Anda di halaman 1dari 4

Materi Menanggapi buku fuksi dan nonfiksi Kelas 9

[2/3 20.39 : Membaca dengan fungsi rekreatif atau kesenangan adalah menjadikan membaca sebagai
ajang hiburan melepas penat dan relaksasi. Buku yang memiliki fungsi rekreatif biasanya adalah buku
fiksi berupa novel, dongeng dan antologi cerpen.

Untuk lebih mengenali buku fiksi, berikut ini adalah ciri-ciri dari buku fiksi :

1. Imajinatif, karena buku ini berjenis fiksi maka isinya pun berupa rangkaian imajinasi dari
penulisnya.
2. Kebenarannya relatif, maksudnya adalah kebenaran atau hal-hal yang diceritakan dalam buku
fiksi tidak pasti kebenarannya. Mungkin menurut sebagian orang, cerita tersebut seperti
nyata, tetapi bagi orang lain belum tentu demikian.
3. Bersifat konotatif, artinya penulis memberi sedikit bumbu-bumbu keindahan untuk
mempertegas isi dari buku tersebut.
4. Tidak ada sistematika baku, artinya penulis bebas membawa isi buku ke mana saja dan
seperti apa tanpa ada pakem khusus.
5. Mengolah emosi pembaca. Tujuan dari sebuah buku fiksi adalah sebagai hiburan, maka
penulsi berupaya segala cara agar isi buku dapat sampai pada emosi pembaca. Baik emosi
senang, sedih, takut, tegang, penasaran dan sebagainya.

Untuk lebih mengenal tentang buku non fiksi, berikut ini adalah ciri-ciri dari buku non fiksi:

1. Ditulis dengan menggunakan bahasa formal.


2. Bersifat denotatif (apa adanya).
3. Ditulis berdasarkan fakta.
4. Menggunakan metode ilmiah dalam penulisannya.
5. Menyajikan temuan baru atau penyempurnaan temuan yang sudah ada.
6. Berbentuk Tulisan Ilmiah.

Berikut ini adalah fungsi membaca buku :

1. Kesenangan
2. Menyempurnakan kemampuan membaca
3. Menggunakan strategi tertentu,
4. Menambah pengetahuannya tentang suatu pembahasan
5. Mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah dibahas dalam buku lain
6. Memperoleh informasi dan pengetahuan untuk laporan lisan dan tertulis
7. Mengkonfirmasikan atau menolak dugaan sementara (hipotesis)
8. Menampilkan suatu percobaan atau menerapakn informasi yang diperoleh dari suatu buku
pada kehidupan

Membaca dengan fungsi rekreatif atau kesenangan adalah menjadikan membaca sebagai ajang
hiburan melepas penat dan relaksasi. Buku yang memiliki fungsi rekreatif biasanya adalah buku fiksi
berupa novel, dongeng dan antologi cerpen.

Membaca dengan fungsi edukatif atau menambah pengetahuan tentang suatu pembahasan adalah
dengan membaca maka pembaca dapat menemukan berbagai informasi baru dari buku yang
dibacanya. Buku bersifat edukatif atau menambah pengetahuan biasanya dimiliki oleh buku non fiksi.

Dari uraian-uraian yang telah dijelaskan di atas dapat menjadi acuan dalam menjawab soal di atas
yaitu fungsi tema dalam buku fiksi adalah sebagai pondasi dari setiap tulisan agar tulisan tersebut
dapat terbangun dengan baik, tema dapat menambahkan sebuah dimensi ekstra atau dimensi
tambahan ke dalam sebuah cerita fiksi, dan tema juga dapat membantu pembaca dalam memahami
buku fiksi tersebut.

Dari uraian-uraian yang telah dijelaskan di atas dapat menjadi acuan dalam menjawab soal di atas
yaitu fungsi indeks dalam buku nonfiksi. Di mana indeks ini merupakan bagian dari unsur pembangun
buku non fiksi yaitu ‘Bahasa yang digunakan’ yaitu merupakan unsur pembangun buku non fiksi
berupa glosarium dan indeks yang isinya berupa daftar kata-kata penting yang digunakan penulis
buku. Fungsinya adalah mempermudah pembaca dalam memahami suatu kata yang sulit atau belum
dimengerti dan membantu pembaca dalam menemukan topik pembicaraan dengan cepat.

Dari uraian-uraian yang telah dijelaskan di atas dapat menjadi acuan dalam menjawab soal di atas
yaitu menentukan informasi sesuai dengan ilustrasi yang disediakan yaitu interpretasi 1, 19, 21, 40,
42, 43, 48.

Jawaban: Kata Interpretasi dapat ditemukan di halaman 1, 19, 21, 40, 42, 43, 48 pada buku.

Dari uraian-uraian yang telah dijelaskan di atas dapat menjadi acuan dalam menjawab soal di atas
yaitu menentukan latar dominan dalam kuitpan buku fiksi tersebut. Di mana ini merupakan bagian
dari unsur pembangun dari buku fiksi. Latar dominan artinya latar yang sering muncul di dalam cerita
tersebut. Latar dominan dalam kutipan di atas adalah latar tempat yaitu di kompleks perumahan
Paldam di Kota Jayapura, Irian Jaya.

Dari uraian-uraian yang telah dijelaskan di atas dapat menjadi acuan dalam menjawab soal di atas
yaitu menjelaskan kembali penokohan fisik lelaki yang memiliki wajah seperti Sendy. Di mana ini
merupakan bagian dari unsur pembangun buku fiksi yaitu penokohan.

Laki-laki itu tinggi besar, ia memiliki kulit coklat terang, dan rambutnya ikal seperti rambut Sendy. La
memiliki hidung yang mancung dengan perut yang gendut sekali serta wajahnya yang serupa dengan
Sendy.

Jadi berdasarkan uraian penjelasan soal di atas, dapat disimpulkan bahwa adapun perbedaan antara
keduanya dapat dilihat sebagai berikut ini.

Peta konsep

Merupakan bagan yang menggambarkan konsep-konsep yang saling berkaitan,

Sebagai suatu cara atau strategi untuk menyajikan informasi,

Memiliki manfaat untuk mengamati makna, menunjukkan konsep-konsep yang salah, menjadi
evaluasi dalam proses belajar mengajar dan untuk merangkum berbagai materi pelajaran.

Garis alur

Rangkaian peristiwa sesuai dengan tahapan-tahapan jalan cerita,

Berfungsi untuk mempermudah memahami bagaimana jalan peristiwa pada cerita yang
disampaikan,

Adapun yang menjadi rangkaian alur adalah pengenalan cerita, penanggalan peristiwa, terjadinya
konflik, penyelesaian konflik dan penutup.
[2/3 20.43] : Jadi berdasarkan uraian penjelasan soal di atas, maka dapat disimpulkan bahwa adapun
yang menjadi bagian-bagian alur adalah terdiri dari pengenalan, konflik, klimaks, peleraian dan
penyelesaian yang masing-masing telah diuraikan seperti di atas.

Jadi berdasarkan uraian penjelasan soal di atas, maka dapat disimpulkan bahwa adapun langkah-
langkah yang harus dipahami untuk membuat sinopsis buku fiksi adalah menentukan tema dan judul,
menciptakan tokoh, membuat alur dan latar, melakukan riset, dan mengembangkan konsep.

Dari penjelasan di atas, berikut aturan yang diperhatikan dalam membuat sinopsis buku fiksi:

Aturan pertama yaitu dengan membaca buku fiksi keseluruhan secara teliti.

Aturan kedua yaitu dengan memperhatikan gagasan asli pengarang.

Aturan ketiga yaitu isi sinopsis tidak boleh menyimpang dari isi buku sehingga antara isi dan sinopsis
harus saling berhubungan.

• Aturan keempat dengan memperhatikan urutan cerita sinopsis.

Aturan kelima dengan menyajikan sinopsis dengan bahasa yang efektif atau hemat kata.

Dari penjelasan di atas, berikut ikhtisar kutipan buku nonfiksi tersebut:

Cara berpikir negatif dikenal sebagai distorsi kognitif.

Distorsi kognitif dapat meyakinkan bahwa pikiran-pikiran anda rasional dan benar.

• Pikiran-pikiran tersebut keliru mengartikan dan dapat merasa dunia ini, orang lain, diri anda dan
kemampuan anda sebagai sesuatu yang buruk.

[2/3 20.44] : Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kutipan merupakan pengambilalihan
satu kalimat dari suatu karya tulis untuk tujuan memperkokoh argumen dalam tulisan sendiri.

Hubungan latar tempat dengan latar suasana pada kutipan buku fiksi di atas adalah latar tempat
pada cerita tersebut, yaitu di bawah pohon mbulu di tepi Sungai Cibawor sehingga menggambarkan
suasana yang hening, mengayun di atas air dengan suara burung-burung emprit.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kutipan merupakan pengambilalihan satu kalimat
dari suatu karya tulis untuk tujuan memperkokoh argumen dalam tulisan sendiri.

Dalam kutipan teks tersebut terdapat latar tempat dan penokohan. Hubungan latar tempat dengan
penokohan pada kutipan buku fiksi di atas adalah latar tempat pada cerita tersebut, yaitu di bawah
pohon mbulu di tepi Sungai Cibawor sehingga menggambarkan pemancing tua memancing di tempat
tersebut.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kutipan merupakan pengambilalihan satu kalimat
dari suatu karya tulis untuk tujuan memperkokoh argumen dalam tulisan sendiri.

Hubungan latar suasana dengan penokohan pada kutipan buku fiksi di atas adalah hening, sehingga
menggambarkan pemancing tua merasa dirinya benar-benar hadir dan ikut berdenyut dengan alam
di sekiranya.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kutipan merupakan pengambilalihan satu kalimat
dari suatu karya tulis untuk tujuan memperkokoh argumen dalam tulisan sendiri.
Judul kutipan buku di atas adalah Pulau Weh, Aceh. Isi kutipan buku nonfiksi yaitu Pulau Weh
merupakan salah satu pulau vulkanik kecil yang terletak di barat laut Pulau Sumatra.

Dari kutipan buku nonfiksi diatas, kita dapat mengetahui hubungan judul dengan penjelasan yang
dipaparkan diatas ialah bahwa Pulau Weh ialah kota yang terletak paling barat di Indonesia, yakni
Sabang. Sabang merupakan bagian dari kota Aceh.

[2/3 20.46] : Resensi ialah memberikan suatu penilaian terhadap kualitas suatu buku.

Isi bagian dari tubuh resensi ialah identitas buku, isi buku, kelemahan dan kelebihan buku serta
penutup.

Keunggulan resensi buku diatas ialah penggunaan bahasanya yang formal juga menggunakan majas
yang membuat kalimat dalam buku tersebut terasa hidup.

Kelemahan dalam buku tersebut ialah kalimat yang digunakan terlalu sedikit atau pendek. Juga
pemilihan katanya terlalu rumit meskipun menggunakan majas.

Tujuan dari penulisan resensi ialah

• Mengajak pembaca berfikir kritis, merenung dan mendiskusikan mengenai kelemahan serta
kelebihan dari buku yang telah dibaca guna untuk menambah wawasan pembaca juga memberikan
penilaian terhadap isi buku tersebut agar penulis dapat mengetahuinya dan kedepannya menjadi
lebih baik lagi.

Memberi informasi detail terkait nama pengarang, tahun terbit, latar belakang pengarang, atau
hubungan karya lain yang sejenis.

Memberikan perspektif yang komprehensif terhadap suatu karya.

Anda mungkin juga menyukai