Anda di halaman 1dari 15

BAB IV

HAKIKAT MANUSIA MENURUT


ISLAM
HAKIKAT MANUSIA MENURUT
ISLAM
A. Konsep Manusia

1. Manusia dalam arti Filosofi


Kehadiran manusia yang pertama tidak terlepas dari asal-usul
kehidupan di alam semesta ini. Asal usul manusia menurut ilmu
pengetahuan tidak bisa dipisahkan dari teori tentang spesis baru
yang berasal dari spesis lain yang telah ada sebelumnya melalui
proses evolusi.
Teori evolusi yang diperkenalkan Darwin pada abad XIX telah
menimbulkan kepanikan, terutama di kalangan gereja dan ilmuwan
yang berpaham teori kreasi khusus. Apalagi setelah teori itu
diektropolasikan oleh.
Darwin tidak pernah mengemukakan hal tersebut, walaupun
taksonomi manusia (familia hominidae) dan kera besar (familia
pongidae) berada pada super familpara penganutnya sedemikian
rupa sehingga seolah-olah manusia itu berasal dari kera yang sama,
yaitu hominoidae
(Maurice Bucille, 1992 : 45).
Teori Evolusi Darwin
Evolusi manusia menurut ahli paleontologi berdasarkan
tingkat evolusinya dapat dibagi menjadi empat kelompok,
(Toto Sunarya, 1997: 3 – 4) yaitu :

► Pertama, tingkat pra manusia. Fosilnya


ditemukan di Johanesburg Afrika Selatan
pada tahun 1924 dan dinamai fosil
Australopithecus.

► Kedua, tingkat manusia kera. Fosilnya


ditemukan di Solo pada tahun 1891 yang
disebut pithecantropus erectus.
► Ketiga, manusia purba, yaitu tahap yang lebih
dekat kepada manusia modern yang sudah
digolongkan kepada genus yang sama, yaitu
homo walaupun spesiesnya dibedakan. Fosil
jenis ini ditemukan di Neander, karena ini
disebut homo neanderthalesis dan kerabatnya
diketemukan di Solo (homo soloensis).

► Keempat, manusia modern atau homo sapiens


yang telah pandai berfikir menggunakan otak
dan nalarnya.
2. Manusia Menurut Pandangan Islam
Menurut Murtadlo Mutahari manusia adalah makhluk serba
dimensi:
► Pertama secara fisik manusia hampir sama dengan hewan
yang membutuhkan makan, minum dan berkembang biak
► Kedua, manusia memiliki sejumlah emosi yaitu ingin
memperoleh keuntungan dari pada kerugian
► Ketiga, mempunyai perhatian terhadap keindahan
► Keempat, mempunyai dorongan untuk menyembah Tuhan,
► yang kelima memiliki kemampuan dan kekuatan yang
berlipat ganda karena dikaruniai akal, pikiran dan
kehendak.
Peradaban Manusia Kera
Asal Kejadian Manusia
Menurut Islam
1. Adam adalah manusia pertama yang diciptakan Allah dimuka bumi
dengan segala karakter kemanusiaannya. Figur Adam tidak dilihat
dari sisi fisik semata, tetapi lebih penting bahwa Adam adalah manusia
sempurna, lengkap dengan kebudayaannya sehingga diangkat sebagai
khalifah di muka bumi, firman Allah :

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat:


"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka
bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya
dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan
memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui. (QS Al-
Baqarah, 2:30)
2. Manusia yang baru diciptakan Allah itu (Adam) memiliki intelegensi yang paling
tinggi dibandingkan dengan makhluk Allah lainnya, firman Allah :

► Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya,


Kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah
kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang
benar!“

► Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa
yang Telah Engkau ajarkan kepada Kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha
mengetahui lagi Maha Bijaksana.“

► Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini."
Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah
berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa Sesungguhnya Aku
mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan
apa yang kamu sembunyikan?" Sebenarnya terjemahan Hakim dengan Maha
Bijaksana kurang tepat, Karena arti Hakim ialah: yang mempunyai hikmah. hikmah
ialah penciptaan dan penggunaan sesuatu sesuai dengan sifat, guna dan faedahnya.
di sini diartikan dengan Maha Bijaksana Karena dianggap arti tersebut hampir
mendekati arti Hakim.
Setelah penciptaan nabi Adam As. Manusia selanjutnya diciptakan
melalui proses pencampuran antara laki-laki dan perempuan, hal ini
sesuai dengan al-Qur'an surat al-Mukminun ayat 12-14 :

► Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan
manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang
disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal
darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu kami
jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu
kami bungkus dengan daging. Kemudian kami
jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka
Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.
ASAL USUL MANUSIA
PROSES PENCIPTAAN MANUSIA
DALAM AL-QUR’AN
1. Nuftah adalah tetesan cairan yang mengandung
gamet pria dan gamet wanita, kemudian tersimpan
di dalam rahim (Qararin Makin) atau uterus, yaitu
suatu wadah yang idela untuk perkembangan
embrio.
2. ’Alaqah adalah embrio yang berumur 24-25 hari,
kemudian berubah menjadi stadium mudghah (26-
27 hari). Selanjutnya masuk ke stadium tulang
(Iszam), yaitu cikal tulang rangka yang berbentuk
dalam stadium mudzghah (25-40 hari) berubah
menjadi tulang rawan, setelah itu embrio berada
dalam stadium tulang (idzam) (M. Daud Ali, 2006 :
23). Dalam stadium ini berbagai organ benda dalam
posisi baru yang berhubungan dengan
pertumbuhan tulang/ rangka.
PROSES PENCIPTAAN MANUSIA
DALAM AL-QUR’AN
3. Setelah embrio masuk ke dalam stadium
dibungkus daging (fakasaunal idzam
lahma), artinya setelah tulang dibentuk lalu
diikuti oleh pembentukkan daging yang
meliputi tulang-tulang tersebut. Pada
minggu ke-8 embrio menjadi fetus
membentuk otot-otot. Dalam minggu ke-12
terjadi assifikasi pada pusat-pusat
pertulangan. Anggota badan
berdifferensiasi dan terbentuk buku pada
jari kaki dan tangan. Di samping
pertumbuhan macam-macam struktur
organ, masing-masing organ juga
mengalami pertumbuhan bersama-sama
dengan pertumbuhan badan.
PROSES PENCIPTAAN MANUSIA
DALAM AL-QUR’AN
4. Di dalam surat as-Sajadah ayat 7-9
diterang bahwa setelah manusia sempurna
dalam pembentukan maka Allah
meniupkan ruh ke dalam tubuh manusia
tersebut dan Allah juga menjadikan
pendengaran, penglihatan dan hati (qolb).
Al-Qur’an menunjukkan bahwa manusia
tersusun dari unsur materi dan imateri;
jasmani dan rohani. Tubuh berasal dari
tanah, dan ruh berasal dari substansi
imateri alam ghaib. Tubuh akan kembali ke
asalnya menjadi tanah dan ruh akan
pulang kembali ke alam ghaib.
JADILAH MANUSIA YANG BETUL-
BETUL MANUSIA

WASSALAM

Anda mungkin juga menyukai