Anda di halaman 1dari 18

ASSALAMUALAIKUM

WR.WB

Selamat pagi teman-teman. Saya sangat senang hari


ini mendapatkan kesempatan untuk hadir di hadapan
teman-teman sekalian. Dalam waktu beberapa menit
ke depan, kami akan menjelaskan kepada teman-
teman perbedaan buku fiksi dan non fiksi. Di akhir
presentasi nanti,teman-teman akan bisa memahami
perbedaan buku fiksi dan non fiksi dan bisa bertanya
jika ada kata-kata yang sulit di pahami.
PERBEDAAN BUKU FIKSI DAN NONFIKSI

KELOMPOK 4
Nabilla Zahwa Putri (15)
Nadia Yasmin Salsabila (16)
Raisha Oktaviani (22)
Vania Maulida Ramadhani (29)
BUKU FIKSI

 Buku Fiksi
Merupakan buku yang berisi cerita, sifatnya
imajinatif. Tidak membutuhkan pengamatan dalam
pembuatannya dan tidak tidak perlu
dipertanggungjawabkan, karena ide ceritanya berasal
dari khayalan atau imajinasi penulis. Bahasa yang
digunakan biasanya bahasa kiasan atau konotatif.
Jadi, pembaca diajak untuk masuk ke dalam cerita itu
dengan bahasa yang tidak biasa. 
CIRI-CIRI BUKU FIKSI

 Fiksi sifatnya rekaan atau imajinasi dari pengarang


 Dalam fiksi terdapat kebenaran yang relatif atau
tidak mutlak
 Umumnya fiksi menggunakan bahasa yang bersifat
konotatif atau bukan sebenarnya
 Karya fiksi tidak memiliki sistematika yang baku
 Umumnya karya fiksi menyasar emosi atau
perasaan pembaca, bukan logika
 Dalam karya fiksi terdapat pesan moral atau amanat
tertentu
CONTOH BUKU FIKSI
UNSUR-UNSUR BUKU FIKSI

 Bagian cover buku


 Rincian subbab buku
 Judul subbab
 Tokoh dan penokohan
 Tema cerita
 Bahasa yang digunakan
 Penyajian alur cerita
Buku non fiksi

BUKU NON FIKSI


Non fiksi merupakan sebuah karangan yang di
hasilkan dalam bentuk cerita nyata atau cerita
kehidupan setiap hari yang di tuliskan menjadi
sebuah cerita. Bisa di simpulkan bahwa buku non
fiksi merupakan buku karangan yang di buat
berdasarkan fakta atau hal yang benar-benar terjadi
dalam kehidupan sehari-hari.
CIRI-CIRI BUKU NON FIKSI

 Bersifat menghidupkan perasaan atau menggugah


emosi pembacanya.
 Ceritanya nyata dan dipengaruhi oleh subjektivitas
pengarangnya.
 Bahasa yang digunakan denotatif dan menunjuk
pada pengertian yang sudah terbatas, sehingga tidak
bermakna ganda.
UNSUR BUKU NONFIKSI

 Bagian cover buku


 Rincian subbab buku
 Judul subbab
 Isi buku
 Cara menyajikan isi buku
 Bahasa yang digunakan
 Sistematika
Contoh buku non fiksi
Perbedaan buku fiksi dan nonfiksi

Buku Fiksi Buku Nonfiksi

 Cerita buatan  Berdasarkan data


 Bersifat imajinatif  Informatif
 Bahasanya kiasan  Bahasanya lugas
(denotatif)
Merangkum buku

MERANGKUM BUKU
 Rangkuman adalah ringkasan sebuah teks atau nonteks
fiksi, Ataupun non fiksi secara singkat,jelas,dan berurutan
(kronologis). Langkah-langkah merangkum sebuah buku
adalah berikut.
a. Menandai kata-kata yang dianggap sulit dimengerti, misalnya
penggunaan bahasa ilmiah yang tidak disertai penjelasan.
b. Menggaris bawahi kalimat-kalimat atau hal-hal yang penting.
c. Menentukan gagasan pokok pada setiap pembahasan.
d. Menyusun kalimat-kalimat yang telah ditemukan pada tahap-
tahap sebelumnya menjadi beberapa paragraf.
Merangkum buku berdasarkan gagasan pokok

 Merangkum berdasarkan gagasan pokok merupakan merangkum


dengan mengambil pokok-pokok suatu tulisan secara singkat pada
teks yang akan dirangkum. Merangkum berdasarkan gagasan pokok
atau ide pokok pada teks fiksi dan nonfiksi dapat memperhatikan hal-
hal sebagai berikut.
a. Membaca informasi secara umum tentang buku yang akan
dirangkum , seperti judul, pengarang dan penerbit buku.
b. Membaca secara umum isi buku melalui daftar isi dan kata pengantar
yang ada dalam buku fiksi dan nonfiksi.
c. Memahami susunan berfikir pada setiap bab dan subbab.
d. Merangkum bacaan dari buku fiksi atau nonfiksi berdasarkan ide
pokok yang ada pada teks tersebut.
e. Memerhatikan format rangkuman dengan menggunakan teknik
gagasan utama. Gagasan utama setiap paragraf dalam subbab
f. Menyusun gagasan atau ide pokok dalam satu kalimat
MENGOMENTARI BUKU FIKSI

 Bagaimana judul dan tema di kembangkan? Apakah


ada keunikan?
 Bagaimana pengarang mengembangkan latar cerita?
 Bagaimana pengarang mengembangkan tokoh dan
watak tokoh?
 Bagaimana pilihan kata yang di gunakan pengarang?
 Apakah kalimat-kalimatnya memiliki keunikian dan
kekuatan untuk membangun cerita?
 Tokoh mana yang paling kamu sukai? Dan mengapa?
MENGOMENTARI BUKU NONFIKSI

 Apa judul dan tema buku?


 Apakah hal yang dibahas dalam buku tersebut?
 Apa garis besar isi setiap bab buku tersebut?
 Apakah buku tersebut menampilkan gambar atau
foto, ilustrasi, grafik, dan tabel?
 Bagaimanakah sistematika penulisan buku tersebut?
 Apakah bahasa yang digunakan mudah dipahami?
 Bagaimanakah penulis membuka dan mengakhiri
tulisannya?
Unsur-unsur buku fiksi dan
nonfiksi yang dapat
dikomentari

 Kulit buku atau sampul (cover) yang menjelaskan kulit atau sampul
yang digunakan dan menjelaskan hal-hal lainnya yang terdapat pada
kulit buku bagian depan dan belakang.
 Ilustrasi, yaitu dengan menjelaskan gambar, baik foto maupun
lukisan, yang disajikan dalam buku untuk pembaca
 Tata letak yang mencakup seluruh letak penulisan bagian-bagian
dalam buku,
 Ukuran buku , misalnya 16 x 21 cm
 Identitas buku yang dapat diketahui dari hak lembar cipta yang
terletak di belakang halaman judul. Identitas buku terdiri atas hal-hal
berikut.
1) Judul buku 4) Penerbit 7) Kode ISBN
2) Pengarang 5) Tahun terbit
3) Penerjemah 6) Jumlah halaman
Mengamati contoh komentar
terhadap buku fiksi dan
nonfiksi
Mengomentari buku sama halnya dengan memberi tanggapan atau pujian
terhadap sebuah buku. Dan menanggapi isi buku berarti mengomentari isi
buku dengan menyampaikan penilaian, saran atu kritik , dan
memberitahukan kepada khalayak umum tentang kelayakan buku tersebut
untuk dibaca. Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika menanggapi isi
buku sebagai berikut.
1. Menggunakan kalimat efektif. Contoh: Buku ini ditulis dengan sangat
baik. Bahasanya ringan dan topiknya mudah dipahami.
2. Menggunakan alasan yang jelas. Contoh: dengan topik yang begitu
menarik, penulis berhasil membuat buku ini menjadi buku bacaan favorit
(Best seller)
3. Menggunakan bahasa yang santun dengan menghindari kata yang akan
membuat penulis ketakutan. Contoh: buku yang ditunjukan untuk remaja
ini ternyata memuat pembahasan yang seharusnya ditunjukan untuk
orang dewasa sehingga buku ini sebaiknya tidak dibaca oleh remaja.
4. Jangan menanggapai hal diluar isi buku. Contoh: buku komunikasi ini
tidak layak dibaca dan dikonsumsi mahasiswa jurusan komunikasi.
Langkah merangkum dengan pemetaan pikiran

 Menuliskan judul buku fiksi atau nonfiksi di tengah-tengaah kertas


dan beri gambar yang sesuai untuk memudahkan mengingat judul
tersebut
 Membuat cabang utama terkait topik yang ada dalam teks tersebut
 Kemudian membuat cabang yang lainnya dengan menggunakan
warna yang berbeda
 Label yang ditulis dalam setiap cabang hanya dengan kata kunci
sajak
 Tiap cabang dibuat subcabang untuk hal-hal yang saling
berhubungan
 Mengggunakan garis-garis lengkung dan alur yang nyaman
 Menarik garis penghubung apabila ada subbab yang berbeda saling
pengingat adanya kaitan antara kedua hal tersebut

Anda mungkin juga menyukai