Anda di halaman 1dari 5

PERLETAKAN STRUKTUR BANGUNAN DAN JENISNYA

PERLETAKAN STRUKTUR BANGUNAN

Suatu konstruksi direncanakan untuk suatau keperluan tertentu. Tugas utama


suatu konstruksi adalah mengumpulkan gaya akibat muatan yang bekerja
padanya dan meneruskannya ke bumi. Untuk melaksanakan tugasnya dengan
baik maka konstruksi harus berdiri dengan kokoh. Semua beban yang diterimanya
akan diteruskan ke bumi melalui sesingkat-singkatnya. Bagian yang meneruskan
beban itulah yang disebut perletakan/dudukan. Selain meneruskan beban,
perletakan juga akan memikul konstruksi tersebut. Perletakan bisa berupa sebuah
pondasi.
Dalam memberikan perletakan, harus dipertimbangkan dengan baik agar
mekanisme pendukungan dan penyaluran beban ke bumi terjadi dengan baik. Hal
yang harus dipertimbangkan adalah stabilitas konstruksi. Suatu konstruksi akan
stabil bila konstruksi diletakkan di atas pondasi yang baik. Pondasi akan melawan
gaya aksi yang diakibatkan oleh muatan yang diteruskan oleh konstruksi kepada
pondasi. Gaya lawan yang ditimbulkan pada pondasi disebut : Reaksi. Dalam
kasus ini pondasi digambarkan sebagai perletakan.

JENIS-JENIS PERLETAKAN STRUKTUR BANGUNAN

Berikut ini diuraikan tiga jenis perletakan yang merupakan jenis perletakan yang
umum digunakan. Yaitu perletakan yang dapat menahan momen, gaya vertikal
dan gaya horizontal.

PERLETAKAN SENDI

Perletakan Sendi, yaitu perletakan terdiri dari poros dan lubang sendi. Pada
perletakan demikian dianggap sendinya licin sempurna, sehingga gaya singgung
antara poros dan sendi tetap normal terhadap bidang singgung, dan arah gaya ini
akan melalui pusat poros.
Sifat Teknis

Perletakan sendi mempunyai sifat teknis :


a. Garis kerja reaksi dua arah : Vertikal dan Horisontal
b. Tidak dapat menahan MOMEN, sehingga akan mengalami rotasi yang dapat
mencegah balok patah karena memuai atau melentur.

PERLETAKAN ROLL

Perletakan Roll yaitu perletakan yang selalu memiliki lubang sendi. Apabila poros
ini licin sempurna maka poros ini hanya dapat meneruskan gaya yang tegak lurus
bidang singgung di mana poros ini diletakkan.

Sifat Teknis
Perletakan Roll mempunyai sifat teknis :
a. Garis kerja reaksi satu arah saja : VERTIKAL
b. Tidak dapat menahan gaya HORISONTAL, sehingga dapat berpindah pada
arah horizontal agar balok tidak patah karena memuai.
c. Tidak dapat menahan MOMEN, sehingga akan mengalami rotasi yang dapat
mencegah balok patah karena memuai atau melentur.

PERLETAKAN JEPIT

Perletakan Jepit adalah perletakan yang menciptakan kondisi kaku/monolit.


Perletakan ini seolah-olah dibuat dari balok yang ditanamkan pada
perletakannya, demikian sehingga mampu menahan gaya-gaya maupun momen
dan bahkan dapat menahan torsi.

Sifat Teknis

Perletakan Jepit mempunyai sifat teknis :


Mampu menahan Momen, Gaya Horizontal dan Gaya Vertikal sehingga tidak
bergerak arah horisontal, vertikal dan juga tidak berputar. Sering juga disebut
perletakan KAKU.

PERLETAKAN PENDEL

Perletakan pendel yaitu suatu perletakan yang titik tangkap dan garis kerjanya
berimpit.
Garis kerja reaksi pada batang pandel berhimpit dengan batang itu sendiri,
memberi peluang berputar ke segala arah

Sebuah konstruksi dapat didudukkan di atas satu atau lebih perletakan. Jenis
perletakannya adal seperti di atas dan dapat dikombinasikan satu sama lain.
Namun dalam mengkombinasikannya, harus dipertimbangkan kestabilannya.
Syarat kestabilan adalah jumlah reaksinya tidak boleh kurang dari 3 ( tiga ).
Konstruksi Labil bila n < 3 dimana n adalah bilangan reaksi pada perletakan.
Contoh :

Anda mungkin juga menyukai