Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan...............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................3
2.1 Bentuk Struktur dalam Novel 5 Cm..................................................................3
2.1.1 Data Novel.....................................................................................................3
2.1.2 Sinopsis Novel...............................................................................................3
2.1.3 Analisis Unsur Intrinsik Novel......................................................................4
2.1.4 Analisis Unsur Ekstrinsik Novel....................................................................7
2.2 Bentuk Struktur dalam Film 5 Cm...................................................................8
2.2.1 Data Film.......................................................................................................9
2.2.2 Sinopsis Film.................................................................................................9
2.2.3 Analisis Unsur Intrinsik Film.......................................................................10
2.2.4 Analisis Unsur Ekstrinsik Film....................................................................11
2.3 Ekranisasi antara Novel 5 Cm terhadap Film 5 Cm......................................11
2.3.1 Alur..............................................................................................................11
2.3.2 Tokoh dan Penokohan..................................................................................12
2.3.3 Latar.............................................................................................................13
BAB III PENUTUP..........................................................................................................18
1.1 Kesimpulan........................................................................................................18
1.2 Saran...................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dalam diri kita khususnya buat saya. Dalam proses ekranisasi kita bisa mengetahui
bentuk pengurangan, penambahan, dan perubahan variasi yang terdapat dalam
novel dan film 5 Cm.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
temannya tertawa, berpostur besar gendut imut tetapi dia lah yang otak nya paling
kotor.
Persahabatan yang sudah berlangsung selama 7 tahun dimana semua
aktivitas telah mereka lakukan bersama dan akhirnya mereka sampai pada titik
jenuh. Malam itu di Secret Garden mereka memutuskan untuk tidak berhubungan
satu sama lain selama 3 bulan dan akan bertemu lagi tanggal 14 Agustus.
Selama tiga bulan berpisah banyak keajaiban yang membuat hati mereka
rindu akan persahabatan, tentang Arial yang jatuh cinta sama Indy, temen
fitnessnya, tentang Riani yang mencintai Zafran, Ian yang akhirnya berhasil
menyelesaikan skripsi, Genta yang sukses jadi EO sebuah pameran dan memilih
mengagumi Riani dengan diam, dan Zafran yang makin tergila-gila sama Arinda,
kembaran Arial.
Setelah 3 bulan berpisah, tanggal 14 Agustus mereka kembali bertemu di
Stasiun Senen dan atas ide Genta mereka merayakan pertemuan tersebut dengan
sebuah perjalanan Jakarta- Malang untuk mendaki Gunung Mahameru.
Dalam perjalanan menuju tanah tertinggi di Pulau Jawa banyak kejadian
yang mengajarkan kepada mereka ditambah Arinda tentang persahabatan, cinta,
kebersamaan, serta nasionalisme.
4
Riani
Riani adalah sosok gadis berkacamata, cantik, dan cerdas. Riani adalah
aktivis kampus yang hobinya membaca dan berdebat. Adapun karakter
Riani sebagai berikut:
Karismatik : “Dia punya semacam karisma yang bisa bikin orang
menengok.”
Ramah : “Hmm, ia selalu tersenyum sama siapa saja, selalu akbar
sama siapa saja, dari bos sampai cleaning service…”
Kritis : “Siapa saja dan apa saja bisa didebatnya, soalnya dia
banyak baca dan banyak belajar.”
Zafran
Zafran adalah sosok lelaki bertubuh kecil dengan penampilan “standar
seniman.” Zafran memiliki pandangan berbeda dengan yang lain karena
dunia Zafran dipenuhi lantunan syair. Adapun karakternya adalah sebagai
berikut:
Puitis : “Zafran mulai bersyair bimbang.”
Spontan : “Zafran adalah orang yang akan bilang apa aja yang dia
mau bilang…”
Pintar : “…pasti punya persepsi nih anak pinter banget…”
Ian
Ian adalah sosok lelaki bertubuh bengkak yang hobi bola dan nonton
film dewasa (17 tahun ke atas). Adapun karakter Ian sebagai berikut:
Fanatik : “Apa aja tentang bola dia tahu dan kebanyakan dia
ngabisin waktunya buat bola…”
Pantang Menyerah : “Sekeluarnya dari ruangan, tiba-tiba Ian
merasa lega. Pasti gue bisa, gue nggak pernah mau nyerah…”
Kreatif : “…masih nerusin makannya, ngasih tahu rumus yang
dibanggakannya buat Indomie.”
Genta
Genta adalah sosok pemimpin di antara sahabat-sahabatnya. Genta
memiliki sifat yang persis Riani. Genta adalah sosok yang paling
dibutuhkan sahabat-sahabatnya karena keterbukaannya. Adapun
karakternya sebagai berikut:
Pantang menyerah : “…dia sendiri mengakui kalo Genta itu
enggak pernah nyerah…”
Perfeksionis : “Genta emang orang yang sangat perfeksionis kalo
udah nyebur-nyebur ke wilayah customer intimacy…”
Berjiwa Pemimpin : “Sekarang aja…, Genta langsung jawab
pertanyaan ketiga temanya. Semuanya langsung setuju, semuanya
gampang nurut sama Genta.”
5
C. Latar
Latar Waktu
Salah satu latar waktu yang penulis gunakan adalah sore hari.
Latar Tempat
Salah satu latar tempat yang digunakan penulis adalah Ranu Pane.
Latar Suasana
Salah satu latar suasana yang penulis gambarkan di cerita adalah haru.
“Suara-suara tangis bahagia dan teriakan-teriakan penuh semangat
terdengar memenuhi puncak.” (hal.347)
D. Alur
Novel ini menggunakan alur campuran, dimana penulis menceritakan
kejadian secara progresif yang diselingi flashback/ kejadian di masa lalu.
Adapun alur novel 5cm adalah sebagai berikut:
Awal cerita dimulai saat kelima sahabat sedang kumpul di Secret
Garden, rumah Arial. Disini mereka berlima sempat flashback tentang
kejadian Ian mencari jati dirinya sebelum akhirnya menjadi Ian yang
sepenuhnya Ian. Saat itu mereka sampai pada titik jenuh setelah 7 tahun
selalu bersama, akhirnya Genta berinisiatif untuk berhenti sejenak bertemu
satu sama lain selama 3 bulan, semua temannya pun setuju. Selama 3
bulan berpisah, banyak kejadian yang terjadi pada tiap orang, seperti Ian
yang akhirnya menyelesaikan skripsi, Riani yang sukses ditempat
kerjanya, Arial yang jatuh cinta sama Indy, Genta yang sukses jadi Event
Organizer, dan Zafran yang makin jatuh cinta sama Arinda.
Bagian tengah dari novel ini adalah saat kelima sahabat ini ditambah
Dinda akhirnya bertemu kembali di Stasiun Senen, 14 Agustus, untuk
melakukan perjalanan mendaki ke tanah tertinggi, puncak Mahameru.
Perjalanan dimulai dari naik kereta Matarmaja, naik Jip untuk ke Ranu
Pane, bertemu Daniek salah satu pendaki setia Mahameru, mendaki
Mahameru, beristirahat di Ranu Kumbolo, perjalanan menuju puncak
ditemani pemandangan indah dan juga rintangan, hingga akhirnya mereka
sampai di tanah tertinggi pulau Jawa, Puncak Mahameru, 17 Agustus, dan
melakukan upacara bendera dengan pendaki yang lainnya.
Bagian akhir dari novel ini adalah saat turun dari Puncak Mahameru,
Genta memberanikan dirinya untuk mengungkapkan segala rasa pada
Riani, yang selama ini dipendam. Namun ternyata Riani memendam rasa
pada Zafran, kekonyolan Zafran dan dunianya yang selalu bisa bikin Riani
tersenyum. Pada akhirnya cinta bukan untuk dimiliki karena Tuhan
memberi apa yang manusia butuhkan. Zafran menikah dengan Riani, Arial
menikah dengan Indy, Genta menikah dengan Citra, sahabat Riani di
kantor, dan Ian yang akhirnya bisa menikahi Happy Salma, wanita
idamannya. Persahabatan mereka tidak pernah berhenti, begitupula
persahabatan anak-anak mereka.
6
E. Sudut Pandang
Dalam novel ini, sudut pandang yang digunakkan penulis adalah orang
ketiga serba tahu, dimana penulis bertindak sebagai sutradara yang
mengetahui segala perasaan maupun konflik batin yang dialami para
tokoh.
F. Gaya Bahasa
Dalam penulisan novel, penulis menggunakan bahasa sehari-hari
sehingga mudah dimengerti. Adapun beberapa majas yang dapat
ditemukan adalah sebagai berikut :
Personifikasi
“Angin sore mengelus wajah mereka berdua.”
Asosiasi
“Mereka menaikkan barang-barang ke dalam jip Land Rover lama yang
disulap seperti bak terbuka.”
Hiperbola
“…bergerak cepat mencoba melawan hawa dingin yang sangat menusuk.”
G. Amanat
Keyakinan kuat yang disertai kerja keras akan memberikan hasil
seperti apa yang kita impikan.
Jadilah manusia yang bermanfaat, karena sebaik-baiknya manusia
adalah mereka yang bermanfaat bagi orang lain.
Jadilah manusia yang bersyukur atas segala hal yang Tuhan
berikan.
Dalam pertemanan, kita harus menerima segala kekurangan dan
kelebihan agar tercipta hubungan baik.
Jadilah manusia yang beranggapan bahwa dirinya yang harus
mengatur keadaan, bukan diatur oleh keadaan.
7
B. Nilai Sosial
* Saling tolong-menolong
"Beberapa pendaki yang sudah menyebarangi terlihat memegangi rantai,
saling membantu menjaga kesetimbangan rantai."
* Merasa iba pada ibu-ibu tua yang berjualan di Stasiun
"Dia udah terlalu tua untuk semua ini, batin Genta berjalan pelan sekali,
bingung dan enggak tega."
"Sambil melihat sang ibu yang sedang menyiapkan nasi, Dinda bertanya
tanya dengan hatinya, Ya ampun... ibu setua ini, malam-mlam masih
mencari rezeki, kemana anaknya?"
C. Nilai Moral
* Rasa bertanggungjawab terhadap orang lain
"Genta langsung mencci luka di kening Ian, memberi Bethadine dan
membungkusnya dengan perban."
* Mengajak manusia agar percaya kepada Tuhan
"...kita akan menganggapnya sebagai suatu pelajaran yang amat berharga
yang telah Tuhan berikan untuk kita."
* Meminta Restu kepada orang tua
"...saat tadi pagi meminta restu sama papa-mamanya."
D. Nilai Agama
* Selalu mengingat Allah
"Fiuhh... wahh... Subhanallah... Allah Mahabesar."
8
pengalaman-pengalaman berkesan bagi pembaca pada saat membaca novel tidak
selalu ditemukan pada saat menonton film hasil ekranisasi dari novel dan membatasi
penonton untuk berimajinasi.
9
2.2.3 Analisis Unsur Intrinsik Film
A. Tema
Tema dalam novel ini adalah persahabatan yang percaya pada
keajaiban mimpi serta keyakinan, cinta, impian, dan nasionalisme.
C. Latar
* Waktu : Pagi, siang, sore, fajar, dan malam.
* Tempat : Puncak Mahameru, kereta, hutan, Kalimati, dan Tanjakan
Cinta
* Suasana : Menyeramkan, dingin, menyenangkan, tenang, sedih, dan
menakutkan.
D. Alur
Alur yang dipakai adalah alur maju mundur. Karena menceritakan
kejadian dariawal sampai akhir dan pada saat mereka sampai di puncak
Tinggi Mahameru. Mereka mengucapkan kembali kata-kata ketika mereka
hendak mendaki puncak malhameru.
E. Sudut Pandang
Sudut pandang yang digunakan adalah kata ganti orang ketiga. Karena
menggunakan kata dia dan mereka.
F. Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan adalah modern. Karena seuai dengan
keadaan masyarakat dan perkembangan zaman.
G. Amanat
Kita seharusnya, jangan dulu untuk mengatakan tidak bisa dalam
segala sesuatu. Karena yang terbaik adalah dengan kita mengatakan bisa
dan mencoba untuk bangkit mengejar sebuah impian. Banyak hal yang
tidak mungkin sebelumnya, tapi kenapa tidak. Hidup ini hanya sekali, jadi
jangan hidup dengan hanya mengikuti arus, tapi manfaatkan dengan
sebaik-baik mungkin. Kita harus hidup lebih bermanfaat bagi orang lain
bukannya hanya bermanfaat bagi diri kita sendiri. Sahabat adalah
segalanya. Jadi seperti apapun sikap dan keadaan sahabat kita. Ingatlah
bahwa mereka adalah sahabat kita.
10
2.2.4 Analisis Unsur Ekstrinsik Film
A. Biografi Penulis
Sang penulis film 5cm Donny Dhirgantoro ini lahir diJakarta, 27
Oktober 1978 yang mengakhiri pendidikannya di S-1 Manajemen STIE
Perbanas itu ternyata hobi menulis,membaca komik, dan menonton film .
Beliau telah menciptakaan berbagai karya tulis berupa novel yang berjudul
Tenggelam nya kapal Van Der Wijk pada tahun 2013 dan novel yang
berjudul 2(dua) yang dirilis tahun 2011 sekarang sudah masuk cetakan
keenam dan terjualsekitar300.000eksemplar.
2.3.1 Alur
Pada novel, bagian alurnya disajikan dengan lebih spesifik dan terinci,
kelebihan inilah yang membuat alur pada novel lebih banyak dibandingkan
pada film. Begitu juga dengan tahap tengah atau konflik, pada novel konflik
yang terjadi lebih banyak atau lebih terinci sehingga menjadikan pembaca lebih
luas membayangkannya. Film yang merupakan proses adaptasi dari novel
mengalami beberapa penyesuaian perihal alur. Hal tersebut berdasar pada
pertimbangan durasi waktu.
Tahap awal novel 5 Cm terjadi perubahan alur dengan film 5 Cm. Pada
novel, tahap awal diceritakaan ketika mereka sedang dalam perjalanan menuju
rumah Arial setelah sebelumnya mereka makan malam di sebuah warung.
Sedangkan pada film, diceritakan sebaliknya, dimulai ketika Genta dan
keempat sahabatnya nongkrong sambil makan malam di sebuah warung setelah
itu mereka menuju ke rumah Arial.
11
Tahap tengah atau konflik juga terjadi beberapa perubahan ketika memulai
perjalanan menuju puncak Mahameru. Pada Novel, perjalanan mereka dimulai
dari stasiun Senen. Pukul satu lebih tiga puluh lima menit di ceritakan Genta
yang pertama sampai di stasiun sedang menikmati makan siang disebuah
restoran padang yang berada disekitar stasiun tersebut. Tiba-tiba sosok Zafran
telihat dan Gentapun menghampirinya. Dari arah berbeda sosok Riani dan Ian
memanggil mereka sambil berteriak. Tak lama kemudian sosok Arial
memasuki restoran tersebut dan ternyata Arial tidak datang sendiri Ia
membawa saudara kembarnya yaitu Arinda. Mereka pun melepas rindu setelah
tiga bulan lamanya tidak bertemu, setelah itu mereka memasuki gerbong kereta
yang siap melaju.
Sedangkan pada film, tokoh Genta yang diceritakan yang berpenampilan
seperti pendaki dan membawa carel terlihat disetasiun senin. Sosok Genta
terlihat sedang menunggu teman-temannya. Terlihat sosok Zafran yang
dihampiri Zafran dalam film tersebut. Kemudian tak lama sosok Riani yang
terlihat bahagia tibatiba memeluk Zafran dn Genta sambil berteriak senang.
Sosok Arial yang terlihat gembira sambil berlari menghampiri dan
memeluknya mereka bertiga, ternyata Arial tidak datang sendiri Ia membawa
saudara kembarnya yaitu Arinda. Mereka pun melepas rindu setelah tiga bulan
tidak bertemu dan berkomunikasi dan mereka bergegas untuk menuju gerbong
kereta yang sudah mau berjalan. Riani yang bengong tiba-tiba mencari Ian dan
bertanya kepada Genta, mereka semua bingung dan cemas karena kereta yang
segera akan berangkat. Kereta pun mulai melaju dengan perlahan sosok Ian
yang terlihat dikejauhan dan berlari mengejar kereta yang sudah berjalan,
Genta yang terlihat menghampiri Ian sambil berlari untuk membatu mengejar
kereta yang sudah melaju.
Pada tahap akhir tidak banyak perubahan yang terjadi pada novel ke dalam
film. Dimulai ketika mereka sampai di puncak Mahameru sampai dengan
kejadian yang terjadi sepuluh tahun kemudian. Tetapi terjadi perubahan pada
akhir, yaitu pada novel diceritakan Genta yang akhirnya menikah dengan Citra
rekan kerja Riani. Sedangkan dalam film diceritakan berbeda, Genta
diceritakan.memulai hubungan dengan Arinda saudara dari Arial. Begitu pula
dengan tokoh Deniek, pada novel diceritakan, tokoh Deniek memulai
hubungan dengan Arinda, akan tetapi pada film, tokoh Deniek tidak
dimunculkan.
12
Sedangkan dalam film 5 Cm karya Rizal Mantovani tidak terdapat
perubahan pada tokoh utama maupun tokoh tambahan yang utama. Namun,
terdapat beberapa perubahan baik pengurangan maupun penambahan tokoh.
pada film. Terdapat 4 karakter tokoh tambahan yang tidak ada dalam novel 5
Cm seperti munculnya Papa Arial, Mama Zafran dan Orangt tua Ian. Dalam
novel, tokoh tersebut memang pernah disebutkan keberadaanya, namun tidak
memiliki peran penting dan tidak terdapat dialog. Kemudian dalam film,
terdapat juga 3 karakter yang ada dalam novel, namun tidak dimunculkan pada
film, yaitu tokoh Mas Gembul, Mbok penjual nasi, Deniek, dan tokoh Pak
Nono yang dalam film namanya mengalami perubahan menjadi Rudi.
Sedangkan pada penokohan atau karakter tokoh, juga mengalami sedikit
perubahan hanya dalam fisiknya saja. Pertama, tokoh Riani yang dalam novel
digambarkan sebagai seorang gadis berkacamata yang berpenampilan
sederhana namun tetap cantik, memiliki rambut panjang yang selalu diikat.
Sedangkan dalam film digambarkan sebaliknya, sosok Riani digambarkan
sebagai gadis cantik yang berpenampilan feminim tidak menggunakan
kacamata dan memiliki rambut panjang yang selalu digerai indah. Dari segi
karakter, tidak ada perubahan besar yang terjadi. Semua karakter dalam novel,
berhasil digambarkan dengan baik dalam film.
Tokoh kedua yang mengalami sedikit perubahan adalah Genta. Dalam
novel, Genta digambarkan sosok pemuda yang berbadan agak besar, memakai
kacamata dan seorang perokok. Sedangkan dalam film, sosok Genta
digambarkan sebaliknya. Tokoh ketiga yaitu Arial, dalam novel Ia
digambarkan sosok pemuda atletis berbadan kekar dan berkulit hitam.
Sedangkan dalam film, Ia digambarkan sosok pemuda tampan yang berkulit
putih dan tetap atletis. Tokoh keempat yaitu Zafran, tidak ada banya perubahan
terhadap tokoh Zafran. Perubahan yang terjadi hanya pada model rambut yang
Ia miliki. Dalam novel, Zafran digambarkan 90 pemuda yang memiliki rambut
gondrong atau panjang. Sedangkan pada film Ia digambarkan sebaliknya.
Perubahan fisik yang terjadi pada beberapa tokoh di atas, tidak merubah
karakter yang ada dalam novel 5 Cm. Hal tersebut dilakukan sutradara selaku
pembuat film 5 Cm, hanya untuk kepentingan penikmat cerita yang tak lain
adalah para penonton. Karena, ketika sebuah novel di filmkan, fisik tokoh
dalam novel tidak dapat dilihat oleh penikmat cerita dan hanya bisa
dibayangkan, dan tugas sutradaralah yang mewujudkan gambaran tokoh
tersebut menjadi tokoh dengan fisik yang sempurna sehingga penonton
bersemangat untuk menikmati film tersebut.
2.3.3 Latar
Latar yang digunakan dalam novel 5 Cm tidak semua bisa diwujudkan
sesempurna dan seutuhnya oleh sutradara ketika difilmkan. Karena
keterbatasan waktu, durasi, dan kenyamanan para pemain film hal tersebut
tidak bisa diwujudkan. Namun, hal tersebut tidak mengurangi minat dan
13
antusias para pemain film, maupun peminat film untuk terus menyelesaikan
film tersebut sehingga dapat diminati oleh banyak orang.
Dalam novel, terdapat beberapa latar yang ditampilkan yaitu Rumah Arial,
Secret Garden, Sekolah, Bogor, Kampus Ian, Stasiun Lampuyangan yang
terletak di Jogjakarta, Stasiun kereta Madium, Stasiun Malang, Ranu Pane,
Ranu Kumbolo, dan Puncak Mahameru. Latar yang terdapat dalam novel
secara jelas ditulis dalam novelnya, sedangkan dalam film latarnya dapat
dilihat berdasarkan gambar-gambar yang ditampilkan.
Sedangkan dalam film latar yang ditampilkan dimulai dari warung roti
bakar, Rumah Arial, Secret Garden, kampus Ian, Stasiun Senen, Stasiun
Malang, Ranu Pane, Ranu Kumbolo dan Puncak Mahameru. Perubahan latar
yang terjadi pada novel ke dalam film, tidak mungkin bisa ditampilkan
seluruhnya karena keterbatsan waktu dan durasi. Namun, hal tersebut tidak
banyak merubah alur cerita yang ingin ditampilkan sutradara dalam film.
14
Pengurangan
Bentuk-bentuk pengurangan dari novel 5 Cm karya Donny Dhirgantara yang ada
difilm 5 Cm yang disutradarai oleh Rizal Mantovani :
No. Cerita dalam Novel
Penambahan
Bentuk-bentuk penambahan yang ada dalam film 5 Cm yang disutradarai Rizal
Mantovani:
Orang tua Ian memberi tawaran ke Ian kalau lulus tahun ini akan diajak
1.
pergi liburan ke Manchester.
Variasi
Bentuk-bentuk variasi antara novel 5 Cm dan film 5 cm :
15
1. Di novel, disebutkan Ian bertemu dengan Fajar yang tanya jam dan minta korek,
yang kemudian Fajar akan membantu Ian dalam mengisi kuisioner. Berikut
cuplikannya dalam novel 5 Cm hal 130 :
“Mas... jam berapa?” tiba-tiba Ian dikagetkan oleh pertanyaan seorang laki-laki
berpakaian kerja, tampang lelah tampak membebani wajahnya. “Jam enam
kurang lima.”
“Makasih ya, Mas.”
Ian hanya mengangguk.
“Mas ada api?” tanya laki-laki itu lagi.
“Ada...!” jawab Ian sambil merogoh sakunya dan mengeluarkan korek gas.
Sedangkan dalam film, diceritakan Ian bertemu Fajar, Ia ingin meminjam alat
untuk memperbaiki roda mobilnya. Berikut cuplikan gambar dalam film 5 Cm:
2. Didalam novel, diceritakan Ian hampir ketinggalan kereta. Berikut cuplikan yang
ada dalam novel 5 Cm:
“Genta!!!”
“Zafran!!!” teriakan Ian dan Riani membuat Genta dan Zafran tengok- tengok.
“Ian...!”
“Riani...!”
Sosok Ian dan Riani penuh senyum berlari kecil memasuki Restoran Padang.
Bisa disimpulkan disini, bahwa Ian masih bisa. Sedangkan di film, disebutkan Ian
hampir ketinggalan kereta. Berikut cuplikan gambar dalam film 5 Cm:
16
3. Di novel, yang menjadi pengibar bendera di puncah Mahameru adalah Deniek dan
kawan-kawan. Beikut adalah cuplikan novel hal 345:
Sedangkan di dalam novel disebutkan yang jadi pengibar bendera adalah arial dan
kawan-kawan. Berikut cuplikan gambar yang ada didalam film 5 Cm:
4. Pada akhir cerita di nevel. Diceritakan genta yang sudah menikah dengan citra
(teman Riani) berikut kutipan dari novel 5 Cm hal 371:
Dalam cuplikn tersebut bisa disimpulkan Genta sudah menikah sedangkan di film
Genta ditampilkan masih single. Berikut cuplikan gambar yang ada didalam film
5 Cm:
17
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti, maka dapat diambil
simpulan bahwa ekranisasi yang berkaitan dengan perubahan alur, latar, serta tokoh
dan penokohan yang terdapat dalam novel 5 Cm karya Donny Dhirgantoro terhadap
film 5 Cm karya Rizal Mantovani adalah pada novel dan film sama-sama
menggunakan alur maju, namun terdapat sedikit perubahan pada beberapa tahap
disebabkan durasi waktu film yang tidak mungkin bisa ditampilkan seutuhnya.
Selanjutnya pada latar, pada novel menggunakan latar Rumah Arial, Secret Garden,
Sekolah, Bogor, Kampus Ian, setasiun kereta api Senin, setasiun Lampuyangan,
Jogjakarta, setasiun kereta Madiun, setasiun Malang, Ranu Pane, Ranu Kumbolo,
Puncak Mahameru. Sama dengan latar pada novel, akan tetapi pada film ditampilkan
latar warung roti bakar yang diceritakan hanya sekilas pada novel. Kemudian latar
pada stasiun Lempuyangan dan stasiun Madiun yang ada pada novel, tidak
dimunculkan pada film. Selanjutnya tokoh dan penokohan dalam novel terdapat 15
tokoh. Sedangkan dalam film 5 Cm 14 tokoh. Sehingga terdapat 3 tokoh yang
diceritakan pada novel tetapi tidak ada dalam film, yaitu tokoh Mas Gembul, Mbok
penjual nasi, Deniek, dan Pak Nono. Kemudian terdapat 4 tokoh tambahan yang tidak
ada dalam novel 5 Cm seperti munculnya Papa Arial, Mama Zafran dan Orang tua Ian.
96 Dalam novel, tokoh tersebut memang pernah disebutkan keberadaanya, namun
tidak memiliki peran penting dan tidak terdapat dialog.
1.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka disarankan kepada guru yang
ingin menggunakan media novel maupun film dalam mengajarkan sastra, haruslah
memilih novel dan film yang mengandung pesan yang baik bagi siswa. Novel maupun
film 5 Cm ini mengandung unsur pendidikan di dalamnya, yaitu dengan memiliki
keinginan dan kemauan yang keras serta diwujudkan dengan sebuah usaha, maka hal
tersebut dapat terwujud dengan hasil yang memuaskan dan membanggakan. Begitu
18
juga ketika kita menjadi seorang siswa, dengan belajar yang giat dan rajin apa yang
kita cita-citakan akan bisa terwujud. Tidak hanya memberikan motivasi untuk pantang
menyerah, novel maupun film ini juga mengajarkan kepada kita bahwa, persahabatan
yang kuat bisa terjadi jika dilandaskan dengan rasa saling percaya dan saling
mendukung satu sama lain.
19
DAFTAR PUSTAKA
Asmara, Sekar Ayu. 2014. Transformasi Novel Pintu Terlarang Karya Sekar Ayu
Asmara Ke Dalam Film (Kajian Sastra Bandingan). Bahtera Sastra.htm
File:///E:/indonesiafilmcentre5cm.htm http://andriew/2014/04/transformasi.html
http://tugasavan.blogspot.co.id/2013/05/metode-dokumentasi.html
Marjun, Lalu. 2005. Studi Komparatif Unsur Intrinsik Novel Salah Asuhan karya
Abdoel Moeis dan Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamka.
20