BESAR SKALA hanya memiliki besar. Contoh besaran skala yang khas
adalah jumlah siswa dalam kelas, banyaknya gula dalam tempat gula, harga
sebuah rumah dan lain sebagainya.
Karena besaran skala adalah bilangan belaka, maka cara penjumlahannya
sama dengan cara penjumlahan bilangan. Dua kelereng dalam saku kiri ditambah
tujuh kelereng dari saku lain adalah sembilan kelereng.
RESULTAN. Beberapa vektor sejenis, misalnya vektor gaya, adalah suatu vektor
yang mempunyai akibat yang sama dengan akibat semua vektor itu.
PENJUMLAHAN VEKTOR SECARA GRAFIS METODE POLIGON:
Pada cara ini resultan sejumlah vektor diperoleh dengan menggambarkan anak
panah-anak panah vektor secara sambung menyambung dengan memperhatikan
panjang maupun arah anak panah yang bersangkutan. Ekor anak panah yngsatu
diimpitkan dengan ujung anak panah yang mendahuluinya, seperti diperlihatkan
dalam Gambar 1-1.
Resultan vektor-vektor ini dinyatakan dengan anak panah yang ekornya
adalah ekor anak panah pertama dan ujungnya adalah ujung anak panah pertama
dan ujungnya adalah ujung anak panah terakhir yang ditambahkan.
METODE JAJARAN GENJANG untuk
menjumlahkan dua buah vektor: Resultan dua vektor
yang berpotongan adalah diagonal jajar genjang
dengan kedua vektor tersebut sebagai sisi jajaran
genjang. Lihat Gambar 1-2. Arah resultan adalah
menjauhi titik awal kedua vektor.
PENGURANGAN VEKTOR: untuk
mengurangkan vektor B dasri vektor A, balikkanlah
arah B dan jumlahkan terhadap vektor A, sehingga
A – B = A + (-B).
FUNGSI TRIGONOMETRI diperoleh dengan
memperhatikan segitiga siku-siku. Dengan mengacu
pada gambar 1-3, didefinisikan bahwa:
Gambar 1 – 5
Setiap vektor diuraikan dalam komponennya yang saling tegak lurus
seperti yang terlihat pada Gambar 1-6(a) dan (b). [Vektor aslinya diberi
tanda II untuk menunjukkan bahwa vektor tersebut telah diganti dengan
kedua komponennya]. Komponen vektor resultan adalah :
Rx = 1,53 – 2,41 = -0,88 m Ry = 1,29 + 3,19 = 4,48 m
Perhatikan bahwa komponen yang berarah negatif harus diberi tanda minus.
Resultannya terlihat pada Gambar 1-6(c), nyata bahwa :
tan =
Gambar 1-7
1-5 Empat gaya sebidang bekerja pada sebuah benda dan berpotongan di titik O
seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 1-8 (a). carilah resultan gaya secara
grafik.
Gambar 1-8
Dari titik O keempat vektor ditarik seperti tampak pada Gambar 1-
8(b). ekor vektor yang satu diimpitkan dengan ujung vektor sebelumnya.
Maka anak panah yang ditarik dari titik O ke titik ujung vektor terakhir
adalah vektor resultan.
Kita ukur R dari skala gambar pada Gambar 1-8(b) dan kita peroleh
bahwa R = 119 N. dengan mistar busur sudut α didapatkan 37°. Maka R
membentuk sudut = 180° - 37° = 143° dengan sumbu x positif. Resultan
gaya-gaya itu adalah 119 N pada sudut 143°.
1-6 Lima gaya sebidang seperti yang tampak pada Gambar 1-9(a) bekerja pada
sesuatu obyek. Tentukan resultan kelima gaya itu.
Gambar 1 - 9
(1) Tentukan komponen x dan y setiap gaya sebagai berikut :
Gaya Komponen x Komponen y
19 N 19.0 0
15 N 15 cos 60° = 7.5 15 sin 60° = 13.0
16 N -16 cos 45° = 1-33 16 sin 45° = 11.3
11 N -11 cos 30° = -9.5 -11 sin 30° = -5.5
22 N 0 -22.0
Perhatikan tanda + dan – yang menunjukkan arahnya.
(2) Komponen vektor R adalah Rx = Fx dan Ry = Fy, dimana Fx
berarti “jumlah semua komponen gaya dalam arah x”. dengan
demikian.
Rx = 19,0 + 7,5 – 11,3 – 9,5 + 0 = +5,7 N
Ry = 0 + 13,0 + 11,3 – 5,5 – 22,0 = -3,2 N
(3) Besar gaya resultan adalah :
= 6,5 N
tan = = 0,56
hingga = 29°. Maka = 360° - 29° = 331°. Jadi gaya resultan adalah
6,5 N pada arah 331° (atau – 29°).
R = 118 N
sin = = 0,30
R=
Gambar 1-14
1-14 Bila A = -12i + 25j + 13k dan B = -3j +7k, berapakah resultannya bila A
dikurangi dari B. Dari segi pendekatan matematis murni, kita memperoleh :
B–A = (- 3j + 7k) – (-12i + 25j + 13k)
= -3j + 7k + 12i – 25j – 13k = 12i – 28j – 6k
Perhatikan bahwa 12i – 25j – 13k adalah A dengan arah terbalik. Karena itu
pada pokoknya, kita mendapatkan A dengan arah terbalik dan ditambahkan
pada B.
1-15 Di atas air danau yang tenang perahu dapat bergerak dengan laju 8 km/jam.
Di atas air sungai yang mengalir perahu dapat melaju dengan kecepatan 8
km/jam relatif terhadap air sungai. Jika kecepatan air sungai adalah 3
km/jam, berapakah kecepatan perahu terhadap seorang pengamat yang diam
di tepi? (a) bila perahu melawan arus ?(b) Bila perahu bergerak searah
dengan arus?
(a) Jika seandainya air sungai tidak mengalir, laju perahu terhadap
pengamat adalah 8 km/jam. Tetapi perahu oleh air dihanyutkan dengan
laju 3 km/jam dalam arah yang berlawanan dengan arah laju perahu.
Maka laju perahu itu adalah 8 – 3 = 5 km/jam terhadap pengamat di
tepi.
(b) Dalam hal ini, air sungai menghanyutkan perahu dalam arah yang sama
dengan arah geraknya. Maka lajunya adalah 8 + 3 = 11 km/jam
terhadap pengamat di tepi.
1-16 Pesawat terbang dengan laju 500 km/jam ke arah Timur, sedangkan angin
meniup ke arah Selatan dengan kecepatan 90 km/jam. Tentukan laju dan
arah kecepatan pesawat relatif terhadap bumi.
Kecepatan resultan pesawat adalah jumlah kecepatan sebesar 500
km/jam arah Timur dan kecepatan 90 km/jam arah Selatan. Kedua
kecepatan ini merupakan komponen dari vektor kecepatan yang sedang
ditentukan : lihat Gambar 1 – 15. Maka.
Jadi kecepatan pesawat itu relatif terhadap bumi adalah 508 km/jam pada
10,2° arah Tenggara.
Soal-soal Tambahan
1-18 Serangga berturut-turut bergerak 8,0 cm ke arah timur, 5,0 cm ke arah
Selatan, 3,0 ke arah Barat dan 4,0 cm ke arah Utara. (a) Berapa jauhkan
dalam arah Utara dan Timur serangga itu telah bergerak dihitung dari titik
awal geraknya? (b) Tentukan vektor perpindahan serangga secara grafik
maupun secara aljabaran.
Jawab : (a) 5,0 cm Timur; - 1,0 cm. Utara ;(b) 5,10 cm pada 11,3° Tenggara.
1-19 Carilah komponen-komponen x dan y dari pergeseran-pergeseran
(displacement) berikut pada bidang xy (a) 300 cm pada 127° dan (b) 500 cm
pada 220°.
Jawab : (a) -180 cm, 240 cm; (b) – 383 cm, -321 cm
1-20 Pada suatu benda bekerja dua gaya : 100 N pada 170° dan 100 N pada 50°.
Tentukan resultannya.
Jawab : 100 N pada 110°
LAJU adalah besaran skalar. Bila benda memerlukan waktu t untuk menempuh
jarak d, maka :
laju rata-rata =
Arah vektor kecepatan adalah sama dengan arah vektor perpindahan. Satuan
kecepatan (dan laju) adalah satuan jarak dibagi satuan waktu. Yang sering dipakai
adalah satuan m/s, atau km/jam,
PERCEPATAN adalah besaran yang menyatakan perubahan kecepatan terhadap
waktu, yakni :
Di sini vo adalah kecepatan awal vf kecepatan akhir, dan t adalah waktu yang
diperlukan agar perubahan kecepatan itu terjadi. Satuan percepatan adalah satuan
kecepatan dibagi satuan waktu. Secara umum contohnya adalah (m/s)/s (atau
m/s²) dan (km/jam)/s (atau km/jam –s).
Perhatikan bahwa percepatan merupakan besaran vektor. Percepatan mempunyai
arah vf – vo, yaitu perubahan dalam kecepatan.
GERAK LURUS YANG DIPERCEPAT BERATURAN adalah gerak yang
sangat penting pada gerak ini vektor percepatan adalah tetap, dan searah dengan
arah vektor perpindahan. Dengan demikian, arah vektor perpindahan, vektor v dan
a dapat dinyatakan dengan tanda + atau -. Apakah perpindahan diberi lambang x
(bertanda positif jika arahnya positif, dan negatif, jika arahnya negatif), gerak
lurus yang dipercepat beraturan ini dapat dilukiskan dengan lima persamaan
gerak berikut ini :
x =
a =
= + 2ax
x = +
v = kecepatan sesaat =
Lambang lim x/t harus dihitung untuk selang waktu t yang mendekati
nol.
INTERPRETASI GRAFIS dari gerak sepanjang garis lurus (sumbu x)
adalah sebagai berikut :
* Kecepatan sesaat benda pada saat tertentu adalah kemiringan grafik x
terhadap t pada saat tersebut.
* Percepatan sesaat benda pada saat tertentu adalah kemiringan grafik v
terhadap t pada saat tersebut.
* Pada gerak lurus beraturan, grafik x terhadap t merupakan garis lurus.
Pada gerak lurus berubah beraturan grafik v terhadap t merupakan garis
lurus.
PERCEPATAN AKIBAT GRAVITASI (g). Benda yang bergerak di bawah
pengaruh gaya berat mengalami percepatan g, yakni percepatan gravitasi
yang arahnya vertikal ke bawah. Di bumi, g = 9,8 m/s² (=32,2 ft/s²). Nilai ini
diberbagai tempat sedikit agak berbeda pula. Di bulan percepatan jatuh
bebas adalah 1,6 m/s².
SOAL GERAK PELURU menjadi mudah kalau gesekan udara diabaikan.
Maka gerak ini hanya diperkirakan terdiri dari dua komponen gerak : gerak
0,200 =
4-2 Seorang pelari menempuh satu putaran sepanjang 200 m dalam waktu 25
detik. (a) Berapakah laju rata-ratanya? (b) Berapakah kecepatan rata-
ratanya?
(a) Dari definisi :
4-3 Benda yang mula-mula diam dipercepat dengan percepatan 8 m/s² dan
menempuh garis lurus. Tentukan (a) laju pada akhir detik ke-5; (b) laju rata-
rata dalam selang waktu 5 detik pertama; (c) jarak yang ditempuh dalam 5
detik tersebut.
Kita hanya memperhatikan gerak selama 5 detik pertama. Pada gerak
ini diketahui bahwa vo = 0, t = 5 s, a = 8 m/s². Karena gerak ini adalah gerak
yang dipercepat beraturan, maka kelima persamaan gerak di atas dapat
digunakan :
(a) vf = vo + at = 00 (8 m/s²) (5 s) = 40 m/s
(c) x =
atau x =
4-4 Laju sebuah truk bertambah secara teratur dari 15 km/jam menjadi 60
km/jam dalam waktu 20 detik. Carilah (a) laju rata-rata, (b) percepatan, (c)
jarak yang ditempuh, dalam satuan meter dan detik.
Pada gerak selama 20 detik ini berlaku :
vo = = 4,17 m/s
= 0,50 m/det
4-6 Gerakan sebuah benda pada sumbu x dilukiskan secara grafis pada Gambar
4-2. Lukiskan dan jelaskan pada gerakan tersebut.
Kecepatan benda tersebut setiap saat adalah sama dengan sudut
kemiringan (slope) dari garis grafik pada titik yang sesuai dengan saat itu.
Berhubung sudut kemiringan adalah nol dari t = 0 detik, benda tersebut
berada dalam keadaan diam selama selang waktu tersebut. Pada t = 2 detik
benda mulai bergerak kearah +x dengan kecepatan konstan (sudut
kemiringan adalah positif dan konstan). Untuk selang waktu t = 2 detik
hingga t = 4 detik.
v = sudut kemiringan =
= 1,50 m/det
Gambar 4-7 Gambar 4-8
Selama selang waktu t = 4 detik hingga t = 6 detik, benda tersebut
dalam keadaan diam; sudut kemiringan dari grafis adalah nol dan x tidak
berubah untuk selang waktu tersebut. Dari t = 6 detik hingga t = 10 detik
dan juga melampaui waktu tersebut, benda itu bergerak ke arah –x; sudut
kemiringan dan kecepatan adalah negatif. Kita memperoleh :
4-7 Gerakan vertikal dari sudut benda dilukiskan secara grafis pada Gambar 4-3.
Uraikan gerakan tersebut secara kualitatif, dan carilah kecepatan sesaat pada
titik A, B dan C.
Mengingat bahwa kecepatan sesaat dinyatakan oleh sudut kemiringan
dari garis grafik, kita lebih bahwa benda tersebut bergerak paling cepat pada
t = 0. Bila garis lengkung tersebut naik, ia menjadi lebih pelan dan akhirnya
berhenti pada B. (sudut kemiringan di sini adalah nol). Sesudah itu garis
lengkung tersebut mulai turun dan benda itu kecepatannya bertambah terus.
Pada titik A, kita dapati
kecepatan di A adalah positif, sehingga arahnya adalah +y. Pada titik – titik
B dan C.
uB = sudut kemiringan = 0 m/s
uC = sudut kemiringan = = 1,15 m/s
maka t = = 3,19 s
a= = 2 m/s²
Hingga a ini kita gunakan dalam gerak dari titik semula hingga titik di
mana v = 24 m/s. Di sini vo = 0, vf = 24 m/s, a = 2 m/s². Dari vf = vo + at
diperoleh :
t= = = 12 s
4-10 Bis yang bergerak dengan laju 20 m/s mulai mengurangi kecepatannya
sebanyak 3 m/s setiap detik. Berapakah jarak yang ditempuhnya sebelum
sama sekali berhenti?
Tetapkan arah gerak menjadi x positif. Di sini berlaku : vo = 20 m/s, vf =
0 m/s, a = -3 m/s². Perhatikan bahwa bis itu tidak dipercepat dalam arah
positif, melainkan diperlambat dalam arah itu, maka percepatannya bertanda
negatif (perlambatan). Dengan memakai rumus
kita dapatkan :
x= = 66,7 m
4-11 Mobil dengan laju 30 m/s mengalami perlambatan hingga dalam waktu 5
detik lajunya tinggal 10 m/s. Tentukan (a) percepatan dan (b) jarak yang
ditempuh mobil dalam detik ketiga.
(a) Dalam selang waktu 5 detik : t = 5 s; vo c= 30 m/s, vf = 10 m/s; Dari vf =
vo + at diperoleh
a= = -4 m/s²
= (vot3 + at ) - (vo2 + at )
= vo(t3 – t2) + a (t - t )
:
a = -0,98 m/s²
(b) Sekarang berlaku vo = 7 m/s, vf = 0, a = 0,98 m/s². Maka dari
+ 2ax
diperoleh
x=
4-13 Batu dilempar vertikal ke atas dan mencapai titik tertinggi 20 m. hitung laju
semulanya.
Misalnya arah ke atas kita ambil positif. Kecepatan batu adalah nol
pada titik tertingginya. Maka vf = 0, y = 20 m, a = -9,8 m/s² (tanda minus ini
disebabkan karena gravitasi selalu ke bawah, sedangkan arah ke arah atas
sudah ditentukan sebagai arah positif). Dengan memakai hubungan
diperoleh :
vo = = 19,8 m/s
=± = -17,4 m/s
Disini dipakai tanda negatif mengingat arah batu pada saat ditangkap
adalah ke bawah.
(b) Dari a – (vf – vo)/ t diperoleh
t= = 3,8 s
t= = 3,8 s
Diperoleh t = 3,1 s dan 40,6 s. Pada saat t = 3,1 s. bola berada pada
ketinggian 100 m dan sedang naik; pada saat t = 40,6 s bola berada
pada ketinggian yang sama namun sedang turun.
4-17 Benda dilepas dari balon pada ketinggian 300 m; pada saat itu balon sedang
naik dengan laju 13 m/s. (a) Tentukan titik tertinggi yang dicapai benda
yang dilepas itu; (b) Tentukan pula ketinggian dan kecepatan benda 5 detik
setelah dilepas; (c) Setelah berapa detik sesudah dilepas benda mencapai
bumi?
Kecepatan awal benda pada saat dilepas adalah sama dengan kecepatan
balon, yakni 13 m/s arah vertikal ke atas. Mari kita tentukan arah ke atas
sebagai arah positif dan y = 0 di tempat pelepasan.
(a) Pada titik tertinggi kecepatan benda vf =0, hingga dari rumus
diperoleh
y = voyt + ayt²
didapatkan :
x= t = (30 m/s) (4,04 s) = 121 m
x
v= = 50,0 m/s
atau t=4,52 s
Dengan persamaan xt diperoleh (15 m/s) ( 4,52 s) = 68 m.
atau
Hingga t = 10.2 s
x = 15.3 m/s
Perhatikan gerak dalam arah vertikal saja : ambilah arah ke atas sebagai
ditentukan maka
atau
Soal-soal Tambahan
4.23 Speedometer mobil pada saat berangkat menunjukkan 22 687 km pada
saat tiba kembali menunjukkan 22 791 km. Waktu bepergian 4 jam.
Hitunglah laju rata-rata mobil alam satuan km/jam; m/s.
Jawab : 26 km/jam; 7,2 m/s.
4.24 Mobil berjalan selama 4 menit dengan laju 25 km/jam, kemudian selama 8
menit dengan laju 50 km/jam dan akhirnya selama 2 menit dengan laju 20
km/jam. Tentukan (a) jarak total yang ditempuh dinyatakan dalam km, dan
(b) kecepatan rata-rata selama perjalanan itu dinyatakan dalam m/s.
Jawab : (a) 9 km; (b) 10,7 m/s.
4.25 Seorang pelari dalam waktu 50 detik dapat menempuh 1,5 lap. (1 lap = 1
kali keliling lapangan). Diameter lintasan 40 m dan kelilingnya 126 m.
tentukan (a) laju rata-rata pelari; (b) besar kecepatan rata-ratanya.
Jawab : (a) 3,78 m/s; (b) 0,80 m/s.
4.26 Data berikut melakukan posisi suatu benda sepanjang sumbu x sebagai
fungsi dari waktu. Gambarkanlah data tersebut dan carilah kecepatan
sesaat dari benda tersebut pada (a) t = 5,0s, (b) 16,0 s.
Jawab : (a) 0,018 m/s; (b) 0 m/s (c) –0.013 m/s.
t,s 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28
x, cm 0 4,0 7,8 11,3 14,3 16,8 18,6 19,7 20,0 19,5 18,2 16,2 13,5 10,3 6,7
4.27 Untuk benda yang geraknya dijelaskan dalam soal 4-26, carilah
kecepatannya pada waktu berikut : (a) 3,0 s, (b) 10,0 s, dan (c) 24,0 s.
Jawab : (a) : 1,9 cm/s; (b) 1,0 m/s; (c) –0,83 m/s.
4.28 Untuk benda yang gerakannya dilukiskan pada Gambar 4-3,carilah
kecepatan sesaatnya pada waktu berikut : (a) 1,0 s, (b) 4,0 s, (c) 10,0 s.
Jawab : (a) 3,3 m/s; (b) 1,0 m/s; (c) –0,83 m/s.
4.29 Benda bergerak lurus dipercepat beraturan dengan kecepatan awal 8 m/s.
Dalam waktu 40 detik benda menempuh jarak 640 m. dalam selang waktu
40 detik ini (a) berapakah kecepatan rata-rata benda? (b) berapa pula
kecepatan akhirnya? Dan (c) berapa percepatannya?
Jawab : (a) 3,3 m/s; (b) 24 m/s; (c) 0,40 m/s.
4.30 Dari keadaan diam sebuah truk berjalan dengan percepatan tetap sebesar 5
m/s2. Tentukan laju dan jarak yang ditempuh truk itu 4 detik setelah
berangkat.
Jawab : 20 m/s; 40m.
4.31 Sebuah kotak menggeser diatas bidang miring dengan percepatan tetap.
Kalau kotak itu mula-mula diam dan dalam waktu 3 detik dapat mencapai
laju 2,7 m/s, tentukan (a) percepatan dan (b) jarak yang ditempuh dalam 6
detik pertama.
Jawab : (a) 0,90 m/s2; (b) 16,2 m.
4.32 Antara dua pos penjagaan sejauh 30 m satu dari yang lain, sebuah mobil
bergerak dengan percepatan yang tetap. Pada pos pertama laju mobil
adalah 5,0 m/s dan mobil memerlukan waktu 4,0 detik agar sampai di pos
kedua. Berapakah percepatan mobil, dan berapa pula lajunya setibanya di
pos kedua?
Jawab : 1,25 m/s2; 10 m/s.
4.33 Kecepatan mobil bertambah secara beraturan dari 6,0 m/s menjadi 20 m/s.
dalam waktu itu mobil menempuh jarak 70 m. berapakah percepatan
mobil, dan berapa pula waktu yang diperlukannya?
Jawab : 2,6 m/s2; 5,4 s.
4.34 Dari keadaan diam pesawat dapat mengudara setelah menempuh jarak 600
m dalam waktu 12 detik. Tentukanlah (a) percepatan pesawat; (b) laju
pada akhir waktu 12 detik itu; (c) jarak yang ditempuh dalam detik ke-12.
Jawab : (a) 8,3 m/s2; (b) 100 m/s; (c) 96m.
4.35 Kereta api dengan laju 30 m/s dapat dihentikan dalam waktu 44 detik.
Tentukan pencapaian yang dialaminya. Tentukan pula jarak yang
ditempuh kereta antara saat mulai direm hingga berhenti sama sekali
(Jarak ini disebut “stroping distance”).
Jawab : -0,68 m/s2; 660m.
BAB 3
HUKUM-HUKUM NEWTON
Fx 45 N
ax 2,25 N / kg 2,25 m / s 2
m 20 kg
5.3 Sebuah benda 5,0 kg akan diberikan percepatan ke atas sebesar 0,3 m/s2 oleh
sebuah tali yang menariknya lurus ke atas. Berapakah tegangan di tali ?
Gambar benda-bebasnya digambarkan pada gambar 5.1. Tegangan
pada tali adalah T, dan berat benda w = mg (5,0 kg) (9,8 m/s2) = 49 N.
dengan menggunakan Fy = may ke atas diambil sebagai positif, kita
diperoleh
dan T = 50,5 N. Sebagai alat pemeriksaan, kita lihat bahwa T lebih besar
dari w sesuai dengan keadaan bila benda akan mengalami percepatan ke
atas.
y T Fn
140 N
x
Gesekan
mg
w=mg
Gambar 5.1 Gambar 5.2
5-4 Sebuah kotak 60 kg bergerak secara horizontal karena dipengaruhi gaya
sebesar 140 N. kotak itu bergerak dengan kecepatan tetap. Berapakah
koefisien gesekan antara lantai dan kotak ?
Gambar benda-bebas untuk kota adalah pada Gambar 5-2.
Berhubungan kotak tersebut tidak bergerak ke atas maupun ke bawah, maka
ay = 0 sehingga,
dan dari sini kita peroleh bahwa FN = mg = (60 kg) (9,8 m/s2) = 588 N.
Selanjutnya, berhubung kotak itu bergerak horizontal dengan kecepatan
konstan, ax = 0 sehingga,
dan = arctan (6/4) = 56 . o
ax = 4 m/s2
5-6 Benda 600 N akan diberi percepatan sebesar 0,70 m/s2. Berapakah gaya
yang diperlukan ?
misalkan berat diatas adalah berat di bumi, dengan rumus w = mg diperoleh.
w 600 N
m = 61kg
g 9,8 m / s 2
Dengan mengetahui massa benda (61 kg) dan percepatan yang diinginkan
(0,70 m/s2) gaya yang di perlukan adalah F = ma = (61 kg) (0,70 m/s2) =
43N.
5-7 Sebuah gaya tetap bekerja pada sebuah benda 5 kg dan karenanya kecepatan
benda turun dari 7 m/s menjadi 3 m/s dalam waktu 3 detik. Berapakah gaya
itu?
Kita harus menemukan dahulu percepatan benda, yang adalah tetap, sebab
gayanya diketahui adalah tetap. Dari bab 4 :
f o 4m/s
a 1,33 m / s 2
t 3s
dengan rumus F = ma, di mana m = 5 kg, diperoleh F = (5 kg) (-1,33 m/s) =
-6,7 N. minus disini berarti bahwa gaya itu berupa suatu hambatan, jadi
berlawanan arah dengan arah gerak.
5-8 Sebuah balok 400 g dengan kecepatan awal 80 cm/s meluncur diatas meja
melawan gaya gesekan dari 0,70 N (a) Berapa jauhkah ia akan meluncur
sebelum berhenti? (b) Berapa koefisien gesekan antara balok dan bagian
atas meja ?
(a) Kita ambil arah gerakan sebagai positif. Gaya tidak seimbang satu-
satunya yang bekerja pada balok adalah gaya gesekan, -0,70 N, maka
2f o2 (0 0,64) m / s 2
x 0,183 m
2a ( 2) ( 1,75 m / s 2 )
5-9 Sebuah mobil 600 kg melaju di atas jalan datar pada 30 m/s. (a) Gaya
hambatan tetap berapakah akan berhasil menghentikannya dalam jarak 70
m? (b) Berapakah nilai minuman koefisien gesek antara ban dan permukaan
jalan agar hal ini tercapai ?
(a)Mula-mula, kita harus temukan percepatan yang dialami mobil. Ini kita
peroleh dari persamaan geraknya. Karena diketahui bahwa o = 30 m/s.
(b)Gaya diatas adalah gaya gesek antara ban dan permukaan jalan. Maka
besar gaya gesek pada ban adalah f= 0860 N. koefisien gesekan = f/FN
disini FN adalah gaya normal. Dalam soal ini permukaan jalan menekan
pada mobil dengan gaya sebesar berat mobil, hingga :
FN = w = mg = (600 kg) (9,8 m/s2) = 5900 N.
f 3600
Maka 0,66
FN 3900
5-10 Sebuah lok 8000 kg yang menarik kereta api 40.000 kg pada pelataran yang
datar dapat menimbulkan percepatan a1 = 1,20 m/s2. Sedangkan lok itu
dipasang pada kereta api 16.000 kg berapakah percepatan yang dihasilkan?
Dengan gaya tarik yang sama, percepatan yang timbul adalah
berbanding terbalik dengan massa total. Maka :
m2 8000kg 40.000 kg
a2 a1 (1,20m / s 2 ) 2,40m / s 2
m2 8000 kg 16.000 kg
5-11 Sesuai Gambar 5-4 (a), sebuah benda dengan massa m ditahan oleh tali.
Berapakah tegangan pada tali bila benda tersebut (a) diam, (b) bergerak
dengan kecepatan konstan, (c) mengalami percepatan ke atas dengan
percepatan a = 3 g/2 dan (d) percepatan ke bawah dengan a = 0,75 g.
Dua buah gaya bekerja pada benda : tegangan T ke atas dan ke bawah
gaya gravitasi atau gaya berat mg. Keduanya dapat dilihat pada gambar
benda bebas (free body) pada gambar 5-4 (b). kita ambil gaya ke atas
sebagai arah positif dan tulis Fy = may untuk setiap keadaan.
(a) ay = 0: T-mg=may=0 atau T = mg
(b) ay = 0: T-mg=may=0 atau T = mg
(c) ay = 3g/2 : T-mg=m(3g/2) atau T = 2,5 mg
(d) ay = -3g/4: T-mg=m(-3g/4) atau T = 0,25 mg
Perhatikan bahwa tegangan di tali lebih kecil dari mg di bagian (d), hanya
dalam keadaan ini benda tersebut mempunyai percepatan ke bawah.
Dapatkah Anda jelaskan mengapa T = 0 bila ay = -g?
mg
(a
(b
Gambar 5-4
5-12 Sebuah mobil 700 kg mogok di jalan yang datar. Kabel mobil derek yang
dipakai untuk menyeretnya akan putus jika tegangan di dalamnya melebihi
1.500 N. Maka berapakah percepatan sebesar-besarnya yang dapat diterima
mobil mogok dari mobil derek itu ?
Gaya-gaya yang bekerja pada mobil ditunjukkan Gambar 5-5.
Yang berperan adalah komponen x, sebab komponen y saling meniadakan.
Fx = max menjadi 1500 N = (700 kg) a
maka a = 2,14 m/s2.
5-13 Sebuah kabel peluncur hanya dapat menahan tegangan 30 N. seorang yang
beratnya 45 kg pada ujung kabel diturunkan dengan menurunkan kabel itu.
Hitunglah percepatan minimum yang dialami orang itu.
Berat orang w = mg =(45 kg) (9,8 m/s2) = 441 N. karena kabel hanya
dapat menahan 300 N, terdapat gaya resultan (sisa) 441 N – 300 N = 141 N.
maka a minimum :
F 141N
a 3,1 m / s 2
m 45kg
5-14 Sebuah kotak 70 kg digeserkan oleh gaya 400 N. lihat Gambar 5-6.
Koefisien gesekan antara kotak dan lantai jika kota bergerak adalah 0,50.
Berapakah percepatan kotak itu ?
Nyata bahwa dalam arah y ada keseimbangan :
FN = mg = (70 kg) (9,8 m/s2) = 686 N
Gaya gesek f dapat dihitung dari rumus : 400 N
f
F = FN = (0,50) (686 N) = 343 N
Dari Fx = mcx dengan arah positif = arah gerak kotak : FN
m
400 N – 343 N = (70 kg) (a) maka a = 0,81 m/s2.
5-15 Sebuah kotak 70 N ditarik gaya 400 N dengan sudut 30o. Kalau koefisien
gesek adalah 0,50, tentukan percepatan kotak itu.
Karena kotak itu tidak meningkatkan lantai, maka Fy = may = 0. Dari
Gambar 5-7 tampak
FN + 200 N – mg = 0.
Karena mg = (70 kg) (9,8 m/s2) = 686 N, maka FN =
400 N
486 N. Selanjutnya kita mencari gaya gesek pada
30o 200 N
kontak tadi : f 346 N
f = FN = (0,50) (486 N) = 243 N
Dalam arah x berlaku Fx = max atau (346-243) N = FN
m
(70 kg) (ax), maka ax = 1,47 m/s2. Gambar 5-7
5-16 Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 20 m/s sepanjang jalan horizontal
dan mendadak mobil tersebut sehingga akan berhenti. Berapakah jarak
terpendek dimana mobil tersebut dapat dihentikan bila koefisien antara ban-
ban mobil dan ialah adalah 0,90? Misalkan bahwa ke empat roda direm
dengan cara yang sama.
w mg
a g (0,90)(9,8 m / s 2 ) 8,8m / s 2
m m
Kita akan temukan berapa jauh mobil berjalan sebelum berhenti dengan
memecahkan sebuah soal tentang gerakan. Dengan mengetahui bahwa :
(0 400)m 2 / s 2
22,7 m
17,6m / s 2
Bila keempat roda tersebut tidak mengerem secara optimal, jarak penghentian
akan lebih panjang.
5-17 Gaya 400 N mendorong sebuah kotak 25 kg diatas lantai kasar yang
mendatar (lihat Gambar 5-8). Dalam waktu 4 detik kotak itu yang mula-
mula diam dapat mencapai kecepatan 2,0 m/s. berapakah koefisien gesek
antara kotak dan lantai ?
kita cari dahulu f dari persamaan F = ma, sedangkan a dapat kita ketahui
dari persamaan gerak. Diketahui bahwa vo = 0, vf = 2 m/s, dan t = 4 s. dari
vf = vo + at diperoleh :
v f vo 2m /s
a 0,50m / s 2
t 4s
5-18 Sebuah benda 20 kg berada di atas bidang miring : lihat Gambar 5-9.
Koefisien gesek kinetik antara kotak dan bidang adalah 0,30. Tentukan
percepatan yang dialami benda itu waktu menggeser ke bawah.
Pada soal-soal bidang miring lazim diambil sumbu x-y seperti terlihat pada
gambar. Percepatan yang dicari, dapat ditentukan dari persamaan Fx =
max. marilah kita tentukan gaya gesek f dahulu.
Fx = may = 0 menghasilkan FN – 0,87 mg = 0 atau
FN = (0,87) (20 kg) (9,8 m/s2) = 171 N
Karena f = FN = (0,30) (171 N) = 51 N.
Dari Fx = max diperoleh
f-0,5 mg = max atau 51 N – (0,5) (20) (9,8) N = (20 kg) (ax)
maka ax = -2,35 m/s2. Percepatan gerak turun N itu adalah 2,35 m/s2.
5-21 Tali dipasang pada katrol tanpa gesekan. Pada kedua ujungnya
digantungkan massa 7 kg dan 9 kg. Lihat Gambar 5-12. Yang menunjukkan
mesin Atwoot. Tentukan percepatan yang dialami kedua massa itu.
Tentukan pula tegangan dalam tali.
Karena gesekan dalam katrol diabaikan, maka tegangan dalam kedua
ujung tali adalah sama. Gambar 5-12 menunjukkan gaya-gaya yang bekerja
pada masing-masing massa.
Dalam soal-sial di mana benda terikat pada tali, kerpakali arah gerak
diambil sebagai arah positif. Disini arah keatas adalah positif untuk massa 7
kg, dan untuk massa 9 kg arah positif adalah arah turun (dengan demikian
percepatan akan positif untuk kedua massa itu). Karena tali dianggap tidak
mulur, percepatan kedua massa adalah sama. Dengan mengetrapkan rumus
Fy = may pada masing-masing massa diperoleh :
T – (7) (9,8) N = (7 kg) (a) dan (9) (9,8) N –T = (9 kg) (a)
Setelah dijumlahkan : (9-7) (9,8) N = (16 kg) (a) atau a = 1,23 m/s2. Harga
ini, jika dimasukkan dalam masing-masing persamaan di atas, akan
menghasilkan T = 77 N.
5-22 Pada Gambar 5-13 diketahui bahwa koefisien gesek antara benda dan meja
adalah 0,20, massa mA = 25 kg dan mB = 15 kg. Berapa jauh B akan turun
dalam waktu 3 detik setelah dilepas ?
Benda A tidak bergerak dalam arah vertikal, maka gaya normal
padanya adalah :
FN = mAg = (25 kg) (9,8 m/s2) = 245 N
Hingga
f = FN = (0,20) (245 N) = 49 N
Selanjutnya, percepatan sistem harus dicari dahulu. Untuk itu kita terapkan
rumus F = ma pada masing-masing benda. Dengan mengambil arah gerak
sebagai arah positif :
T – f = mAg atau T – 49 N (25 kg) (a)
Dan
mBg – T = mBa atau –T+ (15) (9,8) N = (15 kg) (a)
Besaran T dapat dieliminasi dengan menjumlahkan kedua persamaan. Kita
peroleh a = 2,45 m/s2. Persoalan sekarang adalah persoalan kinematika
dengan a = 2,45 m/s2. vo = 0 dan t = 3 detik :
B jatuh sejauh 11,0 m dalam tiga detik pertama.
5-23 Disamping gaya T, gaya tarik data berapakah diperlukan pada benda A agar
ia bergerak ke kiri dengan percepatan 0,75 m/s2? Diketahui = 0,20, mA =
25 kg, mB = 15 kg.
Pada Gambar 5-13 gaya tarik P harus digambarkan bekerja pada
benda A ke kiri, sedangkan arah gaya gesek f harus dibalik : f menuju ke
kanan, karena benda bergerak ke kiri. Seperti halnya pada soal 5-22 disini f
= 49 N.
Rumus F = ma kita terapkan pada kedua benda, kemudian
disubstitusikan dalam persamaan pertama untuk mendapatkan gaya P.
hasilnya : 226 N.
5-24 Koefisien gesek statik antara p eti dan lantai truk adalah 0,60. Agar peti
tidak menggeser, berapakah percepatan maksimum truk ?
satu-satunya gaya horizontal yang dialami peti adalah gaya gesek.
Kalau peti tepat pada saatnya akan menggeser berlakulah f = sw, dengan w
adalah berat peti.
Kalau gerak truk dipercepat, gaya gesek diatas haruslah memberi
percepatan yang sama pada peti, jika tidak demikian peti dan truk akan
memiliki percepatan yang berbeda, berarti akan bergerak satu terhadap yang
lain. Apabila peti tepat pada saatnya bergeser, berikut Fx = max, yang
apabila diterapkan pada peti menjadi f = max. Jika peti tepat akan bergeser f
= sw, tekanan sw = max. Karena w = mg.
s mg
ax s g
m (0,60) (9,8 m/s2) = 5,9 m/s2.
Yang merupakan percepatan maksimum tanpa pergeseran.
5-25 Benda A dan B bermassa sama : 40 kg. Kedua benda menggeser dengan
koefisien gesek = 0,15 . Hitung percepatan benda dan tegangan dalam tali
penghubung.
5-26 Pada sistem yang ditunjukkan Gambar 5-15 (a), gaya F mempercepat balok
m1 ke arah kanan. Berapakah percepatannya dinyatakan dalam F dan
koefisien gesek pada permukaan-permukaan singgung (contract surfaces)?
Gaya-gaya horizontal pada balok-balok dinyatakan pada Gambar 5-15
(b) dan (c). Balok m2 ditekan pada m1 oleh beratnya m2g. Ini adalah gaya
normalnya di mana m1 dan m2 saling menyentuh, sehingga gaya gesekan
disana adalah f = m2g. tetapi dipermukaan bawah m2 gaya normal adalah
(m1 + m2)g. Jadi, f1 = (m1 + m2)g. kita tulis sekarang Fx = max untuk
setiap balok, dengan mengambil arah gerakan sebagai arah positif :
T - m2g = m2a dan F – T - m2g - (m1 + m2) g = m1a
Kita dapat menghilangkan T dengan menambahkan kedua buah persamaan
untuk memperoleh
F – 2m2g - (m1 + m2)(g) = (m1 + m2) (a)
F 2 m2 g
a g
Sehingga m1 m2
Gambar 5-15
5-27 Di sistem pada gambar 5-16, gesekan dan massa dari katrol keduanya dapat
diabaikan. Berapakah percepatan dari m2 jika m1 = 300 g, m2 = 500 g, dan
F = 1,50 N?
Perhatikan bahwa m1 percepatannya dua kali lipat m2 (ketika katrol
menempuh jarak d, m1, menempuh jarak 2d). perhatikan juga bahwa
tegangan T1 di tali yang menarik m1, adalah setengah memberitahukan kita
bahwa hal itu terjadi karena massa dari katrol adalah nol). Dengan menulis
Fx = max untuk setiap massa, kita peroleh :
T1 = (m1) (2a) dan F – T2 = m2a
Tetapi kita ketahui bahwa T1 = ½ T2 dan dengan demikian persamaan
pertama menghasilkan T2 = 4 m1a. dengan pengertian atau substitusikan
pada persamaan kedua kita peroleh
F 1,50 N
a 0,882m / s 2
F = (4 m1 + m2) (a) atau 4m1 m2 1,20kg 0,50kg
5-28 Berat badan A dan B pada Gambar 5-17 adalah 200 N dan 300 N. katrol P1
dan P2 dianggap tidak bermassa dan tidak mengalami gesekan. P21
tertambat pada dinding, namun P2 dapat bergerak naik turun. Tentukan
tegangan T1 dan T2 dan percepatan masing-masing benda.
Jelas bahwa benda B akan naik, sedangkan benda A akan turun.
Perhatikan katrol P2. Gaya-gaya yang bekerja padanya adalah tegangan 2T2
ke atas dan tegangan T1 ke bawah. Maka T1 = 2T2 (benda yang tidak
mempunyai kelembaman meneruskan tegangan). Gaya yang menarik B ke
atas adalah dua kali lebih besar daripada gaya yang menarik A ke atas.
Misalkan percepatan A adalah a (ke bawah), maka percepatan B
adalah a/2 ke atas (mengapa demikian?)
Dengan arah gerak diambil positif persamaan Fy = may untuk masing-
masing benda menghasilkan
T1 – 300 N = (mB) (1/2 a) dan 200 N – T2 = mAa
Ingat bahwa m = w/g, maka mA = (200/9,8) kg dan mB = (300/9,8) kg. Juga
T1 = 2T2. Substitusikan ini ke dalam kedua persamaan diatas, maka T1, T2
dan a dapat ditentukan. Hasilnya :
T1 = 327 N T2 = 161 N a = 1,78 m/s2.
5-29 Tentukan massa bumi yang berbentuk bola dengan R = 6370 km.
Misalkan M adalah massa bumi, dan m massa sesuatu benda
dipermukaan bumi. Berat benda itu mg, yang tak lain adalah gaya tarik
bumi pada benda itu, jadi sama dengan C (Mm) / r2, dimana adalah jari-jari
bumi. Jadi
Mm
2
mg = G r
maka
2 0 2
Mm (9,8m / s )(6,37 x10 m) 6,0 x10 24 kg
M= r
2 6,67 10 11 N.m 2 / kg 2
Soal-soal Tambahan
5-30 Sebuah gaya bekerja pada sebuah benda 2 kg hingga benda itu mendapat
percepatan 3 m/s2. Berapakah percepatan yang timbul seandainya gaya
tersebut diatas bekerja pada benda itu dengan massa (a) 1 kg? (b) 4 kg? (c)
Berapakah gaya itu ?
Jawab : (a) 6 m/s2; (b) 1,5 m/s2; (c) 6N.
5-31 Sebuah benda bermassa 300 g. (a) Berapakah beratnya di bumi? (b)
Berapakah beratnya di bulan? (c) Berapakah percepatannya di bulan jika,
sebuah gaya resultante 0,50 N bekerja padanya ?
Jawab : (a) 2,94 N; (b) 0,300 kg; (c) 1,67 m/s2
5-32 Sebuah kereta 200 kg ditarik dengan kabel mendatar. Tegangan dalam kabel
500 N. kalau kereta itu mula-mula diam, (a) berapa waktu diperlukan agar
kecepatan mencapai 8 m/s? (b) Berapa jarak yang telah ditempuh dalam
waktu itu?
Jawab : (a) 3,2 s; (b) 12,8m.
5-33 Sebuah mobil 900 kg melaju di atas jalan datar dengan kecepatan 20 m/s.
mobil itu direm dengan gaya konstan. Berapa besarkah gaya rem ini apabila
dikehendaki mobil itu dapat dihentikan dalam jarak 30 m? (Petunjuk :
tentukan dahulu perlambatannya.
Jawab : 6000 N.
Jika m dinyatakan dalam kg dan v dinyatakan dalam m/s maka satuan unit EK
adalah joule.
ENERGI POTENSIAL GRAVITASI (EPG) sebuah benda adalah kemampuan
benda tersebut melakukan usaha karena kedudukannya dalam medan gravitasi.
Jikalau massa m jatuh bebas sejauh h, benda itu dapat melakukan usaha sebanyak
mgh. EPG benda didefinisikan terhadap sesuatu permukaan nol yang sembarang,
kerapkali permukaan bumi. Jika benda pad h di atas permukaan nol (atau
permukaan acuan), maka energi potensial gravitasinya.
Di mana g adalah percepatan gravitasi. Perhatikan bahwa mg dalam rumus di atas
adalah berat benda. Satuan EPG adalah J apabila m dinyatakan dalam kg, g dlam
m/s2 , dan h dalam m.
KEKEKALAN ENERGI : Energi tidak dapat diciptakan begitu saja, juga tidak
dapa dimusnahkan begitu saja, energi hanya dapat berubah bentuk energi yang
satu ke bentuk yang lain. (Di sini tersirat bahwa massa adalah sesuatu bentuk
energi. Dalam “keadaan biasa” perubahan massa menjadi energi dan sebaliknya,
seperti diramalkan Teori Relativitas, boleh dilupakan. Topik ini dibahas bab 42.
KONSERVASI USAHA-ENERGI : Bila gaya melakukan usaha pad suatu
benda, energi benda itu akan naik karenanya (atau turun jika usaha negatif). Bila
benda melepaskan energi dalam bentuk apapun benda harus mengalami suatu
kenaikan energi sama besar dalam bentuk yang lain. Atau benda harus melakukan
sejumlah usaha.
DAYA adalah cepatnya usaha yang dilakukan
Di sini “kecepatan’’ harus diartikan komponen kecepatan bend dalam arah gaya
yang bekerja padanya. Nyata bahwa kita juga dapat mengalikan kecepatan dengan
komponen gaya dlam arah kecepatan. Dalam SI, satuan daya adalah watt (w),
yakni 1 w = 1 J/s.
Satuan daya lain yang sering dipakai (tidak akan dipakai dalam persamaan
dasar) adalah tenaga kuda 1 tenaga kuda = 1 hp = 746 w.
KILOWATT JAM (kwh) adalah satuan usaha atau kerja. Jika gaya melakukan
gaya usaha J/s (daya 1 kwh) maka dalam waktu 1 jam gaya itu melakukan usaha
sebanyak 1 kwh :
Soal-Soal Yang Dipecahkan
6-1 : Pada gambar 6-1, kita anggap bahwa bend ditarik sepanjang jalan oleh
sebuah gaya 75 n dengan arah 28o dari garis horizontal. Berapakah kerja
atau usaha yang dilakukan gaya untuk menarik bend sepanjang 8 m?
Usaha = (75 N)( cos 28o)( 8 m) = 530 J
F F
F cos
θ
s
Gambar 6 – 1
Komponen F1 sejajar arah perpindahan adalah F1 cos 30o = (40 N) (0, 866) =
34,6
Maka usaha yang dilakukan F1 adalah (34,6 N) (0,80 m) = 28 J (perhatikan bahwa
perpindahan harus dinyatakan dalam meter).
F2 ternyata tidak melakukan usaha apapun, karena gaya ini tidak mempunyai
komponen dalam arah perpindahan.
Komponen gaya F3 dalam arah perpindahan adalah 30 N, maka usaha yang
dilakukannya adalah (30 N) (0, 80 m) = 24 J.
6-3 : Sebuah benda 300 g, meluncur sepanjang 80 m cm di atas meja
horisontal. Berapakah usaha yang dilakukan pada benda tersebut oleh
gaya gesekan yang diperoleh dari meja bila koefisien gesekan adalah 0,
20?
Kita pertama mencari gaya gesekan, berhubungan gaya normalnya sama
dengan berat benda,
f = uFN = (0,20) (0, 300 kg) (9,8 m/s2) = , 588N)
Usaha = fs cos 180o = (0,588 N) ( 0, 80 m) ( -1) = - 0,470 J
Usaha adalah negatif karena gesekan mengurangi kecepatan benda :
dengan demikian energi kinetik (tenaga gerak) dari benda menjadi lebih
kecil.
Kalau sebuah benda kita angkat, kita melakukan usaha melawan gaya
tarik bumi. Berapakah usaha itu kalau sebuah benda 3 kg kita angkat cm?
Agar benda 3 kg dapat diangkat dengan kecepatan tetap, kita harus
mengadakan gaya ke atas yang sama besarnya dengan berat benda. Usaha
gaya inilah yang dimaksud dengan istilah usaha melawan gravitasi.
Karena gaya gesek adalah mg, dengan m adalah massa benda, kita
peroleh
Usaha = (mg) (h) (cos θ) = (3 x 9,8 N) (0,40 m) (1) = 0, 470 J
Usaha adalah negatif karena gesekan mengurangi kecepatan benda,
dengan demikian energi kinetik (tenaga gerak) dari benda menjadi lebih
kecil.
6-4 : Kalau sebuah benda kita angkat, kita melakukan usaha melawan gaya
tarik bumi. Berapakah usaha itu kalau sebuah benda 3 kg kita angkat 40
cm?
Agar benda 3 kg dapat diangkat dengan kecepatan tetap, kita harus
mengadakan gaya ke atas yang sama besarnya dengan berat benda. Usaha
gaya inilah yang dimaksud dengan istilah usaha melawan gravitasi.
Karena gaya gesek adalah mg adalah massa benda, kita peroleh
Usaha = (mg) (h) (cos θ) = (3x 9,8 N) ( 0, 40) (1) = 11,
Jelasnya, usaha melawan gaya tarik bumi (gravitasi) dalam pergeseran
benda bermassa m yang melalui jarak vertikal h adalah mgh.
6-5 : Berapakah besar usaha yang dilakukan pada sebuah benda oleh gaya
yang menahannya ketikan benda diturunkan sepanjang jarak vertikal h?
berapa banyak usaha yang dilakukan gaya berat ( gaya gravitasi) padanya
dalam proses yang sama?
Gaya yang menahan adalah mg, di mana m adalah massa dari benda.
Arahnya ke atas sedangkan pergeseran ke bawah. Jadi, usaha yang
dilakukan adalah
Fs cos θ = (mg) (h) (cos 180o) = - mgh
Gaya gravitasi yang bekerja pada benda adalah mg, tetapi arahnya ke
bawah dengan arah yang sama dengan pergeseran. Usaha yang dilakukan
pada benda oleh gaya gravitasi adalah
Fs cos θ = (mgh) (h) (cos 0o) = mgh
6-6 : Sebuah tangga panjang 3,0 m , berat 200 N, pusat beratnya 120 cm dari
ujung tengah bawah. Pada ujungnya yang lain terdapat benda seberat 50
N. tangga terletak di tanah. Berapakah usaha yang diperlukan untuk
mengangkat tangga hingga berdiri tegak?
Usaha untuk melawan gaya berat ini atas dua bagian : usaha untuk
mengangkat pusat gravitasi ( = pusat massa tangga) setinggi 120 cm dan
usaha untuk mengangkat beban pada ujung tangga setinggi 30. Maka
Usaha = ( 200 N) (I, 20m) + (50 N) (3 m) = 390 J
6-7 : Hitunglah usaha yang diperlukan agar pompa dapat memompakan 600
liter minyak ke dalam tangki setinggi 20 m. satu cc minyak massanya
0,82 gram. Satu liter adalah 1000cm3.
2
atau = 2,1 m/s.
6-10 : Sebuah benda 0,50 kg bergeser di atas meja dengan kecepatan mula
sebesar 20 cm/s. dan setelah 7 cm benda berhenti. Berapakah gaya gesek
yang dialaminya (anggaplah konstan).
Energi kinetik dari balok berkurang karena terjadi perlambatan dan
gaya gesekan. Berarti
Perubahan pada energi kinetik dari balok = usaha yang dilakukan pada
balok oleh gaya gesekan
= dimana
6-11 : Sebuah mobil yang berjalan dengan kecepatan 15 m/s dihentikan dengan
jarak 2,0 m, Gaya F yang dihasilkan tumpukan sampah. Berapakah besar
gaya rata-rata yang dihasilkan sabuk pengaman mobil kepada
penumpang 90 kg ketika mobil dihentikan?
Kita misalkan bahwa sabuk pengaman menghentikan penumpang
berlawanan dalam 2,0 m. gaya F yang dihasilkan bekerja jarak 2 m dan
mengurangi energi kinetik (tenaga gerak) dari penumpang menjadi nol,
jadi!
Perubahan dalam energi kinetik penumpang = usaha yang dilakukan oleh F
- + (mg) (
kita peroleh
=-
6-13 : Pada suatu mesin Atwood (lihat soal 5.21) kedua massa adalah 800 g dan
700 g. sistem tersebut dilepaskan dari keadaan diam. Berapakah
kecepatan gerak 800 g massa sesudah ia jatuh 120 cm?
Massa 700 g tersebut naik 120 cm sedangkan massa 800 g turun 120
cm. sehingga perubahan total dalam energi potensial gravitasi (EPG) atau
gravitational potensial energi adalah :
Perubahan EPG = (0,70 kg) (9,8 m/s 2) (1,20 m) – (0,80 kg) (9,8 m/s 2)
(1,20 m) = - 1,18 J berarti kerugian EPG. Karena kekekalan energi, maka
energi kinetik dari massa-massa haus bertambah dengan 1, 18 J, karena
itu,
Perubahan EK = 1,18 J =
Gambar 6-3
Kita mengetahui bahwa konversi energi berlaku disini, dengan demikian dapat
kita tulis
Perubahan EK + perubahan EPG = 0
a. Di sini :
b. Di sini :
Di mana m : 1200 kg
vf : 0
vo : 12 m/s
s : 100 m
Dengan nilai ini, persamaan tersebut memberikan F = 6,7 kN
25o
Gambar 6-6
Mula-mula kita cari gaya gesekan pada balok sebagai
)
Kita hitung f di atas, dan kita ketahui bahwa = 2,0 m/s dan = 0.
Perhatikan bahwa massa baik dalam hal ini terhapus (tapi hanya f yang
dinyatakan sebagai fungsi dari massa tersebut). Pengganti atau subsitusi
menghasilkan D = 0,365 m.
6-19 : Sebuah kereta api 60.000 kg ditarik gaya 3000 N di atas rel yang
miringnya 1% (untuk setiap jam horisontal 100 m. kereta api akan
mendaki sejauh 1 km). kereta api mengalami gesekan 4000 kalau
kecepatan mulanya 12 m/s, berapakah jarak s yang harus ditempuh kereta
api sebelum kecepatannya tinggal 9 m/s?
Perubahan energi total kereta api disebabkan oleh gaya gesekan dan alat
penarik kereta api
6-21 : Mesin dengan daya 0,25 hp dipakai untuk mengangkat beban dengan
kecepatan 5,0 m/s yang tetap. Berapakah beban yang dapat diangkat?
Daya yang dihasilkan mesin adalah 0,25 hp = 186,5 w. pada kecepatan
tersebut di atas. Maka dalam waktu 1 detik beban mg dapat diangkat
setinggi 0,050 m. karena itu usaha yang dilakukan dalam waktu 1 detik =
(berat) (perubahan tinggi yang dicapai dalam waktu 1 detik) = (mg)
(0,050 m).
Menurut definisi, daya = usaha/waktu, maka
Dengan g = 9,8 m/s2, maka m = 381 kg, jadi mesin tersebut mampu
mengangkat beban 380 kg dengan kecepatan tersebut diatas.
6-22 : Ulangi soal 6-20 bila data tersebut digunakan pada mobil yang naik
lereng gunung 20 o.
Usaha harus dilakukan untuk mengangkut mobil dan memberikan
percepatan :
Usaha yang dilakukan = perubahan EK + perubahan EPG
Di mana = s sin 20o dan s adalah jarak total yang ditempuh oleh
6-23 : Muatan gandum akan dibongkar dri palka kapal dengan mesin
“elevator”. Alat ini dapat mengangkat gandum setinggi 12 m sebanyak
2,0 kg setiap detik, untuk kemudian dijatuhkan dengan kecepatan 3,0
m/s. mesin dengan hp berapakah sedikit-dikitnya dapat mengerjakan ini/
Daya dihasilkan oleh motor anda
Soal-Soal Tambahan
6-24 : Sebuah gaya 3 N bekerja pada sebuah benda yang berpindah 12 m dalam,
arah gaya. Berapakah usaha yang dilakukan gaya itu ?
Jawab : 36 J
6-25 : Sebuah benda 4 kg diangkat setinggi 1,5 m, (a) berapakah usaha yang
telah dikeluarkan melawan gaya gravitasi? (b) dan berapakah itu
seandainya benda itu diturunkan?
Jawab : (a) 58,8 J, (b) – 58,8 J
BAB 1
BESARAN DAN SATUAN
T 2 gl
yang mana l panjang tali dan g percepatan gravitasi dengan
satuan panjang per kwadrat waktu. Tunjukkan bahwa per-
samaan ini secara dimensional benar !
Jawab :
Dimensi perioda = T
Dimensi panjang = M
Dimensi percepatan gravitasi = LT-2 ; 2 = tidak berdimensi
Maka :
L
T T
LT 2
4. Bahan bakar bensin dengan berat 5,6 lb/gal. Berapa kilogram bensin dalam
satu liter ?
5. Buktikan dimensi dari persamaan-persamaan berikut ini :
a. S = Vot + ½ at2
b. 2as = Vf2 – Vo2
c. Vf = Vo + at2