Anda di halaman 1dari 2

HAJJAR AYU CAHYANI K (XIIA1 /18)

Teks
a. Pengertian
→ Karangan prosa yang panjang, mengandung rangkaian cerita kehidupan
seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak setiap
tokoh secara detail.

b. Ciri-ciri
1. Bersifat imajinatif dan tidak terikat oleh aturan
2. Terdiri dari setidaknya 100 halaman dengan 35 ribu kata
3. Memiliki cerita/alur yang kompleks
4. Memiliki banyak tokoh yang wataknya diceritakan secara detail

c. Unsur Intrinsik
1. Tema : Gagasan atau ide utama dari sebuah novel. Tema berisi gambaran
luas tentang kisah yang akan dibuat sebagai berita dalam novel.
2. Tokoh dan Penokohan : Tokoh adalah pelaku dalam sebuah novel.
Sedangkan, penokohan adalah watak/karakter dari pelaku dala sebuah
cerita novel.
3. Alur/Plot : Alur berisi urutan jalan cerita dalam novel yang disusun
berdasarkan hubungan kausalitas
4. Latar/Setting : Gambaran peristiwa-peristiwa yang mengacu pada waktu,
tempat dan suasana yang terjadi dalam novel.
5. Sudut Pandang : Strategi yang digunakan pengarang untuk menyampaikan
ceritanya.
6. Gaya Bahasa : Unsur yang sangat penting sebagai pemicu minat baca
seseorang.
7. Amanat : Pesan yang ingin disampaikan oleh penulis melalui cerita dalam
novel.

d. Struktur Teks
1. Orientasi : Bagian awal teks yang berisi pengenalan tokoh, waktu, tempat
dan suasana pada cerita.
HAJJAR AYU CAHYANI K (XIIA1 /18)

2. Komplikasi : bagian teks yang berisi rangkaian konflik/masalah yang


dihadapi oleh tokoh-tokoh.
3. Klimaks : puncak dari komplikasi
4. Resolusi : berisi penyelesaian masalah utama (klimaks) dan menentukan
nasib tokoh-tokoh.
5. Koda : berisi penjelasan tentang apa yang dilakukan tokohnya di kemudian
hari, atau berisi komentar pengarang melalui tokoh utama.

e. Kaidah Kebahasaan
1. Diksi, bahasa dalam novel pada umumnya penuh makna dan menimbulkan
efek estetik.
2. Idiom, yakni konstruksi yang maknanya tidak sama dengan gabungan makna
unsurnya
3. Bahasa bermakna denotatif (makna sebenarnya) juga konotatif, asosiatif
(makna tidak sebenarnya), ekspresif (memberi bayangan suasana pribadi
penulis), sugestif (memengaruhi pembaca), dan plastif (menggugah
perasaan pembaca).
4. Melibatkan gaya bahasa sindiran atau ironi.
5. Melibatkan gaya bahasa sarkasme, sindiran yang sangat tajam dan kasar
bahkan sampai menyakitkan hati seseorang yang menerimanya.
6. Penggunaan bahasa asing yang telah memiliki padanan kata dalam bahasa
Indonesia.
7. Melibatkan gaya bahasa pengulangan, gaya bahasa perbandingan, gaya
bahasa pertautan dan gaya bahasa pertentangan

Anda mungkin juga menyukai