Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya kepada saya sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul
“Analisis Novel 5 cm”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Ujian Satuan Pendidikan
mata pelajaran Bahasa Indonesia yang telah diberikan oleh Ibu Ina
Suprihatini,S.Pd. Makalah ini berisi pembahasan analisis tentang novel.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, saya mengharapkan saran, masukan , dan kritik yang membangun
guna memperbaiki dan melengkapi kekurangan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat serta menambah wawasan bagi
pembaca.

Tangerang, 20 Januari 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan...............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................3
2.1 Bentuk Struktur dalam Novel 5 Cm..................................................................3
2.1.1 Data Novel.....................................................................................................3
2.1.2 Sinopsis Novel...............................................................................................3
2.1.3 Analisis Unsur Intrinsik Novel......................................................................4
2.1.4 Analisis Unsur Ekstrinsik Novel....................................................................7
2.2 Bentuk Struktur dalam Film 5 Cm...................................................................8
2.2.1 Data Film.......................................................................................................9
2.2.2 Sinopsis Film.................................................................................................9
2.2.3 Analisis Unsur Intrinsik Film.......................................................................10
2.2.4 Analisis Unsur Ekstrinsik Film....................................................................11
2.3 Ekranisasi antara Novel 5 Cm terhadap Film 5 Cm......................................11
2.3.1 Alur..............................................................................................................11
2.3.2 Tokoh dan Penokohan..................................................................................12
2.3.3 Latar.............................................................................................................13
BAB III PENUTUP..........................................................................................................18
1.1 Kesimpulan........................................................................................................18
1.2 Saran...................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................20

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berbagai alasan mendasari proses ekranisasi dari novel ke film. Alasan-
alasan tersebut antara lain karena sebuah novel sudah terkenal, sehingga
masyarakat pada umumnya sudah tak asing lagi dengan cerita novel itu. Alasan
lain adalah karena ide cerita novel dianggap bagus oleh masyarakat dan penulis
skenario film. Ketika film ditayangkan, kebanyakan para pembaca yang sudah
terlebih dulu membaca novel tersebut merasa kecewa terhadap hasil film
transformasinya. Hal ini dikarenakan gambar-gambar yang dihadirkan film
disertai suara dan musik, sehingga membatasi seorang penonton untuk
berimajinasi.
Selain itu, faktor film yang terikat dengan durasi menyebabkan para
pekerja film harus kreatif untuk dapat memilih peristiwa-peristiwa penting untuk
difilmkan. Sejak awal, film memang tidak hanya berfungsi sebagai media
penghibur semata, film juga digunakan sebagai alat berbagi informasi dan
pendapat terutama menyangkut tujuan sosial (Subarkat, 2008). Hal inilah yang
lambat laun menyajikan pengaruh secara emosional terhadap jiwa manusia.
Kesanggupannya mencapai banyak segmen sosial membuat film memiliki
pengaruh terhadap masyarakat luas. Film dapat dijadikan sebagai dokumen
kehidupan yang mewakili kenyataan hidup masyarakat, baik kenyataan tersebut
tertuang dalam bentuk khayalan ataupun fakta. Berdasarkan paparan di atas,
novel 5 Cm diekranisasi ke dalam film dikarenakan novel 5 Cm sudah terkenal,
sehingga masyarakat pada umumnya sudah tak asing lagi dengan cerita novel itu,
ide cerita novel 5 Cm dianggap bagus oleh masyarakat dan penulis skenario film.
Film 5 Cm dalam lima hari tayang, sudah mencapai 500. 000 penonton. Hal itu
juga yang mejadikan dasar dilakukannya penelitian ini. Disamping itu penting
pula kiranya mengetahui bagaimana proses ekranisasi dari novel ke film terjadi
sehingga menjadi sebuah film. Novel 5 Cm adalah novel yang memikat para
penontonnya dengan bagaimana kita menjalin persahabatan, cinta dan impian

1
dalam diri kita khususnya buat saya. Dalam proses ekranisasi kita bisa mengetahui
bentuk pengurangan, penambahan, dan perubahan variasi yang terdapat dalam
novel dan film 5 Cm.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas,
penulis merumuskan masalah yang akan dibahas yaitu bagaimanakah bentuk
ekranisasi (alur, latar, serta tokoh dan penokohan) antara novel 5 Cm karya Donny
Dhirgantoro terhadap film 5 Cm karya Rizal Mantovani.

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai dari penelitian
ini adalah mendeskripsikan bentuk ekranisasi (alur, latar, serta tokoh dan
penokohan) antara novel 5 Cm karya Donny Dhirgantoro terhadap film 5 Cm
karya Rizal Mantovani.

1.4 Manfaat Penulisan


Manfaat dari penelitian novel yang diadaptasikan ke dalam film tersebut
diharapkan dapat :
1.4.1 Manfaat secara teoritis adalah diharapkan mampu menumbuhkan apresiasi dan
penghargaan masyarakat terhadap hasil dan bentuk karya seni, baik berupa
karya sastra maupun film.
1.4.2 Manfaat secara praktis adalah diharapkan mampu mengetahui hasil analisis
alur cerita, penokoan, dan setting waktu terhadap novel 5 Cm Karya Donny
Dhirgantoro yang diadaptasikan ke film 5 Cm Karya Rizal Mantovani. Selain
itu, diharapkan dapat bermanfaat bagi para guru khususnya guru bahasa
Indonesia dalam memilih karya sastra yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran di sekolah, dan guru dapat meningkatkan pemahaman siswa,
apresiasi siswa dalam mengembangkan karya sastra dan siswa dapat meneliti
unsur-unsur intrinsik novel 5 Cm yang diadaptasikan dalam film 5 cm.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Bentuk Struktur dalam Novel 5 Cm


Novel 5 Cm adalah sebuah novel yang terbit pada tahun 2005 dan diterbitkan
oleh Grasindo dan terdiri dari 379 halaman. Novel ini menceritakan tentang
persahabatan, perjuangan, impian dan cinta. Novel karya Donny Dhirgantoro tersebut
mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat sehingga masuk cetakan ke- 30 dan
terjual sebanyak 150.000 eksemplar. Novel 5 Cm yang kemudian difilmkan itu
memang sedikit berbeda ceritanya, terutama pada bagian akhir, tetapi tidak
menghilangkan inti atau pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca atau
penonton. Novel yang menceritakan tentang persahabatan lima orang anak muda
yaitu Arial, Riani, Zafran, Ian dan Genta.

2.1.1 Data Novel


Judul : 5 cm
Penulis : Dhonny Dhirgantoro
Penerbit : PT. Grasindo
Bahasa : Indonesia
Kota Terbit : Yogyakarta
TahunTerbit : Mei 2005
Tebal Buku : 381 Halaman
Genre : Sastra
ISBN : 979-759-151-4

2.1.2 Sinopsis Novel


Novel ini menceritakan persahabatan 5 manusia sok tahu yang berawal
dari pertemanan semasa SMA, Arial, Zafran, Genta, dan Ian 4 cucu Adam serta
Riani seorang dari kaum hawa.
Mereka memiliki sifat dan idola yang berbeda-beda yang akhirnya
membuat mereka debat tentang siapa yang paling keren atau siapa yang paling
benar. Genta adalah sosok leader sekaligus tempat curhat paling enak menurut
teman-temannya, Genta diam-diam juga penggemar berat Riani. Riani adalah
gadis cantik dan cerdas yang masih jomblo karena terlalu sibuk dating sama
organizernya. Arial adalah sosok tampan berbadan kekar yang diimpikan semua
anak ABG jaman sekarang. Berbeda dengan Arial, Zafran berpostur kurus
cungkring dan suka membuat syair yang suka bikin temen-temennya mau muntah.
Yang terakhir adalah Ian, sosok badut dufan yang selalu membuat teman-

3
temannya tertawa, berpostur besar gendut imut tetapi dia lah yang otak nya paling
kotor.
Persahabatan yang sudah berlangsung selama 7 tahun dimana semua
aktivitas telah mereka lakukan bersama dan akhirnya mereka sampai pada titik
jenuh. Malam itu di Secret Garden mereka memutuskan untuk tidak berhubungan
satu sama lain selama 3 bulan dan akan bertemu lagi tanggal 14 Agustus.
Selama tiga bulan berpisah banyak keajaiban yang membuat hati mereka
rindu akan persahabatan, tentang Arial yang jatuh cinta sama Indy, temen
fitnessnya, tentang Riani yang mencintai Zafran, Ian yang akhirnya berhasil
menyelesaikan skripsi, Genta yang sukses jadi EO sebuah pameran dan memilih
mengagumi Riani dengan diam, dan Zafran yang makin tergila-gila sama Arinda,
kembaran Arial.
Setelah 3 bulan berpisah, tanggal 14 Agustus mereka kembali bertemu di
Stasiun Senen dan atas ide Genta mereka merayakan pertemuan tersebut dengan
sebuah perjalanan Jakarta- Malang untuk mendaki Gunung Mahameru.
Dalam perjalanan menuju tanah tertinggi di Pulau Jawa banyak kejadian
yang mengajarkan kepada mereka ditambah Arinda tentang persahabatan, cinta,
kebersamaan, serta nasionalisme.

2.1.3 Analisis Unsur Intrinsik Novel


A. Tema
Tema dalam novel ini adalah persahabatan yang percaya pada
keajaiban mimpi serta keyakinan, seperti dalam kutipan berikut:
“Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung mengambang di
depan kamu. Dan sehabis itu yang kamu perlu cuma kaki yang akan
berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak
dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher
yang akan lebih sering melihat ke atas.
Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, hati yang akan
bekerja lebih keras dari biasanya serta mulut yang akan selalu berdoa.
Percaya pada 5 centimeter di depan kening kamu.”

B. Tokoh dan penokohan


 Arial
Arial adalah sosok lelaki ganteng yang gemar berolahraga, berbadan
besar dengan kulit hitam, selalu tampil rapih dan apa adanya. Adapun
karakternya adalah sebagai berikut:
 Tenang : “… ia kebanggaan seluruh tongkrongan karena cuma dia
yang bisa tenang…”
 Asik : “…kalo ketawa paling keras, makanya kalo ada dia jadi
ramai.”
 Apa adanya : “Semua tulisan yang Arial baca, di mana pun, pasti
Arial turuti apa adanya.”

4
 Riani
Riani adalah sosok gadis berkacamata, cantik, dan cerdas. Riani adalah
aktivis kampus yang hobinya membaca dan berdebat. Adapun karakter
Riani sebagai berikut:
 Karismatik : “Dia punya semacam karisma yang bisa bikin orang
menengok.”
 Ramah : “Hmm, ia selalu tersenyum sama siapa saja, selalu akbar
sama siapa saja, dari bos sampai cleaning service…”
 Kritis : “Siapa saja dan apa saja bisa didebatnya, soalnya dia
banyak baca dan banyak belajar.”

 Zafran
Zafran adalah sosok lelaki bertubuh kecil dengan penampilan “standar
seniman.” Zafran memiliki pandangan berbeda dengan yang lain karena
dunia Zafran dipenuhi lantunan syair. Adapun karakternya adalah sebagai
berikut:
 Puitis : “Zafran mulai bersyair bimbang.”
 Spontan : “Zafran adalah orang yang akan bilang apa aja yang dia
mau bilang…”
 Pintar : “…pasti punya persepsi nih anak pinter banget…”

 Ian
Ian adalah sosok lelaki bertubuh bengkak yang hobi bola dan nonton
film dewasa (17 tahun ke atas). Adapun karakter Ian sebagai berikut:
 Fanatik : “Apa aja tentang bola dia tahu dan kebanyakan dia
ngabisin waktunya buat bola…”
 Pantang Menyerah : “Sekeluarnya dari ruangan, tiba-tiba Ian
merasa lega. Pasti gue bisa, gue nggak pernah mau nyerah…”
 Kreatif : “…masih nerusin makannya, ngasih tahu rumus yang
dibanggakannya buat Indomie.”

 Genta
Genta adalah sosok pemimpin di antara sahabat-sahabatnya. Genta
memiliki sifat yang persis Riani. Genta adalah sosok yang paling
dibutuhkan sahabat-sahabatnya karena keterbukaannya. Adapun
karakternya sebagai berikut:
 Pantang menyerah : “…dia sendiri mengakui kalo Genta itu
enggak pernah nyerah…”
 Perfeksionis : “Genta emang orang yang sangat perfeksionis kalo
udah nyebur-nyebur ke wilayah customer intimacy…”
 Berjiwa Pemimpin : “Sekarang aja…, Genta langsung jawab
pertanyaan ketiga temanya. Semuanya langsung setuju, semuanya
gampang nurut sama Genta.”

5
C. Latar
 Latar Waktu
Salah satu latar waktu yang penulis gunakan adalah sore hari.
 Latar Tempat
Salah satu latar tempat yang digunakan penulis adalah Ranu Pane.
 Latar Suasana
Salah satu latar suasana yang penulis gambarkan di cerita adalah haru.
“Suara-suara tangis bahagia dan teriakan-teriakan penuh semangat
terdengar memenuhi puncak.” (hal.347)

D. Alur
Novel ini menggunakan alur campuran, dimana penulis menceritakan
kejadian secara progresif yang diselingi flashback/ kejadian di masa lalu.
Adapun alur novel 5cm adalah sebagai berikut:
Awal cerita dimulai saat kelima sahabat sedang kumpul di Secret
Garden, rumah Arial. Disini mereka berlima sempat flashback tentang
kejadian Ian mencari jati dirinya sebelum akhirnya menjadi Ian yang
sepenuhnya Ian. Saat itu mereka sampai pada titik jenuh setelah 7 tahun
selalu bersama, akhirnya Genta berinisiatif untuk berhenti sejenak bertemu
satu sama lain selama 3 bulan, semua temannya pun setuju. Selama 3
bulan berpisah, banyak kejadian yang terjadi pada tiap orang, seperti Ian
yang akhirnya menyelesaikan skripsi, Riani yang sukses ditempat
kerjanya, Arial yang jatuh cinta sama Indy, Genta yang sukses jadi Event
Organizer, dan Zafran yang makin jatuh cinta sama Arinda.
Bagian tengah dari novel ini adalah saat kelima sahabat ini ditambah
Dinda akhirnya bertemu kembali di Stasiun Senen, 14 Agustus, untuk
melakukan perjalanan mendaki ke tanah tertinggi, puncak Mahameru.
Perjalanan dimulai dari naik kereta Matarmaja, naik Jip untuk ke Ranu
Pane, bertemu Daniek salah satu pendaki setia Mahameru, mendaki
Mahameru, beristirahat di Ranu Kumbolo, perjalanan menuju puncak
ditemani pemandangan indah dan juga rintangan, hingga akhirnya mereka
sampai di tanah tertinggi pulau Jawa, Puncak Mahameru, 17 Agustus, dan
melakukan upacara bendera dengan pendaki yang lainnya.
Bagian akhir dari novel ini adalah saat turun dari Puncak Mahameru,
Genta memberanikan dirinya untuk mengungkapkan segala rasa pada
Riani, yang selama ini dipendam. Namun ternyata Riani memendam rasa
pada Zafran, kekonyolan Zafran dan dunianya yang selalu bisa bikin Riani
tersenyum. Pada akhirnya cinta bukan untuk dimiliki karena Tuhan
memberi apa yang manusia butuhkan. Zafran menikah dengan Riani, Arial
menikah dengan Indy, Genta menikah dengan Citra, sahabat Riani di
kantor, dan Ian yang akhirnya bisa menikahi Happy Salma, wanita
idamannya. Persahabatan mereka tidak pernah berhenti, begitupula
persahabatan anak-anak mereka.

6
E. Sudut Pandang
Dalam novel ini, sudut pandang yang digunakkan penulis adalah orang
ketiga serba tahu, dimana penulis bertindak sebagai sutradara yang
mengetahui segala perasaan maupun konflik batin yang dialami para
tokoh.

F. Gaya Bahasa
Dalam penulisan novel, penulis menggunakan bahasa sehari-hari
sehingga mudah dimengerti. Adapun beberapa majas yang dapat
ditemukan adalah sebagai berikut :
Personifikasi
“Angin sore mengelus wajah mereka berdua.”
Asosiasi
“Mereka menaikkan barang-barang ke dalam jip Land Rover lama yang
disulap seperti bak terbuka.”
Hiperbola
“…bergerak cepat mencoba melawan hawa dingin yang sangat menusuk.”

G. Amanat
 Keyakinan kuat yang disertai kerja keras akan memberikan hasil
seperti apa yang kita impikan.
 Jadilah manusia yang bermanfaat, karena sebaik-baiknya manusia
adalah mereka yang bermanfaat bagi orang lain.
 Jadilah manusia yang bersyukur atas segala hal yang Tuhan
berikan.
 Dalam pertemanan, kita harus menerima segala kekurangan dan
kelebihan agar tercipta hubungan baik.
 Jadilah manusia yang beranggapan bahwa dirinya yang harus
mengatur keadaan, bukan diatur oleh keadaan.

2.1.4 Analisis Unsur Ekstrinsik Novel


A. Nilai Budaya
* Rasa Cinta Tanah Air
"...berdiri di depan hedung MPR memegang bendera merah putih."
"Seorang mahasiswa yang memakai jaket almamater lewat sendirian,
membawa bendera merah putih."
...Ayo sebentar lagi sampai puncak langsung upacara bendera di atas."
* Mendoakan saudara atau teman yang telah meninggal
"Beberapa pendaki terlihat berhenti dan berdoa di depan batu nisan."
"Arial membersihkan debu-debu di nisan itu dengan tangannya."
"Semuanya menunduk dan berdoa untuk Adrian yang dalam sekejap telah
mengisi hati mereka di antara dinginnya Arcopodo."

7
B. Nilai Sosial
* Saling tolong-menolong
"Beberapa pendaki yang sudah menyebarangi terlihat memegangi rantai,
saling membantu menjaga kesetimbangan rantai."
* Merasa iba pada ibu-ibu tua yang berjualan di Stasiun
"Dia udah terlalu tua untuk semua ini, batin Genta berjalan pelan sekali,
bingung dan enggak tega."
"Sambil melihat sang ibu yang sedang menyiapkan nasi, Dinda bertanya
tanya dengan hatinya, Ya ampun... ibu setua ini, malam-mlam masih
mencari rezeki, kemana anaknya?"

C. Nilai Moral
* Rasa bertanggungjawab terhadap orang lain
"Genta langsung mencci luka di kening Ian, memberi Bethadine dan
membungkusnya dengan perban."
* Mengajak manusia agar percaya kepada Tuhan
"...kita akan menganggapnya sebagai suatu pelajaran yang amat berharga
yang telah Tuhan berikan untuk kita."
* Meminta Restu kepada orang tua
"...saat tadi pagi meminta restu sama papa-mamanya."

D. Nilai Agama
* Selalu mengingat Allah
"Fiuhh... wahh... Subhanallah... Allah Mahabesar."

2.2 Bentuk Struktur dalam Film 5 Cm


5 cm adalah film drama Indonesia yang dirilis pada 12 Desember2012. Film ini
merupakan film yang diadaptasi dari sebuah novel dengan judul yang sama dari salah
satu karya novelis muda Indonesia Donny Dhirgantoro. Film yang disutradarai oleh
Rizal Mantovani ini diperankan oleh Fedi Nuril sebagai Genta, Denny Sumargo
sebagai Arial, Raline Shah sebagai Riani, Igor Saykoji sebagai Ian, Herjunot Ali
sebagai Zafran, dan Pevita Pearce sebagai Adinda.
Film ini secara garis besar bercerita mengenai persahabatan dan nasionalisme.
Banyak di antara kita yang beranggapan bahwa nasionalisme adalah perkara yang
pelik. Melalui 5 cm, kita diajak “bermain-main” dengan rasa cinta pada negeri ini
secara sederhana melalui kelima sahabat yang menjadi tokoh utama. Film yang
menceritakan banyak sekali nilai-nilai kehidupan ini sangat menggugah para generasi
muda untuk selalu berfikir ke depan dan memiliki ide-ide cemerlang. Film ini
memberi pesan kepada kita tentang arti dari persahabatan, cinta, kasih sayang,
pengorbanan, nasionalisme, dan impian untuk masa depan.
Banyak peristiwa dalam novel tidak ditayangkan pada filmnya dan banyak pula
peristiwa yang tidak ada dalam novel tetapi dalam filmnya ada. Ini semua tidak
terlepas dari andil sutradara yang mengambil alih pemilikan cerita. Oleh karena itu,

8
pengalaman-pengalaman berkesan bagi pembaca pada saat membaca novel tidak
selalu ditemukan pada saat menonton film hasil ekranisasi dari novel dan membatasi
penonton untuk berimajinasi.

2.2.1 Data Film


Judul Film : 5cm
Sutradara : Rizal Mantovani
Produser : Sunil Soraya
Genre : Drama
Pemeran : Herjunot Ali, Fedi Nuril, Denny Sumargo, Raline Shah,
Igor Saykoji, Pevita Pearce
Tanggal Rilis : 12 Desember 2012
Bahasa : Indonesia

2.2.2 Sinopsis Film


Genta (Fedi Nuril), Arial (Denny Sumargo), Zafran (Herjunot Ali), Riani
(Raline Shah) dan Ian (Igor Saykoji) adalah lima remaja yang telah menjalin
persahabatan sepuluh tahun lamanya. Mereka memiliki karakter yang berbeda-
beda. Zafran yang puitis, sedikit "gila", apa adanya, idealis, agak narsis, dan
memiliki bakat untuk menjadi orang terkenal. Riani yang merupakan gadis cerdas,
cerewet, dan mempunyai ambisi untuk cita-citanya. Genta, pria yang tidak senang
mementingkan dirinya sendiri sehingga memiliki jiwa pemimpin dan mampu
membuat orang lain nyaman di sekitarnya. Arial, pria termacho di antara pemain
lainnya, hobi berolah raga, paling taat aturan, namun paling canggung kenalan
dengan wanita. Ian, dia memiliki badan yang paling subur dibandingkan teman-
temannya, penggemar indomie dan bola, paling telat wisuda. Ada pula Dinda
(Pevita Pearce) yang merupakan adik dari Arial, seorang mahasiswi cantik yang
sebenarnya dicintai Zafran. Suatu hari mereka berlima merasa “jenuh” dengan
persahabatan mereka dan akhirnya kelimanya memutuskan untuk berpisah, tidak
saling berkomunikasi satu sama lain selama tiga bulan lamanya.
Selama tiga bulan berpisah penuh kerinduan, banyak yang terjadi dalam
kehidupan mereka berlima, sesuatu yang mengubah diri mereka masing-masing
untuk lebih baik dalam menjalani kehidupan. Setelah tiga bulan berselang mereka
berlima pun bertemu kembali dan merayakan pertemuan mereka dengan sebuah
perjalanan penuh impian dan tantangan. Sebuah perjalanan hati demi mengibarkan
sang saka merah putih di puncak tertinggi Jawa yaitu di puncak Mahameru pada
tanggal 17 Agustus. Sebuah perjalanan penuh perjuangan yang membuat mereka
semakin mencintai Indonesia. Petualangan dalam kisah ini, bukanlah petualangan
yang menantang adrenalin, demi melihat kebesaran sang Ilahi dari atas puncak
gunung. Tapi petualangan ini, juga perjalanan hati. Hati untuk mencintai
persahabatan yang erat, dan hati yang mencintai negeri ini.Segala rintangan dapat
mereka hadapi, karena mereka memiliki impian. Impian yang ditaruh 5cm dari
depan kening.

9
2.2.3 Analisis Unsur Intrinsik Film
A. Tema
Tema dalam novel ini adalah persahabatan yang percaya pada
keajaiban mimpi serta keyakinan, cinta, impian, dan nasionalisme.

B. Tokoh dan Penokohan


• Genta : Pemimpin yang baik dan peduli terhadap orang lain
• Riani : Cantik, cerdas dan cerewet
• Zafran : Baik, keren dan sangat puitis
• Ian : Baik, postur tubuh tidak ideal dan penggila bola
• Arial : Keren, rapi dan baik.
• Dinda : Baik dan cantik

C. Latar
* Waktu : Pagi, siang, sore, fajar, dan malam.
* Tempat : Puncak Mahameru, kereta, hutan, Kalimati, dan Tanjakan
Cinta
* Suasana : Menyeramkan, dingin, menyenangkan, tenang, sedih, dan
menakutkan.

D. Alur
Alur yang dipakai adalah alur maju mundur. Karena menceritakan
kejadian dariawal sampai akhir dan pada saat mereka sampai di puncak
Tinggi Mahameru. Mereka mengucapkan kembali kata-kata ketika mereka
hendak mendaki puncak malhameru.

E. Sudut Pandang
Sudut pandang yang digunakan adalah kata ganti orang ketiga. Karena
menggunakan kata dia dan mereka.

F. Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan adalah modern. Karena seuai dengan
keadaan masyarakat dan perkembangan zaman.

G. Amanat
Kita seharusnya, jangan dulu untuk mengatakan tidak bisa dalam
segala sesuatu. Karena yang terbaik adalah dengan kita mengatakan bisa
dan mencoba untuk bangkit mengejar sebuah impian. Banyak hal yang
tidak mungkin sebelumnya, tapi kenapa tidak. Hidup ini hanya sekali, jadi
jangan hidup dengan hanya mengikuti arus, tapi manfaatkan dengan
sebaik-baik mungkin. Kita harus hidup lebih bermanfaat bagi orang lain
bukannya hanya bermanfaat bagi diri kita sendiri. Sahabat adalah
segalanya. Jadi seperti apapun sikap dan keadaan sahabat kita. Ingatlah
bahwa mereka adalah sahabat kita.

10
2.2.4 Analisis Unsur Ekstrinsik Film
A. Biografi Penulis
Sang penulis film 5cm Donny Dhirgantoro ini lahir diJakarta, 27
Oktober 1978 yang mengakhiri pendidikannya di S-1 Manajemen STIE
Perbanas itu ternyata hobi menulis,membaca komik, dan menonton film .
Beliau telah menciptakaan berbagai karya tulis berupa novel yang berjudul
Tenggelam nya kapal Van Der Wijk pada tahun 2013 dan novel yang
berjudul 2(dua) yang dirilis tahun 2011 sekarang sudah masuk cetakan
keenam dan terjualsekitar300.000eksemplar.

B. Nilai-Nilai dalam Cerita


 Nilai Budaya
Keinginan yang kuat untuk menjaga negeri dan keindahan alamnya.
 Nilai Moral
Mencintai keindahan alam Indonesia yang luar biasa.
 Nilai Sosial
Rasa kesetiakawanan dan nasionalisme kepada bangsa sendiri.
 Nilai Estetika
Terdapat pada unsur keindahan alam yang diperlihatkan dan sangat
menakjubkan seperti puncak tinggi Malhameru, tanjakan cinta, gunung
Bromo dan Semeru.

2.3 Ekranisasi antara Novel 5 Cm terhadap Film 5 Cm


Ekranisasi alur, latar, tokoh dan penokohan yang terjadi pada novel 5 Cm karya
Donny Dhirgantoro dan film 5 Cm yang disutradarai oleh Rizal Mantovani tersebut
adalah sebagai berikut :

2.3.1 Alur
Pada novel, bagian alurnya disajikan dengan lebih spesifik dan terinci,
kelebihan inilah yang membuat alur pada novel lebih banyak dibandingkan
pada film. Begitu juga dengan tahap tengah atau konflik, pada novel konflik
yang terjadi lebih banyak atau lebih terinci sehingga menjadikan pembaca lebih
luas membayangkannya. Film yang merupakan proses adaptasi dari novel
mengalami beberapa penyesuaian perihal alur. Hal tersebut berdasar pada
pertimbangan durasi waktu.
Tahap awal novel 5 Cm terjadi perubahan alur dengan film 5 Cm. Pada
novel, tahap awal diceritakaan ketika mereka sedang dalam perjalanan menuju
rumah Arial setelah sebelumnya mereka makan malam di sebuah warung.
Sedangkan pada film, diceritakan sebaliknya, dimulai ketika Genta dan
keempat sahabatnya nongkrong sambil makan malam di sebuah warung setelah
itu mereka menuju ke rumah Arial.

11
Tahap tengah atau konflik juga terjadi beberapa perubahan ketika memulai
perjalanan menuju puncak Mahameru. Pada Novel, perjalanan mereka dimulai
dari stasiun Senen. Pukul satu lebih tiga puluh lima menit di ceritakan Genta
yang pertama sampai di stasiun sedang menikmati makan siang disebuah
restoran padang yang berada disekitar stasiun tersebut. Tiba-tiba sosok Zafran
telihat dan Gentapun menghampirinya. Dari arah berbeda sosok Riani dan Ian
memanggil mereka sambil berteriak. Tak lama kemudian sosok Arial
memasuki restoran tersebut dan ternyata Arial tidak datang sendiri Ia
membawa saudara kembarnya yaitu Arinda. Mereka pun melepas rindu setelah
tiga bulan lamanya tidak bertemu, setelah itu mereka memasuki gerbong kereta
yang siap melaju.
Sedangkan pada film, tokoh Genta yang diceritakan yang berpenampilan
seperti pendaki dan membawa carel terlihat disetasiun senin. Sosok Genta
terlihat sedang menunggu teman-temannya. Terlihat sosok Zafran yang
dihampiri Zafran dalam film tersebut. Kemudian tak lama sosok Riani yang
terlihat bahagia tibatiba memeluk Zafran dn Genta sambil berteriak senang.
Sosok Arial yang terlihat gembira sambil berlari menghampiri dan
memeluknya mereka bertiga, ternyata Arial tidak datang sendiri Ia membawa
saudara kembarnya yaitu Arinda. Mereka pun melepas rindu setelah tiga bulan
tidak bertemu dan berkomunikasi dan mereka bergegas untuk menuju gerbong
kereta yang sudah mau berjalan. Riani yang bengong tiba-tiba mencari Ian dan
bertanya kepada Genta, mereka semua bingung dan cemas karena kereta yang
segera akan berangkat. Kereta pun mulai melaju dengan perlahan sosok Ian
yang terlihat dikejauhan dan berlari mengejar kereta yang sudah berjalan,
Genta yang terlihat menghampiri Ian sambil berlari untuk membatu mengejar
kereta yang sudah melaju.
Pada tahap akhir tidak banyak perubahan yang terjadi pada novel ke dalam
film. Dimulai ketika mereka sampai di puncak Mahameru sampai dengan
kejadian yang terjadi sepuluh tahun kemudian. Tetapi terjadi perubahan pada
akhir, yaitu pada novel diceritakan Genta yang akhirnya menikah dengan Citra
rekan kerja Riani. Sedangkan dalam film diceritakan berbeda, Genta
diceritakan.memulai hubungan dengan Arinda saudara dari Arial. Begitu pula
dengan tokoh Deniek, pada novel diceritakan, tokoh Deniek memulai
hubungan dengan Arinda, akan tetapi pada film, tokoh Deniek tidak
dimunculkan.

2.3.2 Tokoh dan Penokohan


Dalam novel film 5 Cm karya Donny Dhirgantoro terdapat lima tokoh
utama yang kemunculannya sering dan selalu bersama-sama. Kelima tokoh
tersebut adalah Genta, Zafran, Riani, Arial dan Ian. Terdapat juga tokoh
tambahan yang utama yaitu Arinda saudara kembar Arial yang kemunculannya
lebih banyak dari tokoh tambahan lainnya. Sedangkan, untuk tokoh tambahan
terdapat 9 karakter yaitu mama Arial, Indy, Citra, Pak Sukonto Legowo, Mas
Dono, Pak Nono, Mas Gembul, Mbok, dan Deniek.

12
Sedangkan dalam film 5 Cm karya Rizal Mantovani tidak terdapat
perubahan pada tokoh utama maupun tokoh tambahan yang utama. Namun,
terdapat beberapa perubahan baik pengurangan maupun penambahan tokoh.
pada film. Terdapat 4 karakter tokoh tambahan yang tidak ada dalam novel 5
Cm seperti munculnya Papa Arial, Mama Zafran dan Orangt tua Ian. Dalam
novel, tokoh tersebut memang pernah disebutkan keberadaanya, namun tidak
memiliki peran penting dan tidak terdapat dialog. Kemudian dalam film,
terdapat juga 3 karakter yang ada dalam novel, namun tidak dimunculkan pada
film, yaitu tokoh Mas Gembul, Mbok penjual nasi, Deniek, dan tokoh Pak
Nono yang dalam film namanya mengalami perubahan menjadi Rudi.
Sedangkan pada penokohan atau karakter tokoh, juga mengalami sedikit
perubahan hanya dalam fisiknya saja. Pertama, tokoh Riani yang dalam novel
digambarkan sebagai seorang gadis berkacamata yang berpenampilan
sederhana namun tetap cantik, memiliki rambut panjang yang selalu diikat.
Sedangkan dalam film digambarkan sebaliknya, sosok Riani digambarkan
sebagai gadis cantik yang berpenampilan feminim tidak menggunakan
kacamata dan memiliki rambut panjang yang selalu digerai indah. Dari segi
karakter, tidak ada perubahan besar yang terjadi. Semua karakter dalam novel,
berhasil digambarkan dengan baik dalam film.
Tokoh kedua yang mengalami sedikit perubahan adalah Genta. Dalam
novel, Genta digambarkan sosok pemuda yang berbadan agak besar, memakai
kacamata dan seorang perokok. Sedangkan dalam film, sosok Genta
digambarkan sebaliknya. Tokoh ketiga yaitu Arial, dalam novel Ia
digambarkan sosok pemuda atletis berbadan kekar dan berkulit hitam.
Sedangkan dalam film, Ia digambarkan sosok pemuda tampan yang berkulit
putih dan tetap atletis. Tokoh keempat yaitu Zafran, tidak ada banya perubahan
terhadap tokoh Zafran. Perubahan yang terjadi hanya pada model rambut yang
Ia miliki. Dalam novel, Zafran digambarkan 90 pemuda yang memiliki rambut
gondrong atau panjang. Sedangkan pada film Ia digambarkan sebaliknya.
Perubahan fisik yang terjadi pada beberapa tokoh di atas, tidak merubah
karakter yang ada dalam novel 5 Cm. Hal tersebut dilakukan sutradara selaku
pembuat film 5 Cm, hanya untuk kepentingan penikmat cerita yang tak lain
adalah para penonton. Karena, ketika sebuah novel di filmkan, fisik tokoh
dalam novel tidak dapat dilihat oleh penikmat cerita dan hanya bisa
dibayangkan, dan tugas sutradaralah yang mewujudkan gambaran tokoh
tersebut menjadi tokoh dengan fisik yang sempurna sehingga penonton
bersemangat untuk menikmati film tersebut.

2.3.3 Latar
Latar yang digunakan dalam novel 5 Cm tidak semua bisa diwujudkan
sesempurna dan seutuhnya oleh sutradara ketika difilmkan. Karena
keterbatasan waktu, durasi, dan kenyamanan para pemain film hal tersebut
tidak bisa diwujudkan. Namun, hal tersebut tidak mengurangi minat dan

13
antusias para pemain film, maupun peminat film untuk terus menyelesaikan
film tersebut sehingga dapat diminati oleh banyak orang.
Dalam novel, terdapat beberapa latar yang ditampilkan yaitu Rumah Arial,
Secret Garden, Sekolah, Bogor, Kampus Ian, Stasiun Lampuyangan yang
terletak di Jogjakarta, Stasiun kereta Madium, Stasiun Malang, Ranu Pane,
Ranu Kumbolo, dan Puncak Mahameru. Latar yang terdapat dalam novel
secara jelas ditulis dalam novelnya, sedangkan dalam film latarnya dapat
dilihat berdasarkan gambar-gambar yang ditampilkan.
Sedangkan dalam film latar yang ditampilkan dimulai dari warung roti
bakar, Rumah Arial, Secret Garden, kampus Ian, Stasiun Senen, Stasiun
Malang, Ranu Pane, Ranu Kumbolo dan Puncak Mahameru. Perubahan latar
yang terjadi pada novel ke dalam film, tidak mungkin bisa ditampilkan
seluruhnya karena keterbatsan waktu dan durasi. Namun, hal tersebut tidak
banyak merubah alur cerita yang ingin ditampilkan sutradara dalam film.

14
Pengurangan
Bentuk-bentuk pengurangan dari novel 5 Cm karya Donny Dhirgantara yang ada
difilm 5 Cm yang disutradarai oleh Rizal Mantovani :
No. Cerita dalam Novel

Sewaktu mendaki gunung, Ian bertemu dengan seseorang yang sudah


1.
meninggal.

Genta mengingat ketika dia pertamakali ke Mahameru, ia tersesat


2.
sendirian hampir satu hari penuh di hutan.

Arial dan Indy pergi ke Bogor untuk menghadiri acara ulangtahun


3.
teman Indy.

4. Ian menghadiri kelas yang diajar dosen pembimbingnya.

Riani bertemu dengan seorang Ibu penjual nasi di Stasiun


5.
Lempuyangan.

Arial berdebat dengan empat orang pemuda di kereta karena tidak


6.
membayar karcis.

7. Mereka berenam naik angkot carteran Mas Gembul ke Tumpang.

8. Zafran junior, Arian, David, dan Aga melaksanakan upacara bendera.

9. Pembantu di tempat kerja Riani, memunji kerendahan Hati Riani.

Penambahan
Bentuk-bentuk penambahan yang ada dalam film 5 Cm yang disutradarai Rizal
Mantovani:

No. Cerita dalam Film

Orang tua Ian memberi tawaran ke Ian kalau lulus tahun ini akan diajak
1.
pergi liburan ke Manchester.

2. Ayah Arial pamit pergi dinas ke luar kota.

3. Genta mendapat pujian dari pelaksana event di tempat kerjanya.

Mereka berenam sewaktu di tempat peristirahatan meminta minum ke


4.
pendaki yang lain.

Variasi
Bentuk-bentuk variasi antara novel 5 Cm dan film 5 cm :

15
1. Di novel, disebutkan Ian bertemu dengan Fajar yang tanya jam dan minta korek,
yang kemudian Fajar akan membantu Ian dalam mengisi kuisioner. Berikut
cuplikannya dalam novel 5 Cm hal 130 :

“Mas... jam berapa?” tiba-tiba Ian dikagetkan oleh pertanyaan seorang laki-laki
berpakaian kerja, tampang lelah tampak membebani wajahnya. “Jam enam
kurang lima.”
“Makasih ya, Mas.”
Ian hanya mengangguk.
“Mas ada api?” tanya laki-laki itu lagi.
“Ada...!” jawab Ian sambil merogoh sakunya dan mengeluarkan korek gas.

Sedangkan dalam film, diceritakan Ian bertemu Fajar, Ia ingin meminjam alat
untuk memperbaiki roda mobilnya. Berikut cuplikan gambar dalam film 5 Cm:

2. Didalam novel, diceritakan Ian hampir ketinggalan kereta. Berikut cuplikan yang
ada dalam novel 5 Cm:

“Genta!!!”
“Zafran!!!” teriakan Ian dan Riani membuat Genta dan Zafran tengok- tengok.
“Ian...!”
“Riani...!”
Sosok Ian dan Riani penuh senyum berlari kecil memasuki Restoran Padang.

Bisa disimpulkan disini, bahwa Ian masih bisa. Sedangkan di film, disebutkan Ian
hampir ketinggalan kereta. Berikut cuplikan gambar dalam film 5 Cm:

16
3. Di novel, yang menjadi pengibar bendera di puncah Mahameru adalah Deniek dan
kawan-kawan. Beikut adalah cuplikan novel hal 345:

“Deniek!” Ian mendesis setengah berteriak.


Sebentuk wajah yang pernah mereka kenal tampak menjadi salah satu pengibar
bendera itu.

Sedangkan di dalam novel disebutkan yang jadi pengibar bendera adalah arial dan
kawan-kawan. Berikut cuplikan gambar yang ada didalam film 5 Cm:

4. Pada akhir cerita di nevel. Diceritakan genta yang sudah menikah dengan citra
(teman Riani) berikut kutipan dari novel 5 Cm hal 371:

“Genta, perutlo?” Arial dan Zafran terkaget-kaget melihat Genta.


“Hahaha... tau nih, mamanya jago ngurus suami.”
Genta merangkul istrinya yang tersenyum manis.
“Citra apa kabar?”
“baik, baik...”

Dalam cuplikn tersebut bisa disimpulkan Genta sudah menikah sedangkan di film
Genta ditampilkan masih single. Berikut cuplikan gambar yang ada didalam film
5 Cm:

17
BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti, maka dapat diambil
simpulan bahwa ekranisasi yang berkaitan dengan perubahan alur, latar, serta tokoh
dan penokohan yang terdapat dalam novel 5 Cm karya Donny Dhirgantoro terhadap
film 5 Cm karya Rizal Mantovani adalah pada novel dan film sama-sama
menggunakan alur maju, namun terdapat sedikit perubahan pada beberapa tahap
disebabkan durasi waktu film yang tidak mungkin bisa ditampilkan seutuhnya.
Selanjutnya pada latar, pada novel menggunakan latar Rumah Arial, Secret Garden,
Sekolah, Bogor, Kampus Ian, setasiun kereta api Senin, setasiun Lampuyangan,
Jogjakarta, setasiun kereta Madiun, setasiun Malang, Ranu Pane, Ranu Kumbolo,
Puncak Mahameru. Sama dengan latar pada novel, akan tetapi pada film ditampilkan
latar warung roti bakar yang diceritakan hanya sekilas pada novel. Kemudian latar
pada stasiun Lempuyangan dan stasiun Madiun yang ada pada novel, tidak
dimunculkan pada film. Selanjutnya tokoh dan penokohan dalam novel terdapat 15
tokoh. Sedangkan dalam film 5 Cm 14 tokoh. Sehingga terdapat 3 tokoh yang
diceritakan pada novel tetapi tidak ada dalam film, yaitu tokoh Mas Gembul, Mbok
penjual nasi, Deniek, dan Pak Nono. Kemudian terdapat 4 tokoh tambahan yang tidak
ada dalam novel 5 Cm seperti munculnya Papa Arial, Mama Zafran dan Orang tua Ian.
96 Dalam novel, tokoh tersebut memang pernah disebutkan keberadaanya, namun
tidak memiliki peran penting dan tidak terdapat dialog.

1.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka disarankan kepada guru yang
ingin menggunakan media novel maupun film dalam mengajarkan sastra, haruslah
memilih novel dan film yang mengandung pesan yang baik bagi siswa. Novel maupun
film 5 Cm ini mengandung unsur pendidikan di dalamnya, yaitu dengan memiliki
keinginan dan kemauan yang keras serta diwujudkan dengan sebuah usaha, maka hal
tersebut dapat terwujud dengan hasil yang memuaskan dan membanggakan. Begitu

18
juga ketika kita menjadi seorang siswa, dengan belajar yang giat dan rajin apa yang
kita cita-citakan akan bisa terwujud. Tidak hanya memberikan motivasi untuk pantang
menyerah, novel maupun film ini juga mengajarkan kepada kita bahwa, persahabatan
yang kuat bisa terjadi jika dilandaskan dengan rasa saling percaya dan saling
mendukung satu sama lain.

19
DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin, 2002. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Malang : Sinar Baru


Algensindo.

Asmara, Sekar Ayu. 2014. Transformasi Novel Pintu Terlarang Karya Sekar Ayu
Asmara Ke Dalam Film (Kajian Sastra Bandingan). Bahtera Sastra.htm

Endraswara, Suwardi. 2008. Metode Penelitian Psikologi Sastra: Teori, Langkah


dan Penerapannya. Yogyakarta: MedPress

File:///E:/indonesiafilmcentre5cm.htm http://andriew/2014/04/transformasi.html
http://tugasavan.blogspot.co.id/2013/05/metode-dokumentasi.html

Marjun, Lalu. 2005. Studi Komparatif Unsur Intrinsik Novel Salah Asuhan karya
Abdoel Moeis dan Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamka.

20

Anda mungkin juga menyukai