Anda di halaman 1dari 6

BUKU FIKSI DAN BUKU NONFIKSI

Ada dua jenis buku yang dapat kamu baca ya itu buku fiksi dan nonfiksi.
Buku fiksi merupakan buku yang berisi cerita, sifatnya imajinatif. Tidak
membutuhkan pengamatan dalam pembuatannya dan tidak perlu
dipertanggungjawabkan karena idenya berasal dari khayalan atau imajinasi
penulis. Bahasa yang digunakan biasanya bahasa kiasan atau konotatif. Jadi,
pembaca diajak untuk masuk ke dalam cerita itu dengan bahasa yang tidak
biasa. Contoh buku fiksi adalah dongen, cerpen, novel, drama, dan
sebagainya
Buku nonfiksi merupakan buku yang berisi kejadian sebenarnya dan bersifat
informatif. Dalam buku nonfiksi, membutuhkan pengamatan dan data dalam
pengamatanya sehingga dapat dipertanggungjawabkan isisnya. Bahasa yang
digunakan biasanya bahasa denotatifatau bahasa sebenarnya. Jadi pembaca
dapat langsung memahami maksud dari isi buku. Buku nonfiksi dibuat
berdasarkan pengamatan dan data maka isi dari buku tersebut harus
mamiliki fakta-fakta. Oleh karena itu, dijadikan sumber informasi oleh para
pembaca. Contoh buku nonfiksi adalah buku pelajaran, biografi, autobiografi,
jurnal.

INFORMASI BUKU MELALUI INDEKS


indeks adalah daftar kata atau istilah penting yang derdapat dalam buku
cetakan. Indeks biasanya terdapat pada halaman akhir dan tersusun menurut
abjad.
Iklan-56,90,91
Kalimat efektif-125,126
Berdasarkan indeks tersebut dapat diketahui bahwa kata-kata iklan dapat
kamu jumpai pada buku halaman 56,90,91. Begitu juga dengan kata kalimat
efektif dapat kamu jumpai pada buku halaman 125 dan 126.

CATATAN TENTANG ISI BUKU


Selain memanfaatkan indeks untuk menemukan informasi-informasi penting
yang ada dalam suatu buku. Hal lain yang perlu kamu kuasai adalah membuat
catatan tentang isi buku berdasarkan kata/istilah-istilah dalam indeks itu.

Teknik mencatat informasi dalam buku


1. Tentukan kata/istilah yang hendak dicari penjelasan/penggunaannya.
2. Carilah halaman penggunaan kata/istilah itu sesuai dengan yang
tertera pada halaman indeks.
3. Pahami penggunaan kata/istilah itu pada halaman yang dimaksud.
4. Catatlah bagian-bagian pentingnya dari penggunaan kata/istilah itu.

PETA KONSEP
Peta konsep adalah suatu bagan skematis atau ilustrasi untuk mewakili
hubungan yang bermakna antara satu konsep dengan konsep lainnya
sehingga menjelaskan suatu pengertian konseptual seseorang dalam suatu
rangkaian pernyataan. Dalam buku, isi setiap bab disajikan dalam satu bagan
sehingga sistematikanya lebih terperinci dan hubungan antarbagian pun lebih
mudah dipahami
Contohnya :
Buku-buku cerita , seperti cerpen dan novel akan lebih mudah dipahami
apabila disajikan dalam bentuk bagan alur. Pada setiap bagian kemudian diisi
dengan catatan-catatan ringkas.
Proses membaca cepat dapat dilakukan dalam berbagai teknik. Pemilihan
teknik membaca tergantung pada jenis bacaannya. Bentuk zigzag digunakan
untuk teks yang sulit, bentuk spral untuk teks yang agak sulit, bentuk
diagonal ataupun fertikal untuk teks yang muda , misalnya membaca kamus
ataupun surat kabar, teknik fiksasi untuk meningkatkan kecepatan membaca.

UNSUR-UNSUR BUKU FIKSI DAN NONFIKSI


1. Ungkapan
Ungkapan adalah kelompok kata atau gabungan kata yang menyatakan
makna khusus atai makna kiasan (konotasi). Makna yang dibentuk biasanya
berupa makna baru yang tidak berkaitan dengan kata pembentuk dasarnya.
Contoh ungkapan :
1. Berat hati : kurang suka ( enggan ) melakukan; tidak sampai hati (tidak
tega) melakukan
2. Berat sebelah : memihak salah satua; tidak adil
3. Besar kepala : sombong;Bengal;sukar dinasehati; keras kepala
4. Besar mulut : suka membual;suka menyombong;(dengan perkataan)
5. Tangan kanan : orang kepercayaan;pembantu utama
6. Kaki tangan : orang kepercayaan; orang yang diperalat untuk
membantu.
7. Panjang tangan : suka mencuri
8. Mata-mata : agen rahasia; orang yang ditugasi menyelidiki diam-diam.
9. Mata keranjang : tidak setia; selalu birahi melihat lawan jenis.
10.Mata hati : perasaan yang dalam

2. Diksi
Diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras ( dalam penggunaannya)
untuk mengukapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang
diharapkan).
Contoh diksi :
1. Pahlawan banyak mati yang di medan perang
2. Penjahat itu wafat diamuk masa
Sekilas kedua kalimat tersebut terdengar tidak ada masalah dan tidak ada
kejanggalan ketika membaca meupun mendengarnya. Namun, secara konteks
kalimat nomer 1 dan 2 kurang tepat pada penggunaan kata mati dan wafat.
1. Pahlawan banyak yang gugur di medan perang.
2. Penjahat itu mati diamuk masa.

3. UNSUR-UNSUR BUKU FIKSI


Unsur intrinsic merupakan unsur-unsur dari buku fiksi. Unsur intrinsic adalah
unsur pembentuk karya dari dalam. Unsur-unsur intrinsic yang terdapat
dalam buku fiksi, diantaranya :
1. Tema (ide pokok atau inti cerita)
2. Tokoh (pemeran dalam cerita, terdiri atas tokoh protagonis, antgonis,
tritagonis, dan figuran)
3. Penokohan (sifat/karakter/watak yang dimiliki tokoh)
4. Latar (tempat, waktu, suasana dalam cerita)
5. Alur (jalannya cerita, bisa berupa laur maju, alur mundur, dan alur
campuran)
6. Sudut pandang (gaya pengrang dalam bercerita, bisa berupa sudut
pandang orang pertama aku/saya dan sudut pandang orang ketiga)
7. Amanat (pesan yang disampaikan oleh pengarang, bisa berupa amanat
tersurat dan amanan tersirat).

4. FRASA
Frasa adalah gabungan dua buah kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif
(tidak berkaitan dengan predikat), misalnya gunung tinggi,kambing hitam.
Frasa mempunyai dua fungsi berbeda, yaitu fungsi menerangkan(M) dan
fungsi diterangkan (D). funsi menerangkan (M) merupakan fungsi pelengkap
atau penjelas dari fungsi diterangkan (D). sementara itu fungsi diterangkan
(D) merupakan inti dari sebuah frasa.
Contoh :
1. Buku tebal (D : buku, M : tebal)
2. Baju baru (D : baju, M : baru)
Frasa adjektiva adalah gabungan dua dua buah kata atau lebih yang induknya
adjektiva (kata sifat) dan modifikatornya adverbi (kata yang memberikan
keterangan pada verba, adjektiva, nomina, predikatif, atau kalimat, misalnya
sanga, lebih, tidak.
Contohnya :
1. Sunyi senyap (D: sunyi, M: senyap)
2. Halus sekali (D: halus,M: sekali)
3. Begitu kusam (M: begitu, D: kusam)

MENYAJIKAN HASIL BACAAN


1. DAYA TARIK BACAAN
Daya tarik buku nonfiksi dapat dijumpai pada kekuatan argumentasi penulis,
orisinalitas gagasan, kelengkapan datanya, daya tarik bahasa, ataupun
ilustrasinya. Berbeda halnya dengan buku fiksi daya tariknya lebih mengarah
kepada cerita yang disajikan. Untuk menemukan daya tarik sebuah bacaan,
terutama yang berbentuk cerita, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
a. Membaca buku itu secara keseluruhan. Dalam bentuk
menemukankesan umumnya, kamu dapat menggunkan teknik
membaca cepat.
b. Memahami makna tema, penokohan, alur, dan unsur-unsur lain
apabila bacaan itu berupa fiksi. Memahami kelogisan dan kejelasan
hubungan antargagasan dan fakta, apabila buku itu merupakan karya
modivikasi.
c. Mencatat hal-hal yang menarik yang mungkin ada di dalamnya, beik
itu berkaitan dengan isi, bahasa, maupun ilustrasinya.

2. BERDISKUSI TENTANG ISI BUKU


Secara umum, tujuan utama diskusi adalah memecahkan suatu masalah.
Buku (bahan bacaan) merupakan sumber yang baik dijadikan sebuah masalah
dalam diskusi, termasuk solusi-solusi pemecahannya. Dari berbagai bahan
bacaan, kita dapat menyerap berbagai informasi dan pelajaran yang bisa
didiskusikan.

Anda mungkin juga menyukai