Anda di halaman 1dari 4

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Karya sastra adalah istilah dalam bahasa Indonesia yang merujuk kepada karya-karya sastra
atau karya seni dalam bentuk tulisan. Karya sastra mencakup berbagai jenis tulisan kreatif,
termasuk fiksi (cerita pendek, novel, puisi), drama, esai, dan banyak lagi. Karya sastra sering
digunakan untuk menyampaikan ide, emosi, dan pengalaman manusia melalui penggunaan
bahasa yang kreatif. Karya sastra seperti cerpen, novel, dan dongeng memiliki unsur-unsur yang
mendefinisikan dan membangunnya. Unsur-unsur yang mempengaruhi terciptanya cerpen terdiri
dari unsur intrinsik dan ekstrinsik.

Dalam pembangunan suatu karya sastra terdapat unsur intrinsik yang menjadi bakal tubuh
karya sastra. Unsur intrinsik merujuk pada elemen-elemen internal yang membentuk dan
menggambarkan kualitas karya sastra itu sendiri. Unsur intrinsik juga membentuk elemen inti
suatu karya sastra.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu unsur intrinsik?


2. Apa saja unsur intrinsik pada karya sastra?
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian unsur intrinsik karya sastra.


2. Untuk mengetahui apa saja unsur intrinsik pada karya sastra.
PEMBAHASAN

A. Pengertian Unsur Intrinsik


Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun sebuah karya sastra menjadi satu kesatuan
yang utuh dan mengandung komponen-komponen yang utuh. Unsur intrinsik memiliki kepaduan
antara berbagai unsur yang dikandungnya sehingga membentuk inti cerita. Selain unsur dalam
yang merupakan unsur pembangun sebuah karya sastra, karya sastra juga memiliki unsur dalam
yang merupakan unsur pendukung di luar karya sastra.
Unsur intrinsik inilah yang kemudian memudahkan dalam menganalisis sebuah karya sastra.
Karena unsur dalam adalah unsur yang membentuk karya sastra dari dalam, yang
menggabungkan struktur karya sastra, sebagaimana unsur-unsur yang terkandung dalam unsur-
unsur dalam.

B. Unsur Intrinsik Pada Karya Sastra


Unsur Intrinsik memiliki beberapa komponen untuk membangun suatu karya sastra sebagai
berikut:
1. Tema
Tema merupakan unsur yang melekat merupakan keseluruhan cerita yang terdiri dari ide-
ide pokok. Gagasan pokok menjadi dasar untuk membangun atau merancang tema yang
berkembang dalam bentuk karya sastra.
2. Plot/alur
Plot, atau alur adalah rangkaian cerita yang disusun berdasarkan fase-fase yang berbeda
dari suatu peristiwa sehingga dapat membentuk rangkaian cerita. Pada umumnya plot
atau alur suatu karya sastra tidaklah sederhana karena pengarang menyusunnya
berdasarkan hubungan sebab akibat.
3. Tokoh
Tokoh adalah karakter-karakter yang diciptakan oleh penulis dalam karya sastra.
Unsur tokoh terbagi menjadi empat macam, yakni:
a. Tokoh protagonis: tokoh utama dalam karya sastra .
b. Tokoh antagonis: tokoh yang berlawanan atau menentang dari tokoh utama .
c. Tokoh tritagonis: penengah dari tokoh protagonis dan antagonis.
d. Tokoh figuran: tokoh yang hanya muncul sementara atau sebentar pada sebuah
cerita.
4. Penokohan
Penokohan adalah cara suatu tokoh digambarkan. Bisa melalui sifat, perilaku, pikiran,
perasaan, dan perkembangannya sepanjang cerita.1
5. Dialog
Dialog merupakan rangkaian percakapan dalam sebuah cerita yang penyampaiannya
memiliki teknik tersendiri. Teknik penyampaian dialog dapat mempengaruhi
perkembangan cerita dan tokoh.
6. Konflik
Konflik adalah masalah yang muncul dalam cerita.
7. Sudut pandang
Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam bercerita. Sudut pandang penulis terdiri
dari tiga sudut pandang, yaitu orang pertama, kedua, dan ketiga.
8. Latar
Latar atau setting adalah tempat, waktu, atau keadaan yang menyebabkan terjadinya
peristiwa-peristiwa dalam cerita Sebuah kejadian dalam cerita (event) biasanya memiliki
waktu atau tempat tertentu. Sederhananya, setting atau skenario sebuah cerita dapat
dikatakan sebagai gambaran petunjuk dan acuan.
9. Gaya penulisan
Gaya penulisan mencakup pemilihan kata, penggunaan bahasa, dan teknik narasi yang
digunakan oleh penulis untuk menciptakan nuansa dan suasana dalam karya sastra.
10. Pesan/Amanat
Biasanya dalam sebuah karya sastra, pengarang menyampaikan pesan moral kepada
pembaca tentang nilai-nilai moral. Komisi perbuatan baik ini mengatasi perbuatan jahat.
Pesan dapat disembunyikan (implisit) atau terang-terangan (eksplisit). Pesan juga dapat
disampaikan antar karakter dalam bentuk salam. Pembaca dapat memahami pesan ini
melalui peristiwa yang disajikan.2

1
Kifaya, Anarani. (2022). Mengenal Unsur Intrinsik Karya Sastra Beserta Penjelasannya. Diakses pada 16 Oktober 2023, dari
https://www.viva.co.id/edukasi/1484625-unsur-intrinsik-karya-sastra
2
Fiska, Rahma. (2021). Pengertian Unsur Intrinsik. Diakses pada 15 Oktober 2023, dari
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-unsur-intrinsik/
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa, Unsur Intrinsik adalah elemen
penting dalam pembangun suatu karya sastra, baik berupa novel, cerpen, drama, puisi, dan
sebagainya. Komponen unsur intrinsik terdiri dari tema, alur, tokoh, penokohan, dialog, konflik,
sudut pandang, latar, gaya penulisan, dan amanat.

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Kifaya, Anarani. (2022). Mengenal Unsur Intrinsik Karya Sastra Beserta Penjelasannya. Diakses pada
16 Oktober 2023, dari https://www.viva.co.id/edukasi/1484625-unsur-intrinsik-karya-sastra

Fiska, Rahma. (2021). Pengertian Unsur Intrinsik. Diakses pada 15 Oktober 2023, dari
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-unsur-intrinsik/

Anda mungkin juga menyukai