Anda di halaman 1dari 12

Menikmati Novel

MAKALAH
Ditulis untuk Seminar Kelas

Guru Pembimbing:
Dra. Jenny Y. M. Nelwan
Kelas:
XII MIPA 1

Disusun oleh Kelompok 3:


1. Christania Wilar (Notulis)
2. Gabriel Lomboan (Moderator)
3. Gracia Rondonuwu (Penyaji 2)
4. Injilia Oroh (Penyaji 1)
5. Oktania Simbar (Anggota)
6. Rex Suak (Anggota)

SMA NEGERI 1 KAWANGKOAN


2023
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik. Dalam
pembuatan makalah ini, kami mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan dukungan, baik ide maupun materi.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan bisa
menjadi referensi bagi para pembaca. Selain itu, besar harapan kami agar makalah ini
dapat membantu para pembaca dalam menghadapi masalah di kehidupan sehari-hari.
Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami, tentu masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang dapat membangun dari para pembaca untuk menyempurnakan
makalah ini.

Kawangkoan, Awal Oktober 2023

Kelompok 3

i
Daftar Isi

Kata Pengantar............................................................................................................i
Daftar Isi......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................1
C. Tujuan Penelitian..................................................................................................1
BAB II ISI....................................................................................................................2
A. Buku Fiksi............................................................................................................2
B. Buku Nonfiksi......................................................................................................4
C. Perbedaan Buku Fiksi dan Nonfiksi.....................................................................6
BAB III PENUTUP.....................................................................................................8
A. Kesimpulan..........................................................................................................8
B. Saran.....................................................................................................................8
Daftar Pustaka

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehidupan manusia dibekali dengan rasa ingin tahu tentang banyak hal.
Semua rasa penasaran manusia dijawab dan disusun dalam sebuah buku. Buku
merupakan sumber pengetahuan manusia yang sangat penting dalam kehidupan
sehari-hari. Meskipun perkembangan teknologi mengubah cara buku diproduksi dan
dikonsumsi, fungsi buku tidak akan berubah.

Buku dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu buku fiksi dan nonfiksi.
Tentunya setiap kategori memiliki fungsi masing-masing yang berbeda. Untuk itu,
orang-orang perlu memahami perbedaan isi, struktur, dan kebahasaan dari buku fiksi
maupun nonfiksi. Sehingga para pembaca dapat meningkatkan efisiensi dalam
menentukan buku sesuai dengan yang diperlukan.

B. Rumusan Masalah

 Apa yang dimaksud dengan buku fiksi?


 Apa yang dimaksud dengan buku nonfiksi?
 Apa perbedaan buku fiksi dan nonfiksi?

C. Tujuan Penelitian

 Mengetahui isi, ciri-ciri, unsur dan kebahasaan dari buku fiksi.


 Mengetahui isi, ciri-ciri, unsur dan kebahasaan dari buku nonfiksi.
 Mengidentifikasi perbedaan antara buku fiksi dan buku nonfiksi.

1
BAB II
ISI

A. Buku Fiksi

1. Pengertian Buku Fiksi

Buku fiksi merupakan buku yang berisi hal-hal yang tidak nyata dan hanya
didasarkan pada imajinasi dari sang penulis. Banyak penelitian yang menunjukkan
bahwa buku fiksi dapat memperluas imajinasi para pembaca sehingga dapat
memahami sesuatu yang abstrak, dan memungkinkan pembaca melihat dunia dari
berbagai perspektif.

Isi dari buku fiksi tidak perlu dipertanggungjawabkan, karena ide dari cerita
buku ini hanya berdasarkan imajinasi dari penulis. Namun, penulis tetap harus
melakukan riset terhadap isi tulisannya, agar tidak terjadi kesalahpahaman.

2. Ciri-Ciri Buku Fiksi


 Berisi rekaan atau khayalan
Memuat hal-hal yang tidak nyata dan hanya menggunakan imajinasi dari
sang penulis.
 Menggunakan bahasa konotatif
Untuk membuat buku menjadi lebih menarik untuk dibaca, penulis
menambahkan kiasan atau bukan dalam artian yang sebenarnya.
 Tidak memiliki sistematika yang baku
Format penulisannya bersifat lebih bebas, dan sesuai dengan keinginan
penulis.
 Kebenarannya bersifat relatif
Benar atau salah dalam cerita fiksi tergantung dari sudut pandang
masing-masing pembaca.

3. Unsur-Unsur Buku Fiksi


 Sampul Buku
Pada bagian ini disajikan garis besar yang terkandung dalam buku, antara
lain judul, penulis, penerbit, tahun terbit, dan hal penting lain yang bisa
disajikan. Umumnya bahasa yang digunakan pada sampul buku fiksi lebih

2
santai dan kasual. Desain gambar juga biasanya terlihat lebih artistik dan
bebas.
 Pokok Bab Buku
Bagian ini berisi prakata. Melalui prakata inilah penulis menuliskan
gambaran terkait isi buku dan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang
sudah mendukung. Bagian ini biasanya ditulis dengan singkat dengan bahasa
yang khas.
 Judul Bab dan Sub-bab
Pada bagian ini, pembaca dapat melihat seluruh bab dan sub-bab melalui
daftar isi. Daftar isi biasanya ditulis secara urut berdasarkan halaman atau
urutan bab pada buku.
 Tokoh dan Penokohan
Terdapat tiga jenis karakter dalam cerita fiksi. Protagonis merupakan
karakter utama dalam sebuah cerita. Antagonis adalah karakter yang
berlawanan dengan protagonis. Ada juga karakter tritagonis yang memiliki
peran sebagai karakter pembantu tokoh utama.
 Bahasa yang Digunakan
Bahasa dalam sebuah buku fiksi biasanya disajikan dalam bentuk
konotatif. Artinya kata yang memiliki arti kiasan atau bukan makna yang
sebenarnya. Tujuan digunakannya bahasa konotif adalah untuk menambahkan
unsur keindahan sastra ke dalam cerita. Karena pada dasarnya buku fiksi
ditulis untuk menghibur pembaca.
 Penyajian Alur Cerita

Alur cerita merupakan urutan dan rangkaian peristiwa yang dibentuk


menjadi cerita. Cerita fiksi yang bagus akan menyajikan alur cerita yang
menarik dan berkesan di hati pembaca.

4. Contoh Buku Fiksi


 Cerita Pendek
Cerita pendek adalah cerita yang hanya berfokus pada satu rangkaian
peristiwa. Biasanya cerita ini bisa dibaca hanya dalam sekali duduk.
Contoh buku fiksi cerita pendek antara lain, Juragan Haji karya Helvy
Tiana Rosa, Orang-Orang Pinggiran karya Lea Pamungkas, Cinta Tak Ada
Mati karya Eka Kurniawan, Kereta Tidur karya Avianti Armand, Kumpulan
Cerpen Jempolan karya Sri Izzati, dan masih banyak lagi.

3
 Novel
Novel juga merupakan prosa yang berisi cerita kehidupan tokoh bergenre
fiksi, namun memiliki alur yang lebih kompleks dibandingkan cerpen.
Contoh buku fiksi pada kategori novel yaitu, Amba karya Laksmi
Pamuntjak, Orang-Orang Bloomington karya Budi Darma, Secangkir Kopi
dan Pencakar Langit karya Aqeesa Aninda, Pulang karya Leila S. Chudori,
Aroma Karsa karya Dee Lestari, Norwegian Wood karya Haruki Murakami,
dan lain-lain.
 Komik
Komik adalah cerita bergambar dalam susunan panel-panel yang
berdekatan secara berurut.
Contoh buku fiksi berbentuk komik antara lain, Hai Miiko karya Eriko
Ono, Dragon Ball karya Akira Toriyama, Attack on Titan karya Hajime
Isayama, Crayon Sinchan karya Yoshito Usui, dan masih banyak lagi.
 Cerita Bergambar
Seperti namanya, cerita bergambar adalah cerita yang dilengkapi dengan
gambar-gambar.
Contoh buku fiksi berbentuk cerita bergambar antara lain, Bona dan
Rongrong, Nirmala, The Little Mermaid, Paman Kikuk, Thumbelina, Putri
dan Kacang Polong, Dongeng Putri Salju, dan sebagainya.

B. Buku Nonfiksi

1. Pengertian Buku Nonfiksi

Buku nonfiksi merupakan kebalikan dari buku fiksi. Buku ini ditulis sesuai
dengan fakta atau benar-benar terjadi tanpa adanya rekayasa. Buku nonfiksi
memberikan pengetahuan yang lebih faktual, memperkaya pengetahuan tentang topik
tertentu, dan memungkinkan pembaca untuk mengembangkan pemahaman yang
lebih mendalam tentang dunia.

Dalam hal ini seorang penulis buku nonfiksi harus bertanggung jawab
terhadap semua isi dalam buku baik pemikiran, informasi, data, dan cerita yang
disajikan. Dari segi persiapan menulis buku nonfiksi, penulis juga harus
mempersiapkan data atau melakukan kajian fakta dan riset ilmiah terlebih dahulu,
sehingga buku tersebut dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

4
2. Ciri-Ciri Buku Nonfiksi
 Berdasarkan fakta
Memuat informasi-informasi yang faktual disertai dengan bukti yang
kuat.
 Menggunakan bahasa denotatif
Denotasi adalah makna kata sebenarnya. Informasi yang disampaikan
penulis disajikan secara lengkap dan lugas.
 Menggunakan bahasa formal
Menggunakan bahasa yang baku.
 Berbentuk tulisan ilmiah populer
Tulisan ilmiah populer adalah tulisan yang menggunakan bahasa yang
sesuai dengan pasar dan berdasarkan kajian, daftar pustaka, dan sumber
referensi.

3. Unsur-Unsur Buku Nonfiksi


 Sampul Buku
Beberapa hal yang terkandung di dalam sampul buku nonfiksi, sama
dengan isi sampul buku fiksi. Yang membedakan adalah gaya bahasa. Pada
buku nonfiksi umumnya memakai bahasa formal dan baku sesuai dengan
kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
 Pokok Bab Buku
Pada bagian ini, penulis menyajikan kata pengantar, latar belakang,
tujuan, dan manfaat penulisan karya tulis tersebut. Bahasa yang digunakan
adalah bahasa baku dan formal.
 Judul Bab dan Sub-bab
Pada buku nonfiksi, judul bab dan sub-bab ditulis dengan bahasa baku
dan angka halaman buku pasti dicantumkan dan mengacu pada aturan
penulisan.
 Isi
Pada bagian ini akan dituliskan secara detail dan terperinci isi dari buku
atau cerita dengan bahasa yang baku. Di bagian ini juga disajikan data
pendukung, fakta, serta riset yang mendukung karya nonfiksi tersebut.
 Cara Menyajikan Isi
Cara menyajikan isi sangat erat kaitannya dengan referensi pada daftar
pustaka. Buku nonfiksi memiliki kumpulan referensi dari karya-karya

5
nonfiksi juga. Tidak dibenarkan sebuah buku nonfiksi bersumber pada karya
fiksi.
 Bahasa yang Digunakan
Penggunaan diksi atau pilihan kata pada buku nonfiksi biasanya
merupakan kata yang umum dan baku serta bersifat denotatif atau memiliki
makna yang sebenarnya. Artinya tidak ada kata kiasan di dalam buku
nonfiksi.
 Sistematika Penulisan
Penulisan buku nonfiksi tersaji dengan urut, teratur, terstruktur,
sistematis, jelas dan tidak rancu. Selain itu, sistem penulisannya harus
berpedoman pada aturan penulisan yang benar.

4. Contoh Buku Nonfiksi


Ada 2 jenis buku nonfiksi, yaitu buku nonfiksi murni dan buku nonfiksi
kreatif. Perbedaannya terletak dari bagaimana penulis memperoleh dan
mengembangkan isi kedua buku tersebut.
 Buku Nonfiksi Murni
Buku nonfiksi murni berisi kumpulan data pasti yang dikembangkan
menjadi sebuah buku. Data-data tersebut berasal dari teori, wawancara
penulis, observasi, angket, dan bukti lainnya.
Contoh nonfiksi murni biasanya kita temukan pada skripsi, karya ilmiah,
laporan, makalah, tesis, disertasi, artikel, dan lain-lain.
Contoh:
Dasar-Dasar Ilmu Politik karya Miriam Budiardjo
Teori Komunikasi karya Sasa Djuarsa Sendjaja
 Buku Nonfiksi Kreatif
Sementara itu, buku nonfiksi kreatif berisi data-data yang kemudian
dikembangkan dengan bumbu-bumbu kreatif dari pengarang. Contoh buku
nonfiksi kreatif yaitu biografi.
Contoh:
Kartini: Sebuah Biografi karya Sitisoemandari Soeroto
Kisah Epik Soekarno karya Abraham Panumbangan
Tan Malaka: Biografi Singkat 1897 – 1949 karya Adi Susilo

C. Perbedaan Buku Fiksi dan Nonfiksi

6
1. Berdasarkan Sifat
Buku fiksi bersifat imajinatif atau hanya berisi khayalan. Sedangkan
buku nonfiksi bersifat faktual atau benar-benar terjadi.
2. Berdasarkan Isi
Buku fiksi berisi hiburan. Sedangkan buku nonfiksi berisi informasi
yang didukung dengan bukti-bukti yang kuat.
3. Berdasarkan Bahasa
Buku fiksi menggunakan bahasa konotatif. Menggunakan kata-kata
kiasan. Sedangkan buku nonfiksi menggunakan bahasa denotative. Kata yang
memiliki makna yang sebenarnya sehingga tidak terjadi kerancuan.
4. Berdasarkan Fungsi
Buku fiksi dapat memperluas imajinasi pembaca, dan membuat
pembaca terhanyut ke dalam cerita tersebut. Sedangkan buku nonfiksi
berfungsi untuk memberikan informasi dan menambah pengetahuan
pembaca.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Buku fiksi merupakan buku yang didasarkan pada imajinasi seseorang,


sehingga kebenarannya bersifat relatif tidak dapat dipertanggungjawabkan. Buku
fiksi sering menggunakan bahasa konotatif untuk menarik perhatian pembaca.

Buku nonfiksi merupakan buku yang berisi informasi berdasarkan fakta-fakta


yang didukung dengan bukti-bukti yang kuat. Seluruh isi dari buku nonfiksi harus
dipertanggungjawabkan kebenarannya. Buku ini biasanya menggunakan bahasa
denotatif, agar tidak menimbulkan kerancuan.

Perbedaan mendasar dari buku fiksi dan nonfiksi adalah buku fiksi bersifat
imajinatif. Sedangkan buku nonfiksi bersifat faktual.

B. Saran

Pembaca harus bijak dalam membedakan buku fiksi dan buku nonfiksi.
Karena jika pembaca tidak bisa membedakannya, maka akan berakibat fatal. Bisa
saja ada yang menganggap buku fiksi itu berisi hal yang benar-benar terjadi, dan bisa
juga ada yang menganggap buku nonfiksi berisi hal-hal yang tidak benar sehingga
mengabaikan fakta.

8
Daftar Pustaka

https://www.brainacademy.id/blog/perbedaan-buku-fiksi-non-fiksi
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/bahasa-indonesia/buku-fiksi-dan-non-fiksi
https://www.bankbjb.co.id/pengumuman/perbedaan-antara-buku-fiksi-dengan-non-
fiksi
https://www.merdeka.com/sumut/5-perbedaan-buku-fiksi-dan-non-fiksi-berikut-
penjelasan-lengkapnya-kln.html
https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/1bVqgBQN-buku-fiksi-dan-
nonfiksi-pengertian-ciri-perbedaan
https://www.gramedia.com/literasi/unsur-buku-fiksi-dan-non-fiksi/

Anda mungkin juga menyukai