Anda di halaman 1dari 32

Beban pada Struktur Bawah

Jembatan
Bagian – Bagian Konstruksi Jembatan
• Bangunan atas (upper structure) : konstruksi yang berhubungan langsung
dengan beban – beban lalu lintas yang bekerja.
• Bangunan bawah (sub structure) : konstruksi yang menerima beban –
beban dari bangunan atas dan meneruskannya ke lapisan pendukung
(tanah keras) di bawahnya.
Struktur Atas
• Struktur atas jembatan merupakan bagian yang menerima beban langsung
yang meliputi berat sendiri, beban mati, beban mati tambahan, beban
lalu-lintas kendaraan, gaya rem, beban pejalan kaki, dll.

Struktur atas jembatan umumnya meliputi :


• Trotoar
• Sandaran dan tiang sandaran,
• Peninggian trotoar (Kerb),
• Slab lantai trotoar.
• Slab lantai kendaraan,
• Gelagar (Girder),
• Balok diafragma,
• Ikatan pengaku (ikatan angin, ikatan melintang),
• Tumpuan (Bearing).
Struktur Bawah (Substructures)
• Struktur bawah jembatan berfungsi memikul seluruh beban
struktur atas dan beban lain yang ditumbulkan oleh tekanan
tanah, aliran air dan hanyutan, tumbukan, gesekan pada
tumpuan dsb. untuk kemudian disalurkan ke fondasi.
Selanjutnya beban-beban tersebut disalurkan oleh fondasi ke
tanah dasar.
Struktur bawah jembatan umumnya
meliuputi :
Pangkal jembatan (Abutment),
• Dinding belakang (Back wall),
• Dinding penahan (Breast wall),
• Dinding sayap(Wing wall),
• Oprit, plat injak (Approach slab)
• Konsol pendek untuk jacking (Corbel),
• Tumpuan (Bearing).

Pilar jembatan (Pier)


• Kepala pilar (Pier Head),
• Pilar (Pier), yg berupa dinding, kolom, atau portal,
• Konsol pendek untuk jacking (Corbel),
• Tumpuan (Bearing).
Fondasi
• Jenis pondasi tergantung dari kondisi tanah dasarnya, dapat menggunakan
tiang pancang, tiang bor, atau sumuran.
• Fondasi jembatan berfungsi meneruskan seluruh beban jembatan ke
tanah dasar. Berdasarkan sistimnya, fondasi abutment atau pier
jembatan dapat dibedakan menjadi beberapa macam jenis, antara lain :
• Fondasi telapak (spread footing)
• Fondasi sumuran (caisson)
• Fondasi tiang (pile foundation)
- Tiang pancang kayu (Log Pile),
- Tiang pancang baja (Steel Pile),
- Tiang pancang beton (Reinforced Concrete Pile),
- Tiang pancang beton prategang pracetak
- Tiang beton cetak di tempat (Concrete Cast in Place),
- Tiang pancang komposit (Compossite Pile).
Pondasi Tiang Pancang
• Pondasi tiang pancang : bagian dari struktur yang digunakan untuk
menerima dan mentransfer (menyalurkan) beban dari struktur atas ke
tanah penunjang yang terletak pada kedalaman tertentu.
• Bentuknya panjang dan langsing yang menyalurkan beban ke tanah yang
lebih dalam.
• Bahan utama dari tiang adalah kayu, baja (steel), dan beton.
• Tiang pancang yang terbuat dari bahan ini adalah dipukul, di bor ke dalam
tanah dan dihubungkan dengan Pile cap (poer). Tergantung juga pada tipe
tanah, material dan karakteristik penyebaran beban tiang pancang
diklasifikasikan berbeda-beda.
Pondasi Tiang Pancang ...
• Pondasi tiang digunakan sebagai penerima beban dan sistem
transfer beban bertahun-tahun. Oleh sebab itu perlu
memperkuat tanah penunjang dengan beberapa tiang.
• Tiang yang terbuat dari kayu (timber pile) dipasang dengan
dipukul ke dalam tanah dengan tangan atau lubang yang digali
dan diisi dengan pasir dan batu.
Pondasi Sumuran
• Pondasi sumuran adalah suatu bentuk peralihan antara pondasi
dangkal dan pondasi tiang.
• Digunakan apabila tanah dasar terletak pada kedalaman yang relatif
dalam.
• Dicor ditempat dengan menggunakan komponen beton dan batu belah
sebagai pengisinya.
• Pada umumnya pondasi sumuran ini terbuat dari beton bertulang atau
beton pracetak, yang umum digunakan silinder beton bertulang dengan
diameter 250 cm, 300 cm, 350 cm, dan 400 cm.
Abutment dan
Pilar
Bangunan Bawah
• Terletak pada bagian bawah konstruksi
• Fungsi : memikul beban – beban yang diberikan bangunan atas, kemudian
disalurkan ke pondasi dan dari pondasi diteruskan ke tanah keras di
bawahnya.
• Dalam perencanaan jembatan masalah bangunan bawah harus mendapat
perhatian lebih karena bangunan bawah merupakan salah satu penyangga
dan penyalur semua beban yang bekerja pada jembatan termasuk juga
gaya akibat gempa.
• Selain gaya – gaya tersebut, pada bangunan bawah juga bekerja gaya –
gaya akibat tekanan tanah dari oprit serta barang – barang hanyutan dan
gaya – gaya sewaktu pelaksanaan.
• Ditinjau dari konstruksinya, bangunan bawah dapat dibagi dalam
beberapa tahap pekerjaan, dan digabung sehingga merupakan satu
kesatuan bagian struktur dari jembatan.
Abutment
• Abutment (kepala jembatan) : salah satu bagian konstruksi jembatan yang
terdapat pada ujung – ujung jembatan yang berfungsi sebagai pendukung
bagi bangunan diatasnya dan sebagai penahan tanah timbunan oprit.
• Konstruksi abutment juga dilengkapi dengan konstruksi sayap untuk
menahan tanah dengan arah tegak lurus dari as jalan.
• Bentuk umum abutment yang sering dijumpai baik pada jembatan lama
maupun jembatan baru pada prinsipnya semua sama yaitu sebagai
pendukung bangunan atas, tetapi yang paling dominan ditinjau dari
kondisi lapangan seperti daya dukung tanah dasar dan penurunan
(seatlement) yang terjadi. Adapun jenis abutment ini dapat dibuat dari
bahan seperti batu atau beton bertulang dengan konstruksi seperti
dinding atau tembok.
Flowchart Design
Bagian-bagian Abutment
Data pada perancangan fondasi
Tanah asli
• Berat volume Ws = 1,654 ton/m3 (bulk density) kondisi tanah padat.
• Sudut gesek φ = 36,5 0
• Berat jenis tanah, γ tan ah = 2,692 ton/m3 (dari data tanah)
• Kohesi tanah, c = 0,01 kg/cm2 = 0,1 ton/m2

Bahan struktur
• Mutu beton f’c = 35 MPa (kuat tekan beton)
• Mutu baja f y = 410 MPa (tegangan leleh baja)
• Berat beton = 2,5 ton/m3
Pembebanan pada abutment
Beban – beban yang terjadi pada abutment terdiri dari
• beban vertikal
• beban horizontal
Beban Vertikal
• Beban mati struktur
- Beban mati struktur atas
- Beban berat sendiri abutment (Wabt)
- Beban mati tambahan
• Beban Lajur D (TD)
• Beban pejalan kaki PTP
Beban mati struktur atas
• Dari analisis SAP 2000 ( Struktural Analisys Programs 2000 ) didapatkan
beban – beban dari jembatan bentang 40 m yang membebani abutment.
• Beban yang terjadi diatas abutment adalah :

Beban mati struktur atas


• Tiap tumpuan = 1021,56 KN = 102,156 ton
• Total = 102,156 ton x 2 = 204,312 ton
• Momen terhadap A = 204,312 x 3 = 612,936 ton.m
Beban berat sendiri abutment (Wabt)
• Berat sendiri abutment dihitung berdasarkan seluruh berat struktur
abutment dan berat tanah isian diatas abutment.
• Abutment akan dibagi menjadi beberapa bagian untuk mempermudah
menghitung berat keseluruhan abutment.
Pembagian Luas Abutment
Beban dan Momen pada Abutment
Beban dan Momen pada Abutment
Beban dan Momen pada Abutment
Beban Horizontal
• a. Beban rem (TTB)
• b. Beban angin (TEW)
• c. Beban akibat gesekan pada perletakan
• d. Beban akibat tekanan tanah
• e. Beban suhu
• f. Beban gempa
Kombinasi Pembebanan
Keterangan :
• MS = beban berat sendiri
• MA = beban tambahan
• TA = tekanan tanah
• TD = beban lajur D
• TP = beban pejalan kaki
• TB = gaya rem
• ET = beban suhu
• EW = beban angin
• EQ = beban gempa
• FB = gaya gesekan pada perletakan
CONTOH PEMBAHASAN
Data - Data Perencanaan
• Jenis Jembatan : Lalu Lintas Atas
• Konstruksi Jembatan : Jembatan beton prategang
• Data Konstruksi Jembatan :
Bentang Jembatan = 30 m (tanpa pilar)
Lebar Jembatan = 9,0 m (2 lajur)
Lebar Jalur = 2 × 3,5 m
Lebar trotoar = 1,00 m
• Bangunan bawah : abutment tembok penahan
• Tipe pondasi : pondasi tiang pancang pipa baja
Analisa Beban Abutment
• Data Struktur Atas
Data Struktur Bawah Jembatan
Data Struktur Bawah Jembatan

`1

Anda mungkin juga menyukai