Berikut ini diuraikan tiga jenis perletakan yang merupakan jenis perletakan yang
umum digunakan. Yaitu perletakan yang dapat menahan momen, gaya vertikal
dan gaya horizontal.
PERLETAKAN SENDI
Perletakan Sendi, yaitu perletakan terdiri dari poros dan lubang sendi. Pada
perletakan demikian dianggap sendinya licin sempurna, sehingga gaya singgung
antara poros dan sendi tetap normal terhadap bidang singgung, dan arah gaya ini
akan melalui pusat poros.
Sifat Teknis
PERLETAKAN ROLL
Perletakan Roll yaitu perletakan yang selalu memiliki lubang sendi. Apabila poros
ini licin sempurna maka poros ini hanya dapat meneruskan gaya yang tegak lurus
bidang singgung di mana poros ini diletakkan.
Sifat Teknis
Perletakan Roll mempunyai sifat teknis :
a. Garis kerja reaksi satu arah saja : VERTIKAL
b. Tidak dapat menahan gaya HORISONTAL, sehingga dapat berpindah pada
arah horizontal agar balok tidak patah karena memuai.
c. Tidak dapat menahan MOMEN, sehingga akan mengalami rotasi yang dapat
mencegah balok patah karena memuai atau melentur.
PERLETAKAN JEPIT
Sifat Teknis
PERLETAKAN PENDEL
Perletakan pendel yaitu suatu perletakan yang titik tangkap dan garis kerjanya
berimpit.
Garis kerja reaksi pada batang pandel berhimpit dengan batang itu sendiri,
memberi peluang berputar ke segala arah
Sebuah konstruksi dapat didudukkan di atas satu atau lebih perletakan. Jenis
perletakannya adal seperti di atas dan dapat dikombinasikan satu sama lain.
Namun dalam mengkombinasikannya, harus dipertimbangkan kestabilannya.
Syarat kestabilan adalah jumlah reaksinya tidak boleh kurang dari 3 ( tiga ).
Konstruksi Labil bila n < 3 dimana n adalah bilangan reaksi pada perletakan.
Contoh :