Berikut adalah penjelasan unsur intrinsik dan ekstrinsik yang membangun sebuah
cerpen.
Aspek- aspek di atas sangat penting, sebagaimana plot menentukan alur cerita,
karakter membuat cerita menjadi hidup, setting membantu membentuk suasana dan
konteks, tema memberikan makna, dan gaya bahasa menentukan cara cerita
disampaikan.
Latar belakang pengarang, konteks sejarah atau sosial, dan aliran sastra dapat
membantu pembaca memahami pesan atau makna dalam cerita dan membantu
membentuk interpretasi yang lebih kaya dan mendalam.
2. Orientasi
Pada bagian orientasi cerpen, kamu dapat menggambarkan latar cerita seperti
gambaran tempat dan waktu, serta masalah atau konflik yang akan dihadapi oleh
tokoh utama. Kamu juga bisa membangun tensi atau emosi yang dirasakan oleh
tokoh dalam cerpen tersebut.
3. Komplikasi
Pada bagian komplikasi, kamu bisa menjelaskan tentang awal mula pengalaman
tokoh menghadapi suatu masalah yang dihadapi. Pengalaman ini juga termasuk
watak dari tokoh dan urutan kejadian yang berhubungan dengan sebab akibat dari
permasalahan.
4. Evaluasi
Pada bagian evaluasi, puncak dari ketegangan dan konflik dalam cerita digambarkan
secara jelas. Jadi, kamu harus menggambarkan suasana dan perasaan tokoh utama
dalam memproses konflik tersebut. Penulisan aspek ini bertujuan agar pembaca
menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul pada bagian awal
cerita.
5. Resolusi
Pada bagian resolusi cerpen, kamu bisa menuliskan situasi di mana konflik mulai
mereda. Pada bagian ini, tokoh utama secara bertahap mulai menemukan jalan
keluar dari masalah. Maka, kamu bisa menuliskan pembongkaran atau penjelasan
dari beberapa kejadian yang masih menjadi misteri bagi pembaca.
6. Koda
Koda merupakan bagian di mana kamu sebagai penulis bisa menyampaikan pesan
moral yang dapat diambil oleh pembaca.
Ciri-Ciri Cerpen
Untuk mendefinisikan karya tulis sebagai cerpen, terdapat ciri-ciri umum yang bisa
diidentifikasi. Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Cerpen bersifat fiktif
Ciri-ciri cerpen yang pertama adalah kisah yang dituliskan bersifat fiksi. Meski
sebuah cerpen dapat terinspirasi dari kejadian nyata, dalam kepenulisannya harus
dikembangkan menjadi fiksi. Ciri-ciri cerpen yang bernuansa fiktif harus
diaplikasikan karena jika dibuat sangat mirip dengan kejadian sebenarnya, maka
genrenya bisa saja masuk ke dalam kategori autobiografi atau biografi.
Selain itu, biasanya hanya ada satu sampai tiga tokoh saja dalam cerita. Tiap-tiap
tokohnya tidak ada deskripsi detail ataupun terlalu mendalam tentang
karakteristiknya.
Jenis-Jenis Cerpen
Berikut ini adalah penjelasan tentang cerpen pendek, cerpen sedang, dan cerpen
panjang: