Anda di halaman 1dari 14

Mata Kuliah

Rancang Kota

Disusun oleh:

Dr. Ir. Ira Safitri D., S.T., M.Si.


Sri Hidayati Djoeffan, Ir., M.T.
Fachmy S. Pradifta, S.T., M.T.
ATURAN PERKULIAHAN
Penilaian Mata Kuliah:

KEHADIRAN : 10 %
TUGAS : 20%
UTS : 30 %
UAS : 40%

Ketentuan Umum:
1. Syarat mengikuti ujian akhir semester, kehadiran minimal 80% (max. 3x tidak hadir dari 14
pertemuan)
2. Sebelum ujian dilaksanakan akan diumumkan peserta yang memenuhi persyaratan
kehadiran
3. Sakit/izin harus disertai surat keterangan dokter/wali
4. Penyerahan tugas tidak tepat waktu dianggap tidak membuat tugas/tidak ada nilai
5. Terlambat lebih dari 20 menit setelah dosen datang, tidak diperkenankan mengisi absensi
& memasuki kelas
DEFINISI

Design (Lynch 1984):


• The search of a form to satisfy a program
• A process of envisioning and weighing possibilities,
mindful of past experience

Design (Rowe, 1987):


• ... to identify all possible solutions to the problem at
hand and therefore settle for choices that seem to
satisfy the required solution properties of a problem,
as they see them at the time.
DEFINISI
Design deals with particular solutions;
while program concerns with general characteristics and desired outcomes

PROGRAM DESIGN

•general characteristics
•forms that satisfy a program
•desired outcomes
•dealing with particular solutions
•goals and objectives

feed back
modification
DESIGN is not “icing in the cake”
DEFINISI

Arsitektur Kota (Mulyandari, 2011):


• Ilmu arsitektur adalah ilmu yang menyangkut bentuk fisik ruang buatan sebagai tempat (place)
bagi manusia yang berhubungan dengan segala kompleksitas kebutuhan kehidupannya, baik
individu maupun komunal.
• Ilmu arsitektur lahir lebih dulu sebagai akibat dari tuntutan akan kebutuhan mendasar manusia
akan tempat bernaung sedangkan ilmu perencanaan kota muncul karena adanya permasalahan
lingkungan fisik pada skala yang lebih besar.
• Ilmu arsitektur dan perkotaan, keduanya tidak terlepas dari setting ekonominya, seperti kaitan
lokasi atau tempat, kegiatan, dan infrastruktur.
DEFINISI

Urban Design:
• Designing cities without designing buildings (Barnett, 1982)
• Urban design draws together the many strands of place-making, environmental
responsibility, social equity and economic viability, for example – into the creation of
places of beauty and distinct identity.
Urban design is derived from but transcends related matters such as planning and
transportation policy, architectural design, development economics, landscape and
engineering. It draws these and other strands together.
In summary, urban design is about creating a vision for an area and then deploying
the skills and resources to realize that vision. (Llewelyn – Davies, 2007)
SEJARAH

Awalnya design control hanya berbentuk perjanjian antara Penyewa/developer dengan pemilik
tanah. Pemilik tanah memberikan peraturan terkait keinginannya (Capital value; meningkatkan
nilai properti)

Namun pada tahun 1666 mulai terjadi intervensi oleh pemerintah di London, berupa pengaturan
pada bentuk layout dan standar bangunan.

Tahun 1875 pemerintah London melalui lembaga The Public Health Act membuat peraturan hukum
mengenai design control ini yang dikenal dengan bye-laws.
Kontrol terhadap jalan-jalan baru, memberikan pandangan mengenai struktur bangunan, dan
pencegahan kebakaran, drainase dan penyediaan ruang terbuka di sekitar bangunan, untuk
memastikan pertimbangan kesehatan.

Tahun 1909 terjadi perluasan batasan design control, dengan ditambahkannya amenity untuk
mengindikasikan general sense dari estetika. Design Control mulai memperhatikan tampilan
eksternal terkait hubungan bangunan satu dengan lainnya, lingkup ruang dan ketersediaan
taman dan tanaman.
BIDANG ILMU

Pandangan tradisional (a) dan saat ini (b) terhadap hubungan antara
perancangan kota dengan bidang ilmu lainnya yang terkait.
Lang, 2005
LINGKUP
LINGKUP

Planning
Urban Design
Architecture
LINGKUP

Urban design is taken to mean:

.. The relationship between buildings and streets, squares, parks, and other open
spaces which make up the public domain; the relationship of one parts of a
village town or city with other parts; and the interplay between our evolving
environments of buildings and the values, expectations and resources of people:

In short, the complex relationships between all the various elements of built and
unbuilt space, and those responsible for them..

DoE , 1995a, p.2


Planning Practice Guidance, UK

Spatial Morphological Visual Contextual


Open Space Building lines Bulk Character
Road Hierarchy Density Appearance Conservation
Settlement Pattern Layout Development size Context
Town Cramming Street Pattern Local Style Environmental Quality
Massing Height
Amenity Neighbourhood Impact
Scale Landscape
Functional Relation to Other
building
Daylight
Social Siting
Infrastructure
Views and Vistas
Foothpaths Access
Streetscape
House size, type Crime
Layout Mixed Use
Overlooking
Perceptual Sustainability
Quality of life
Overshadowing Play space Defensibility Energy Efficiency
Parking Public Health Distinctiveness Landscaping
Privacy Public Space Enclosure Orientation
Road Design Supervision Place Sunlight
Road Safety Vitality Variety Trees
REFERENSI

Barnett, Jonathan. 1982. An Introduction to Urban Design. New York: Harper


and Row Publisher.
Lang, John. 2005. Urban Design: A Typology of Procedures and Products.
Oxford: Architectural Press.
Llewelyn-Davies. 2000. Urban Design Compendium. London: English
Partnership and The Housing Corporation.
Mulyandari, Hestin. 2011. Pengantar Arsitektur Kota. Yogyakarta: ANDI.
Pangarso, FX Budiwidodo. 2019. Arsitektur Kota. Yogyakarta: PT. Kanisius.
Rowe, Peter G. 1987. Design Thinking. Cambridge: The MIT Press.
Shirvani, Hamid. 1985. The Urban Design Process. New York: Van Nostrand
Reinhold Company.

Anda mungkin juga menyukai