Kelas : VIII C
Kelompok : 6
Anggota :
1. Oktavia tri winarti
2. Shafa wahyuningsih farah
3. Nabila azzahwa fauzia
4. Clara aulia putri
PENGERTIAN :
• Fiksi
Buku fiksi adalah buku tentang karangan atau cerita yang dibuat berdasarkan
imajinasi pengarang dengan tujuan menghibur ataupun kesenangan.
• Non fiksi
Buku non fiksi adalah buku yang berisi fakta atau hal-hal yang benar terjadi
dengan tujuan memberikan sejumlah informasi ataupun pengetahuan.
TUJUAN BUKU FIKSI :
Tujuan adanya buku fiksi adalah untuk menghibur dan membawa pembaca masuk ke
dalam imajinasi yang di buat penulis.
TUJUAN BUKU NON FIKSI:
Tujuan adanya buku non fiksi ialah menyajikan temuan baru atau penyempurnaan dari
informasi yang telah ada.
STRUKTUR:
• Buku fiksi :
1. Abstrak
Abstrak adalah bagian opsi, yang boleh ada dan boleh tidak ada dan
bagian ini juga menjadi suatu inti dari sebuah karangan teks cerita fiksi.
2. Orientasi
1
Orientasi berisi tentang pengenalan tokoh yang terlibat dalam cerita dan
bagian ini pula yang menjadi bagian awal dari penjelasan dari teks cerita fiksi
di sebuah novel. Orientasi memuat tema,latar belakang tema,serta latar
belakang pertokohan.
3. Komplikasi
Komplikasi merupakan komponen konflik dan permasalahan yang
timbul dalam sebuah cerita.
4. Evaluasi
Evaluasi adalah tempat penyelesaian atau pemecahan masalah yang
sedang di hadapi para tokoh.
5. Resolusi
Resolusi merupakan suatu inti pemecahan masalah yang di hadapi para
tokoh dan menjadi akhir penyelesaian masalah apakah dapat berakhir dengan
baik ataupun tidak baik ( happy ending/sad ending).
6. Koda
Koda merupakan akhir cerita yang berisi kesimpulan suatu cerita dan
menjadi penutup yang berisi amanat dan pesan moral yang dapat di petik.
7. Orientasi
Orintasi berisi pengenalan tokoh yang terlibat dalam cerita.
8. Urutan peristiwa
Urutan peristiwa berisi urutan peristiwa yang terjadi dalam cerita mulai
dari awal permasalahan hingga akhir permasalahan.
9. Koda
Koda merupakan Akhir cerita yang berisi kesimpulan suatu cerita dan
menjadi penutup yang berisi amanat dan pesan moral yang dapat di petik.
CIRI-CIRI:
• Fiksi
1. Penulisnya menggunakan bahasa (metafora,personifikasi,perumpamaan)
2. Sifat katanya sebagian besar adalah konotatif
3. Berdasarkan khayalan
4. Memiliki pesan moral atau amanat yang di tinggalkan untuk pembaca
• Non fiksi
1. Menggunakan bahasa yang formal
2. Sifat kata yang di gunakan adalah denotatif
3. Berdasarkan fakta
4. Bisa berbentuk tulisan ilmiah populer
5. Penyajian penemuan terbaru atau menyempurnakan penemuan sebelumnya
MENELAAH UNSUR-UNSUR :
2
1. Ungkapan
Ungkapan adalah sekelompok kata atau gabungan kata yang menyatakan makna khusus
atau makna khiasan ( konotasi ). Makna yang di bentuk biasanya berupa makna baru yang
berkaitan dengan kata pembentuk dasarnya.
CONTOH:
• Berat hati : kurang suka (enggan) melakukan
• Besar kepala : sombong ; sukar dinasehati ; keras kepala
• Besar mulut: suka membual ; suka menyombong (dengan perkataan)
2. Diksi
Diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaan nya) untuk
menggungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (Seperti yang diharapkan).
CONTOH:
1. Pahlawan banyak yang mati di medan perang
2. Penjahat itu wafat diamuk massa
Sekilas kedua kalimat tersebut terdengar tidak ada masalah dan tidak ada kejanggalan
ketika membaca maupun mendengarnya. Namun, secara konteks kalimat 1 dan 2 kurang tepat
pada penggunaan kata mati dan wafat. Walaupun kata mati dan wafat sama-sama bermakna
telah tiada, namun ada rasa bahasa yang perlu diperhatikan. Sangat tidak etis kata mati
ditujukan untuk pahlawan dan kata wafat untuk penjahat. Kata tersebut bisa diganti dengan
pilihan kata yang lebih sesuai,seperti berikut:
a) Tema
3
Tema merupakan ide pokok atau gagasan pertama dalam sebuah tulisan.
b) Latar
Latar merupakan keterangan mengenai tempat, waktu, dan suasana dalam
sebuah cerita.
c) Tokoh
Setiap individu yang berada dalam sebuah cerita dengan karakternya masing-
masing. Terdapat karakter protagonis,antagonis,dan tritagonist.
d) Alur
Rangkaian kejadian atau peristiwa yang terbentuk dalam sebuah cerita. Di
dalam alur terdapat konflik yang menggambarkan pertentangan setiap tokoh dalam
cerita yang menghasilkan ketegangan.
e) Gaya bahasa
Cara penulisan menuliskan ceritanya.
f) Amanat
Pesan yang ingin di sampaikan oleh penulis kepada pembaca melalui cerita
tersebut.
Unsur ekstrinsik secara tidak langsung memengaruhi cerita buku fiksi. Berikut
unsur ekstrinsik teks cerita:
1. Latar belakang pengarang
2. Nilai-nilai dalam cerita
Nilai-nilai disajikan secara tersirat dalam buku fiksi. Nilai tersebut
diketahui dari tindakan atau perkataan tokoh. Berikut ini nilai-nilai yang
terdapat dalam teks cerita :
a. Nilai moral ( berkaitan dengan akhlak dan budi pekerti )
b. Nilai religius ( berkaitan dengan hubungan manusia dan tuhan )
c. Nilai budaya ( berkaitan dengan adat istiadat )
d. Nilai kepahlawanan ( berkaitan dengan perjuangan)
e. Nilai sosial ( berkaitan dengan tata pergaulan seseorang dalam
masyarakat)
f. Nilai politik ( berkaitan dengan pemerintahan dalam suatu
daerah )
1. Judul
Judul buku adalah nama buku yang merupakan kata-kata yang
menggambarkan isi dalam buku,biasanya diletakkan pada cover buku.
2. Pengarang
Pengarang adalah penulis atau orang yang menyusun karangan
atau tulisan buku tersebut.
3. Penerbit
Penerbit adalah perusahaan/instansi yang menyiapkan buku
dari mulai mengedit,layout,desain cover dan lain sebagainya sampai
buku tersebut dicetak dan siap diedarkan.
4
4. Tebal halaman/jumlah bab
Jumlah halaman dan Jumlah bab yang dibahas dalam buku.
5. Isi buku
Isi Adalah pembahasan dari tema buku.
6. Penutup
Penutup adalah kesimpulan dari buku yang merupakan
statemen terakhir dari penulis atas bukunya.
5. Frasa
Frasa adalah gabungan dua buah kata atau lebih yang bersifat nonperdiktif (tidak
berkaitan dengan predikat), misalnya gunung tinggi, kambing hitam.
Frasa mempunyai dua fungsi berbeda, yaitu fungsi menerangkan (M) dan fungsi
diterangkan (D). Fungsi menerangkan (M) merupakan fungsi pelengkap atau penjelas dari
fungsi diterangkan (D). Sementara itu, fungsi diterangkan (D) merupakan inti dari sebuah
frasa.
Contoh frasa:
1. Buku tebal ( D : buku, M : tebal )
2. Baju baru ( D : baju, M : baru )
3. Seorang pegawai ( M : seorang, D : pegawai )
4. Seekor ikan ( M : Seekor, D : ikan )
CONTOH/JENIS:
• BUKU FIKSI
5
1. CERPEN
2. DONGENG
3. NOVEL
6
• BUKU NON FIKSI
1. BUKU PELAJARAN
7
2. BUKU BIOGRAFI
8
3. BUKU ILMIAH
KAIDAH KEBAHASAAN :
• FIKSI
1. Metafora
Metafora adalah perumpamaan yang sering digunakan untuk
membandingkan sebuah benda
2. Metonimia
Metonimia adalah kata ganti tertentu,dan gaya bahasa yang digunakan
memiliki pertalian yang kuat
3. Simile
Simile (persamaan) adalah kata yang digunakan sebagai pendamping
yang menyatakan sesuatu
• NON FIKSI
1. Menggunakan bahasa baku sesuai KBBI
2. Menggunakan kaidah kebahasaan sesuai PUEBI
3. Menggunakan kata-kata denotatif
PENGERTIAN INDEKS :
Indeks adalah daftar kata atau istilah penting yang terdapat dalam buku
cetakan.indeks biasanya terdapat pada halaman terakhir dan tersusun menurut abjad.
• Fungsi indeks
Indeks berfungsi untuk memberikan informasi mengenai halaman tempat kata
atau istilah dalam buku tersebut.
9
• Contoh
1. Amanat 3,7
2. Dialog15-20
3. Latar 7,10,24-27
PETA KONSEP
Peta konsep adalah suatu bagan skematis atau ilustrasi grafis untuk mewakili hubungan
yang bermakna antara satu konsep dengan konsep lainnya sehingga menjelaskan suatu
Pengertian konseptual seseorang dalam suatu rangkaian pernyataan. Dalam buku, isi setiap bab
dapat diperjelas dengan peta konsep. Satu bab disajikan dalam suatu bagan sehingga
sistematikanya bisa lebih terperinci dan hubungan antar bagian pun lebih mudah dipahami.
Contoh dalam bab apresiasi sastra akan ada empat hal yang di bahas
1. Pengertian sastra
2. Karakteristik sastra
3. Manfaat sasta
10
4. Jenis-jenis sastra
Buku-buku cerita, seperti Cerpen dan novel akan lebih mudah di pahami apabila
disajikan dalam bentuk bagan alur. Pada setiap bagian kemudian diisi dengan catatan-catatan
ringkas.
• Pengenalan cerita
• Penanggalan peristiwa
• Terjadinya konflik
• Penyelesaian konflik
• Penutup cerita
TEKNIK MEMBACA
Proses membaca cepat dapat dilakukan dalam berbagai teknik pemilihan teknik
membaca tergantung pada jenis pembacannya. Bentuk zigzag di gunakan untuk teks yang sulit,
bentuk spiral untun teks yang agak sulit, bentuk diagonal ataupun vertikal untuk teks yang
mudah, misalnya membaca kamus ataupun surat kabar, dan teknik fiksasi 8untuk
meningkatkan kecepatan membaca.
• NON FIKSI :
6. Informatif ( berdasarkan informasi )
7. Membutuhkan pengamatan
8. Dapat dipertanggung jawabkan
11
9. Berdasarkan data
10. Bahasa lugas/denotatif
12