Anda di halaman 1dari 9

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI

SAMBUTAN
DIREKTUR JENDERAL BINA KONSTRUKSI

Dalam acara:

SOSIALISASI SURAT EDARAN MENTERI PUPR NO. 13


TAHUN 2019 TENTANG PENGGUNAAN BAJA
TULANGAN BETON SESUAI DENGAN STANDAR
NASIONAL INDONESIA DI KEMENTERIAN PEKERJAAN
UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Jakarta, 08 Oktober 2019

1|of 8
Yang Saya hormati,
- Para Pejabat Tinggi Madya di lingkungan
Kementerian PUPR;
- Para Pejabat Tinggi Pratama di lingkungan
Kementerian PUPR;
- Kepala Balai di lingkungan Kementerian PUPR;
- Kepala Satuan Non Vertikal Tertentu di lingkungan
Kementerian PUPR;
- Para Nara Sumber, serta;
- Para Undangan dan Hadirin sekalian.

Assalamu’alaikum Wr. Wb,


Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita
semua.
1. Mengawali sambutan ini saya mengajak hadirin
sekalian untuk bersama-sama memanjatkan puji
dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
sehingga kita masih diberikan kesempatan untuk
bersama-sama hadir dalam acara: SOSIALISASI
SURAT EDARAN MENTERI PUPR NO. 13
TAHUN 2019 TENTANG PENGGUNAAN BAJA
TULANGAN BETON SESUAI DENGAN
STANDAR NASIONAL INDONESIA DI

2|of 8
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT dalam keadaan sehat
wal’afiat;

2. Saya berharap pada sosialisasi ini Bapak dan Ibu


sekalian mendapatkan wawasan dan informasi
terkait produk hukum terutama terkait Surat Edaran
Menteri PUPR Nomor 13/SE/M/2019 tentang
Penggunaan Baja Tulangan Beton Sesuai dengan
Standar Nasional Indonesia di Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Surat
Edaran Menteri PUPR yang telah ditetapkan oleh
Menteri PUPR pada tanggal 10 September
2019 perlu diterapkan sebagai upaya peningkatan
kualitas pembangunan infrastruktur di Indonesia
melalui penggunaan material besi baja konstruksi
yang berkualitas sesuai SNI;

Hadirin yang berbahagia,


3. Keberadaan infrastruktur berkorelasi terhadap
kondisi perekonomian di suatu negara. Apabila
kualitas pembangunan infrastruktur kurang baik,
maka akan berdampak pada perlambatan
perekonomian di negara tersebut yang disebabkan
3|of 8
oleh infrastruktur yang kurang memadai untuk
digunakan dalam melakukan suatu kegiatan
ekonomi. Oleh karena itu, pembangunan
infrastruktur tentu saja membutuhkan
dukungan kualitas sumber daya material dan
peralatan konstruksi, terutama material besi
baja konstruksi yang berkualitas dan sesuai
Standar Nasional Indonesia (SNI) guna
mewujudkan industri konstruksi nasional yang
berdaya saing dalam era kompetisi global;

4. Sesuai amanat Undang-Undang Jasa Konstruksi


terkait penggunaan material konstruksi yang
berkualitas, Pemerintah Pusat memiliki kewenangan
untuk meningkatkan kualitas penggunaan
material dan peralatan konstruksi,
mengembangkan standar material dan
peralatan konstruksi, serta menetapkan dan
meningkatkan penggunaan standar material
dan peralatan sesuai dengan standar material
dan peralatan sesuai dengan Standar
Nasional Indonesia (SNI);

4|of 8
5. Oleh karena itu, Kementerian PUPR sebagai
salah satu Kementerian pengguna material
Besi Baja Konstruksi dalam pembangunan
infrastruktur dan konstruksi perlu
meningkatkan penggunaan besi baja konstruksi
yang berkualitas dan sesuai SNI sebagai
perwujudan terhadap pemenuhan Standar
Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan
Keberlanjutan yang juga merupakan amanat dari
Undang-Undang Jasa Konstruksi. Ketersediaan besi
baja konstruksi berkualitas dan sesuai SNI tersebut
perlu didukung kesiapan pelaku Industri Baja di
Indonesia merupakan salah satu kunci keberhasilan
rantai pasok pembangunan infrastruktur di
Kementerian PUPR;

6. Seperti yang kita ketahui bersama, saat ini kondisi


Industri Baja Tanah Air menghadapi beragam isu
strategis dalam pemenuhan kebutuhan baja dalam
negeri. Karena pada kenyataannya, saat ini industri
kita masih berada dibawah tekanan impor. Di tahun
2018 saja, kenaikan estimasi total kuantitas impor
baja sudah mencapai 5,9 juta ton. Kondisi ini
diperparah dengan kualitas baja yang

5|of 8
digunakan tidak sesuai dengan spesifikasi
standar yang berlaku di Indonesia dan telah
digunakan di beberapa proyek konstruksi.

7. Sehubungan dengan hal tersebut, para asosiasi


industri besi dan baja di kawasan Asia Tenggara
menyampaikan keprihatinannya (Voice of Concern)
atas perkembangan industri besi dan baja di ASEAN,
dimana maraknya pabrik Induction Furnace
yang merupakan relokasi dari fasiilitas di
China ke wilayah ASEAN. Fasilitas-fasilitas ini
menghasilkan produk baja karbon dengan kualitas
dibawah standar karena pada dasarnya teknologi
Induction Furnace yang digunakan dalam
memproduksi baja konstruksi memiliki kemampuan
yang terbatas dalam melakukan proses permurnian
(refining);

8. Produk baja yang dihasilkan melalui proses


Induction Furnace sudah ditemukan dalam
beberapa proyek konstruksi, hal ini ditandai
dengan adanya beberapa proyek konstruksi yang
mengalami gagal konstruksi. Selain itu, baja yang
diproduksi melalui metode Induction Furnace

6|of 8
tidak memiliki kekuatan yang cukup atau
lemah dalam umur pakai dan durabilitas
karena tidak ada proses pengendalian sifat
kimia sehingga berbahaya jika diaplikasikan
ke proyek konstruksi, khususnya pada
tulangan beton;

9. Maka, berdasarkan pertimbangan tersebut,


Kementerian PUPR telah melakukan serangkaian
koordinasi dengan melibatkan para pemangku
kepentingan dari unsur Pengguna dan Penyedia, dan
Asosiasi terkait baja yang kompeten untuk dimintai
masukan dan tanggapan, serta memahami bahaya
aplikasi baja produksi Induction Furnace pada
konstruksi. Sehingga, Kementerian PUPR telah
menerbitkan aturan dalam Surat Edaran
Menteri PUPR No. 13 tahun 2019 tentang
Penggunaan Baja Tulangan Beton Sesuai
dengan Standar Nasional Indonesia di
Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat;

7|of 8
10. Untuk itu, melalui kegiatan ini kami berupaya untuk
melakukan sosialisasi terhadap produk hukum
yang telah terbit ini secara luas, penyelarasan
pemahaman pemangku kepentingan yang
menggunakan baja tulangan beton di Kementeian
PUPR, penerapan aturan yang telah diterbitkan
kepada para pelaku rantai pasok baja konstruksi,
serta mendapatkan dukungan dari unit
organisasi teknis di Kementerian PUPR;

Para hadirin yang saya Hormati,

11. Diharapkan dari hasil kegiatan yang dilaksanakan


nantinya mendapatkan respon dan tanggapan yang
baik terkait penerapan produk hukum berupa
Surat Edaran Menteri PUPR yang saat ini
disosialisasikan guna mendukung kualitas
material baja konstruksi, khususnya baja tulangan
beton yang digunakan pada proyek infrastruktur dan
konstruksi di Kementerian PUPR

12. Melalui kegiatan ini pula diharapkan dapat


terbentuk sinergitas dari seluruh unit
organisasi di Kementerian PUPR untuk
8|of 8
mendukung dan ikut terlibat dalam
implementasi produk hukum Kementerian
PUPR ini, sehingga Surat Edaran yang telah terbit
nantinya tidak menjadi sia-sia, dapat berfungsi
secara maksimal dan dapat dimanfaatkan secara
optimal oleh seluruh pemangku kepentingan.

Akhirnya, dengan mengucapkan:


Bismillahirrohmanirrohim
kegiatan Sosialisasi pada hari ini secara resmi Saya
nyatakan dimulai.

Direktur Jenderal Bina Konstruksi

Dr. Ir. Syarif Burhanuddin.,M.Eng

9|of 8

Anda mungkin juga menyukai