Anda di halaman 1dari 13

Faktor Yang Mempengaruhi

Struktur Bangunan Berdasarkan


Kriteria Desain dan Pembebanan

Berdasarkan Pembebanan
Pada Struktur
Hal penting yang mendasar adalah pemisahan antara
beban-beban yang bersifat statis dan dinamis.

Gaya statis Gaya dinamis


gaya yang bekerja secara gaya yang bekerja secara tiba-tiba dan/atau
terus-menerus pada struktur. kadang-kadang pada struktur. Pada
Deformasi ini akan umumya mempunyai karakterisitik besar
mencapai puncaknya apabila dan lokasinya berubah dengan cepat.
gaya statis maksimum. Deformasi pada struktur akibat beban ini
juga berubah-ubah secara cepat. Gaya
dinamis dapat menyebabkan terjadinya
osilasi pada struktur hingga deformasi
puncak tidak terjadi bersamaan dengan
terjadinya gaya terbesar.
Gaya luar adalah muatan dan reaksi yang menciptakan
kestabilan atau keseimbangan konstruksi. Muatan yang
membebani suatu kontruksi akan dirambatkan oleh
kontruksi ke dalam tanah melalui pondasi. Gaya-gaya dari
tanah yang memberikan perlawanan terhadap gaya rambat
tersebut dinamakan reaksi.

Muatan adalah beban yang membebani suatu konstruksi


baik berupa berat kendaraan, kekuatan angin, dan berat
angin. Muatan-muatan tersebut mempunyai besaran,
arah, dan garis kerja,

Dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai muatan


yang bekerjanya tidak langsung pada konstruksi, seperti
penutup atap ditumpu oleh gording dan tidak langsung
pada kuda-kuda
Muatan atau beban berdasarkan sifatnya :
 Beban Mati

Beban yang tetap berada di gedung dan tidak


berubah-ubah (berat sendiri konstruksi dan
bagian lain yang melekat). Contoh : Beban
balok, Beban kolom, Beban plat, dan Beban
dinding ( tinggi x berat/m2) -> PPPURG -> 2,5
KN/m2 untuk susunan ½ bata
Muatan atau beban berdasarkan sifatnya :
 Beban Hidup

Beban yang berubah-ubah pada struktur dan


tidak tetap. Termasuk beban berat manusia
dan perabotnya atau beban menurut
fungsinya

 Beban Angin

Beban yang disebabkan oleh tekanan angin.


beban yang bekerja horisontal / tegak lurus
terhadap tinggi bangunan.
Muatan atau beban berdasarkan sifatnya :
 Beban Gempa

Beban yang disebabkan oleh adanya gempa.


Untuk bangunan tinggi, beban gempa harus
diterapkan sedemikian rupa sehingga
bangunan harus mampu menahan gempa
ulang 50 tahun

 Beban Khusus

Beban akibat selisih suhu, penurunan, susut


dan sebagainya
Muatan atau beban berdasarkan bentuknya :
 Beban Terpusat

beban yang titik singgungnya sangat kecil yang


dalam batas tertentu luas bidang singgung
tersebut dapat diabaikan. Satuan beban ini
dalam Newton atau turunannya.
Contohnya : beban seseorang, berat kolom,
beban akibat tekanan pada roda kendaraan,
pasangan tembok, dll.
Gambar. Bentuk beban terpusat pada roda yang
menekan balok atau pada jalan

Penulisan muatan/beban terpusat dan


satuannya : P = 200 Kg, P = 5 ton, P = 10 kN dst
Muatan atau beban berdasarkan bentuknya :
 Beban Terbagi Merata

beban yang bekerja menyentuh bidang


konstruksi yang cukup luas yang tidak dapat
diabaikan.

Contoh : plat lantai, balok beton dan tekanan


tembok pada balok beton. Beban ini dinyatakan
dalam satuan Newton/meter persegi ataupun
newton per meter atau yang sejenisnya.
Gambar. Bentuk beban merata

Penulisan muatan/beban merata dan satuannya


: q = 200 kg/m , q = 1 ton/m, q = 1 kN/m , dst
Muatan atau beban berdasarkan bentuknya :
 Beban Tak Merata

muatan yang luas singgungnya merata tapi


muatannya tidak terbagi rata.
Beban tidak merata dapat berupa beban
berbentuk segitiga baik satu sisi maupun
dua sisi, berbentuk trapezium, dan
sebagainya
Gambar. Bentuk beban tak merata
Muatan atau beban berdasarkan cara kerjanya :
 Beban Langsung
Suatu beban yang bekerja langsung pada
suatu bagian konstruksi tanpa perantara
konstruksi lain.

 Beban Tak Langsung


Suatu beban yang bekerja dengan
perantara konstruksi lain.

Anda mungkin juga menyukai