Anda di halaman 1dari 69

Urban Design Compendium

Disusun Oleh:
Semua Mahasiswa Perancangan Perkotaan
The Importance of Urban Design
● Seni dalam place-making menjadi suatu tempat yang cantik dan memiliki identitas sendiri.
● Berasal dari kebijakan perencanaan dan transportasi, perancangan arsitektur, ekonomi,
lanskap dan teknik yang kemudian melampauinya.
● Perancangan tidak hanya milik perancang tetapi milik semua.
Perancangan Perkotaan adalah tentang membuat visi dari suatu area dimana untuk
merealisasikan visi tersebut perlu menggunakan keterampilan dan sumberdaya

Key Aspect Places Make Mix Design


of Design for Conne Uses & for
People ctions Forms Change

Enrich Work Manage


the with the the
Existing Landsca Investm
pe ent
Structure
● Appreciating the Context
○ Cara berpikir, berinterpretasi dan membangun dengan sejarah, sumberdaya alam, pendapat
komunitas lokal hingga mendapatkan visi realistik akan area tersebut
● Creating the urban structure
○ Membentuk hubungan antara block, jalan, bangunan, ruang terbuka, landscape yang membentuk
area perkotaan
● Making the connections
○ Mencapai sistem perpindahan yang sustainable yang meningkatkan kehidupan perkotaan
● Detailing the place
○ Mempertimbangkan detail bangunan dan ruang publik dan hubungan diantaranya
● Implementation and delivery
○ Memastikan proses perancangan yang berkomitmen dengan kualitas hingga selesai
konstruksi
Appreciating the context

What is context?
Why context is important?
Karakter dan latar alam
Permukiman Untuk memahami dasar dasar pengembangan
Bangunan
Hal -hal yang harus diperhatikan:
Ruang
Ekologi dan Arkaelogi
1. Memperkuat komunitas lokal
Lokasi
Orang 2. Desain yang berbeda-beda
3. Memanfaatkan sumber daya yang tersedia
4. Berintegrasi dengan lingkungan sekitar
5. Studi kelayakan
6. Menjadi dasar sebuah visi
2.1 Community
Kesuksesan suatu desain dalam proyek adalah produk dari
pemahaman manusia dan geografi fisik

Membutuhkan keterlibatan para komunitas lokal seperti:

❖ Pandangan masyarakat lokal


❖ Sejarah dan adat istiadat lokal
❖ Pandangan kelompok atau individu sebagai pemangku
kepentingan
❖ Organisasi dan kelembagaan
❖ Kebijakan lokal

Kelompok Kelompok Kelompok

Negosiasi

Desain

Bracknell Town Centre


2.2 Place
Muncul dari pemahaman geografi fisik dan manusia, sejarah
dan morfologi penggunaan masa lalu, pemandangan alam dan
bangunan.

“Everywhere is somewhere”
❖ Regional Identity
Mengidentifikasi karakter umum kawasan
❖ Linkages to surroundings
Mendefinisikan koneksi dalam kawasan
❖ Local Character
Menggunakan elemen maupun teknik lokal
❖ Morphology
Memahami bentuk morfologi kawasan (rute, pola blok,
ketinggian bangunan, dll
❖ Natural features
Karakter ekologi dan geologi
❖ Socio-economic profile
Demografi
2.3 Natural Resources How to repair and re-use damaged site?

➢ Mengidentifikasi aset lanskap untuk


Memanfaatkan apa yang ada dalam tapak dan dilestarikan
memahami batasan batasan dalam desain. ➢ Menggunakan kembali dan memperbaiki lahan
brownfield
“Work with the elements” ➢ Memperkuat identitas dan struktur lanskap
● Memanfaatkan potensi tenaga surya
● Menggunakan sistem air hujan dan
drainase
● Memanfaatkan pendinginan dan
pemanasan pasif
● Memanfaatkan energi angin
● Memanfaatkan biomassa
2.4 Connections
Memahami pergerakan dalam ruang
● Understand existing access
and linkages
Integrasi antara tapak dengan
lingkungan sekitarnya
● Observe the quality of
movement
Keberagaman, keamanan,
pencahayaan, atraksi, lansekap,
kebisingan, dan polusi
2.5 Feasibility
Objek studi kelayakan
● Kebutuhan komunitas
● Penawaran dan permintaan pasar;
● sumber pendanaan;
● kapasitas situs;
● kepemilikan tanah, perakitan dan
penguasaan;
● integrasi dengan konteks sekitarnya;
● biaya konstruksi;
● kendala teknik;
● konteks kebijakan perencanaan lokal.

Penilaian awal terhadap faktor-faktor yang


mungkin mempengaruhi kelayakan proyek
akan membentuk dasar untuk desain dan
pengujian awal
Urban design studies for the Greenwich Peninsula
2.6 Vision
❖ Value can be created

‘problem places’ menjadi ‘opportunity places’ melalui kreativitas perencanaan dan


pemasaran

❖ Constraints can be overcome

Adanya solusi bagi kawasan-kawasan kurang berpotensi karena perubahan target pasar

❖ Context is dynamic

Analisis SWOT sebagai alat untuk mengidentifikasi tapak

Gagasan konsep dan strategi yang didapat dengan melibatkan masyarakat lokal dan
dapat diimplementasikan dalam jangka waktu pendek maupun panjang
creating the URBAN STRUCTURE
Struktur perkotaan mengacu pada pola atau tatanan, block bangunan, ruang
terbuka dan lanskap yang membentuk wilayah kota. semua elemen menjadi satu
membuat suatu tempat

Why urban structure is important?


Efisiensi Environmental
Integrasi
Fungsional harmony
terkoneksi dengan setiap elemen kota (bangunan, membuat pembangunan
area sekitar jalan, ruang terbuka, yang ramah energi dan
etc.)bekerja secara efisien baik untuk ekologis

Commercial
Sense of Place
viability
membuat tempat yang berbeda merespon pengaruh pasar
dan memperkuat identitas terhadap pengembangan
Kerangka Kerja Pergerakan

Focus Movement
Fokus pergerakan yaitu Jaringan Jalan,
Pedestrian atau area pejalan kaki, jalur
pesepeda, jalur transportasi umum dan
kegiatan perpindahan lainnya

a successful movement Framework


- memberikan banyak pilihan untuk bagaimana orang melakukan perjalanan
- memperhitungkan sepenuhnya pergerakan yang terjadi
- membuat rute yang jelas yang terkoneksi dengan fasilitas yang tersedia

memberikan rute perjalan yang baik, Menyediakan rute berkualitas


mudah, praktis, dan menarik terhadap dengan pencahayaan dan lanskap
ekseperience manusia (berjalan, besepeda, Menarik
naik bus, berkendara, etc.)
Kerangka Kerja Pergerakan
1. Penilaian Pergerakan
Faktor yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan jaringan dan pola jalan yang
berhubungan dengan berbagai moda transportasi (berjalan kaki, bersepeda, bus, mobil,
dll.) meliputi:
● Keamanan ● Kebisingan
● Kualitas udara ● Polusi
● Kenyamanan Berjalan ● Fasilitas visual
● Kecepatan ● Kemacetan trotoar
● Penyeberangan pejalan kaki dan sepeda ● Kemacetan jalan raya
● Kualitas transportasi ● Kualitas jalan
● Jembatan penyeberangan ● Fasilitas sepeda

2. Desain the Walkable Neighbourhood

Desain lingkungan yang walkable bertujuan untuk menghubungkan


penduduk dengan fasilitas yang ada dengan mudah dicapai dengan
berjalan untuk memperkecil penggunaan kendaraan
dengan penyedian rute yang baik, memprioritaskan pejalan kaki, dapat
mencapai pusat kegiatan dengan 10 menit dan jarak 800 meter
Kerangka Kerja Pergerakan
3. Street Network
terhubung dengan jaringan
4. Type Of Grid
yang ada seperti terkoneksi
dengan jalan-jalan utama

Desain Grid dapat membatasi pergerakan


Membuat dan aktivitas mobil dan dapat menyediakan
Menghancurkan batasan,
jalur optimal bagi pejalan kaki, dengan
elemen Linear perkotaan
dapat menjadi area menciptakan koneksi efisien keseluruh area
pembatas antar tempat.
Mix Use
Keuntungan dari MIXED DEVELOPMENT
● Akses fasilitas yang lebih nyaman
● Kemacetan perjalanan ke tempat kerja
diminimalkan
● Kesempatan yang lebih besar untuk
interaksi sosial
● Komunitas yang beragam secara sosial
● Dekat dengan berbagai bangunan di
dalamnya
● Perasaan aman yang lebih besar,
dengan 'eyes on streets'
● Efisiensi energi yang lebih besar dan
penggunaan ruang dan bangunan yang
lebih efisien
● Banyak pilihan untuk lokasi dan
bangunan untuk konsumen dalam
gaya hidup
● Peningkatan kelangsungan hidup
fasilitas perkotaan dan dukungan Pola desain yang saling terhubung dan membuat area yang lebih hidup
untuk usaha kecil (seperti toko di
pojok)
Mix Use
1. The Neighbourhood Unit 2. Karakter Lokasi

memiliki berbagai jenis Aktivitas, dengan


eksisting lingkungan memiliki
karakteristik yang spesial dan berbeda.

3. Pengguaan Kompatibel
perbedaan akan memunculkan berbagai
Pembangunan lingkungan macam konflik maka dari itu dalam
yang walkable memiliki penerapan pembangunan mixed use perlu
tolak ukur pembangunan memperhatikan berbagai aspek seperti
yaitu dapat berjalan kaki sosial dan ekonomi sehingga penggunaan
selama 5 menit dalam radius tepat
400 m menemukan banyak Menggabungkan berbagai aktivitas utama
fasilitas seperti toko, halte
bus, etc. yang biasa dicapai
dalam 50 Ha.
Mix Use
4. Bentuk Campuran, Kegunaan dan Pengguna

Skema sebaran 6. EDGE


berbagai jenis 7. Zona Transisi
bangunan yang Edge merupakan bangunan merupakan pencampuran area
yang ada di antara atau pusat dan pinggiran. contoh
menggambarkan
bangunan sebagai pemutus sekolah yang biasanya berada
keberangaman soal
antar bangunan di area transisi dimana berada
antara pemukiman dan
pusat-pusat pelayanan yang
saling berdekatan

5. Pusat Fokus pada Lokasi


Transportasi Umum
yang merupakan lokasi
aktivitas tertinggi

injeksi perumahan
menjadi area campuran
memunculkan aktivitas
yang lebih luas
Density, Fasility and Form
Manfaat Tingginya Kepadatan
Sosial Ekonomi Transportasi Lingkungan
● Kedekatan Sosial ● Meningkatkan ● Mendukung ● Meningkatkan efisiensi
mendorong keberagaman kelangsungan ekonomi transportasi umum energi
interaksi pembangunan ● Mengurangi perjalanan ● Mengurangi konsumsi
● meningkatkan akses ● Penyediaan ekonomi mobil dan permintaan sumber daya
kepelayanan infrastruktur parkir ● Mengurangi polusi
● terintegrasi dengan banyak ● Melestarikan dan membantu
pemukiman sosial mendanai pemeliharaan
ruang terbuka publik

1. Density and Facilities 2. Density and Form 3. Density and Interior Space
Kepadatan yang lebih tinggi difokuskan Variasi Kepatan, dimana kepadatan yang Kepadatan pasti bisa memberikan space
pada pusat-pusat kegiatan perkotaan tinggi perlu ada peningkatan infrastuktur, lebih untuk ruang terbuka contohnya
memastikan bahwa mereka tetap hidup pembangunan bentuk massa yang dengan penggunaan lantai yang efisien
Memiliki banyak pilihan transportasi menghasilkan bingkai positif
umum dan dekat dengan fasilitas publik
Tantangan bagi desainer adalah: 4. Density and Time
● memastikan ketersedian bangunan,
Area pinggran kota, basis elemen kota perlu ada pertimbangan sejak awal
jalan, etc.
masih bisa dilihat namun masih perlu ● memoderasi massa bangunan atau terhadap pendekatan melakukan
banyak konteks yang di perhatikan kelompok bangunan pengembangan dengan proyek yang
● Lanskap berkualitas tinggi untuk matang
memperbaiki persepsi tempat.
Efisiensi energi dan sumber daya
● matahari
● air hujan
● tanah
● angin

Tanah Gambut Dapat Dimanfaatkan Sebagai Energi Listrik


Alternatif? (duniatambang.co.id)
Pasang Panel Surya di Atap Rp 15 Juta, 7 Tahun Bisa Balik Modal
(detik.com)

Tekad Igib Prasetyaningsari Kembangkan Energi Angin dan


Surya di Indonesia | KAMPUS: Tentang kehidupan mahasiswa
Indonesia di Jerman | DW | 19.11.2018
Pakar Imbau Masyarakat Biasakan Memanen Air Hujan
| Republika Online
Solar design
Turn towards the sun
There are four main ways of using the sun in
buildings:
● Daylight (untuk listrik lampu)
● passive solar gain (untuk penghangat ruangan)
● photovoltaic (PV) modules (konversi sinar
matahari menjadi listrik)
● active solar panels (untuk water heater)

Rowan Park, Merton, SW16 - Arsitektur - Sheppard Robson


Water
● Collect, store and recycle rainwater
● Surface water reduces the need for drainage infrastructure and
energy for pumping
● Streams, rivers, canals, ponds and lakes providing attractive
visual landscape features and valuable ecological habitats.
● used for the irrigation of plant

European Quarter on the Plateau de Kirchberg, Luxembourg, Water sensitive urban design — Green Roofs Subdivision Scale Rainwater Harvesting: A Solution
LU (latzundpartner.de) (squarespace.com) for Texas? - CitizenVox
Earth
● The temperature at a depth of 10m is about 14°C. It is possible to use heat pumps for
both heating and cooling
● Building can be cooled using borehole water from aquifers
● Two boreholes into the aquifers, one for a supply of cool water and the other as a
discharge point

Potensi Panas Bumi di Indonesia: Solusi Energi Masa Depan -


Indonesia.go.id - Panas Bumi Tumpuan Energi Masa Depan
GEOLIVE
Wind
● Wind is both a friend and foe
● in the summer give the comfort and in winter winds
increase heat loss
● wind energy can even provide a source of electricity
● landscape influencing wind pattern
Limbah
Desain dapat dibuat lebih hemat energi dan sumber daya dengan:

● Lanskap: meminimalkan penggunaan air dan pupuk


● Infrastruktur: pengunaan energi terbarukan, dapat mengurangi penggunaan energi gas dan
penggunaan air hujan untuk mengurangi penggunaan pipa drainase air permukaan.
● Bangunan: meminimalkan permintaan sumber daya dalam hal pemanas ruangan, bahan
bakar, penggunaan air, listrik dan bahan bangunan yang merusak lingkungan
Lanskap
● Pada tahap awal, penting juga untuk mulai
mempertimbangkan tanggung jawab perawatan dan
pemeliharaan.
● Prinsip desain utama dengan lanskap banyak hal yang
harus dipertimbangkan seperti letak bangunan
menentukan tepi ruang, lanskap menempati ruang,
penataan ruang terbuka hijau, ruang terbuka biru,
koridor pergerakan, plaza, jalan/akses keluar-masuk,
hard material dan soft material.
● Memulai rencana dan analisis sesuatu dengan
menghargai apa yang sudah ada pada tapak
● Menentukan good view dan bad view
Lanskap

● Menyediakan beberapa tipe ruang terbuka dan membuat rencana struktur lanskap
Tipologi ruang terbuka:

1. Greenway ( Jalur hijau).

Karakteristik : Jalur setapak, jalur sepeda, jalur hijau kota, jalur hijau sungai, koridor satwa liar

2. Waterway ( Jalur air).

Karakteristik : danau, kolam, sungai, dan kanal yang menyediakan habitat satwa liar, tempat rekreasi,
dan sebagai koridor kota

Sumber gambar: https://id.pinterest.com/


Tipologi ruang terbuka:

3. Meadow (padang rumput)

Karakteristik : Sebuah ruang terbuka untuk rekreasi informal yang berbentuk padang rumput alami
atau bunga alami

4. Nature reserves (Cagar alam)

Karakteristik : ditetapkan sebagai kawasan konservasi yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi

Sumber gambar: https://id.pinterest.com/


Tipologi ruang terbuka:

5. Playing field / Lapangan olahraga

Karakteristik : ruang terbuka yang ditata secara formal untuk rekreasi aktif seperti lapangan golf,
lapangan sepak bola, rugby dan lain lain

6. Communal garden, private garden

Sumber gambar: https://id.pinterest.com/


Tipologi ruang terbuka:

9. TPU, halaman masjid dan gereja

10. Plaza, Square, Playground, Atrium


Tipologi ruang terbuka:

7. Park (taman) hirarki taman diklasifikasikan dari segi skala, fungsi, dan kesesuaian lokasi

Jenis dan Fungsi Taman Ukuran dan Jarak dari rumah Karakteristik

1. Regional Parks 400 ha dan 3,2 - 8 km area yang luas, terdapat hutan alami, tidak
kunjungan sesekali dapat akses publik, tempat rekreasi, lahan
parkir

2. Metropolitan Parks 60 ha dan 3,2 km terdapat hutan, taman aktif dan pasif,
kunjungan dengan mobil lapangan bermain, parkir memadai,
dan kendaraan umum terklasifikasi

3. District Parks 20 ha dan 1,2 km beragam macam aktivitas, rekreasi


kunjungan dengan berjalan kaki, informal, lapangan bermain, parkir
bersepeda, mobil dan bus memadai

4. Lokal Parks 2 ha dan 0,4 km tersedia taman bermain anak, area duduk,
kunjungan dengan jalan kaki konservasi alam

5. Small lokal Parks 0 - 2 ha dan 0 - 0,4 km tersedia taman bermain anak, area duduk,
kunjungan dengan jalan kaki jalur hijau, konservasi alam, akses publik
● Akses publik menuju ruang terbuka

dengan radius 250-400m dapat mengakses taman dengan 3-5 menit berjalan kaki

● Ruang terbuka dapat dihubungkan untuk membentuk jaringan jalur hijau kota
● Fasad bangunan menyediakan aspek view yang menarik
● Menyeimbangkan akses manusia dan perlindungan satwa liar

● Pertimbangkan keseluruhan tapak baik alami maupun buatan manusia sebagai bagian dari
seluruh distrik habitat.
● Identifikasi area di dalam tapak yang memiliki ekologi tertinggi penting untuk dilestarikan
Topografi
● Pertimbangkan rencana bangunan mengikuti muka tanah
sehingga membentuk keselarasan lanskap
● meminimalkan cut and fill
● memanfaatkan tapak secara alami
Iklim mikro

● Pohon dapat berfungsi sebagai


keteduhan/perlindungan
● Pohon dapat berfungsi sebagai buffer sinar matahari
● Pohon dapat berfungsi sebagai perlindungan atau
pengarah dari angin
● Ruang hijau dapat meberikan nilai ekologis dan
estetika sehingga menciptakan iklim mikro yang
nyaman
Landmark
● mempermudah menemukan jalan
● memberikan penekanan
● menentukan rute/arah
● menciptakan daya tarik visual
Vista
● Point and line (nodes and korridor)
● sebuah jaringan jalan dan persimpangan jalan dengan
bangunan dan landmark akan membentuk view dan
vista sehingga akan dengan mudah diingat

View Vista
Focal point
● Focal point berupa tugu selamat datang untuk memberikan penekanan sebagai pintu
masuk sebuah kota atau pusat perkotaan

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwartakota.tribunnews.com%
2F2021%2F01%2F20%2Fsejarah-tugu-selamat-datang-didesain-henk-ngantung-man
tan-gubernur-dki-jakarta&psig=AOvVaw0LQWRkBdNKwxRbWfyWyRmp&ust=161460
6388676000&source=images&cd=vfe&ved=0CAMQjB1qFwoTCLC5r9nbjO8CFQAAA
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fpixabay.com%2Fid%2Fphotos AAdAAAAABAD
%2Fgapura-gilimanuk-bali-indonesia-198557%2F&psig=AOvVaw2efi5Qo0vbDEodwMS
a75Z5&ust=1614606425926000&source=images&cd=vfe&ved=0CAMQjB1qFwoTCJD
Y7fXbjO8CFQAAAAAdAAAAABAD
Block
● bentuk blok ditentukan dengan grid
● bangunan menghadap ke jalan
● penataan sisi bangunan dengan meletakan sisi bersifat public
area di depan dan bersifat private dibelakang jalan utama
● fasad bangunan harus sejajar sehingga terdapat jalan untuk
public
ukuran dan bentuk blok

● blok persegi lebih fleksibel untuk kawasan komersial dan


residential
● blok persegi panjang lebih sesuai pada bangunan besar seperti
pabrik
● blok tidak teratur lebih sesuai dengan bentuk bangunan yang
mengikuti topografi dan memiliki focal point
MAKING THE CONNECTIONS

What is meant by the Why the Connections are


Connection? Important?

Kota hadir sebagai tempat interaksi. Kerberhasilan sebuah kota dapat dilihat
dari seberapa baiknya koneksi tersebut
Namun, terdapat faktor - faktor
bekerja. Maka dari itu, terdapat beberapa
yang dapat memengaruhinya: unsur yang memengaruhinya:

● Sistem gerakan pada jalan ● Menghubungkan


raya, jalan setapak. ● Pilihan untuk bergerak
● Merasakan sebuah tempat
● Rute Transpotasi Umum
● Memiliki rute yang aman untuk
● Layanan utilitas (Air, Gas, semua golongan
Listik, Dsb) ● Permasalahan parkir
● Manajemen lalu lintas yang baik
4.1 Walking
1. 2.
Kebutuhan manusia akan berjalan kaki
membutuhkan analisis yang tepat, dan
tata letak dari desainnya tersebut

Lingkungan Pedestrian

1. Pejalan kaki dan jalan ramah sepedah

pendekatan yang berguna untuk merancang lingkungan pejalan


kaki dengan menggunakan Prinsip 5 prinsip, Yaitu:

● Koneksi
○ Apakah rute pejalan kaki yang baik menghubungkan
tempat-tempat yang ingin dikunjungi orang? 3.
● Kenyamanan
○ Apakah rute langsung, dan apakah penyeberangan
mudah digunakan? Apakah pejalan kaki menunggu lebih
dari 10 detik untuk menyeberang jalan?
● Ramah
○ Apakah rutenya menarik, cukup terang dan aman, dan
apakah ada variasi sepanjang jalan?
● Nyaman
○ Bagaimana kualitas dan lebar footway, dan apa
halangannya?
● Kejelasan
○ Seberapa mudah menemukan dan mengikuti rute?
Apakah ada rambu untuk memandu pejalan kaki
4.1 Walking

2. “Happy Walking”

Ruang publik yang aman, menarik dan terawat


akan mendorong masyarakat untuk
melakukannya berjalan. Pertimbangan utamanya
adalah

1. orang lebih suka berjalan di sepanjang


jalan di mana mereka dapat dilihat oleh
pengemudi, penduduk dan pejalan kaki
lainnya
2. jika tersedia jalan setapak yang terpisah,
jalan tersebut harus terhubung dengan
baik oleh rumah dan bangunan lainnya
3. Memiliki material jalan yang sesuai
dengan kondisi di tempat tersebut
4. Memiliki jalan setapak yang bebas
hambatan dan terkoneksi dengan jalan
lainnya.
4.2 Cycling
Bersepeda merupakan elemen penting dalam sebuah kota, namun
terdapat kendala - kendala yang menyebabkan tidak dapat
menggunakan sepeda yaitu karena faktor topografi dan iklim. Maka
dari itu, setiap koya harus menyediakan rute tenang lalu lintas yang
langsung dan nyaman, dengan tempat yang aman untuk dikunjungi
tinggalkan sepedanya di tempat tujuan

1. Lingkungan Pengendara sepeda


a. Desain untuk bersepedah yang nyaman:
i. di jalan berkecepatan rendah (di bawah 30 kpj:
20 mpj) pengendara sepeda dapat berbaur
dengan kendaraan;
ii. di jalan yang padat, yang mungkin memiliki
kecepatan lalu lintas yang lebih tinggi (30-50
kpj: 20-30 mph) harus ada jalur sepeda yang
ditentukan dengan jelas;
iii. Memiliki jalur sepedah tersendiri dan tidak
mengganggu kendaraan lainnya
2. Jalur Sepeda
a. Memiliki jalan yang aman bagi pengedara sepedah
3. Keamanan dalam Bersepeda
a. Memiliki tempat parkir sepeda yang aman
b. Memiliki anggapan “second Home” sebagai aktivitas
baru
4.3 Public Transport
Salah satu sarana transportasi yang disediakan oleh pemerintah
yaitu Bus. bus merupakan transportasi perkotaan yang
1. Penyediaan Jalur Bus
menghubungkan 1 titik ke titik lainnya dengan memiliki rute yang
a. Memiliki Akses yang mudah dijangkau bagi seluruh
telah disediakan, sehingga memudahkan penggunanya untuk
mencapainya. kaum (termasuk difabel)
b. Memiliki rute dan Sign yang jelas
1. Jangkauan Transportasi umum c. Memiliki jalur khusus dibagian sisi jalan dan memiliki
pemberhentian dekat dengan pusat tempat
Terdapat standar - standar yang harus diterapkan untuk tempat
pemberhentian berbagai jenis transportasi umum:
4.4 Streets And Traffic
Selain menyediakan akses ke gedung dan pusat - pusat pelayanan,
jalan juga tersedia untuk meunuju ruang publik. Jalan memiliki
banyak fungsi, tidak hanya sirkulasi lalu lintas, tetapi berjalan kaki,
bersepeda, bermain, dan bertemu orang. Jalanan merupakan ruang
multifungsi dan selalu ada permasalahan terhadap penggunaan.
Kuncinya adalah mendesain untuk semua penggunaan dan
pengguna

1. Tipe Jalan

Memiliki 2 klasifikasi dalam mempertimbangkan sebuah jalan:

● Kapasitas: Bagaimana setiap jenis pergerakan dapat ditampung


dengan aman
● Karakter: Peran jalan di ranah perkotaan yang sesuai dengan
jenis bangunan yang disekelilingnya
4.4 Streets And Traffic

1. Ruta Utama
● Rute merupakan hal yang sangat penting
bagi penduduk di sebuah perkotaan, hal
tersebut dapat terhubung dengan pusat -
pusat (baik transportasi, komersial,
residensial, Mix - used, ETC.)
● Pergerakan pejalan kaki dan kendaraan
mampu menciptakan kreasi hidup. Namun
terdapat permasalahan, yaitu dapat
mengancam kualitas lingkungan hidup.
4.4 Streets And Traffic

● Jalan Sebagai Tempat Sosial


○ Jalan untuk semua orang
○ Tempat bukan jalan
● Tracking
○ Tempatkan Ruang kota terlebih dahulu
○ Massing terhadap pola ruangnya
● Persimpangan
● traffic calming and pedestrian crossings
○ Volume lalu lintas yang mampu dilalui
jalan tersebut
○ Wide Crossing berada di jalan utama
○ Perlambatan lalu lintas
4.5 Parking And Servicing

Area parkir dalam konteks perkotaan menjadi faktor utama dalam


kualitas suatu pembangunan. Untuk membuat ketentuan parkir,
pertimbangan utamanya adalah bagaimana cara memasukkannya
parkir dalam pengembangan tanpa membiarkannya mendominasi
segala sesuatu di sekitarnya.

1. Standard Parkiran
a. Level parkiran dibuat lebih rendah
i. Menciptakan inklusivitas bagi seluruh
penggunan ruang
2. Posisi Parkiran
a. Peletakan Parkir di sisi depan, samping, atas, dan
bawah bangunan
b. Memeberikan jarak dan kapasitas dari ruang parkir
c. Parkir di halaman atau depan rumah
3. Tempat Parkir Mobil
a. Area parkir di kawasan komersial
b. Tempat parkir sesuai dengan kaidah kota
c. Area parkir dapat memicu keramaian
4.5 Parking And Servicing

1. Parkir Bawah Tanah dan Bertingkat

i. Pemanfaatan lahan parkir dilahan

terbatas, seperti: area komersial, mix-

used, dan sebagainya.

2. Sevicing

a. Layanan dari jalan

i. Bentuk pengiriman yang ideal adalah

dari jalan langsung ke bangunan yang

dituju. Biasanya diletakkan di basement

bangunan atau di samping bangunan.

Sehingga menimbulkan desain yang

dapat memanajemen waktu.


4.6 Utilities infrastructure

Infrastruktur layanan merupakan bagian penting dari suatu


pembangunan, tetapi dapat menjadi sumber kekacauan dan
gangguan utama ketika layanan harus diperbarui.

1. Tata letak Jalur Utilitas


a. Jalur utilitas pada ruang kota:
i. merutekan rute utilitas dengan menjauh dari
jalan utama, misalnya menyusuri jalan belakang
atau melalui halaman belakang.
ii. Penyesuian terhadap lansekap
b. Koordinasikan pengembangan desain dengan
penyedia layanan
c. Usahakan jalur utilitas dimasukkan ke dalam
tanah
2. Kotak Peralatan
a. Hide the box. Agar tidak menganggu
aksesibilitas di ruang perkotaan
DETAILING THE PLACE
What is detail ? “Building define space”
Desain bangunan, ruang publik dan
ruang diantaranya What shaped the outdoor space ?
Outdoor space dibentuk oleh definisi yang jelas, memiliki fungsi
What are detail elements ? yang jelas, karakter dan bentuk.berdasarkan fasilitas, karakter, dan
pola sirkulasi yang mengelilingi ruang.
Tampak, Treatment sudut, Garis atap,
Pintu dan jendela, Material, Tekstur dan Jalan, dan perempatan dapat dijadikan ruang luar dengan karakter :
Warna lantai
1. 2. 3.
Positive outdoor space ?
Bangunan memberikan definisi positif
pada bentuk dan fungsi sebuah ruang
luar, yang akan membentuk aktivitas di
4. Kombinasi
ruang tersebut.
“Penting untuk mengetahui hirarki, tipe, dan karakter dari tempat tersebut”

Building lines and setbacks


1. Direct 2. Face

Garis bangunan membentuk kontinuitas Jalan, taman dan jalur air kadang dapat menimbulkan rasa tidak aman.
definisi dari ruang publik. Meminimalisir Bangunan menghadap ruang publik dapat membentuk identitas dan rasa
building setback meningkatkan memiliki.
kemampuan interaksi bangunan dan
ruang publik Enclosure
Bentuk 3d banguan yang
membentuk definisi ruang
publik. Sangat penting untuk
memperhatikan proporsi dari
tampak bangunan, cross
section, jalan, perempatan,
taman / pohon yang
menghadap ke bangunan
untuk menciptakan sense of
urbanism
“Kesuksesan sebuah karya arsitektur ditentukan oleh kemampuan bangunan untuk
memberikan kontribusi positif pada ruang publik”
Interaksi antara bangunan dan ruang publik menentukan hubungan luar-dalam, publik-privat, individual-komunitas

Active Frontage
1. Get The Rhythm Right !
Membuat wajah banguan “aktif”
menambah kehidupan, elemen
menarik dan vitalitas pada ruang
publik dengan cara :

1. Banyak jendela dan pintu,


sedikit dinding kosong.
2. Wajah bangunan sempit,
memberikan ritem vertikal
ke jalan
3. Artikulasi facade
menghadap teluk atau teras
4. Kegiatan di dalam terlihat
dari jalan.
2. Reach out to the street

Pemandandangan yang menghadap bangunan


menciptakan elemen menarik bagi pejalan kaki, selain itu
menciptakan “eyes on the street” dan berkontribusi
keamanan dengan :

1. Semakin banyak jendela dan pintu makin baik


2. Menggunakan gelas bening dari pada frosted atau
cermin.
3. Meramaikan facade dengan balkon, teras, pilar dan
tenda
4. Membedakan level lantai antara area bangunan dan
area publik.

3. Make building give

Ruang dalam dapat meramaikan ruang luar, meningkatkan profil penggunaan komersial. Dapat dilakukan dengan aktivitas
pengguna yang lebih aktif diletakkan bagian muka bangunan.
Richness and Beauty
1. Be a good neighbor !
Karya arsitektur yang baik harus dapat memperkaya
lingkungan sekitarnya. Dapat senada atau kontras
dengan sekitar. Dapat dilakukan dengan :

1. Meneruskan garis bangunan


2. Menyesuaikan proporsi vertikal dan horizontal
dengan jalan (lebar, skala jendela/pintu)
3. Ketinggian bangunan, atap dan garis cornice
4. Material bangunan
5. First-rate architecture

2. Strengthen local identity


3. Keep it rich ! near and afar

Hubungan kontras antara


Karya arsitektur yang baik memberikan keunikan
elemen-elemen komposisi fasad
kultur dan identitas komunitas. Identitas lokal dapat
dilihat dari dekat dan jauh
diwujudkan dengan :
membentuk kualitas visual .
1. Keberagaman dibentuk dengan berbagai Kuncinya adalah menekankan ritem
kekhasan desain vertikal dan menghindari dinding
2. Desain didasarkan tradisi lokal (bentuk, kosong.
material dan keterampilan)
3. Mengembangkan strategi untuk merespon
material lokal terhadap cuaca
Building Height
1. The Big Picture
Bangunan tinggi memiliki peran penting dalam signifikansi lokasi dari
kepentingan visual dan komersial, sebagai titik penting dalam kegiatan
perkotaan (pusat kota dan persimpangan transportasi.

Banguam tinggi sedang memberikan bentuk optimal karena


kemampuan mengakomodasi berbagai aktivitas. Menggunakan energi
dan biaya bangun yang lebih rendah.

Keputusan mengenai ketinggian bangunan didasarkan oleh rasio antara


jalan-ketinggian bangunan dan jalan-pengguna

2. Wrap up dan step down

Masalah dari perbedaan susunan skala dapat diselesaikan dengan

1. “Membungkus” ruang yang luas dengan bangunan kecil


2. “Menekan” massa bangunan yang besar ke sekitarnya
3. Memastikan ground level relevan dengan pengalaman pedestrian
tetap aktif dan menarik.
Building Depth
1. Plan Shallow
Kedalaman bangunan memiliki dampak
langsung pada pencahayaan dan ventilasi
2. Orientate for flexibility

Mengarahkan bangunan menghadap jalan


lebih diminati. Dengan mendesain kedalaman Building Corner
bangunan lebih dangkal menghasilkan bentuk
bangunan yang lebih versatile 1. Turn the corner
Sudut bangunan memiliki kesempatan untuk “mixed-use” Sudut sebaiknya
memiliki entrance yang menonjol, dengan menggunakan ketinggian yang
berbeda, misalnya menggunakan ‘mansion block’ atau menempatkan fungsi
mixed use di sudut bangunan

Building Width
1. Trim and Slim
Lebar bangunan memiliki dampak langsung pada fleksibilitas penggunaan dan kemampuan untuk membangun ruang.

Contoh : bangunan dengan lebar modul 5-7 meter menghasilkan bentuk fleksibel, dapat digunakan menjadi hunian, toko, dll.
Multi-use Buildings
1. Most uses are compatible side by side
Bangunan lama memerlukan pengaturan ulang, misalnya teras dapat dengan mudah diubah, namun rumah, toko atau
kantor tidak secara langsung dapat dikonversikan (memasukkan fungsi non-residential ke area perumahan).

2. Mix at close quarter

Cara memasukkan fungsi non-residensial :

1. Memasukkan area kerja untuk pegawai di blok interior


2. Memperkenalkan deretan kantor, workshop atau studio
3. Grading uses. Memisahkan area berdasarkan fungsi
4. Menciptakan bangunan hybrid yang berperan sebagai “buffer”
antara perbedaan fungsi. Contoh : foyer
5. Menekankan pada aktivitas temporal, contoh : galeri seni dll

3. Vertical mixed-use

Menggabungkan aktivitas dengan


tingkat intensitas yang berbeda.

Misalnya : hunian / kantor yang


diakomodasi oleh toko, restaurant
(fungsi komersial)
Adaptability and Re-use
1. Home is where the heart is
Cara mewujudkan desain inovatif :

1. Menciptakan bagian bagian yang memungkinkan unit


dipilih berdasarkan prospek penghuni dan
dimasukkan dalam rangka struktural
2. Mendesain bentuk modern dari bangunan tradisional,
untuk beradaptasi pada syarat pengguna baru.
3. Mempromosikan skema “pembangunan-mandiri”

2. Access for all 3. Reveal the history of the place

Bnaguna yang baik harus dapat memenuhi kebutuhan “Melestarikan sejarah bangunan merupakan keharusan
dan dapat diakses oleh semua orang, terutama psikis. Kita dapat belajar bagaimana menghargai bangunan
pengguna kursi roda, orang-orang dengan lama. Bukan dengan menjadikannya museum namun
keterbatasan fisik dan orang tua memberikan fungsi/tujuan baru bagi bangunan tersebut.”
“Ruang publik yang menyenangkan dan memicu interaksi sosial membutuhkan
perhatian detail terhadap struktur ruang dan elemen didalamnya.”
Social Space
1. Focus Activity Area 3. Build in versatility

Memiliki titik simpul aktivitas, dilengkapi dengan Orang dari berbagai latar belakang dapat menggunakan ruang
area tenang dimana orang dapat menonton. Berikut publik dengan fungsi yang beragam.
yang harus diperhatikan :
4. Enable people to pass directly from a to b
1. Visibilitas - semua orang mendapatkan akses
pemandangan dimanapun mereka duduk. Membangun jalur pedestrian dari jalur eksisting yang didapat dari
2. Orientasi - mengarah ke selatan, dilindungi hasil observasi . Kemudian meletakkan tempat duduk, pencahayaan
(sheltered) di sekitarnya.
3. Fasilitas untuk duduk
4. Tempat anak-anak bermain. Penting untuk
berdekatan dengan area hunian.
2. Uses in and around the space

Memperkenalkan aktifitas seperti cafe, food stall


untuk menarik perhatian masyarakat sekitar.
Taman/ruang terbuka harus :

1. Mengundang street performance


2. Dapat diubah sesuai kegiatan masyarakat
3. Mengakomodasi pasar, festival.
“Penglihatan bukan satu satunya indera yang membentuk identitas ruang”
Stimulate the senses
1. Touch
Dipengaruhi oleh tekstur permukaan dan dampak dari
microclimate. Penting untuk mendesain untuk semua cuaca,
misalnya mendesain tempat duduk yang nyaman saat siang
hari, namun dilengkapi shelter untuk saat hujan..

2. Sound

Suara dapat memperkuat suasana ruang, landscaping dapat


mengontrol tingkat kebisingan ruang luar. Taman dapat
dijadikan filter kebisingan. Air dapat menyediakan
background noises.

3. Smell

Pengalaman ruang dapat diperkuat dengan aroma, bau


bunga, bau makan, kopi dll. Bahkan bau yang kurang
nyaman juga dapat memberikan rasa keruangan bagi
pengguna.
Distinctive Places
1. Strengthen local identity 2. Plant Local
Kekhasan local dapat diperkuat dengan mendesain floorscape : Tanaman dapat memberikan identitas pada ruang. Spesies
dapat dipilih untuk menciptakan perasaan , sambil
1. Menggunakan material lokal
mempertahankan biodiversity kawasan. Selain itu menjadi
2. Mempertahankan asosiasi sejarah, memasukkannya ke
elemen menarik.
streetscape
3. Memasang simbol/ikon
4. Mengikutsertakan komunitas sekitar 3. Quality places are built to last

Spesifikasi material dan perawatannya harus dilakukan


dengan standar ketertarikan visual tinggi, ketahanan dan
memiliki performa lingkungan yang baik. Material dapat
mempengaruhi persepsi pengguna dan harus dipilih secara
seksama.

Street Furniture
1. Clean up the clutter 2. Fit art to the Place

Public art dapat memberikan kontribusi dalam


Dimanage oleh suatu organisasi/kolaborasi. Berikut Guideline Desain :
menciptakan karakter suatu ruang,
1. Menyingkirkan elemen tidak berguna, menciptakan area jelas bagi mengumpulkan orang melalui seni. Menambah
pedestrian, pengendara sepeda, dan pengendara. kualitas yang menaikkan biaya proyek
2. Menggunakan signage dan barrier
3. Meletakkan fasilitas service di area strategi yang tersembunyi.
4. Menghasilkan strategi elemen yang komprehensif, sesuai konteks.
Signage
1. Make a place legible
Rambu dapat menyebabkan masalah visual. Berikut yang harus
diperhatikan :

1. Konsisten desain.
2. Membuat ruang lebih terstruktur sehingga
meminimalisir penggunaan rambu.
3. Fokus pada rambu di pedestrian.
4. Dapat dibantu dengan sistem paving untuk
memudahkan orientasi

Lighting
1. Illuminate the scene
Pencahayaan dapat diberikan oleh lampu jalan, biasanya diletakkan di
fasad bangunan, dapat berupa lampu toko. Bentuk dan warna lampu juga
dapat berbentuk sculpture 3dimensi, merubah persepso ruang dan
menciptakan suasana malam yang dramatis.
“Dibutuhkan kombinasi antara desain dan manajemen yang baik, dan keikutsertaan
komunitas untuk menciptakan lingkungan yang aman”
Safety and Sense of Safety Crime prevention and the public realm
1. Build in safety
1. Design the security fence as the sculpture
Kunci untuk mebangun dengan aman :

1. Memastikan adanya pengawasan dan


kehadiran manusia, yang dapat dicapai
dengan : wajah bangunan merupakan ruang
publik, meminimalisir fasad kosong
memaksimalkan jendela menciptakan eyes
on street. Mencampur fungsi penggunaan,
terutama lantai 1. Mendesain jalur jalan yang
saling terintegrasi. Melokasikan parkir 2. Watch the main entrance closely
didepan bangunan. Berhati hati dalam
peletakan tanaman yang terlalu padat. Semua pintu masuk dan keluar bangunan harus selalu dimonitor.
2. Meminimalisir konflik dengan menciptakan Dapat dilakukan dengan teknologi, pengawasan dari staff,
rute aman untuk berjalan dan bersepeda pencahayaan yang baik, parkir dan rute yang menghadap
3. Mendesain teritorial dan mengikut sertakan bangunan.
masyarakat. Sehingga pengguna melihat
ruang publik sebagai miliknya, dan mulai
bertanggung jawab atas ruang.
URBAN DESIGN IMPLEMENTATION AND DELIVERY

Management Urban Design Project mencangkup:


● Jalur Komunikasi terpusat dalam mengelola proses desain;
● Tugas dan tanggung jawab yang teridentifikasi dengan jelas;
● Tinjauan klien dan 'persetujuan' dalam penyelesaian setiap tahap,
terkait dengan penyampaian 'output' atau 'produk' (seperti
kerangka pengembangan atau panduan desain);
● Sistem kendali anggaran yang ditentukan, identifikasi sumber
pendanaan dan skala waktu;
● Strategi pengadaan sumberdaya dan mekanisme produk design
dalam mewujudkan proyek.
STAGE OF URBAN DESIGN PROCESS FRAMEWORK

PRODUCT RESULT STAGE 1. GETTING STARTED

● Project Brief ● Menentukan Tim Penanggung ● Tim dari beragam multidisiplin


jawab proyek ● Tentukan kerangka acuan proyek, tanggung jawab dan
● Project wewenang pengambil keputusan
● Menentukan Kepala Proyek
Execution Plan ● Tetapkan tujuan keseluruhan, ruang lingkup
● Menentukan objektif dan
● Initial Project pekerjaan
tujuan proyek ● Tentukan anggaran dan sumber pendanaan
Proposals
● Merencanakan strategy ● Mempertimbangkan masukan tim dan
outline dan sumber daya yang mempersiapkan program
Tentukan jalur komunikasi atau komando
akan dibutuhkan ●
● Mendorong partisipasi aktif masyarakat
● Tetapkan proses me-review sebagai kontrol proyek

STAGE 2. APPRECIATING THE CONTEXT - Chapter 2


● Project
Appreciation And ● Pengumpulan data dan informasi site ● Analisa SWOT
Analisis data dan konteks site ● Buat perencanaan yang buildable
Definition Report ●
dan sesuai kebutuhan
● Berdiskusi dengan pemangku kepentingan
● Design Principles ● Tetapkan Prinsip berdasarkan tujuan
dan opini lokal
Objectives, Vision design
● Bekerja sama dengan penyedia layanan Sepakati visi dan gagasan awal
And Initial Concept hukum

konsep
Ideas ● Proses Informasi
STAGE OF URBAN DESIGN PROCESS FRAMEWORK

PRODUCT RESULT STAGE 3. CREATING THE URBAN STRUCTURE/MAKING THE CONNECTIONS - Chapter 3&4

● Draft Master plan ● Tentukan kriteria penilaian ● Buat garis besar bentuk, konten, dan campuran
● Possible Outline ● Konfirmasikan kasus dasar pengembangan yang diusulkan
Planning ● Hasilkan opsi (jika perlu) ● Jabarkan hasil Elaborasi
Application / ● Evaluasi opsi ● Melakukan penilaian dampak lingkungan,
Development masyarakat dan lalu lintas serta penilaian
● Tetapkan pendekatan yang
keuangan
Agreement / disukai
● Siapkan pedoman dan referensi desain
Impact ● Mempresentasikan alasan
perkotaan
Assessments desain kepada tim klien / forum ● Tentukan mekanisme produk design
(Environment, (tergantung pada lingkup ● Tinjau proyek (internal dan komunitas)
Community, proyek)
Traffic Etc.),
Financial
Appraisal
STAGE OF URBAN DESIGN PROCESS FRAMEWORK

PRODUCT RESULT STAGE 4. DETAILING THE PLACE - Chapter 5

● Detailed Master ● Identifikasi prioritas (jangka pendek / ● Masterpan yang terperinci


plan menengah / panjang) - Rencana persektor
● Design Guides Or
● Siapkan Rencana Tindakan dan program - Gambaran 3D
Codes
● Development ● Fokus pengembangan desain rinci dan - Desain ringkas yang site-spesific
Briefs kelayakan pada proyek-proyek prioritas dan tematik
● Action Plan ● Membuat mekanisme produk dan
program

STAGE 5. FOLLOWING UP

● Implementation ● Konfirmasikan implementasi dan ● Melakukan tinjauan tujuan


Strategy pengaturan manajemen desain
● Individual Project ● Secara resmi menjalankan Masterplan ● Pantau implementasi proyek
Proposals ● Mempromosikan / memasarkan proposal terhadap prinsip desain, tujuan,
● Monitoring ● Pertahankan keterlibatan masyarakat dan maksud Masterplan
Reports ● Ciptakan Tempat Menarik ● Setuju dengan prosedur
pemutakhiran

Anda mungkin juga menyukai