Anda di halaman 1dari 15

TUGAS BAHASA INDONESIA

APRESIASI KARYA SENI UNGGULAN


(MENGIDENTIFIKASI BUKTI-BUKTI PENTING DALAM BUKU
NONFIKSI )

SMK-SMTI BANDAR LAMPUNG


Tahun Pelajaran 2019/2020

Disusun oleh :
Kelompok 4 :
1. Amelia Rizky Az-Zahra
2. Akbar Dwi Yuliandri
3. Cynta Adelia Erdani
4. Faiz Rifqi Rabbani
5. M Ghifari
6. Nanda Saputra
7. Rima Soraya Permata Sari
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, karena anugrah darinya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Apresiasi Karya Tulis Unggulan. Sholawat dan
salam tercurah kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita tunggu syafaatnya di yaumul akhir.
Disamping itu kami juga tak lupa berterima kasih kepada semua pihak
khususnyakepada Bapak Ahmad Jemiran S.Pd selaku guru pembimbing kami
dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia SMK SMTI Bandar Lampung.
Kami selaku penulis berharap semoga kelak makalah ini dapat berguna dan
bermanfaat serta menambah wawasan dan pengetahuan kita semua. Kami tentu
menyadari bahwa makalah ini masih jauh darri kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu , kami mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca untuk makalah ini , supaya makalah ini nantinya
dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apa bila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar besarnya.
Semoga makalah yang sederhana ini bisa dengan mudah di mengerti dan dapat di
pahami maknanya. Terima kasih

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandar Lampung, 25 Juli 2019

i
DAFTAR ISI

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita dituntut untuk terlibat dalam kegiatan
tulis menulis. Kegiatan menulis dapat membantu diri kita untuk menyerap dan
memproses informasi. Menulis adalah proses mengutarakan pikiran, perasaan,
penginderaan, khayalan, kemauan, keyakinan, dan pengalaman yang disusun
dengan lambang-lambang grafik secara tertulis untuk tujuan komunikasi. Menulis
merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang tersusun secara sistemik.
Penggunaan tanda baca dan kepaduan kata serta kalimat juga harus diperhatikan.
Selain itu, keterampilan menulis juga tidak dapat langsung direspon karena ada
batas ruang dan waktu. Menulis bersifat produktif karena menghasilkan suatu
informasi melalui tulisan.
Para ahli bahasa menggolongkan jenis-jenis tulisan atau karangan
berdasarkan sudut pandang masing-masing yang berbeda, sehingga menimbulkan
perbedaan penggolongan jenis tulisan. Ahli bahasa ada yang meninjau tulisan dari
keilmiahan karangan dan dari isi tulisan atau cara menulis.
Dalam menulis kita dapat menemukan jenis-jenis tulisan yang
ditinjau dari keilmiahan karangan tersebut. Jenis-jenis tulisan (karangan) tersebut
yaitu fiksi dan nonfiksi. Bila kita akan menulis sebuah tulisan khususnya tulisan
Prosa non fiksi itu berarti kita harus menguasai keterampilan menulis non fiksi
dengan baik. Dengan melatih diri menulis prosa non fiksi kita akan dapat
mempertajam kemampuan kita dalam menyerap dan memproses informasi.
Prosa nonfiksi, merupakan jenis prosa yang mengkisahkan cerita- cerita
yang benar – benar telah terjadi (fakta/ nyata) dalam kehidupan masa lalu. Prosa
nonfiksi dapat digolongkan ke dalam tulisan semiilmiah, hal ini karena berisi hal-
hal yang nyata, hanya saja penyajiannya lebih santai dibanding tulisan ilmiah

B. Rumusan Masalah

1
1. Apa yang dimaksud fiksi dan non fiksi?
2. Apa saja yang termasuk karya non fiksi?
3. Apa saja butir-butir penting buku non fiksi dalam bentuk buku pengayaan ?
4. Apa saja butir-butir penting buku non fiksi dalam bentuk laporan?
5. Apa saja perbedaan dan persamaan buku fiksi dan non fiksi ?
6. Apa saja manfaat menganalisis buku fiksi dan non fiksi ?

C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui yang dimaksud karya fiksi non fiksi.
2. Mengetahui jenis dari karya fiksi non fiksi.

BAB II
PEMBAHASAN

1. Fiksi dan Non Fiksi

2
Buku Fiksi
Buku fiksi adalah buku yang dibuat atas dasar imajinasi atau fiksi.
Ciri-ciri buku fiksi adalah sebagai berikut :
1. Memiliki amanat yang tersirat dalam cerita.
2. Memiliki alur atau plot yaitu jalinan peristiwa sehinga tergambar urutan
kejadian.
3. Adanya penokohan, yaitu pencitraan dari tokoh yang diceritakan.
4. Adanya latar (setting), yang menjelaskan mengenai dimensi ruang dan
waktu serta suasana dalam sebuah cerita
5. Adanya sudut pandang kepenulisan berupa posisi penulis dalam cerita
6. Penulis dapat menjadi tokoh dan narator yang menejelaskan cerita

Unsur-unsur buku fiksi mencakup dua hal, yaitu :


1. Unsur Intrinsik, yaitu unsur-unsur yang membangun karya sastra tersebut
dari dalam, dan
2. Unsur Ekstrinsik, yaitu unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi
secara tidak langsung memengaruhi proses pembuatan karya sastra
tersebut

Buku Non Fiksi


Buku non fiksi adalah buku yang dibuat atas dasar fakta atau hal yang benar-benar
terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Ciri-ciri buku non fiksi adalah sebagai berikut :
1. Bahasa yang digunakam sangat baku.
2. Mengandung informasi yang sesuai dengan fakta.
3. Ditulis berdasarkan pengamatan dan penelitian.
4. Memiliki ide yang ditulis secara jelas, logis, dan sistematis
5. Memuat motivasi, rancangan dan pelaksanaan penelitian yang tertuang
jelas
6. Penulis menyajikan analisis dari data yang dipaparkan dalam tulisannya.

3
Berikut adalah butir- butir penting dalam buku nonfiksi:
 Identitas buku
Untuk mencatat identitas buku, klasifikasi buku itu perlu
dipaparkan seditail mungkin agar buku yang sudah dibaca dapat
diidentifikasi oleh pembaca yang lain.
Contoh penulisan identitas buku nonfiksi.
Judul : 4 Hari Mahir Menulis Artikel, Cerpen, Novel, Skripsi
ISBN : 978-602-7608-72-6
Penulis : Agustina Soebachaman
Penerbit : Syura Media Utama
Terbit : Februari 2014
Isi : 102 halaman
 Manfaat Materi/Isi Buku
Kita perlu mencatat manfaatnya, membuat penasaran pembaca
sekaligus memotivasi mereka untuk mendalami informasi tentang apa
yang terdapat pada buku tersebut.
 Format buku
Format buku sangant menentukan seberapa besar pembaca tertarik
pada isinya, sperti sampul buku yang dikemas dengan menarik.
Tampilan buku dan gambar gambar pendukung juga menjadi daya
tarik khusus bagi pembaca, karena hanya melihat tampulannya saja
orang sudah termotivasi untuk mengetahui lebih dalam tentang materi
buku.
 Penyajian materi atau isi buku
Penyajian isi yang baik harus memenuhi beberapa kriteria, antaralain
memenuhi standar penulisan ilmiah, bahasa pengarang mudah
dipahami, dilengkapi dengan contoh atau ilustrasi dan ilustrasi
mendukung uraian.
 Bahasa yang digunakan
Bahasa yang digunakan hendaknya bahasa yang lugas, logis, menarik,
dan mudah dipahami (tidak banyak menggunakan majas).

4
 Kelebihan buku
Sebuah buku nonfiksi dianggap bermutu apabila memenuhi kebutuhan
informasi atau ilmu pengetahuan pembaca, isinya dapat
dipertanggungjawabkan, menyajikan sebuah perspektif yang baru dan
segar terhadap suatu topik dan memberi inspirasi.

Manfaat menganalisis buku fiksi dan non fiksi yaitu sebagai berikut :
1. Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian dari sebuah buku
atau hasil karya lainnya secara ringkas
2. Mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut diterbitkan
3. Menguji kualitas buku dengan membandingkannya dengan karya dari
penulis yang sama atau penulis lainnya
4. Memberi masukan kepada penulis buku berupa kritik dan saran terhadap
cara penulisan danisi buku

5
Perbedaan Buku Fiksi dan Buku Nonfiksi
Buku Fiksi Buku nonfiksi
Ditulis berdasarkan imajinasi Dibuat berdasarkan fakta, realitas, atau
pengarang dan fiktif hal-hal yang benar benar terjadi dalam
kehidupan sehari hari
Dapat berbentuk cerpen, novel, Dapat berbentuk esai, resensi, geografi,
drama, dan puisi . dan autobiografi
Dipengaruhi subjektivitas Harus dibuat dengan memperhatikan
pengarang.berusaha menunggah keobjektifan. Selain itu, menggugah
perasaan dan membangkitkan emosi nalar(pikiran) pembaca.
pembaca
Bahasannya bersifat konotatif dan Bahasnnya bersifat denotatif dan tidak
menimmbulkan tafsiran yang menimbulkan maknda ganda
beragam

Persamaannya adalah kedua jenis buku itu dapat memperkaya wawasan dan
pengetahuan, menjadi sumber inspirasi, serta membentuk kepribadiaan
pembacanya.
Salah satu buku nonfiksi adalah buku pengayaan. Lainnya seperti buku pelajaran
ensiklopedia, biografi, auto biografi, buku sejarah perlu dipahami butir-butir
pentngnya agar bermakna bagi pembacanya.
Buku pengayaan adalah buku yang isinya bermanfaat untuk menambah dan
meningkatkan pengetahuan siapa aja yang membacanya, baik dalam ilmu
pengetahuan maupun keterampilan. Buku ini sering dikenal dengan istilah buku
bacaan atau buku kepustakaan.

Butir-butir penting buku nonfiksi dalam buku pengayaan :


1.Daya tarik buku.
Buku penunjang/ pengayaan sangat dibutuhkan masyarakat,terutama pada
akademisi. Oleh karena itu,baik isi maupun kovernya harus menarik.
2.Keunikan buku
Buku penunjang/ pengayaan harus mempunyai keunikan dibandingkan dengan
yang lain.Keunikan buku penunjang dipengaruhi gaya kepenulisan penulisnya.Hal
itu berbeda dengan buku pelajaran/ sekolah yang penulisannya diarahkan melalui
kurikulum.
3.Kepadatan isi buku

6
Kepadatan isi buku penunjang sangat dipengaruhi materi atau persoalan yang
dibahas. Buku penunjang /buku pengayaan biasanya membahas persoalan secara
terperinci dan mendalam.
4.Tematik
Buku penunjang/ pengayaan membahas hanya satu tema.Hal ini disebabkan
fungsinya yang hanya memberikan penjelasan khusus untuk suatu persoalan.
5.Penting
Buku penunjang/ pengayaan sangat penting keberadannya.Penting karena banyak
dicari untuk memperjelas materi dalam buku utama.

Langkah langkah menulis buku pengayaan :


Indentifikasi oleh guru atau peserta didik akan kebutuhan untuk memenuhi atau
masalah untuk dipecahkan dengan pengadaan buku.
Eksplorasi area kebutuhan dalam hal bahasa apa, makna apa, fungsi apa, dan
keterampilan apa.
Realisasi konteks dari materi baru yang diajukan dengan cara menemukan ide-ide
yang cocok, konteks dan teks yang akan dibahas
Realisasi pendidikan dari materi dengan menemukan latihan-latihan,

Butir-butir penting buku nonfiksi dapat disajikan dalam bentuk laporan:


Laporan dapat berupa keterangan atau informasi yang dikumpulkan, diolah, dan
disajikan secara tertulis ataupun lisan. Untuk menyusun sebuah laporan, diperlukn
kegiatan pengamatan, diskusi, dan studi.
Fungsi laporan adalah sebagai berikut.
 Alat pertanggungjawaban secara tertulis serta pendokumentasian data.
 Bukti seseorang telah melakukan kegiatan, baik ilmiah maupun nonilmiah.

Laporan perlu disampaikan,baik secara lisan maupun tertulis. Kriteria ini adalah
sebagai berikut.
1. Isi laporan mencakup kelengkapan fakta,data yang akurat,dan objektif.
2. .Penyajian laporan menggunakan bahasa yang baik,jelas,
tepat,sistematis,serta menarik.

7
3. Pengucapan,lafal, dan intonasi dalam penyajian lisan harus disampaikan
dengan jelas. Selain itu, penyajian lisan perlu menggunakan gaya ekpresif
yang sesuai.

Jenis-jenis Laporan
Berdasarkan bentuknya, yaitu laporan dibagi menjadi lima, yaitu sebagai berikut.
1.Laporan berbentuk folmulir, yaitu laporan yang dibuat hanya dengan mengisi
blanko yang telah disediakan.
2.Laporan berbentuk memorandum, yaitu laporan singkat dibuat dalam rangka
proses hubungan kerja antara atasan dan bawahan atau antarunsur dalam suatu
instansi.
3.Laporan berbentuk surat, yaitu laporan yang dibuat dengan uraian yang lebih
panjang dari memorandum sebagaimana uraian dalam bentuk surat biasa. Laporan
jenis ini dapat digunakan untuk berbagai macam topik.
4.Laporan berbentuk naskah, yaitu laporan panjang yang biasanya disusun
seperti makalah.
5.Laporan berbentuk buku, yaitu laporan yang disusun dalam brntuk buku
dengan menggunakan teks yang panjang dan lengkap.

Struktur Teks Laporan


Struktur teks laporan mencakup laporan informasi dan laporan formal. Laporan
informasi antara lain laporan perjalanan, laporan pengamatan, dan laporan
kunjungan.
Struktur laporan informal mempunyai ciri sebagai berikut.
1. Struktur penulisan lebih sederhana.
2. Memiliki sistematika sendiri.
3. Tidak bersifat standar
4. Cenderung memenuhi kebutuhan informasi.
5. Bertujuan mendapatkan data lapangan.
Struktur laporan formal adalah sebagai berikut.
1. Prapendahuluan, yang terdiri atas:
 halaman judul.
 halaman pengesahan.

8
 kata pengantar.
 daftar isi.
 daftar table (jika ada).
 daftar grafik (jika ada).
2. Pendahuluan yang terdiri dari atas :
 latar belakang.
 tujuan.
 ruang lingkup permasalahan/objek.
 pembatasan masalah/objek.
 penjelasan – penjelasan lain

3. Bagian , yang terdiri atas :


 hal hal pokok intisari dari pembahasan laporan.
 penyampaian keinginan pelapor terhadap hal hal yang berkaitan dengan
laporan (hasil penilitian).

Contoh laporan formal:


Laporan tentang keadaan dan pengembangan proyek yang sedang dilaksanakan ,
laporan percobaan , dan laporan penelitian.

BUKU PENGAAYAAN BUKU TEKS


Ditulis sebagai buku penunjang buku Dibuat mengacu atau berdasarkan
utama (buku teks) yang digunakan kurikulum yang berlaku yang
oleh peserta didik diterbitkan oleh pemerintah
Didalamnya tidak terdapat latihan soal Didalam nya terdapat latihan soal
karena buku pengayaan ditujukan untuk mengembangkan pengetahuan
untuk memperkuat informasi dalam dan memperkaya informasi
teks
Dibuat untuk dimanfaatkan sebagai Dibuat untuk dimanfaatkan sebagai
buku bacaan umum buku acuan peserta didik
Buku pengayaan yang baik adalah Buku teks yang baik adalah yang
yang betul betul menunjang buku teks sesuai dengan tuntutan kurikulum
disekolah
Buku buku pengayaan yang bermutu Buku buku teks yang bermutu dan
dan update sesuai dengan keadaan update sesuai dengan kurikulum yang
sekarang dipakai saat ini

9
Ciri ciri buku nonteks yaitu sebagai berikut .
1. Buku buku yang dapat digunakan disekolah atau lembaga pendidikan,
tetapi bukan merupakan buku acuan wajib bagi peserta didik dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran ;
2. Buku buku yang menyajikan materi untuk memperkaya buku teks
pelajaran, atau sebagai informasi tentang iptek secara dalam dan luas, atau
buku panduan bagi pembaca ;
3. Buku buku nonteks pelajaran tidak diterbitkan secara berseri berdasarkan
tingkatan kelas atau jenjang pendidikan ;
4. Buku buku nonteks pelajaran berisi materi yang tidak terkait secara
langsung dengan sebagian atau salah satu standar kompetensi atau
kompensi dasar yang tertuang dalam standar ini.
5. Materi atau isi dari buku nonteks pelajaran dapat dimanfaatkan oleh
pembaca dari semua jenjang pendidikan dan tingkatann kelas atau lintas
pembaca sehingga materi buku nonteks pelajaran dapat dimanfaatkan oleh
pembaca secara umum;
6. Penyajian buku nonteks pelajaran bersifat longgar, kreatif dan inofatif
sehingga tidak terkait pada ketentuan ketentua proses dan sistematika
belajar yang ditetapkan berdasarkan ilmu pendidikan dan pengajaran

10
BAB 3
PENUTUP

A. Simpulan
Dari isi makalah ini kita dapat menarik simpulan yaitu, buku dapat dibedakan
menjadi dua macam yaitu buku fiksi dan non fiksi, Buku fiksi adalah buku yang
dibuat atas dasar imajinasi atau fiksi.Sedangkan Buku Non fiksi adalah buku yang
dibuat atas dasar fakta atau hal yang benar-benar terjadi dalam kehidupan sehari-
hari.. jadi, saat kita membaca buku kita dapat mengenali dan membedakan mana
buku fiksi dan nonfiksi.

B. Saran
Kami menyarankan kepada pembaca agar terus membaca buku untuk menambah
pengetahuan dan wawasan serta dapat menganalisis buku dengan baik dan benar
sesuai kaidahnya
Semoga makalah ini berguna bagi pembaca dan penyusun. Kami selaku penyusun
meminta maaf atas kekurangan pada makalah kami dan mohon kritik serta
sarannya.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://erinamelita.blogspot.com/2012/09/makalah-fiksi-dan-non-fiksi.html?m=1
http://cari-carimakalah.blogspot.com/2017/01/makalah-prosa-non-fiksi-bahasa-
indonesia.html?m=1

12

Anda mungkin juga menyukai