Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH BEBAN TORSI

Disusun Oleh:

Muhammad Jibran Fahrezi

Nim:221190028

Mata kuliah:Mekanika Bahan

Program studi teknik Sipil

Universitas muhammadiyah parepare

2021/2022
Daftar isi

BAB I PENDAHULUAN

1) Pengertian Torsi
2) Faktor-faktor penyebab terjadinya torsi
3) Perhitungan torsi
4) Pengaruh torsi terhadap bangunan

BAB II PENUTUP

Kesimpulan
BAB I

PENDAHULUAN

1) Pengertian torsi

Puntiran dapat terjadi secara murni atau bersamaan dengan beban aksial, momenlentur dan
gaya lintang. Puntiran murni pada struktur bangunan, misalnya puntiran terjadi pada balok
pinggir atau balok luifel, kolom pada bangunan gedung akibat pembebananhorisontal,
jembatan lengkung dan lain sebagainya. Batang-batang ini biasanya berpenampang persegi, T, I
atau box. Torsi(twist )atau momen puntir adalah momen yang bekerja terhadapsumbu
longitudinal balok/elemen struktur.Torsi dapat terjadi karena adanya beban eksentrikyang
bekerja pada balok tersebut.Selain itu,pada umumnya torsi dijumpai pada baloklengkung atau
elemen struktur portal pada ruang.

Beban torsi dapat dibedakan atas 2 jenis, yaitu

Torsi keseimbangan

= momen torsi yang timbul karena dibutuhkan untukkeseimbangan struktur, seperti terlihat
pada gambar diatas,dari gambar (a) sampaigambar (d).

Torsi kompatibilitas =

Momen torsi yang timbul karena komptabilitas deformasiantara elemen-elemen struktur yang
bertemu pada sambungan.
2) Faktor-faktor penyebab terjadinya torsi

Torsi yang timbul pada bangunan dapat disebankan oleh beberapa hal yaitu : bentuk bangunan,
efek gangguan bangunan lain, dan pengaruh dinamis, ketidaksimetrisan dalamstruktur simetris
secara nominal, ketidaktepatan dalam ukuran dimensi elemen struktural atauketiadaan data
dalam material properties seperti modulus elastisitas, juga torsi dihasilkan darigerakan rotasi
dalam tanah pada arah sumbu vertika

.a)Beban Angin

Gedung pencakar langit yang pertama tidak rentan terhadap akibat–akibat aksi lateral
yangrumit yang disebabkan oleh angin. Berat dinding pendukung batu begitu besarnya
sehinggaaksi angin tidak dapat mengatasi gaya-gaya gravitasi yang ada pada struktur tersebut.
Bahkanketika sistem pendukung diganti oleh struktur rangka kaku pada akhir abad ke-18,
gravitasitetap merupakan faktor penentu utama. Fasade batu yang berat dengan bukaan-
bukaan kecil,kolom-kolom berjarak rapat, unsur-unsur rangka yang masif dan tersusun berlapis-
lapis,demikian pula dinding partisi yang berat masih menghasilkan bobot sehingga aksi angin
tidakmenjadi masalah penting. Aksi angin pada bangunan bersifat dinamis dan dipengaruhi
olehfaktor -faktor lingkungan seperti kekasaran dan bentuk permukaan, bentuk kerampingan
dantekstur fasade struktur itu sendiri serta perletakan bangunan yang berdekatan

.b)Beban Gempa

Gedung akan mengalami puntiran apabila adanya eksentrisitas diantara pusat kekakuan
danmassa selama terjadinya gempa. Saat kita bermain ayunan kayu yang digantung di dahan
pohon, kalau kita duduk di tengah papan dan mengayun, kita akan berayun-ayun denganteratur.
Hal yang sama juga terjadi pada gedung saat digoyang gempa, hanya saja posisinyaterbalik.
Dinding vertikal dan kolom-kolom identik dengan tali penggantung, sedangkanlantai
merupakan papan ayunan. Gedung berayun maju mundur saat diguncang gempa.Gedung
dengan lebih dari 1 lantai seperti ayunan dengan papan yang bersusun. Dilihat dariatas, gedung
dengan kolom-kolom yang simetris dan merata, saat digoyang lantainya akan bergerak
bersama-sama secara seragam pada arah goyangan.Kembali ke ayunan gantung, bila kita duduk
pada salah satu ujung papan, saat diayun ayunanakan terpuntir, satu bagian akan bergerak
lebih jauh dari ujung yang lain. Hal yang sama jugaterjadi pada massa bangunan, bila massa di
lantai bangunan tidak merata, maka bagian lantaidengan massa lebih berat akan bergerak lebih
jauh saat digoyang gempa.

3) Perhitungan Torsi
Formulasi untuk menghitung torsi atau momen gaya adalah
τ = r × F × sin θ
dengan τ, r, dan F berturut-turut merupakan torsi (Nm), lengan gaya (m), dan gaya (N)
yang diberikan kepada benda. Nilai θ merupakan sudut yang dibentuk antara gaya
dengan lengan gaya. Berikut ini adalah ilustrasi dari arah torsi, lengan gaya dan gaya:

Torsi (momen gaya) adalah ukuran keefektifan gaya yang diberikan atau bekerja pada
suatu benda untuk memutar benda tersebut terhadap suatu poros tertentu. Momen
gaya menentukan seberapa besar gaya yang diberikan untuk memutar suatu benda
terhadap suatu poros tertentu. Perhitungan torsi dapat dilakukan dengan menggunakan
rumus besar momen gaya di bawah.
Untuk gaya yang bekerja tegak lurus dengan lengan gaya (jarak titik poros ke gaya),
rumus torsi dinyatakan sebagai berikut:
τ=F.r
Untuk gaya yang bekerja tegak lurus dengan lengan gaya (jarak titik poros ke
gaya) membentuk sudut tertentu (θ), torsi dinyatakan sebagai :
τ = F . d = F . r . sin θ
Momen gaya merupakan besaran vektor sehingga memiliki arah. Torsi akan bernilai
positif jika arah putarannya berlawanan dengan jarum jam, sedangkan torsi akan
bernilai negatif jika arah putarannya searah dengan jarum jam.
Pemahaman tentang torsi sangat penting untuk menjelajah lebih jauh mengenai
kesetimbangan benda tegarnya

4) Pengaruh Torsi Terhadap Bangunan

Beban torsi pada struktur sering sekali diabaikan oleh perencana. Hal ini
disebabkankarena anggapan bahwa torsi yang terjadi pada struktur bangunan
kenyataanya, pada saatterjadi gempa maka struktur bangunan akan mengalami beban
torsi yang cukup besar. Hal inidisebabkan karena beban gempa cendrung memutar
sangat kecil sehingga dianggap tidak berbahaya pada komponen struktur. Namun
bangunan dengan arah vertikal. Eksentrisitasdiantara pusat kekakuan bangunan dan
pusat massa bangunan dapat menyebabkan gerakantorsi selama terjadinya gempa.
Beban torsi ini dapat meningkatkan displacement pada titikekstrim banguan dan
menimbulkan masalah pada elemen penahan beban lateral yang berlokasi pada tepi
gedung.
Jika pusat dari gaya lateral dalam diafragma horisontal tidak bersamaan dengan
pusatkekakuan dari elemen vertikal, hal yang akan terjadi adalah aksi berputar (disebut
efek rotasitau efek torsi) pada struktur seperti halnya gaya yang langsung
mempengaruhi. Padaumumnya kayu dan dek metal cukup fleksibel, sedangkan dek
beton adalah sangat kaku.
Kolom umumnya dapat dirancang dengan tipe bujur sangkar, bulat, peresegi
panjang.Dalam torsi ada 3 jenis analisa antara lain :
1. Torsi pada tampang tebal seperti bujur sangkar, bulat dan persegi panjang
2. Torsi pada tampang tipis terbuka seperti profil I, profil canal, profil z.
3. Torsi pada tampang tipis teetutup seperti tampang hollow dan pipa.

BAB II
PENUTUP
Kesimpulan
Torsi yang timbul pada bangunan dapat disebankan oleh beberapa hal yaitu :
bentuk bangunan, efek gangguan bangunan lain, dan pengaruh dinamis, namun para
perancang seringmelalaikan pengaruh tersebut. Torsi tidak dapat dihapuskan tetapi
dapat mungkin diperkecilatau paling sedikit merancang untuk dikenali. Seperti kasus
untuk terowongan angin telahmenjadikan satu– satunya cara untuk mengidentifikasi
torsi, tetapi mereka juga menyediakan bantuan di dalamnya untuk memperkecil torsi
atau perancangan untuk itu.

Anda mungkin juga menyukai