Anda di halaman 1dari 27

TUGAS BAHASA INDONESIA

UNIT 9 TEKS FIKSI DAN NONFIKSI


TAHUN PELAJARAN 2018-2019

Kelas 8J
Nama kelompok :
Aisyah Putri Khoiriah / 02
Fadiyah Ayu Rismaya / 11
Navila Al Husna R / 23
Nova Eliza Maharani / 24
TEKS FIKSI DAN NONFIKSI
KD.3.17 Menggali dan menentukan informasi dibuku fiksi dan non
fiksi yang dibaca
KD.4.17 Membuat peta konsep / garis alur dari buku fiksi dan non
fiksi dari buku yang dibaca
KD.3.18 Menelaah unsur buku fiksi dan non fiksi yang dibaca
KD.4.18 Menyajikan tanggapan terhadap buku fiksi dan non fiksi
yang dibaca secara lisan atau tertulis
KD.3.17 Menggali dan menentukan informasi dibuku fiksi dan non
fiksi yang dibaca

Indikator/Tujuan :
3.17.1 Siswa mampu menentukan pengertian fiksi dan non fiksi
3.17.2 Siswa mampu menentukan teknik-teknik membaca buku fiksi
dan non fiksi
3.17.3 Siswa mampu menentukan ciri-ciri buku fiksi dan non fiksi
3.17.4 Siswa mampu menentukan informasi buku fiksi dan non fiksi
A. 3.17.1 Pengertian Fiksi dan Non Fiksi
Cerita fiksi adalah suatu karya sastra dengan isi berbagai macam
cerita rekaan atau didasari dengan fantasi atau angan-angan dan
bukan didasarkan atas kejadian nyata. Jenis Cerita Fiksi :
1. Novel, yakni karya fiksi prosa yang naratif dan juga tertulis.
2. Cerpen, yakni bentuk prosa naratif fiktif dan cenderung padat
yang langsung ke tujuannya.
3. Roman, merupakan karya sastra yang terdiri dari prosa atau
gancaran. Isi roman biasanya menggambarkan perbuatan
pelakunya menurut isi jiwa dan watak masing masing. Umumnya
roman berisi tentang kisah percintaan
 Cerita Non Fiksi adalah suatu tulisan yang isinya bukan
merupakan imajinasi ataupun rekaan penulisnya. Bisa
dibilang jika tulisan non fiksi merupakan karya seni yang
sifatnya berdasarkan fakta dan kenyataan dimana ada
kebenaran di dalamnya. Contoh : buku pengetahuan,
buku pelajaran.
B. 3.17.2 Menentukan Teknik – Teknik Membaca Buku
Fiksi dan Nonfiksi
 Teknik membaca buku fiksi dan nonfiksi yaitu SQ3R. SQ3R adalah
mempelajari teks atau buku dengan cara:
1. Survey adalah memeriksa,meneliti atau mengidentifikasi semua teks.
2. Question yaitu menyusun daftar pertanyaan yang relevan dengan teks.
3. Read yaitu membaca teks secara aktif untuk mencari jawaban
atas pertanyaan - pertanyaan yang telah disusun.
4. Recite/recall yaitu menjawab dan menghafal setiap jawaban
yang telah ditemukan.
5. Review yaitu meninjau ulang semua jawaban atas pertanyaan
yang tersusun pada langkah kedua dan ketiga.
C. 3.17.3 Ciri-Ciri Buku Fiksi dan Non Fiksi
 Ciri-ciri buku nonfiksi adalah sebagai berikut.
- Fiksi sifatnya rekaan atau imajinasi dari pengarang
- Dalam fiksi terdapat kebenaran yang relatif atau tidak mutlak
- Umumnya fiksi menggunakan bahasa yang bersifat konotatif
atau bukan sebenarnya
- Karya fiksi tidak memiliki sistematika yang baku
- Dalam karya fiksi terdapat pesan moral atau amanat tertentu
- Ditulis berdasarkan imajinasi atau khayalan.
- Berbentuk cerpen dan novel.

 Ciri-ciri buku nonfiksi adalah sebagai berikut:


- Ditulis dengan tidak menggunakan gaya bahasa.
- Sifat katanya denotatif atau dengan makna sebenarnya.
- Berbentuk karangan ilmiah, informatif.
- Ditulis berdasarkan pengamatan atau penelitian
D. 3.17.4 Informasi Buku Fiksi dan Non Fiksi
1. Keragaman Informasi dalam Buku Fiksi dan Nonfiksi
Buku (bacaan) dapat dibagi ke dalam dua jenis, yakni buku fiksi dan
nonfiksi.
a. Buku fiksi, contohnya kumpulan dongeng, cerpen, novel, dan drama.
b. Buku nonfiksi, contohnya buku pelajaran, ilmiah populer, dan biografi.

Seseorang membaca buku fiksi pada umumnya untuk memperoleh


hiburan ataupun kesenangan. Tidak demikian halnya ketika kamu
membaca buku pelajaran, buku ilmiah, ataupun buku nonfiksi lainnya;
yang kamu peroleh ketika itu adalah sejumlah informasi, pengetahuan,
ataupun wawasan.
Menggali Informasi dalam Buku Fiksi dan Non-fiksi
1. Orang-orang yang kebetulan melewati jalan itu sepertinya selalu ingin berhenti.
Mereka ingin mengetahui sesuatu yang telah terjadi di sana. Orang yang lalu lalang
ingin langsung melihat keadaan ibu itu. Dia terlihat lemah. Badannya yang hanya
rangka dan kulit ditutupi kaus berwarna hitam dan celana cokelat yang lusuh. Bibirnya
kering, pecah-pecah hampir terkelupas. Napasnya terengah-engah dan tampak payah.
Lalu, seorang ibu datang memecahkan keriuhan suasana, membawa segelas air. Ibu itu
membangunkan badannya sampai dia terduduk. Kemudian, air itu diberikan
kepadanya. Sesudah itu dia mengangguk dan mengucapkan terima kasih.

Contoh di atas merupakan contoh teks/buku non-fiksi


Menggali Informasi dalam Buku Fiksi dan Non-fiksi
2. Begitulah Anya setiap harinya. Ia gemar belanja. Hal itu bermula ketika ia sering
diejek temannya karena dibilang anak pingit. Setiap pulang sekolah, ia langsung
pulang dan tak pernah kumpul-kumpul di warung bakso apalagi jalan-jalan ke
pertokoan. Baru setelah Irene mentraktir Anya makan di sebuah pusat
perbelanjaan, ia mulai tertarik. Seterusnya ia kecanduan. Akan tetapi, akhir-akhir
ini, kegemarannya tersebut telah membuatnya begitu boros. Pernak-pernik
maupun aksesoris-aksesoris yang sebenarnya tidak ia butuhkan, tetap diborong
dengan alasan gengsi.

Contoh di atas merupakan contoh teks/buku fiksi


Kaidah kebahasaan buku non-fiksi :
• Baku, terkesan resmi dan formal
• Santai, terkesan santai dalam menuturkan cerita
demi cerita biasanya terjadi di kehidupan sehari-
hari
• Tidak baku, kadang dicampur istilah asing seperti
: gadget,handphone dsb. yang belum termasuk
kata serapan atau terdapat pada KBBI asli
padanan katanya
KD.4.17 Membuat peta konsep / garis alur dari buku fiksi dan
non fiksi dari buku yang dibaca

Indikator/Tujuan :
4.17.1 Siswa mampu membuat peta konsep alur dari buku
fiksi dan non fiksi
4.17.1 Membuat Peta Konsep Alur dari Buku Fiksi dan Nonfiksi

Pendahuluan
Daftar Isi
PETA KONSEP ALUR BUKU
NON-FIKSI Isi
Daftar Pustaka

Pengenalan atau pengantar


Penampilan masalah
PETA KONSEP ALUR Puncak ketegangan
BUKU FIKSI Peleraian atau penyelesaian
Ketegangan menurun
CONTOH PETA KONSEP ALUR BUKU NON-FIKSI
Isi Buku Apresiasi Sastra
BAB 1 BAB 2 BAB 3 BAB 4 BAB 5
Pendahuluan Puisi Prosa Drama
1. Pengertian 1. Pengertian 1. Pengertian
1. Pengertian puisi prosa drama
kesusastraan 2. Karakteristik 2. Karakteristik 2. Karakteristik
2. Manfaat karya puisi prosa drama Penutup
sastra 3. Jenis-jenis 3. Jenis-jenis 3. Jenis-jenis
3. Jenis-jenis puisi prosa drama
karya sastra 4. Cara menulis 4. Cara menulis 4. Cara
puisi prosa mementaskan
KD.3.18 Menelaah unsur buku fiksi dan non fiksi yang dibaca

Indikator/Tujuan :
3.18.1 Siswa mampu menentukan unsur-unsur menarik dari
buku fiksi dan non fiksi
3.18.2 Siswa mampu menentukan stuktur dalam buku fiksi
dan non fiksi
3.18.3 Siswa mampu menentukan kaidah kebahasaan dalam
buku fiksi dan non fiksi
B. 3.18.2 Struktur dalam Buku Fiksi dan Non Fiksi
 Struktur dari cerita fiksi adalah sebagai berikut:

1. Abstrak. Pada bagian ini opsional atau dapat ada maupun tidak. Bagian ini
menjadi inti dari suatu teks cerita fiksi
2. Orientasi. Berisikan mengenai pengenalan tema, latar belakang tema dan juga
tokoh-tokoh dalam novel. Diletakkan di bagian awl dan menjadi pembahasan
dari teks cerita fiksi dalam novel.
3. Kompilasi. Adalah klimaks dari teks cerita fiksi karena di bagian ini akan
muncul berbagai permasalahan, seringkali kompilasi disuatu novel menjadi
daya tarik tersendiri untuk pembacanya.
4. Evaluasi. Adalah bagian yang didalamnya berisi munculnya penjelasan
memecahkan maupun menyelesaikan masalah.
5. Resolusi. Adalah bagian yang didalamnya berisi pemecahan masalah dari
masalah-masalah yang dijalani tokoh utama.
6. Koda (reorientasi). Bagian ini didalamnya berisi amanat dan juga pesan moral
positif yang dapat dipetik dari suatu naskah teks cerita fiksi.
Struktur cerita non fiksi adalah hanya terbagi kedalam
bagian saja. Yaitu orientasi dan urutan peristiwa. Dalam
struktur cerita non fiksi, semua cerita dibuat
berdasarkan kejadian dan peristiwa berdasarkan fakta.
Tidak ada imajinasi atau khayalan pengarang di
dalamnya, semuanya dibuat berdasarkan fakta umum
yang bisa dijadikan informasi oleh para pembacanya.
KD.4.18 Menyajikan tanggapan terhadap buku fiksi dan non
fiksi yang dibaca secara lisan atau tertulis

Indikator/Tujuan :
4.18.1 Siswa mampu membuat tanggapan terhadap buku fiksi
dan non fiksi
A. 4.18.1 Tanggapan Terhadap Buku Fiksi dan Non Fiksi
 Langkah untuk dapat menilai buku fiksi adalah dengan membaca buku
yang akan dinilai. Kita dapat menjawab beberapa pertanyaan untuk
memberikan komentar terhadap buku fiksi :
1. Bagaimana judul atau tema yang dikembangkan?
2. Bagaimana pengarang mengembangkan latar cerita?
3. Bagaimana pengarang mengembangkan tokoh dan watak tokoh?
4. Bagaimana pilihan kata yang digunakan pengarang?
5. Apakah kalimat-kalimat yang digunakan pengarang memiliki
keunikan dan kekuatan membangun cerita?
6. Tokoh apa yang paling kamu sukai dan mengapa?
Sementara itu, kita juga dapat menjawab pertanyaan berikut untuk
memberikan komentar terhadap buku non fiksi :
1. Apa judul dan tema buku?
2. Apa bidang ilmu yang dibahas dalam buku?
3. Apa garis besar isi buku?
4. Apakah buku ditunjang oleh gambar, ilustrasi, tabel, dan grafik?
5. Bagaimana penulis merinci menjadi subbab buku?
6. Apakah bahasanya mudah dipahami?
7. Bagaimana penulis membuka dan mengakhiri tulisannya?
B. 4.18.2 Menyajikan tanggapan terhadap buku fiksi
dan nonfiksi
Contoh 1
Dari judulnya saja buku ini sudah mengundang selera untuk
membaca. Pemberian judul “ Karena Buku Senikmat Susu” benar-
benar unik. Penulis ingin menunjukkan bahwa kegiatan membaca
bisa setara dengan kenikmatan minum susu. Buku ini ditulis
dengan sistematika yang runtut sehingga sangat mudah
dipahami.Contoh-contoh melakukan penumbuhan minat baca
dituliskan secara rinci sehingga pembaca bisa dengan mudah
melakukan dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa yang digunakan
sangat segar sehingga dari awal sampai akhir tidak bosan untuk
membacanya
Contoh 2
Membaca buku ini senikmat minum susu persis seperti judulnya.
Masalah minat baca yang sangat teknis dikemas dalam bentuk
cerita tentang seorang anak yang bernama Alif. Cerita tentang
anak yang sangat gandrung membaca di awal buku ini
menjadikan pembaca tertarik begitu memulai membaca. Penulis
ingin menunjukkan bahwa kegiatan membaca bisa dibina sejak
kecil dengan cara-cara yang mudah dan mengasyikkan. Bahasa
yang digunakan dalam buku ini komunikatif. Buku ini
memberikan contoh-contoh yang cukup banyak sehingga sangat
praktis bagi orang yang akan memupuk minat baca anak-
anaknya. dari awal sampai akhir tidak bosan untuk membacanya.
C. 4.18.3 Memberikan komentar terhadap tanggapan terhadap
buku fiksi dan nonfiksi

 Untuk mengomentari buku fiksi kita dapat menjawab pertanyaan seperti berikut :

1. Bagaimana judul dan tema dikembangkan? Apakah ada keunikan?


2. Bagaimana pengarang mengembangkan latar cerita?
3. Bagaimana pengarang mengembangkan tokoh dan watak tokoh?
4. Bagaimana pilihan kata yang digunakan pengarang?
5. Apakah kalimat-kalimatnya memiliki keunikan dan kekuatan untuk membangun
cerita?
6. Tokoh mana yang paling kamu sukai dan mengapa?
Contoh mengomentari buku fiksi
Judul buku : Karena Buku Senikmat Susu
Pengarang : Elly Damaiwati

Contoh 1
Dari judulnya saja buku ini sudah mengundang selera untuk membaca. Pemberian judul “ Karena Buku
Senikmat Susu” benar-benar unik. Penulis ingin menunjukkan bahwa kegiatan membaca bisa setara
dengan kenikmatan minum susu. Buku ini ditulis dengan sistematika yang runtut sehingga sangat
mudah dipahami. Contoh-contoh melakukan penumbuhan minat baca dituliskan secara rinci sehingga
pembaca bisa dengan mudah melakukan dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa yang digunakan sangat
segar sehingga dari awal sampai akhir tidak bosan untuk membacanya
Contoh 2
Membaca buku ini senikmat minum susu persis seperti judulnya. Masalah minat baca yang sangat
teknis dikemas dalam bentuk cerita tentang seorang anak yang bernama Alif. Cerita tentang anak yang
sangat gandrung membaca di awal buku ini menjadikan pembaca tertarik begitu memulai membaca.
Penulis ingin menunjukkan bahwa kegiatan membaca bisa dibina sejak kecil dengan cara-cara yang
mudah dan mengasyikkan. Bahasa yang digunakan dalam buku ini komunikatif. Buku ini memberikan
contoh-contoh yang cukup banyak sehingga sangat praktis bagi orang yang akan memupuk minat baca
anak-anaknya. dari awal sampai akhir tidak bosan untuk membacanya.
 Untuk mengomentari buku fiksi kita dapat menjawab pertanyaan seperti
berikut :

1. Apa judul dan tema buku?


2. Apa bidang ilmu yang dibahas dalam buku?
3. Apa garis besar isi buku? Apa isi tiap bab?
4. Apakah buku ditunjang oleh gambar atau foto, ilustrasi,tabel dan grafik?
Apakah pengunjung tersebut dapat membantu memperjelas?
5. Bagaimana penulis merinci menjadi sub bab buku? Apakah sistematika
mudah diikuti?
6. Apakah bahasanya mudah dipahami?
7. Bagaimana penulis membuka dan mengakhiri tulisannya?
Contoh mengomentari buku nonfiksi
Identitas Buku
Judul buku : Tenun Biru Jumlah halaman : 362 halaman
Ukuran : 14,5 x 21 x 2 cm Pengarang : Ugi Agustono J.
Cetakan 1 : November 2012 Penerbit : Nuansa Cendikia
Harga : Rp50.000,00 Kota terbit : Bandung

Cerita tentang sahabat tokoh Ratna yang telah berkeluarga juga menghiasi sebagaian dari isi novel ini. Tokoh
Adi, sahabat lama tokoh Ratnah dan Nurul, yang datang menjadi orang ketiga antara hubungan Ratna dan
Janus. Berbagai pengetahuan dan informasi yang diajarkan kepada anak-anak pedalaman membuat novel ini
semakin istimewa.
Kelemahan dari novel ini adalah alur cerita yang kurang banyak dipahami oleh pembaca. Kelemahan ini
terlihat dari subbab "Kisah dari Gang Kumuh" yang menceritakan cerita kecil masa lalu tokoh Ratna dan Janus.
Dari sana akan timbul pertanyaan penbaca apakah maksud dari subbab tersebut. Melihat dari judul, Tenun
Biru bukanlah menggambarkan isi novel ini. Judul ini membuat rasa ingin tahu pembaca menjadi muncul,
apalagi menjadi subjudul, seperti tidak nyambung dengan judul utama.
Dari sekian banyak cerita dalam novel ini, sajian cerita yang dipaparkan sangatlah menarik, mengundang tawa,
sedih, haru, bahagia, dan rasa romantis menjadi satu. Novel ini dapat dibaca dan menjadi motivasi bagi seluruh
kalangan dan usia terutama yang kurang mencintai Indonesia dan haus akan ragam budaya dari berbagai
pelosok negeri.

Anda mungkin juga menyukai