Anda di halaman 1dari 4

Unsur-unsur Cerpen

Berikut adalah penjelasan unsur intrinsik dan ekstrinsik yang membangun sebuah
cerpen.

1.     Unsur Intrinsik


Unsur intrinsik cerpen adalah aspek yang memberikan kekhasan pada karya
penulisan cerpen. Dalam unsur intrinsik, terdapat aspek-aspek di bawah ini:

 Plot: serangkaian peristiwa yang terjadi dalam cerita


 Karakter: tokoh-tokoh dalam cerita
 Setting: tempat dan waktu di mana cerita berlangsung
 Tema: pesan atau makna yang ingin disampaikan dalam cerita
 Gaya bahasa: cara penulis menyampaikan cerita melalui pemilihan kata dan
kalimat, penggunaan bahasa figuratif, dan lain-lain

Aspek- aspek di atas sangat penting, sebagaimana plot menentukan alur cerita,
karakter membuat cerita menjadi hidup, setting  membantu membentuk suasana dan
konteks, tema memberikan makna, dan gaya bahasa menentukan cara cerita
disampaikan.

2.     Unsur Ekstrinsik


Unsur ekstrinsik dapat membantu pembaca untuk memahami konteks dibalik cerpen
yang ditulis. Konteks ini dibangun oleh aspek-aspek berikut.

 Latar belakang pengarang: sejarah hidup, pendidikan, pengalaman, dan nilai-


nilai yang dianut pengarang yang akan memengaruhi hasil tulisan
 Konteks sejarah atau sosial: gambaran kondisi sosial dan politik pada saat cerita
ditulis
 Aliran sastra: karya atau tokoh penulis sastra lain yang memengaruhi gaya
bahasa yang digunakan oleh penulis saat menyampaikan ceritanya.

Latar belakang pengarang, konteks sejarah atau sosial, dan aliran sastra dapat
membantu pembaca memahami pesan atau makna dalam cerita dan membantu
membentuk interpretasi yang lebih kaya dan mendalam.

Baca Juga: Cara Menulis Novel Bagi Pemula Dalam 10 Langkah

Struktur Cerita Pada Cerpen


Struktur dalam cerpen atau cerita pendek adalah susunan elemen-elemen yang
membentuk cerita keseluruhan. Struktur cerpen terdiri dari beberapa bagian yang
harus disusun dengan baik agar dapat dinikmati oleh pembaca. Berikut ini adalah
penjelasan tentang struktur dalam cerpen:
1.     Abstrak
Pada bagian abstrak cerpen, kamu bisa memperkenalkan tokoh-tokoh utama dalam
cerita. Penulisan abstrak pada cerpen biasanya digunakan sebagai pelengkap cerita
saja sehingga bersifat opsional.

2.     Orientasi
Pada bagian orientasi cerpen, kamu dapat menggambarkan latar cerita seperti
gambaran tempat dan waktu, serta masalah atau konflik yang akan dihadapi oleh
tokoh utama. Kamu juga bisa membangun tensi atau emosi yang dirasakan oleh
tokoh dalam cerpen tersebut.

3.     Komplikasi
Pada bagian komplikasi, kamu bisa menjelaskan tentang awal mula pengalaman
tokoh menghadapi suatu masalah yang dihadapi. Pengalaman ini juga termasuk
watak dari tokoh dan urutan kejadian yang berhubungan dengan sebab akibat dari
permasalahan.

4.     Evaluasi
Pada bagian evaluasi, puncak dari ketegangan dan konflik dalam cerita digambarkan
secara jelas. Jadi, kamu harus menggambarkan suasana dan perasaan tokoh utama
dalam memproses konflik tersebut. Penulisan aspek ini bertujuan agar pembaca
menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul pada bagian awal
cerita.

5.     Resolusi
Pada bagian resolusi cerpen, kamu bisa menuliskan situasi di mana konflik mulai
mereda. Pada bagian ini, tokoh utama secara bertahap mulai menemukan jalan
keluar dari masalah. Maka, kamu bisa menuliskan pembongkaran atau penjelasan
dari beberapa kejadian yang masih menjadi misteri bagi pembaca.

6.     Koda
Koda merupakan bagian di mana kamu sebagai penulis bisa menyampaikan pesan
moral yang dapat diambil oleh pembaca.

Baca Juga: Tips Ampuh Lawan Musuh Penulis, Writer’s Block

Ciri-Ciri Cerpen
Untuk mendefinisikan karya tulis sebagai cerpen, terdapat ciri-ciri umum yang bisa
diidentifikasi. Berikut adalah beberapa di antaranya:
1.     Cerpen bersifat fiktif
Ciri-ciri cerpen yang pertama adalah kisah yang dituliskan bersifat fiksi. Meski
sebuah cerpen dapat terinspirasi dari kejadian nyata, dalam kepenulisannya harus
dikembangkan menjadi fiksi. Ciri-ciri cerpen yang bernuansa fiktif harus
diaplikasikan karena jika dibuat sangat mirip dengan kejadian sebenarnya, maka
genrenya bisa saja masuk ke dalam kategori autobiografi atau biografi.

2.     Jumlah kata dalam cerpen relatif sedikit


Memiliki alur cerita yang singkat dan sederhana, membuat cerpen biasanya hanya
terdiri dari 1000-10.000 kata saja.

3.     Karakter tokoh pada cerpen sangat sederhana


Dengan jumlah kata yang relatif sedikit, tentu saja penokohan dalam cerita pendek
tidak akan rumit seperti dalam novel. Umumnya, penulis cerpen hanya menyoroti
sebagian kecil dari karakter tokoh-tokoh.

Selain itu, biasanya hanya ada satu sampai tiga tokoh saja dalam cerita. Tiap-tiap
tokohnya tidak ada deskripsi detail ataupun terlalu mendalam tentang
karakteristiknya.

4.     Selesai dibaca dalam sekali duduk


Berbeda dengan karya sastra novel yang berisi beberapa bab yang bisa diselesaikan
secara berkala, ciri-ciri cerpen yang utama adalah selesai dibaca sekali duduk saja.

5.     Pemilihan diksi cerpen umumnya tidak rumit


Karena penyajian cerita kepada pembaca harus dapat diselesaikan dalam sekali
duduk, pemilihan kata dalam penulisan cerpen biasanya sederhana. Hal ini agar alur
cerita lebih mudah dicerna, dipahami, dan dinikmati oleh pembaca.

Jenis-Jenis Cerpen
Berikut ini adalah penjelasan tentang cerpen pendek, cerpen sedang, dan cerpen
panjang:

1.     Cerpen Pendek


Cerpen pendek adalah cerita dengan jumlah katanya terdiri dari 500 hingga 700 kata.
Struktur ceritanya sangat singkat dan sederhana, serta benar-benar hanya fokus
membahas satu peristiwa atau konflik saja. Karakter dan latar belakang cerita
biasanya tidak digambarkan secara mendetail. Cerpen pendek seringkali memiliki
akhir yang mengejutkan atau terbuka.
2.     Cerpen Sedang
Cerpen sedang memiliki jumlah kata berkisar 700 hingga 1000 kata. Karena sedikit
lebih panjang dari cerpen pendek, penokohan yang diceritakan bisa dijabarkan
dengan kalimat yang lebih jelas. Cerpen sedang juga biasanya digunakan untuk
menjelaskan cerita yang lebih mendetail.

3.     Cerpen Panjang


Cerpen panjang biasanya memiliki jumlah kata berkisar 1.000 hingga 10.000 kata.
Cerpen jenis ini punya struktur cerita yang lebih kompleks dibandingkan dua jenis
cerpen sebelumnya. Dengan karakter yang lebih kompleks dan latar belakang yang
lebih detail, cerpen panjang seringkali memiliki plot yang lebih rumit dan beragam,
serta penggalian pengembangan karakter yang lebih mendalam.

Anda mungkin juga menyukai