ABSTRAK
Identitas kota tidak secara langsung tercipta begitu saja namun terbentuk melalui tahapan dan proses
yang begitu lama sehingga melekat dalam persepsi dan pemahaman masyarakat atau pengunjung
dalam menilai image kota tersebut. Terdapat lima kategori elemen yang digunakan orang untuk
menyusun kesadaran atas image kawasan yakni: paths, edges, districts, nodes, dan landmarks (Lynch,
1981). Citra Raya Tangerang adalah kawasan perumahan berskala besar yang dibangun oleh
perusahaan pengembang swasta Ciputra Group namun memiliki persaingan pasar dengan
pengembang lainnya, sehingga menyebabkan perlunya city branding sebagai pemikat pasar. Citra
Raya Tangerang mengalami re-branding dari “Citra Raya Kota Nuansa Seni” menjadi “Citra Raya
Eco Culture” pada tahun 2011. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pengaruh perubahan
city branding pada dua koridor utama kawasan perumahan berskala besar di Citra Raya Tangerang
yang berupa jalan primer pada kedua area berbeda di kawasan yang lama dan baru melalui pendekatan
citra kota Kevin Lycnh (1960) yakni: paths, edges, districts, nodes, dan landmark. Hasil analisis
menemukan adanya pengaruh perubahan city branding pada dua koridor dan city branding memiliki
peran penting dalam pembentukan wajah kota yang dapat dikenali dari penggunaan elemen-
elemennya. Kedua lokasi studi mempunyai karakter elemen wajah kota yang berbeda, namun tidak
terdapat hubungan kesamaan visual yang menyatukan keduanya.
1
PL4104 Teori Perencanaan Kelvin Narada Gunawan -15418063
dari sebuah lingkungan, setiap orang akan New York yang identik dengan “I Love
terbentuk gambaran citra (image) dalam New York”. Kawasan perumahan berskala
hubungan fisik antara satu lingkungan besar Citra Raya Tangerang juga memiliki
dengan yang lainnya (Mahendra, 2019). city branding yang menjadi identitasnya
Menurut Kevin Lynch (1981) terdapat lima yakni “Citra Raya Kota Nuansa Seni” pada
kategori elemen yang digunakan orang tahun 1994 hingga 2011 dan pada tahun
untuk menyusun kesadaran atas image 2011 berubah menjadi “Citra Raya Eco
kawasan yaitu: paths, edges, districts, Culture”.
nodes, dan landmarks.
City branding “Citra Raya Kota Nuansa
Citra Raya Tangerang adalah kawasan Seni” menekankan identitas Citra Raya
perumahan berskala besar yang dibangun Tangerang yang terbentuk dari seni.
oleh perusahaan pengembang swasta Implementasi dari identitas tersebut adalah
Ciputra Group dengan luas pengembangan ruang jalan dan open space sebagai pusat
sebesar 2.760 Ha, dibangun sejak tahun ekspresi seni bagi residen, baik di ruang
1994, berlokasi di dua kecamatan yakni kawasan maupun lingkungan dalam cluster,
Kecamatan Cikupa dan Kecamatan perabot jalan dengan patung sebagai
Panongan, Kabupaten Tangerang (Citra implementasi seni, pemberian nama cluster
Raya Tangerang, 2019). Pengembangan dengan tema seni, hingga kerjasama dengan
kota terpadu Citra Raya Tangerang seniman nasional dalam pembentukan
memiliki fokus pengembangan yakni wajah kota. Sedangkan city branding “Citra
landed housing dan sesuai dengan RTRW Raya Eco Culture” menekankan identitas
Kabupaten Tangerang 2011-2031, Citra Raya Tangerang yang
peruntukan lahan di Citra Raya Tangerang mengembangkan kawasan berwawasan
adalah permukiman dengan kepadatan lingkungan yang livable dan sustainable.
sedang dan rendah. Implementasi dari identitas tersebut adalah
penggunaan material yang ramah
Dalam pengembangan kawasan perumahan lingkungan, adanya analisis jalur angin dan
berskala besar Citra Raya Tangerang, matahari yang diimplementasikan pada
pengembang Ciputra Group memiliki desain rumah, program pemanfaatan
persaingan pasar dengan pengembang limbah dan air hujan kembali, dan adanya
lainnya seperi Summarecon, Paramount program keterlibatan dan edukasi residen.
Land, Alam Sutera, hingga BSD City, Perubahan city branding dari yang awalnya
menyebabkan perlunya city branding “Citra Raya Kota Nuansa Seni” menjadi
sebagai pemikat pasar. Adapun city “Citra Raya Eco Culture” pada tahun 2011
branding adalah strategi dari praktik disebabkan oleh dua faktor utama, yakni
pemasaran yang dipakai oleh perencana program penyesuaian terhadap krisis
kota untuk meningkatkan data saing kota moneter dimana produk cluster rumah kecil
dalam persaingan pasar dengan sebagai penjualan utama dan upaya Ciputra
membangun diferensiasi dan memperkuat Group supaya tetap bertahan di tengah
identitas kotanya (Yamanda & Salamah, persaingan pasar diantara pengembang
2014). Umumnya, city branding berbentuk swasta lainnya (Dwinanda, 2015).
slogan seperti Kota Singapura yang identik
dengan “Uniquely Singapore” dan Kota
2
PL4104 Teori Perencanaan Kelvin Narada Gunawan -15418063
3
PL4104 Teori Perencanaan Kelvin Narada Gunawan -15418063
4
PL4104 Teori Perencanaan Kelvin Narada Gunawan -15418063
2. Edge (tepian) adalah elemen dengan jelas (Layton & Latham, 2021) dan dapat
bentuk linear yang tidak dilihat sebagai dilihat homogen (Nassar, 2015).
path. Edge berada pada batas antara dua
kawasan tertentu dan berfungsi sebagai
pemutus linear, misalnya tembok, pantai,
batasan lintasan kereta api, ataupun
topografi. Adapun edge bersifat sebagai
referensi daripada elemen sumbu (Amin,
Gambar 6. District events
2014) yang sifatnya adalah koordinasi
Sumber: Lynch, 1981
(Ashihara, 1992)
5. Nodes (simpul) adalah elemen yang
bererpa simpul atau lingkaran daerah yang
strategis di mana arah atau aktivitasnya
saling bertemu ataupun bersilangan.
Simpul ini juga memungkinkan perubahan
dari satu aktivitas ke arah aktivitas lain.
Contoh dari simpul misalnya adalah
Gambar 4. Elemen edge pada waterfront Kota persimpangan lalu lintas, teminal, stasiun,
Boston
ataupun lapangan terbang (Carmona,
Sumber: Lynch, 1981
2010).
3. Path (jalur) adalah elemen yang paling
penting dalam citra kota menurut Lynch
(1981). Jika identitas elemen ini tidak jelas
maka sebagian besar orang akan meragukan
rute-rute sirkulasi tersebut. Contoh dari
elemen ini yakni jalan, gang utama, hingga
lintasan kereta api Gambar 6. Elemen simpul
Sumber: Lynch, 1981
3. Metode
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai
paradigma dan metode serta lingkup dan
wilayah penelitian.
Gambar 5. Elemen path
Sumber: Lynch, 1981 3.1 Paradigma dan Metode
5
PL4104 Teori Perencanaan Kelvin Narada Gunawan -15418063
6
PL4104 Teori Perencanaan Kelvin Narada Gunawan -15418063
garis, site plan dan block plan serta Jalur ROW 40, ROW 32,
peta wilayah studi yang berkaitan Kendaraan material material
Bermotor finishing aspal finishing beton,
dan terdapat terdiri atas dua
c. Pelaksanaan penelitian
paving block di jalru yang
area bundaran, dipisahkan oleh
Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan median jalan,
terdiri atas dua
langkah-langkah pengambilan data di jalur yang
dimana masing
lapangan yaitu: masing
dipisahkan oleh
memiliki 2 lajur
median jalan di
• Mengidentifikasi elemen-elemen mana masing
fisik dalam bentuk, peletakan, masing
memiliki 3 jalur
fungsi dan kondisi. Mengolah Jalur Sepeda Berada di Berada di
keterkaitan antara fisik dan aktivitas Rumaja, sebagai Ruwasja,
bagian dari bersama jalan
serta hubungannnya dengan citra ruang pada pedestrian,
kota badan jalan, material paving
menggunakan block
• Menentukan temuan masalah dari garis marka
fenomena lapangan dan berusaha jalan
7
PL4104 Teori Perencanaan Kelvin Narada Gunawan -15418063
8
PL4104 Teori Perencanaan Kelvin Narada Gunawan -15418063
9
PL4104 Teori Perencanaan Kelvin Narada Gunawan -15418063
10
PL4104 Teori Perencanaan Kelvin Narada Gunawan -15418063
Pusat aktivitas kuliner: Cifest
4.5 Landmark
Elemen yang memiliki bentuk visual yang
menonjol dari suatu kota yang membantu
orang untuk mengorientasikan diri di dalam
Tipikal bundaran kota (Lynch, 1981) dan membantu
mengenali suatu kawasan (Neal, et al.,
2015).
Tabel 3. Hasil identifikasi elemen landmark
Gambar 20. Visualisasi dan foto elemen nodes pada Entrance Terwakili oleh Tidak ada
koridor lama Statement gerbang utama
Sumber: Google street view dan hasil analisis, 2021 kawasan,
dengan bentuk
yang berbeda
Pada koridor lama, terlihat konsentrasi
dan ukuran
pusat-pusat aktivitas terletak menyebar dan yang besar
node hijau di persimpangan jalan berfungsi dibandingkan
bangunan di
sebagai perkuatan estetika kota.
sekitarnya
Tipikal bundaran
Sculpture Terdapat Tidak ada
sculpture pada
Pusat Entertainment: Eco
Plaza & Eco Clu setiap round-a-
bout dengan
bentuk, ukuran,
dan warna yang
mencolok,
terdapat
sculpture pada
side street
dengan ukuran
yang cukup
Pusat Aktivitas Taman
Tematik: Little Kyo besar dan
bentuk yang
unik
11
PL4104 Teori Perencanaan Kelvin Narada Gunawan -15418063
12
PL4104 Teori Perencanaan Kelvin Narada Gunawan -15418063
13
PL4104 Teori Perencanaan Kelvin Narada Gunawan -15418063
14