OLEH
NAMA : NUR ASMAULHUSNAH
NIM : 1713041012
KELAS : PENDIDIKAN KIMIA B
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas
anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang”
Turunan Asam Karboksilat”. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan
Makalah ini selain untuk menyelesaikan tugas yang diberikan
oleh Dosen pengajar, juga untuk lebih memperluas pengetahuan
para mahasiswa khususnya bagi penulis.
Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah ini dengan baik,
namun penulis pun menyadari bahwa kami memiliki akan adanya keterbatasan
kami sebagai manusia biasa. Oleh karena itu jika didapati adanya kesalahan-
kesalahan baik dari segi teknik penulisan, maupun dari isi, maka penulis
memohon maaf dan kritik serta saran dari dosen pengajar bahkan semua
pembaca sangat diharapkan oleh kami untuk dapat menyempurnakan makalah ini
terlebih juga dalam pengetahuan kita bersama. Harapan ini dapat bermanfaat bagi
kita sekalian.
Makassar,23
April 2018
2
3
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
KESIMPULAN ....................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu asam karboksilat adalah suatu senyawa yang mengandung gugusan
karboksil, suatu istilah yang berasal dari karbonil dan hidroksil. Gugusan yang
terikat pada gugusan karboksil dalam asam karboksilat bisa gugus apa saja,
bahkan bisa gugus karboksil lain. Dalam asam karboksilat gugus -COOH
terikat pada gugus alkil (-R) atau gugus aril (-Ar). Meskipun yang mengikat
gugus –COOH dapat berupa gugus alifatik atau aromatic, jenuh atau tidak
jenuh, tersubstitusi atau tidak tersubstitusi sifat yang diperlihatkan oleh gugus
–COOH tersebut pada dasarnya sama. Di samping terdapat asam yang
mengandung satu gugus karboksil (asam monokarboksilat), diketahui juga
terdapat asam yang memiliki dua gugus karboksil (asam dikarboksilat) dan
tiga buah gugus karboksil (asam trikarboksilat). Perbedaan banyaknya gugus –
COOH ini tidak mengakibatkan perubahan sifat kimia yang mendasar. Asam
karboksilat tergolong asam lemah karena hanya sedikit terionisasi dalam air.
Pada saat kesetimbangan, sebagian besar asam berada dalam bentuk molekul
yang tidak terionisasi. Konstanta disosiasi, Ka, asam karboksilat, dimana R
sebagai gugus alkil, adalah 10-5 atau kurang.
Derivat asam karboksilat merupakan turunan asam karboksilat, dimana
ditinjau dari strukturnya senyawa yang diperoleh dari hasil pergantian gugus –
OH dalam rumus struktur RCOOH oleh gugus –NH2, -OR, atau –OOCR.
Dalam derivat asam karboksilat ini lebih spesifik membahas halida asam,
anhidrida asam, ester, amida, dan nitril. Semua turunan asam karboksilat
mempunyai gugus fungsi asil (RCO-) atau aril (ArCO-) dan bila dihidrolisis
menghasilkan asam karboksilat. Adanya gugus karbonil menyebabkan turunan
asam karboksilat bersifat polar, dan kepolaran ini yang berpengaruh terhadap
sifat-sifat yang ada pada turunan asam karboksilat. Agar lebih
5
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apakah pengertian asam karboksilat?
2. Bagaimana struktur asam karboksilat?
3. Apa pengertian derivat asam karboksilat?
4. Apa saja macam-macam derivat asam karboksilat?
C. Tujuan Penulisan
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Mengetahui pengertian asam karboksilat.
2. Mengetahui struktur asam karboksilat.
3. Mengetahui pengertian derivat asam karboksilat.
4. Mengetahui macam-macam derivat asam karboksilat
6
BAB II
PEMBAHASAN
1. Asam Karboksilat
1.1.Pengertian Asam Karboksilat
Asam karboksilat atau asam alkanoat adalah golongan asam organik alifatik
yang memiliki gugus karboksil (-COOH). Semua asam alkanoat adalah asam lemah.
Dalam pelarut air, sebagian molekulnya terionisasi dengan melepas atom hidrogen
menjadi ion H+. Wujud dari asam karboksilat tergantung dari jumlah atom C-nya, untuk
senyawa asam karboksilat yang memiliki atom C kurang dari 10, maka wujud zat
tersebut adalah cair pada suhu kamar. Sedangkan asam karboksilat yang memiliki
panjang rantai C 10 atau lebih berwujud padat.
Asam karboksilat adalah asam organik yang diidentikkan dengan gugus karboksil.
Asam karboksilat merupakan asam Bronsted-Lowry (donor proton). Garam dan anion
asam karboksilat dinamakan karboksilat. Asam karboksilat merupakan senyawa polar,
dan membentuk ikatan hidrogen satu sama lain. Pada fasa gas, Asam karboksilat dalam
bentuk dimer. Dalam larutan Asam karboksilat merupakan asam lemah yang sebagian
molekulnya terdisosiasi menjadi H+ dan RCOO-. Contoh : pada temperatur kamar, hanya
0,02% dari molekul asam asetat yang terdisosiasi dalam air. Asam karboksilat alifatik
rantai pendek (atom karbon
Halida asam adalah senyawa turunan asam karboksilat dengan rumus molekul R(C=O)X.
Penamaan halida asam sangat sederhana, yaitu dengan menyebutkan nama halida setelah
gugus alkil. Salah satu contoh halida asam adalah asetil klorida dengan rumus struktur
CH3COCl.
7
2.1.1. Struktur Halida Asam Kaboksilat :
O
R C
hal hal : Cl, Br, I
Halida dinamakan sesuai dengan nama asam karboksilat dengan mengganti akhiran at dengan
il.
Contohnya:
O O
CH3 C C
Cl Br
Klorida asam karboksilat umumnya dibuat dengan reaksi antara asam karboksilat
dengan tionil klorida atau fosfor pentaklorida.
O O
CH3 C OH + Cl S Cl CH3 C Cl + HCl + SO2
asam asetat tionil klorida asetil klorida
O
O
C C Cl + POCl3 + HCl
OH + PCl5
8
Halida asam merupakan yang paling reaktif diantara semua derivat asam karboksilat.
Oleh karena itu ketika terikat pada karbon positif dari gugus karbonil, ion ini lebih
mudah ditukargantikan dari pada bila terikat pada karbon alkil.
1. Hidrolisis
O O
Klorida asam karboksilat bereaksi dengan alcohol atau fenol membentuk ester dengan
katalis basa organik.
O CH3 O CH3
piridin
CH3 C Cl + CH3 C OH CH3 C O C CH3 + HCl
CH3 CH3
O O
C Cl C Cl NHCH3
+ 2CH3NH2 + -
+ CH3NH3 Cl
N-metil benzamida
9
4. Suatu halida asam bereaksi dengan keanekaragaman nukleofil, termasuk senyawa
organologam. Seperti reagensia grignard (Fessenden, 1986).
a. Anhidrida Asam Karboksilat
Pada umumnya anhidrida menunjukkan peak karbonil rangkap dalam spektrum
inframerahnya (Usman, 2013). Asam anhidrida mempunyai dua molekul asam karboksilat
di mana sebuah molekul airnya dihilangkan. (Anhidrida berarti ”suatu senyawa tanpa air”).
Misalnya dua molekul asam etanoat dan menghilangkan satu molekul air maka didapat
anhidrida etanoat (nama lama: anhidrida asetat).
Anhidrida asam adalah senyawa turunan asam karboksilat yang mempunyai gugus asil
(RC=O) terikat pada oksigen sebagai pengganti hidrogen. Rumus umum anhidrida asam
adalah ([RC=O]O[O=CR]). Tata nama anhidrida asam adalah dengan mengganti kata
asam menjadi anhidrida. Contoh anhidrida adalah anhidrida asetat dengan rumus CH3CO-
O-OCCH3.
i. Struktur :
O
R' C
R' C
O
Dinamakan sesuai dengan nama asam karboksilat dengan menambah akhiran anhidrida
O O O O
CH3 C O C CH3 CH3 CH2 C O C CH2 CH3
10
Umumnya dibuat di laboratorium. Anhidrida asam karboksilat yang umum digunakan
adalah asetat anhidrida dan tersedia secara comersial.
Metode yang paling umum untuk membuat anhidrida asam adalah melalui aksi
substitusi nukleofilik asil antara suatu asil halida dan garam karboksilat. Baik anhidrida
simetris dan tak simetris dapat dibuat dengan cara ini dengan ademen yang tinggi.
iv. Reaksi Anhidrida Asam
Kimiawi dari anhidrida asam hampir sama dengan asil halida. Anhidrida asam bereaksi
lebih lambat dari pada asil halida, tetapi macam reaksi yang dijalani adalah sama. Jadi,
anhidrida asam bereaksi dengan air membentuk asam, dengan alkohol membentuk ester,
dengan amina membentuk amida, dan direduksi oleh LiAiH4 sebagai berikut:
1. Hidrolisis
Hidrolisis anhidrida asam dalam larutan asam atau basa menghasilkan 2 asam
karboksilatnya.
O O O O
Reaksi anhidrida asam dengan alkohol menghasilkan ester dan asam karboksilat.
O O O O
CH3 C O C CH3 + CH3OH CH3 C OCH3 + CH3 C OH
asetat anhidrida metanol metil asetat asam asetat
OH
O O
CO2H
+ CH3 C O C CH3 ?
asam salisilat
11
Anhidrida bereaksi dengan ammonia (sangat cepat) menghasilkan suatu amida dan
satu garam karboksilat.
O O OH O
NH2
O O
-
CH3 C NH2 + CH3 C O NH4+
asetamida ammonium asetat
b. Ester
Ester adalah senyawa asam karboksilat yang hidrogen pada gugus karboksil diganti
menjadi gugus alkil. Ester merupakan senyawa yang terkenal mempunyai bau yang harum
dan menyenangkan. Ester banyak ditemukan pada buah dan bunga. Sebagai contoh, isoamil
asetat banyak ditemukan pada buah pisang. Maka dari itu, ester banyak digunakan sebagai
bahan pembuatan parfum sintetis. Ester juga sering disebut alkil alkanoat. Tata nama ester
adalah dengan menyebutkan gugus alkil diikuti dengan gugus asil dengan akhiran -at. Contoh
ester adalah butil etanoat dengan rumus struktur CH3COOCH2CH2CH2CH3.
i. Struktur :
O
R C
OR'
Diawali dengan nama gugus alkil yang terikat pada atom oksigen.
Diikuti dengan nama asam karboksilat dengan menghilangkan kata asam.
O O
CH3 C CH3 C
O CH3 O
12
O
O CH2 C
O CH2 CH3
C
O CH CH3
O
CH3 CH2 C
O CH2 CH3
Polar
Tidak larut dalam air
Larut dalam pelarut organic polar
Misal : eter, aseton
Ester dapat dibuat dari reaksi antara asam karboksilat dan alkohol dengan bantuan
katalis yang disebut Reaksi Esterifikasi.
O O
+
H
CH3 C OH + OH CH2 CH3 CH3 C O CH2 CH3 + H2O
etil asetat
asam asetat etanol
reversibel
13
1. Reduksi
2. Hidrolisis
hidrolisis
Ester asam karboksilat + alkohol
H+
O
3. Ammonolisis
Reaksi antara ester dengan ammonia menghasilkan suatu amida disebut Amonolisis.
Reaksi ammonolisis tidak memerlukan katalis.
O OH
NH 2
intermediet
O
C + CH3CH2OH
CH3
NH 2
asetamida
14
4. Transesterifikasi
Reaksi antara ester dengan alkohol menghasilkan ester baru dengan gugus alkil (pada
oksigen karbonil) dari alkohol yang baru.
Pada reaksi ini terjadi substitusi gugus alkil pada oksigen karbonil ester.
O H+ O
CH3 C + CH3 CH2 OH CH3 C + CH3 OH
OCH3 OCH2CH3
alkohol 3o
OH
O
+ 2CH3 CH2 MgBr CH CH2CH3
H C
OCH3
CH2CH3
alkohol 20
c. Amida
Amida adalah senyawa derivat asam karboksilat dengan gugus amino (-NH2) terikat pada
gugus karboksil sebagai pengganti atom hidrogen. Penamaan amida adalah dengan
menghilangkan kata asam, dan akhiran -oat diganti dengan -amida. Contoh amida adalah
etanamida dengan rumus struktur CH3CONH2.
i. Struktur :
O
R C
NH2
15
Dinamai sesuai dengan nama asam karboksilatnya dikurangi akhiran oat dan diganti
dengan amida.
O
O C
NH 2
CH3 C
NH 2
asetamida benzamida
O O
CH3 CH CH2 C CH3 CH2 CH2 C
NH 2 NH 2
CH3
3-metil butanamida butanamida
Jika pada atom N tersubstitusi gugus alkil, maka substituent alkil ditunjukkan dengan
memberi awalan N dimana alkil tersebut terikat.
O O
H C CH3 CH2 C C
N CH3 NH
CH3
N, N - dimetilformamida N - fenil propanamida
CH3 C N H
+
Hd
ikatan hidrogen antara gugus-gugus amida
d- H
O
CH3 C N H
Umumnya berupa padat pada suhu kamar kecuali : formamida berbentuk cair pada TR.
16
iv. Pembuatan Amida :
Seperti ester amida dapat dihidrolisis dalam larutan asam amupun basa. Dalam kedua
hal ini, asam dan basa adalah pereaksi, bukan katalis, dan harus digunakan dengan
angka banding molar 1:1, atau berlebih. Reduksi amida dengan litium alumunium
hidrida mengubah gugus karbonil menjadi –CH2; produknya adalah amina. Natrium
borohidrida tidak mereduksi amida (Fessenden, 1986).
1. . Reaksi anhidrida dengan ammonia
O O O O
O O
O O
O O
v. Hidrolisis amida :
Amida sangat kuat/tahan terhadap hidrolisis. Tetapi dengan adanya asam atau basa
pekat, hidrolisis dapat terjadi menghasilkan asam karboksilat.
O
O
C
C 35% HCl OH + NH4Cl
NH2 + H2O
refluks
17
2.5 Nitril
Nitril adalah senyawa yang mempunyai ikatan rangkap tiga C dengan N. Rumus
umum nitril adalah RC≡N. Nitril terkenal sebagai senyawa yang sangat beracun. Penamaan
senyawa nitril adalah dengan menambahkan akhiran -nitril setelah nama alkana. Contoh
senyawa nitril adalah pentananitril dengan rumus struktur CH3CH2CH2CH2C≡N
2.5.1 Tata nama nitril
Dalam sistem IUPAC, banyaknya atom karbon menentukan induk alkananya, nama
alkana itu diberi akhiran –nitril. Pemberian nama dengan menggantikan imbuhan asam –at
menjadi akhiran –nitril, atau –onitril.
Nitril yang lebih kompleks biasanya dianggap sebagai turunan dari asam karboksilat,
dan diberi nama dengan mengganti asam -at atau asam -oat diakhiri dengan -onitril, atau
dengan mengganti asam -karboksilat diakhiri dengan - karbonitril. Perlu dicatat bahwa untuk
system yang terakhir, atom karbon nitril tidak diberi nomer.
6. Dehidrasi amida
18
Dalam reaksi ini tionil klorida sering digunakan, meskipun 'dehydrating agent' yang
lain, seperti P2O5, POCl3, atau anhidrida asetat dapat digunakan. Reaksi ini lebih umum
dibanding yang pertama, karena tidak dibatasi oleh adanya hambatan sterik dalam alkil
halida
Dehidrasi ini diawali dengan reaksi pada atom oksigen amida, diikuti oleh reaksi
eliminasi.
Dua reaksi yang paling penting dari nitril adalah bidrolisis dan reduksi. Sebagai
tambahan, nitril dapat direduksi dan dihidrolisis secara parsial menghasilkan aldehida, dan
dapat direaksikan dengan reagen Grignard menghasilkan keton.
2.5.4. Hidrolisis
Nitril dihidrolisis baik dalam larutan asam atau basa dalam air untuk menghasilkan
asam karboksilat dan ammonia.
19
Mekanisme hidrolisis alkali melibatkan adisi nukleofilik ion hidroksida pada ikatan polar δ+
C=Nδ- dengan cara yang sama dengan adisi nukleofilik pada ikatan karbonil C=O yang polar.
Produk awal yang terbentuk adalah hidroksi imina, yang dengan cepat diubah menjadi amida
dalam tahap yang mirip dengan konversi enol ke keton. Hidrolisis lebih lanjut dari suatu
amida kemudian akan menghasilkan asam karboksilat.
Kondisi yang diperlukan untuk hidrolisis alkali nitril adalah keras (KOH, 200°C), dan
intermediet amida kadang-kadang dapat diisolasi jika digunakan kondisi yang lebih lunak.
2.5.5. Reduksi
Nitril bereaksi dengan LiAlH4 menghasilkan amina primer dengan rendemen yang
tinggi.
Reaksi terjadi melalui adisi nukleofilik ion hidrida pada ikatan C=N yang polar,
menghasilkan anion imina. Intermediet ini selanjutnya akan mengadisi ion hidrida kedua
menghasilkan amina primer. Meskipun demikian, jika reduktor yang lebih lemah dari pada
LiAlH4 digunakan, adisi hidrida kedua tidak terjadi, dan imina dapat dihidrolisis
menghasilkan aldehida. Reagen DIBAH berguna untuk reduksi parsial nitril dan merupakan
metode yang baik untuk membuat aldehida.
Nitril bereaksi dengan reagen Grignard memberikan intermediet anion imina yang
dapat dihidrolisis menjadi keton.
20
BAB III
PENUTUP
21
DAFTAR PUSTAKA
Arifandi, Achmad al- rasyid, Amalia Annisa, dkk. Tugas Kimia Oeganik Asam Karboksilat.
23 april 2018. https://www.scribd.com/document/360293140/Makalah-Tugas-Kimia-
Organik-Asam-Karboksilat
Fessenden, Ralph J dan Fessenden, Joan S. 1986. Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta:
Erlangga
Keenan, Charles W, Kleinfelter, Donald C, dan Wood, Jesse H. 1992. Ilmu Kimia untuk
Universitas. Jilid 2. Jakarta: Erlangg.
Pratiwi, Siti. Asam Karboksilat dan Derivatnya. 23 April 2018.
http://tiwitiwww.blogspot.co.id/2015/05/asam-karboksilat-dan-derivatnya-
normal.html.
22