OLEH :
BAB I PENDAHULUAN
2.2 Konsep............................................................................................................9
i
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
imajinasi mengenai manusia itu sendiri. Sastra adalah ungkapan dari jiwa dan wakil
jiwa seseorang melalui bahasa sehingga dapat diartikan bahwa sastra tidak dapat
melepaskan diri dari aspek fisik. Karya sastra merupakan proses kreatif seorang
karya sastra. Manusia selalu menunjukan sesuatu hal yang berbeda, sehingga suatu
karya sastra tidak bisa lepas membahas mengenai kehidupan manusia sebagai
makhluk individu atau makhluk sosial. Karya sastra dibangun dengan unsur yang
mempengaruhi karya sastra itu sendiri, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.
Seiring berjalannya waktu ilmu yang mempelajari tentang sastra pun mulai
berkembang, oleh sebab itu bukan hanya unsur-unsur yang terdapat pada karya
sastra saja yang dapat dianalisis atau diamati tetapi juga dapat dianalisis
berdasarkan faktor-faktor yang berasal dari luar karya sastra tersebut. Faktor-faktor
dari luar karya sastra tersebut terbagi menjadi tiga bagian yaitu sosiologi sastra,
psikologi sastra dan antropologi sastra. Terutama, hal ini didorong oleh keinginan
untuk memahami karya sastra secara lebih mendalam dan tidak hanya sebatas
berhenti pada mengikuti alur cerita dari karya sastra yang bersangkutan.
1
Sastra dalam pandangan psikologi sastra adalah cerminan sikap dan perilaku
yang hakekatnya adalah pantulan kejiwaan yang berupa khayal, dapat dimonitor
melalui sikap dan perilaku kejiwaan manusia tersebut. Oleh karena itu, dengan
menganalisa melalui membaca sikap dan perilaku dalam sastra akan mampu untuk
berteriak histeris, membanting pintu dan menutup diri seharian di dalam kamar,
mencabik-cabik baju, meremas-remas kertas, bunuh diri serta melukai orang lain,
dan lain sebagainya. Ini merupakan wujud perilaku eksternal manusia yang dapat
dirubah karena terlanjur terungkap dan merupakan peta jiwa manusia (Endraswara,
bagian yaitu psikologi pengarang, psikologi pada teks sastra dan psikologi pembaca.
Dalam penelitian ini akan membahas psikologi pada teks sastra yang berkaitan
Pada dasarnya konflik batin yang dialai seseorang banyak digambarkan melalui
sebuah karya sastra seperti contohnya film. Film merupakan media komunikasi
yang bersifat audio visual untuk menyampaikan suatu pesan dalam bentuk apa saja
tergantung dari misi film tersebut kepada sekolompok orang di suatu tempat
tertentu. Film juga merupakan salah satu karya sastra yang sangat diminati dari
berbagai kalangan usia penikmat karya sastra. Pengaruh film sangatlah besar
pendengaran dan mengikuti alur cerita yang disajikan sampai dengan emosi
penonton yang mengikuti adegan demi adegan film sehingga ikut larut dalam
2
kejadian yang dialami oleh tokoh dalam film tersebut yang menyebabkan karya
yang dikenal sebagai negara maju akan teknologinya tentu saja selalu menghasilkan
berbagai jenis genre film yang sangat menarik untuk dinikmati, seperti action, horor,
romansa, komedi, fantasi, dan animasi dapat memikat hati para penikmat karya
sastra. Salah satu film bergenre animasi Jepang yang terkenal adalah Detective
Conan. Detective Conan bukan hanya menghasilkan series per-episode tetapi juga
Detective Conan The Movie sudah menghasilkan 22 judul yang tayang di bioskop
dengan antusias yang sangat besar bagi peminat film animasi di bioskop Jepang
maupun di luar Jepang. Salah satu movie yang berjudul Meitantei Konan: Tenku no
Rosuto Shippu adalah film series keempat belas dari seri anime dan
manga Detektive Conan yang di rilis pada 17 April 2010. Film ini mendapat ¥ 3,19
milyar, sehingga menjadi film terlaris keempat di Detective Conan The Movie seri
dan juga merupakan film yang pertama kali memunculkan karakter bernama
Film Detective Conan The Movie seri keempat belas ini dimulai dengan adegan
mereka sebagai Akai Syamu Neko atau Kucing Siam Merah, yaitu kelompok teroris
yang telah dihancurkan pemerintah sepuluh tahun yang lalu. Adegan kemudian
3
beralih ke sebuah kapal udara milik paman Sonoko, yaitu Jirokichi Suzuki yang
lagi-lagi menantang Kaito Kid untuk mencuri perhiasan Lady Sky yang disimpan di
dalam kapal udara. Seperti biasa, Conan dan teman-teman diundang Jirokichi
melalui Sonoko untuk menyaksikan kekalahan dan penangkapan Kaito Kid secara
langsung. Ajang adu akal antara Jirokichi dengan Kid di angkasa berubah menjadi
kasus penyanderaan ketika Kucing Siam Merah menyerbu masuk kapal udara dan
mengancam akan meledakkan kapal udara beserta bakteri maut yang mereka curi
di atas kota Osaka yang padat penduduk. Disini tokoh Kaito Kid bekerja sama bahu
Kucing Siam Merah. Dari semua peristiwa tersebut muncul berbagai konflik batin
dari tokoh utama Conan yang berupaya menghadapi musuh bersama dengan Kaito
Kid yang dimana Kid adalah rival dari si detektif Conan. Konflik hadir dari dalam
cerita yang berupa pertentangan, ketegangan, kekalutan, atau kekacauan batin yang
karya sastra yang membuat para penikmat karya sastra lebih tertarik untuk
mengamatinya.
Film animasi ini dipilih sebagai obyek dari penelitian karena di dalam film ini
Conan akan bekerjasama dengan rivalnya yaitu Kaito Kid. Film ini juga
lebih besar, serta tentu saja mengajarkan kita untuk selalu bekerjasama untuk
menyelesaikan suatu permasalahan, karena lebih baik berdua dari pada seorang diri.
Mengingat masalah konflik batin menyangkut masalah psikologi, oleh karena itu
4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, adapun masalah yang akan dibahas dalam
penelitian ini adalah bagaimanakah konflik batin yang dialami oleh tokoh utama
Conan saat bekerjasama dengan Kaito Kid dalam film “Meitantei Konan: Tenku no
Rosuto Shippu” ?
mengkaji konflik batin yang dialami oleh tokoh Conan saat bekerjasama dengan
Untuk membatasi ruang lingkup penelitian ini agar tidak meluas, karena
terdapat beberapa tokoh pemain yang diceritakan dalam film animasi “Meitantei
Konan: Tenku no Rosuto Shippu”, maka penelitian ini akan difokuskan pada
permasalahan konflik batin tokoh utama Conan selama bekerjasama dengan Kaito
Kid untuk memecahkan permasalahan dalam film animasi Detective Conan The
Movie seri empat belas yang berjudul “Meitantei Konan: Tenku no Rosuto Shippu”
5
1.5 Manfaat Penelitian
sastra mengenai film Jepang. Penelitian ini juga diharapkan bisa menjadi bahan
lebih memahami isi cerita, terutama memahami tekanan psikologi yang dialami
oleh tokoh utama yang terdapat dalam film animasi “Meitantei Konan: Tenku no
Rosuto Shippu”.
6
BAB II
dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Pada sub bab ini penulis melakukan
penelusuran terhadap penelitian dan tulisan yang relevan dengan topik penelitian
sastra berupa film, novel, cerpen ataupun yang lainnya, yakni sebagai berikut.
Utama dengan Teori Psikoanalisa Sigmund Freud Pada Cerpen HANA 「鼻」Karya
utama Zenchi Naigu dan faktor-faktor yang melatarbelakangi aspek psikologi tokoh
utama Zenchi Naigu dalam cerpen Hana. Menggunakan teori kepribadian Sigmund
Freud dan faktor kejiwaan Rakhmat untuk menganalisis datanya. Hasil analisisnya
yaitu tokoh Naigu memiliki aspek psikologis yang sangat kuat bila dikaji melalui
analisis, peneliti menemukan fakta bahwa ego dari Naigu dapat memenuhi id dari
Naigu yang besar. Namun, superego dari Naigu belum bekerja sempurna untuk
7
lebih mengutamakannya supaya masuk surga, tetapi Naigu tetaplah manusia biasa
Adapun persamaan dari penelitian ini dengan penelitian Siti Rokhana yaitu,
sama-sama menganalisis tokoh utama dan teori yang digunakan untuk menganalisis
data. Dan perbedaannya pada obyek yang dianalisis, penelitian Siti Rokhana
penelitian, sedangkan obyek yang digunakan penelitian ini adalah film animasi
terhadap penelitian ini adalah sangat membantu penulis untuk memahami teori
Tokoh Utama dalam Film Samurai X (Rurouni Kenshin) disutradarai Keishi Otomo”
utama dalam Film “Samurai X (Rurouni Kenshin)” dapat dibagi menjadi tiga yaitu
(1) id, tokoh utama yaitu Kenshin pada saat keinginan untuk membunuh muncul
kembali ketika seseorang mengancamnya, tanpa segan lagi dia akan membunuh
orang tersebut. (2) Ego, tokoh utama yaitu Kenshin terjadi ketika id dan superego
bersamaan muncul, yaitu di saat Kenshin di serang oleh Gein dan Jin e. (3)
Superego, tokoh utama (Kenshin) muncul pada saat ia menolong Kaoru dari
dari penelitian tersebut adalah konflik internal dan eksternal yang dimiliki oleh
tokoh utama Kenshin. Konflik internal yang dialami Kenshin ketika ia mengingat
masa lalu saat ia membunuh merupakan hal yang menyakitkan bagi dirinya.
8
Walaupun tidak ingin mengingat ia tetap saja tanpa sengaja mengingatnya yang
kehidupannya.
kepribadian tokoh utama dalam film. Sedangkan perbedaannya terletak pada obyek
2.2 Konsep
utama Conan pada saat bekerjasama dengan Kaito Kid dalam film animasi
meliputi konflik batin, psikologi sastra, tokoh utama dan film animasi.
antara dua orang atau kelompok. Dalam sastra konflik adalah pertentangan atau
pertikaian yang terdapat dalam cerita yakni pertentangan antara dua pemikiran atau
9
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2006 : 587), konflik batin adalah
percekcokan, pertikaian, pertentangan antara satu orang, dua orang atau lebih.
Pengertian konflik batin adalah konflik yang disebabkan oleh adanya dua gagasan
atau lebih atau keinginan yang saling bertentangan untuk menguasai diri atau
Psikologi berasal dari bahasa Yunani “psyche” yang artinya jiwa, dan
“logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi psikologi artinya
Bahasa Indonesia (2006 : 551), psikologi adalah ilmu yang berkaitan dengan
proses-proses mental bertingkah laku. Sedangkan sastra berasal dari serapan bahasa
Sansekerta “Shastra” yaitu Shas yang berarti instruksi atau ajaran dan Tra yang
berarti alat atau sarana, sehingga sastra memiliki arti ilmu tentang hasil karya seni
dengan menggunakan alat atau sarana secara tertulis. Maka dapat disimpulkan
pengertian dari psikologi sastra adalah ilmu yang mengkaji karya sastra dari sudut
kejiwaanya.
Tokoh utama adalah tokoh dinamis sehingga sifat mereka bisa berubah-
ubah sesuai dengan sifat tokoh utama dalam cerita. Tokoh utama memiliki peranan
yang sangat penting dalam jalannya suatu cerita baik itu dalam film, cerpen, novel
dan lain sebagainya dan selalu muncul di awal cerita. Tokoh utama adalah tokoh
yang penting dan selalu muncul sehingga mendominasi jalannya suatu cerita, serta
10
tokoh yang selalu diutamakan pencitraannya dalam film yang bersangkutan
Film animasi atau yang juga biasa disebut dengan animasi saja berasal dari
bahasa latin, “anima” yang artinya jiwa hidup, nyawa, dan semangat. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (daring), animasi adalah acara televisi yang
tampak seolah-olah bergerak nyata. Pengertian film animasi adalah suatu teknik
dalam pembuatan karya seni audio visual yang berdasarkan terhadap pengaturan
waktu pada gambar yang telah dirangkai dari beberapa potongan gambar yang
Pada landasan teori ini semua teori yang mengacu kepada obyek yang
sebagai landasan pemikiran dan titik acuan dari permasalahan yang dibuat dalam
penelitian. Penelitian ini membahas tentang konflik batin yang dialami oleh tokoh
utama dalam film animasi “Meitantei Konan: Tenku no Rosuto Shippu” yang
dianalisis dengan pendekatan psikologi sastra, oleh karena itu teori yang dipakai
ketidaksadaran dalam jiwa manusia. Sigmund Freud lahir di Moravia, Austria pada
tanggal 6 Mei 1856 dan meninggal pada usia 83 tahun di London. Psikoanalisis
ditemukan Freud pertama kali pada tahun 1890-an. Sigmund Freud mengibaratkan
11
kesadaran manusia sebagai gunung es, karena sedikit yang terlihat dipermukaan
dipenuhi oleh berbagai tekanan dan konflik, untuk meredakan tekanan dan konflik
Sigmund Freud merupakan orang yang pertama memelopori kerangka teori yang
yang akan diteliti, serta sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap
menjadi tiga bagian yaitu id (das es), ego (das ich), dan superego (das ueberich).
makhluk hidup yang dimana kepribadian manusia id, ego, dan superego selalu
bekerja.
1. Id
didalamnya terdapat sistem naluri bawaan atau kepribadian yang sudah ada
dan tidak bisa membedakan antara benar ataupun salah. Id memiliki dua
macam proses dalam mencapai maksud dan tujuan. Proses pertama adalah
yang sistem kerjanya secara otomatis atau dibawah sadar seorang individu.
12
Tindakan refleks ini tidak bisa menahan ketegangan seorang individu
proses primer, yakni suatu proses yang melibatkan sejumlah reaksi yang
rumit yang dimana proses ini diharapkan dapat mengurangi ketegangan dari
Id.
2. Ego
Ego (das ich) merupakan bagian dari kepribadian yang harus patuh
dibedakan antara khayal dan bukan khayal, yakni ego berfungsi untuk
pemuasan yang lain sesuai dengan prinsip sosial, lingkungan, dan hati
3. Superego
13
yang dirasakan dari ego akan menghasilkan emosi seperti rasa bersalah dan
penyesalan.
14
BAB III
METODE PENELITIAN
diterapkan dalam penelitian ini yaitu sumber data, metode dan teknik pengumpulan
data, metode dan teknik analisis data, metode penyajian hasil analisis data.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan sumber data
primer. Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung
observasi dari suatu obyek, kejadian atau hasil pengujian dan atau diperoleh dari
tangan pertama (subjek informasi). Sumber data primer yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah film animasi Detective Conan The Movie seri keempat belas
yang berjudul “Meitantei Konan: Tenku no Rosuto Shippu” karya Kazunari Kochi
yang di rilis pada 17 April 2010 disutradarai oleh Yasuichiro Yamamoto dengan
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh peneliti
15
mencatat fenomena atau gejala yang diamati serta selanjutnya mengolah bahan
1. Teknik Simak
cermat, terarah dan teliti terhadap sumber data. Istilah menyimak disini
dalam teknik simak ini adalah dengan cara menyimak film animasi
memahami alur cerita untuk menganilis konflik batin yang dialami oleh
2. Teknik Catat
16
psikologi tokoh yang diangkat dalam film animasi ini. Setelah data-data
Metode yang digunakan dalam analisis ini adalah metode deskriptif analisis.
Metode ini digunakan karena peneliti ingin menggambarkan atau melukiskan fakta-
fakta atau keadaan ataupun gejala yang tampak di dalam cerita “Meitantei Konan:
Tenku no Rosuto Shippu” yang kemudian disusul dengan analisis sesuai dengan
pokok permasalahan, yaitu dari segi psikologi yang dialami oleh tokoh utama.
Teknik yang digunakan dalam analisis data yaitu teknik klasifikasi. Teknik
dialog yang dilakukan oleh tokoh dalam film yang telah dicatat dan disimak
Metode yang digunakan untuk penyajian analisis data ini adalah metode
informal. Keseluruhan hasil dari data analisis film yang didapat dipaparkan dan
dijelaskan dengan menggunakan bahasa Indonesia dan beberapa dialog dalam film
bahwa metode informal yaitu mengyajikan hasil analisis data dengan menggunakan
17
Penelitian ini menggunakan data kata-kata yang disertai dengan gambar adegan
dalam adegan yang sesuai dengan permasalahan yang dicari dibuat dalam bahasa
18
DAFTAR PUSTAKA
Belajar.
Indonesia.
University Press.
Ratna, I Nyoman Kutha. 2004. Teori Metode dan Teknik Penelitian Sastra, Cetakan
Rokhana, Siti. 2009. Analisis Tokoh Utama Dengan Teori Psikoanalisa Sigmund
19
Yuniartiningsih, Ni Luh Putu. 2013. Analisis Psikologi Tokoh Utama dalam Film
20
SUMBER INTERNET
digilib.unila.ac.id/22902/2/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.
pdf (akses 14/6/2018)
https://kbbi.web.id/ (akses 14/6/2018)
21