Anda di halaman 1dari 32

ANALISIS UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRISIK NOVEL NO

ONE LIKE YOU DAN IMPLIKASINYA

YENI ISNAENI

141118163

PROGRAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM BAKTI NEGARA TEGAl

2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, mari panjatkan puja syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan
karya ilmiah novel yang berjudul “ No One Like You”.

Karya ilmiah novel ini telah saya susun dengan maksmal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar bantuan berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan karya ilmiah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
saya dalam pembuatan karya ilmiah ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik demi pembaca
agar kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.

Akhir kata saya berharap semoga karya ilmiah novel yang berjudul “No One
Like You” ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Tegal, 19 Agustus 2019


DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL HALAMAN.................................................................................. i
KATA PENGANTAR................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1
1.1. Latar Belakang................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah........................................................... 2
1.3. Tujuan................................................................................ 2
1.5. Manfaat Penelitian............................................................. 3
1.4.1. manfaat Teoritis........................................................ 3
1.4.2. Manfaat Praktis......................................................... 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................................................. 4
2.1. Kajian Unsur Instrinsik dan Unsur Ekstrinsik................... 4
2.1.1. Kajian Unsur Instrinsik dalam Novel...................... 4
2.1.2. Kajian Unsur Ekstrinsik.......................................... 5
2.1.3. Implikasi.................................................................. 6
2.1.4. Implikasi Penelitian................................................. 6
2.1.5. Nilai yang terkandung Dalam Novel No One Like You....
BAB III METODOLOGI......................................................................... 9
3.1. Metode Penelitian.............................................................. 9
3.1.1 Teknik Pengumpulan Data ....................................... 10
3.1.2 Instrumen Penelitian................................................. 10
3.1.3 Langkah – Langkah Penelitian................................. 11
3.1.4 Teknik Pengolahan Data........................................... 12
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................... 14
4.1. Kajian Unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik..................... 14
4.1.1 Kajian Unsur instrinsik dalam novel........................ 14
4.1.2. Kajian Nilai Yang Terkandung dalam Novel............ 17
4.1.3. Implikasi yang ada di Dalam Novel.......................
BAB V PENUTUP.................................................................................. 18
5.1. Kesimpulan........................................................................ 18
5.2. Saran................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 19
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Cover novel No One Like You.............................................


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni (Wellek dan
Warren, 1995 : 3 ). Dikatakan sebuah karya seni karena memiliki suatu
nilai keindahan dalam karya tersebut. Meskipun demikian, karya seni juga
memiliki cakupan yang cukup luas. Suatu diantara karya sastra adalah
novel. Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, Novel adalah tulisan
berupa karangan prosa yang panjang dan menceritakan sebuah kisah.
Novel merupakan teks fiksi yang lahir dari daya cipta, imajinatif, kreatif
dan eksplorasif pengarangan untuk menyampaikan segala kehendak atau
segala yang menggejuk dalam kesadaran batin pengarang. Penyampaian
tersebut dinyatakan lewat unsur – unsur fiksional yang berlaku atau telah
menjadi konvensi dalam penulisan prosa, sehingga terwujud dalam bentuk
artefak yang memuat unsur kreatif.
Novel adalah jenis prosa yang mengandung unsur tokoh, alur, latar,
tekaan yang menggambarkan manusia atas dasar sudut pandang pengarang
dan mengandung nilai hidup, diolah dengan teknik hiasan dan ragaan yang
menjadi dasar konvensi penulisan. Pendapat lain juga menjelaskan novel
merupakan fiksi naratif modern yang berkembang pada abad pertengahan
ke – 18. Novel berbentuk prosa yang lebih panjang dan kompleks dari
pada cerpen, yang mengekspresikan sesuatu tentang kualitas atau nilai
pengalaman manusia. Memahami novel mampu membawa pembaca untuk
lebih berpengalaman dan lebih berpengetahuan dibidang sastra. Melalui
pendekatan analistis, elemen yang dibahas adalah menganalisis unsur
instrisik yang terdapat dalam sebuah novel, dimulai dari tema, tokoh, latar,
gaya bahasa, sudut pandang dan amanat. Novel sering dianggap
bersinonim dengan fiksi karena definisi fiksi juga berlaku untuk novel.
Novel merupakan sebuah karya prosa fiksi yang panjangnya cukupan,
tidak terlalu panjang namun juga tidak terlalu pendek. Novel dan cerpen
sebagai karya fiksi mempunyai persamaan karena dibangun oleh unsur –
2

unsur pembangunan. Oleh karena itu, novel dapat dianalisis sebagaimana


layaknya menganalisis cerpen. Novel dapat mengemukakan sesuatu secara
lebih banyak, lebih rinci, lebih detail dan lebih banyak melibatkan
berbagai permasalahan yang lebih kompleks.
Pentingnya menganalisis novel pertama dapat dilihat dari tema
pembaca dapat mengetahui pokok permasalahan karya fiksi yang diangkat.
Selanjutnya tokoh, peranan tokoh dalam karya fiksi sangat membantu
pembaca menemukan karakter dari masing – masing tokoh, apakah
bersifat protagonis maupun antagonis. Masalah selanjutnya yaitu alur atau
pengaturan yang menjelaskan sebuah peristiwa dari permasalahan fiksi
yang diangkat. Unsur lain yaitu latar, latar dalam hal ini dibedakan
menjadi latar tempat, waktu dan suasana. Selain masalah unsur diatas,
masalah lain seperti gaya bahasa, sudut pandang dan amanat sangat
diperlukan untuk menjadi struktur fiksi yang menarik.
Usaha untuk dapat memahami karya sastra (termasuk prosa fiksi)
diperlukan suatu pendekatan. Salah satu pendekatan dalam menganalisis
prosa fiksi adalah pendekatan struktural. Novel yang akan dianalisis dalam
makalah ini yaitu novel “No One Like You” karya Jenny Thalia Faurine.

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana Unsur Instrinsik Novel “No One Like You”
karya Jenny Thalia Faurine ?
1.2.2 Nilai apa saja yang terdapat dalam novel “No One Like
Yout” karya Jenny Thalia Faurine ?
1.3. Tujuan
1.3.1 Menguraikan unsur instrinsik yang terdapat dalam novel
“No One Like You” karya Jenny Thalia Faurine
1.3.2 Menguraikan nilai – nilai yang terdapat dalam novel “No
One Like You” karya Jenny Thalia Faurine

1.4. Manfaat Penelitian


1.4.1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi peneliti
selanjutnya
1.4.2. Manfaat praktis
1. Bagi siswa
3

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan


yang dapat menambah wawasan mengenai karya sastra.
2. Bagi pendidik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu
bahan pembelajaran bahasa dan sastra.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Kajian Unsur Instrinsik Dan Unsur Ekstrisik


2.1.1. Kajian unsur instrinsik dalam novel
Unsur instrinsik adalah unsur yang membangun jalannya sebuah cerita
atau karya sastra.
1. Tema (Gagasan utama / Pikiran utama)
Tema merupakan dasar cerita atau gagasan umum dari sebuah
novel (Nugiyantoro, 2009:15)
2. Tokoh
Tokoh sederhana adalah tokoh yang memiliki hanya satu
perwatakan tertentu, kepribadian yang tunggal dan tidak
memungkinkan terjadi perubahan pandangan tentang sifat yang
telah dianutnya. Tokoh sederhana mudah diidentifikasi oleh
pembaca karena kedataran sifat dari tokoh tertentu ketika
menghadapi permasalahan (Nugiyantoro, 2009:17)
3. Penokohan (perwatakan / karakterisasi)
Penokohan dalam novel adalah unsur yang sama pentingnya
dengan unsur – unsur yang lain. Penokohan adalah teknik
bagaimana pengarang menampilkan tokoh – tokoh dalam cerita
sehingga dapat diketahui karakter atau sifat para tokoh
(Siswandarti, 2009)
4. Alur
Alur atau plot adalah rentetan peristiwa yang membantu struktur
cerita, dimana peristiwa tersebut sambung sinambung
berdasarkan hukum sebab – akibat (Forster, 1971)
5. Latar
Latar menurut Abrams (1981 via Nurgiantoro, 2009) adalah
landasan atau tumpuan yang memiliki pengertian tempat,
hubungan waktu dan lingkungan sosial tempat terjadinya
peristiwa – peristiwa yang diceritakan.
a) Latar tempat
Latar tempat adalah suatu unsur latar yang mengarah pada lokasi
dan menjelaskan dimana peristiwa itu terjadi. Bila latar tersebut
termasuk latar tipikal, akan disebutkan nama dari tempat tersebut.
Bisa berupa nama terang seperti Yogyakarta, Jakarta, Madiun atau
nama inisial seperti Y, J, M.
2

b) Latar waktu
Latar waktu merupakan unsur latar yang mengarah pada kapan
terjadinya suatu peristiwa – peristiwa di dalam sebuah cerita fiksi
(Nurgiyantoro, 2009).
6. Sudut pandang
Sudut pandang menurut (Nurgiyantoro 2009:10) dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu sudut pandang pesona ketiga : dia dan sudut
pandang pesona pertama : aku. Berikut penjabaran tentang sudut
pandang tersebut.
7. Gaya bahasa
Gaya bahasa (Style) merupakan cara pengucapan pengarang
dalam mengemukakan sesuatu terhadap pembaca (Ambrams,
1981 via Nurgiyantoro, 2009). Dalam style juga terdapat beberapa
unsur seperti leksikal, struktur kalimat, retorika dan penggunaan
kohesi. Berikut penjabaran tentang unsur – unsur tersebut
menurut Nurgiyantoro (2009).
8. Amanat
Amanat atau nilai moral merupakan unsur isi dalam karya fiksi
yang mengacu pada nilai – nilai, sikap, tingkah laku dan sopan
santun pergaulan yang dihadirkan pengarang melalui tokoh –
tokoh di dalamnya (Kenny, 1966 dalam Nurgiantoro, 2009:12).

2.1.2. Kajian unsur ekstrinsik


Unsur ekstrinsik menurut Nurgiyantoro (2009) adalah unsur yang
berada di luar karya fiksi yang mempengaruhi lahirnya karya namun
tidak menjadi bagian dalam karya fiksi itu sendiri. Sebelumnya Wellek
dan Warren (1956 via Nurgiyantoro, 2009) juga berpendapat bahwa
unsur ekstrisik merupakan keadaan subjektivitas pengarang yang
tentang sikap, keyakinan dan pandangan hidup yang melatarbelakangi
lahirnya suatu karya fiksi, dapat dikatakan unsur biografi pengarang
menentukan ciri karya yang akan dihasilkan.

2.1.3. Implikasi
Pengertian implikasi adalah suatu konsekuensi atau akibat langsung
berasal dari hasil penemuan suatu penelitian ilmiah. Arti kata implikasi
itu sendiri sebetulnya memiliki sebuah cakupan yang sangat luas dan
beragam, supaya bisa digunakan di dalam beragam kalimat di dalam
3

cakupan yang memiliki bahasa yang berbeda – beda. Kata implikasi


bisa digunakan di dalam beragam suasana maupun suasana yang
mengharuskan seseorang untuk berpendapat atau berargumen. Seperti
dalam bahasa penelitian maupun matematika.
Hingga waktu ini, tetap belum terdapat pembahasan secara lengkap
dan menyeluruh berkenaan makna dan definisi kata implikasi. Menurut
Kamus Beras Bahasa Indonesia (KBBI) makna kata implikasi adalah
keterlibatan atau suasana terlibat. Sehingga setiap kata imbuhan berasal
dari implikasi seperti kata berimplikasi atau mengimplikasikan yakni
berarti membawa jalinan keterlibatan atau melibatkan suatu hal (Fajar
Muhsy : 2017)

2.1.4. Implikasi penelitian


Telah disebutkan pada mulanya bahwa kata implikasi lebih erat
kaitannya dengan kajian ilmiah atau hal yang terkait dengan penelitian.
Tujuan implikasi penelitian adalah memperbandingkan hasil penelitian
yang sudah ada pada mulanya dengan hasil penelitian yang terbaru atau
baru dilaksanakan melalui sebuah metode.
Terdapat jenis – jenis implikasi metode penelitian yang pada
kebanyakan dilaksanakan untuk jalankan sebuah kajian ilmiah dan
penelitian. Beberapa jenus yang terdapat pada implikasi penelitian
selanjutnya diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Implikasi teoritis
Implikasi teoritis adalah dimana seorang peneliti dapat
memanfaatkan kelengkapan data bersifat gambaran – gambaran
maupun foto yang memiliki tujuan untuk menguatkan hasil temuan
dan penelitiannya. Gambar – gambar ini diperlukan peneliti untuk
menunjang dan melengkapi hasil penelitian yang sudah
dilaksanakan. Pada mulanya supaya bisa dipresentasikan kepada
penguji
2. Implikasi metodologi
Implikasi metodologi penelitian adalah mengkaji berkenaan
bagaimana cara dan metode berasal dari teori – teori yang digunakan
di dalam sebuah penelitiannya. Sehingga implikasi metodologi ini
lebih jadi sebuah refleksi seorang peneliti pada hasil penelitiannya.
4

Hal ini gara – gara setiap peneliti pasti punya cara yang khas dan
metode masing – masing untuk selesaikan hasil penelitiannya
tersebut. Selain itu implikasi metodologi juga menyebutkan
berkenaan inovasi – inovasi maupun ide – ide apa saja yang sudah
ditentukan, dikembangkan dan dilaksanakan untuk memecahkan
sebuah unsur di dalam pengetahuan melalui hasil penelitian.
Implikasi metodologi kebanyakan juga berisi anggota berkenaan
masukan atau petunjuk dan juga analisis penelitian. Semua ini
dikemukakan oleh peneliti supaya mendapat masukan dan perbaikan
berasal dari penguji. Masukan – masukan yang diberikan oleh
penguji dapat dijadikan sebuah evaluasi untuk menyebabkan sebuah
penelitian jadi lebih baik lagi.
3. Implikasi manajerial
Implikasi manajerial mengkaji atau membahas sebuah analisis
atau hasil akhir penelitian. Tentunya analisis selanjutnya diperoleh
berdasarkan atas kebijakan – kebijakan yang dirita untuk
memperoleh hasil akhir. Ketentuan selanjutnya diperoleh melalui
sebuah proses pengambilan ketentuan yang bersifat menyeluruh dan
partisipatif berasal dari seluruh anggota peneliti dan dengan cara
manajerial yang tepat.
Implikasi kebijakan – kebijakan yang berkaitan kepada hasil
penelitian selanjutnya disebut juga sebagai implikasi manajeral.
Selain itu, implikasi manajerial bisa memberikan fungsi bagi
pengetahuan manajemen.
2.1.5. Nilai-nilai yang terkandung Dalam novel No One
Like You
1. Menurut Soerjono Soekanto
Menurutnya nilai merupakan konsepsi abstrak yang ada di diri
manusia, hal ini dikarenakan nilai dapat dianggap baik dan dapat
pula dianggap jelek.Nilai yang baik selalu menjadi simbol
kehidupan yang bisa mendorong integritas sosial sedangkan nilai
buruk akan memberikan dampak yang kurang diinginkan dan di
senangi dalam hal ini seperti hal dampak yang terjadi pada
konflik.
2. Menurut Wood
5

Pengertian nilai merupakan petunjuk umum yang sudah


berlangsung lama. Petunjuk ini bahkan mampu mengarahkan
tingkah dan laku serta kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, nilai dalam kategori ini dapat dibagi menjadi
yaitu nilai yang baik dan nilai yang buruk.
1. Nilai Sosial
Nilai sosial merupakan sesuatu yang telah melekat di dalam
masyarakat serta berhubungan dengan sikap dan tindakan
manusia di dalamnya. Kesimpulannya, nilai ini berhubungan
dengan sikap manusia yang tidak dapat hidup secara mandiri
dan membutuhkan perlu pertolongan orang lain.
Contoh nilai sosial adalah dalam beberapa tindakan dan
perilaku individu di masyarakat, sering kali mendapat
perhatian atau berbagai penilaian, seperti halnya mencuri
bernilai buruk dan menolong bernilai baik.
2. Nilai Kebenaran
Yang kedua adalah nilai kebenaran. Nilai ini bersumber dari
unsur akal manusia (rasio, cipta, dan budi ). Nilai ini adalah
nilai yang mutlak di bawa sejak lahir, oleh karena itu banyak
yang menyebutkan nilai ini adalah pandangan kodrati dari
tuhan yang telah memberikan nilai kebenaran melalui akal
dan pikiran manusia.
Contoh nilai kebenaran adalah pada saat seorang hakim
bertugas memberi sanksi kepada orang yang bersalah. Ia akan
memberi sangsi sesuai dengan kebenaran yang dianutnya
3. Nilai Keindahan
Nilai keindahan adalah nilai yang bersumber melalui unsur
rasa pada setiap diri manusia, dengan nama lain disebut
sebagai nilai “estetika”. Keindahan ini bersifat universal.
Semua orang membutuhkan keindahan. Namun, satu orang
dengan lainnya akan menilai sebuah keindahan dengan
berbeda.
Contoh nilai keindahan misal pada sebuah karya seni tari
adalah sebuah keindahan. Namun, tarian yang berasal dari
suatu daerah akan berbeda dengan daerah lainnya,
tergantung pada perasaan orang yang memandangnya.
6

4. Nilai Moral
Nilai moral yaitu suatu sistem penilaian bersumber dari
kehendak maupun kemauan (karsa, etik). Dengan moral,
manusia bisa bergaul dengan baik antar sesama manusia
lainnya. Oleh karena itu nama lain dari nilai moral sering
disebut sebagai nilai kebaikan.
Contoh kasus tentang nilai moral, adalah ketika seseorang
sedang berbicara dengan orang yang lebih tua tentu akan
menggunakan tutur bahasa yang halus, hal ini merupakan
etika yang tinggi nilainya. Adapun saat keadaan ini menjadi
ciri khas dari tatanan nilai dan sopan santun yang perlu
dijalankan.
5. Nilai Agama
Pengertian nilai agama merupakan nilai ketuhanan yang
sangat tinggi dan mutlak karena tidak dapat di ganggu gugat.
Nilai ini bersumber dari pada hidayah Tuhan Yang Maha Esa.
Melalui nilai agama ini pula seringkali dikenal dengan sebutan
sebagai nilai religius, manusia mendapat petunjuk serta jalan
dari Tuhan tentang tata cara menjalani kehidupan.
Contoh dari nilai agama ini adalah saat berhubungan dengan
Tuhan, seseorang manusia yang beriman tentu haruslah
beribadah sesuai agama yang dianutnya masing-masing.
Semua agama sangat menjunjung tinggi nilai religius.
Walaupun, tata cara beribadahnya berbeda-beda antar satu
agama dengan lainnya. Hal ini dikarenakan setiap agama
memiliki keyakinan yang berbeda. Namun demikian tetap
harus menjaga tali persaudaraan.
Dari serangkaian penjelasan mengenai pengertian nilai
menurut para ahli dan macam-macam nilai
BAB III
METODOLOGI

Pengertian Metodologi
1. Metodologi merupakan cara – cara yang mengatur prosedur
penelitian ilmiah pada umumnya, sekaligus pelaksanaannya terhadap
masing – masing bidang keilmuan secara khusus (Bakker, 1984).
2. Metodologi adalah hal – hal yang berkaitan dengan cara
pengolahan data, penyusunan dan analisisnya (Polit dan Hungler, 2004)
3. Metodologi merupakan sebuah desain penelitian yang terdiri dari :
Setting, tata cara, sampel, pembatasan dan kumpulan data yang hendak di
analisis dalam sebuah kajian (Burns dan Grove, 2003).
a) Metodologi pada dasarnya menunjuk pada tiga ciri utama, baik
dalam kerangka konseptual maupun operasional, yaitu : a) Metodologi
semata – semata ilmu tentang metode; b) Metodologi berkaitan dengan
ilmu – ilmu khusus; c) Metodologi sebagai cara – cara pengumpulan
data ilmu khusus tersebut (Ole, 1977).

3.1. Penelitian Metode


Metode penelitian merupakan cara kerja dalam memahami objek yang
menjadi sasaran penelitian. Peneliti dapat memilih salah satu dari berbagai
metode yang ada sesuai dengan tujuan, sifat, objek, sifat ilmu atau teori
yang mendukungnya. Dalam penelitian, objeklah yang menentukan metode
yang akan digunakan (Koentjaraningrat, 1977). Sukmadinata (2009)
menyebutkan bahwa penelitian kualitatif merupakan penelitian yang
mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial,
sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun
kelompok. Penelitian ini berusaha menggambarkan data dengan kata – kata /
bagian – bagian tertentu untuk memperoleh simpulan. Sedangkan Frankel
dan Wallen (2007) menyatakan penelitian kualitatif merupakan penelitian
yang mengharuskan peneliti mengkaji fenomena yang terjadi secara alamiah
dengan segala kompleksinya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
analisis isi (Content analisis). Metode ini merupakan salah satu metode
dalam ilmu sosial yang digunakan untuk mempelajari dan mengungkapkan
arti yang lebih mendalam serta proses – proses dinamis di belakang
komponen isi suatu karya sastra atau naskah tertentu. Dengan menggunakan
2

metode ini, peneliti menginterprestasikan dan berusaha memahami isi pesan


maupun gagasan utama yang terkandung di dalam novel yang dikaji.

3.1.1 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data menggunakan studi dokumentasi atau kajian
kepustakaan (Library research), dalam hal ini kajian terhadap teks novel No
One Like You karya Jenny Thalia Faurine. Novel ini menjadi sumber data
utama atau sumber primer dalam penelitian ini. Secara hermeneutis, kajian
kepustakaan ini dilakukan dengan penghayatan secara langsung dan
pemahaman arti secara rasional. Untuk melaksanakan hal tersebut,
dikembangkan rambu – rambu studi dokumentasi yang berfungsi sebagai
instrumen penelitian. Teknik studi dokumentasi direalisasikan atau
diterapkan dengan harga tiga langkah berikut ini.
1. Peneliti membaca secara kritis sumber data dalam novel No One
Like You karya Jenny Thalia Faurine. Pembaca secara hermeneutis ini
dimaksudkan untuk memahami dan memiliki kembali makna yang
terdapat di dalam sumber data.
2. Peneliti membaca secara berkesinambungan dan berulang – ulang
sumber data dalam novel No One Like You karya Jenny Thalia Faurine.
3. Peneliti membaca sekali lagi sumber data untuk memberi tanda
bagian – bagian teks novel No One Like You yang diangkat menjadi data
dianalisis lebih lanjut. Penandaan ini disesuaikan dengan sumber data.
Dengan ketiga langkah tersebut diharapkan dapat diperoleh data
penghayatan dan pemahaman arti secara mendalam dan mencukupi.

3.1.2 Instrumen Penelitian


Menurut Sugiyono (2010), dalam penelitian kualitatif, yang menjadi
instrumen adalah peneliti itu sendiri. Posisi peneliti dalam penelitian
kualitatif sebagai human instrumen berfungsi menetapkan fokus penelitian,
memilih informasi sebagai sumber data, menilai kualitas data, analisis data,
menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuanya.Selanjutnya
Nasution dalam Sugiono (2010) menyebutkan “dalam penelitian kualitatif
,tidak ada pilihan lain dari pada menjadikan manusia sebagai instrumen
penelitian utama.
Instrumen penelitian diperlukan untukmendukung langkah – langkah
operasional penelitian terutama yang berkaitan dengan teknik pengumpulan
3

data.Dalam melaksanakan penelitian, peneliti di bantu oleh instrumen –


instrumen pembantu berupa lembaran analisis unsur – unsur intrinsik novel,
lembar analisis nilai – nilai pendidikan, lembar analisis nilai – nilai budaya,
lembar analisis nilai – nilai karakter tokoh remaja ,kartu data, alat tulis, dan
buku catatan.

3.1.3 Langkah – Langkah Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan teknik pembacaan secara holistik atau


terpadu dan menyeluruh terhadap sumber data yang berbentuk
novel.Disamping itu pula dilakukan melalui teknik pembacaan retroaktif
atau hermeheutik, yaitu pembacaan bolak – balik sebagaimana yang terjadi
pada metode hermeheutik untuk menangkap maknanya ( setelah sumber
data yang berbentuk novel / teks novel tersebut dibaca, kemudian hasil
pembacaan tersebut di jadikan dasar, untuk pengklasifikasikan dan
pengelompokan data berdasarkan unsur – unsur atau bagian – bagian
tertentu sesuai tujuan penelitian ).

Adapun teknik atau langkah – langkah yang dapat dilakukan dalam


penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Memilih dan menentukan novel yang akan di teliti . Dalam


penelitian ini adalah nocel no one like you hanya Jenny Thalia Faurine.
2. Membaca menelaah dan memehami unsur – unsur struktur novel
dan nilai – nilai budaya serta karakter tokoh remaja yang terdapat dalam
novel.
3. Mencatat data berupa kata , frosa.kalimat,ungkapan,pernyataan dan
lain- lain yang berkaitan dengan struktur dan nilai – nilai budaya serta
karakter tokoh remaja yang terdapat dalam novel.
4. Mengelompokan data atau mengklasifikasika data berdasarkan
unsur- unsur struktur dan nilai – nilai budaya dan karakter tokoh remaja
yangterdapat dalam novel.
5. Mendeskripsikan data berdasarkn unsur – unsur dan nilai – nilai
budaya serta karakter tokoh remaja yang terdapat dalam novel
6. Menganalisis data berdasarkan unsur – unsur struktur dan nilai =-
nilai budaya serta karakter tokoh remaja yang terdapat dalam novel.
4

7. Memahami teks berdasarkan nilai – nilai budaya dan karakter


tokoh remaja dalamm novel No One Like You karya Jenny Thalia
Faurine.
8. Menyimpulkan hasil analisis struktur dan nilai – nilai budaya serta
karakter tokoh remaja yang terdapat dalam novel.

3.1.4. Teknik Pengelolaan Data

Teknik analisis data bertujuan untuk mengungkapkan proses


pengorganisasian dan pengurutan data tentang struktur dan nilai – nilai
budaya serta tokoh remaja novel yang terdapat dalam novel yang berjudul
No One Like You Karya Jenny Thalia Faurine kedalam pola kategori dan
satuan uraian sehingga pada akhirnya dapat di tarik kesimpulan tentang
struktur dan nilai – nilai budaya serta karakter tokoh remaja (moral) yang
dilengkapi dengan data pendukung.

Setelah data berkumpul secara keseluruhan kemudian data di


klasifikasikan, di deskripsikan, dianalisis berdasarkan masalah penelitian.
Secara rinci teknik analisis data adalah seperti berikut.

1. Membaca secara kritis dan mendalam novel yang dijadikan sampel.


2. Data dikelompokkan atau diklasifikasi berdasarkan masalah
penelitian, yaitu berdasarkan struktur novel (tema, cerita, plot, latar,
tokoh/perwatakan, sudut pandang, bahasa dan gaya bahasa). Nilai – nilai
budaya dan karakter tokoh remaja yang terdapat dalam karya sastra
dalam novel ini.
3. Mendeskripsikan struktur novel, nilai – nilai budaya dan karakter
tokoh remaja yang terdapat dalam karya sastra dalam novel ini.
4. Menganalisis struktur novel, menganalisis nilai – nilai budaya dan
karakter tokoh remaja yang terdapat dalam novel.
5. Membuat simpulan tentang hasil analisis terhadap karya sastra
(novel).
6. Menyusun simpulan tentang hasil analisis terhadap karya sastra
(novel).
7. Melakukan refleksi.
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Kajian unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik


4.1.1. Kajian unsur instrinsik dalam novel
1. Tema (Gagasan Utama/Pikiran Utama)
Kehidupan seorang remaja yang awalnya belum mengenal cinta dan
akhirnya setelah mengenalnya merubah kehidupannya menjadi lebih
berwarna dari sebelumnya.
2. Alur maju “Cerita ini berawal dari Vella di bangku SMA hingga
Vella masuk kuliah”.

Tahap – tahap :
a) Konflik
Konflik adalah suatu permasalahan sosial yang umumnya dipicu karena
tidak adanya rasa saling mengerti dan toleransi terhadap kebutuhan dari
masing-masing individu.
Dapat dilihat pada percakapan berikut:
(Dan mereka bergumul, saling meninju dan saling menjatuhkan
sampai mereka berguling – guling di depan pagar rumah Harra. Malam
itu, mereka bukan saja adu fisik, tetapi juga adu mental.) (hal 40)
Dari pnggalan cerita di atas menunjukan bahwa konflik itu trjadi
karena dua orang laki-laki Hara dan Satria merebutkan hati satu seorang
cewe yaitu Vella. Mereka berjuang bukan dengan cara saling memberikan
perhatian kepada Vella, tetapi mereka juga saling adu fisik
b) Klimaks
Klimaks adalah titik tertinggi dari struktur plot cerita, berupa puncak titik
balik dari perjalanan konflik yang semakin memuncak, dan akhirnya
mencapai tingkat penurunan.
(Vella melihat Harra dan Dinar berada di koridor sekolah sedang
bermesraan 5 meter dari tempatnya berdiri, Harra berusaha memberi
penjelasan namun Vella tak menghiraukan dan memaki Harra dengan
wajah kecut lalu pergi meninggalkan Harra dan Dinar.) (hal 110)
Dari penggalan cerita diatas menunjukan bahwa klimaks itu terjadi
setelah Vella memergoki Dinar sedang bermesraan dengan Hara, itu
semua bukan keinginan Hara, melainkan ia dipaksa oleh Dinar. Vella
melihat kejadian itu sangat marah, dia tidak mau mendengarkan
penjelasan apapun dari Hara pada saat itu. Tetapi dengan perjuangan
Hara untuk selalu meyakinkan bahwa semua itu tidak benar dengan
banyak cara akhirnya hati Vella luluh dan mau memaafkan Hara dan
mereka kembali seperti biasa lagi.
c) Penyelesaian

1
2

Penyelesaian adalah bagian dari proses berpikir, serting dianggap


merupakan proses paling kompleks diantara semua fungsi kecerdasan.
(Harra tersenyum dan merangkul Vella. “Nggak penting lo tau apa
nggak gue ikut project itu. Yang penting lo tau cuma satu hal.”. “Apa?”.
“Gue cinta sama lo, dan ini bukan sekedar gombalan”. Bisik Harra
dengan pelan – pelan tulus. Vella tertawa “Dasar playboy S1!”. “Jadi
gimana?”. “Gimana apanya? Lo gak tanya apapun ke gue” jawab Vella
sambil menatap harra dengan ekspresi menantang. Harra pun
mendecakkan lidahnya,lalu merengkuh Vella kedalam pelukannya dan
menggendongnya. “Vella mau ngga kalo gue jadi cowok lo? Yang terus
ada di saat lo susah atau senang. Mau ngga lo jadi peri di hidup gue?
Peri yang selalu ada di sisi gue”. “Mau. I will be your fairy”.
Entah sudah berapa lama mereka merindukan sore yang begitu indah
seperti ini. Sore yang tidak cuma terdiri dari sang surya yang sedang
menyebarkan lukisan indahnya di langit. Tapi juga terdiri dari cerita
mereka yang selamanya akan mereka ingat dan mereka kenang. Dan
cerita itu tetap akan berlanjut.) (hal 175-176.)
Dari penggalan cerita di atas menunjukan bahwa penyelesaian itu
terjadi ketika Hara pulang untuk menemui Vella untuk saling melepas
kerinduan, karena mereka sudah lama tidak berjumpa, mereka bertemu
ditaman biasanya dan saling mengobrol dan Hara di situ melontarkan
kata-kata cinta kepada Vella, mereka berdua tidak mempermasalahkan
jarak di antara mereka, mereka sama- sama saling menempuh pendidikan
dan sama-sama menjaga cinta mereka. Dari cerita mereka yang
selamanya akan mereka ingat dan mereka kenang. Dan cerita itu akan
tetap berlanjut.

3. Tokoh dan Penokohan


Tokoh adalah pelaku cerita, setiap tokoh memiliki watak atau karakter,
watak dan karakter setiap tokoh berbeda-beda.
Penokohan adalah cara pengarang menampilkan tokoh-tokoh dan watak-
wataknya dalam cerita.
1) Vella
a. Cuek : “Vella hanya menatap, kemudian ia langsung
melegos menatap ke arah papan tulis”. (hal 10)
b. Tegas : “Oke tapi dengan satu syarat proyek yang satu ini
tidak boleh gagal dan tidak boleh merusak sekitarnya”. (hal 29)
c. Peduli : “Sehabis belajar, vella selalu makan bersama
dengan mereka”. (hal 31)
d. Rajin : “Biasanya vella mengajar mereka setiap hari,
termasuk hari minggu”. (hal 32)
2) Harra
3

a. Sopan : “Harra mengenalkan dirisan dan mengulurkan


tangan. “Saya Harra” (hal 28).
b. Peduli : “Yang ia rasakan hanya ingin selalu ada
disamping gadis itu dan menjaganya”. (hal 24)
3) Satria
a. Peduli : “Kamu nggak apa – apa kan ?Vella menyesap
macchiato-nya pelan. “Nggak apa – apa thanks”. (hal 13)
4) Disra
a. Peduli : “Walaupun Disra masih cuti lantaran pulang
kampung, ia tetap rajin mengirim e-mail kepada Vella.” (hal 17)
5) Dinar
a. Jahat : “Pipinya memerah karena ditampar oleh Dinar”.
(hal 19)
b. Pemarah : “Dinar yang mendengar itu langsung berang,
kedua matanya melotot, marah”. (hal 20)

4. Latar
Latar adalah keterangan mengenai ruang, waktu serta suasana terjadinya
peristiwa-peristiwa di dalam suatu karya sastra.
1) Waktu
a. Pagi hari : “Pagi Kiran, sapa Vella ramah walaupun masih
tanpa senyuman”. (hal 8)
b. Siang hari : “Satu senyuman ia dapatkan siang ini”. (hal 48)
c. Sore hari : “Sore itu mereka memandangi matahari
terbenam”. (hal 43)
d. Malam hari : “ia menghirup angin malam dalam – dalam”.
(hal 26)
2) Tempat
a. Kelas : “Vella sampai dikelasnya yang sudah ramai, kelas 3
IPA, kebanyakan dari mereka sedang mengerjakan PR atau nggak
ya lagi ngegosip”. (hal 8)
b. Tempat parkir : “Mereka bertiga masih asik nongkrong di
tempat parkir eksklusif mereka”. (hal 10)
c. Gudang sekolah : “Dan disinilah Vella beradu di gudang
belakang sekolah dengan lima cewek gila pemuja Harra”. (hal 19)
d. Di taman : “Disebuah taman yang letaknya masih ada di
dalam perumahan tempat ia tinggal”. (hal 31)
3) Suasana
4

a. Ramai : “Koridor menuju lapangan basket ini memang


selalu ramai pada jam istirahat. Entah itu dipakai untuk ngobrol,
pacaran, ngegosip, nyontek PR dan sebagainya.” (hal 146)
b. Senyap : “Kelas langsung senyapsaat mendengar kalimat
yang diluncurkan oleh mulut Harra.” (hal 45)
c. Sepi : “Kantin pagi hari masih sepi, tidak banyak murid
yang ada disini”. (hal 75)
5. Sudut Pandang
Sudut pandang adalah cara bagaimana penulis cerita dalam menempatan
dirinya di dalam cerita, ataupun dari sudut mana penulis cerita memandang
cerita yang dibuat olehnya.
Sudut Pandang: Orang Pertama sebagai Pelaku Sampingan
6. Gaya Bahasa
Gaya Bahasa adalah cara bagaimana pengarang menguraikan cerita yang
dibuatnya, atau definisi dari gaya bahasa yaitu cara bagaimana pengarang
cerita mengungkapkan isi pemikirannya lewat bahasa-bahasa yang khas
dalam uraian ceritanya sehingga dapat menimbulkan kesan tertentu

Dalam novel No One Like You penulis menggunakan bahasa modern yang
membuat pembaca merasa terhibur dan asik.

Hiperbola
“Langit sore yang bermakna jingga dan keemasan itu terlihat indah,
maupun mereka tahu langit terluka karena lagi – lagi polusi yang terus
menerus ditorehkan disana”. (hal 50)
7. Amanat
Amanat adalah moral yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca
berupa nilai-nilai luhur yang dapat dijadikan contoh atau teladan.
Amanat dalam novel No One Like You:
Berbuat baiklah pada sesama, meski dalam keadaan sesulit apapun, ikhlas
akan berbuah indah pada akhirnya.

4.1.2. Kajian Nilai yang Terdapat Dalam Novel


1. Nilai Budaya (Sosial)
Nilai Budaya adalah nilai-nilai yang disepakati dan tertanam dalam
suatu masyarakat, lingkup organisasi, lingkungan masyarakat yang
mengakar pada suatu kebiasaan.
Dapat dilihat dari percakapan:
5

Vella sering mengajar anak – anak jalanan dan memberi makan kepada
mereka, meski dia masih bersekolah dan tak mempunyai orang tua. (hal
23)
Dari penggalan cerita diatas menunjukan bahwa sejak dari dulu Vella
menyukai anak-anak jalanan, bahkan Vella meluangkan waktunya untuk
mengajar mereka di taman dekat rumahnya, Vella senang melihat anak-
anak itu ceria dan mempunyai semangat belajar yang tinggi walaupun
mereka tidak sekolah formal layaknya anak-anak lain. Vella juga sering
bermain dan makan bersama mereka dan banyak menghabiskan waktu
bersama mereka.
2. Nilai Pendidikan
Nilai Pendidikan adalah suatu yang diyakini kebenarannya dan
mendorong orang untuk berbuat positif didalam kehidupannya sendiri
atau bermasyarakat.
Dapat dilihat dari percakapan:
Vella Zaryandani Karendra, model belia yang kariernya udah ada di
puncak. Pernah ikut dalam Jakarta FashionWeek dan Japan Fashion
Week. Orang tuanya konon terkenal kaya, pendiri Karendra Group. Dia
juga pintar dan berhasil mematahkan mitos model itu isi otaknya Cuma
Fashion. (hal 11)

Dari penggalan cerita diatas menunjukan bahwa seorang gadis belia


yang sejak kecil sudah mempunyai bakat model, pandai dalam berpose
dan dia juga gadis pintar yang berhasil mematahkan mitos bahwa isi
model itu cuma Fashoin tetapi juga banyak hal-hal yang dapat kita
pelajari baik tentang style maupun pendidikan.

4.1.3. Implikasi Dalam Novel


Implikasi dalam Novel No One Like You adalah setelah Vella mengenal
Harra banyak efek yang didpat dari Harra, mampu merubah hidupnya
yang awalnya setiap hari hidupnya membosankan setelah mengenal
Harra hidupnya jadi lebih berarna. Setiap harinya penuh keceriaan dan
kebahagiaan.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Seorang gadis remaja yang dulunya kehidupannya membosankan seperti
flat shoes, setelah mengenal cinta kehidupannya berubah menjadi wedges,
lebih bewarna dan bermakna.
Unsur intrinsik yang terdapat dalam No One Like You ada 7 macam, yang
pertama Tema, bertemakan kehidupan seorang remaja yang awalnya belum
mengenal cinta dan akhirnya setelah mengenalnya merubah kehidupannya
menjadi lebih berwarna dari sebelumnya, yang kedua Alur, alur novel ini
berawal dari Vella dibangku SMA hingga Vella masuk Kuliah, yang ketiga
Tokoh didalam Novel ini terdapat banyak tokoh antara lain: Vella, Harra,
Satria, Disra, dan Dinar, yang keempat ada Latar waktu, latar tempat dan
suasana, yang kelima ada Sudut Pandang yaitu Orang Pertama Sebagai
Pelaku Sampingan. Yang keenam Gaya Bahasa dalam Novel ini Penulis
menggunakan bahasa Modern, dan yang terakhir Amanat, amanat yang
terkandung di dalamnya yaitu: Berbuat baiklah pada sesama, meski dalam
keadaan sesulit apapun, ikklas akan berubah indah pada waktunya.
Nilai yang terdapat dalam Novel No One Like You:

1.Nilai Budaya (Sosial)

Nilai Budaya adalah nilai-nilai yang disepakati dan tertanam dalam


suatu masyarakat, lingkup organisasi, lingkungan masyarakat yang
mengakar pada suatu kebiasaan.
Dapat dilihat dari percakapan:
Vella sering mengajar anak – anak jalanan dan memberi makan kepada
mereka, meski dia masih bersekolah dan tak mempunyai orang tua. (hal
23)
Dari penggalan cerita diatas menunjukan bahwa sejak dari dulu Vella
menyukai anak-anak jalanan, bahkan Vella meluangkan waktunya untuk
mengajar mereka di taman dekat rumahnya, Vella senang melihat anak-
anak itu ceria dan mempunyai semangat belajar yang tinggi walaupun
mereka tidak sekolah formal layaknya anak-anak lain. Vella juga sering
bermain dan makan bersama mereka dan banyak menghabiskan waktu
bersama mereka.
2. Nilai Pendidikan

1
2

Nilai Pendidikan adalah suatu yang diyakini kebenarannya dan


mendorong orang untuk berbuat positif didalam kehidupannya sendiri
atau bermasyarakat.
Dapat dilihat dari percakapan:
Vella Zaryandani Karendra, model belia yang kariernya udah ada di
puncak. Pernah ikut dalam Jakarta FashionWeek dan Japan Fashion
Week. Orang tuanya konon terkenal kaya, pendiri Karendra Group. Dia
juga pintar dan berhasil mematahkan mitos model itu isi otaknya Cuma
Fashion. (hal 11)

Dari penggalan cerita diatas menunjukan bahwa seorang gadis belia


yang sejak kecil sudah mempunyai bakat model, pandai dalam berpose
dan dia juga gadis pintar yang berhasil mematahkan mitos bahwa isi
model itu cuma Fashoin tetapi juga banyak hal-hal yang dapat kita
pelajari baik tentang style maupun pendidikan.

5.2. Saran
Setelah menganalisis sebuah novel dalam tugas ini. Dari kesimpulan diatas
dapat dikemukakan beberapa saran yaitu untuk lebih mengingatkan
kemampuan dalam menganalisis sebuah novel baik dari unsur instrinsiknya,
pendekatan yang digunakan dalam analisis novel dan juga interprestasinya
dalam kehidupan.

DAFTAR PUSTAKA

Bakker. 1984. Metodologi penelitian. Jakarta : Pustaka Jaya.


Forster. 1971. Prosedur penelitian suatu pendekatan prakatek. Yogyakarta:
Rineka Cipta.
Murgiyantoro. 2009. Metodologi pembelajaran. Yogyakarta : FMIPA UNY.
Polit Dan Hunglen. 2004. Fiksi Indonesia. Jakarta : Selamba Medika
Siswandarti. 2009. Mudah belajar bahasa. Yogyakarta : FMIPA UNY.
3

Sugiyanto. 2010. Metode peneitian pendidikan pendekatan kuantitatif,


kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Wallek Dan Warren. 1995. Teori kesusastraan. Jakarta : Pustaka Jaya.
4

DAFTAR PUSTAKA

Lampiran 1

a. Tema (Gagasan Utama/Pikiran Utama)


Kehidupan seorang remaja yang awalnya belum mengenal cinta dan
akhirnya setelah mengenalnya merubah kehidupannya menjadi lebih
berwarna dari sebelumnya.
b. Alur maju “Cerita ini berawal dari Vella di bangku SMA hingga
Vella masuk kuliah”.

Tahap – tahap :
a. Konflik
5

Konflik adalah suatu permasalahan sosial yang umumnya dipicu karena


tidak adanya rasa saling mengerti dan toleransi terhadap kebutuhan dari
masing-masing individu.
Dapat dilihat pada percakapan berikut:
(Dan mereka bergumul, saling meninju dan saling menjatuhkan
sampai mereka berguling – guling di depan pagar rumah Harra. Malam
itu, mereka bukan saja adu fisik, tetapi juga adu mental.) (hal 40)
Dari pnggalan cerita di atas menunjukan bahwa konflik itu trjadi
karena dua orang laki-laki Hara dan Satria merebutkan hati satu seorang
cewe yaitu Vella. Mereka berjuang bukan dengan cara saling memberikan
perhatian kepada Vella, tetapi mereka juga saling adu fisik
b. Klimaks
Klimaks adalah titik tertinggi dari struktur plot cerita, berupa puncak titik
balik dari perjalanan konflik yang semakin memuncak, dan akhirnya
mencapai tingkat penurunan.
(Vella melihat Harra dan Dinar berada di koridor sekolah sedang
bermesraan 5 meter dari tempatnya berdiri, Harra berusaha memberi
penjelasan namun Vella tak menghiraukan dan memaki Harra dengan
wajah kecut lalu pergi meninggalkan Harra dan Dinar.) (hal 110)
Dari penggalan cerita diatas menunjukan bahwa klimaks itu terjadi
setelah Vella memergoki Dinar sedang bermesraan dengan Hara, itu
semua bukan keinginan Hara, melainkan ia dipaksa oleh Dinar. Vella
melihat kejadian itu sangat marah, dia tidak mau mendengarkan
penjelasan apapun dari Hara pada saat itu. Tetapi dengan perjuangan
Hara untuk selalu meyakinkan bahwa semua itu tidak benar dengan
banyak cara akhirnya hati Vella luluh dan mau memaafkan Hara dan
mereka kembali seperti biasa lagi.
c. Penyelesaian
Penyelesaian adalah bagian dari proses berpikir, serting dianggap
merupakan proses paling kompleks diantara semua fungsi kecerdasan.
(Harra tersenyum dan merangkul Vella. “Nggak penting lo tau apa
nggak gue ikut project itu. Yang penting lo tau cuma satu hal.”. “Apa?”.
“Gue cinta sama lo, dan ini bukan sekedar gombalan”. Bisik Harra
dengan pelan – pelan tulus. Vella tertawa “Dasar playboy S1!”. “Jadi
gimana?”. “Gimana apanya? Lo gak tanya apapun ke gue” jawab Vella
sambil menatap harra dengan ekspresi menantang. Harra pun
mendecakkan lidahnya,lalu merengkuh Vella kedalam pelukannya dan
menggendongnya. “Vella mau ngga kalo gue jadi cowok lo? Yang terus
ada di saat lo susah atau senang. Mau ngga lo jadi peri di hidup gue?
Peri yang selalu ada di sisi gue”. “Mau. I will be your fairy”.
Entah sudah berapa lama mereka merindukan sore yang begitu indah
seperti ini. Sore yang tidak cuma terdiri dari sang surya yang sedang
6

menyebarkan lukisan indahnya di langit. Tapi juga terdiri dari cerita


mereka yang selamanya akan mereka ingat dan mereka kenang. Dan
cerita itu tetap akan berlanjut.) (hal 175-176.)
Dari penggalan cerita di atas menunjukan bahwa penyelesaian itu terjadi
ketika Hara pulang untuk menemui Vella untuk saling melepas kerinduan,
karena mereka sudah lama tidak berjumpa, mereka bertemu ditaman
biasanya dan saling mengobrol dan Hara di situ melontarkan kata-kata
cinta kepada Vella, mereka berdua tidak mempermasalahkan jarak di
antara mereka, mereka sama- sama saling menempuh pendidikan
c. Tokoh dan Penokohan
Tokoh adalah pelaku cerita, setiap tokoh memiliki watak atau karakter,
watak dan karakter setiap tokoh berbeda-beda.
Penokohan adalah cara pengarang menampilkan tokoh-tokoh dan watak-
wataknya dalam cerita.

1). Vella

e. Cuek : “Vella hanya menatap, kemudian ia langsung


melegos menatap ke arah papan tulis”. (hal 10)
f. Tegas : “Oke tapi dengan satu syarat proyek yang satu ini tidak
boleh gagal dan tidak boleh merusak sekitarnya”. (hal 29)
g. Peduli : “Sehabis belajar, vella selalu makan bersama
dengan mereka”. (hal 31)
h. Rajin : “Biasanya vella mengajar mereka setiap hari,
termasuk hari minggu”. (hal 32)
2). Harra
c. Sopan : “Harra mengenalkan dirisan dan mengulurkan
tangan. “Saya Harra” (hal 28).
d. Peduli : “Yang ia rasakan hanya ingin selalu ada
disamping gadis itu dan menjaganya”. (hal 24)
3). Satria
b. Peduli : “Kamu nggak apa – apa kan ?Vella menyesap
macchiato-nya pelan. “Nggak apa – apa thanks”. (hal 13)

4). Disra

b. Peduli : “Walaupun Disra masih cuti lantaran pulang


kampung, ia tetap rajin mengirim e-mail kepada Vella.” (hal 17)

5). Dinar
7

c. Jahat : “Pipinya memerah karena ditampar oleh Dinar”.


(hal 19)
d. Pemarah : “Dinar yang mendengar itu langsung berang,
kedua matanya melotot, marah”. (hal 20)

d. Latar
Latar adalah keterangan mengenai ruang, waktu serta suasana terjadinya
peristiwa-peristiwa di dalam suatu karya sastra.
a. Waktu
Pagi hari : “Pagi Kiran, sapa Vella ramah walaupun masih tanpa
senyuman”. (hal 8)

Siang hari : “Satu senyuman ia dapatkan siang ini”. (hal 48)

Sore hari : “Sore itu mereka memandangi matahari terbenam”. (hal


43)

Malam hari : “ia menghirup angin malam dalam – dalam”. (hal 26)
b. Tempat

Kelas : “Vella sampai dikelasnya yang sudah ramai, kelas 3 IPA,


kebanyakan dari mereka sedang mengerjakan PR atau nggak ya
lagi ngegosip”. (hal 8)

Tempat parkir : “Mereka bertiga masih asik nongkrong di tempat


parkir eksklusif mereka”. (hal 10)

Gudang sekolah : “Dan disinilah Vella beradu di gudang belakang


sekolah dengan lima cewek gila pemuja Harra”. (hal 19)

Di taman : “Disebuah taman yang letaknya masih ada di dalam


perumahan tempat ia tinggal”. (hal 31)
c. Suasana

Ramai : “Koridor menuju lapangan basket ini memang selalu


ramai pada jam istirahat. Entah itu dipakai untuk ngobrol,
pacaran, ngegosip, nyontek PR dan sebagainya.” (hal 146)

Senyap : “Kelas langsung senyapsaat mendengar kalimat yang


diluncurkan oleh mulut Harra.” (hal 45)
8

Sepi : “Kantin pagi hari masih sepi, tidak banyak murid yang ada
disini”. (hal 75)
d. Sudut Pandang
Sudut pandang adalah cara bagaimana penulis cerita dalam menempatan
dirinya di dalam cerita, ataupun dari sudut mana penulis cerita memandang
cerita yang dibuat olehnya.
Sudut Pandang: Orang Pertama sebagai Pelaku Sampingan
e. Gaya Bahasa
Gaya Bahasa adalah cara bagaimana pengarang menguraikan cerita yang
dibuatnya, atau definisi dari gaya bahasa yaitu cara bagaimana pengarang
cerita mengungkapkan isi pemikirannya lewat bahasa-bahasa yang khas
dalam uraian ceritanya sehingga dapat menimbulkan kesan tertentu

Dalam novel No One Like You penulis menggunakan bahasa modern yang
membuat pembaca merasa terhibur dan asik.

Hiperbola
“Langit sore yang bermakna jingga dan keemasan itu terlihat indah,
maupun mereka tahu langit terluka karena lagi – lagi polusi yang terus
menerus ditorehkan disana”. (hal 50)
f. Amanat
Amanat adalah moral yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca
berupa nilai-nilai luhur yang dapat dijadikan contoh atau teladan.
Amanat dalam novel No One Like You:
Berbuat baiklah pada sesama, meski dalam keadaan sesulit apapun, ikhlas
akan berbuah indah pada akhirnya.

Anda mungkin juga menyukai