Anda di halaman 1dari 32

DESAIN PERKOTAAN

ARS 18 3 2 26 – 03 (3) SEM 6


MK. Wajib - Kelas F
Dosen: Dr. Ir. YasminSuriansyah,MSP
Dosen Mitra: Ir. Agus Soeriaatmadja, MLA

PROGRAM STUDI SARJANAARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
SYLABUS MATA KULIAH

DISKRIPSI SINGKAT MATA KULIAH DESAIN PERKOTAAN

Pada mata kuliah ini: Mahasiswa belajar ….

• Mahasiswa belajar memahami bahwa DESAIN ARSITEKTUR (bangunan) dan entitasnya,


sangat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya (frontage and
surrounding area), konteks lokal (local context) sekaligus Citra Arsitektur Kotanya. •

• Mahasiswa belajar tentang Prinsip-prinsip Dasar Desain Perkotaan terkait Aspek-aspek


yang mempengaruhi dan menentukan Desain Arsitektur.

• Mahasiswa belajar tentang dasar-dasar teori, metoda, proses dan prosedur Desain
Perkotaan serta memahami prinsip-prinsip penerapannya di dalam perancangan
arsitektur.

• Mahasiswa belajar dan dilatih untuk mampu mengumpulkan dan mengolah data yang
bersumber dari aspek-aspek arsitektur kota dan desain perkotaan, selanjutnya data
tersebut dianalisis dan diinterpretasikan hasilnya secara logis dan sistematis ke dalam
suatu simulasi kasus perancangan arsitektur. "

PROGRAM STUDI SARJANAARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
Urban adalah suatu
perkembangan kota yang
melibatkan seluruh elemen-
elemen di dalamnya yang
menyangkut kota itu sendiri.

APA Planning adalah bagaimana


cara kita untuk merencana-
URBAN kan kota tersebut agar dapat
menjadi kota yang baik dan
PLANNING…? kota yang ideal dengan
membuat peraturan-peratur-
an dan cara-cara bagaimana
agar mewujudkan seluruh
rencana yang telah dibuat.
PROGRAM STUDI SARJANAARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
PROGRAM STUDI SARJANAARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
APA
URBAN PLANNING…?
PROGRAM STUDI SARJANAARSITEKTUR @Dr. Ir.Y.Karyadi Kusliansjah, MT.,IAI
Beberapa pengertian URBAN PLANNING sebagai berikut:

• mempelajari proses perencanaan dalam pembentukan,


penataan dan pembangunan suatu kota
• merupakan kegiatan mengalokasikan penggunaan tanah dan
pendirian bangunan serta jaringan jalan dengan tujuan
untuk mencapai keseimbangan antara kenyamanan,
keindahan dan biaya. (Hobbs and Doling, 1991)
• Merupakan rumusan kebijaksanaan pemanfaatan muka bumi
wilayah kota termasuk ruang di atas dan di bawahnya serta
pedoman pengarahan dan pengendalian bagi pelaksanaan
pembangunan kota untuk mencapai tujuan tertentu
APA
URBAN PLANNING…?

Perkotaan, kota, dan perencanaan kota mengintegrasikan land use planning dan
transportation planning untuk memperbaiki lingkungan yang dibangun, ekonomi
dan sosial masyarakat.

Regional planning berhubungan dengan lingkungan yang lebih besar, pada tingkat
kurang rinci.

Perencanaan kota dapat mencakup pembaruan perkotaan, dengan mengadaptasi


metode perencanaan kota ke kota yang ada menderita kerusakan dan kurangnya
investasi

Urban Planning adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari perkembangan dan
fungsi suatu kota, termasuk lingkungan, zoning, dan infrastruktur

PROGRAM STUDI SARJANAARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
APA
URBAN PLANNING…?
Sumber:Prof. Mohammad Danisworo, Feb 2009

PROGRAM STUDI SARJANAARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
PRAKTEK URBAN PLANNING
RTRW Merupakan singkatan untuk Rencana Tata Ruang Wilayah. Isi perencanaan ini lebih
bersifat makro tentang visi misi, tujuan, kebijakan dan strategi pembangunan wilayah.
Termasuk didalamnya terdapat perencanaan struktur dan pola ruang dalam jangka waktu
tertentu, disertai pengendalian tata ruangnya. Biasanya diterapkan pada dalam wilayah
nasional, propinsi, kabupaten dan kota.

RDTRK Merupakan singkatan untuk Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota. Isinya
adalah pendetailan dari dari Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota. Isinya hampi r
sama dengan RTRW hanya saja isi lebih mendetail dan letak perbedaanya terletak pada luas
daerah dan skala pemetaannya.
RTRK
RTRK Merupakan singkatan untuk Rencana Tata Ruang Kawasan. Berisi perencanaan
terhadap wilayah yang memiliki nilai strategis baik itu yang bersifat pengembangan maupun
yang bersifat konservasi. Contohnya misalnya Rencana Tata Ruang Kawasan Taman Nasional
Komodo yang memiliki nilai konservasi.

RTBL Pada beberapa hal, Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) hampir mirip
dengan output dari RTRK. RTBL biasanya dilakukan pada lingkungan yang mempunyai sifat
khusus, seperti kawasan tepi air, lingkungan bersejarah, kawasan koridor kota.
§ Cakupan materi yang diatur berupa penampang tiga demensi, orientasi, arsitektur,
pertandaan, selubung, elevasi dan letak dari bangunan gedung dan bukan gedung pada
setiap petak peruntukan.
PROGRAM STUDI SARJANAARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
SOSIAL SOSIAL
KELAHIRAN MIGRASI
BUDAYA EKONOMI

PERTUMBUHAN • PERKEMBANGAN KEGIATAN


PENDUDUK • USAHA DAN SOSIAL
BUDAYA MASYARAKAT

PERKEMBANGAN KEBUTUHAN
RUANG

PERUBAHAN POLA TATA GUNA TANAH


PERTUMBUHAN BANGUNAN
PENINGKATAN KEBUTUHAN SARANA PELAYANAN FISIK
TERJADINYA
URBAN PLANNING
PERENCANAAN PERENCANAAN
SOSIAL BUDAYA EKONOMI

PERENCANAAN FISIK DAN


TATA RUANG

LINGKUNGAN IDEAL,
MENYELURUH DAN TERPADU
• Menurut Beckley yang melihat
pengertian urban design dari segi
profesi menjelaskan bahwa
perancangan kota merupakan suatu
jembatan antara profesi perencana
kota dengan arsitektur dengan
perhatian utama pada bentuk fisik
kota (Catanese,1986:45).

• Menurut disiplin keilmuan, urban


APA design merupakan bagian dari
proses perencanaan yang
berhubungan dengan kualitas
URBAN DESIGN..? lingkungan fisik kota
(Shirvani,1985:6).

• Pengertian lain, Perancangan Kota


(Urban Design) merupakan suatu
perpaduan kegiatan antara profesi
perencana kota, arsitektur,
lansekap, rekayasa sipil, dan
transportasi dalam wujud fisik.
PROGRAM STUDI SARJANAARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
APA
URBAN DESIGN..?

• Urban design is that part of the planning process that deals with
the physical quality of the environment.
• Urban design is a complex interdisciplinary field ………
• Simply put, urban design is concerned with the form of
urbanized areas.
• One common error is to view urban design as so-called
large-scale architecture.
• For the architect, the simple act of locating a building in an urban
setting is an act of urban design, ………
• Urban design should serve the public at large, the plural society

PROGRAM STUDI SARJANAARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
APA
URBAN DESIGN..?
Sumber:Prof. Mohammad Danisworo, Feb 2009

PROGRAM STUDI SARJANAARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
Desain Perkotaan /
Urban Design

Ranah S1 Dibatasi pada


APA desain bangunan dan
tapaknya.
URBAN DESIGN..? URBAN DESIGN
mengajarkan tentang
mendesain arsitektur di
lingkungan kota dengan
wawasan perkotaan.

PROGRAM STUDI SARJANAARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
• Menurut Shirvani,
PERANCANGAN KOTA merupakan bagian dari proses
perencanaan yang kemudian diuraikan dengan kualitas fisik dari
suatu lingkungan.
• PERANCANGAN KOTA merupakan kelanjutan dari urban planning
(perencanaan kota) sebab bagaimanapun hasil perencanaan kota
belum “selesai” atau belum dapat dilaksanakan tanpa ada
rancang desain dari rencana yang telah disusun.
• Dari pengertian di atas maka urban design memiliki tekanan
bahwa urban design lebih terprioritas pada penataan lingkungan
fisik kota.
• Dalam PERANCANGAN KOTA tentunya memiliki panduan rancang
kota yang merupakan seperangkat panduan dan peraturan yang
digunakan untuk mengatur dan membatasi penggunaan dan
pengembangan ruang kota dan arsitektur kota (Yusuf,2001:50)
PROGRAM STUDI SARJANAARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
APA URBAN DESIGN..?

Sumber:Prof. Mohammad Danisworo, Feb 2009 Sumber:Prof. Mohammad Danisworo, Feb 2009

PROGRAM STUDI SARJANAARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
• Untuk mewujudkan SUATU KOTA yang membentuk KESATUAN SISTEM
ORGANISASI, maka dibutuhkan suatu PROSES PERENCANAAN maupun
PERANCANGAN YANG TERPADU.
Sebuah kota tidak cukup hanya direncanakan tanpa dirancang. Karena
walau bagaimana juga PERANCANGAN KOTA merupakan jembatan antara
PERENCANAAN KOTA yang bersifat 2 dimensi dengan PERANCANGAN
ARSITEKTURAL yang bersifat 3 dimensi.

• PERANCANGAN KOTA merupakan suatu PROSES dan PRODUK hasil


rancangan yang berfungsi sebagai alat untuk mewujudkan suatu
LINGKUNGAN BINAAN YANG BERKUALITAS. Adapun perancangan
digunakan juga untuk MENGELOLA PERKEMBANGAN dan PERTUMBUHAN
SUATU KOTA serta PERUBAHAN SIKAP, TREND, maupun GAYA HIDUP
MASYARAKAT yang dipengaruhi oleh berbagai macam faktor.

• PERANCANGAN KOTA biasanya dilakukan untuk MEMINIMALKAN ataupun


MENCEGAH PERMASALAHAN yang biasanya timbul di suatu kota.
PROGRAM STUDI SARJANAARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
Perancangan kota lazimnya lebih memperhatikan bentuk fisik
perkotaan.

Bentuk-bentuk perancangan kota dapat direfleksikan sebagai


1.Facade bangunan,
2.Bentuk jaringan jalan, dan
3.Elemen lain
yang mempengaruhi bentuk wilayah perkotaan.

Produk perancangan kota dapat dikategorikan dalam dua bentuk


umum (Eko Budiharjo; Kota Berkelanjutan,1999,59), yaitu
1. Ruang Kota (Urban Space)
2. Ruang Terbuka (Open Space)

PROGRAM STUDI SARJANAARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
1. RUANG KOTA (Urban Space)
Pada dasarnya RUANG KOTA harus dibedakan oleh suatu karakteristik yang menonjol,
seperti kualitas pengolahan detail dan aktivitas yang berlangsung di dalamnya.
Sebuah ruang kota dapat diolah dengan lansekap yang indah sebagai taman kota yang
tenang. Dalam hal ini sebuah tempat tertentu dalam kota berfungsi sebagai lokasi suatu
aktivitas penting, tetapi tidak mempunyai pelingkup fisik dan lantai yang semestinya. (Eko
Budiharjo; Kota Berkelanjutan, 1999,63)

2. RUANG TERBUKA (Open Space)


RUANG TERBUKA dapat dikatakan sebagai unsur ruang alam yang dibawa ke dalam kota
atau lapangan terbuka yang dibiarkan tetap seperti keadaan aslinya.
Penampilannya dicirikan oleh pemandangan tumbuh-tumbuhan alam segar daripada
bangunan sekitar.
Ruang terbuka di dalam kota mempunyai beberapa maksud sebagai pelengkap dan
pengontras bentuk kota, menyediakan tanah untuk penggunaan di masa depan. Pada saat
melakukan survei perancangan kota, harus mempelajari ruang kota sebagai struktur
keseluruhan.(Eko Budiharjo; Kota Berkelanjutan, 1999,65)

PROGRAM STUDI SARJANAARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
Sumber:Prof. Mohammad Danisworo, Feb 2009
Sumber:Prof. Mohammad Danisworo, Feb 2009

Sumber:Prof. Mohammad Danisworo, Feb 2009


Sumber:Prof. Mohammad Danisworo, Feb 2009

Sumber:Prof. Mohammad Danisworo, Feb 2009 Sumber:Prof. Mohammad Danisworo, Feb 2009
Sumber:Prof. Mohammad Danisworo, Feb 2009

Sumber:Prof. Mohammad Danisworo, Feb 2009


Sumber:Prof. Mohammad Danisworo, Feb 2009
Sumber:Prof. Mohammad Danisworo, Feb 2009
Sumber:Prof. Mohammad Danisworo, Feb 2009
Sumber:Prof. Mohammad Danisworo, Feb 2009
PROGRAM STUDI SARJANAARSITEKTUR @Dr. Ir.Y.Karyadi Kusliansjah, MT.,IAI
FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN Kelas A- Semester Genap 2018/2019
ELEMEN PERANCANGAN KOTA
Shirvani (1985) dalam bukunya yang berjudul The Urban Design Process mengemukakan
elemen perancangan kota yang terdiri dari:
PROGRAM STUDI SARJANAARSITEKTUR @Dr. Ir.Y.Karyadi Kusliansjah, MT.,IAI
1. Penggunaan Lahan(land use)
Penggunaan lahan merupakan cerminan hubungan dan keterkaitan antara sirkulasi dan
kepadatan aktivitas dalam sebuah kawasan. Setiap kawasan memiliki karakteristik
penggunaan lahan yang berbeda, sesuai dengan daya tampungnya, kemudahan pencapaian,
parkir, sistem transportasi dan kebutuhan penggunaan lahan individual. Perencanaan guna
lahan selalu mengacu kepada kebijaksanaan pemerintah dan menjadi pedoman dalam
pengembangan fungsi kawasan tertentu.

2. Bentuk dan Massa Bangunan (Building Form and Massing)


Bentuk dan massa bangunan menunjukkan ciri kawasan yang mencakup ketinggian, rasio
luas lantai (FAR), coverage, street-line setback, skala, bahan, tekstur, warna yang kesemuanya
harus memperhatikan kesesuaian dengan lingkungan sekitar.

3. Sirkulasi dan Parkir (Circulation and Parking)


Sirkulasi dan parkir merupakan sistem pergerakan dan elemen utama yang memberi bentuk
lingkungan kota. Karena sistem pergerakan ini dapat membentuk arah dan mengendalikan
pola aktivitas kota melalui sistem jaringan jalan, jalur pejalan kaki dan sistem perhentian/
transit yang menghubungkan dan memusatkan pergerakan.
FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN Kelas A- Semester Genap 2018/2019
ELEMEN PERANCANGAN KOTA
4. Ruang Terbuka (Open Space)
Perencanaan ruang terbuka merupakan elemen penting yang harus dilakukan secara integral
dengan perencanaan bangunan dan saling menunjang.
Open space ini dapat berupa taman dan lapangan, jalur hijau kota dan semua elemen
penyusunnya.

5. Jalur Pejalan Kaki (Pedestrian Ways)


Jalur pejalan kaki, terutama di kawasan pusat kota sangat penting selain untuk mendukung
kelangsungan aktivitas kawasan, juga menunjang keindahan.
Jalur pejalan kaki harus mendukung interaksi antar elemen perancangan kota yang lain,
berhubungan erat dengan lingkungan terbangun dan pola aktivitas yang ada serta sesuai
dengan perubahan fisik kota.

6. Penunjang Aktivitas (Activity Support)


Penunjang kegiatan terdiri dari semua kegiatan yang memperkuat penggunaan ruang
publik. Penunjang kegiatan tidak hanya berupa jalur pedestrian atau plaza tetapi fungsi-
fungsi yang dapat menumbuhkan aktivitas lain, sehingga kawasan tersebut hidup setiap
waktu dan menunjang terciptanya interaksi pengguna kawasan.

PROGRAM STUDI SARJANAARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
ELEMEN PERANCANGAN KOTA

7. Tanda-tanda (Signage)
Penandaan berguna untuk menunjukkan arah dan fungsi bangunan serta kawasan tertentu.
Penandaan tidak hanya dilakukan melalui pemberian papan nama dan arah panah, tetapi
juga dapat dilakukan melalui pembedaan bentuk atau ciri visual lain.

8. Konservasi (Preservation)
Upaya pelestarian harus melindungi kelestarian lingkungan yang telah ada dan ruang-ruang
kawasan yang sudah terbentuk seperti bangunan bersejarah.
Preservasi juga dilakukan terhadap aktivitas yang sudah berlangsung dengan
memperhatikan aspek sejarah kawasan selama aktivitas tersebut masih dianggap sesuai.

PROGRAM STUDI SARJANAARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
PROGRAM STUDI SARJANAARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
Daftar Referensi
UTAMA:
1. Barnett, J. (1982). An Introduction to Urban Design. New York: Harper & Row Publishers
2. Gosling D. & Maitland, B. (1984), Concepts of Urban Design, New York: ST. Martin’s Press.
3. Hedman, R. and Jaszewski (1984). Fundamentals of Urban Design, Chicago: American Planning
Association.
4. Lang J. (2015). Urban Design: A Typology of Procedures and Products, London: Rouledge.
5. Robert, M & Greed, C. (2001). Approaching Urban Design: The Design Process, London: Longman.
6. Shirvani, H (1985), Urban Design Process, New York: Van Nostrand Reinhold.
7. (2000). By Design: Urban Design in The Planning System Toward Better Practice, London:
Commission for Architecture and Built Environment.

PENDUKUNG:
1. Barnett, J. (1974). Urban Design as Public Policy: Practical Methods For Improving Cities. New York:
Architectural Record Books.
2. Cuthbert, A.R.. (2003). Designing Cities: Critical Reading in Urban Design. Malden: Blackwell
Publishers Ltd..
3. Lang J. (1994). Urban Design: The American Experience, New York: Van Nostrand Reinhold.
4. Moughtin, C. (1996). Urban Design Green Dimensions, Oxford: Architectural Press.
5. Moughtin, C. (1999). Urban Design Ornament and Decoration, Oxford: Architectural Press.
6. Moughtin, C. (2003). Urban Design Method and Techniques (2nd ed). Oxford: Architectural Press.
7. Moughtin, C. (2003). Urban Design Street and Square (3nd ed), Oxford: Architectural Press.

PROGRAM STUDI SARJANAARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Anda mungkin juga menyukai