Anda di halaman 1dari 64

PL 3103

PERENCANAAN KOTA

Dosen :
Ir. Nia Kurniasih Pontoh, MT;

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota


SAPPK - Institut Teknologi Bandung - 2015
PERENCANAAN KOTA
KULIAH I
 Introduksi Ruang Lingkup Perkuliahan
 Pengertian Kota, Perkotaan, Kawasan Perkotaan
 Perencanaan Kota
 Pertumbuhan Kota & Permasalahannya

Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
Berikan contoh dan profil kota2 di Jawa Barat kawasan
status kota berdasarkan status administrasi

1.Kawasan Perkotaan yg merupakan bagian daerah kabupaten


2.Kawasan Perkotaan yg berstatus admistrasi daerah kota
3.Kawasan perkotaan baru yg merupakan hasil pembangunan yg
mengubah kaw pedesaan menjadi kaw perkotaan
4.Kaw perkotaan yang merupakan bagian dari2 atau lebih daerah
yg berbatasan
Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
• Perencanaan dibedakan berdasarkan
 Sifat tujuan perencanaan
 Lingkup aktivitas
 Hirarki fungsional
 Hirarki operasional

Urban Planning VS Urban manajemen


Berikan ilustrasi
Perencanaan kota sbg Perencanaan Publik…. Jelaskan!

Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
Introduksi
Ruang Lingkup Perkuliahan

KULIAH 1
PL 3103 PERENCANAAN KOTA
Silabus Ringkas

 Perkuliahan ini memberikan pemahaman


mengenai perencanaan kota baik sebagai
suatu konsep teoritis dan metodologis
maupun sebagai aspek praktis yang
berkembang dan dilaksanakan di Indonesia

Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
Tujuan Instruksional Umum

 Mahasiswa dapat memahami kerangka


konseptual mengenai perkembangan kota,
proses dan produk perencanaan kota, serta
permasalahan dan kebijakan pembangunan
kota di Indonesia

Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
Referensi
 Catanesse, A.J. and Snyder, J.C (ed), 1988, Urban Planning, McGraw Hill,
New York.
 Kaiser, Edward J. et.al (ed), 1995, Urban Land Use Planning, University of
Illinois Press, Urbana.
 Devas, Nick and Rakodi, Carole (eds.), 1993. Managing Fast Growing
Cities : New Approach to Urban Planning and Management in
Developing World. Longman S.T, New York
 Niessen, Nicole. Municipal Government in Indonesia : Policy, Law, and
Practice of Decentralization and Urban Spatial Planning, Research
School CNWS, 1999
 Hartshorn, Truman Asa, 1992, Interpreting the City: An Urban
Geography, John Willey and Sons Inc., New York.
 Potter, Robert B. & Lioyd-Evans, Sally, 1998, The City in Developing World.
Addison Wesley Longman Ltd., Essex.
 Peraturan Perundangan yang berkaitan dengan Perencanaan Tata Ruang
Kota di Indonesia.

Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
URAIAN MATERI KULIAH

Tujuan Instruksional Khusus Activity


Mg# Topik Sub Topik
(TIK) K/P/R/X/U

Introduksi ruang
lingkup kuliah:
1. Introduksi Ruang Lingkup Memahami terminologi-
terminologi dan peran
1 Perkuliahan, Pengertian- terminologi mendasar dalam K
perencanaan kota
pengertian terkait Kota dan perencanaan kota
dalam konteks
Perencanaan Kota
penataan ruang

Aspek historis dalam Mengetahui sejarah


2. K
perencanaan kota perkembangan kota.

Memahami dan mampu menilai


Perkembangan
positif dan negatif pendekatan-
2. Kota, Perkembangan kota, pendekatan dalam
3. pendekatan dalam K
dan Pendekatan perencanaan
perencanaan pembangunan
Perencanaan Kota pembangunan kota.
kota

Menguasi kecenderungan dan


Urbanisasi dan K
4. pola pertumbuhan kota beserta
pertumbuhan kota
dampaknya
Tujuan Instruksional Activity
Mg# Topik Sub Topik
Khusus (TIK) K/P/R/X/U

Memahami konsep dan


Konsep dan teori
teori yang berkaitan
5. perkembangan K
dengan perkembangan
kota
kota

3. Perkembangan, Perkembangan fisik Memahami kota dalam


Bentuk Struktur Kota kota konteks eksternal dalam K
6.
Kota dalam konstelasi lebih luas
konstelasi regional (sistem kota)

Struktur internal Memahami kota dalam


7. K
kota konteks internal
Tujuan Instruksional Activity
Mg# Topik Sub Topik
Khusus (TIK) K/P/R/X/U

8. UJIAN TENGAH SEMESTER U

Proses, prosedur Menguasai proses, K


9.
perencanaan kota prosedur perencanaan kota

Memahami jenis dan


Produk kedalaman produk
10. K
perencanaan kota perencanaan kota dalam
4. Proses, Produk
konteks Indonesia
Perencanaan Kota, dan
Berbagai Aspek Memahami peran
Intervensi dalam perencana kota dalam
Perencanaan Kota melakukan intervensi
Aspek tata ruang dalam proses perencanaan
11. dan manajemen kota K
lahan Menguasai prinsip-prinsip
dasar analisis fisik, sosial
dan ekonomi kota untuk
perencanaan kota
Tujuan Instruksional Activity
Mg# Topik Sub Topik
Khusus (TIK) K/P/R/X/U

4. Proses, Produk Aspek


12. Perencanaan Kota, dan pengembangan K
Berbagai Aspek ekonomi kota
Intervensi dalam
Perencanaan Kota Aspek
kelembagaan
13 K
dalam proses
perencanaan kota
Permasalahan,
tantangan dan Memahami permasalahan
kebijaksanaan dalam praktek merencana
5. Permasalahan,
pembangunan kota.
Kebijakan dan Praktek
14 kota Memahami kecenderungan K
Perencanaan Kota di
Permasalahan praktek perencanaan kota
Indonesia
dalam praktek dan tantangan bagi peran
perencanaan perencana kota
kota.di Indonesia
Pengertian Kota,Perkotaan, Kawasan
Perkotaan
Definisi Kota (= City)

 Tempat dimana konsentrasi penduduk lebih padat dari wilayah sekitarnya


karena terjadinya pemusatan kegiatan fungsional yang berkaitan dengan
kegiatan atau aktivitas penduduknya.

 Permukiman yang mempunyai berpenduduk relatif besar, luas areal


terbatas, pada umumnya bersifat non-agraris, kepadatan penduduk relatif
tinggi (Kamus Tata Ruang)

 Tempat sekelompok orang-orang dalam jumlah tertentu dan bertempat


tinggal dalam suatu wilayah geografis tertentu, cenderung berpola
hubungan rasional, ekonomis dan individualistis.

 Pusat permukiman dan kegiatan penduduk yang mempunyai batasan


wilayah administrasi yang diatur dalam peraturan perundangan, serta
permukiman yang telah memperlihatkan watak dan ciri kehidupan
perkotaan (Pemendagri No. 2/1987).

 Kota sebagai Daerah Otonom (>< Kabupaten)

Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
Definisi Kota Menurut JAMAN (1):

Pra Renaissance:
- Kota merupakan pemusatan permukiman yang merupakan
tempat kedudukan pusat kekuasaan (raja, kaisar, bangsawan)
- Permukiman bagi rakyat kecil yang mendapat perlindungan dari
penguasa setempat

Renaissance:
Kota merupakan lokasi tempat terjadi tukar menukar produksi
antara produsen, konsumen dan para tengkulak, dimana meru-
pakan lokasi strategis
(tepi laut, persimpangan,titik pergantian angkutan)

Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
Definisi Kota Menurut JAMAN (2):

Revolusi Industri:
- Pengertian kota didasarkan pada jumlah penduduknya
- Hal ini dikaitkan dengan banyaknya penemuan teknologi
yang menimbulkan arus urbanisasi dan pemusatan
penduduk
Tradisional:
- Suatu permukiman permanen dengan kepadatan tinggi dan
relatif luas yang dihuni oleh individu-individu yang secara
sosial heterogen
Modern:
Kota dilihat dari
- kriteria penyediaan fasilitas umum dan sosial,
- kriteria status administrasinya
- pola tata cara kehidupan masyarakatnya
Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
3. Pengertian Kota dilihat dari berbagai Aspek
(1) :

LINGKUP PENGERTIAN KOTA

Fisik Suatu wilayah dengan wilayah terbangun (buit up area) yang lebih
padat dibandingkan dengan area sekitarnya

Demografis Wilayah dimana terdapat konsentrasi penduduk yang dicerminkan


oleh jumlah dan tingkat kepadatan yang lebih tinggi dibandingkan
dengan keadaan di wilayah sekitarnya

Sosial Suatu wilayah dimana terdapat kelmpok-kelompok sosial


masyarakat yang heterogen (tradisional – modern, formal
informal, maju – terbelakang, dsb)

Geografis Suatu wilayah dengan wilayah terbangun yang lebih padat


dibandingkan dengan area sekitarnya
3. Pengertian Kota dilihat dari berbagai Aspek
(2) :

LINGKUP PENGERTIAN KOTA

Statistik Suatu wilayah yang secara statistik besaran atau ukuran jumlah
penduduknya sesuai dengan batasan atau ukuran untuk kriteria
kota

Ekonomi Suatu wilayah dimana terdapat kegiatan usaha yang sangat


beragam dengan dominasi di sektor non pertanian, seperti
perdagangan, perindustrian, pelayanan jasa, perkantoran,
pengangkutan, dll

Administrasi Suatu wilayah yang dibatasi oleh suatu garis batas


kewenangan administrasi pemerintah yang ditetapkan
berdasarkan peraturan perundang-undangan tertentu

Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
KOTA DITINJAU SECARA FISIK :
- Merupakan wilayah terbangun yang terletak saling
berdekatan/ terkonsentrasi, yang meluas dari pusatnya hingga
ke daerah pinggiran kota
- Wilayah yang didominasi oleh struktur binaan
(man made structure)
- Terdiri dari:
a. bangunan-bangunan dan kegiatan-kegiatan yang berada di
permukaan tanah, atau dekat dengan muka tanah
b. instalasi-instalasi di bawah permukaan tanah
c. kegiatan-kegiatan di dalam ruangan kosong di angkasa

Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
WADUK CIRATA
Cipeundeuy
G. Tangkuban Parahu
CIKALONG WETAN
% $
CIPEUNDEUY
%

STADIA PERKEMBANGAN
%
CISARUA
%

Padalarang
CIPATAT
Lembang
PARONGPONG
%
LEMBANG

KOTA/KAWASAN PERKOTAAN
%
%
NGAMPRAH
% %
PADALARANG SUKASARI
%
% CIMENYAN
KOTA CIMAHI
Jatinangor
% CILENGKRANG
BATUJAJAR %

Bandung-Cimahi
%
TANJUNGSARI

KOTA BANDUNG

RONGGA CIPONGKOR %
WADUK SAGULING
Cililin
%
CILILIN
%
MARGAASIH

MARGAHAYU
CILEUNYI
%

Rancaekek
JATINANGOR
% KABUPATEN SUMEDANG
% CIMANGGUNG
G. Krenceng
di Bandung Metropolitan Area
$
DAYEUHKOLOT %
% % RANCAEKEK
BOJONGSOANG
% CICALENGKA
%
SOLOKAN JERUK
SOREANG KATAPANG % %
%
%

% Banjaran
PAMEUNGPEUK
%
BALEENDAH
CIPARAY
%
CIKANCUNG NAGREG
%
GUNUNGHALU

SINDANGKERTA
Soreang % % Majala MAJALAYA
%
% PASEH
ARJASARI

ya
BANJARAN G. Mandalawangi
%
% $
% IBUN
%
CIMAUNG KABUPATEN BANDUNG
PASIRJAMBU %
CIWIDEY
% PACET

RANCABALI
%

Pangalengan
%
PANGALENGAN

%
WADUK CIRATA
KERTASARI CIKALONG WETAN
G. Tangkuban Parahu

$ G. Patuha $
Cipeundeuy
%

CIPEUNDEUY
%

%
CISARUA
%
%

1994
LEMBANG
G. Malabar CIPATAT PARONGPONG

$ %

Padalarang Lembang
%
NGAMPRAH
% %
PADALARANG SUKASARI
%
% CIMENYAN
KOTA CIMAHI % CILENGKRANG
BATUJAJAR %
%
TANJUNGSARI

KOTA BANDUNG
Jatinangor
Bandung-Cimahi
%
CILEUNYI
%
JATINANGOR
% KABUPATEN SUMEDANG
WADUK SAGULING MARGAASIH % CIMANGGUNG
%
RONGGA CIPONGKOR %
CILILIN MARGAHAYU G. Krenceng

Cililin $
DAYEUHKOLOT %
% RANCAEKEK
%

Rancaekek
BOJONGSOANG
% CICALENGKA
%
SOLOKAN JERUK
SOREANG KATAPANG % %
%
%
PAMEUNGPEUK BALEENDAH CIKANCUNG
CIPARAY NAGREG
% %
% %
GUNUNGHALU
Banjaran % % MAJALAYA
%
% PASEH

Soreang Majalaya
SINDANGKERTA ARJASARI
BANJARAN G. Mandalawangi
%

IBUN
% $
%
%
CIMAUNG KABUPATEN BANDUNG
PASIRJAMBU %
CIWIDEY
% PACET

RANCABALI

2001
%
%

PANGALENGAN

Pangalengan
%
KERTASARI

$ G. Patuha

G. Malabar

$
Unsur-unsur yang mempengaruhi Fisik Kota :
a. TOPOGRAFI TAPAK
b. BANGUNAN
c. STRUKTUR (bukan bangunan)
a. Jalur-jalur transportasi
b. Jaringan utilitas (air bersih, air kotor/drainase, listrik, telekomunikasi)
 Keduanya membentuk pola penggunaan lahan

d. RUANG TERBUKA
e. KEPADATAN, dipengaruhi oleh:
a. Persentase KDB
b. KLB/ ketinggian bangunan
c. Kuantitas Ruang Terbuka / KDH
f. IKLIM
g. VEGETASI
h. KUALITAS ESTETIKA

Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
CITRA SATELIT
KOTA BANDUNG DAN SEKITARNYA
Foto Udara
Kawasan Braga -
Bandung
KOTADITINJAU
KOTA DITINJAU SECARA
SECARASOSIAL
SOSIAL:

- merupakan konsentrasi penduduk yang membentuk suatu


komunitas yang pada awalnya bertujuan untuk meningkatkan
produktivitas melalui konsentrasi dan spesialisasi tenaga kerja
dan meningkatkan adanya diversitas intelektual, kebudayaan
dan kegiatan rekreatif di kota-kota

- aspek yang berpengaruh:


a. Besaran dan Komposisi penduduk
b. Keruangan

Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
KOTA DITINJAU SECARA EKONOMI :

- memiliki fungsi sebagai penghasil produksi barang dan jasa,


untuk mendukung kehidupan penduduknya.
- Ekonomi perkotaan dapat ditinjau dari 3 bagian:
a. Ekonomi Pemerintahan
b. Ekonomi Swasta
c. Ekonomi Khusus

Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
Konsentrasi built up area
Masyarakat yang heterogen
Jumlah penduduk yang besar
K
A Memiliki pola hidup yang khusus
R
Pemusatan kegiatan non pertanian
A
K K Terdapat berbagai fasilitas umum dan fasilitas sosial
T O
E T Terdapat berbagai lembaga sosial, ekonomi dan politik
R A Struktur dicirikan dengan adanya ruang dan jalan kota
I
S merupakan pusat kegiatan ekonomi (industri, perdagangan)
T merupakan pusat jasa pelayanan bagi lingkungan perumahan
I
K Pusat penyebaran pengetahuan dan memiliki gaya hidup kota
Adanya sejumlah fungsi kegiatan kota, minimal seperti pasar, dsb

Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
Definisi Perkotaan (= Urban)
[Kawasan Perkotaan]

 Daerah permukiman yang meliputi kota induk dan daerah pengaruh di luar
batas administratif nya yang berupa daerah pinggiran sekitarnya/ daerah
suburban.

 Kawasan Perkotaan (>< Kawasan Perdesaan)


Kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan
susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan,
pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial,
dan kegiatan ekonomi (UUPR 92).

 Kawasan Perkotaan adalah aglomerasi kota-kota dengan daerah sekitarnya


yang memiliki sifat kekotaan; dapat melebihi batas politik/administrasi
dari kota yang bersangkutan

Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
Kawasan Terbangun di Metropolitan Bandung
Definisi Penduduk Perkotaan
(BPS, Sensus 1980)

Kriteria definisi optimal DESA-URBAN


• Kepadatan penduduk : suatu desa dengan kepadatan penduduk 5000
orang per-km2 didefinisikan sbg kota
• Persen rumah tangga pertanian : suatu desa yang kurang dari 25 % rumah
tangganya berusaha dalam bidang pertanian, didefinisikan sebagai kota
• Jumlah fasilitas kota : suatu desa yang memiliki 8 atau lebih jenis fasilitas
(dari maksimum 14 : kend. umum bermotor, bioskop, SD, SLP, SLA, klinik,
klinik bersalin, puskesmas, kantor pos, bank, pasar tertutup, daerah
pertokoan, asrama atau hotel, dan tempat penyewaan alat pesta)
didefinisikan sebagai kota.

Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
• Dalam praktek : sukar untuk menerapkan kriteria
tersebut secara dogmatis,
 Dikembangkan metodologi kombinasi
berdasarkan 3 kriteria
Nilai ranking 1 – 10 untuk tiap kriteria
> 23 : desa Urban
17 – 23 : desa marginal
< 17 : desa Rural

Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
AGLOMERASI DESA URBAN DI METROPOLITAN BANDUNG
Kawasan Perkotaan :
Di Kota Bontang, kawasan
perkotaan hanya merupakan
bagian kecil dari wilayah
administrasi Kota-nya
 Kawasan perkotaan (KP) :
KP berstatus administratif Daerah Kota
KP yang merupakan bagian dari Daerah
Kabupaten
KP Baru yang merupakan hasil pembangunan
yang mengubah kawasan perdesaan menjadi KP
KP yang mempunyai bagian dari dua atau lebih
daerah yang berbatasan

Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
BEBERAPA TERMINOLOGI YANG TERKAIT DENGAN KOTA

1. NEW TOWN (KOTA BARU)


 Gejala yang terjadi pada abad 19, merupakan hasil penukaran
dari perencanaan kota komprehensif dengan tingkat
kemandirian yang didasari pada pembangunan sektor
ekonomi (tempat kerja)
 Merupakan pemecahan masalah kota yang menyangkut
redistribusi penduduk ke wilayah sekitarnya yang lebih
nyaman untuk tempat tinggal
 Pertama kali diperkenalkan di Inggris (dengan konsep The
Garden City)

Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
2. PRIMATE CITY
 Kota Unggulan/Utama
 Suatu kota dalam sebuah negara yang ukuran ( jumlah
penduduknya ) jauh lebih besar dari kota kedua terbesar di
negara tersebut; banyak ditemukan terutama di negara-negara
berkembang
3. METROPOLIS/METROPOLITAN
 Merupakan ibukota suatu negara, propinsi atau daerah
 Dapat juga dipakai sebagai sebutan untuk Kota Besar

4. METROPOLITAN AREA
 Keseluruhan dari pusat dan daerah pinggiran kota serta daerah
sekitarnya (kota dan desa) yang masih terikat dan dipengaruhi
oleh kota tersebut.

Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
5. BOOM TOWN
 Merupakan suatu kota yang bukan termasuk metropolitan dan
tumbuh karena adanya potensi / SDA / kegiatan yang
menyebabkan terjadi perkembangan secara mendadak.
 Di Amerika, boom towns terjadi karena “energi” (Energy Related
Project).
 Contoh di Indonesia : Bontang, Dumai, Lhoksumawe, Suralaya
 Fase dalam Boom Towns :
Fase 1 : berkembang karena datangnya orang-orang
untuk mengembangkan potensi yang ada (yang
sifatnya sementara.
Fase 2 : datangnya orang-orang yang akan tinggal
permanen. Orang-orang inilah yang kemudian
memelihara kota dan menyebabkan timbulnya
kegiatan ekonomi baru

Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
Contoh Boom City :
Bontang, perkembangannya berawal dari potensi pengembangan SDA.
Kegiatan Industri kigas dan petrokimia menjadi faktor utama perkembangan
kota.
6. KOTA NON METROPOLITAN
 Kota-kota kecil yang berkembang karena urban population yang
membutuhkan lahan yang luas
 Terjadi di Amerika pada tahun 1970-an
 Non Metropolitan terjadi karena :
1. “Reversal” (kembali lagi) dari metropolitan ke rural area
(urbanisasi)
2. “Spill over” (tumpahan/luberan) dari metropolitan
3. “Retirement” orang-orang yang mencari ketenangan /
kenyamanan di kota-kota kecil
7. SOCIALIZE CITY
 Di negara sosialis
 Tidak ada kepemilikan lahan oleh individu.

Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
8. CONURBATION
 Merupakan perkembangan lanjutan dari suatu kota, yaitu pada
saat mulai bergabungnya satu kota dengan kota-kota lainnya di
daerah sekitarnya
 Conurbation tidak harus disertai oleh penggabungan secara
politis (administrasi)
 Gejala tersebut dapat terjadi oleh adanya suatu koridor
transportasi utama antara 2 kota atau lebih

9. SUPER CONURBATION / MEGALOPOLIS


 Adalah conurbation raksasa dengan penduduk paling sedikit 12
juta jiwa

Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
 Wilayah (UU 26/2007 ttg Penataan Ruang):
Merupakan suatu kesatuan geografis beserta segenap unsur
terkait padanya, yg batas dan sistemnya ditentukan
berdasarkan aspek administrasi dan atau aspek fungsional

Secara konsepsual terdiri dari wilayah homogen, nodal,


administratif dan wilayah perencanaan

Wilayah yg bersifat fungsional sering digunakan terminologi


Kawasan
Perencanaan Kota
PERENCANAAN :

 Perencanaan adalah proses yang kontinyu, yang menyangkut


pengambilan keputusan atau pilihan mengenai bagaimana memanfaatkan
sumberdaya yang ada semaksimal mungkin guna mencapai tujuan-tujuan
tertentu di masa depan

 Suatu rangkaian kerja untuk merumuskan sesuatu yang didasari


oleh suatu pola tindakan yang definitif, yang menurut
pertimbangan yang sistematis akan dapat membawa keuntungan
tetapi dengan anggapan bahwa akan ada tindakan selanjutnya
yang akan merupakan kegiatan sistematis lainnya.\

 Perencanaan Kota : Kegiatan penyusunan rencana kota, yang


dimaksudkan untuk mewujudkan peningkatan kualitas lingkungan
kehidupan dan penghidupan masyarakat kota dalam mencapai
kesejahteraan

Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
PRINSIP PERENCANAAN :

 Pengambilan keputusan untuk menentukan pilihan


 Suatu penetapan pengagihan sumber daya (resources allocation)
 Suatu penetapan dan usaha pencapaian sasaran dan tujuan pembangunan (setting up goals and objectives)
 Suatu pencapaian keadaan yang lebih baik di masa yang akan datang, yaitu:
a. dapat membuat perkiraan yang baik dan menjabarkannya dalam
suatu penjadwalan yang berurutan (sequential) sesuai dengan
kebutuhan dan sumber daya yang mendukungnya
b. Pelaksanaan pentahapan untuk mencapai tujuan masa mendatang
disusun dalam urutan kegiatan yang logis, rasional dan tertata
secara bertahap, berurutan.

Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
UNSUR – UNSUR RENCANA :

 Unsur keinginan, cita-cita


 Unsur tujuan dan motivasi
 Unsur sumber daya (alam, manusia, modal dan informasi)
 Unsur upaya ‘hasil guna’ dan ‘daya guna’
 Unsur ruang dan waktu

Jalur Kecenderungan Jalur Cita-cita/Rencana

Keadaan Masa Keadaan Masa Keadaan Masa


Lalu Kini Datang
Penyusunan rencana tidak hanya mempertimbangkan apa yang dibutuhkan di masa datang
juga harus melihat pengalaman dan kecenderungan yang berkem-bang sejak masa lalu

Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
Faktor yang berpengaruh dalam Perencanaan :
 Landasan filsafah dan Ideologi
 Motivasi dan tujuan yang merupakan dasar kebijaksanaan
 Sumber daya alam, manusia, modal dan informasi
 Teknologi dan Ilmu Pengetahuan
 Personil trampil
 Ruang dan waktu

Syarat – syarat suatu Rencana :


 Logis, masuk akal, harus dapat dimengerti
 Luwes (flexible), mampu mengikuti arus/perkembangan
 Objektif dalam arti menyangkut kepentingan umum maupun tertentu
 Memperhatikan kendala dan limitasi baik fisik maupun sosial
 Merupakan proses yang terjadi terus menerus

Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
Perkembangan Perencanaan (1)

Pada mulanya dikaitkan dengan pekerjaan yang menghasilkan


produk fisik yang statis
(lebih ditekankan pada perencanaan fisik dan estetika)

Rencana merupakan perumusan cita-cita/keinginan masa yang akan datang


yang lebih terbatas (mikro)

Pada perkembangannya, perencanaan dihubungkan dengan upaya


untuk merumuskan cita-cita dalam arti yang lebih baik di masa
yang akan datang
Rencana merupakan rumusan keinginan/cita-cita yang lingkupnya
menyeluruh dan luas

Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
Perkembangan Perencanaan (2)
*Awal Mula/Dahulu
Rencana A

Proses Proses Rencana B


Perancangan Rancangan Perencanaan
Rencana C

Rencana D

*Saat ini - … Rancangan A

Proses Proses Rancangan B


Perencanaan Rencana Perancangan
Rancangan C

Rancangan D
Hirarki Teritori Perencanaan

Perencanaan Individu

Perencanaan Keluarga

Perencanaan Kota :
Perencanaan Lingkungan
Penataan dan Pengaturan
Ruang Lingkup Kota yang
Perencanaan Kota
terbentuk oleh beberapa
lingkungan dan kawasan
Perencanaan Regional/Wilayah fungsional – city space

Perencanaan Nasional

Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
PROSES PERENCANAAN KOTA

Pengetahuan
Proses
tentang Kota

Perencanaan
(perencanaan pembangunan Kota
terutama pembangunan fisik)

Hasil DESIGN, berupa


Tindakan kebijaksanaan

PERENCANAAN KOTA

Lingkungan
Konsep Teoritis Filosofi (Fisik, Geografis, Politik
Pragmatik
Dan Metodologi Ideologis Ekonomi, dsb)

Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
TUJUAN PERENCANAAN KOTA :
• Membuat kota lebih teratur, indah dan efisien untuk
kepentingan seluruh masyarakat.
• Menyediakan berbagai kebutuhan penduduknya
• Melalui proses untuk menentukan tindakan masa depan yg
tepat, melalui urutan pilihan dengan memperhitungkan
sumberdaya yang tersedia

CAKUPAN PENATAAN RUANG KOTA :

 Perencanaan Tata Ruang Kota


 Pemanfaatan Ruang Kota
 Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kota

Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
Perencanaan Kota & Manajemen Kota
(Managing Fast Growing Cities – Nick D.R. Caroll, 1993)

 PERENCANAAN KOTA :
lebih memperhatikan pada persiapan dan antisipasi kondisi kota
pada masa yang akan datang, dengan titik berat pada aspek spasial
dan tata guna lahan

 MANAJEMEN KOTA :
lebih memperhatikan kegiatan yang akan segera dilakukan dengan
titik berat pada aspek intervensi dan pelayanan publik yang akan
berimplikasi pada kondisi kota secara keseluruhan

Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
PERMASALAHAN RENCANA KOTA :
 Tidak sesuainya rencana dengan keadaan nyata disebabkan perubahan yang cepat
dalam dinamika masyarakat (sistem nilai dan kebutuhan masyarakat)
 Kurangnya kemantapan dalam sistem koordinasi dalam melaksanakan rencana
kota secara menyeluruh dan terpadu
 Inkonsistensi antara pembangunan kota dan rencana kota dimana keadaan
sosial budaya, sosial ekonomi, faktor eksternal (ex.: penanaman modal) dan
politik masih berperan besar terhadap keefektifan rencana kota
 Faktor – faktor teknis :
a. Kualitas dan kuantitas data penunjang yang relatif masih lemah
b. Kurang lancarnya masukan dari bawah (dari masyarakat)
c. Kurang tanggapnya perencana kota terhadap masalah-masalah yang
sifatnya non fisik, perkembangan masyarakat, kelembagaan dan peraturan
perundangan
d. Masih kurangnya tenaga perencana kota terlatih (terutama daerah jauh
dari pusat)

Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
Pertumbuhan Kota dan
Permasalahannya
Pertumbuhan Kota

 Perubahan ukuran/besaran perkotaan, baik ditinjau


dari aspek demografis maupun fisik.
 Kota berdasarkan ukurannya :
 Kota Raya > 1.000.000
 Kota Besar 500.000 - 1.000.000
 Kota Sedang 100.000 - 500.0000
 Kota Kecil < 100.000

Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
Pertumbuhan Kota
 terkait dengan Konsep Urbanisasi
 Pertumbuhan suatu permukiman (desa)
 menjadi Kota
 Perpindahan penduduk dari desa ke kota
 Kenaikan % penduduk perkotaan

 Urbanisasi = Pertumbuhan perkotaan


 jika Lpp perkotaan = Lpp perdesaan

 Jika Lpp perkotaan > Lpp perdesaan


 Urbanisasi ( % Penduduk perkotaan )
Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
 Di negara Maju :
Urbanisasi = f (perk. ekonomi) = f (industrialisasi)

 Di negara Sedang Berkembang :


 Urbanisasi tidak selalu berbarengan dengan industrialisasi
(hanya urbanisasi demografis)
 Kecepatan urbanisasi >> di negara-negara maju
(Oveurbanization; Psedourbanization)
 Urbanisasi tidak berlangsung merata di semua ukuran
kota, tapi hanya di kota-kota besar
 Fenomena primate city

Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
Peranan Ekonomi Kota

• 50 – 60 % GDP digerakkan oleh kegiatan ekonomi di


kawasan perkotaan :
– industri
– perdagangan
– jasa-jasa
• Pertumbuhan kota
 perubahan/pergeseran struktur ekonomi :
• Pertanian/primer  Industri (sekunder)
• Industri  Jasa (tersier)

Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
Impilikasi Pertumbuhan Kota
 Masalah Perkotaan (overview)
 Excesive size
 Overcrowding
 Shortage of urban services
 Slums and squatter settlements
 Traffic congestion
 Lack of social responsibility
 Unemployment & underemployment
 Racial & social issues
 Westernization vs modernization
 Environmental degradation
 Urban expansion and loss of agricultural land
 Administrative organization
Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota
Pertumbuhan kota vs Perencanaan Kota

 Perencanaan kota merupakan intervensi


terhadap kecenderungan pertumbuhan kota
 Perencanaan kota : lebih bersifat antisipatif
dari pada reaktif terhadap masalah perkotaan

Kuliah I
PL 3103 Perencanaan Kota

Anda mungkin juga menyukai