► Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa
yang Telah Engkau ajarkan kepada Kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha
mengetahui lagi Maha Bijaksana.“
► Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini."
Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah
berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa Sesungguhnya Aku
mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan
apa yang kamu sembunyikan?" Sebenarnya terjemahan Hakim dengan Maha
Bijaksana kurang tepat, Karena arti Hakim ialah: yang mempunyai hikmah. hikmah
ialah penciptaan dan penggunaan sesuatu sesuai dengan sifat, guna dan faedahnya.
di sini diartikan dengan Maha Bijaksana Karena dianggap arti tersebut hampir
mendekati arti Hakim.
Setelah penciptaan nabi Adam As. Manusia selanjutnya diciptakan
melalui proses pencampuran antara laki-laki dan perempuan, hal ini
sesuai dengan al-Qur'an surat al-Mukminun ayat 12-14 :
► Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan
manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang
disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal
darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu kami
jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu
kami bungkus dengan daging. Kemudian kami
jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka
Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.
ASAL USUL MANUSIA
PROSES PENCIPTAAN MANUSIA
DALAM AL-QUR’AN
1. Nuftah adalah tetesan cairan yang mengandung
gamet pria dan gamet wanita, kemudian tersimpan
di dalam rahim (Qararin Makin) atau uterus, yaitu
suatu wadah yang idela untuk perkembangan
embrio.
2. ’Alaqah adalah embrio yang berumur 24-25 hari,
kemudian berubah menjadi stadium mudghah (26-
27 hari). Selanjutnya masuk ke stadium tulang
(Iszam), yaitu cikal tulang rangka yang berbentuk
dalam stadium mudzghah (25-40 hari) berubah
menjadi tulang rawan, setelah itu embrio berada
dalam stadium tulang (idzam) (M. Daud Ali, 2006 :
23). Dalam stadium ini berbagai organ benda dalam
posisi baru yang berhubungan dengan
pertumbuhan tulang/ rangka.
PROSES PENCIPTAAN MANUSIA
DALAM AL-QUR’AN
3. Setelah embrio masuk ke dalam stadium
dibungkus daging (fakasaunal idzam
lahma), artinya setelah tulang dibentuk lalu
diikuti oleh pembentukkan daging yang
meliputi tulang-tulang tersebut. Pada
minggu ke-8 embrio menjadi fetus
membentuk otot-otot. Dalam minggu ke-12
terjadi assifikasi pada pusat-pusat
pertulangan. Anggota badan
berdifferensiasi dan terbentuk buku pada
jari kaki dan tangan. Di samping
pertumbuhan macam-macam struktur
organ, masing-masing organ juga
mengalami pertumbuhan bersama-sama
dengan pertumbuhan badan.
PROSES PENCIPTAAN MANUSIA
DALAM AL-QUR’AN
4. Di dalam surat as-Sajadah ayat 7-9
diterang bahwa setelah manusia sempurna
dalam pembentukan maka Allah
meniupkan ruh ke dalam tubuh manusia
tersebut dan Allah juga menjadikan
pendengaran, penglihatan dan hati (qolb).
Al-Qur’an menunjukkan bahwa manusia
tersusun dari unsur materi dan imateri;
jasmani dan rohani. Tubuh berasal dari
tanah, dan ruh berasal dari substansi
imateri alam ghaib. Tubuh akan kembali ke
asalnya menjadi tanah dan ruh akan
pulang kembali ke alam ghaib.
JADILAH MANUSIA YANG BETUL-
BETUL MANUSIA
WASSALAM