Graha”, Magetan
Oleh Johan Wahyudi, NIM 16073000010, Mahasiswa Pascasarjana Program Studi Arsitektur Universitas
Merdeka Malang
LATAR BELAKANG
Pendopo Kabupaten Magetan atau sering disebut “Pendopo Surya Graha” adalah sebuah kawasan
yang digunakan untuk mewadahi kegiatan keseharian Bupati Magetan dalam aktifitasnya seperti kegiatan
kerja atau rapat sehari-hari yang tidak dilakukan di Kantor Pemkab, menerima tamu non formil serta
kegiatan tinggal bersama keluarga dan lain-lain.
Pra Rancangan Pendopo Surya Graha sudah mulai dilakukan pada awal tahun 2002 dengan
melakukan perombakaan besar-besaran terhadap bangunan-bangunan yang ada baik yang masih
berhubungan dengan konsep pendopo maupun terhadap bangunan-bangunan yang sama sekali berbeda
penggunaannya. Hal tersebut bisa dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 1 : Existing Pendopo Surya Graha Gambar 2 : Site Plan Pendopo Surya Graha
Pada gambar 1 di atas, bangunan utama yang akan dipertahankan adalah Pendopo, Ruang Kerja dan
Rumah Tinggal Bupati, sedangkan bangunan yang dihilangkan adalah Kantor Dharma Wanita, Panti PKK
dan Kantor Bangdes.
Mengingat ketersediaan anggaran yang terbatas, maka proses Pembangunan Pendopo Surya Graha
dilakukan melalui beberapa tahap yaitu mulai tahun anggaran 2002 sampai dengan tahun anggaran 2004
atau 3 (tiga) tahun anggaran. Pada tahun anggaran 2002 telah direncanakan untuk membangun bangunan
pendopo, yang selanjutnya dilengkapi dengan kegiatan-kegiatan lainnya sebagai sarana penunjang
kegiatan pada prioritas berikutnya. Untuk itulah Pemerintah Kabupaten Magetan merencanakan dalam
tahun anggaran 2003 dan 2004 akan dilengkapi dengan bangunan kerja, bangunan ruang makan dan
rumah tinggal Bupati yang representatip dan berwibawa.
Bangunan pendopo secara garis besar mengacu pada arsitektur tradisional jawa, seperti terlihat di
gambar di bawah ini.
Sesuai rencana awal, pada tahun 2003 dimulailah pembangunan gedung-gedung yang lain
diantaranya Gedung Kerja Bupati, Gedung Ruang Makan dan Dapur, dan Rumah Tinggal Bupati. Akan
tetapi ketika pekerjaan pembangunan sedang dalam proses berjalan, muncullah permasalahan-
permasalahan yaitu diantaranya:
Dokumen teknis khususnya gambar arsitektur dianggap tidak ada kesesuaian dengan bangunan
pendopo yang sudah terbangun,
Pola tata ruang dan besaran ruang kurang sesuai dengan kebutuhan yang ada, dan
Arsitek utama yang ditugaskan menyatakan mengundurkan diri.
TUJUAN PERENCANAAN
Dari permasalahan-permasalahan di atas, maka tujuan dari review desain ini adalah:
Merencanakan ulang arsitektur bangunan yang sedang terbangun agar menyatu dengan
arsitektur bangunan pendopo,
Menambah maupun mengurangi ruang-ruang yang sudah direncanakan dan terbangun dengan
cara membongkar menyesuaikan kebutuhan ruang,
Menambah gedung baru sehingga berpengaruh pada tata massa bangunan, dan
Merencanakan kembali lansekap yang belum ada dokumen teknisnya.
DESKRIPSI TEMA
Tema yang diusung dari review desain ini adalah:
Guna menunjang keinginan Pemerintah Kabupaten untuk menjadikan Pendopo sebagai wajah kota
pencerminan budaya dan adat masyarakat Jawa Timur khususnya Magetan, maka perencanaan harus
diarahkan pada pemilihan-pemilihan bentuk arsitektur yang bercirikan khas Jawa Timur. Namun karena
kota Magetan berada pada perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, maka perlu ditampung pengaruh
budaya Jawa Tengah yang ikut mewarnai arsitektur bangunan yang direncanakan. Pengembangan
perancangan Pendopo dibuat secara optimal, namun tetap mempertimbangkan unsur-unsur efisiensi dan
melibatkan sebanyak mungkin bahan-bahan lokal.
Bangunan pendopo dengan luas lahan yang terbatas serta daya tampung yang cukup besar
mengharuskan pemikiran ke arah efisiensi ruang dengan filosopi ruang terbuka, menghindarkan adanya
ruang yang dibatasi dengan dinding-dinding pembatas ruang. Pendopo terbuka dengan bentuk simetri
akan memberikan kesan monumental, terlebih lagi dengan perkuatan main entrance dengan kanopi yang
bergaya arsitektur khas dan penunjangan 4 (empat) soko guru sebagai lambang tradisional pendopo akan
merupakan pilihan yang tepat dan akan memberikan kesan yang sangat indah.
Pengaturan selasar yang cukup lebar yang akan menghubungkan pendopo dengan bangunan-
bangunan lainnya di kompleks pendopo kabupaten sangat diperlukan dan perlu didesain sesara baik.
Kekuatan sumbu alun-alun yang diteruskan pada bangunan pendopo, secara konsep perencanakan
dimanfaatkan untuk mendapatkan posisi bangunan-bangunan lainnya seperti Gedung Kerja Bupati,
Gedung Ruang Makan dan Dapur, dan Rumah Tinggal Bupati. Ini dimaksudkan untuk memperkuat wibawa
bangunan pendopo.
Pembagian zoning untuk bangunan-bangunan lainnya sangat ditentukan oleh bentuk dan karakter
dari kegiatan yang akan dilakukan sehari-hari.
1. Kerangka Pola Pikir
Pemahaman seluruh keinginan dan misi yang diemban pemberi tugas dijabarkan dalam bentuk
ide dasar.
Masukan-masukan yang merupakan batasan-batasan pemikiran perencanaan a.l. Hasil Survey
Lapangan dan Peraturan Daerah Setempat.
Pengembangan ide dasar dengan memperhatikan masukan kondisi setempat yaitu lingkungan,
bahan-bahan bangunan lokal, budaya masyarakat setempat dan kaidah-kaidah arsitektur.
2. Program Ruang
a. Gedung Kerja Bupati
1. Ruang Kerja Bupati
2. Ruang Rapat
3. Ruang Tunggu
4. Ruang Istirahat / Tidur Tamu
5. Ruang Aspri
6. Ruang Sekretariat
7. Ruang Rumah Tangga
8. Ruang Keamanan
9. Gudang dan MCK
b. Gedung Ruang Makan dan Dapur
1. Hall / Ruang Makan
Konsep Bangunan
Massa bangunan harus tetap harmoni dengan bangunan pendopo, dan tidak mengalahkan
wibawa bangunan pendopo dalam penampilannya.
Arsitektur bangunan akan berkesan gaya tradisional klasik, dengan tetap memperhatikan sumbu
Pendopo Surya Graha dengan alun-alun.
Lingkungan Pendopo Surya Graha adalah lingkungan perkantoran, alun-alun kota dan rumah
tinggal, maka ketinggian bangunan diusahakan berada pada level tertinggi, bila perlu akan
dilakukan pengurugan.
Penggunaan bahan-bahan bangunan diarahkan untuk mempergunakan bahan-bahan lokal
sehingga selain dapat menekan biaya pembangunan juga mencerminkan arsitektur setempat.
Fasilitas air bersih diperoleh dari PDAM, sumber listrik dari PLN untuk penerangan bangunan dan
PJU/Lampu Taman/Lampu Parkir.
Peyediaan sarana telepon dari PT. Telkom.
Konsep bangunan yang direncanakan memenuhi kriteria fungsi dan estetika yang berbentuk tiga
massa bangunan di luar massa bangunan pendopo.
Lokasi rumah tinggal terpisah sesuai dengan zoning privacy.
Bahan bangunan yang dipilih harus kuat, sederhana serta memenuhi kriteria estetika desain.
Pemilihan bahan bangunan dan finishing bangunan akan diarahkan kepada kemudahan dalam
pemeliharaannya.
Massa bangunan ditata sedemikian rupa, sesuai dengan zoning yang telah direncanakan pada
tahap awal yaitu public area, semi public, semi privacy dan full privacy area, juga dengan
memperhatikan pen-zoning-an perencanaan jaringan utilitas, distribusi daya, ruang terbuka hijau,
pencapaian dan keharmonisan.
Pemilihan massa bangunan dikaitkan dengan kemudahan pelaksanaan pembangunan secara
bertahap.
Bentuk massa bangunan harus memperhatikan kesan fungsi bangunan umum yang representatip,
mengarah kepada bentuk-bentuk persegi atau segi empat, dan merupakan bentuk massa yang
kompak dan harmoni, dengan tetap mempertahankan massa bangunan pendopo lebih dominan
dari massa-massa lainnya.
Sirkulasi dalam bangunan jelas dan terarah. Setiap unit bangunan lainnya dapat berhubungan
dengan pendopo secara horisontal melalui selasar.
Sirkulasi luar bangunan menggunakan jalan yang mengelilingi pendopo.
Sirkulasi transportasi pada area privacy hanya dapat dimasuki kendaraan pribadi Bupati dan
keluarga.
Sirkulasi lalu lintas umum kendaraan di depan site, dibuat sedemikian rupa sehingga tidak
memungkinkan kendaraan yang lewat menggunakan kecepatan tinggi.
Bangunan-bangunan pada komplek ini, kecuali rumah tinggal merupakan bangunan yang
berfungsi menampung kegiatan kepemerintahan dan sosial sehingga arsitektur bangunan harus
dikaitkan dengan lingkungan dan budaya setempat.
Bangunan-bangunan diusahakan dalam kelompok massa yang masih menyediakan tempat-
tempat untuk aktivitas lainnya antara lain Ruang Terbuka Hijau, Taman, Tempat Parkir dan Toilet.
Review:
Review:
Gambar 16 : Tampak Gedung Kerja Bupati dan Ruang Makan dan Dapur (Review)
Foto 3 : Gedung Kerja Bupati dan Ruang Makan dan Dapur (tampak dari depan)
Foto 5 : Gedung Kerja Bupati dan Ruang Makan dan Dapur (tampak dari samping)
Review:
Foto 9 : Rumah Tinggal Bupati dan Taman di belakang garasi (tampak dari samping)