ABSTRAK:
Kelapa (Cocos nucifera L.): adalah salah satu tumbuhan yang bisa hidup
dimana saja, termasuk di daerah indonesia yang beriklim tropis. Kelapa
merupakan tanaman buah liar berupa pohon yang berasal dari pantai
Indonesia, Nusantara sampai Papua. Di daerah Lamongan sendiri banyak sekali
terdapat penjual Kelapa (Cocos nucifera L.), mulai dari penjual di pasar tradisonal
sampai penjual di pinggir jalan. Pada umumnya para penjual Kelapa (Cocos
nucifera L.) memanfaatkan daging buah dan air Kelapa (Cocos nucifera L.). Sabut
Kelapa (Cocos nucifera L.) banyak yang dibuang percuma. Padahal Kelapa
(Cocos nucifera L.) banyak kegunaanya, mulai dari batang, daun serta buahnya
dapat dimanfaatkan.
Daluwang atau Kertas: adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan
dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya
adalah alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kandungan zat yang ada pada
sabut kelapa (Cocos nucifera L.) sebagai bahan pembuat kertas, untuk mengetahui
pengaruh sabut kelapa (Cocos nucifera L.) sebagai bahan utama pembuat kertas,
untuk mengetahui peranan masyarakat dalam memanfaatkan sabut kelapa (Cocos
nucifera L.) sebagai bahan pembuat kertas, dan untuk mengetahui keefektifan
pemanfaatan sabut kelapa (Cocos nucifera L.) sebagai bahan pembuat kertas.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka kami menggunakan beberapa
metode penelitian yaitu, metode literatur, metode eksperimen, wawancara
langsung, observasi, dan dokumentasi.
Sabut Kelapa (Cocos nucifera L.): mempunyai banyak manfaat, salah
satunya bahan pembuat kertas. Untuk membuat kertas atau daluang sabut Kelapa
(Cocos nucifera L.), pertama kali kita pisahkan sabut kelapa (Cocos nucifera L.)
dari batok dan tempurungnya, kemudian kita potong kecil-kecil sehingga sabut
kelapa (Cocos nucifera L.) mudah untuk digiling. Saat digiling tambahkan sedikit
air untuk memudahkan untuk melakukan penggilingan. Setelah selesai digiling
sabut kelapa (Cocos nucifera L.) kita tiriskan untuk memisahkan dari pulp.
Kemudian kita campurkan pulp tersebut dengan lem kayu. Terakhir kita cetak
lembaran kertas yang sudah di buat setelah itu kita keringkan kurang lebih 3 jam
cukup, supaya tidak terlalu kering. Jika terlalu kering nanti kertasnya akan mudah
sobek.
1
B. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan
kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya
adalah alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa. Kertas dikenal
sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan banyak
kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas
pembersih (tissue) yang digunakan untuk kebersihan di dalam rumah
ataupun di dalam toilet.
Serat alam adalah jenis serat yang diperoleh langsung dari alam.
Berdasarkan asal usulnya serat alam diklasifikasikan menjadi beberapa
kelompok seperti serat yang berasal dari binatang dan tumbuhan. Serat alam
yang berasal dari binatang antara lain wool dan sutera. Serat alam yang
berasal dari tumbuhan terdiri dari serat kayu dan serat non kayu.
Serat kayu adalah salah satu jenis serat alam yang berasal dari
tumbuhan yang diperoleh dari batang kayu. Serat kayu terdiri dari
komponen kimia seperti selulosa, hemiselulosa, lignin, abu, dan lain-lain.
Serat kayu banyak digunakan untuk berbagai industri salah satunya adalah
industri pulp kertas, karena serat kayu banyak mengandung selulosa yang
dapat digunakan sebagai bahan baku pulp misalnya, kayu akasia dan pinus.
Selain serat kayu, serat alam lain juga mengandung komponen kimia yaitu
serat non kayu, misalnya sisal dan kelapa. Analisa sifat dasar pada tanaman
adalah analisa komponen kimia. Analisa komponen kimia dilakukan
meliputi penetapan kadar air, senyawa anorganik, zat ekstraktif, selulosa dan
lignin. Sifat dan komponen kimia pada tanaman merupakan dasar dari
pemanfaatan tanaman tersebut misalnya untuk industri pulp kertas.
Sabut biasanya disebut sebagai limbah yang hanya ditumpuk di
bawah tegakan tanaman kelapa lalu dibiarkan membusuk atau kering.
Pemanfaatannya paling banyak hanyalah untuk kayu bakar. Secara
tradisional, masyarakat telah mengolah sabut untuk dijadikan tali dan
dianyam menjadi kesed. Padahal sabut masih memiliki nilai ekonomis
cukup baik. Sabut kelapa jika diurai akan menghasilkan serat sabut
(cocofibre) dan serbuk sabut (cococoir). Namun produk inti dari sabut
adalah serat sabut. Dari produk cocofibre akan menghasilan aneka macam
derivasi produk yang manfaatnya sangat luar biasa.
Sabut kelapa dapat digunakan sebagai bahan pembuat kertas karena di
dalam sabut kelapa mempunyai kandungan zat yang bisa digunakan untuk
bahan baku pembuatan kertas.
Disinilah timbul inisiatif peneliti untuk meneliti limbah sabut kelapa
sebagai bahan pembuat kertas.
2
b. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka perumusan masalah
yang diteliti dalam karya ilmiah ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa kandungan zat yang ada pada sabut kelapa (Cocos nucifera) sebagai
bahan pembuat kertas?
2. Bagaimana pemanfaatan sabut kelapa (Cocos nucifera) sebagai bahan
pembuat kertas?
3. Bagaimana pengaruh pemberian sabut kelapa (Cocos nucifera) sebagai
bahan pembuat kertas?
4. Bagaimana keefektifan sabut kelapa (Cocos nucifera) sebagai bahan
pembuat kertas?
c. Tujuan Penelitian
Dalam penulisan ini ada beberapa tujuan yang ingin didapat, antara lain:
1. Tujuan Umum
1. Untuk mengetahui kandungan zat yang ada pada sabut kelapa (Cocos
nucifera) sebagai bahan pembuat kertas.
2. Untuk mengetahui pengaruh pemberian sabut kelapa (Cocos
nucifera) sebagai bahan pembuat kertas.
3. Untuk mengetahui pemanfaatan sabut kelapa (Cocos nucifera)
sebagai bahan pembuat kertas.
4. Untuk mengetahui keefektifan sabut kelapa (Cocos nucifera) sebagai
bahan pembuat kertas.
2. Tujuan Khusus
1. Agar dapat digunakan oleh khalayak yang ingin mengetahui
tentang pemanfaatan sabut kelapa (Cocos nucifera L.) sebagai
bahan pembuat kertas.
3
C. TINJAUAN PUSTAKA
4
Sabut Kelapa(Cocos nucifera L.)
5
Manfaat Sabut Kelapa (Cocos nucifera L.)
Komposisi dalam sabut kelapa sebagai kerajinan dan produk yang dapat
dipergunakan secara alamiah dalam kehidupan sehari-hari.
1. Sabut kelapa dihancurkan untuk media tanam atau pupuk. Karakter
produk ini, mampu menyerap air dan pupuk sehingga dapat menambah
kesuburan tanah. Cara ini adalah langkah mudah, karena tidak perlu
keahlian khusus dan pemikiran panjang untuk pemanfaatannya.
2. Sabut kelapa dipisahkan antara serat dan serbuknya. Produk ini adalah
cocofiber dan cocopeat. Cocofiber adalah bahan dasar untuk kerajinan
sabut kelapa, sedangkan cocopeat untuk media tanam dan pupuk.
Langkah mudah pemanfaatan produk adalah dengan menjual cocofiber,
khusus luar jawa sangat berpotensi besar untuk ekspor sabut
kelapa/cocofiber. Hanya perlu dipertimbangkan tentang transportasi, agar
harga bisa kompetitif. Khusus yang dekat dengan pelabuhan besar,
adalah peluang untuk ekspor produk tersebut.
3. Sabut kelapa digunakan sebagai bahan dasar industri tali untuk kerajinan,
atau tali kapal.
4. Sabut kelapa digunakan sebagai bahan dasar industri kerajinan rumah
tangga, keset, matras olahraga, sapu rumah, sikat adalah contoh kecil
untuk industri ini.
5. Sabut kelapa digunakan sebagai industri mebelair. Produk turunan ini
sangat banyak aplikasi, seperti untuk kasur spring bed, jok mobil, jok
pesawat, untuk matras olahraga, untuk cocopot/pot sabut, untuk bahan
dasar pengganti fiber glass, peredam suara, aplikasi produk mebelair
biasa disebut dengan rubberrized coir/ industri sabut berkaret.
6. Sabut kelapa digunakan sebagai aplikasi penghijauan. Produk ini dapat
menghijaukan lahan-lahan kritis, reklamasi pantai dengan mencegah
erosi dan abrasi.
7. Sabut kelapa diaplikasikan untuk sarana penghijauan taman. Unsur serap
air pada cocofiber dapat dimanfaatkan untuk membuat garden roof
(taman atap bangunan) juga dapat dibuat taman buah-buahan di lahan
terbatas.
Kertas
1.Pengertian Kertas
Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan
kompresi serat yang berasal dari pulp. Kertas dikenal sebagai media
utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain
yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas pembersih (tissue)
yang digunakan untuk hidangan, kebersihan ataupun toilet.
Adanya kertas merupakan revolusi baru dalam dunia tulis menulis
yang menyumbangkan arti besar dalam peradaban dunia. Sebelum
6
ditemukan kertas, bangsa-bangsa dahulu menggunakan tablet dari tanah
lempung yang dibakar. Hal ini bisa dijumpai dari peradaban
bangsa Sumeria, Prasasti dari batu, kayu, bambu, kulit atau tulang
binatang, sutra, bahkan daun lontar yang dirangkai seperti dijumpai pada
naskah naskah Nusantara beberapa abad lampau.
7
Sabut
1.Sabut
Sabut adalah bagian mesokarp (selimut) yang berupa serat-serat
kasar kelapa . Sabut biasanya disebut sebagai limbah yang hanya
ditumpuk di bawah tegakan tanaman kelapa lalu dibiarkan membusuk
atau kering. Pemanfaatannya paling banyak hanyalah untuk kayu bakar.
Secara tradisional, masyarakat telah mengolah sabut untuk dijadikan tali
dan dianyam menjadi keset. Padahal sabut masih memiliki nilai
ekonomis cukup baik . Sabut kelapa jika diurai akan menghasilkan serat
sabut (cocofibre) dan serbuk sabut (cococoir). Namun produk inti dari
sabut adalah serat sabut. Dari produk cocofibre akan menghasilan aneka
macam derivasi produk yang manfaatnya sangat luar biasa.
Oleh karena itu, sabut kelapa dapat digunakan sebagai kertas karena
sabut kelapa mengandung selulosa dan hemiselulosa yang bisa digunakan
untuk membuat kertas.
8
D. METODOLOGI
Hipotesis
1. Dalam penelitian ini kami mengemukakan hipotesis bahwa sabut
kelapa (Cocos nucifera L.) dapat digunakan untuk membuat kertas.
2. Hipotesis pada penelitian yaitu:
1. Ha : Terdapat kandungan zat yang ada pada sabut kelapa
(Cocos nucifera L.) sebagai bahan pembuat kertas.
Ho : Tidak terdapat kandungan zat yang ada pada sabut
kelapa (Cocos nucifera L.) sebagai bahan pembuat
kertas.
2. Ha : Terdapat pemanfaatan sabut kelapa (Cocos nucifera L.)
sebagai bahan pembuat kertas.
Ho : Tidak terdapat pemanfaatan sabut kelapa (Cocos
nucifera L.) sebagai bahan pembuat kertas.
3. Ha : Terdapat pengaruh pemberian sabut kelapa (Cocos
nucifera L.) sebagai bahan pembuat kertas.
Ho : Tidak terdapat pengaruh pemberian sabut kelapa (Cocos
nucifera L.) sebagai bahan pembuat kertas.
4. Ha : Terdapat keefektifan sabut kelapa (Cocos nucifera L.)
sebagai bahan pembuat kertas.
Ho : Tidak terdapat keefektifan sabut kelapa (Cocos nucifera
L.) sebagai bahan pembuat kertas.
3. Hipotesis di atas dikemukakan berdasarkan asumsi:
1. Adanya kandungan zat yang ada pada sabut kelapa (Cocos
nucifera L.) sebagai bahan pembuat kertas.
2. Adanya pengaruh pemberian sabut kelapa (Cocos nucifera L.)
sebagai bahan pembuat kertas.
3. Adanya pemanfaatan sabut kelapa (Cocos nucifera L.) sebagai
bahan pembuat kertas.
4. Adanya keefektifan sabut kelapa (Cocos nucifera L.) sebagai
bahan pembuat kertas.
9
Umum
Penelitian yang penulis lakukan secara umum menggunakan metode
magnus, diskriptif kuantitif serta menggunakan metode T-test yang disusun
untuk memecahkan permasalahan yang diteliti, yakni dengan cara
penelitian.
1. Waktu Penelitian
Tanggal 15 Mei – 17 Mei 2014
Persiapan eksperimen
Tanggal 18Mei – 19 Mei 2014
Observasi terhadap objek
Tanggal 20 Mei – 29 Mei 2014
Pengumpulan dan pengolahan data
2. Tempat Penelitian
Penulis melalukan penelitian di rumah peneliti dan di Laboratorium
Kimia.
Metode Penelitian
1. Metode Literatur
Kami mengambil sumber dari internet dan buku-buku yang relevan.
2. Metode Eksperimen
Kami melakukan eksperimen mengenai Daluwang dari Sabut Kelapa
(Cocos nucifera L.).
3. Metode Dokumentasi
Yaitu dengan mengambil hasil data atau bukti berupa gambar.
Tahap-tahap Penelitian
Proses penelitian yang dilakukan ini pada dasarnya melalui tahapan-
tahapan sebagai berikut:
Pertama : Pengumpulan data untuk eksperimen.
Penulis menentukan permasalahan yang ditentukan.
Kedua : Orientasi terfokus sesuai dengan permasalahan yang akan
diteliti.
Menetukan dan melakukan pengumpulan data sesuai dengan
permasalahan di atas.
Ketiga : Mengevaluasi kembali hasil-hasil penelitian untuk
mendapatkan hasil akhir yang sebenar-benarnya.
10
Sampel Penelitian
Data yang digunakan adalah data sekunder. Data kuantitatif dari
macam-macam kertas, data mengenai kandungan sabut kelapa (Cocos
nucifera L.), serta data mengenai biologi, parasitology kertas dimana
diperoleh dari dokumentasi yang diambil dari berbagai sumber berupa buku,
dan artikel di internet yang berkaitan dengan masalah yang akan dikaji.
11
3. Cara Mengukur Hasil
Dengan mengamati perubahan yang dialami oleh kertas yang
dibuat dari sabut kelapa (Cocos nucifera L.) yang di keringkan
selama kurang lebih 2 hari. Jika terjadi perubahan terhadap kertas
sabut kelapa, maka sabut kelapa (Cocos nucifera L.) bisa digunakan
sebagai bahan pembuat kertas.
12
E. PEMBAHASAN
Bagan 1
Langkah-langkah dalam Memanfaatkan Sabut Kelapa (Cocos
nucifera) sebagai Bahan Pembuat Kertas
Sabut kelapa
Memilih sabut yang kering Sabut kelapa yang
kelapa yang sudah dikeringkan kering lalu
kembali di dihaluskan
kering
bawah sinar
matahari
Campuran sabut
kelapa dan lem Campuran sabut Bubuk hasil
yang sudah di kelapa dan lem penghalusan di
cetak lalu di di cetak seperti masukkan ke dalam
keringkan kertas campuran lem
13
2. Gambaran tentang Pengaruh Pemberian Sabut Kelapa (Cocos nucifera
L.) sebagai Bahan Pembuat Kertas.
Tabel 1
Uji Pendahuluan Pengaruh Sabut Kelapa (Cocos nucifera L.) sebagai
Bahan Pembuat Kertas
Variabel
Percobaan
Bebas Terikat
Sabut Kelapa 50 gr masih banyak
Lem 2 sendok teh terdapat pori-
1 Pulp 35 gr pori pada kertas
yang telah
Air 250 ml
kering
Sabut Kelapa 60 gr masih terdapat
Lem 2 sendok teh pori-pori pada
Pulp 45 gr kertas yang telah
kering, tetapi
2 tidak sebanyak
pori-pori pada
Air 250 ml
percobaan
pertama.
14
50 gram sabut kelapa sebanyak 35 gram, setelah sabut kelapa dan pulp
terpisah, campurkan dua sendok teh lem kayu kedalam adonan pulp
tersebut. Kemudian cetak melebar dengan dipress untuk mengurangi kadar
air yang ada di dalam pulp tersebut. Tunggu tiga hari jika pengeringanya
menggunakan cahaya matahari. Hasilnya pada percobaan pertama masih
banyak terdapat pori-pori pada kertas yang telah kering.
2 Berdasarkan percobaan 2 tanggal 27 Mei 2014 diketahui bahwa, proses
pembutan kertas pada uji kedua menggunakan serabut kelapa seberat 60
gram, dengan perbandingan air 250 ml untuk mempermudah penggilingan
dan untuk mempermudah memisahkan pulp dengan serat sabut kelapa
yang keras. Kemudian pulp yang dihasilkan dari 60 gram sabut kelapa
sebanyak 45 gram, setelah sabut kelapa dan pulp terpisah, campurkan dua
sendok teh lem kayu kedalam adonan pulp tersebut. Kemudian cetak
melebar dengan dipress untuk mengurangi kadar air yang ada di dalam
pulp tersebut. Tunggu tiga hari jika pengeringanya menggunakan cahaya
matahari. Hasilnya pada percobaan kedua masih terdapat pori-pori pada
kertas yang telah kering, tetapi tidak sebanyak pori-pori pada percobaan
pertama.
3 Berdasarkan pada percobaan 3 pada tanggal 29 Mei 2014 bahwa proses
pembuatan kertas pada uji ketiga menggunakan serabut kelapa seberat 60
gram, dengan perbandingan air 250 ml untuk mempermudah penggilingan
dan untuk mempermudah memisahkan pulp dengan serat sabut kelapa
yang keras. Kemudian pulp yang dihasilkan dari 60 gram sabur kelapa
sebanyak 45 gram, setelah sabut kelapa dan pulp terpisah, campurkan 3
sendok teh lem kayu kedalam adonan pulp tersebut. Kemudian cetak
melebar dengan dipress untuk mengurangi kadar air yang ada di dalam
pulp tersebut. Tunggu dua hari jika pengeringannya menggunakan cahaya
matahari. Hasilnya pada percobaan ketiga terdapat pori-pori pada kertas
lebih tertutup dibandingkan dengan percobaan pertama dan kedua.
15
F. PENUTUP
Simpulan
Dari penjelasan-penjelasan sebelumnya, dapat kita ambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Kandungan zat yang ada pada sabut kelapa (Cocos nucifera L.)
sehingga dapat di jadikan sebagai bahan pembuat kertas, antara
lain:
1. Lignin
2. Tanin
3. Pyroligneous
4. Potasium
2. Pengaruh pemberian sabut kelapa (Cocos nucifera L.) sebagai bahan
pembuat kertas dapat meminimalis penebangan pohon karena ramah
lingkungan.
3. Cara pemanfaatan sabut kelapa (Cocos nucifera L.) sehingga
menjadi bahan pembuat kertas yang praktis dan ekonomis adalah:
1. Memilih sabut kelapa yang sudah kering;
2. Sabut kelapa yang kering dijemur kembali dibawah sinar
matahari;
3. Sabut kelapa yang kering lalu dihaluskan;
4. Bubuk hasil penghalusan di masukkan ke dalam campuran lem;
5. Campuran sabut kelapa dan lem di cetak seperti kertas;
6. Campuran sabut kelapa dan lem yang sudah di cetak lalu di
keringkan.
4. Pemanfaatan sabut kelapa (Cocos nucifera L.) sebagai bahan
pembuat kertas merupakan metode yang efektif karena dapat
membantu menjaga hutan dan meminimalis penebangan pohon.
Saran
16
G. DAFTAR PUSTAKA
17
H. DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Ketua kelompok
Nama : Aditya Wiratama
Tempat Tanggal Lahir : Lamongan, 31 Oktober 1996
No. Telpon / e-mail : 085733748400 /
wiratamaaditya@gmail.com
Alamat : Jalan Dr.Wahidin Bj. Anyar Gg. Arwana
no. 12
Prestasi yang pernah diraih :
Karya Ilmiah yang dihasilkan :
Anggota 1
Anggota 2
Nama : Yusril Izza Friznaini
Tempat Tanggal Lahir : Lamongan, 03 Desember 1996
No. Telpon / e-mail : 085645414767 / fyza.gadis@gmail.com
Alamat : Sumberwudi Karanggeneng Lamongan
Prestasi yang pernah diraih :
Karya Ilmiah yang dihasilkan :
18
2. Biodata Guru Pendamping
19