksi antara suatu kegiatan dengan
tempat yang spesifik (Haryadi B. Setiawan,
2010:27)
Pertama kali diperkenalkan oleh Barker, seorang
pelopor kajian psikologi ekologi pada tahun 1950-
an. Bersama rekannya Wright, dalam studi mereka
tentang perilaku anak-anak di berbagai lokasi
berbeda. Mereka menemukan pola perilaku yang
unik dan spesifik terkait secara khusus dengan unsur-
unsur fisik atau setting yang ada
Kriteria Behavior Setting
Terdapat suatu aktifitas berulang, berupa suatu
pola prilaku (standing patern of behavior)
Dengan tata lingkungan tertentu (Circumfacent
milieu)
Membentuk suatu hubungan yang sama antar
keduanya, (synomorphy)
Dilakukan pada priode waktu tertentu
System of Setting
rangkaian unsur-unsur fisik atau spasial yang
mempunyai hubungan tertentu dan terkait
hingga dapat dipakai untuk suatu kegiatan
tertentu (Haryadi B. Setiawan, 2010:28)
Unsur fix ( fixed element )
elemen yang pada dasarnya tetap atau
perubahannya jarang dan lambat. Secara spasial
elemen – elemen ini dapat diorganisasikan ke
dalam ukuran, lokasi, urutan, dan susunan. Tetapi
dalam suatu kasus fenomena, elemen – elemen ini
bisa dilengkapi oleh elemen – elemen yang lain.
Seperti lantai, dinding pembatas, dan langit –
langit.
Unsur semi fix ( semi fixed element )
elemen-elemen yang tidak tetap, dapat terjadi
perubahan cukup cepat dan mudah. Biasanya
berkisar dari susunan dan tipe elemen, contohnya
seperti tempat tidur, almari, dan meja.
Unsur non fix
elemen-elemen yang berhubungan dengan tingkah
laku atau perilaku manusia yang ditujukan oleh
manusia itu sendiri yang selalu tidak tetap, seperti
posisi tubuh dan postur tubuh serta gerak anggota
tubuh dalam menggunakan ruang. Contoh, pejalan
kaki.
System of Activity
rangkaian perilaku yang secara sengaja
dilakukan oleh satu atau beberapa orang
(Haryadi B. Setiawan, 2010:28)
Menggunakan Time Budget
memungkinkan orang mengurai atau
mendekomposisikan suatu aktivitas sehari-hari,
aktivitas mingguan atau musiman, kedalam
seperangkat behavior setting yang meliputi hari
kerja mereka, atau gaya hidup mereka (Michelson
dan Reed, 1975).
Melakukan Sensus
menggambarkan proses pembelajaran semua
aktivitas seorang individu dalam waktu tertentu
dengan metode pengamatan
Studi Asal dan Tujuan
studi yang mengamati, mengidentifikasi awal dan
akhir dari pola – pola pergeraan
menggambarkan pola perilaku yang sesungguhnya
terjadi, bukan hanya seperti yang dibayangkan
oleh arsitek, melainkan yang membentuk kehidupan
seseorang atau sekelompok orang
SETTING PERILAKU PADA
AREA SANTAI DAN AREA
CATUR MONUMEN PUPUTAN
BADUNG I GUSTI NGURAH
MADE AGUNG
Analisa Berdasarkan Kriteria Definisi
Analisa Berdasarkan Kriteria Definisi
Analisa Berdasarkan Sistem Setting
Analisa Berdasarkan Sistem Setting
Analisa Berdasarkan Sistem Setting
Analisa Berdasarkan Sistem Setting
Analisa Berdasarkan Sistem
Aktivitas (Metode Time Budget)
Civitas
Waktu
penggunaan
Pola sirkulasi
Pola perilaku
Perilaku
emosional
Perilaku
motorik
Interaksi sosial
Hubungan Setting dengan Aktivitas
Kenyamanan
Aksesibilitas
Legibilitas
Kontrol
Teritorialitas
Keamanan
Hubungan Setting Perilaku dengan
Desain
Ukuran
Bentuk
Warna
Unsur
Lingkungan