Anda di halaman 1dari 122

#

KEMNAKER

PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN PADAT


KARYA INFRASTRUKTUR DAN PADAT
KARYA PRODUKTIF

DIREKTORAT PENGEMBANGAN DAN PERLUASAN KESEMPATAN KERJA


DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PENEMPATAN TENAGA KERJA DAN
PERLUASAN KESEMPATAN KERJA KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN
REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2018
TIM PENYUSUN

Pengarah Rahmawati Yaunidar, SE. MM.

Penanggung Jawab : Yusuf Setiawan, ST. MM.

Penyusun Rasmini, SE. MM.


Muhammad Daviq R. S. Kom, M.Med.Kom.
Puji Astuti, SP.
Irama Astrida, SE.
Murniyati
Surya Jaya, ST.
Agus Dian Eko, S. Kesos
Renny Wahyuni, S.TP. M.Si
Uditomo Marmadi, S.Ik
Mohammad Irwansyah, ST.
KATA PENGANTAR

Dalam rangka penanggulangan pengangguran secara nasional,


pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan RI dan pemerintahan
daerah memandang perlu melakukan program konkrit berupa pengembangan
dan perluasan kesempatan kerja untuk masyarakat penganggur, setengah
penganggur dan masyarakat miskin. Salah satu bentuk kegiatan pembinaan
dan perluasan kesempatan kerja tersebut adalah penciptaan lapangan kerja
melalui padat karya infrastruktur dan padat karya produktif.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dengan
mengoptimalkan potensi sumberdaya lokal/daerah yang masih dapat
dikembangkan sebagai peluang peningkatan pendapatan, aksesibilitas
masyarakat dan peningkatan perekonomian lokal.Agar dalam pelaksanaan
kegiatan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan arah kebijakan nasional
yang telah ditetapkan, maka diperlukan Petunjuk Teknis yang dapat
digunakan sebagai acuan bagi pelaksana program di tingkat pusat, provinsi,
kabupaten/kota maupun pihak- pihak yang memiliki kepentingan terhadap
kegiatan tersebut.
Secara teknis, buku PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN PADAT
KARYA INFRASTRUKTUR DAN PADAT KARYA PRODUKTIF
TAHUN 2018 ini telah disusun sesuai dengan arah kebijakan nasional dan
merupakan penyempurnaan dari edisi sebelumnya. Dalam pelaksanaan di
lapangan perlu diintegrasikan dengan situasi dan kondisi daerah setempat
agar Kegiatan Padat Karya Infrastruktur dan Padat Karya Produktif dapat
dilaksanakan secara optimal.
Besar harapan kami, pedoman ini dapat bermanfaat dan mengingat
berbagai keterbatasan baik dalam hal substansi maupun sistematika penulisan,
maka saran konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan.

Direktur Jenderal Pembinaan


Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan
Kesempatan Kerja,

bC^Ji-
Ir. Maruli A Hasoloan, MA. Ph.D.
NIP. 19590608 198603 1 001

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................ iii


DAFTAR ISI ........................................................................................... v
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL ........................................... 1
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 5
A. Latar Belakang .......................................................................5
B. Dasar Hukum ........................................................................ 6
C. Maksud dan Tujuan .............................................................. 8
D. Ruang Lingkup ..................................................................... 8
E. Sasaran ...................................................................................8
F. Pemberi Bantuan ................................................................... 9
G. Penerima Bantuan ................................................................. 9
H. Bentuk Bantuan..................................................................... 9
I. Sumber Anggaran ................................................................. 10
J. Pengertian .................................................................................. 10
BAB II MEKANISME USULAN KEGIATAN PADAT KARYA
INFRASTRUKTUR DAN PRODUKTIF ......................... 18
A. Padat Karya Infrastruktur dan Produktif Lembaga Pemerintah
...............................................................................................18
B. Padat Karya Infrastruktur dan Padat Karya Produktif Yang
Dilaksanakan Oleh Lembaga Non Pemerintah ..................... 36
C. Padat Karya Infrastruktur dan Padat Karya Produktif Yang
Dilaksanakan Oleh Kelompok Masyarakat........................... 44
BAB III MEKANISME PENCAIRAN DANA BANTUAN PEMERINTAH .. 54
A. Mekanisme Pencairan Anggaran ...........................................54
B. Mekanisme Pencairan Bantuan Sarana Usaha ..................... 58
C. Mekanisme Pengujian Dan Pembayaran Bantuan Pemerintah
.............................................................................................. 58
BAB IV PENGENDALIAN ................................................................... 62
A. Monitoring Dan Evaluasi .......................................................62
B. Pengawasan........................................................................... 62
C. Pelaporan .............................................................................. 63
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PENEMPATAN
TENAGA KERJA DAN PERLUASAN KESEMPATAN KERJA
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kaveling 51 Lantai IV Jakarta Selatan 12950, Telp. 021-52902045, Faks. 021-52902045 Homepage
http://www.binapenta.kemnaker.go.id

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PENEMPATAN


TENAGA KERJA DAN PERLUASAN KESEMPATAN KERJA
NOMOR KEP. 482/PPTKPKK/III/2018

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN


PADAT KARYA INFRASTRUKTUR DAN PADAT KARYA PRODUKTIF
TAHUN 2018

DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PENEMPATAN TENAGA KERJA DAN PERLUASAN


KESEMPATAN KERJA

Menimbang : a. Bahwa untuk melaksanakan Peraturan Menteri


Ketenagakerjaan Nomor 19 Tahun 2017 tentang
Pedoman Penyaluran Bantuan Pemerintah di
Kementerian Ketenagakerjaan, perlu disusun
Petunjuk Teknis Kegiatan Padat Karya Infrastruktur
dan Padat Karya Produktif;
b. Bahwa kegiatan sebagaimana dimaksud dalam huruf
a, dilaksanakan berdasarkan Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA) Tahun 2018 pada Satker
Direktorat Pengembangan dan Perluasan
Kesempatan Kerja, Satker Dana Tugas Pembantuan
di Kabupaten/Kota Program
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PENEMPATAN TENAGA DITJEN BINAPENTA DAN PKK
KERJA DAN PERLUASAN KESEMPATAN KERJA

c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam huruf a dan b, perlu ditetapkan
Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan
Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja
tentang Petunjuk Teknis Kegiatan Padat Karya
Infrastruktur dan Padat Karya ProduktifTahun 2018.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003, tentang
Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003, tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004, tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004, tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun

PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN PADAT KARYA INFRASTRUKTUR DAN PADAT KARYA PRODUKTIF TAHUN 2018
2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4737);
6. Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015, tentang
Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor
54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
7. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2015, tentang
Kementerian Ketenagakerjaan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 19);
8. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014,
tentang Pembentukan dan Pengangkatan Menteri
Kabinet Kerja Periode 2014 - 2019;
9. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik
Indonesia Nomor 13 Tahun 2015, tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Ketenagakerjaan RI
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 622);
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik
Indonesia Nomor 34 Tahun 2015, tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Negara dan Barang Milik
Negara Bidang Ketenagakerjaan;
11. P eraturan Menteri Keuangan Nomor PMK-
173/PMK.05/2016 Perubahan PMK-168/
PMK.05/2016,tentang Mekanisme Pelaksanaan
Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian
Negara/Lembaga;
12. P eraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 19
Tahun 2017, tentang Pedoman Penyaluran Bantuan
Pemerintah di Kementerian Ketenagakerjaan.
Memperhatikan : 1 . Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) Satker Direktorat Pengembangan Dan
Perluasan Kesempatan Kerja, Ditjen Binapenta dan
PKK Tahun 2018, Nomor : SP DIPA-
026.04.1.451182/2018 Tanggal 7 Desember 2017;
2. Petunjuk Teknis Padat Karya Infrastruktur dan Padat
Karya ProduktifTahun 2018.

MEMUTUSKAN

Petunjuk Teknis Padat Karya Infrastruktur dan Padat Karya Produktif Tahun
Menetapkan 2018 sebagaimana tercantum dalam Lampiran dan
KESATU merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
Keputusan ini. Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud
dalam Diktum KESATU merupakan acuan dalam pelaksanaan Padat Karya
Infrastruktur dan Padat Karya Produktif kepada Pemerintah Daerah
KEDUA Provinsi/Kabupaten/Kota, Lembaga Non Pemerintah dan
Masyarakat.
Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan

KETIGA
Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan
Kesempatan Kerja,

Ir. Maruli A Hasoloan, MA. Ph.D.


BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kegiatan Padat Karya Infrastruktur dan Padat Karya Produktif
merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan sasaran utama adalah
masyarakat penganggur dan setengah penganggur. Kegiatan ini bertujuan
menciptakan lapangan kerja/usaha bagi masyarakat melalui pembangunan
infrastruktur dan sarana ekonomi yang lebih banyak menggunakan tenaga
manusia dibandingkan dengan tenaga mesin. Sehingga diharapkan mampu
menekan angka penganggur dan setengah penganggur (Menurut Badan Pusat
Statistik angka penganggur pada bulan Agustus 2017 berjumlah 7.040.323
Orang) sekaligus memberikan dampak positif dalam rangka meningkatkan
perekonomian masyarakat.
Kegiatan padat karya infrastruktur dan usaha produktif memiliki fungsi
yang sangat strategis dalam mobilisasi masyarakat ataupun barang dari dan
menuju sentra sosial-ekonomi, terutama bagi masyarakat pedesaan yang
tersebar di beberapa Kabupaten/ Kota di Indonesia. Hal tersebut merupakan
cara yang tepat untuk meminimalkan ketimpangan pembangunan yang
selama ini terjadi, baik yang disebabkan oleh penerapan strategi yang kurang
tepat maupun penerapan pembangunan yang tidak sesuai dengan kondisi
wilayah dan geografis, yang menyebabkan terjadinya kesenjangan secara
sosial ekonomi dan budaya, sehingga menghambat aksesibilitas masyarakat
kepada pusat-pusat sosial dasar (pendidikan, kesehatan dan ekonomi),
termasuk pemerataan pembangunan ekonomi masyarakat khususnya di
pedesaan.
Kementerian Ketenagakerjaan RI khususnya Direktorat Jenderal
Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja
sebagai instansi pemerintah, memiliki tugas dan fungsi

kesempatan kerja. Salah satunya kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui


padat karya infrastruktur dan padat karya produktif. Implikasi keduanya
adalah tersedianya infrastruktur sederhana penunjang akses sosial ekonomi
masyarakat dan sarana infrastruktur usaha produktif. Agar Kegiatan ini lebih
efektif dan efisien serta melibatkan berbagai unsur pemerintah, lembaga non
pemerintah, kelompok masyarakat dan pemangku kepentingan terkait,
diperlukan Petunjuk Teknis pelaksanaan kegiatan Padat Karya. Atas dasar
pertimbangan tersebut, maka Direktorat Pengembangan dan Perluasan
Kesempatan Kerja (Dit. PPKK), Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan
Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Ditjen Binapenta dan PKK),
Kementerian Ketenagakerjaan RI memandang perlu untuk menyusun dan
menerbitkan buku "Petunjuk Teknis Kegiatan Padat Karya Infrastruktur
dan Padat Karya Produktif Tahun 2018". Buku ini merupakan acuan
dalam pelaksanaan kegiatan secara teknis bagi para pelaksana baik
Pemerintah di tingkat Pusat, Provinsi, kabupaten/Kota dan Lembaga Non
Pemerintah, Kelompok Masyarakat dan pemangku kepentingan terkait.
B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003, tentang Ketenagakerjaan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279);
2. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003, tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004, tentang Perbendaharaan
Negara Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004, tentang Pemeriksaan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
6. Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015, tentang Perubahan
Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
7. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2015, tentang Kementerian
Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor19);
8. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014, tentang
Pembentukan dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode
2014 - 2019;
9. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 13
Tahun 2015, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Ketenagakerjaan RI (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 622);
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 34
Tahun 2015, tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Negara dan
Barang Milik Negara Bidang Ketenagakerjaan;
11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK-173/ PMK.05/2016
Perubahan PMK-168/PMK.05/2016, tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian
Negara/Lembaga
12. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 19 Tahun 2017,
tentang Pedoman Penyaluran Bantuan Pemerintah di Kementerian
Ketenagakerjaan.

TAHUN 2018 6
C. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud
a. Menyamakan persepsi Pemerintah Pusat, Provinsi,
kabupaten/Kota dan Lembaga Non Pemerintah, Kelompok
Masyarakat dan pemangku kepentingan terkait dalam
pelaksanaan Kegiatan Padat Karya Infrastruktur dan Padat
Karya Produktif Tahun 2018.
b. Mempermudah dan mengefektifkan pelaksanaan kegiatan
padat karya infrastruktur dan padat karya produktif Tahun
2018.
2. Tujuan
Sebagai acuan bagi Lembaga Pemerintah, Lembaga non
Pemerintah dan Kelompok Masyarakat dalam melaksanakan
kegiatan padat karya infrastruktur dan padat karya produktif Tahun
2018, dalam hal pelaksanaan kegiatan di lapangan maupun
pertanggungjawaban administrasi sesuai dengan peraturan yang
berlaku.

D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup petunjuk teknis ini meliputi overview kegiatan, prosedur
tahapan pelaksanaan kegiatan, penggunaan anggaran, administrasi fisik
dan keuangan dan pengendalian kegiatan padat karya infrastruktur dan
padat karya produktif tahun 2018.

E. SASARAN
Sasaran buku petunjuk teknis padat karya infrastruktur dan padat karya
produktif tahun 2018 ini adalah:
1. Lembaga Pemerintah, Lembaga non Pemerintah dan Kelompok
Masyarakat;
2. Instansi teknis terkait;
an lainnya

iGIATAN PADAT KARYA INFRASTRUKTUR DAN PADAT KARYA PRODUKTIF TAHUN 2018

(stakeholder).
F. PEMBERI BANTUAN
Pemberi Bantuan Pemerintah untuk kegiatan Padat Karya Infrastruktur
dan Padat Karya produktif adalah Kementerian Ketenagakerjaan cq.
Direktorat Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja Ditjen
Binapenta dan PKK yang dilaksanakan oleh Subdit Pengembangan
Padat Karya.

G. PENERIMA BANTUAN
Penerima Bantuan Pemerintah untuk kegiatan Padat Karya Infrastruktur
dan Padat Karya Produktif adalah Pemerintah Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota, Lembaga Non Pemerintah dan Kelompok
Masyarakat yang dipandang memenuhi persyaratan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

H. BENTUK BANTUAN
Bentuk Bantuan Padat Karya Infrastruktur meliputi:
1. Pembuatan jalan baru atau rintisan jalan;
2. Pembuatan/Rehabilitasi saluran atau irigasi tersier;
3. Pembuatan/Rehabilitasi jalan desa atau lingkungan;
4. Pembuatan embung, waduk, dan dermaga;
5. Pembuatan terasering untuk penghijauan dan pertanian;
6. Pembuatan los pasar tradisional;
7. Pembuatan jalan makadam atau rabat beton;
8. Pembangunan jalan paving block untuk meningkatkan jalur
transportasi yang baik, mudah dan ramah lingkungan;
9. Dan lain-lain yang terkait untuk memudahkan akses perekonomian
kemasyarakatan.
Bentuk Bantuan Padat Karya Produktif, meliputi:
1. Usaha-usaha disektor pertanian, pangan dan holtikultura (Misal:
budidaya Jagung, Cabe, Kembang Kol, dll);
2. Sektor Peternakan (Misal: Kambing, Sapi, Babi, Ayam, dll);
3. Sektor Perikanan (Misal: Lele, Patin, dll);
4. Sektor Industri (misal: pembuatan batu-bata, pembuatan
I. SUMBER ANGGARAN
Sumber anggaran kegiatan Padat Karya Infrastruktur dan Padat
Karya Produktif berasal dari APBN melalui DIPA Satker Direktorat
Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja Tahun Anggaran
2018 dan Dana Tugas Pembantuan Program Direktorat Jenderal
Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan
Kerja (Ditjen Binapenta dan PKK, Kemnaker RI).

J. PENGERTIAN
1. Padat Karya, adalah suatu kegiatan pemberdayaan masyarakat
yang mengutamakan penyerapan banyak tenaga kerja untuk
meyelesaikan suatu pekerjaan tertentu;
2. Infrastruktur adalah sarana fisik untuk menunjang sosial ekonomi
masyarakat;
3. Padat Karya Infrastruktur adalah kegiatan pemberdayaan
masyarakat yang dilaksanakan untuk memberikan pekerjaan
sementara kepada masyarakat penganggur dan setengah
penganggur pada saat tertentu dengan membangun atau
memperbaiki infrastruktur pedesaan;
4. Padat Karya Infrastruktur yang berbasis sumber daya lokal (LRB:
LocaI Resources Based) adalah kegiatan pemberdayaan
masyarakat yang mengutamakan penyerapan tenaga kerja untuk
menggerakkan ekonomi masyarakat melalui pembangunan
infrastruktur sederhana, dengan memanfaatkan sumber daya alam
yang ada di daerah tersebut, misalnya: batu kali, pasir, dan lainnya
yang dilakukan secara gotong royong untuk pembangunan sarana
infrastruktur tersebut;
5. Padat Karya Produktif adalah upaya mengembangkan
produktivitas masyarakat dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dengan pembentukan kelompok usaha
produktif melalui pembuatan/rehabilitasi sarana dan
6. Penganggur adalah orang yang tidak bekerja, sedang mencari
kerja, sedang mempersiapkan usaha, merasa tidak mungkin
mendapat pekerjaan, sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai
bekerja;
7. Setengah Penganggur adalah mereka yang bekerja di bawah jam
kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu);
8. Korban PHK adalah tenaga kerja yang mengalami pemutusan
hubungan kerja paling lama satu tahun dan masih mencari
pekerjaan;
9. Purna Pekerja Migran Indonesia (PMI) adalah tenaga kerja
Indonesia yang bekerja diluar negeri sebagai tenaga kerja
Indonesia dan telah kembali ke daerah asal paling lama 3
(tiga)tahun;
10. Keluarga PMI adalah suami/istri atau ayah/ibu/anak dari PMI yang
bekerja di luar negeri;
11. Penanggung Jawab Kegiatan adalah orang yang ditunjuk
bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan Padat Karya
Infrastruktur atau Padat Karya Produktif di Lembaga Pemerintah,
Lembaga non Pemerintah dan Kelompok Masyarakat;
12. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) adalah Pejabat pada Dinas yang
telah memiliki sertifikat pengadaan barang dan jasa sebagaimana
diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015, tentang
Perubahan Keempat Atas Peraturan PresidenNomor 54 Tahun
2010 yang melaksanakan kewenangan KPA untuk mengambil
keputusan dan/atau tindakan yang dapat mengakibatkan
pengeluaran atas beban APBN. Tugas PPK diantaranya
menandatangani kontrak antara pihak penyedia bahan padat karya
dengan Dinas, menandatangani Berita Acara Serah Terima
(BAST) bersama dengan, Pejabat Penerima Barang dan
menandantangani Berita Acara Pembayaran (BAP);

TAHUN 2018 6
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PENEMPATAN TENAGA KERJA DAN PERLUASAN KESEMPATAN KERJA

13. B e ndahara Pe ngeluaran (BP) adalah o


rangyangditunj ukuntuk menerima,
menyimpan, membayarkan, DITJEN BINAPENTA DAN PKK
menatausahakan dan
mempertanggungjawabkan uang untuk
keperluan belanja Negara dalam rangka pelaksanaan APBN pada
kantor/satuan kerja perangkat daerah
14. Bendahara Pengeluaran (BPP) adalah orang yang ditunjuk sebagai
Bendahara Pengeluaran Teknis untuk membantu pelaksanaan
pembayaran kepada yang berhak guna kelancaran pelaksanaan
mekanisme pencairan dana bantuan pemerintah program
penempatan dan pemberdayaan tenaga kerja di daerah.
15. Bendahara kegiatan adalah orang yang ditunjuk sebagai Bendahara
kegiatan untuk membantu pelaksanaan pembayaran kepada yang
berhak guna kelancaran pelaksanaan mekanisme pencairan dana
bantuan pemerintah program penempatan dan pemberdayaan
tenaga kerja di daerah.
16. Pejabat Pengadaan Barang adalah pegawai negeri sipil yang harus
memiliki sertifikat pengadaan barang/jasa yang masih berlaku dan
ditunjuk oleh penanggung jawab atau pejabat yang berwenang dan
ditetapkan dengan surat keputusan Kuasa Pengguna Anggaran,
yang bertugas melakukan proses pengadaan barang dan jasa
kegiatan padat karya infrastruktur dan padat karya produktif;
17. Pejabat Penerima Barang adalah pegawai negeri sipil yang
ditunjuk oleh penanggung jawab atau pejabat yang berwenang dan
ditetapkan dengan surat keputusan Kuasa Pengguna Anggaran,
yang mempunyai tugas memeriksa dan menerima barang dan jasa
kegiatan padat karya infrastruktur dan padat karya produktif;
18. Petugas Lapangan Padat Karya (PLPK) adalah petugas yang
ditunjuk oleh penanggung jawab atau pejabat yang berwenang
pembekalan/pelatihan PLPK infrastruktur dan produktif. Tugas
PLPK diantaranya merencanakan, melaksanakan dan
mengkoordinasikan kegiatan padat karya yang akan dan sedang
dilaksanakan;
19. Petugas Teknis adalah petugas/staf yang mempunyai kemampuan
dalam perencanaan/desain teknis padat karya infrastruktur dan
padat karya produktif yang ditunjuk oleh penanggung jawab atau
pejabat yang berwenang yang ditetapkan dengan surat keputusan
Penaggungjawab Kegiatan, diutamakan yang telah mengikuti
bimbingan/ pelatihan teknis padat karya. Petugas Teknis bertugas
memberi arahan kepada pekerja dalam pelaksanaan teknis di
lapangan berdasarkan ketentuan dari desain/rancang serta
melakukan kerjasama dengan PLPK. Apabila Dinas yang
membidangi ketenagakerjaan tidak memiliki petugas teknis, maka
dapat bekerjasama dengan instansi teknis terkait atau konsultan
swasta yang terakreditasi;
20. Pengawas Teknis adalah pegawai negeri sipil potensial dari
instansi teknis terkait di daerah yang memahami bidang teknis
jenis kegiatan padat karya infrastruktur dan padat karya produktif
yang dilaksanakan. Pengawas Teknis bertugas mengawasi
pelaksanaan pekerjaan fisik di lapangan berdasarkan ketentuan-
ketentuan dan syarat teknis serta melakukan kerjasama dengan
PLPK;
21. Juru Bayar adalah petugas yang ditunjuk oleh penanggung jawab
kegiatan dan ditetapkan dengan surat keputusan. Tugasnya
membantu bendahara dalam melakukan pembayaran uang
perangsang kerja (UPK) secara langsung kepada pekerja padat
karya infrastruktur dan padat karya produktif dengan berkoordinasi
kepada PLPK;
22. Anggota adalah staf pada Dinas yang membidangi ketenagakerjaan
yang bertugas membantu dalam mengelola administrasi dan
keuangan kegiatan padat karya infrastruktur
23. Pekerja adalah para tenaga kerja yang direkrut dari korban PHK,
purna PMI, keluarga PMI, masyarakat penganggur, setengah
penganggur dan miskin disekitar lokasi pelaksanaan kegiatan padat
karya infrastruktur dan padat karya produktif yang memenuhi
kriteria pekerja serta yang terdaftar sebagai pekerja padat karya
infrastruktur dan padat karya produktif;
24. Kepala Kelompok adalah seorang diantara pekerja padat karya
Infrastruktur dan padat karya produktif yang dipilih oleh pekerja
untuk menjadi kepala kelompok dalam kegiatan padat karya
Infrastruktur dan padat karya produktif. Umumnya 1 (satu) kepala
kelompok membawahi 20 (dua puluh) orang pekerja;
25. Tukang adalah seseorang yang berasal dari masyarakat setempat
yang memiliki keterampilan dan pengetahuan teknis untuk
pembuatan/rehabilitasi infrastruktur;
26. Uang Perangsang Kerja (UPK) adalah sejumlah uang yang
diberikan kepada para tenaga kerja padat karya Infrastruktur dan
padat karya produktif oleh Juru Bayar dalam kurun waktu tertentu
dan bersifat stimulan atau bukan upah kerja;
27. Edukasi Masyarakat adalah kegiatan penyampaian informasi,
pengetahuan dan wawasan kepada masyarakat mengenai
perencanaan, pelaksanaan serta perawatan hasil pekerjaan padat
karya Infrastruktur dan padat karya produktif;
28. Rembug Masyarakat adalah kegiatan yang melibatkan masyarakat
yang diselenggarakan dan difasilitasi oleh Dinas yang membidangi
ketenagakerjaan serta berkoordinasi dengan perangkat desa
setempat, dalam rangka menyamakan persepsi dan menyusun
perencanaan teknis pelaksanaan kegiatan padat karya Infrastruktur
dan padat karya produktif yang akan dilaksanakan;
29. Gambar Desain adalah pembuatan sketsa/rancang bangun

dan padat karya produktif dari segala dimensi mencakup panjang,


lebar, tinggi untuk menentukan luas, volume dan lainnya.
Pembuatan gambar desain ini dilakukan oleh
orang/instansi/lembaga yang memiliki pengetahuan serta
kompetensi mengenai gambar desain yang hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan;
30. Sewa Peralatan adalah penggunaan alat/mesin sederhana yang
diperoleh dengan cara menyewa sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Alat/mesin tersebut digunakan untuk membantu
mengerjakan pekerjaan fisik padat karya Infrastruktur dan padat
karya produktif yang sulit dikerjakan oleh manusia atau untuk
meningkatkan kualitas pekerjaan tanpa mengurangi serapan
tenaga kerja;
31. Identifikasi Potensi Padat karya Infrastruktur dan padat karya
produktif adalah upaya menggali dan menghimpun informasi
mengenai potensi sumber daya lokal dari calon lokasi kegiatan
padat karya Infrastruktur dan padat karya produktif dalam rangka
menetapkan lokasi dan jenis kegiatan padat karya Infrastruktur dan
padat karya produktif yang tepat berdasarkan kriteria. Identifikasi
dilakukan oleh personil yang ditunjuk oleh pejabat yang
berwenang dengan ditetapkan melalui surat keputusan atau surat
perintah tugas, dan selanjutnya petugas identifikasi melaporkan
hasil identifikasi kepada penanggungjawab;
32. Hari Orang Kerja (HOK) adalah jumlah hari orang kerja yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan kegiatan padat karya
Infrastruktur dan padat karya produktif yang lamanya tergantung
dari berbagai jenis kegiatan yang dilaksanakan;
33. Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria
bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah kepada lembaga
pemerintah dan non pemerintah;
34. Lembaga Pemohon adalah organisasi kemasyarakatan dan
Yayasan/Lembaga yang bergerak dibidang pengembangan sumber
daya manusia;

35. Proposal adalah dokumen berisi persyaratan yang diajukan oleh


Lembaga Pemohon kepada Direktur Jenderal Pembinaan
Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja, Kemnaker RI;
36. Lembaga Penerima Bantuan adalah Lembaga Pemohon yang telah
memenuhi ketentuan proposal dan persyaratan dalam mendukung
program pengembangan dan perluasan kesempatan kerja;
37. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah
Menteri/Pimpinan Lembaga yang bertanggung TAHUN 2018jawab
6 atas
pengelolaan anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga
bersangkutan;
38. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah
pejabat yang memperoleh kuasa dari PA untuk melaksanakan
sebagian kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran
pada Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan;
39. Satuan Kerja yang selanjutnya disebut Satker adalah unit
organisasi lini Kementerian Negara/Lembaga atau unit organisasi
Pemerintah Daerah yang melaksanakan kegiatan Kementerian
Negara/Lembaga dan memiliki kewenangan dan tanggung jawab
penggunaan anggaran;
40. Kementerian/Lembaga/Dinas/Instansi (K/L/D/I) adalah satuan
kerja (satker) di Kementerian Ketenagakerjaan dan Instansi yang
membidangi ketenagakerjaan di daerah provinsi dan daerah
kabupaten/kota;
41. Perjanjian Kerjasama adalah perjanjian tertulis antara PPK atau
KPA dengan penanggungjawab kegiatan (ketua lembaga, kepala
desa) penerima bantuan;
42. Rencana Anggaran Biaya selanjutnya disebut RAB adalah
perhitungan perkiraan biaya pekerjaan yang disusun oleh Unit
Pengelola Keuangan dan Kegiatan (UPKK), dikalkulasikan secara
keahlian berdasarkan data yang dapat

43. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disingkat


DIPA adalah Dokumen Pelaksanaan Anggaran yang digunakan
sebagai acuan Pengguna Anggaran dalam melaksanakan kegiatan
pemerintahan sebagai pelaksanaan Anggaran Pendapatan dari
Belanja Negara (APBN);
44. Dinas Kabupaten/Kota adalah instansi pemerintah daerah
kabupaten/kota yang bertanggungjawab di bidang ketenagakerjaan;
45. Direktur adalah Direktur yang bertanggungjawab di bidang
Pengembangan Dan Perluasan Kesempatan Kerja;
46. Direktur jenderal adalah Direktur Jenderal yang bertanggungjawab
di bidang Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan
Kesempatan Kerja.
BAB II

MEKANISME USULAN KEGIATAN PADAT KARYA INFRASTRUKTUR DAN PRODUKTIF

Untuk mengefektifkan pelaksanaan kegiatan padat karya sesuai dengan


tahapannya, maka perlu diuraikan secara lebih teknis dan terperinci dalam
pelaksanaannya, sebagai berikut:

A. PADAT KARYA INFRASTRUKTUR DAN PADAT KARYA


PRODUKTIF LEMBAGA PEMERINTAH

1. Perencanaan
Perencanaan merupakan langkah awal sebelum pelaksanaan
kegiatan padat karya infrastruktur dan Produktif dimulai, sebagai
salah satu langkah penting dalam kegiatan padat karya.
Perencanaan harus disusun secara sistematis serta menjadi acuan
dalam pelaksanaan kegiatan padat karya infrastruktur dan
Produktif.
2. Persiapan
a. Penetapan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan
Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja
(Binapenta dan PKK) tentang penetapan lokasi kegiatan padat
karya infrastruktur dan Produktif.
b. Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PPK Direktorat
Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja dengan
Penanggungjawab Kegiatan Padat karya infrastruktur dan
Produktif di Provinsi/Kabupaten/ Kota.
c. Penandatanganan Surat Pernyataan kesanggupan

Produktif oleh Penanggungjawab kegiatan Padat karya


infrastruktur dan Produktif di Provinsi/Kabupaten/ Kota.
d. Penandatanganan Pakta Integritas oleh TAHUN 2018 6
Penanggungjawab
kegiatan Padat karya infrastruktur dan Produktif di
Provinsi/Kabupaten/Kota.
e. Dinas yang mendapat alokasi kegiatan Padat karya
infrastruktur dan Produktif segera menyiapkan dan dan
menyampaikan dokumen-dokumen sebagai berikut:
1) Usulan pengelola kegiatan ditandatangani oleh kepala
Dinas meliputi:
a) Penanggungjawab Kegiatan
b) Pejabat pembuat komitmen (PPK)
c) Bendahara pengeluaran pembantu (BPP)
d) Pejabat pengadaan (PP)
e) Pejabat penerima hasil pekerjaan (PPHP)
2) Surat Keputusan Penanggungjawab Kegiatan tentang
pelaksana kegiatan Padat karya infrastruktur dan
Produktif, meliputi:
a) Petugas lapangan padat karya (PLPK)
b) Petugas teknis
c) Pengawas teknis
d) Juru bayar
e) Anggota
Identifikasi
1) Tujuan identifikasi adalah menghimpun data dan
informasi mengenai potensi sumber daya dari calon
lokasi kegiatan padat karya infrastruktur dan Produktif
berdasarkan usulan masyarakat.
2) Dinas yang membidangi ketenagakerjaan setempat
menyiapkan personil yang akan melaksanakan kegiatan
identifikasi dengan dibekali surat perintah tugas dan
keperluan administrasi lainnya.
3) Personil yang ditunjuk untuk melaksanakan identifikasi
harus juga mempersiapkan instrumen

yang dapat menggambarkan keadaan lokasi kegiatan


berupa kuesioner (Lampiran Kuesioner). Kuesioner
tersebut harus dapat menggambarkan informasi
mengenai kondisi dan situasi calon lokasi.
4) Dalam teknis pelaksanaannya petugas yang ditunjuk
langsung melakukan identifikasi ke lokasi dengan
uraian kegiatan sebagai berikut:
a) Menghimpun data yang dibutuhkan dalam
identifikasi;
b) Observasi lapangan;
c) Menggali informasi dari tokoh dan elemen
masyarakat;
d) Melakukan pencatatan;
e) Melakukan analisa data identifikasi;
f) Membuat laporan hasil identifikasi;
g) Melaporkan hasil identifikasi kepada
penanggungjawab kegiatan.
g. Pemilihan dan Penetapan Lokasi
1) Pemilihan dan penetapan lokasi harus berdasarkan hasil
identifikasi. Bila ada beberapa calon lokasi sedangkan
alokasi kegiatan terbatas, maka harus disusun
berdasarkan skala prioritas, sesuai kriteria yang
ditentukan. Setelah ditemukan lokasi yang paling tepat,
maka lokasi tersebut ditetapkan dengan Surat Keputusan
yang ditandatangani oleh Kepala Dinas yang
membidangi ketenagakerjaan Provinsi atau
Kabupaten/Kota.
2) Kriteria pemilihan dan penetapan lokasi dilakukan
sebagai berikut:
a) Jumlah penerima manfaat (penganggur, setengah
penganggur, PMI purna, korban PHK
dan masyarakat miskin);

c) Dukungan sumber daya alam maupun sumber daya


tenaga kerja;
d) Potensi peningkatan sosial ekonomi masyarakat.
h. Penetapan Jenis Kegiatan
1) Penetapan j enis kegiatan harus sesuai dengan potensi
daerah dan memiliki kemanfaatan yang besar bagi
masyarakat khususnya dalam melakukan aktivitas
sosial-ekonomi. Penetapan jenis kegiatan padat karya
infrastruktur dan Produktif ditetapkan dengan Surat
Keputusan yang ditandatangani oleh Kepala Dinas yang
membidangi ketenagakerjaan setempat.
2) Secara teknis pelaksanaan penetapan jenis kegiatan
sebagai berikut : TAHUN 2018 6

a) Membahas dan menganalisis hasil identifikasi


terkait dengan permasalahan, kebutuhan dan
potensi yang ada;
b) Menentukan skala prioritas jenis kegiatan yang
dibutuhkan;
c) Menetapkan jenis kegiatan yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat;
d) Menetapkan jenis kegiatan dalam satu surat
keputusan penetapan lokasi.
e) Surat Keputusan Kepala Dinas tentang penetapan
lokasi (desa/kelurahan dan kecamatan), peserta
kegiatan, pelaksana pendukung kegiatan, jenis
kegiatan dan waktu pelaksanaankegiatan Padat
karya infrastruktur dan Produktif.
f) Kegiatan yang bersumber dari dana luncuran
menggunakan Rekening Bank BNI, dimana
pembukaan rekening tabungan dilakukan oleh
Pusat, atas nama kegiatan di masing-

masing Dinas. (contoh : DIT PPKK PK


INFRASTRUKTUR KAB KLATEN).
g) Khusus untuk kegiatan yang anggarannya
bersumber dari dana Tugas Pembantuan (TP),
diharapkan membuka rekening tabungan baru atas
nama Dinas terkait (contoh: TP
DISNAKERTRANS KAB PROBOLINGGO).
h) Terkait Kegiatan yang bersumber dari dana
luncuran menggunakan NPWP Bendahara
Pengeluaran Direktorat Pengembangan Dan
Perluasan Kesempatan Kerja, dengan nomor
NPWP: 00.718.492.2-063.000 a/n Bendahara
Pengeluaran Dit. Pengembangan Kesempatan
Kerja Depnakertrans.
i) Khusus untuk kegiatan yang anggarannya dari
Tugas Pembantuan (TP) menggunakan NPWP atas
nama Dinas terkait.
j) Seluruh dokumen pertanggungjawaban asli kegiatan
dana luncuran dari Direktorat Pengembangan dan
Perluasan Kesempatan Kerja dan Dana Tugas
Pembantuan program Ditjen Binapenta dan PKK,
menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari dinas
yang bersangkutan.
i. Dokumen kontrak pihak ketiga untuk pengadaan bahan material
dan peralatan kerja kegiatan padat karya infrastruktur dan
Produktif, harus menggunakan
nomor rekening dan NPWP atas nama perusahaan
(bukan atas nama direktur/pimpinan perusahaan). Pastikan
nomor rekening penyedia barang masih aktif, dengan melampirkan
rekening koran. j. Penyediaan ATK dan Administrasi

formulir-formulir, dan peralatan kerja sederhana untuk


kelancaran kegiatan padat karya infrastruktur dan
Produktif.
2) Untuk penyediaan ATK dan administrasi disediakan
anggaran, namun penggunaan anggaran tersebut harus
sesuai kebutuhan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Pembiayaan
1) Pengajuan anggaran harus sesuai dengan peraturan dan
syarat yang telah ditetapkan.
2) Agar kegiatan yang telah ditetapkan dapat terlaksana
sesuai jadwal, maka bendahara harus memproses dan
menyediakan pembiayaan yang diperlukan.
3) Dalam melaksanakan pekerjaan persiapan pengajuan
kebutuhan keuangan dan pertanggungjawabannya,
bendahara dibantu Anggota.
4) Setiap biaya yang dikeluarkan harus dapat
dipertanggungjawabkan secara administrasi sesuai
ketentuan yang berlaku.
Desain Teknis
1) Desain teknis bertujuan untuk membuat sketsa bagan-
bagan pekerjaan fisik yang meliputi panjang, lebar dan
luas, dan harus memuat gambar tampak atas (sketsa
lokasi), potongan, detail dan spesifikasi.
2) Desain teknis dilakukan oleh petugas yang memiliki
keahlian mengenai gambar desain (diutamakan dari
Dinas teknis atau konsultan teknik yang terakreditasi
oleh dinas teknis PUPR) berkoordinasi dengan6 PLPK
TAHUN 2018
dan petugas teknis. Teknis pembuatan desain dilakukan
sebagai berikut:
a) Melakukan koordinasi dengan instansi terkait sesuai
dengan jenis kegiatan;
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PENEMPATAN TENAGA KERJA DAN PERLUASAN KESEMPATAN KERJA

Bersama instansi teknis


terkait melaksanakan
survey lokasi lapangan DITJEN BINAPENTA DAN PKK
untuk mendata potensi
sumber daya lokal;
Membuat sketsa gambar rencana sederhana,
perhitungan volume dan dimensi;
Membuat detail gambar lengkap dengan
spesifikasinya;
Berdasarkan gambar tersebut dilakukan
perhitungan RAB/estimasi biaya;
Jika terdapat LRB, maka perhitungan volume dan
biaya harus menyesuaikan termasuk penyuesuaian
HOK;
Desain dan RAB divalidasi oleh instansi teknis
terkait atau konsultan teknik yang terakreditasi
oleh dinas teknis PUPR.
m. Petugas Lapangan Padat Karya
Petugas Lapangan Padat Karya (PLPK) diutamakan
berpengalaman atau telah memiliki sertifikat yang diperoleh
dari:
1) Bimtek PLPK yang diselenggarakan oleh Dinas Tenaga
Kerja Provinsi, dan atau;
2) Bimtek Peningkatan Kapasitas PLPK yang
diselenggarakan oleh Direktorat Pengembangan dan
Perluasan Kesempatan Kerja, Kementerian
Ketenagakerjaan RI.
n. Pendaftaran dan Seleksi Pekerja
1) Berkoordinasi dengan Kepala Desa setempat dengan
kriteria calon pekerja yang dibutuhkan untuk kegiatan
padat karya infrastruktur dan Produktif.
2) Pendaftaran calon pekerja dilaksanakan dengan
sasarannya adalah masyarakat (penganggur, setengah
penganggur, PMI purna, korban PHK dan
ditentukan dan disertai dengan nomor induk
kependudukan (NIK).
3) Proses seleksi dalam rangka menentukan calon pekerja
yang layak sesuai dengan kriteria menjadi pekerja padat
karya.
4) Khusus kegiatan padat karya Produktif Proses seleksi
dilakukan 2 (dua) tahap, yaitu: proses seleksi pekerja
untuk membangun fisik kegiatan dan proses seleksi
pekerja untuk mengelola usaha produktif. Proses seleksi
pekerja untuk mengelola usaha produktif dilakukan
dengan cara memilih 10 - 20 (sepuluh sampai dengan
dua puluh) orang dari 66 (enam puluh enam)
pekerja fisik kegiatan berdasarkan hasil
kesepakatan rembug masyarakat yang difasilitasi
oleh PLPK.
5) Penetapan calon pekerja dengan Surat Keputusan
Penanggungjawab kegiatan/Kepala Dinas yang
membidangi ketenagakerjaan setempat.
6) Dalam kondisi tertentu, apabila dalam pelaksanaan
kegiatan terdapat pekerja yang mengundurkan diri,
maka pengganti pekerja tersebut cukup ditetapkan
dengan surat keterangan dari PLPK.
Pengadaan BahanMaterial dan Peralatan kerja
1) Peralatan kerja yang dibutuhkan dalam pekerjaan fisik
kegiatan padat karya infrastruktur dan Produktif, antara
lain; palu/martil, skop, cangkul, linggis, gerobak,
tang/kakak tua dan lain sebagainya.
2)Peralatan kerja dapat diperoleh dengan membeli sesuai dengan anggaran
yang tersedia atau menggunakan peralatan pekerja sendiri. Sehingga penghematan anggaran tersebut dapat
dipergunakan untuk menambah biaya UPK

TAHUN 2018 6
(menambah HOK) dan atau menambah volume fisik
pekerjaan.
3) Pengadaan bahan material sesuai dengan kebutuhan
yang diperlukan sesuai ketentuan yang berlaku. Dalam
kondisi dilokasi kegiatan Padat karya infrastruktur dan
Produktif tersedia sebagian atau seluruh bahan
baku/material, maka biaya pembelian material tersebut
dapat dialihkan menjadi biaya UPK (menambah HOK)
dan atau menambah volume fisik pekerjaan.
4) Khusus Kegiatan Padat Karya Produktif Pengadaan
bantuan sarana usaha dapat dilakukan pada saat
pelaksanaan kegiatan fisik berjalan dan penyerahan
bantuan sarana usaha dari pihak ketiga kepada dinas
pada saat pekerjaan fisik selesai.
5) Teknis pelaksanaan pengadaan bahan material dan
peralatan kerja sebagai berikut :
a) PLPK membuat daftar kebutuhan bahan material
dan peralatan kerja;
b) PLPK menyampaikan daftar kebutuhan bahan
material dan peralatan kerja kepada petugas yang
ditunjuk untuk membeli peralatan kerja yang
dibutuhkan;
c) PLPK menentukan kuantitas dan kualitas bahan
material dan peralatan kerja sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditentukan sebelum
dipergunakan;
d) PLPK mengajukan permohonan pengadaan bahan
kepada PPK dan PPK memerintahkan kepada
pejabat pengadaan untuk melakukan proses
pengadaan bahan material dan peralatan kerja;
barang dan jasa yang dilengkapi dengan berita
acara serah terima;
PLPK memberikan peralatan f) kerja yang telah dibeli oleh petugas yang ditunjuk dan harus
diinventarisir sebelum dibagikan g kepada pekerja Padat karya infrastruktur dan Produktif;
)
PLPK mendistribusikan bahan- bahan sesuai dengan kemajuan pekerjaan; Ketua kelompok
bertanggungjawab mengawasi bahan dan peralatan yang sudah diterima;
Khusus Kegiatan Padat Karya h Produktif, Penanggungjawab kegiatanmenyerahkan bantuan
sarana usaha kepada kelompok usaha produktif setelah pekerjaan fisik selesai dilaksanakan dan
dilengkapi berita acara serah terima bantuan sarana usaha produktif.
)
3. Pelaksanaan
Pelaksana kegiatan Padat karya infrastruktur dan
i) Produktif adalah Dinas Provinsi/Kabupaten/kota
yang bertanggungjawab dibidang ketenagakerjaan.
Kegiatan Padat karya infrastruktur dan Produktif dilakukan dengan
langkah- langkah sebagai berikut: a. Edukasi dan Rembug
Masyarakat
1) Edukasi merupakan suatu tahapan yang bertujuan untuk
membangun kesepahaman sehingga didapatkan satu
persamaan persepsi dan kesamaan langkah dalam
melaksanakan Padat karya infrastruktur dan
Produktifserta mendorong keterlibatan masyarakat
sepenuhnya. Teknis pelaksanaan edukasi sebagai
berikut: a) Menyampaikan materi/silabus yang
mencakup:

TAHUN 2018 6
❖ Pengenalan program padat karya;
❖ Mendorong peran serta masyarakat;
❖ Tahapan kegiatan padat karya infrastruktur
dan Produktif;
❖ Teknik pelaksanaan kegiatan Padat karya
infrastruktur dan Produktif;
❖ Pemeliharaan dan keberkelanjutan.
b) Penjelasan kegiatan oleh narasumber (sesuai
dengan jenis kegiatan).
c) Membuat berita acara hasil edukasi/rembug
masyarakat yang ditandatangani oleh pemimpin
rapat, sekretaris, disetujui oleh wakil masyarakat,
dan diketahui oleh Dinas sebagai
penanggungjawab kegiatan.(lampiran PK-7)
2) Rembug masyarakat adalah bagian dari rangkaian kegiatan
edukasi yang melibatkan seluruh calon pekerja, tokoh
masyarakat dan aparat desa yang difasilitasi oleh PLPK
yang disupervisi oleh Dinas yang membidangi
ketenagakerjaan setempat. Teknis pelaksanaan rembug
masyarakat sebagai berikut:
a) PLPK bersama aparatur terkait memberikan
informasi dan arahan tentang pelaksanaan kegiatan
padat karya infrastruktur dan
Produktifsebagaimana telah disampaikan pada sesi
edukasi;
b) Pendaftaran calon pekerja dan menetapkan jumlah
pekerja, tukang, kepala kelompok serta
menetapkan uang perangsang kerja (UPK);
c) PLPK bersama aparatur terkait menyusun
perencanaan pelaksanaan kegiatan padat karya
infrastruktur dan Produktif;
kelompok kerja serta perangkat-perangkat yang
dibutuhkan;
e) PLPK dan aparatur terkait bersama masyarakat
menetapkan waktu mulai pelaksanaan kegiatan;
f) PLPK dan aparatur terkait menjelaskan kepada
masyarakat bahwa alat-alat kerja dan bahan
disediakan sesuai anggaran.
Edukasi dan rembug masyarakat dilaksanakan di daerah/desa
yang mendapat alokasi kegiatan padat karya. Peserta yang
mengikuti edukasi dan rembug masyarakatadalah calon
pekerja yang akan melaksanakan kegiatan untuk
mendapatkan informasi dan penjelasan secara lebih jelas dan
terperinci tentang kegiatan. Pelaksanaan edukasi dan rembug
masyarakat dituangkan dalam notulen.
b. Pengukuran dan Pemasangan Patok
1) Petugas Lapangan, Teknisi dan petugas terkait sebelum
memulai kegiatan fisik harus melakukan pengecekan
kembali situasi lapangan berdasarkan gambar desain,
selanjutnya dilakukan pengukuran dan pemasangan
patok dengan menggunakan media kayu atau
papansesuai desain teknis dan jenis kegiatan yang akan
dibangun dan atau direhabilitasi;
2) Patok berfungsi sebagai patokan pelaksanaan fisik bagi
para pekerja tentang tata letak, bentuk dan ukuran
bangunan fisik yang harus dikerjakan;
c. Pengecekan Patok
Secara teknis pengecekan patok dapat dilakukan dengan
cara:
1) Pengamatan dari patok ke patok berdasarkan desain;

3) Bila terjadi perubahan/hilang maka patok harus dipasang


kembali.
d. Pencatatan Pekerja
1) Setiap hari sebelum pekerjaan dimulai, PLPK wajib
mengecek secara cermat nama Pekerja yang akan ikut
bekerja sesuai dengan daftar nama tenaga kerja dan
pembagian kelompok; (Lampiran. Formulir B)
2) Selama pelaksanaan pekerjaan PLPK harus mengecek
semua pekerja yang terlibat dengan menggunakan
formulir daftar hadir; (Lampiran. Formulir C).
Secara teknis pencatatan pekerja dilakukan sebagai
berikut:
a) Mengisi daftar hadir/formulir.
b) Mengecek jumlah pekerja yang hadir pada saat itu.
e. Pengaturan Pembagian Kerja
Sebagaimana telah disepakati dalam edukasi dan rembug
masyarakat tentang pembagian kelompok, penentuan ketua
kelompok, pembagian pekerjaan dan waktu kerja, maka
PLPK mengingatkan kembali akan hal tersebut.
Anggota kelompok tidak lebih dari 20 orang pekerja, agar
pembagian kerjanya dapat efektif.Setiap kelompok dipimpin
oleh Ketua Kelompok, jumlah masing-masing sub kelompok
adalah 20 orang pekerja + 1 Ketua kelompok + 1
tukang.Kecuali untuk kegiatan padat karya infrastruktur
pembuatan jembatan anggota kelompok tidak lebih dari 40
orang tenaga kerja dengan kelompok dipimpin oleh 1 orang
ketua kelompok + 1 orang tukang. Secara teknis pengaturan
pembagian kerja dapat dilaksanakan sebagai berikut:
1. Mengingatkan kembali kesepakatan yang telah
2. Menyiapkan daftar urutan pekerjaan.
3. PLPK dan petugas terkait mengatur dan mengawasi
pelaksanaan kegiatan serta pembagian pekerjaan.
4. Waktu kerja kegiatan padat karya adalah paruh waktu
minimal 4 (Empat)
jam per hari danmaksimal 5 (lima) jam per hari.
Jangka Waktu
Untuk mengefektifkan dan memaksimalkan kegiatan Padat
karya infrastruktur dan Produktif, pelaksanaan kegiatan agar
segera dilaksanakan setelahmenerimaSurat Keputusan Dirjen
Binapenta dan PKK, RAB Kegiatan dan menandatangan
Nota Kesepahaman. Terkait kegiatan luncuran, perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Apabila dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari
kalender setelah penandatanganan Nota Kesepahaman,
Dinas belum mengajukan permintaan pencairan ke
pusat, maka Ditjen Binapenta dan PKK dapat
mengalihkan kegiatan ke provinsi/kabupaten/kota lain
melalui surat pemberitahuan.
Apabila dinas telah menerima anggaran kegiatan
melalui rekening dan tidak segera melakukan penarikan
untuk pelaksanaan kegiatan dilapangan dalam jangka
waktu 20 (Dua Puluh) hari kalender, maka Ditjen
Binapenta dan PKK berhak memberikan otoritas kepada
pihak bank untuk menarik anggaran tersebut.
Apabila dinas telah melakukan penarikan anggaran
kegiatan dari rekening, tetapi belum melaksakan
kegiatan fisik dilapangan dalam jangka waktu 15 (lima
belas) hari kalender, maka dinas tidak diperkenankan
untuk melanjutkan kegiatannya.
Dinas diwajibkan untuk membuat laporan kemajuan
pelaksanaan kegiatan maksimal 15 (lima

TAHUN 2018 6
belas) hari kalender setelah penarikan anggaran dan
mengirimkan laporan tersebut ke pusat.
Pembayaran Uang Perangsang Kerja (UPK)
Pembayaran UPK diatur sebagai berikut :
1) Pembayaran UPK kepada pekerja dilaksanakan 2 (dua)
kali atau lebih sesuai kesepakatan bersama oleh PLPK
dan kelompok pekerja serta dibayarkan oleh juru
bayarlangsung kepada pekerja di dampingi oleh PLPK.
2) PLPK melalui Juru bayar mengajukan permohonan
uang muka kerja kepada Bendahara. Atas dasar
permohonan tersebut, Bendahara dengan persetujuan
Penanggungjawab menyerahkan kepada juru bayar
sejumlah UPK yang diperlukan, dengan proses sebagai
berikut:
a) Nama setiap Pekerja, Ketua Kelompok, dan
Tukang yang tercatat dalam formulir B, harus
sama dengan nama yang tercantum di formulir C.
b) Pembayaran UPK berdasarkan laporan kemajuan
pekerjaan dan jumlah hari orang kerja (HOK).
c) Pengajuan uang muka kerja harus disertai dengan
keterangan atau pernyataan dari PLPK tentang
jumlah pekerja yang ikut bekerja, menggunakan
formulir D;
d) Bendahara melakukan pengecekan kelengkapan
administrasi pembayaran UPK;
e) Bendahara menyerahkan sejumlah uang yang
dibutuhkan untuk pembayaran uang perangsang
kerja kepada juru bayar;
f) Pekerja, Tukang dan Ketua Kelompok yang
menerima UPK diharuskan menandatangani
formulir E, rangkap 3 (tiga).
GIATAN PADAT KARYA INFRASTRUKTUR DAN PADAT KARYA PRODUKTIF TAHUN 2018
h. Pengadaan Bahan material dan peralatan kerja
1) Pengadaan bahan material dan peralatan kerja dilakukan
oleh pejabat pengadaan barang di daerah yang ditunjuk
oleh Kuasa Pengguna Anggaran Direktorat
Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja atas
dasar ketentuan/peraturan perundangan yang berlaku
yaitu Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015, tentang
Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54
Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
2) Pejabat Penerima Barang memeriksa dan menerima
bahan material dan peralatan kerja yang dibuktikan
dengan Berita Acara Serah Terima bahan material dan
peralatan kerja yang ditandatangani oleh Penyedia
barang dengan Pejabat Penerima dan diketahui oleh
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK);
3) Barang yang sudah diterima pejabat penerima barang
segera diserahkan kepada PLPK.
Pengadaan Bahan Bangunan Fisik LocaI Resource
Base(LRB) dilakukan dengan cara identifikasi sumber daya
alam yang ada di daerah tersebut yang memungkinkan untuk
diambil secara bersama atau gotong royong oleh peserta
padat karya, sementara sebagian bahan bangunan lain yang
tidak ada di daerah padat karya infrastruktur dan Produktif
pengadaannya sama dengan pengadaan bahan bangunan
fisik. Pengadaan bahan material sesuai dengan kebutuhan
yang diperlukan sesuai ketentuan yang berlaku. Dalam
kondisi dilokasi kegiatan Padat Karya tersedia sebagian atau
seluruh bahan baku/material, maka biaya pembelian material
tersebut dapat dialihkan menjadi biaya UPK (menambah
HOK) dan atau menambah

i. Sewa Peralatan
Peralatan/mesin yang disewa tidak menggunakan ukuran
yang besar atau berat dan alat tersebut hanya digunakan
untuk pekerjaan yang sulit dilakukan oleh tenaga manusia.
Selain itu alat/mesin tersebut bertujuan untuk meningkatkan
kualitas pekerjaan fisik. Keberadaan alat/mesin tersebut
bukan berarti mengurangi penyerapan tenaga kerja yang
terlibat dalam pelaksanaan kegiatan fisik padat karya
infrastruktur dan Produktif.
Secara teknis sewa alat adalah sebagai berikut :
1) PLPK dibantu petugas teknis membuat spesifikasi
teknis alat yang akan disewa untuk diajukan kepada
Penanggungjawab kegiatan Dinas Tenaga Kerja
setempat;
2) Penanggungjawab kegiatan memerintahkan Pejabat
Pembuat Komitmen untuk melakukan penyewaan alat
yang dibutuhkan melalui proses pengadaan sesuai
dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
j. Pembuatan Papan Data dan Prasasti
Setiap lokasi pelaksanaan kegiatan diawali dengan
pemasangan papan data yang memuat informasi tentang
jumlah pekerja dan waktu pelaksanaan kegiatan (formulir
A), sedangkan prasasti dibuat dan dipasang setelah kegiatan
fisik mencapai 100%. Secara teknis pembuatan papan data
dan prasasti sebagai berikut:
1) Papan data terbuat dari papan atau bahan lainnya yang
tahan lama berukuran sekitar ± P =1,20 meter dan L= 1
meter;
2) Prasasti terbuat dari adukan (batu, pasir, semen)
secukupnya atau dari bahan lainnya yang tahan
3) Prasasti berisikan informasi tentang kegiatan Padat karya
infrastruktur dan Produktif dan tahun pelaksanaan kegiatan. k.
Kecelakaan Kerja, Musibah dan Bencana
1) Mengantisipasi terjadinya kecelakaan kerja atau musibah
yang menimpa pekerja maka para pekerjasebaiknya
diasuransikan pada program BPJS Ketenagakerjaan sesuai
dengan anggaran yang tersedia.
Secara teknis penanganan kecelakaan kerja dapat
dilakukan sebagai berikut:
a) Petugas mensosialisasikan K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja) kepada segenap pekerja;
b) PLPK menyiapkan P3K;
c) Menjajaki kemungkinan kerjasama dengan
Asuransi/BPJS Ketenagakerjaan;
2) Apabila terjadi bencana yang mengakibatkan
kerusakan/kemusnahan sebagian atau seluruh fisik
kegiatan, maka PLPK dibantu pihak terkait wajib
melaporkan kepada Penanggungjawab Pelaksanaan
Kegiatan yang bersangkutan untuk memperoleh petunjuk
tentang tindakan yang perlu diambil. Untuk kejadian luar
biasa (bencana alam) harus dibuatkan berita acara oleh
Penanggung jawabPelaksanaan Kegiatan, dengan
melibatkan unsur pemerintah daerah setempat. Berita acara
tersebut harus dibuat secara rinci yang berhubungan
dengan kejadian, berikut dilampirkan dokumentasi
(photo/video)
Secara teknis penanganan musibah dan bencana
dapat dilakukan sebagai berikut:
a) PLPK memeriksa lokasi yang terkena bencana
alam.
b) PLPK membuat berita acara tentang bencana alam
dan p

PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN PADAT KARYA INFRASTRUKTUR [


l. Keterbatasan SDM Pelaksana Kegiatan
Apabila Dinas kabupaten/kota tidak memiliki sumber daya
manusia yang mencukupi, maka pelaksana kegiatan Padat
karya infrastruktur dan Produktif dapat dialihkan ke Dinas
Provinsi yang bertanggungjawab di bidang ketenagakerjaan.

B. PADAT KARYA INFRASTRUKTUR DAN PADAT KARYA


PRODUKTIF YANG DILAKSANAKAN OLEH LEMBAGA NON
PEMERINTAH
1. Asas Pelaksanaan
Pelaksanaan bantuan Padat Karya Infrastruktur dan Padat Karya
Produktif didasarkan pada komitmen peningkatan mutu,
perluasana kesempatan kerja untuk penganggur dan setengah
penganggur, optimalisasi sumber daya local sebagai peningkatan
pendapatan, aksesabilitas masyarakat dan peningkatan
perekonomian local secara efektif dan efisien. Oleh karenanya
harus memiliki asas yang harus menjadi pegangan dalam
pelaksanaan bantuan. Adapun asas pelaksanaan bantuan Padat
Karya Infrastruktur dan Padat Karya Produktif meliputi:
a. Efisien, berarti harus diusahakan dengan menggunakan dana
dan daya yang minimum untuk mencapai kualitas dan sasaran
dalam waktu yang ditetapkan atau menggunakan dana yang
telah ditetapkan untuk mencapai hasil dan sasaran dengan
kualitas yang maksimum;
b. Efektif, berarti sesuai dengan kebutuhan dan sasaran yang
telah ditetapkan serta memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya;
c. Transparan, dilaksanakan secara terbuka baik pada
perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan; d. Akuntabel, berarti sesuai dengan aturan dan ketentuan

e. Manfaat, dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat untuk


mendukung kegiatan pelatihan kerja.
2. Pengajuan Proposal
Lembaga pemohon dapat mengajukan proposal secara langsung
atau melalui pos dengan alamat : "Direktorat Jenderal
Pembinaan Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja,
Kementerian Ketenagakerjaan R.I., Jalan Jenderal Gatot Subroto
Kav 51, Lantai 4A, Jakarta Selatan, kode pos 12950, Telp (021)
52901142, Fax (021) 52900925.
Proposal lembaga pemohon agar ditembuskan kepada Dinas
Kabupaten/Kota yang membidangi ketenagakerjaan.

3. Batas Akhir Pemasukan Proposal


Proposal yang dikirim oleh lembaga pemohon sudah diterima di
Kementerian Ketenagakerjaan paling lambat 30 April 2018.

4. Persyaratan
Persyaratan yang harus dipenuhi dalam mengajukan permohonan
bantuan Padat Karya Infrastruktur dan atau Padat Karya Produktif
adalah sebagai berikut:
a. Surat permohonan bantuan Padat Karya Infrastruktur dan
atau Padat Karya Produktif dari lembaga pemohon yang
ditujukan kepada Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan
Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja, Kementerian
Ketenagakerjaan RI;
b. Memberikan gambaran visi dan misi lembaga terkait dengan
pengembangan SDM yang mencerminkan pentingnya
program bantuan padat KArya Infrastruktur dan atau Padat
Karya Produktif yang akan dikembangkan oleh lembaga
pemohon;

d. Menjelaskan tentang rencana program yang akan


dilaksanakan pada 1 (satu) tahun ke depan terkait dengan
kegiatan Padat Karya Infrastruktur dan Padat Karya
Produktif;
e. Usulan pilihan kebutuhan Padat Karya Infrastruktur dan
Padat Karya Produktif sesuai program yang diajukan;
f. Rencana jadwal pelaksanaan pekerjaan Padat Karya
Infrastruktur dan Padat Karya Produktif dengan
memperhatikan ketentuan masa pelaksanaan pekerjaan dalam
juknis ini;
g. Mempunyai komitmen untuk melaksanakan kegiatan secara
berkesinambungan;
h. Surat usulan Unit Pengelola Keuangan dan Unit Pengelola
Kegiatan;
i. Foto copy ijin atau surat keterangan dari Instansi yang terkait
dengan kelembagaan lembaga pemohon;
j. Foto copy surat keterangan domisili dari kelurahan/desa
setempat yang masih berlaku atau yang telah dilegalisir tahun
2018 oleh kepala kelurahan/desa;
k. Foto Copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) lembaga
pemohon;
l. Surat keterangan referensi bank rekening lembaga pemohon;
m. Foto copy KTP pimpinan lembaga pemohon, anggota unit
pengelola keuangan dan pengelola kegiatan disertai nomor
telepon dan HP;
n. Denah lembaga pemohon secara utuh dan menujukkan posisi
lahan kegiatan yang akan dibangun.

5. Penilaian Kelayakan Proposal


Penilaian kelayakan proposal dilakukan oleh Tim Penilai

Kesempatan Kerja. Tim penilai bertugas untuk melakukan


penilaian berdasar dari persyaratan yang diajukan lembaga
pemohon serta hasil verifikasi lapangan. Dalam melaksanakan
verifikasi lapangan, Tim Verifikasi dapat meminta bantuan dengan
PNS yang membidangi Ketenagakerjaan Provinsi/ Kab/Kota atau
PNS yang membidangi pekerjaan umum.

6. Mekanisme dan Penetapan Bantuan


Jika lembaga pemohon memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan dalam buku petunjuk teknis ini maka akan ditetapkan
melalui surat keputusan untuk mendapatkan bantuan Padat Karya
Infrastruktur dan Padat Karya Produktif. Mekanisme penetapan
bantuan :
a. Pengajuan proposal beserta persyaratannya oleh Lembaga
pemohon;
b. Seleksi proposal dilakukan oleh Tim Seleksi yang dibentuk
oleh Direktur;
c. Tinjauan lapangan oleh Tim Verifikasi yang dibentuk oleh
Direktur;
d. Direktur selaku Kuasa Pengguna Anggaran menerbitkan
Surat Keputusan Lembaga penerima bantuan;
e. Pemberitahuan dan bimbingan serta panduan teknis detail
lahan kegiatan kepada lembaga penerima bantuan.
f. Penandatanganan perjanjian kerjasama antara PPK dengan
lembaga penerima bantuan yang telah ditetapkan dalam Surat
Keputusan;
g. Penerima bantuan melaksanakan ketentuan sesuai dengan
perjanjian kerjasama sebagaimana diatur dalam petunjuk
teknis ini;
h. Lembaga melaporkan hasil pelaksanaan bantuan kepada PPK, kemudian PPK melaporkan kepada KPA
dan Dirjen;
Mekanisme dar Penetapan Ban tuan
Pengaju
an
Proposal

l
Penilaian Dokumen

7. Jangka Waktu Pelaksanaan


a. Padat Karya Infrastruktur
Pelaksanaan pekerjaan untuk bantuan Padat Karya
Infrastruktur selambat-lambatnya harus sudah dimulai 10
(sepuluh) hari kalender setelah dana pengerjaan tahap
pertama diterima di rekening. Total masa pelaksanaan
pekerjaan selama 12 (Dua belas) hari kalender, selambat-
lambatnya sudah harus mencapai pembangunan fisik minimal
50% pada hari kalender ke-7 kalender ke-12 pembangunan
fisik diharapkan sudah selesai 100%. Apabila pekerjaan
melebihi 12 hari kalender.
b. Padat Karya Produktif
Pelaksanaan pekerjaan untuk bantuan Padat Karya Produktif
selambat-lambatnya harus sudah dimulai 10 (sepuluh) hari
kalender setelah dana pengerjaan tahap pertama diterima di
rekening. Total masa pelaksanaan pekerjaan selama 12 (Dua
belas) hari
pembangunan fisik minimal 50% pada hari kalender ke-7
kalender ke-12 pembangunan fisik diharapkan sudah selesai
100%. Apabila pekerjaan melebihi 12 hari kalender, maka
lembaga penerima bantuan tidak dapat menerima tambahan
anggaran dari pemberi bantuan untuk menyelesaikan
pekerjaan yang belum selesai dan pembangunan dilanjutkan
atau diselesaikan dengan menggunakan danamilik lembaga
penerima bantuan. Jika terdapat kelebihan dana bantuan atau
pekerja agar disetorkan ke kas Negara sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

8. Tugas dan Tanggung Jawab


a. Direktorat Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja
1) Merencanakan dan menganggarkan bantuan Padat
Karya Infrastruktur dan Padat Karya Produktif melalui
DIPA Direktorat Pengembangan dan Perluasan
Kesempatan Kerja;
2) Merancang pelaksanaan bantuan kegiatan dengan
membuat Petunjuk Teknis Pelaksanaan;
3) Membentuk tim seleksi penerima bantuan;
4) Melaksanakan bimbingan teknis pelaksanaan bantuan
Padat Karya Infrastruktur dan Padat Karya Produktif;
5) Menetapkan keputusan penerima bantuan Padat Karya
Infrastruktur dan Padat Karya Produktif;
6) Menetapkan Pengelola Keuangan dan Pengelola
Kegiatan;
7) Membuat dan menandatangani Perjanjian Kerjasama
bantuan pemerintah dengan penerima bantuan;
8) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan bantuan

9) Melakukan pencairan dana bantuan;


10) Verifikasi terhadap laporan yang disampaikan oleh
penerima bantuan;
11) Melaporkan kepada Direktur Pengembangan dan
Perluasan Kesempatan Kerja tentang pelaksanaan
bantuan Padat Karya Infrastruktur dan Padat Karya
Produktif.
b. Dinas Kabupaten/Kota di bidang ketenagakerjaan
1) Dapat diminta bantuannya untuk melakukan verifikasi
lapangan bersama tim seleksi;
2) Melakukan pembinaan dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan yang dilakukan oleh penerima bantuan jika
sudah dilaksanakan kegiatan dan melaporkannya
kepada Dinas Provinsi yang membidangi
Ketenagakerjaan dan ditembuskan kepada Direktur
Jenderal Binapenta;
c. Lembaga Penerima Bantuan
1) Menandatangani perjanjian kerja sama bantuan
pemerintah dengan PPK Direktorat Pembinaan
Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja;
2) Menyiapkan pelaksanaan bantuan Padat Karya
Infrastruktur dan atau Padat Karya Produktif yang
meliputi:
Melakukan koordinasi dengan instansi terkait
sesuai dengan jenis kegiatan;
Bersama instansi teknis terkait melaksanakan
survey lokasi lapangan untuk mendata potensi
sumber daya lokal;
Membuat sketsa gambar rencana sederhana,
perhitungan volume dan dimensi;
Membuat detail gambar lengkap dengan
spesifikasinya;
e) Berdasarkan gambar tersebut dilakukan

f) Jika terdapat LRB, maka perhitungan volume dan


biaya harus menyesuaikan termasuk penyuesuaian
HOK;
g) Desain dan RAB divalidasi oleh instansi teknis
terkait atau konsultan teknik yang terakreditasi
oleh dinas teknis PUPR.
3) Pimpinan lembaga penerima bantuan membentuk dan
menetapkan Unit Pengelola Keuangan dan Unit
Pengelola Kegiatan (UPKK). Nama yang masuk ke
dalam UPKK tidak boleh saling rangkap;
4) Unit Pengelola Keuangan Lembaga Penerima Bantuan
Unit Pengelola Keuangan berjumlah 3 (tiga) orang
terdiri dari Ketua, Sekretaris Dan Anggota, berunsur
dari pengurus lembaga, unit pengelola keuangan
bertugas dan mempunyai tanggung jawab dan
wewenang dalam hal Padat Karya Infrastruktur dan
Padat Karya Produktif adalah menguji tagihan,
memerintahkan pembayaran dan melaksanakan
pembayaran.
5) Unit Pengelola Kegiatan Lembaga Penerima Bantuan
Unit Pengelola Kegiatan berjumlah 3 (tiga) orang terdiri
dari Ketua, Sekretaris dan Anggota, berunsur dari
pengurus lembaga, tokoh/unsur masyarakat setempat,
serta lembaga perguruan tinggi dibidang teknik sipil
setempat/bidang pengawasan jasa konstruksi (badan
usaha/perseorangan). Unit pengelola kegiatan
melakukan tugas:
a) Melaksanakan pengawasan pelaksanaan pekerjaan;
b) Membuat laporan bulanan kemajuan pelaksanaan
pekerjaan;

d) Menandatangani berita acara kemajuan pelaksanaan


pekerjaan 100%saat pekerjaan
telahselesaidilakukan.
9. Tugas dan Tanggungjawab

KPA

C. PADAT KARYA INFRASTRUKTUR DAN PADAT KARYA


PRODUKTIF YANG DILAKSANAKAN OLEH KELOMPOK
MASYARAKAT

1. Asas Pelaksanaan
Pelaksanaan Bantuan Pemerintah untuk kegiatan Padat Karya
Infrastruktur dan Padat Karya Produktif didasarkan pada komitmen
Akuntabel, efektif dan efisien. Oleh karenanya harus memiliki asas
yang harus menjadi pegangan

Bantuan Pemerintah untuk masyarakat Tahun Anggaran 2018


meliputi:
a. Efisien, berarti harus diusahakan dengan menggunakan dana dan
daya yang minimum untuk mencapai kualitas dan sasaran
dalam waktu yang ditetapkan atau menggunakan dana yang
telah ditetapkan untuk mencapai hasil dan sasaran dengan
kualitas yang maksimum.
a. Efektif, berarti sesuai dengan kebutuhan dan sasaran yang
telah ditetapkan serta memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya.
b. Transparan, dilaksanakan secara terbuka baik pada
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan;
c. Akuntabel, berarti sesuai dengan aturan dan ketentuan yang
terkait dengan Pengadaan Barang/Jasa sehingga dapat
dipertanggungjawabkan.
d. Manfaat, dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat untuk
mendukung kegiatan Padat Karya Infrastruktur dan Padat
Karya Produktif.

2. Pelaksanaan Pekerjaan
Bantuan Pemerintah untukkegiatan Padat Karya Infrastruktur dan
Padat Karya Produktif dalam pelaksanaannya diutamakan dengan
cara swakelola dengan semangat gotong royong memberdayakan
seluruh lapisan masyarakat. Sehingga dari program ini diharapkan
mampu menumbuhkembangkan partisipasi seluruh unsur atau
potensi yang ada di desa dalam pembangunan penyerapan tenaga
kerja.

3. Mekanisme Pelaksanaan Program


Mekanisme pelaksanaan program Bantuan Padat Karya
Infrastruktur dan Padat Karya Produktif sebagai berikut: a.
Pemerintah Desa mengajukan proposal kepada Menteri
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PENEMPATAN TENAGA KERJA DAN PERLUASAN KESEMPATAN KERJA

b. Penetapan tim verifikasi yang telah


dibentuk berdasarkan surat
DITJEN BINAPENTA DAN PKK
keputusan Kuasa Pengguna
Anggaran;
c. Penetapan Penerima Program bantuan;
d. Bimbingan Teknis dilakukan kepada calon penerima
program;
e. Proses Pencairan Anggaran;
f. Pemerintah Desa melaksanakan program dengan cara
swakelola;
g. Pemerintah Desa melaporkan hasil pelaksanaan program
kepada Kementerian Ketenagakerjaan;
h. Monitoring dan Evaluasi.

4. Waktu Pelaksanaan Program


Mekanisme pelaksanaan program Bantuan Padat Karya
Infrastruktur dan Padat Karya Produktif selambat-lambatnya
dilaksanakan dalam waktu 10 (Sepuluh) hari kalender setelah dana
Pembangunan dan atau Rehabilitasi Desa tahap pertama diterima
di rekening.

5. Organisasi
Organisasi pelaksanaan kegiatan program Padat Karya
Infrastruktur dan Padat Karya Produktif akan melibatkan unsur-
unsur berikut:
a. Subdirektorat Pengembangan Padat Karya, Direktorat PPKK,
Kementerian Ketenagakerjaan.
b. Dinas Tenaga Kerja Provinsi
c. Dinas Tenaga Kerja Kabupaten/Kota
d. Lembaga Non Pemerintah
e. Pemerintah Desa

6. Mekanisme dan Penetapan Bantuan


Jika kelompok masyarakat pemohon memenuhi persyaratan
bantuan Padat Karya Infrastruktur dan Padat Karya Produktif.
Mekanisme penetapan bantuan :
a. Pengajuan proposal beserta persyaratannya oleh kelompok
masyarakatpemohon;
b. Seleksi proposal dilakukan oleh Tim Seleksi yang dibentuk
oleh Direktur;
c. Tinjauan lapangan oleh Tim Verifikasi yang dibentuk oleh
Direktur;
d. Direktur selaku Kuasa Pengguna Anggaran menerbitkan
Surat Keputusan kelompok masyarakatpenerima bantuan;
e. Pemberitahuan dan bimbingan serta panduan teknis detail
lahan kegiatan kepada kelompok masyarakat penerima
bantuan.
f. Penandatanganan perjanjian kerjasama antara PPK dengan
kelompok masyarakatpenerima bantuan yang telah ditetapkan
dalam Surat Keputusan;
g. kelompok masyarakatpenerima bantuan melaksanakan
ketentuan sesuai dengan perjanjian kerjasama sebagaimana
diatur dalam petunjuk teknis ini;
h. kelompok masyarakatmelaporkan hasil pelaksanaan bantuan
kepada PPK, kemudian PPK melaporkan kepada KPA dan
Dirjen;
i. Monitoring dan Evaluasi (Monev) bantuan.

7. Jangka Waktu Pelaksanaan


a. Padat Karya Infrastruktur
Pelaksanaan pekerjaan untuk bantuan Padat Karya
Infrastruktur selambat-lambatnya harus sudah dimulai 10
(sepuluh) hari kalender setelah dana diterima di rekening.
Total masa pelaksanaan pekerjaan selama 12 (Dua belas) hari
kalender, selambat-lambatnya sudah harus mencapai
pembangunan fisik minimal 50% pada hari kalender ke-7
kalender ke-12 pembangunan fisik diharapkan sudah selesai
100%.

TAHUN 2018 6
b. Padat Karya Produktif
Pelaksanaan pekerjaan untuk bantuan Padat Karya Produktif
selambat-lambatnya harus sudah dimulai 10 (sepuluh) hari
kalender setelah dana diterima di rekening. Total masa
pelaksanaan pekerjaan selama 12 (Dua belas) hari kalender,
selambat-lambatnya sudah harus mencapai pembangunan
fisik minimal 50% pada hari kalender ke-7 kalender ke-12
pembangunan fisik diharapkan sudah selesai 100%.

8. Tugas dan Tanggung Jawab


a. Direktorat Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja
1) Merencanakan dan menganggarkan bantuan Padat
Karya Infrastruktur dan Padat Karya Produktif melalui
DIPA Direktorat Pengembangan dan Perluasan
Kesempatan Kerja;
2) Merancang pelaksanaan bantuan kegiatan dengan
membuat Petunjuk Teknis Pelaksanaan;
3) Membentuk tim seleksi penerima bantuan;
4) Melaksanakan bimbingan teknis pelaksanaan bantuan
Padat Karya Infrastruktur dan Padat Karya Produktif;
5) Menetapkan keputusan penerima bantuan Padat Karya
Infrastruktur dan Padat Karya Produktif;
6) Menetapkan Pengelola Keuangan dan Pengelola
Kegiatan;
7) Membuat dan menandatangani Perjanjian Kerjasama
bantuan pemerintah dengan kelompok masyarakat
penerima bantuan;
8) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan bantuan
Padat Karya Infrastruktur dan Padat Karya Produktif;

10) Merifikasi terhadap laporan yang disampaikan oleh


penerima bantuan;
11) Melaporkan kepada Direktur Pengembangan dan
Perluasan Kesempatan Kerja tentang pelaksanaan
bantuan Padat Karya Infrastruktur dan Padat Karya
Produktif.
b. Dinas Kabupaten/Kota di bidang ketenagakerjaan
1) Dapat diminta bantuannya untuk melakukan verifikasi
lapangan bersama tim seleksi;
2) Melakukan pembinaan dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan yang dilakukan oleh kelompok masyarakat
penerima bantuan jika sudah dilaksanakan kegiatandan
melaporkannya kepada Dinas Provinsi yang
membidangi Ketenagakerjaan dan ditembuskan kepada
Direktur Jenderal Binapenta;
c. Kelompok masyarakat Penerima Bantuan
1) Menandatangani perjanjian kerja sama bantuan
pemerintah dengan PPK atau KPA Direktorat
Pembinaan Pengembangan dan Perluasan Kesempatan
Kerja;
2) Menyiapkan pelaksanaan bantuan Padat Karya
Infrastruktur dan atau Padat Karya Produktif yang
meliputi:
a) Melakukan koordinasi dengan instansi terkait
sesuai dengan jenis kegiatan;
b) Bersama instansi teknis terkait melaksanakan
survey lokasi lapangan untuk mendata potensi
sumber daya lokal;
c) Membuat sketsa gambar rencana sederhana,
perhitungan volume dan dimensi;
d) Membuat detail gambar lengkap dengan
spesifikasinya; e) Berdasarkan gambar tersebut dilakukan

f) Jika terdapat LRB, maka perhitungan volume dan


biaya harus menyesuaikan termasuk penyuesuaian
HOK;
g) Desain dan RAB divalidasi oleh instansi teknis
terkait atau konsultan teknik yang terakreditasi
oleh dinas teknis PUPR.
3) Pimpinan kelompok masyarakat penerima bantuan
membentuk dan menetapkan Unit Pengelola Keuangan
dan Unit Pengelola Kegiatan (UPKK). Nama yang
masuk ke dalam UPKK tidak boleh saling rangkap;
4) Unit Pengelola Keuangan kelompok masyarakat
Penerima Bantuan berjumlah 3 (tiga) orang terdiri dari
Ketua, Sekretaris Dan Anggota, berunsur dari pengurus
lembaga, unit pengelola keuangan bertugas dan
mempunyai tanggung jawab dan wewenang dalam hal
Padat Karya Infrastruktur dan Padat Karya Produktif
adalah menguji tagihan, memerintahkan pembayaran
dan melaksanakan pembayaran.
5) Unit Pengelola Kegiatan kelompok masyarakat
Penerima Bantuan berjumlah 3 (tiga) orang terdiri dari
Ketua, Sekretaris dan Anggota, berunsur dari pengurus
lembaga, tokoh/unsur masyarakat setempat, serta
lembaga perguruan tinggi dibidang teknik sipil
setempat/bidang pengawasan jasa konstruksi (badan
usaha/perseorangan). Unit pengelola kegiatan
melakukan tugas:
Melaksanakan pengawasan pelaksanaan pekerjaan;
Membuat laporan bulanan kemajuan
pelaksanaan pekerjaan; c) Menandatangani laporan kemajuan pekerjaan
Menandatangani berita acara kemajuan pelaksanaan
pekerjaan 100% saat pekerjaan telah selesai dilakukan. d. Tingkat
Desa
Pemerintah Desa wajib:
1) Mempelajari petunjuk teknis program Padat Karya
Infrastruktur dan padat Karya Produktif;
2) Menyusun proposal dan melengkapi persyaratan
sebagaimana diatur dalam petunjuk teknis;
3) Meminta persetujuan dan rekomendasi ke Dinas Tenaga
Kerja kabupaten/kota;
4) Menyediakan tenaga ahli dan/atau tenaga teknis dari
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah
Daerah yang menangani pekerjaan umum/prasarana di
Kabupaten atau Unit teknis terkait;
5) Mengajukan/mengirim proposal Subdirektorat
Pengembangan Padat Karya, Direktorat PPKK,
Kementerian Ketenagakerjaan.
Pemerintah Desa setelah ditetapkan menjadi Penerima
Bantuan Padat Karya Infrastruktur dan padat Karya
Produktif wajib:
1) Menyiapkan rencana pelaksanaan kegiatan (rencana
kerja, struktur kepanitian, dan RAB nya);
2) Melaksanakan kegiatan dengan berkordinasi dengan
dinas terkait;
3) Menyusun laporan pertanggungjawaban sesuai
denganketentuan yang berlaku;
4) Menyimpan dokumen laporan asli kegiatan;
5) Mengirimkan laporanpelaksanaan kegiatan kepada
Direktorat PPKK, Kementerian Ketenagakerjaan.
6) Dalam rangka inventarisasi dan penatausahaan barang
milik daerah yang berasal dari dana bantuan
Kementerian Ketenagakerjaan, setelah bantuan
pembangunan dan atau rehabilitasi

TAHUN 2018 6
selesai, diwajibkan bagi penerima bantuan untuk
membuat Prasasti Padat Karya.
7) Dalam rengua melaksanakan kegiatan, Pemerintah desa
mengalokasikan bantuan sesuai RAB.
8) verifikasi atau sejenisnya.

Alur pelaksanaan program Bantuan Padat Karya Infrastruktur dan gadat


Ka^e bsaduutifdigambarkar dalam bagan sebagai berikut:

Kemnaker Disnaker Disnaker Desa


I
Pedoman

Sosialisasi Sosialisasi Rekomendasi Proposal


I
Surat Pengantar 4
Proposal

Verifikasi Adm

Verifikasi Lap
Verifikasi Lap —

Bimbingan Teknis (BIMTEK


Kepala Desa Penerima Bantuan
Penerbitan SK,
Pengajua Transfe
Penandatanganan Moll n Dana
r Dana Pelaksanaan
dan Pencairan Dana
oleh
Ke KPPN BANK Program Bantuan

1. 1. Koordinasi
1. Pembinaan
2. Monev 2. Pembinaan 2. Pembinaan
3. Penerimaan 3. Monev 3. Monev Lap. Keuangan
Laporan
4. Verifikasi Laporan
D. KEBERLANJUTAN

Pemerintah daerah dan pemerintahan desa serta sektorsektor terkait


memprogramkan secara bersama-sama pembangunan yang
berkelanjutan dengan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Penerapan prinsip dalam pelaksanaan pembangunan secara
partisipatif;
2. Jaminan berfungsinya infrastruktur secara berkelanjutan, guna
meningkatkan kualitas hidup dan perekonomian masyarakat;
3. Tumbuhnya kemampuan masyarakat dalam pengelolaan sumber-
sumber pembiayaan untuk pemanfaatan dan pemeliharaan;
4. Meningkatnya fungsi kelembagaan masyarakat didesa dan
kecamatan dalam pengelolaan hasil kegiatan;
5. Tumbuhnya rasa memiliki terhadap hasil kegiatan yang telah
dilaksanakan.
Pemeliharaan padat karya infrastruktur adalah upaya pemanfaatan
dan perawatan infrastruktur secara optimal oleh masyarakat sebagai
penguna infrastruktur dengan pembinaan pemerintah daerah secara
berkesinambungan. Adapun tujuan pemeliharaan adalah sebagai berikut:
1. Infrastruktur yang terbangun tetap berfungsi sesuai dengan kualitas
dan umur rencana;
2. Menjamin pemeliharaan yang tepat waktu dan tepat sasaran, yaitu
pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala dan pemeliharaan
insidentil;
3. Memberikan peluang kepada masyarakat untuk mengoperasikan
dan mengoptimalkan aset yang ada sebagai sumberdaya serta
meningkatkan kapasitas masyarakat dibidang social ekonomi
dengan penciptaaan peluang kesempatan kerja.
BAB III MEKANISME PENCAIRAN DANA BANTUAN PEMERINTAH

Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria


bantuan sosial yang diberikan oleh Pemerintah kepada perseorangan,
kelompok masyarakat atau lembaga pemerintah/non pemerintah. Ketentuan
dalam Peraturan Menteri ini mengatur mengenai pengalokasian, pencairan,
penyaluran dan pertanggungjawaban Anggaran Bantuan Pemerintah yang
tidak termasuk dalam kriteria Bantuan Sosial pada Kementerian
Negara/Lembaga yang bersumber dari APBN. Dalam implementasinya
pertanggungjawaban bantuan pemerintah mengacu pada peraturan
kementerian keuangan nomor168/PMK.05/2015 dan173/PMK.05/2016
sebagai upaya dalam memperbaiki mekanisme dan menyederhanakan
pertanggung jawaban anggaran bantuan pemerintah.

A. MEKANISME PENCAIRAN ANGGARAN

Pelaksanaan mekanisme pencairan dana bantuan pemerintah


dilakukan melalui pola transfer, yang diawali dengan persiapan
administrasi secara baik dan benar meliputi kegiatan identifikasi Calon
Penerima Bantuan (CPB), penetapan kelompok penerima manfaat,
pembukaan rekening di daerah baik untuk kelompok masyarakat,
lembaga pemerintah atau lembaga non pemerintah serta penyusunan
rencana usulan kegiatan kelompok serta pembuatan dan
penandatanganan naskah perjanjian kerjasama.
Mekanisme ini dilaksanakan melalui 5 (lima) tahapan administrasi
sebagai berikut:
1. Penetapan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan
Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja
(Ditjen Binapenta dan PKK) tentang
penetapan lokasi nfrastruktur dan padat

iGIATAN PADAT KARYA INFRASTRUKTUR DAN PADAT KARYA PRODUKTIF TAHUN 2018

karya produktif.
2. Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PPK Direktorat
Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja dengan
Penanggungjawab Kegiatan Padat Karya Infrastruktur dan padat
karya produktif di Provinsi/Kabupaten/Kota untuk kelompok
masyarakat, lembaga pemerintah atau lembaga non pemerintah.
a. Lembaga Pemerintah dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja di
Provinsi/Kabupaten/Kota yang mendapat alokasi kegiatan
Padat Karya Infrastruktur dan padat karya produktif segera
menyiapkan dan menyampaikan dokumen-dokumen sebagai
berikut:
1) Usulan pengelola kegiatan ditandatangani oleh Kepala
Dinas meliputi :
a) Penanggungjawab Kegiatan
b) Pejabat pembuat komitmen (PPK)
c) Bendahara pengeluaran pembantu (BPP)
d) Pejabat pengadaan (PP)
e) Pejabat penerima hasil pekerjaan (PPHP)
2) Surat Keputusan Penanggungjawab Kegiatan tentang
pelaksanaan kegiatan Padat Karya Infrastruktur dan
padat karya produktif, meliputi:
a) Petugas lapangan padat karya (PLPK)
b) Petugas teknis
c) Pengawas teknis
d) Juru bayar
e) Anggota
b. Lembaga non pemerintah dan kelompok masyarakat yang
mendapat alokasi kegiatan Padat Karya Infrastruktur dan
padat karya produktif segera menyiapkan dokumen-dokumen
dan menyampaikan usulan tim pelaksana kegiatan yang
terdiri dari :
1) Penanggung jawab kegiatan
3) Anggota
4) Bendahara Kegiatan
5) Penerima Barang dan Jasa
Pembukaan Rekening Kegiatan
Pembukaan rekening kegiatan dilakukan oleh Pusat melalui bank
BNI. Adapun syarat dan prosedur pembukaan rekening dan aktifasi
rekening adalah sebagai berikut :
a. Lembaga Pemerintah (Dinas), Lembaga non pemerintah dan
Kelompok masyarakat mengajukan surat usulan tim
pelaksana kegiatan
b. Mengisi Daftar Isian Pembukaan Rekening sesuai lampiran.
c. Setelah rekening di terbitkan segera melakukan aktifasi
rekening kecabang Bank BNI terdekat untuk melakukan
penandatanganan spesimen yang dilakukan oleh
Penanggungjawab kegiatan, Pejabat Pembuat Komitmen dan
Bendahara Pengeluaran Pembantu (untuk lembaga
pemerintah/Dinas) dan Penanggungjawab kegiatan,
Koordinator kegiatan dan Bendahara Kegiatan (untuk
lembaga non pemerintah/Kelompok masyarakat).
d. Saat Penandatanganan Spesimen membawa KTP dan NPWP.
4. Penyusunan dan Pengusulan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
Hal-hal mendasar dalam rangka penyusunan RUK antara lain:
a. RUK adalah rencana usulan kegiatan yang disusun dalam bentuk
tabel dan didalamnya mencantumkan mengenai uraian
pekerjaan atau daftar pembelanjaan dalam kegiatan bantuan
pemerintah yang berisi:
1) volume/jumlah satuan;
2) jenis dan spesifikasi barang;
3) harga satuan;
GIATAN PADAT KARYA INFRASTRUKTUR DAN PADAT KARYA PRODUKTIF TAHUN 2018
4) jumlah dana;
5) sumber pendanaan kegiatan; dan
6) metode pelaksanaan kegiatan.
b. Uraian pekerjaan dan daftar pembelanjaan dalam RUK
mengacu pada rincian kegiatan masing-masing kegiatan
sebagaimana dalam Pedoman Teknis.
c. Dalam penyusunan RUK untuk kegiatan padat karya
infrastruktur, dimungkinkan mengakomodir biaya-biaya
pendukung seperti pembuatan papan data, prasasti, peralatan
kerja, dokumentasi, alat tulis dan buku untuk mencatatan
penerimaan dan pengeluaran uang.
d. Pembelian barang/material dan sewa peralatan harus
mengacu pada harga wajar yang berlaku di wilayah setempat.
e. RUK disusun berdasarkan RAB yang telah mendapatkan
persetujuan Kuasa Pengguna Anggaran
f. Revisi dan penyesuaian Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
dapat dilakukan apabila terdapat perubahan atau penyesuaian
kegiatan di lapangan untuk mengakomodir adanya tambah
kurang pekerjaan, dengan syarat bahwa revisi RUK ini
dilaporkan serta mendapatkan persetujuan Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK pusat).
g. Rencana Usulan Kegiatan (RUK) beserta revisinya nantinya
menjadi lampiran dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari naskah perjanjian kerjasama pemanfaatan
dana bantuan pemerintah.
h. Keseluruhan realisasi pembelanjaan sebagaimana tercantum
dalam Rencana UsulanKegiatan (RUK) beserta revisinya
sebagai pertanggungjawaban penerima bantuan dalam
memanfaatkan dana bantuan yang diterimanya, untuk itu
keseluruhan pembelanjaan harus disertai dengan bukti
pertanggungjawaban.

TAHUN 2018 6
B. MEKANISME PENCAIRAN BANTUAN SARANA USAHA

Pencairan bantuan sarana usaha dilakukan dengan proses


pengadaan melalui pihak ke-3 atau penyedia barang yang ada di Daerah
sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku (Perpres Nomor 16 tahun
2018, tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah). Untuk Lembaga
Non Pemerintah, Kelompok Masyarakat (Kelurahan/Desa), mekanisme
pencairan Sarana Usaha Dilakukan dengan Proses Swakelola sesuai
Undang-Undang yang berlaku (Perpres Nomor 16 tahun 2018, tentang
Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah).

C. MEKANISME PENGUJIAN DAN PEMBAYARAN BANTUAN


PEMERINTAH

Pengujian dan pembayaran bantuan pemerintah melalui


Dinas/lembaga/kelompok masyarakat dilakukan dalam bentuk
Pembayaran Langsung (LS) dengan satu tahap pembayaran ke
Bendahara Pengeluaran Pembantu, sesuai dengan Peraturan Menteri
Keuangan Republik Indonesia Nomor 173/PMK.05/2016 tentang
perubahan atas peraturan Menteri keuangan Nomor 168/PMK.05/2015
tentang mekanisme pelaksanaan anggaran bantuan pemerintah pada
pasal 40 ayat (4) yaitu " Pencairan dana bantuan lainnya yang memiliki
karakteristik bantuan pemerintah yang di tetapkan oleh PA dalam
bentuk uang yang diberikan kepada kelompok masyarakat dan lembaga
pemerintah atau non pemerintah dapat dilakukan sekaligus atau bertahap
berdasarkan surat keputusan dan perjanjian kerjasama antara penerima
bantuan lainnya yang memiliki karakteristik bantuan pemerintah yang di
tetapkan oleh PA dan PPK".
Dalam hal ini bantuan pemerintah yang diberikan kepada lembaga
pemerintah, lembaga non pemerintah dan kelompok masyarakat
dilakukan sekaligus, mengingat waktu pelaksanaan
mekanisme pengujian dan pembayaran bantuan pemerintah melalui
dinas/lembaga/kelompok masyarakat sebagai berikut : 1. Tahapan
Proses Pengujian Dan Penelitian Kebenaran Dokumen Sebagai Berikut:
a. Pejabat Penguji dan Penandatanganan SPM melakukan
pengujian terhadap dokumen SPP berserta pendukung.
1) Menguji kebenaran angka atas beban APBN;
2) Kesesuaian penandatangan SPP;
3) Kesesuaian RUK;
4) Kesedian Pagu Anggaran;
5) Kebenaran Perhitungan Tagihan serta Kewajiban di
bidang perpajakan;
6) Menolak dan mengembalikan dokumen apabila tidak
memenuhi persyaratan untuk dibayarkan.
b. PPK Pusat melakukan pengujian terhadap usulan tagihan
pembayaran
1) Membebankan tagihan pada mata anggaran yang telah
disediakan;
2) Kelengkapan dokumen tagihan;
3) Kebenaran perhitungan tagihan;
4) Kebenaran data pihak yang berhak menerima
pembayaran;
5) Ketepatan jangka waktu penyelesaian RUK;
6) Menolak dan mengembalikan dokumen apabila tidak
memenuhi persyaratan untuk dibayarkan;
7) Memastikan telah terpenuhinya kepastian tagihan
pembayaran.
c. PPK Daerah melakukan pengujian terhadap usulan tagihan
BPP daerah
1) Menguji kebenaran formal dokumen/surat keputusan
yang menjadi persyaratan tagihan
2) Kelengkapan dokumen tagihan
3) Menguji tagihan uang muka/tahap pertama yang

5) Kebenaran data pihak yang berhak menerima pembayaran


6) Ketepatan jangka waktu penyelesaian RUK
7) Kesesuaian prestasi pekerjaan
8) Menolak dan mengembalikan dokumen apabila tidak
memenuhi persyaratan untuk dibayarkan
9) Memastikan telah terpenuhinya kepastian tagihan
pembayaran
10) Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruhan dokumen
tagihan
11) Melaporkan pelaksanaan pengujian kepada Kepala satuan
kerja
2. Pembayaran Langsung (Ls) Kepada Bendahara Pengeluaran
Pembantu
Peraturan Kementerian Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016
adalah salah satu upaya kementerian keuangan dalam memperbaiki
mekanisme dan menyederhanakan pertanggung jawaban bantuan
pemerintah. Dengan perbaikan mekanisme berupa percepatan
pelaksanaan kegiatan dan penyederhanaan pertanggung jawaban
keuangan bantuan pemerintah diharapkan dapat lebih
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan meningkatkan
produktifitas kerja. Secara Ringkas Mekanisme pembayaran
sekaligus kepada Bendahara Pengeluaran Pembantu daerah dengan
lampiran sebagai berikut:
a. Melampirkan Fotocopy Perjanjian Kerjasama (PKS);
b. SK Tim Pelaksana Dinas/Lembaga/Kelompok Masyarakat;
c. SK Penetapan Lokasi;
d. Surat pertanggungjawaban mutlak (SPTJM);
e. Rancangan Umum Kegiatan (RUK) keseluruhan kegiatan;
f. Kuitansi bukti penerimaan uang;

Khusus untuk lembaga/kelompok masyarakat pemohon


harus melampirkan persyaratan tambahan sebagai berikut:
a. Perangkat desa harus Mempunyai Nomor Pokok Wajib
Pajak(NPWP);
b. Kesanggupan menerima bantuan pemerintah dan Tidak boleh
memindahtangankan meniadakan dan/ atau
mengalihfungsikan bantuan pemerintah serta memelihara
bantuan pemerintah setelah pekerjaan selesai (form
terlampir)
c. Kesanggupan mengembalikan sisa dana Bantuan
Pembangunan pemerintah (form terlampir)
d. Kesanggupan menyediakan tenaga ahli dan/atau tenaga
teknis dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
Pemerintah Daerah yang menangani ketenagakerjaan dan
atau pekerjaan umum/prasarana di Kabupaten atau Unit
Teknis Terkait;
e. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) pelaksana kegiatan.

BAB IV PENGENDALIAN

Pengendalian dilakukan untuk menjamin keberlangsungan dan


efektivitas kegiatan padat karya infrastruktur dan Padat Karya Produktif.
Pengendalian dilakukan secara bertahap dan berjenjang disesuaikan dengan
kebutuhan dari setiap tahapan pelaksanaan kegiatan. Secara garis besar,
pengendalian dikelompokkan ke dalam tiga bagian yaitu Monitoring dan
Evaluasi, Pengawasan dan Pelaporan.

MONITORING DAN EVALUASI

Dalam rangka mengetahui hasil pelaksanaan padat karya


infrastruktur dan Padat Karya Produktif harus dilakukan pemantauan.
Hal ini sangat penting guna mengetahui keberhasilan dan kendala, agar
diketahui lebih awal bagaimana solusi dan pemecahan masalah lebih
lanjut. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan oleh Dinas
ketenagakerjaan provinsi/ kabupaten/kota dan Direktorat Pengembangan
dan Perluasan Kesempatan Kerja sebagai penanggungjawab pelaksanaan
program.

PENGAWASAN

1. Pengawas Internal
Pengawasan pelaksanaan kegiatan padat karya infrastruktur dan
Padat Karya Produktif dilakukan oleh Inspektorat Jenderal
Kementerian Ketenagakerjaan R.I. yang dananya bersumber dari
APBN. Pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan padat karya
infrastruktur dan Padat Karya Produktif dilakukan dengan cara:
a. Pengawasan fungsional, pengawasan tersebut dilakukan oleh Inspektorat Jenderal yang berada langsung di

b. Pengawasan dan pengendalian oleh atasan langsung


(pengawasan melekat). Pengawasan tersebut disesuaikaan
dengan hierarki organisasi;
c. Pengawasan terhadap pengelolaan kegiatan padat karya
infrastruktur dan Padat Karya Produktif harus dilakukan
secara berkesinambungan. Hal ini dilakukan untuk mencegah
terjadinya penyimpangan dan penyelewengan yang berakibat
merugikan keuangan Negara;
d. Pengawasan yang berkesinambungandapat dilakukan secara
langsung dan terus menerus dengan mengadakan peninjauan
ke lapangan dan secara tidak langsung melalui monitoring
evaluasi, pencermatan terhadap laporan yang ada dan atau
informasi lain yang dapat dipertanggungjawabkan.
2. Pengawas External
Pengawasan eksternal dilakukan oleh:
a. BPK
b. BPKP
c. Masyarakat
C. PELAPORAN

Sistem pelaporan dilakukan secara periodik/berkala dan insidensil yang


memuat tentang perkembangan fisik dan keuangan serta dilaporkan
secara berjenjang mulai dari tahap awal sampai akhir kegiatan sebagai
bahan pengendalian dan pengawasan. Adapun jenis pelaporan fisik
adalah 1. Laporan untuk Kantor Staf Presiden (KSP)
a. Data peserta kegiatan padat karya infrastruktur dan
Padat Karya Produktif b. Data lokasi (desa/kelurahan dan kecamatan) dan jenis

c. Data tersebut disampaikan pada awal pelaksanaan kegiatan


kepada Ditjen Binapenta dan PKK Cq. Direktorat
Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja melalui
email:subdit.padatkarya@gmail.com, sebagai bahan laporan
kepada Kantor Staf Presiden (KSP). (Format laporan ada di
lampiran)
2. Laporan Mingguan
a. PLPK wajib membuat laporan mingguan yang memuat data
perkembangan fisik, penyerapan tenaga kerja dan
pembayaran UPK setiap minggu selama pelaksanaan
kegiatan padat karya infrastruktur dan Padat Karya Produktif.
Laporan dibuat oleh PLPK disampaikan kepada Pelaksana
Kegiatan, dengan menggunakan (Formulir PK-1 dan PK-2).
Bila terdapat hambatan dalam pelaksanaan kegiatan, maka
PLPK diharuskan melaporkan adanya hambatan tersebut,
menggunakan (Formulir PK-4). Dalam membuat
perhitungan kemajuan fisik, PLPK harus berpedoman kepada
DURK dan gambar desain dengan hasil kerja fisik pekerjaan
yang telah dicapai.
b. Disamping laporan tersebut diatas PLPK berkewajiban
membuat laporan mingguan penyerapan tenaga kerja riil
dengan menggunakan Formulir PK-3 yang disusun
berdasarkan Daftar Register Nama Pekerja (Formulir B &
C).
c. Berdasarkan laporan PLPK tersebut, maka Pelaksanaan
Kegiatan berkewajiban membuat laporan mingguan yang
merupakan himpunan dari laporan mingguan. Laporan ini
menggunakan (Formulir PK-5) oleh Pelaksana Kegiatan
disampaikan kepada Penanggungjawab Pelaksanaan
Kegiatan.
3. Laporan Paripurna, Surat Pertanggung Jawaban Belanja
(SPTJB dan Berita Acara Serah Terima Kegiatan Padat

a. Penanggungjawab kegiatan berkewajiban membuat laporan


paripurna setelah pelaksanaan kegiatan padat karya
infrastruktur dan Padat Karya Produktif selesai. Laporan
tersebut ditandatangani oleh Kepala Dinas dan disampaikan
kepada Kementerian Ketenagakerjaan RI, Direktorat Jenderal
Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan
Kesempatan Kerja, dengan alamat Jl. Jenderal Gatot Subroto
Kav. 51 Lantai IV Blok A, Jakarta Selatan.
b. Laporan paripurna, harus dibuat secara detail, sehingga
laporan paripurna yang dibuat dapat memberikan gambaran
yang jelas meliputi:
1) Perencanaan
2) Persiapan
3) Pelaksanaan
4) Monitoring dan evaluasi yang dilakukan
5) Hal-hal lain (masalah/hambatan)
6) Dokumentasi
Pelaksanaan kegiatan padat karya infrastruktur dan Padat
Karya Produktif harus didokumentasikan dengan ketentuan
sebagai berikut:
a) Perkembangan proses pelaksanaan kegiatan dimulai dari
0%, 50% dan100%. Pengambilan gambar dilakukan
dari titik dan posisi yang sama;
b) Photo yang memperlihatkan kegiatan pokok/ utama
sebanyak 3 (tiga) posisi;
c) Photo pada saat pekerja sedang bekerja sebanyak 3
(tiga) posisi;
d) Photo pada saat pekerja sedang menerima UPK;
e) Photo-photo tersebut (butir a s/d d) dicetak 3 kali
dengan ukuran 4R dan disampaikan juga dalam bentuk
softcopy (flashdisc).
c. Laporan paripurna disampaikan kepada Dirjen
d. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan
1) Berita acara serah terima pekerjaan ditandatangani oleh
Penanggungjawab Kegiatan sebagai pihak yang
menyerahkan hasil pekerjaan kepada pihak kedua selaku
unsur masyarakat yang menerima hasil pekerjaan (Form
- G)
2) Berita acara serah terima hasil pekerjaan ditandatangani
oleh Penanggungjawab Kegiatan sebagai pihak pertama
kepada PPK Pusat sebagai pihak kedua. (form
terlampir)
4. Pengembalian Sisa Anggaran Kegiatan
Jika terdapat sisa anggaran kegiatan di masing-masing rekening,
maka masing-masing dinas/lembaga/kelompok masyarakat wajib
melakukan pengembalian ke kas Negara. Pengembalian ke kas
Negara dilakukan dengan cara menginformasikan kepada
Bendahara Pengeluaran Pembantu Subdit Padat Karya di Pusat
jumlah dana yang akan di kembalikan, jenis belanja, dan nama
kegiatan. Bendahara Pengeluaran Pembantu Subdit Padat karya
akan menerbitkan bukti setor ke kas Negara yang telah di input
melalui aplikasi SIMPONI. Bukti ini nantinya akan di serahkan
kepada masing-masing dinas/lembaga/kelompok masyarakat untuk
selanjutnya di setorkan ke Bank. Bukti Setoran Bank selanjutnya
di laporkan kembali kepada BPP Subdit Padat Karya melalui
Email : subdit.padatkarya@gmail. com.

CONTOH : KERANGKA LAPORAN PARIPURNA


HALAMAN JUDUL KATA
PENGANTAR DAFTAR ISI : BAB. I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. DASAR HUKUM
C. TUJUAN DAN SASARAN
D. RUANG LINGKUP KEGIATAN

BAB. II PELAKSANAAN KEGIATAN


PERSIAPAN
PELAKSANAAN
PENGENDALIAN

BAB. III ASPEK KETENAGAKERJAAN


A. PENYERAPAN TENAGA KERJA
B. HASIL KEGIATAN BAB. IV
REALISASI ANGGARAN
BAB. V PERMASALAHAN DAN UPAYA
PEMECAHAN BAB. VI KESIMPULAN BAB. VII
PENUTUP

LAMPIRAN - LAMPIRAN :
1. Surat Keputusan Pelaksana Kegiatan Padat Karya Infrastruktur dan
Padat Karya Produktif.
2. Surat Keputusan Penetapan Lokasi dan Jenis Kegiatan Padat Karya
Infrastruktur dan Padat Karya Produktif.
3. Surat Keputusan Peserta Kegiatan Padat Karya Infrastruktur dan Padat
Karya Produktif.
4. Peta lokasi kegiatan Padat Karya Infrastruktur dan Padat Karya
Produktif.
5. Gambar desain kegiatan Padat Karya Infrastruktur dan Padat Karya
Produktif.

6. Daftar penyerapan tenaga kerja riil selama pelaksanaan kegiatan Padat


Karya Infrastruktur dan Padat Karya Produktif.
7. Rekapitulasi seluruh kegiatan setiap minggu, sebagaimana contoh pada
(Formulir A s/d G) dan (Formulir PK-1 s/d 6).
8. Berita acara serah terima, hasil pekerjaan Padat Karya Infrastruktur dan
Padat Karya Produktif. (antar Penanggungjawab kepada unsur
Pemerintah Daerah/unsur masyrakat setempat) TAHUN 2018 6
9. Dokumentasi (photo) proses dan hasil pelaksana kegiatan.
BAB V PENUTUP

Petunjuk Teknis kegiatan Padat karya Infrastruktur dan Padat Karya


Produktif tahun 2018 diharapkan dapat menjadi acuan bagi semua pihak
dalam melaksanakan kegiatan Direktorat Pengembangan dan perluasan
Kesempatan kerja Ditjen Binapenta. Adapun keberhasilan kegiatan sangat
dipengaruhi oleh konsistensi, keseriusan dan kejujuran dari masing-masing
pelaksana kegiatan dan pelaku-pelaku terkait. Oleh karena itu kepada
Lembaga Pemerintah, Lembaga non Pemerintah dan Kelompok Masyarakat,
serta peserta agar melaksanakan kegiatan sesuai dengan Petunjuk Teknis,
sehingga tujuan untuk menciptakan lapangan kerja atau lapangan usaha yang
produktif dan berkelanjutan benar-benar tercapai serta memberikan hasil yang
maksimal.
LAMPIRAN 1
KOP DINAS/LEMBAGA NON PEMERINTAH/KELOMPOK MASYARAKAT
Kelompok : Padat Karya Infrastruktur Wil. Barat/Padat Karya Infrastruktur Wil.Tengah/ Padat
Karya Infrastruktur Wil. Tengah/ Padat Karya Infrastruktur Pembuatan Jembatan/Padat Karya
Produktif Desa/Kelurahan : WAJIB DIISI Kecamatan : WAJIB DIISI
Kab/Kota : WAJIB DIISI
Provinsi : WAJIB DIISI
Jumlah Orang : WAJIB DIISI

RENCANA USULAN KERJA KELOMPOK


Padat Karya Infrastruktur Wil. Barat/Padat Karya Infrastruktur Wil.Tengah/ Padat Karya Infrastruktur Wil. Tengah/Padat
Karya Infrastruktur Pembuatan Jembatan/Padat Karya

..................................... , ...................................... 2018


Kepada Yth:
Kuasa Pengguna Anggaran Direktorat PPKK
Sesuai Dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan
Kesempatan Kerja Nomor ................................................................... tanggal ....................................................... Tentang
penetapan lokasi Kegiatan Padat Karya Infrastruktur Wil.Barat/Padat Karya Infrastruktur Wil.Tengah/ Padat Karya
Infrastruktur Wil. Tengah/ Padat Karya Infrastruktur Pembuatan Jembatan/Padat Karya Produktif, dengan ini kami
mengajukan permohonan Dana bantuan Pemerintah kepada penerima bantuan sebesar
Rp ............................................... (terbilang ........................................................................ Rupiah). Adapun Rincian
Penggunaan Anggaran sebagaimana terlampir.
NO KEGIATAN JUMLAH (RP)
526312 Belanja Barang untuk Bantuan lainnya yang memiliki Karakteristik
Bantuan Pemerintah

Selanjutnya kegiatan tersebut akan dilaksanakan sesuai dengan Surat Perjanjian Kerjasama,
Nomor ..................................................................................tanggal .................................................. Dana Bantuan yang
memiliki karakteristik bantuan pemerintah tersebut agar dipindahkan bukukan ke rekening pertama bantuan.Demikian
RENCANA USULAN KERJA KELOMPOK ini kami sampaikan untuk dapat di tindaklanjuti.

MENYETUJUI Pejabat Pembuat Komitment/ Pengelola Keuangan


Penanggung Jawab Kegiatan

NIP. NIP
TAHUN 2018 6

MENGETAHUI/MENYETUJUI Pejabat Pembuat Komitment DIT. PPKK

Sopyan, SE, MM Nip. 19760712 200604 1 002


***Coret / hapus yang tidak perlu
KOP DINAS / LEMBAGA NON PEMERINTAH / KELOMPOK MASYARAKAT
SURAT PERTANGGUNGJAWABAN MUTLAK
Nomor : .......................................

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama :
NIP :
Pangkat/Golongan :
Jabatan : Penanggung Jawab kegiatan Padat Karya Infranstruktur Wil. Barat/Padat
Karya Infranstruktur Wil.Tengah/Padat Karya Infranstruktur Wil.Tengah/ Padat Karya Infrastruktur
Pembuatan Jembatan/Padat karya Produktif
Menyatakan dengan ini sesungguhnya bahwa :
1. Pencairan dana LS yang kami ajukan adalah bersumber dari dana APBN sebesar Rp.
................... (terbilang .......................................................................... ) telah dihitung dengan benar
dan merupakan kegiatan yang harus di laksanakan di :
Desa :
Kecamatan : Kab/Kota/Prov. :
2. Pengajuan LS tersebut diatas akan digunakan untuk membiayai kegiatan yang tidak dapat di tunda dan
menurut perkiraan kami akan habis dipergunakan dalam waktu tiga puluh (30) hari kerja.
3. Bukti-bukti pengeluaran terkait kelengkapan administrasi penggunaan dana Bantuan kegiatam Padat
Karya Infranstruktur Wil.Barat/Padat Karya Infranstruktur Wil.Tengah/Padat Karya Infranstruktur
Wil.Tengah/ Padat Karya Infrastruktur Pembuatan Jembatan/Padat karya Produktif disimpan sesuai
dengan ketentuan pada penerima bantuan untuk keperluan pemeriksaan para aparat pengawas
fungsional.
4. Apabila di kemudian hari terdapat permasalahan yang mengakibatkan kerugian Negara, hal tersebut
sepenuhnya menjadi tanggung jawab kami dan kami bersedia untuk mengganti kerugian tersebut ke Kas
Negara.
Demikian Surat Pertanggungjawaban Mutlak ini kami buat dengan sebenar-benarnya.

................. , ................ 2018

Penanggung Jawab Kegiatan Materai

6000...

NIP .................................................
KOP DINAS / LEMBAGA NON PEMERINTAH / KELOMPOK MASYARAKAT

Kuitansi Tanda Terima Nomor :


......................................... tanggal...........

Sudah terima dari : Kuasa Pengguna Anggaran Dit. PPKK


Uang sebanyak : .........................................................
Untuk membayar :
Dana bantuan Pemerintah berupa Belanja barang untuk bantuan lainnya yang memiliki karakteristik
bantuan pemerintah dalam rangka kegiatan Padat Karya Infranstruktur Wil.Barat/Padat Karya
Infranstruktur Wil.Tengah/Padat Karya Infranstruktur Wil.Tengah/ Padat Karya Infrastruktur Pembuatan
Jembatan/Padat karya Produktif 1di :
Desa : ...........................................
Kecamatan : ............................................
Kab/Kota/Prov. : .............................................
sesuai dengan Surat Perjanjian Kerjasama Nomor : .................................. (Nomor PKS/MOU) Tanggal
............................... 2018
Terbilang : # ....................................Rupiah #

Mengetahui : Yang menerima :


Penanggung Jawab Kegiatan PPK Daerah / Pengelola Keuangan

Materai 6000....

Nip. Nip.

Lembar persetujuan pembayaran :

Setuju dibayar :
Kuasa Pengguna Anggaran Dit.PPKK PPK Dit. PPKK

Rahmawati Yaunidar, SE, MM Sopyan, SE, MM


Nip. 19590125 198503 2 001 Nip. 19760712 200604 1 002

iGIATAN PADAT KARYA INFRASTRUKTUR DAN PADAT KARYA PRODUKTIF TAHUN 2018

KOP DINAS / LEMBAGA NON PEMERINTAH / KELOMPOK MASYARAKAT Perihal : Surat

Permohonan Transfer Dana Bantuan Pemerintah

Kepada Yth :
Kuasa Pengguna Anggaran
Direktorat Pengembanga dan Perluasan Kesempatan Kerja
Di -
Jakarta

1Coret / hapus yang tidak perlu


Sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Kersempatan
Kerja No................................................. tanggal ........................... tentang penetapan kegiatan
pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan Padat Karya Infranstruktur Wil.Barat/Padat Karya Infranstruktur
Wil.Tengah/Padat Karya Infranstruktur Wil.Tengah/ Padat Karya Infrastruktur Pembuatan Jembatan/Padat karya
Produktif, dengan ini kami mengajukan permohonan Dana
Bantuan Pemerintah kepada pemberi bantuan sebesar Rp ................................... (terbilang ............... ) sesuai
Rencana Usulan Kerja Kelompok (RUKK) dengan rekapitalisasi kegiatan sebagaimana dalam lampiran surat ini.
Selanjutnya dana tersebut akan digunakan sesuai dengan lingkup pekerjaan sebagaimana diatur dalam Surat Perjanjian
Kerjasama yang telah ditandatangani dan dana tersebut mohon dapat ditransfer ke rekening kami Nomor : pada Bank

Atas persetujuannya, kami ucapkan terimakasih.

.............................. , ..................... 2018

Mengetahui :

Penanggung Jawab Kegiatan PPK Daerah / Pengelola Keuangan

DAFTAR ISIAN PEMBUKAAN REKENING GIRO SECARA KOLEKTIF

NAMA SATUAN KERJA : Disi sesuai nomenklatur Dinas / Nama Lembaga / Perangkat Desa

NPWP : Nomor NPWP Dinas / NPWP Lembaga / NPWP Perangkat Desa

ALAMAT : Alamat Dinas / Alamat Lembaga / Alamat Perangkat Desa

KELURAHAN :

KECAMATAN :

KODE POS :

NOMOR TELP :

NOMOR FAX :

Demikian data dalam isian pembukaan rekening ini kami buat dengan sebenarnya
Dikeluarkan di : Pada
Tanggal :

Penanggung Jawab Kegiatan


Nama .........................................
NIP ............................................
DAFTAR ISIAN PENANDA TANGAN SPESIMEN BANK UNTUK LEMBAGA
PEMERINTAH / DINAS

No Nama Jabatan Dalam Jabatan Dalam Nomor Hp


Instansi Kegiatan
Penanggung Jawab
Kegiatan

Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK)

Bendahara
Pengeluaran
Pembantu (BPP)

Dikeluarkan di :
Pada Tanggal :

Penanggung Jawab Kegiatan

Nama ..........................................
NIP ............................................
DAFTAR ISIAN PENANDA TANGAN SPESIMEN BANK UNTUK LEMBAGA NON
PEMERINTAH / PERANGKAT DESA

No Nama Jabatan Dalam Jabatan Dalam Nomor Hp


Lembaga/Perangkat Kegiatan
Desa
Penanggung Jawab
Kegiatan

Kordinator
Pelaksana
Kegiatan

Bendahara
Kegiatan
Dikeluarkan di :
Pada Tanggal :

Penanggung Jawab Kegiatan

Nama ..........................................
NIP ............................................

BERITA ACARA SERAH TERIMA


NOMOR : .......................................................................

Pada hari ini ........... (1) tanggal .............. (2) bulan .............. (3) tahun ............ (4)...........yang bertanda tangan dibawah ini :
1. Nama : ............................................................. (5)
Jabatan : ..................................................................... (6)
Alamat : ..................................................................... (7)
Yang selanjutnya disebut PIHAK KESATU

2. Nama : Sopyan, SE, M.AP NIP : 19760712 200604 1 002


Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen DIT PPKK
Alamat : Jl. Jend. GatotSubrotoKav. 51 Jakarta Selatan
Yang Selanjutnya Disebut PIHAK KEDUA

Dengan ini menyatakan sebagai berikut :


1. PIHAK KESATU telah melaksanakan penyelesaian pekerjaan berupa Kegiatan Padat Karya Infranstruktur Wil.Barat/Padat Karya
Infranstruktur Wil.Tengah/Padat Karya Infranstruktur Wil.Tengah/ Padat Karya Infrastruktur
Pembuatan Jembatan/Padat karya Produktif sesuai dengan surat keputusan Nomor : ..................................... (8) tanggal ...............
(10) dan perjanjian kerjasama Nomor .......................91) tanggal .................... (10)

2. PIHAK KESATU telah menerima dana bantuan dari PIHAK KEDUA dan telah dipergunakan untuk keperluan pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan perjanjian kerjasama dengan rincian sebagai berikut :
a) Jumlah total dana yang telah diterima : ......................... (11)
b) Jumlah total dana yang dipergunakan : ......................... (12)
c) Jumlah total sisa dana : ......................... (13)

3. PIHAK KESATU menyatakan bahwa bukti-bukti pengeluaran dana bantuan Kegiatan Padat Karya Infranstruktur Wil.Barat/Padat
Karya Infranstruktur Wil.Tengah/Padat Karya Infranstruktur Wil.Tengah/ Padat Karya Infrastruktur
Pembuatan Jembatan/Padat karya Produktif sebesar Rp ................................................. (14) telah disimpan sesuai dengan
ketentuan untuk kelengkapan admistrasi dan keperluan pemeriksaan aparat pengawas fungsional.

4. PIHAK KESATU telah menyetor sisa dana bantuan ke kas negara sebesar ...................................... (15) Sebagaimana Bukti
Penerimaan Negara (BPN) terlampir*).

Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani oleh Pihak pada hari ini dan tanggal
tersebut diatas, dipergunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK KESATU PIHAK KEDUA


PPK Satker / Pengelola Keuangan PPK DIT. PPKK

Sopyan, SE, M.AP


NIP. 19760712 200604 1 002

LAMPIRAN II
FORMULIR-FORMULIR
Formulir: A.

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I. KEGIATAN PADAT KARYA INFRASTRUKTUR TAHUN


ANGGARAN 2018 PAPAN DATA KEGIATAN

1. Nama Kegiatan : ..........................................

2. Jenis Kegiatan : ...........................................

3. Desa : ...........................................

4. Kecamatan : ............................................

5. Kabupaten/Kota : ............................................

6. Provinsi : ............................................

7. Jumlah HOK : ............................................

8. Dimensi Volume Pekerjaan : ............................................


9. Besarnya Upah Tenaga Kerja : -Pekerja : Rp.
/Hari
-Kepala Kelompok : Rp. /Hari
- Tukang : Rp. /Hari
10. Pelaksanaan Kegiatan :Tanggal dimulai, ........................
Selesai tanggal, ...........................

11. Jumlah target orang ikut kerja :....................Orang

PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN PADAT KARYA INFRASTRUKTUR DAN PADAT KARYA PRI
12. Jumlah Tenaga Kerja rata-rata perhari : ............... Orang
13. Manfaat Kegiatan :-

PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN PADAT KARYA INFRASTRUKTUR DAN PADAT KARYA PRI
Formulir : B

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I.

KEGIATAN PADAT KARYA PRODUKTIF


TAHUN ANGGARAN 2018
PAPAN DATA KEGIATAN
1. Nama Kegiatan : ..........................................

2. Jenis Kegiatan : ............................................

3. Desa : .......................................................

4. Kecamatan : ................................................

5. Kabupaten/Kota : .........................................

6. Provinsi : .....................................................

7. Jumlah HOK : ..............................................

8. Dimensi Volume Pekerjaan : .............................

9. Besarnya Upah Tenaga Kerja : -Pekerja : Rp. /Hari


-Kepala Kelompok : Rp. /Hari
- Tukang : Rp. /Hari
10. Pelaksanaan Kegiatan :Tanggal dimulai, ....
Selesai tanggal,
11. Jumlah target orang ikut kerja :................ Orang

12. Jumlah Tenaga Kerja rata-rata perhari : .............. Orang

13. Manfaat Kegiatan : -


KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I DIREKTORAT JENDERAL
PEMBINAAN PENEMPATAN TENAGA KERJA DAN PERLUASAN KESEMPATAN KERJA KEGIATAN
PADAT KARYA INFRASTRUKTUR __ TAHUN ANGGARAN 2018 _______________________________

Desa : .......................................... Dinas *) : ........................................

Kecamatan : .............................................. Provinsi : ........................................

Kab./Kota : ................................................. Target Pendayagunaan Tenaga kerja : ....


Org

DAFTAR PEKERJA

No NAMA UMUR L/P ALAMAT NOMOR INDUK


KEPENDUDUKAN

MENGETAHUI : PETUGAS LAPANGAN


KEPALA DESA/LURAH PADAT KARYA

( ........................................ ) ( ................... )
*) Disesuaikan
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PENEMPATAN TENAGA KERJA DAN PERLUASAN KESEMPATAN
KERJA KEGIATAN PADAT KARYA PRODUKTIF TAHUN ANGGARAN 2018 Formulir : B

Desa : .......................................... Dinas *) : ........................................

Kecamatan : .............................................. Provinsi : ........................................

Kab./Kota : ................................................ Target Pendayagunaan Tenaga kerja : ....


Org

DAFTAR PEKERJA

No NAMA UMUR L/P ALAMAT NOMOR INDUK


KEPENDUDUKAN

MENGETAHUI : PETUGAS LAPANGAN


KEPALA DESA/LURAH PADAT KARYA

(........................................ ) ( ................... )
*) Disesuaikan

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I DIREKTORAT


JENDERAL PEMBINAAN PENEMPATAN TENAGA KERJA
DAN PERLUASAN KESEMPATAN KERJA
KEGIATAN PADAT KARYA INFRASTRUKTUR TAHUN ANGGARAN 2018

Desa : ....................................... Hari :


Kecamatan : .......................................... Tanggal :

Kab./Kota : ............................................

DAFTAR HADIR PEKERJA


NO NAMA ALAMAT TANDA TANGAN KET.

Mengetahui :
Ketua Kelompok
Petugas Lapangan
Padat Karya

( ....................................... ) ( .................................................................. )
*) Disesuaikan
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PENEMPATAN
TENAGA KERJA DAN PERLUASAN KESEMPATAN KERJA
KEGIATAN PADAT KARYA PRODUKTIF TAHUN ANGGARAN
2018

Desa : ....................................... Hari :

Kecamatan : .......................................... Tanggal :

PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN PADAT KARYA INFRASTRUKTUR DAN PADAT KARYA PRI
Formulir : B

Kab./Kota : ............................................

DAFTAR HADIR PEKERJA


NO NAMA ALAMAT TANDA TANGAN KET.

Mengetahui :
Ketua Kelompok
Petugas Lapangan
Padat Karya

( ....................................... ) ( ........................................................... )
*) Disesuaikan
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PENEMPATAN
TENAGA KERJA DAN PERLUASAN KESEMPATAN KERJA
KEGIATAN PADAT KARYA INFRASTRUKTUR TAHUN ANGGARAN 2018

DAFTAR PERMINTAAN UANG MUKA


NO TGL. BEKERJA JUMLAH JUMLAH HOK JUMLAH UPK
Pekerja KK Tukang (Rp)

JUMLAH
Jumlah UPK sebesar Rp. : ........................................ (
........................................ ) tersebut diatas harus sudah di SPJ-kan
sebelum/bersamaan pada waktu menyampaikan permintaan uang muka berikutnya.

Yang Menyerahkan, Yang Menerima


Bendaharawan Juru Bayar

( .......................................... ) ( ................................................................ )
Mengetahui; Mengetahui;
Penanggungjawab Petugas Lapangan
Padat Karya

( .......................................... ) ( ................................................................ )

GIATAN PADAT KARYA INFRASTRUKTUR DAN PADAT KARYA PRODUKTIF TAHUN 2018
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PENEMPATAN
TENAGA KERJA DAN PERLUASAN KESEMPATAN KERJA
KEGIATAN PADAT KARYA PRODUKTIF TAHUN ANGGARAN 2018

DAFTAR PERMINTAAN UANG MUKA


NO TGL. BEKERJA JUMLAH JUMLAH HOK JUMLAH UPK
Pekerja KK Tukang (Rp)

JUMLAH

Jumlah UPK sebesar Rp. : ........................................ (


........................................ ) tersebut diatas harus sudah di SPJ-kan
sebelum/bersamaan pada waktu menyampaikan permintaan uang muka berikutnya.

PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN PADAT KARYA INFRASTRUKTUR DAN PADAT KARYA PRI
Formulir : B
Yang Menyerahkan, Yang Menerima
Bendaharawan Juru Bayar

( .......................................... ) ( ................................................................ )
Mengetahui; Mengetahui;
Penanggungjawab Petugas Lapangan
Padat Karya

( .......................................... ) ( ................................................................ )
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I DIREKTORAT
JENDERAL PEMBINAAN PENEMPATAN TENAGA KERJA DAN
PERLUASAN KESEMPATAN KERJA
KEGIATAN PADAT KARYA INFRASTRUKTUR TAHUN ANGGARAN 2018

DAFTAR TANDA TERIMA UANG PERANGSANG KERJA


Nomor : .....................................................................
Dinas *) : ...........................................................................
Desa/Kelurahan : ...........................................................................
Kecamatan ...........................................................................
Kab./Kota : ...........................................................................
Provinsi : ...........................................................................

Jenis kegiatan : ................................................................


Lokasi kegiatan : .........................................................................
Minggu kerja ke : .................

NO NAMA T/P/K**) JUMLAH UPK YANG TANDA


HOK DITERIMA TANGAN
(Rp)

Mengetahui : Juru Bayar


Petugas Lapangan
Padat Karya

( ......................................... ) ( ................................................................. )
Menyetujui
Penanggungjawab

( ............................................ )
*) Disesuaikan **) P = Pekerja T= Tukang K = Ketua Kelompok

PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN PADAT KARYA INFRASTRUKTUR DAN PADAT KARYA PRI
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I DIREKTORAT
JENDERAL PEMBINAAN PENEMPATAN TENAGA KERJA DAN
PERLUASAN KESEMPATAN KERJA
KEGIATAN PADAT KARYA PRODUKTIF TAHUN ANGGARAN 2018

DAFTAR TANDA TERIMA UANG PERANGSANG KERJA


Nomor : .....................................................................
Dinas *) : ..........................................................................
Desa/Kelurahan : ..........................................................................
Kecamatan ..........................................................................
Kab./Kota : ..........................................................................
Provinsi : ...........................................................................

Jenis kegiatan : ...............................................................


Lokasi kegiatan : ..............................................................
Minggu kerja ke : .................

NO NAMA T/P/K**) JUMLAH UPK YANG TANDA


HOK DITERIMA TANGAN
(Rp)

Mengetahui : Juru Bayar


Petugas Lapangan
Padat Karya

( ......................................... ) ( ................................................................. )
Menyetujui
Penanggungjawab

( ............................................ )
*) Disesuaikan **) P = Pekerja T= Tukang K = Ketua Kelompok
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PENEMPATAN
TENAGA KERJA DAN PERLUASAN KESEMPATAN KERJA
KEGIATAN PADAT KARYA INFRASTRUKTUR TAHUN ANGGARAN 2018

DAFTAR REKAPITULASI BAHAN/PERALATAN


KEPERLUAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADAT KARYA INFRASTRUKTUR TAHUN ANGGARAN 2018
NO JENIS S A T U AN JUMLAH SATUAN

Yang Menyerahkan Yang Menerima


Penanggungjawab Petugas Lapangan
Padat Karya

( ............................... ) ( ..................................................................... )
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I DIREKTORAT
JENDERAL PEMBINAAN PENEMPATAN TENAGA KERJA DAN
PERLUASAN KESEMPATAN KERJA
KEGIATAN PADAT KARYA PRODUKTIF TAHUN ANGGARAN 2018

PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN PADAT KARYA INFRASTRUKTUR DAN PADAT KARYA PRI
Formulir : B
DAFTAR REKAPITULASI BAHAN/PERALATAN KEPERLUAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADAT KARYA PRODUKTIF
TAHUN ANGGARAN 2018
NO JENIS S A T U AN JUMLAH SATUAN

Yang Menyerahkan Yang Menerima


Penanggungjawab Petugas Lapangan
Padat Karya

( ............................... ) ( ..................................................................... )

BERITA ACARA SERAH TERIMA Nomor: BA


Pada hari ini ................. Tanggal ..................... Bulan ..................... Tahun
................... bertempat di................ kami yang bertanda tangan dibawah ini :
1. Nama : .......................................................
Jabatan : ..............................................................
Alamat : ...............................................................
Yang selanjutnya bertindak sebagai Penanggung Jawab Kegiatan Padat Karya
Infrastruktur/Produktif
DisebutP/HAK PERTAMA.
2. Nama : .......................................................
Jabatan : ..............................................................
Alamat : ...............................................................
Yang selanjutnya bertindak sebagai atas nama Pemerintah Daerah/Unsur Mayarakat
DisebutP/HAK KEDUA.
3. P/HAK PERTAMA dengan P/HAK KEDUA, telah sepakat untuk melakukan Serah Terima Hasil
kegiatan Padat Karya Infrastruktur/Produktif berupa:
a .......................
b .......................
c .......................
4. P/HAK PERTAMA selaku Penanggung Jawab menyerahkan hasil kegiatan fisik tersebut diatas
kepada P/HAK KEDUA.

5. P/HAKKEDUA selaku/atas nama Pemerintah daerah/Unsur Masyarakat, menerima penyerahan


dari P/HAK PERTAMA dengan kondisi Cukup dan Baik.

6. Setelah diterimakan oleh P/HAKKEDUA, hasil kegiatan fisik tersebut sepenuhnya menjadi
kewenangannya untuk dilakukan pemeliharaan dan peningkatan dimasa- masa mendatang.

Demikian Berita Acara Serah Terima ini, dibuat dan disetujui bersama oleh kedua belah pihak
serta untuk dijadikan pedoman sebagaimana mestinya.

......................... , ........ / ............ / ......................


PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
YANG MENERIMA YANG MENYERAHKAN

( ........................... ) ( .................................................................. )
*) Disesuaikan
Berita Acara Serah Terima ditanda tangani oleh kedua belah pihak diatas Materai Rp.6000.

PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN PADAT KARYA INFRASTRUKTUR DAN PADAT KARYA PRI
Lampiran Berita Acara Serah Terima Nomor
:
Tanggal :

Daftar bahan, peralatan kerja dan penyerapan tenaga kerja kegiatan padat karya
infrastruktur/Produktif tahun 2018
di Desa/Kel .............., Kecamatan .................. Kab/Kota ..................Provinsi ..............

1. Alat tulis kantor


No Jenis Barang Volume Ket
Kertas A4
Kertas F4
Paper Clip
Binder
Tipe Ex
Dst

2. Bahan Komputer
No Jenis Barang Volume Ket
Toner
dst

3. Peralatan Kerja
No Jenis Barang Volume Ket
Cangkul
Sabit
Cetok
Dst

4. Bahan Bangunan Fisik


No Jenis Barang Volume Ket
Semen
Pasir
Dst

5. Penyerapan Tenaga Kerja


No Jumlah Tenaga Kerja Lama Bekerja Ket

Catatan :
1. Untuk butir 1,2,3 dan 4 disesuaikan dengan faktur pembelian
2. Untuk butir 5 disesuaikan dengan RAB pada Petunjuk Oprasional Kegiatan
Formulir: PK-
1

KEGIATAN PADAT KARYA INFRASTRUKTUR TAHUN ANGGARAN 2018


LAPORAN MINGGUAN KEMAJUAN FISIK (perhitungan Jenis 5ub Keg. : .............................. Desa : .................................
target dan realiasasinya dari PLPK) Minggu Ke : Dirnen si/Vol. : ................................ Kec. : .................................
Pelaksanaan fisik mulai tanggal: TA Kab./Kota : ....................................
Dinas Provinsi : .....................................
Target Realisasi s/d Minggu ini
Kegiatan Target fisik Pekerj KK TK Jml Nilai HOK untuk Realiasi fisik Prosentase Realisasi seluruh Sub
(dari DURK) (dalam satuan a setiap kegiatan dari perkiraan realisasi setiap Kegiatan sebagai hasil
M, M2, M3 dari dibandingkan dengan lapangan atau kegiatan di realisasi kegiatan ini
DURK) jumlah HOK perhitungan bandingkan (6) x (4)
(3 D) / (3 E) dengan target
100 x (5)/(2)
(1) (2) (3 A) (3 B) (3 C) (3 D) (4) (5) (6) (7)

Jumlah Besar Target Bermacam diatas (3 E) Presentasi Realisasi Fisik (Jumlah besar) :

Prosentase Realisasi HOK X 100 X (9)/(8) = ..................

Jumlah target HOK : ....................... (8) Dibuat Oleh PLPK Tanda Tangan :

Jumlah Realisasi HOK dari PK-2 : ........................... (9) Nama :

Penanggungjawab Tanda Tangan :


Keterangan: Satu salinan masing-masing kepada
petugas (biasanya PLPK), Disnaker Nama :
KEGIATAN PADAT KARYA PRODUKTIF TAHUN ANGGARAN 2018 ü
I
LAPORAN MINGGUAN KEMAJUAN FISIK (perhitungan Jenis 5ub Keg. : .............................. Desa : ................................
target dan realiasasinya dari PLPK) Minggu Ke : Dimen si /Vol. : ................................ Kec. : .................................. ¡
Pelaksanaan fisik mulai tanggal : TA Kab./Kota :.................................... s
Dinas Provinsi :......................................
Target Realisasi s/d Minggu ini
§
Kegiatan Target fisik Pekerj KK TK Jml Nilai HOK untuk Realiasi fisik Prosentase Realisasi seluruh Sub J
_
(dari DURK) (dalam satuan a setiap kegiatan dari perkiraan realisasi setiap Kegiatan sebagai hasil
M, M2, M3 dari dibandingkan dengan lapangan atau kegiatan di realisasi kegiatan ini
DURK) jumlah HOK perhitungan bandingkan (6) x (4)
7
(3 D) / (3 E) dengan target
Ñ-ö
100 x (5)/(2)
OH
(1) (2) (3 A) (3 B) (3 C) (3D) (4) (5) (6) (7) rn
rn u
;73
—rn
¡§1
pI?
o
Jumlah Besar Target Bermacam diatas (3 E) Presentasi Realisasi Fisik (Jumlah besar) :
n
Prosentase Realisasi HOK X 100 X (9)/(8) = ..................
Sg
g
Jumlah target HOK :........................ (8) Dibuat Oleh PLPK Tanda Tangan : m

Jumlah Realisasi HOK dari PK-2 :............................ (9) Nama :


>
Cl
>
Penanggungjawab Tanda Tangan :
Keterangan: Satu salinan masing-masing kepada
petugas (biasanya PLPK), Disnaker Nama :
KEGIATAN PADAT KARYA INFRASTRUKTUR TAHUN ANGGARAN 2018

LAPORAN MINGGUAN KEMAJUAN FISIK Jenis Sub Keg. : ...................................... Desa : .....................................................
(perhitungan target dan realiasasinya dari PLPK) Dimensi/Volume : ................................................. Kecamatan : ..............................................
Minggu Ke: ................... Tahun Anggaran:.................................. Kab./Kota : ..............................................
Pelaksanaan fisik mulai tanggal:............................. Dinas : ........................................ .................. Provinsi: .............................................
HARIAN MINGGUAN
Tanggal HOK untuk kegiatan ( dari DIIRK ) jumian upk Yang Keterangan (lengkapi hasil Kerja i-isik Kegiatan Khusus Minggu
dibayarkan setiap hari dengan catatan mengenai ini
masalah khusus keadaan Kegiatan jika tidak Kwantitas selesai
cuaca dll sesuai dgn DURK, (dalam M. M2, M3 dsb)
Pekerja KK TK Jam
berilah tanda *

Jumlah Minggu
ini

Prosentase Realisasi Fisik dari (PK-1) ............................................................


Prosentase Realisasi HOK dari (PK-1) ........................................................................
** Target Penyerapan TK Riil: ........... Org. Realisasi : ............................ Org.
Catatan : Nomor dalam lingkungan menunjukan kemana
informasi harus dipindahkan pada formulir PK-3
** Penterapan TK Riil diambil dari PK-3
Dibuat Oleh PLPK Tanda Tangan :
Pembagian : Satu salinan masing-masing kepada petugas
lapangan (PLPK) Disnaker Nama :
Diperiksa Oleh Penanggungjawab Tanda Tangan :
Nama :
Formulir: PK-2

HARIAN ü
Tanggal HOK untuk kegiatan ( dari DURK KEGIATAN
) PADAT
JumlahKARYA
UPKPRODUKTIF
Yang TAHUN ANGGARAN
Keterangan 2018
(lengkapi
LAPORAN MINGGUAN KEMAJUAN FISIK
dibayarkan setiap hari dengan catatan mengenai
Jenis Sub Keg. : ...................................... Desa : .........................................................
masalah khusus keadaan
I
(perhitungan target dan realiasasinya dari PLPK) Dimensi/Volume : ................................................ Kecamatan : ..................................................
Minggu K e : ..................
Pekerja KK TK Jam
cuaca dll
Tahun Anggaran: .................................. Kab./Kota : .....................................................
¡
Pelaksanaan fisik mulai tanggal: ............................ Dinas : ......................................... Provinsi: ............................................. s
§
J
_
Jumlah 7
Minggu ini
Ñ
O
rn
>
p
o
n
MINGGUAN
Hasil Kerja Fisik Kegiatan Khusus Minggu ini

Kegiatan jika tidak Kwantitas selesai


sesuai dgn DURK, (dalam M. M2, M3 dsb)
berilah tanda *


H rn
u
73
rn
§1
I?

Prosentase Realisasi Fisik dari (PK-1) ....................................................................


Prosentase Realisasi HOK dari (PK-1) ........................................................................
Sg
** Target Penyerapan TK Riil: ............... Org. Realisasi : ................................. Org. gm
Catatan : Nomor dalam lingkungan menunjukan kemana informasi
harus dipindahkan pada formulir PK-3 ** Penterapan >
TK Riil diambil dari PK-3 C
Dibuat Oleh PLPK Tanda Tangan : l
Pembagian : Satu salinan masing-masing kepada petugas >
lapangan ( PLPK ) Disnaker Nama
Diperiksa Oleh Penanggungjawab Tanda Tangan :
LAPORAN HAMBATAN PELAKSANAAN

KEGIATAN PADAT KARYA PRODUKTIF


PENYERAPAN TENAGA KERJA RIIL

DESA :
TAHUN ANGGARAN 2018
KECAMATAN :

KAB/KOTA :

MINGGU KE ....... : dari Tgl ....................................... s/d ...................................


TANGGAL MULAI : ............................................................................................

NO KEGIATAN TARGET REALISASI


S/D MINGGU MINGGU INI S/D %
LALU MINGGU INI

1. f. Pengerahan TK per-
hari.
g. Penyerapan TK Riil.
h. HOK
i. Upah Tenaga Kerja
j. Jenis kegiatan misalnya :
- Jalan Desa
- Jembatan Desa
- Pasar Desa
- Kios
- Dan sebagai nya

Jumlah

PLPK

( ................................. )
Keterangan :
*) Jenis kegiatan yang dilaksanakan diisi dengan Ha, M3, M, KM, dan lain-lain

PENYERAPAN TENAGA KERJA RIIL


LAPORAN HAMBATAN PELAKSANAAN

KEGIATAN PADAT KARYA PRODUKTIF


DESA :

KECAMATAN :
TAHUN ANGGARAN 2018
KAB/KOTA :

MINGGU KE ....... : dari Tgl ....................................... s/d ...................................


TANGGAL MULAI : ............................................................................................

REALISASI
NO KEGIATAN TARGET S/D MINGGU MINGGU INI S/D %
LALU MINGGU INI

1. f. Pengerahan TK per-
hari.
g. Penyerapan TK Riil.
h. HOK
i. Upah Tenaga Kerja
j. Jenis kegiatan misalnya :
- Jalan Desa
- Jembatan Desa
- Pasar Desa
- Kios
- Dan sebagai nya

Jumlah

PLPK

( ................................. )
Keterangan :
*) Jenis kegiatan yang dilaksanakan diisi dengan Ha, M3, M, KM, dan lain-lain
LAPORAN HAMBATAN PELAKSANAAN Formulir: PK-4
KEGIATAN PADAT KARYA INFRASTRUKTUR

TAHUN ANGGARAN 2018

Laporan Hambatan Nama PLPK : ................... Desa : .................


Pelaksanaan Kecamatan : .................
(Untuk Hal Luar Biasa dari Tanggal : ....................... Kab./Kota : .................
PLPK ) Provinsi : .................

1. Bila ada masalah atau hambatan yang tidak dapat diselesaikan oleh PLPK
harap menguraikan masalahnya secara singkat :

2. Usaha-usaha apa yang telah dilakukan oleh PLPK untuk memecahkan masalah tersebut ?

3. Tulis apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah/hambatan


tersebut,misalnya
saran-saran, teknis, bahan alat kerja lapangan, perubahangambar atau disain dan lain-lain.

Catatan :
Laporan ini harus dibuat untuk hal-hal yang luar biasa, setelah PLPK tidak berhasil
memecahkan masalah/hambatan dalam pelaksanaan fisik kegiatan.

Tanda Tangan : .................

_______________________________________________ Nama PLPK : ..................... ..........


Laporan Hambatan Nama PLPK : ................... Desa : ..................
Pelaksanaan Kecamatan : ..................
(Untuk Hal Luar Biasa dari Tanggal : ....................... Kab./Kota : ..................
PLPK ) Provinsi : ..................
1. Bila ada masalah atau hambatan yang tidak dapat diselesaikan oleh PLPK
harap menguraikan masalahnya secara singkat :
LAPORAN HAMBATAN PELAKSANAAN

KEGIATAN PADAT KARYA PRODUKTIF


2. Usaha-usaha apa yang telah dilakukan oleh PLPK untuk memecahkan masalah tersebut ?

TAHUN ANGGARAN 2018

3. Tulis apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah/hambatan


tersebut,misalnya
saran-saran, teknis, bahan alat kerja lapangan, perubahangambar atau disain dan lain-lain.

Catatan :
Laporan ini harus dibuat untuk hal-hal yang luar biasa, setelah PLPK tidak berhasil
memecahkan masalah/hambatan dalam pelaksanaan fisik kegiatan.

Tanda Tangan : ..................

_______________________________________________ Nama PLPK : .................... ...........


LAPORAN MINGGUAN KETUA PELAKSANA KEGIATAN KEGIATAN PADAT KARYAFormulir:
INFRASTRUKTUR
PK-5
TAHUN ANGGARAN 2018

DINAS : ...........................................................................
PROPINSI : .........................................................................
KABUPATEN/KOTA : .........................................................................
KECAMATAN : .........................................................................
MINGGU KE ....... : dariTgl ............................. s/d ................................
TANGGAL MULAI : ............................................................................

NO KEGIATAN TARGET REALISASI


S/D MINGGU MINGGU INI S/D MINGGU %
LALU INI

Desa/Kelurahan.

a. Pengerahan TK per-hari.
b. Penyerapan TK Riil.
c. HOK
d. Dana DIPA
e. Jenis Kegiatan (Fisik *)
- Jalan Desa
- Pasar Desa
- Jembatan Desa
- Kios
1. 2.
- dan sebagainya

Desa/Kelurahan

Dst.

Jumlah

KETUA PELAKSANA

(...........................)
Keterangan :
*) Jenis kegiatan yang dilaksanakan diisi dengan Ha, M2, M, Km, dan lain-lain
LAPORAN MINGGUAN KETUA PELAKSANA KEGIATAN KEGIATAN PADAT KARYA PRODUKTIF TAHUN
ANGGARAN 2018
DINAS : ...........................................................................
PROPINSI : .........................................................................
KABUPATEN/KOTA : .........................................................................
KECAMATAN : .........................................................................
MINGGU KE ....... : dariTgl ............................. s/d ................................
TANGGAL MULAI : ............................................................................

NO KEGIATAN TARGET REALISASI


S/D MINGGU MINGGU INI S/D MINGGU %
LALU INI

Desa/Kelurahan.

f. Pengerahan TK per-hari.
g. Penyerapan TK Riil.
h. HOK
i. Dana DIPA
j. Jenis Kegiatan (Fisik *)
- Jalan Desa
- Pasar Desa
- Jembatan Desa
- Kios
1. 2.

- dan sebagainya

Desa/Kelurahan

Dst.

Jumlah

KETUA PELAKSANA

( ..........................)
Keterangan :
*) Jenis kegiatan yang dilaksanakan diisi dengan Ha, M2, M, Km, dan lain-lain
LAPORAN BULANAN PENANGGUNGJAWAB KEGIATAN KEGIATAN PADAT KARYAFormulir:
INFRASTRUKTUR
PK-6
TAHUN ANGGARAN 2018

DINAS : .............................................................................
PROPINSI : ...............................................................................
KABUPATEN/KOTA : ..............................................................................
KECAMATAN : ...............................................................................
MINGGU KE ....... : dari Tgl ........................s/d ................................
TANGGAL MULAI : ...........................................................................

REALISASI
NO KEGIATAN TARGET S/D MINGGU MINGGU INI S/D %
LALU MINGGU INI

1. Lokasi .......................
a. Pengerahan TK per-hari
b. Penyerapan TK Riil
c. HOK
d. Dana DIPA
e. Jenis Kegiatan (Fisik *)
- Jalan Desa
- Pasar Desa
- Jembatan Desa
- Kios
- dan sebagainya

2. Lokasi .......................
Dst.

Jumlah
Mengetahui

Penanggungjawab Ketua Pelaksana

( ................................... ) (............................................................ )
LAPORAN BULANAN PENANGGUNGJAWAB
KEGIATAN KEGIATAN PADAT KARYA
PRODUKTIF TAHUN ANGGARAN 2018

DINAS PROPINSI
KABUPATEN/KOTA KECAMATAN
MINGGU KE .......
TANGGAL MULAI

dari Tgl ...................... s/d. REALISASI


NO KEGIATAN TARGET S/D MINGGU MINGGU INI S/D %
LALU MINGGU INI

1. Lokasi........................
f. Pengerahan TK per-hari
g. Penyerapan TK Riil
h. HOK
i. Dana DIPA
j. Jenis Kegiatan (Fisik *)
- Jalan Desa
- Pasar Desa
- Jembatan Desa
- Kios
- dan sebagainya

2. Lokasi........................
Dst.

Jumlah
Mengetahui

Penanggungjawab Ketua Pelaksana

( ................................... ) (............................................................ )
Berita Acara Edukasi / Rembuk Masyarakat
Dalam rangka kegiatan Padat Karya Infrastruktur untuk tahun anggaran 2018 di
Desa ............................ Kecamatan ............... Kabupaten ..................... Provinsi
................. maka pada :
Hari dan Tanggal : ................................................
Waktu : pukul ................. s.d. pukul ................
Tempat : ................................................
telah diselenggarakan pertemuan ............................. *) yang dihadiri oleh wakil - wakil
dari masyarakat, aparat desa serta unsur lain yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan Padat Karya
Infrastruktur sebagaimana tercantum dalam lampiran Daftar Hadir.

Materi atau topik yang dibahas dalam Forum ini serta yang bertindak selaku unsur pimpinan rapat
dan narasumber adalah :
A. Materi atau Topik

B. Unsur Pimpinan Rapat dan Narasumber


Pemimpin Rapat : .................. dari .............................
Sekretaris / Notulis : ......................... dari .............................
Narasumber : 1 ........................ dari .........................
2 ....................... dari .........................
3........................ dari .........................
Setelah dilakukan pembahasan dan diskusi terhadap materi atau topik di atas, selanjutnya seluruh
peserta memutuskan dan menyepakati beberapa hal yang berketetapan menjadi Keputusan Akhir
dari Pertemuan Edukasi/Rembuk Desa, yaitu

Demikian berita acara ini dibuat dan disahkan dengan penuh tanggung jawab agar dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
................ , tanggal ..................
Pemimpin Rapat Notulis / Sekretaris

( ........................ ) ( .................................................................. )
Mengetahui ***), ( . )
Nomor Nama Alamat Tanda tangan
12
3
4
5
6
Dst.

Mengetahui dan Menyetujui,


Wakil dari Peserta Musyawarah
Tembusan:
1 ........................................
2 .......................................
3 ........................................

Catatan :
1. *) Diisi dengan jenis pertemuan yang telah dilaksanakan.
2. **) Keputusan diambil secara: musyawarah mufakat atau pemungutan suara/voting
3. ***) Diisi dengan nama pejabat penanggung jawab yang terkait
Berita Acara Edukasi / Rembuk Masyarakat
Dalam rangka kegiatan Padat Karya Produktif untuk tahun anggaran 2018 di
Desa ............................ Kecamatan ................ Kabupaten .................... Provinsi
................. maka pada :

Hari dan Tanggal : ................................................


Waktu : pukul ................. s.d. pukul ................
Tempat : ................................................

telah diselenggarakan pertemuan ............................. *) yang dihadiri oleh wakil - wakil


dari masyarakat, aparat desa serta unsur lain yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan Padat
KaryaInfrastruktur sebagaimana tercantum dalam lampiran Daftar Hadir.

Materi atau topik yang dibahas dalam Forum ini serta yang bertindak selaku unsur pimpinan
rapat dan narasumber adalah :

C. Materi atau Topik

D. Unsur Pimpinan Rapat dan Narasumber


Pemimpin Rapat : .................. dari .............................
Sekretaris / Notulis : ......................... dari ..............................
Narasumber : 1 ........................ dari .........................
2 ........................ dari .........................
3 ........................ dari .........................
Setelah dilakukan pembahasan dan diskusi terhadap materi atau topik di atas, selanjutnya
seluruh peserta memutuskan dan menyepakati beberapa hal yang berketetapan menjadi
Keputusan Akhir dari Pertemuan Edukasi/Rembuk Desa, yaitu

Demikian berita acara ini dibuat dan disahkan dengan penuh tanggung jawab agar
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
................ , tanggal ..................
Pemimpin Rapat Notulis / Sekretaris
( ........................ ) ( ............................................................ )
Mengetahui ***),

( ............................)

Mengetahui dan Menyetujui,


Wakil dari Peserta Musyawarah
Nomor Nama Alamat Tanda tangan
12
3
4
5
6
Dst.

Tembusa
n:
1 ........................................
2 .......................................
3 ........................................

Catatan :
4. *) Diisi dengan jenis pertemuan yang telah dilaksanakan.
5. **) Keputusan diambil secara: musyawarah mufakat atau pemungutan suara/voting
6. ***) Diisi dengan nama pejabat penanggung jawab yang terkait
DIREKTORATJENDERAL PEMBINAAN PENEMPATAN TENAGA KERJA DAN DITJEN BINAPENTA DAN PKK
PERLUASANKESEMPATANKERJA

Lampiran KSP
Lampiran : Berita Acara Serah Terima Hasil
Kegiatan

DAFTAR : Nama Penyerapan Tenaga Kerja (HOK) KEGIATAN : KAB/KOBA :


PROGRAM : Program PPTK DI TJEN BINAPENTA dan KKK
No. Nama No. KTP Alamat Desa/Kel Kec Kab/Kota Prov Jenis Kelamin Pendidikan
L P Terakhir

TAHUN : 2018

.............. , .................. 2018


Kepala Dinas/Kepala Bidang
CONTOH KEGIATAN PADAT KARYA INFRASTRUKTUR JALAN DESA
EMBUNG
TERASSERING

SALURAN IRIGASI
PASAR DESA
PEMBERSIHAN SALURAN AI R

PENGHIJAUAN TAMAN
PELESTARIAN LINGKUNGAN HUTAN MANGROVE

***Coret / Hapus yang tidak perlu

***Coret yang tidak perlu

Anda mungkin juga menyukai