Anda di halaman 1dari 12

Cerpen (cerita pendek)

A. Pengertian cerpen (cerita pendek)


Seperti yang diketahui, cerpen merupakan suatu karya sastra dalam
bentuk tulisan yang mengisahkan tentang sebuah cerita fiksi lalu
dikemas secara pendek, jelas dan ringkas. Cerpen biasanya hanya
mengisahkan cerita pendek tentang permasalahan yang dialami satu
tokoh saja.
Cerpen juga bisa disebut sebagai fiksi prosa karena cerita yang
disuguhkan hanya berfokus pada satu konflik permasalahan yang
dialami oleh tokoh mulai dari pengenalah karakter hingga penyelesaian
permasalahan yang dialami oleh tokoh. Cerpen juga terdiri tidak lebih
dari 10.000 kata saja.
Cerpen merupakan singkatan dari cerita pendek. Saat membaca cerpen
biasanya sangat cepat selesai. Selain itu, isi pada cerpen juga sangat
mudah dipahami karena ceritanya yang relatif pendek. Oleh karena itu
banyak orang yang suka dengan cerita yang singkat dan tidak rumit
seperti pada cerpen.
Pada umumnya, permasalahan yang dikisahkan pada cerpen tidak
terlalu rumit. Maka dari itu jumlah kata pada cerpen juga dibatasi.
Biasanya cerpen terdiri dari berbagai kisah seperti genre percintaan,
kasih sayang, jenaka, dan lain-lain. Pada cerpen juga mengandung
pesan dan amanat untuk para pembaca, sehingga bukan hanya terhibur
saja kita bisa menerapkan setiap pesan tersebut dalam kehidupan
sehari-hari.

B. Pengertian cerpen menurut para ahli


Berikut inilah beberapa pengertian cerpen menurut para ahli:
1. Menurut KBBI
Cerpen merupakan cerita pendek yang berisi tentang kisah cerita yang
berisi tidak lebih dari 10 ribu kata. Pada umumnya cerita pada cerpen
bisa memberikan kesan dominan dan berkonsentrasi pada
permasalahan satu tokoh. Menurutnya dalam cerpen tidak ada cerita
hingga 100 halaman.
2. Menurut Nugroho Notosusanto Dalam Tarigan
Menurut Nugroho Notosusanto cerpen adalah kisah cerita pendek yang
dibuat dalam jumlah kata mulai dari 5000 kata beserta memperkirakan
17 pp kuarto spasi ganda. Selain itu kisah pada cerpen hanya berpusat
pada dirinya sendiri yang berarti hanya pada satu tokoh saja.

3. Menurut J.S Badudu


Menurut J.S Badudu cerpen adalah cerita pendek yang yang berfokus
dan berkonsentrasi pada satu peristiwa kejadian. Pada peristiwa
kejadian tersebut hanya mengisahkan satu tokoh cerita saja.

4. Menurut Sumardjo
Menurutnya cerpen adalah kisah cerita yang tidak benar-benar terjadi di
dunia nyata. Namun cerita tersebut bisa terjadi dimana dan kapan saja
bahkan di dunia nyata dan ceritanya relatif singkat dan pendek.

5. Menurut Hendy
Menurut Hendy, cerpen merupakan cerita pendek yang ditulis secara
singkat dan pendek. Tulisan pada cerpen tidak diceritakan terlalu
panjang serta berisi tentang kisah narasi tunggal.

6. Menurut J.S Badudu


Menurut Badudu cerpen adalah suatu karya cerita yang berpusat pada
satu peristiwa kejadian yang dialami oleh satu tokoh saja. Kisah yang
terjadi pada cerpen terjadi karena peristiwa yang menumbuhkan
peristiwa tersebut.

7. Menurut Aoh. K.H


Menurut Aoh. K.H cerpen merupakan prosa pendek dimana kisah
ceritanya ditulis secara fiksi dan fantasi.

8. Menurut H.B Jassin


Cerpen merupakan sebuah cerita pendek yang memiliki bagian dimana
terdapat struktur yang lengkap mulai dari perkenalan, permasalahan dan
penyelesaian dari masalah tersebut.

9. Menurut Saini
Menurut Saini cerpen merupakan sebuah cerita pendek yang bersifat
fiksi dan tidak terjadi di dunia nyata akan tetapi dapat terjadi kapan saja
serta dimana saja dalam kisah cerita yang relatif singkat dan jelas.

10. Menurut A. Bakar Hamid


Menurut Hamid cerpen merupakan cerita pendek yang memiliki ciri-ciri
seperti jumlah kata yang sedikit antara 500 hingga 10.000 kata dalam
satu cerpen serta hanya memiliki satu karakter tokoh saja.
Demikianlah pengertian cerpen yang telah dinyatakan oleh beberapa
ahli, dari semua pengertian itu dapat disimpulkan bahwa cerpen adalah
salah satu karya sastra yang berupa cerita pendek yang umumnya berisi
tentang cerita fiksi atau fantasi. Setelah membahas pengertian cerpen,
maka pembahasan selanjutnya adalah struktur cerpen.

C. Struktur cerpen
Pada cerpen biasanya terdiri beberapa struktur yang diperlukan seperti
elemen dasar dan tambahan abstrak. Struktur tersebut sangat
diperlukan ketika menyusun sebuah cerpen. Berikut inilah beberapa
elemen dasar untuk membangun sebuah cerpen:
1. Abstrak
Abstrak merupakan pemaparan gambaran awal dari cerita yang
dikisahkan. Pada cerpen abstrak biasanya digunakan sebagai
pelengkap cerita. Maka dari itu abstrak bersifat opsional atau bisa jadi
tidak ada pada cerpen tersebut.

2. Orientasi
Pada orientasi cerpen biasanya menjelaskan tentang latar cerita seperti
waktu, suasana, tempat/lokasi yang digunakan dalam penggambaran
cerita cerpen.

3. Komplikasi
Komplikasi menjelaskan tentang struktur yang berkaitan dengan
pemaparan awal suatu masalah yang dihadapi oleh tokoh. Watak dari
tokoh juga dijelaskan pada bagian ini. Selain itu pada komplikasi juga
menjelaskan urutan kejadian yang berhubungan dengan sebab akibat.

4. Evaluasi
Pada bagian evaluasi ini terjadi konflik masalah yang semakin
memuncak. Konflik mulai menuju bagian klimaks dan mendapatkan
penyelesaian atas masalah yang terjadi.

5. Resolusi
Resolusi merupakan bagian akhir permasalahan yang terjadi pada
cerpen. Pada bagian ini terdapat penjelasan dari pengarang mengenai
solusi permasalahan yang dialami tokoh.

6. Koda
Koda merupakan nilai atau pesan moral yang terdapat pada sebuah
cerpen yang disampaikan oleh penulis kepada para pembaca. Pesan
moral yang disampaikan sesuai dengan jenis cerpen.
D. Fungsi cerpen
Pada umumnya cerpen memiliki cerita yang sangat singkat dan jelas.
Namun cerpen juga memiliki fungsi seperti karya sastra lainnya. Berikut
inilah yang termasuk dalam fungsi cerpen :

1. Fungsi Rekreatif
Fungsi rekreatif yaitu sebagai sarana penghibur bagi para pembaca.

2. Fungsi Estetis
Fungsi estetis yaitu sebagai nilai estetika atau keindahan yang ada pada
cerpen sehingga memberikan kepuasan kepada pembaca.

3. Fungsi Didaktif
Fungsi didaktif yaitu sebagai pemberi pelajaran atau pendidikan yang
akan bermanfaat bagi para pembaca.

4. Fungsi Moralitaas
Fungsi moralitas yaitu sebagai nilai moral berdasarkan isi cerita untuk
mengetahui baik buruk yang disampaikan penulis kepada para
pembaca.

5. Fungsi Religiusitas
Fungsi religiusitas yaitu sebagai pemberi pelajaran yang religius yang
nantinya bisa dijadikan sebagai contoh baik oleh pembaca.

Meskipun cerpen hanya memiliki kisah cerita yang singkat, akan tetapi
memiliki makna dan pengetahuan yang terkandung dalam sebuah
cerpen. Biasanya cerpen memberikan nilai positif yang dapat diambil
oleh pembacanya. Dengan begitu nilai positif tersebut dapat
dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari.
E.Ciri-ciri cerpen
Supaya kamu lebih mengenal apa itu cerpen, maka bukan hanya
sekadar mengetahui pengertian cerpen saja. Sebuah cerpen memiliki
ciri-ciri tertentu yang khas dimana ciri-ciri ini nantinya akan digunakan
sebagai pembeda dari karya sastra lainnya. Ciri-ciri cerpen sebagai
berikut:

1. Pada umumnya cerpen bersifat fiktif atau berupa karangan dari


penulis.
2. Cerpen memiliki susunan kata yang tidak lebih dari 10.000
(sepuluh ribu) kata.
3. Saat membaca cerpen biasanya selesai dengan sekali duduk.
4. Cerpen memiliki bentuk cerita yang sangat singkat.
5. Cerpen memiliki diksi atau pilihan kata yang tidak rumit sehingga
mudah dipahami oleh pembaca.
6. Cerpen hanya memiliki alur cerita tunggal atau satu jalan cerita
saja.
7. Kisah cerita pada cerpen biasanya berasal dari peristiwa dalam
kehidupan sehari-hari.
8. Karakter tokoh pada cerpen sangat sederhana.
9. Di akhir bagian biasanya terdapat pesan moral yang sangat
mendalam sehingga membuat pembaca ikut merasakan kisah
pada cerpen tersebut.

F. Jenis-jenis cerpen
tapi jenis-jenis cerpen akan dijelaskan juga. Tidak selamanya semua
cerita yang berukuran pendek dikategorikan dalam cerita pendek. Ada
beberapa jenis dari cerita pendek / cerpen yang biasanya dibuat oleh
penulis. Berikut ini berbagai jenis cerpen yang harus Anda ketahui :
1. Cerpen Pendek
Seperti yang kita ketahui, cerita pendek adalah jenis cerita yang kurang
dari 10.000 kata panjangnya. Jenis pertama dari cerpen adalah Cerpen
Pendek. Dan seperti namanya, cerita pendek yang satu ini cenderung
lebih pendek daripada jenis cerita pendek lainnya. Panjang kata dari
Cerpen Pendek yaitu sekitar 500 hingga 700 kata.

Karangan fiktif yang satu ini biasanya digunakan untuk menjelaskan


sebuah kejadian dengan bahasa yang singkat, padat, menarik
perhatian, dan efektif. Bagian pembuka biasanya sangat sedikit, sekitar
1 hingga 2 paragraf, lalu masuk ke bagian konflik inti. Bagian akhir juga
biasanya lebih sedikit daripada jenis cerpen lainnya.

2. Cerpen Sedang
Jenis cerita pendek atau cerpen yang kedua yaitu cerita pendek
sedang / Cerpen Sedang. Cerita pendek Sedang biasanya memiliki
panjang sekitar 700 hingga 1.000 kata panjangnya. Cerpen sedang juga
bisa ditemui dengan mudah pada buku-buku pelajaran sekolah karena
dianggap efektif dan menarik perhatian.

Cerpen Sedang sedikit lebih panjang daripada Cerpen Pendek.


Sehingga bagian pembukaannya juga akan lebih panjang sedikit
daripada cerpen pendek. Selain itu, penokohan dari tokoh yang
diceritakan bisa dijabarkan dengan kalimat yang lebih jelas. Tak hanya
itu, Cerpen Sedang biasanya digunakan untuk menjelaskan cerita
dengan lebih mendetail.
3. Cerpen Panjang
Jenis cerpen yang terakhir yaitu Cerpen Panjang. Cerpen yang satu ini
biasanya dibuat dengan panjang sekitar 1.000 kata atau lebih. Dan
bahkan ada sebuah cerpen yang dibuat mendekati 5.000 kata atau
bahkan 10.000 kata. Jenis cerpen yang satu ini memiliki ciri umum yang
penuturannya yang santai.

Karena penulis ingin menuturkan cerita yang lumayan panjang, biasanya


bagian pembukaan dan penutupan cukup panjang pula. Proses
memasuki bagian konflik juga lebih panjang dari biasanya, sehingga
pembaca bisa lebih memahami cerita dengan lebih mendetail. Biasanya
jenis cerita pendek yang satu ini jarang ditampilkan pada buku pelajaran
karena cukup panjang.

Selain terdapat beberapa jenis cerpen, Di dalam buu Kiat Menulis Cerita
Pendek, dijelaskan mengenai setiap cerpen memiliki visi serta gaya
penulisan yang berbeda, proses kreatifnya, dan masih banyak lagi. Jika
Grameds tertarik, klik “beli sekarang” yang ada di bawah ini.

G. Unsur intrinsik cerpen


Sebuah cerpen atau cerita pendek memiliki suatu unsur pembentuk
yang harus ada di dalam cerpen itu sendiri. Unsur ini dinamakan dengan
unsur intrinsik. Unsur intrinsik akan membangun kisah cerita yang ingin
disampaikan oleh penulis. Berikut inilah beberapa unsur intrinsik:

1. Tema
Sebuah cerpen harus memiliki tema cerita. Hal ini karena tema menjadi
unsur utama yang ingin disampaikan penulis pada kisah ceritanya.

2. Alur atau Plot


Alur atau plot merupakan urutan peristiwa atau jalan cerita pada sebuah
cerpen. Pada umumnya alur pada cerpen diawali dengan perkenalan,
konflik masalah, lalu penyelesaian. Namun ada beberapa jenis alur
cerita yaitu alur maju, alur mundur, dan alur campuran.

3. Setting
Setting merupakan penjelasan mengenai latar atau tempat, waktu, dan
suasana yang terjadi dalam cerpen tersebut.

4. Tokoh
Tokoh merupakan pemeran yang diceritakan dalam sebuah cerpen.
Tokoh terdiri dari pemeran utama dan pemeran pendukung.

5. Watak
Watak merupakan gambaran sifat dari para pemeran. Watak terdiri dari
tiga jenis yaitu protagonis (baik), antagonis (jahat) dan netral.

6. Sudut pandang atau point of view


Sudut pandang merupakan cara pandang pengarang saat menceritakan
kisah pada sebuah cerpen. Sudut pandang dibagi menjadi dua bentuk
yaitu sudut pandang orang pertama yang terdiri dari pelaku utama (“aku”
merupakan tokoh utama) dan pelaku sampingan (“aku menceritakan
orang lain). Sedangkan sudut pandang orang ketiga terdiri dari serba
tahu (“dia” menjadi tokoh utama) dan pengamat (“dia” menceritakan
orang lain).

7. Amanat
Amanat merupakan pesan moral atau pelajaran yang disampaikan oleh
penulis kepada pembaca. Pesan moral yang disampaikan biasanya
dalam bentuk tersirat maupun tersurat.

H. Unsur ekstrinsik cerpen


Pada sebuah cerpen seringkali terdapat penambahan peristiwa yang
terjadi di sebuah lingkungan. Hal tersebut dinamakan dengan unsur
ekstrinsik atau unsur yang berasal dari luar untuk membangun sebuah
cerpen. Dengan adanya unsur ekstrinsik, maka cerpen yang dibaca
menjadi lebih menyentuh perasaan.

Berikut inilah beberapa unsur ekstrinsik pada sebuah cerpen:


1. Terdapat latar belakang dari pengarang. Biasanya latar belakang
pada kisah cerpen berasal dari pengalaman pribadi
pengarangnya. Namun tak jarang jika pengarang mengambil cerita
dari kisah orang lain.
2. Terdapat latar belakang dari masyarakat. Latar belakang dari
masyarakat ini akan membantu berlangsungnya jalan cerita.
Biasanya juga mempengaruhi isi ceritanya juga.
3. Terdapat biografi yang memaparkan biodata, riwayat hidup dan
pengalaman secara menyeluruh dan lengkap dari pengarangnya.
4. Terdapat aliran sastra yang mempengaruhi gaya bahasa yang
digunakan oleh penulis saat menyampaikan ceritanya.
5. Terdapat kondisi psikologis berupa keadaan senang, sedih, suka
dan duka yang mempengaruhi mood penulis saat membuat
sebuah cerita pendek.

I. Kaidah kebahasaan cerpen


Cerpen memiliki ciri-ciri kebahasaan yang dapat dilihat melalui pemilihan
gaya bahasa dan diksi yang digunakan. Pada cerpen umumnya penulis
menggunakan pendeskripsian fisik tokoh secara kuat. Hal ini akan
membantu menggambarkan suasana yang tepat dan sesuai dengan
ceritanya.

Pada cerpen juga menggunakan frasa adverbial atau kata keterangan


yang membantu menunjukan latar tempat atau waktu seperti di pagi
hari, sore hari atau di sebuah tempat pada peristiwa kejadian. Selain itu
juga harus menerapkan penggunaan kalimat langsung dan tak langsung
atau berupa dialog.

Cerpen juga identik dengan penggunaan kata-kata kiasan atau konotatif


untuk menambah kesan keestetikan sehingga akan menambah nilai
kepuasan para pembaca. Selain itu juga menggunakan kalimat informal
maupun semi formal sesuai dengan peristiwa kejadian.
Contoh cerpen beserta unsur intrinsiknya
Liburan Sekolahku

Usai pembagian rapot di sekolah, akhirnya aku bisa menikmati


liburan panjang. Meskipun aku tidak mendapat rangking atas, tapi
aku tetap mendapat nilai yang lumayan baik. Aku tetap bahagia
karena membayangkan keluargaku mengajak aku pergi liburan.
Ayah dan ibuku mengajakku pergi liburan ke suatu tempat wisata
yang menyenangkan. Aku sangat tidak sabar untuk pergi
menikmati liburan. Bahkan aku bingung untuk memilih pakaian
mana yang akan kupakai. “Kali aku pakai baju yang mana ya?”
Tanyaku dalam hati. “Ah yang biru sangat bagus, tapi yang merah
juga sangat cocok!”

Aku pun pergi menemui ayah dan ibu yang sedang asyik menonton
TV. Lalu aku berbincang dengan mereka, “Ayah, Ibu, bagaimana
kalau kita pergi liburan ke pantai? Aku sangat ingin pergi ke sana”.
Ayah dan ibu tiba-tiba hanya saling pandang, lalu ayah berkata
“Nak, liburan kali ini kamu di rumah saja ya sama Ibu, karena Ayah
harus ada pekerjaan di luar kota.” Aku sangat kecewa dengan
pernyataan ayah tapi aku harus menerima keputusannya.

Hari-hari telah berlalu dan aku hanya menikmati libur sekolahku di


rumah saja. Meskipun aku sebenarnya juga ingin pergi ke luar
rumah bersama teman-teman. Tapi ibu melarangku pergi ke luar,
dan hanya menyuruhku membantu melakukan pekerjaan rumah
seperti bersih-bersih rumah. Kalaupun aku keluar hanya saat ke
pasar dan itu pun juga ditemani oleh ibu.

Namun aku tetap melakukan pekerjaan yang produktif seperti


belajar untuk menyambut ujian nasional yang akan berlangsung
beberapa bulan lagi. Sebenarnya aku juga merasa suntuk berada di
rumah terus. Terkadang aku ingin menolak permintaan ibu saat
menyuruhku, tapi aku cuma bisa terima dan melakukannya.
Pada suatu sora ibu mengetuk pintu kamarku dan bilang kepadaku
“kamu segera mandi ya, Ibu tunggu di luar.” Aku menjawabnya
“loh kita mau kemana Bu?” Lalu ibu menjawab “Ibu mau mengajak
kamu jalan-jalan ke taman kota, ya sekalian masa kau di rumah
terus.” Sontak aku merasa senang “yang benar Bu, oke kalau
begitu aku mandi dulu.”

Setelah itu aku pergi ke taman kota bersama Ibu. Meskipun hanya
jalan-jalan sore di sekitar taman, aku sudah merasa senang banget.
Mungkin ini karena aku terlalu lama berdiam diri di rumah dan baru
kali ini menikmati jalan-jalan. Yang pasti aku sangat senang karena
ibu mengajak aku jalan-jalan sore.

Unsur intrinsik yang terdapat pada cerpen diatas adalah sebagai berikut:
1. Cerpen di atas memiliki tema liburan.
2. Alur pada cerpen yaitu alur maju.
3. Cerpen di atas memiliki latar tempat di rumah dan taman kota.
Latar waktu menunjukan sore hari.
4. Tokoh yang diceritakan adalah Aku, Ibu dan Ayah.
5. Setiap tokoh memiliki watak atau karakter yang berbeda dan
saling mendukung. Karakter tokoh Aku adalah pendiam, berbakti
pada orang tua, sedangkan tokoh Ibu memiliki karakter sabar,
telaten, peduli dan tidak tegaan. Karakter tokoh Ayah adalah
sabar, penyayang dan pekerja keras serta bertanggung jawab
kepada keluarga.
6. Sudut pandang yang digunakan adalah orang pertama
7. Pada cerpen diatas memiliki amanat berupa pesan moral dimana
melatih anak supaya tidak selalu berlibur saat memasuki musim
liburan. Selain itu juga mengajarkan sikap mandiri kepada anak
agar memanfaatkan liburan dengan produktif.

Anda mungkin juga menyukai