PERENCANAAN KOTA
Dosen :
Ir. Nia Kurniasih Pontoh, MT;
Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
Berikan contoh dan profil kota2 di Jawa Barat kawasan
status kota berdasarkan status administrasi
Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
Introduksi
Ruang Lingkup Perkuliahan
KULIAH 1
PL 3103 PERENCANAAN KOTA
Silabus Ringkas
Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
Tujuan Instruksional Umum
Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
Referensi
Catanesse, A.J. and Snyder, J.C (ed), 1988, Urban Planning, McGraw Hill,
New York.
Kaiser, Edward J. et.al (ed), 1995, Urban Land Use Planning, University of
Illinois Press, Urbana.
Devas, Nick and Rakodi, Carole (eds.), 1993. Managing Fast Growing
Cities : New Approach to Urban Planning and Management in
Developing World. Longman S.T, New York
Niessen, Nicole. Municipal Government in Indonesia : Policy, Law, and
Practice of Decentralization and Urban Spatial Planning, Research
School CNWS, 1999
Hartshorn, Truman Asa, 1992, Interpreting the City: An Urban
Geography, John Willey and Sons Inc., New York.
Potter, Robert B. & Lioyd-Evans, Sally, 1998, The City in Developing World.
Addison Wesley Longman Ltd., Essex.
Peraturan Perundangan yang berkaitan dengan Perencanaan Tata Ruang
Kota di Indonesia.
Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
URAIAN MATERI KULIAH
Introduksi ruang
lingkup kuliah:
1. Introduksi Ruang Lingkup Memahami terminologi-
terminologi dan peran
1 Perkuliahan, Pengertian- terminologi mendasar dalam K
perencanaan kota
pengertian terkait Kota dan perencanaan kota
dalam konteks
Perencanaan Kota
penataan ruang
Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
Definisi Kota Menurut JAMAN (1):
Pra Renaissance:
- Kota merupakan pemusatan permukiman yang merupakan
tempat kedudukan pusat kekuasaan (raja, kaisar, bangsawan)
- Permukiman bagi rakyat kecil yang mendapat perlindungan dari
penguasa setempat
Renaissance:
Kota merupakan lokasi tempat terjadi tukar menukar produksi
antara produsen, konsumen dan para tengkulak, dimana meru-
pakan lokasi strategis
(tepi laut, persimpangan,titik pergantian angkutan)
Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
Definisi Kota Menurut JAMAN (2):
Revolusi Industri:
- Pengertian kota didasarkan pada jumlah penduduknya
- Hal ini dikaitkan dengan banyaknya penemuan teknologi
yang menimbulkan arus urbanisasi dan pemusatan
penduduk
Tradisional:
- Suatu permukiman permanen dengan kepadatan tinggi dan
relatif luas yang dihuni oleh individu-individu yang secara
sosial heterogen
Modern:
Kota dilihat dari
- kriteria penyediaan fasilitas umum dan sosial,
- kriteria status administrasinya
- pola tata cara kehidupan masyarakatnya
Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
3. Pengertian Kota dilihat dari berbagai Aspek
(1) :
Fisik Suatu wilayah dengan wilayah terbangun (buit up area) yang lebih
padat dibandingkan dengan area sekitarnya
Statistik Suatu wilayah yang secara statistik besaran atau ukuran jumlah
penduduknya sesuai dengan batasan atau ukuran untuk kriteria
kota
Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
KOTA DITINJAU SECARA FISIK :
- Merupakan wilayah terbangun yang terletak saling
berdekatan/ terkonsentrasi, yang meluas dari pusatnya hingga
ke daerah pinggiran kota
- Wilayah yang didominasi oleh struktur binaan
(man made structure)
- Terdiri dari:
a. bangunan-bangunan dan kegiatan-kegiatan yang berada di
permukaan tanah, atau dekat dengan muka tanah
b. instalasi-instalasi di bawah permukaan tanah
c. kegiatan-kegiatan di dalam ruangan kosong di angkasa
Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
WADUK CIRATA
Cipeundeuy
G. Tangkuban Parahu
CIKALONG WETAN
% $
CIPEUNDEUY
%
STADIA PERKEMBANGAN
%
CISARUA
%
Padalarang
CIPATAT
Lembang
PARONGPONG
%
LEMBANG
KOTA/KAWASAN PERKOTAAN
%
%
NGAMPRAH
% %
PADALARANG SUKASARI
%
% CIMENYAN
KOTA CIMAHI
Jatinangor
% CILENGKRANG
BATUJAJAR %
Bandung-Cimahi
%
TANJUNGSARI
KOTA BANDUNG
RONGGA CIPONGKOR %
WADUK SAGULING
Cililin
%
CILILIN
%
MARGAASIH
MARGAHAYU
CILEUNYI
%
Rancaekek
JATINANGOR
% KABUPATEN SUMEDANG
% CIMANGGUNG
G. Krenceng
di Bandung Metropolitan Area
$
DAYEUHKOLOT %
% % RANCAEKEK
BOJONGSOANG
% CICALENGKA
%
SOLOKAN JERUK
SOREANG KATAPANG % %
%
%
% Banjaran
PAMEUNGPEUK
%
BALEENDAH
CIPARAY
%
CIKANCUNG NAGREG
%
GUNUNGHALU
SINDANGKERTA
Soreang % % Majala MAJALAYA
%
% PASEH
ARJASARI
ya
BANJARAN G. Mandalawangi
%
% $
% IBUN
%
CIMAUNG KABUPATEN BANDUNG
PASIRJAMBU %
CIWIDEY
% PACET
RANCABALI
%
Pangalengan
%
PANGALENGAN
%
WADUK CIRATA
KERTASARI CIKALONG WETAN
G. Tangkuban Parahu
$ G. Patuha $
Cipeundeuy
%
CIPEUNDEUY
%
%
CISARUA
%
%
1994
LEMBANG
G. Malabar CIPATAT PARONGPONG
$ %
Padalarang Lembang
%
NGAMPRAH
% %
PADALARANG SUKASARI
%
% CIMENYAN
KOTA CIMAHI % CILENGKRANG
BATUJAJAR %
%
TANJUNGSARI
KOTA BANDUNG
Jatinangor
Bandung-Cimahi
%
CILEUNYI
%
JATINANGOR
% KABUPATEN SUMEDANG
WADUK SAGULING MARGAASIH % CIMANGGUNG
%
RONGGA CIPONGKOR %
CILILIN MARGAHAYU G. Krenceng
Cililin $
DAYEUHKOLOT %
% RANCAEKEK
%
Rancaekek
BOJONGSOANG
% CICALENGKA
%
SOLOKAN JERUK
SOREANG KATAPANG % %
%
%
PAMEUNGPEUK BALEENDAH CIKANCUNG
CIPARAY NAGREG
% %
% %
GUNUNGHALU
Banjaran % % MAJALAYA
%
% PASEH
Soreang Majalaya
SINDANGKERTA ARJASARI
BANJARAN G. Mandalawangi
%
IBUN
% $
%
%
CIMAUNG KABUPATEN BANDUNG
PASIRJAMBU %
CIWIDEY
% PACET
RANCABALI
2001
%
%
PANGALENGAN
Pangalengan
%
KERTASARI
$ G. Patuha
G. Malabar
$
Unsur-unsur yang mempengaruhi Fisik Kota :
a. TOPOGRAFI TAPAK
b. BANGUNAN
c. STRUKTUR (bukan bangunan)
a. Jalur-jalur transportasi
b. Jaringan utilitas (air bersih, air kotor/drainase, listrik, telekomunikasi)
Keduanya membentuk pola penggunaan lahan
d. RUANG TERBUKA
e. KEPADATAN, dipengaruhi oleh:
a. Persentase KDB
b. KLB/ ketinggian bangunan
c. Kuantitas Ruang Terbuka / KDH
f. IKLIM
g. VEGETASI
h. KUALITAS ESTETIKA
Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
CITRA SATELIT
KOTA BANDUNG DAN SEKITARNYA
Foto Udara
Kawasan Braga -
Bandung
KOTADITINJAU
KOTA DITINJAU SECARA
SECARASOSIAL
SOSIAL:
Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
KOTA DITINJAU SECARA EKONOMI :
Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
Konsentrasi built up area
Masyarakat yang heterogen
Jumlah penduduk yang besar
K
A Memiliki pola hidup yang khusus
R
Pemusatan kegiatan non pertanian
A
K K Terdapat berbagai fasilitas umum dan fasilitas sosial
T O
E T Terdapat berbagai lembaga sosial, ekonomi dan politik
R A Struktur dicirikan dengan adanya ruang dan jalan kota
I
S merupakan pusat kegiatan ekonomi (industri, perdagangan)
T merupakan pusat jasa pelayanan bagi lingkungan perumahan
I
K Pusat penyebaran pengetahuan dan memiliki gaya hidup kota
Adanya sejumlah fungsi kegiatan kota, minimal seperti pasar, dsb
Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
Definisi Perkotaan (= Urban)
[Kawasan Perkotaan]
Daerah permukiman yang meliputi kota induk dan daerah pengaruh di luar
batas administratif nya yang berupa daerah pinggiran sekitarnya/ daerah
suburban.
Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
Kawasan Terbangun di Metropolitan Bandung
Definisi Penduduk Perkotaan
(BPS, Sensus 1980)
Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
• Dalam praktek : sukar untuk menerapkan kriteria
tersebut secara dogmatis,
Dikembangkan metodologi kombinasi
berdasarkan 3 kriteria
Nilai ranking 1 – 10 untuk tiap kriteria
> 23 : desa Urban
17 – 23 : desa marginal
< 17 : desa Rural
Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
AGLOMERASI DESA URBAN DI METROPOLITAN BANDUNG
Kawasan Perkotaan :
Di Kota Bontang, kawasan
perkotaan hanya merupakan
bagian kecil dari wilayah
administrasi Kota-nya
Kawasan perkotaan (KP) :
KP berstatus administratif Daerah Kota
KP yang merupakan bagian dari Daerah
Kabupaten
KP Baru yang merupakan hasil pembangunan
yang mengubah kawasan perdesaan menjadi KP
KP yang mempunyai bagian dari dua atau lebih
daerah yang berbatasan
Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
BEBERAPA TERMINOLOGI YANG TERKAIT DENGAN KOTA
Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
2. PRIMATE CITY
Kota Unggulan/Utama
Suatu kota dalam sebuah negara yang ukuran ( jumlah
penduduknya ) jauh lebih besar dari kota kedua terbesar di
negara tersebut; banyak ditemukan terutama di negara-negara
berkembang
3. METROPOLIS/METROPOLITAN
Merupakan ibukota suatu negara, propinsi atau daerah
Dapat juga dipakai sebagai sebutan untuk Kota Besar
4. METROPOLITAN AREA
Keseluruhan dari pusat dan daerah pinggiran kota serta daerah
sekitarnya (kota dan desa) yang masih terikat dan dipengaruhi
oleh kota tersebut.
Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
5. BOOM TOWN
Merupakan suatu kota yang bukan termasuk metropolitan dan
tumbuh karena adanya potensi / SDA / kegiatan yang
menyebabkan terjadi perkembangan secara mendadak.
Di Amerika, boom towns terjadi karena “energi” (Energy Related
Project).
Contoh di Indonesia : Bontang, Dumai, Lhoksumawe, Suralaya
Fase dalam Boom Towns :
Fase 1 : berkembang karena datangnya orang-orang
untuk mengembangkan potensi yang ada (yang
sifatnya sementara.
Fase 2 : datangnya orang-orang yang akan tinggal
permanen. Orang-orang inilah yang kemudian
memelihara kota dan menyebabkan timbulnya
kegiatan ekonomi baru
Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
Contoh Boom City :
Bontang, perkembangannya berawal dari potensi pengembangan SDA.
Kegiatan Industri kigas dan petrokimia menjadi faktor utama perkembangan
kota.
6. KOTA NON METROPOLITAN
Kota-kota kecil yang berkembang karena urban population yang
membutuhkan lahan yang luas
Terjadi di Amerika pada tahun 1970-an
Non Metropolitan terjadi karena :
1. “Reversal” (kembali lagi) dari metropolitan ke rural area
(urbanisasi)
2. “Spill over” (tumpahan/luberan) dari metropolitan
3. “Retirement” orang-orang yang mencari ketenangan /
kenyamanan di kota-kota kecil
7. SOCIALIZE CITY
Di negara sosialis
Tidak ada kepemilikan lahan oleh individu.
Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
8. CONURBATION
Merupakan perkembangan lanjutan dari suatu kota, yaitu pada
saat mulai bergabungnya satu kota dengan kota-kota lainnya di
daerah sekitarnya
Conurbation tidak harus disertai oleh penggabungan secara
politis (administrasi)
Gejala tersebut dapat terjadi oleh adanya suatu koridor
transportasi utama antara 2 kota atau lebih
Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
Wilayah (UU 26/2007 ttg Penataan Ruang):
Merupakan suatu kesatuan geografis beserta segenap unsur
terkait padanya, yg batas dan sistemnya ditentukan
berdasarkan aspek administrasi dan atau aspek fungsional
Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
PRINSIP PERENCANAAN :
Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
UNSUR – UNSUR RENCANA :
Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
Faktor yang berpengaruh dalam Perencanaan :
Landasan filsafah dan Ideologi
Motivasi dan tujuan yang merupakan dasar kebijaksanaan
Sumber daya alam, manusia, modal dan informasi
Teknologi dan Ilmu Pengetahuan
Personil trampil
Ruang dan waktu
Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
Perkembangan Perencanaan (1)
Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
Perkembangan Perencanaan (2)
*Awal Mula/Dahulu
Rencana A
Rencana D
Rancangan D
Hirarki Teritori Perencanaan
Perencanaan Individu
Perencanaan Keluarga
Perencanaan Kota :
Perencanaan Lingkungan
Penataan dan Pengaturan
Ruang Lingkup Kota yang
Perencanaan Kota
terbentuk oleh beberapa
lingkungan dan kawasan
Perencanaan Regional/Wilayah fungsional – city space
Perencanaan Nasional
Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
PROSES PERENCANAAN KOTA
Pengetahuan
Proses
tentang Kota
Perencanaan
(perencanaan pembangunan Kota
terutama pembangunan fisik)
PERENCANAAN KOTA
Lingkungan
Konsep Teoritis Filosofi (Fisik, Geografis, Politik
Pragmatik
Dan Metodologi Ideologis Ekonomi, dsb)
Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
TUJUAN PERENCANAAN KOTA :
• Membuat kota lebih teratur, indah dan efisien untuk
kepentingan seluruh masyarakat.
• Menyediakan berbagai kebutuhan penduduknya
• Melalui proses untuk menentukan tindakan masa depan yg
tepat, melalui urutan pilihan dengan memperhitungkan
sumberdaya yang tersedia
Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
Perencanaan Kota & Manajemen Kota
(Managing Fast Growing Cities – Nick D.R. Caroll, 1993)
PERENCANAAN KOTA :
lebih memperhatikan pada persiapan dan antisipasi kondisi kota
pada masa yang akan datang, dengan titik berat pada aspek spasial
dan tata guna lahan
MANAJEMEN KOTA :
lebih memperhatikan kegiatan yang akan segera dilakukan dengan
titik berat pada aspek intervensi dan pelayanan publik yang akan
berimplikasi pada kondisi kota secara keseluruhan
Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
PERMASALAHAN RENCANA KOTA :
Tidak sesuainya rencana dengan keadaan nyata disebabkan perubahan yang cepat
dalam dinamika masyarakat (sistem nilai dan kebutuhan masyarakat)
Kurangnya kemantapan dalam sistem koordinasi dalam melaksanakan rencana
kota secara menyeluruh dan terpadu
Inkonsistensi antara pembangunan kota dan rencana kota dimana keadaan
sosial budaya, sosial ekonomi, faktor eksternal (ex.: penanaman modal) dan
politik masih berperan besar terhadap keefektifan rencana kota
Faktor – faktor teknis :
a. Kualitas dan kuantitas data penunjang yang relatif masih lemah
b. Kurang lancarnya masukan dari bawah (dari masyarakat)
c. Kurang tanggapnya perencana kota terhadap masalah-masalah yang
sifatnya non fisik, perkembangan masyarakat, kelembagaan dan peraturan
perundangan
d. Masih kurangnya tenaga perencana kota terlatih (terutama daerah jauh
dari pusat)
Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
Pertumbuhan Kota dan
Permasalahannya
Pertumbuhan Kota
Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
Pertumbuhan Kota
terkait dengan Konsep Urbanisasi
Pertumbuhan suatu permukiman (desa)
menjadi Kota
Perpindahan penduduk dari desa ke kota
Kenaikan % penduduk perkotaan
Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
Peranan Ekonomi Kota
Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
Impilikasi Pertumbuhan Kota
Masalah Perkotaan (overview)
Excesive size
Overcrowding
Shortage of urban services
Slums and squatter settlements
Traffic congestion
Lack of social responsibility
Unemployment & underemployment
Racial & social issues
Westernization vs modernization
Environmental degradation
Urban expansion and loss of agricultural land
Administrative organization
Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
Pertumbuhan kota vs Perencanaan Kota
Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota