Anda di halaman 1dari 52

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini kami buat dan kami susun dengan maksud untuk memenuhi
tugas yang diberikan serta untuk menambah pengetahuan pembaca tentang Asam
Karboksilat pada mata kuliah Kimia Organik.
Kami haturkan terima kasih kepada bapak Drs. Irdoni HS, MS. yang telah
membimbing kami dalam mempelajari mata kuliah Kimia Organik, kemudian
kepada teman-teman sejawat yang telah membantu kami dalam penyelesaian
makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Tetapi kami
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
Oleh karena itu, kami mohon maaf atas segala kekurangan dalam penyajian
makalah ini, maka dari itu kritik dan saran sangat kami harapkan.

Pekanbaru, Maret 2010

Kelompok
Daftar Isi
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
Daftar Tabel
5

Daftar Flow Chart


6
BAB I PENDAHULUAN 7
I.1 Latar Belakang 7
I.2 Rumusan Masalah
7
I.3 Tujuan Penulisan
8
BAB II PEMBAHASAN 9
II.1 Definisi Asam Karboksilat 9
II.2 Penamaan Asam Karboksilat 9
II.3 Isomer Asam Karboksilat 12
II.4 Sifat-sifat Asam Karboksilat 13
II.4.1 Sifat Spektral Asam Karboksilat
15
II.4.2 Bagaimana Struktur Mempengaruhi Kuat Asam
17

II.5 Keasaman dan Ketetapan Keasaman 33


II.6 Reaksi-reaksi Pembuatan Asam Karboksilat 35
II.7 Reaksi-reaksi Senyawa Asam Karboksilat 43
II.7.1 Reaksi Asam Karboksilat dengan Basa

II.7.2 Estersifikasi Asam Karboksilat

II.7.3 Reduksi Asam Karboksilat


II.8 Kegunaan Asam Karboksilat 55
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 59
BAB IVPERTANYAAN
60

Daftar Pustaka 63

Senyawa Asam Karboksilat Page 2


BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Asam Karboksilat


Asam karboksilat disebut golongan asam alkanoat. Asam karboksilat
merupakan senyawa karbon yang mempunyai gugus karboksil COOH. Istilah
karboksil berasal dari dua gugus, yaitu gugus karbonil (-CO-) dan gugus
hidroksil (-OH). Asam karboksilat merupakan turunan dari alkana dimana
sebuah atom H dari alkana diganti gugus COOH. Rumus umum asam
karboksilat adalah R-COOH atau CnH2nO2.
Asam karboksilat adalah suatu senyawa organik yang mengandung gugus
karbonil (-COOH ), misalnya : asam formiat, asam asetat, asam propionnat,
asam butirat, dan lain-lain. Asam asetat dapat dihasilkan dengan mereaksikan
Na-asetat dengan K-hidrosulfat. Suatu ester karboksilat adalah suatu senyawa
yang mengandung gugus -COOR dengan R yang berupa alkil atau aril. Ester
ini dapat di bentuk dengan mereaksikan langsung suatu asam karboksilat
dengan suatu alkohol. Reaksi ini di sebut reaksi esterifikasi, yang
berkataliskan asam dan bersifat reversibel.

I.2 Rumusan Masalah Asam Karboksilat


Apa yang dimaksud dengan asam karboksilat ?
Bagaimana sifat fisik dan sifat kimia asam karboksilat ?
Bagaimana cara penulisan tata nama asam karboksilat ?
Bagaimana reaksi-reaksi pembuatan asam karboksilat ?
Apa saja reaksi-reaksi senyawa asam karboksilat ?
Apa saja kegunaan dari asam karboksilat ?

Senyawa Asam Karboksilat Page 3


BAB II
PEMBAHASAN
II.1 DEFINISI ASAM KARBOKSILAT
Asam organic yang paling penting adalah asam-asam karboksilat. Gugus
fungsinya adalah gugus karboksil. Kependekan dari dua bagian yaitu
gugus karboksil dan hidroksil. Asam karboksilat juga merupakan senyawa
karbon turunan alkana. Rumus umum asam karboksilat dapat
dipanjangkan atau dipendekan seperti :
O O
C-OH R C OH atau RCOOH atau RCO2H
gugus karboksil tiga cara untuk menulis asam karboksilat

II.2 PENAMAAN ASAM KARBOKSILAT


1. Nama IUPAC
Pada system IUPAC nama asam diturunkan dari nama alkana,
akhiran adiganti dengan oat di depannya ditambah kata asam, jadi
senyawa ini disebut golongan asam alkanoat.
Untuk senyawa yang mempunyai isomer, tata namanya sama
seperti pada aldehid karena gugus fungsinya sama-sama berada pada
ujung rantai C. Cara penamannya sebagai berikut .
(a) Rantai pokok adalah rantai yang paling panjang yang mengandung
gugus fungsi. Nama alkanoat sesuai nama rantai pokok diberi
akhiran oat.
(b) Penomoran dimulai dari gugus fungsi
(c) Penulisan nama dimulai dengan nama cabang atau gugus lain yang
diisusun menurut abjad kemudian nama rantai pokok. Karena
gugus fungsi pasti nomor satu, jadi nomor gugus fungsi tidak perlu
disebutkan.
Contoh :

Senyawa Asam Karboksilat Page 4


O O

CH3-CH-C-OH CH3-CH-CH2-CH-C-OH

CH3 CH3 NH2


Asam 2-metilpropanoat Asam 2-amino-4-metilpentanoat

O CH3 O

CH3-CH-CH2-C-OH CH3-CH-CH2- C C-OH


Cl OH CH3
Asam 3-klorobutanoat Asam 4-hidroksi-2,2-dimetilpentanoat

Asam karboksilat yang mempunyai dua gugus fungsi disebut asam


alkanadioat. Sedangkan, asam yang mempunyai tiga gugus fungsi disebut
asam alkanatrioat.
Contoh :

O O O O

HO-C-C-OH HO-C-CH2-C-OH
Asam 1,2-etanadioat (asam oksalat) Asam 1,3-propanadioat (asam malonat)

H2C-C-OH
O
CH3 O
HC-C-OH
O
CH3-C C-OH
H2C-C-OH
CH3
Asam 1,3,5-pentanatrioat (asam sitrat) Asam 2,2-dimetilpropanoat

2. Nama Lazim ( Trivial)


Nama lazim asam karboksilat diambil dari nama asal asam tersebut
di alam.

Senyawa Asam Karboksilat Page 5


Tabel II.1 Asam-asam karboksilat alifatik
Atom-atom Rumus Sumber Nama Biasa Nama
karbon IUPAC
1 HCOOH Semut Asam Asam
(Latin, formica) rformat metanoat
2 CH3COOH Cuka` Asam asetat Asam
(Latin, acetum) etanoat
3 CH3CH2COOH Susu Asam Asam
(Yunani,protos propionate propanoat
pion=lemak
pertama)
4 CH3(CH2)2 Mentega (Latin, Asam Asam
COOH butyrum) butirat butanoat
5 CH3(CH2)3COOH Akat Valerian Asam Asam
(Latin, valere = valerat pentanoat
kuat)
6 CH3(CH2)4COOH Kambing (Latin, Asam Asam
caper) kaproat heksanoat
7 CH3(CH2)5COOH Bunga anggur Asam Asam
(Yunani, oenanthe) enantat heptanoat
8 CH3(CH2)6COOH Kambing (Latin, Asam Asam
caper) kaplirat oktanaoat
9 CH3(CH2)7COOH Pelaronium Asam Asam
(Yunani, pelargos) pelargonat nonanoat
10 CH3(CH2)8COOH Kambing (Latin, Asam kaprat Asam
caper) dekanoat

II.3 ISOMER ASAM KARBOKSILAT


Seperti alkanal, asam karboksilat juga tidak mempunyai isomer posisi
karena gugus fungsinya di ujung rantai C. Karena yang dapat berubah

Senyawa Asam Karboksilat Page 6


hanya stuktur alkil maka isomernya adalah isomer struktur. Isomer
struktur asam karboksilat dimulai dari asam butanoat.
Contoh :
O

1) Isomer struktur C4H9C OH ada dua, yaitu :

CH3-CH2-CH2-C-OH
Asam Butanoat

CH3-CH2-CH-C-OH
CH3
Asam 2-metilbutanoat
O
2) Isomer struktur C5H11-C-OH ada 4 (empat), yaitu :

O O

CH3-CH2-CH-C-OH CH3-CH-CH2-C-OH
CH3 CH3
Asam 2-metilbutanoat Asam 3-metilbutanoat

CH3 O

CH3-C C-OH

CH3
Asam 2,2-dimetilpropanoat

II.4 SIFAT FISIS dan SIFAT KIMIA ASAM KARBOKSILAT


Anggota-anggota pertama dari asam karboksilat adalah cairan tak
berwarna dengan bau yang menyengat. Cuka adalah larutan 4 atau 5%
asam asetat, baud an rasanya khas. Asam butirat berasal dari mentega
tengik, asam-asam kaproat,kaprilat, dan kaprat berbau kambing.

Senyawa Asam Karboksilat Page 7


Sebagaimana diramalkan dari strukturnya, asam karboksilat
bersifat polar seperti halnya alcohol. Asam karboksilat membentuk ikatan
hydrogen dengan sesamanya atau dengan molekul lain. Karena itu titik
didihnya lebih tinggi dibandingkan dengan alcohol dengan bobot molekul
yang hampir sama. Misalnya, asam asetat dan n-propil alcohol mempnuyai
bobot molekul sama (60) tetapi titik didihnya berturut-turut 118C dan
97C. penetapan bobot molekul menunjukan bahwa asm-asam format dan
asetat merupakan dimer dalam pelarut non polar, sekalipun dalam keadaan
gasnya. Dua molekul saling berpegangan melalui ikatan hydrogen.

Ikatan hidrogen

O H O

R C C R

O H O

Ikatan hidrogen

Gambar 1. Ikatan hidrogen pada asam karboksilat

Ikatan hydrogen juga menjelaskan sifat-sifat kelarutan air pada


asam-asam karboksilat berbobot molekul rendah.
Beberapa point tentang sifat fisis dan kimia asam karboksilat ,
diantaranya adalah
Mengandung gugus COOH yang terikat pada gugus alkil (R-COOH)
maupun gugus aril (Ar-COOH)
Asam dengan jumlah C 1 4 : larut dalam air
Asam dengan jumlah C = 5 : sukar larut dalam air
Asam dengan jumlah C > 6 : tidak larut dalam air
Larut dalam pelarut organik seperti eter, alkohol, dan benzen
TD asam karboksilat > TD alkohol dengan jumlah C sama.

Senyawa Asam Karboksilat Page 8


Suku-suku rendah mudah larut dalam air. Makin banyak atom C dalam
molekul kelarutan akan semakin berkurang. Senyawa yang berwujud padat
tidak larut dalam air.
Titik didih dan titik lelehnya tinggi, karena antara molekulnya terdapat
ikatan hydrogen.
Merupakan asam lemah. Makin panjang rantai C makin lemah kekuatan
asamnya.
Contoh beberapa sifat fisis dari asam karboksilat diantaranya adalah

Tabel II.2 Sifat fisik beberapa asam karboksilat


Nama Td C Tl C Kelarutan
g/100 g H2O pada 25C
Format 101 8
Asetat 118 17
Propanoat 141 -22 Bercampur ()
Butanoat 164 -8
Kaproat 205 -1.5 10
Kaprilat 240 17 0.06
Kaprat 270 31 0.01
Benzoate 249 122 0.4 (but 6,8 at 95C)

II.4.1 Sifat Spektral Asam Karboksilat


a. Spektra Inframerah
Asam karboksilat, baik sebagai cairan ataupun dalam larutan
dengan konsentrasi di atas 0,01 M, berada terutama dalam bentuk dimer
berikatan-hidrogen, bukannya dalam bentuk monomer diskrit (discrete).
Karena itu spectrum inframerah asam karboksilat adalah spectrum dari
dinernya. Karena adanya ikatan hydrogen, resapan uluran OH (dari) asam-
asam karboksilat sangat lebar dan intensif. Resapan OH ini mulai sekitar
3300 cm-1(3,0 m) dan melandai ked lam daerah resapan karbon-hidrogen
alifatik (lihat gambar II.1). Lebarnya pita OH asam karboksilat seringkali

Senyawa Asam Karboksilat Page 9


dapat mengaburkan resapan CH aromatic dan alifatik, maupun resapan OH
atau NH lainnya didalam spectrum itu.
Resapan karbonil dijumpai pada kira-kira 1700-1725 cm-1 (5,8-5,88
m), dengan intensitas yang cukup kuat. Konjugasi menggeset resapan ini
frekuensi yang lebih rendah: 1680-1700 cm-1 (5,9-5,95 m).
Daerah sidik jari dalam spectrum inframerah suatu asam
karboksilat seringkali menunjukan uluran C O dan tekukan OH ( lihat
table II.3). Getaran tekukan OH lainnya (dari) dimer itu menimbulkan
resapan lebar di dekat 925 cm-1 (10,8 m).
b. Spektra nmr
Dalam spectrum nmr, resapan proton asam (dari) suatu asam
karboksilat nampak sebagai suatu singlet jauh dibawah medan ( = 10-13
ppm), diuar skala dari rentang spectra yang biasa. Proton alfa hanya sedikit
sekali dipengaruhi oleh gugus C=O; resapnnya sedikit dibawah medan
(sekitar 2,2 ppm) karena efek induktif (dari) karbon karbonil yang positif
parsial. Tidak terdapat pola penguraian yang unikk, yang dikaitkan dengan
gugus asam karboksilat, karena proton karboksilat tidak mempunyai
tetangga proton.
Tabel II.3 Resapan inframerah karakteristik untuk asam-asam karboksilat

Posisi serapan Posisi serapan


Tipe getaran
Cm-1 m
Uluran O-H 2860-3300 3,0-3,5

Uluran C=O 1700-1725 5,8-5,88

Uluran C=O 1210-1330 7,5-8,26

Tekukan O-H 1300-1440 6,94-7,71

Tekukan O-H (dimer) ~925 ~10,8

Senyawa Asam Karboksilat Page 10


II.4.2 Bagaimana Struktur Mempengaruhi Kuat Asam
Hanya asam karboksilat, asam sulfonat (RSO3H), dan alkil
hydrogen sulfat (ROSO3H) yang merupakan kelompok-kelompok senywa
organic yang lebih asam daripada asam karbonat (H2CO3). Dari ketiga
kelas ini, sejauh ini asam karboksilat adalah yang paling lazim.

RCH3 RNH2 RC CH ROH H2O ArOH H2CO3 RCOOH

Naiknya kuat asam

Gambar 2. Kenaikan kekuatan asam


Kuat asam adalah suatu istilah yang menjelaskan sejauh mana
ionisai suatu asam Bronsted dalam air; makin besar ionisasinya, makin
banyak ion hydrogen yang terbentuk dan makin kuat asam itu. Kuat asam
dinyatakan oleh Ka atau pKanya (lihat table II.4). Dalam sub-bab ini,
akan kita bahas sifat-sifat struktur umum yang menpengaruhi kuat asam
suatu senyawa organic. Akan ditekankan pada asam karboksilat, tetapi
pembahasan tidak dibatasi hanya untuk senyawa ini.
Reaksi suatu asam lemah dengan air bersifat reversible.
Kesetimbangan terletak pada sisi persamaan, yang energinya lebih rendah.
Sifat struktur apa saja yang menstabilkan anion dibandingkan dengan
asam konjugasinya, akan menambah kuat asam dengan cara menggeser
letak kesetimbangan kea rah sisi H3O dan anion (A-).
Tabel II.4 Harga pKa beberapa asam karboksilat

Nama Trivial Struktur pKa

Format HCO2H 3,75


Asetat CH3CO2H 4,75
Propionat CH3CH2CO2H 4,87
Butirat CH3(CH2)2CO2H 4,81
Trimetilasetat (CH3)3CCO2H 5,02
Fluoroasetat FCH2CO2H 2,66

Senyawa Asam Karboksilat Page 11


Kloroasetat ClCH2CO2H 2,81
Bromoasetat BrCH2CO2H 2,87
Iodoasetat ICH2CO2H 3,13
Dikloroasetat Cl2CHCO2H 1,29
Trikloroasetat Cl3CCO2H 0,7
-kloropropionat CH3CHClCO2H 2,8
-kloropropionat ClCH2CH2CO2H 4,1
Laktat CH3CHCO2H 3,87
Vinilasetat CH2=CHCH2CO2H 4,35

Energi lebih rendah


berarti HA asam yang
lebih kuat

HA + H2O H30+ + A-
Gambat 3. Halida asam bereaksi dengan H2O
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi kestabilan A-, dan dengan
demikian juga mempengaruhi kuat asam HA, adalah: (1)
keelektronegativan atom yang mengemban muatan negative dalam A-;
(2)ukuran A-; (3) hibridisasi atom yang mengemban muatan negative
dalam A-;(4) efek induktif atom-atom atau gugus-gugus lain yang terikat
pada atom negative dalam A-; (5) stabilisasi-resonansi A-; dan (6) solvasi
A-Secara bergiliran sifat-sifat ini akan dibahas dibawah ini, namun perlu
selalu diingat bahwa sifat-sifat ini tidak bekerja sendiri-sendiri tanpa
berkaitan.
A. keelektronegatifan
Sebuah atom yang lebih elektronegatif mengikat electron-
elektron ikatan dengan lebih erat daripada atom yang kurang
elekronegatif. Dalam pembandingan anion, anion dengan atom yang
lebih stabil. Oleh karena itu, bila dimulai dari kiri ke kanan dalam
Daftar Berkala, akan dijumpai bahwa unsure-unsur membentuk anion
yang makin stabil dan bahwa konjugasinya makin kuat.

Senyawa Asam Karboksilat Page 12


C N O F

Meningkatnya keelektronegatifan unsur

Gambar 4. Kenaikan keelektronegatifan unsur

R3C-H R2N-H RO-H F-H

Naiknya kuat asam

Gambar 5. Kenaikan kuat asam

Kuat basa (dari) basa konjugasinya justru terbalik. Anion suatu


asam y ang sangat lemah merupakan basa yang sangat kuat, sedangkan
anion asam yang lebih kuat akan merupakan basa yang lebih lemah.

R3C- R2N- RO- F-

Naiknya kuat basa

Gambar 6. Kenaikan kuat basa


Sebagai contoh, perhatikan reaksi ionisasi dari etanol dan HF
dalam air. Sebagai suatu unsure, F lebih eletronegatif daripada O. Jadi,
ion fluoride lebih mampu mengemban muatan negative daripada ion
alkoksida. Meskipun HF suatu asam lemah, tetapi merupakan asam
yang jauh lebih kuat daripada etanol. Sebaliknya ion fluoride
merupakan basa yang lebih lemah daripada ion etoksida.

Senyawa Asam Karboksilat Page 13


CH3CH2OH + H20 CH3CH2O- + H3O+

Asam lebih lemah Basa lebih kuat


pKa = 16

HF + H2O F- + H3O+
Asam lebih kuat basa lebih lemah
pKa = 3,45

B. Ukuran
Atom yang lebih besar mampu menyebar suatu muatan negative
ddengan baik daripada atom kecil. Penyebaran muatan akan
menyebabkan penstabilan. Jadi makin besar ukuran atom yang
mengikat H dalam suatu deret senyawa dalam grup mana saja dari
Daftar Berkala, kestabilan anionnya akan bertambah, demikian pula
kuat asamnya. Karena ukuran atom fluor yang kecil itu, HF merupakan
asam yang lebih lemah daripada hydrogen halide lain,, meskipun fluor
lebih elektronegatif dibandingkan halogen lain.

F- Cl- Br- I-

Bertambahnya jari-jari ion

Gambar 7. Kenaikan jari-jari atom

HF HCl HBr HI
pKA = 3,45 -7 -9 -9,5
Naiknya kuat asam

Gambar 8. Kenaikan kuat asam

Senyawa Asam Karboksilat Page 14


C. Hibridisasi
Bertambahnya karakter s orbital halide (dari) karbon dalam deret
sp3 sp2sp berarti bertambahnya keeletronegatifan karbon tersebut,
dan dengan demikian bertambahnya polaritas ikatan CH dan
bertambahnya kuat asan. Keelektrobegatifan yang lebih besar (dari)
atom yang mengikat H juga akan menmbah kestabilan anion dan
dengan demikian keasaman senyawa. Karena alas an-alasan ini, maka
suatu proton alkunil lebih bersifat asam daripada proton alkenil, yang
selanjutnya juga lebih bersifat asam daripada proton sebuah alkana.

CH3CH3 CH2=CH2 CH CH
pKa kira-kira : ~50 ~45 ~26

Naiknya kuat asam

Gambar 9. Kenaikan kekuatan asam


Sekali lagi, asam terkuat dalam suatu deret akan menghasilkan
anion yang bersifat basa terlemah.

CH3CH2- CH2=CH- CH C-

Naiknya kuat basa

Gambar 10. Kenaikan kekuatan basa


D. Efek induktif
Sejauh ini telah dibahas bagaimana atom yang terikat langsung
pada suatu hydrogen mempengaruhi kuat asam. Namun, bagian-bagian
lain dari sebuah molekul juga dapat mempengaruhi kuat asam.
Bandingkan harga pKauntuk asam asetat dan asam kloroasetat berikut:

Senyawa Asam Karboksilat Page 15


CH3CO2 ClCH2CO2H
Asam asetat Asam kloroasetat
pKa 4,75 pKa 2,81

Sebagai asam, asam kloroasetat jauh lebih kuat daripada asam


asetat. Keasaman yang diperbesar ini timbul dari efek induktif klor
yang elektronegatif itu. Dalam asam karboksilat yang tak terionkan, Cl
yang menarik electron mengurangi rapatan electron dari karbon .
Akibatnya ialah struktur berenergi-tinggi karena muatan-muatan positif
berdekatan.

O
- Muatan positif
berdekatan
Cl CH2 COH mendestabilkan
+
+

Gambar 11. Pengaruh muatan positif


Namun, dengan adanya klor akan mengurngi energy anion. Dalam
hal ini, muatan negative gugus karboksilat sebagian tersebar oleh
muatan + di dekatnya.

O
Muatan (+) dan

C-O-
(-) yang
berdekatan
Cl CH2 menstabilkan

- +
anion

Gambar 12. Pengaruh muatan positif dan negatif


Efek suatu gugs elektronegatif di dekat gugus karboksil adalah
memperkuat sifat asam dengan cara mendestabilkan asam itu dan
menstabilkan anionnya, relative satu terhadap yang lain.

Senyawa Asam Karboksilat Page 16


O O

ClCH2COH + H2O ClCH2CO- + H3O+


Kurang stabil Lebih stabil
dibandingkan dibandingkan
CH3CO2H CH3CO2-

Berikut ini daftar gugus dalam urutan daya menarik elektronnya:

CH3- H- CH2=CH- C6H5- HO- CH3O- I- Br- Cl-

Bertambahnya daya menarik elektron

Nilai-nilai pKa asam-asam karboksilat beikut ini mencerminkan


selisih penrikan-elektron oleh gugus-gugus yang terikat pada
CH2CO2H:

CH3CH2CO2H CH3CO2H CH2=CHCH2CO2H C6H5CH2CO2H HOCH2CO2H ClCH2CO2H


pKa : 4,87 4,75 4,35 4,31 3,87 2,81

Bertambahnya kuat asam

Gambar 13. Kekuatan asam


Gugus-gugus penarik electron tambahaan akan menggandakan
efek induktif itu. Asam dikloroasetat merupakan asam yang lebih kuat
daripada asam kloroasetat, dan asam trikloroasetat merupakan asam
terkuat di antara ketiganya.

Senyawa Asam Karboksilat Page 17


ClCH2CO2H Cl2CHCO2H Cl3CCO2H
Asam kloroasetat Asam dikloroasetat Asam trikloroasetat
pKa 2,81 pKa 1,29 pKa 0,7

Pengaruh efek induktif pada kuat asam akan berkurang dengan


makin banyaknya atom yang berada antara gugus karboksil dan gugus
elektronegatif itu. Asam 2-klorobutanoat cukup lebih kuat daripada
asam butanoat sendiri; namun asam 4-klorobutanoat mempunyai harga
pKa yang mendekati harga pKa asam tak tersubstitusi.

Cl Cl Cl
CH3CH2CH2CO2H CH2CH2CH2CO2H CH3CHCH2CO2H CH3CH2CHCO2H
pKa 4,8 4,5 4,0 2,9

Kuat asam bertambah dengan berkurangnya jarak antara -Cl dan -COOH

Gambar 14. Pengaruh Cl dan -COOH


E. Stabilisasi-resonansi
Alkohol, fenol. Dan asam karboksilat ketiganya mengandung
gugus OH. Meskipun demikian ketiga kelas senyawa ini beranekaragam
secara dramatis dalam hal kuat-asamnya. Perbedaan ini dapat disebabkan
langsung oleh adanya (atau tak-adanya) stabilisasi-resonansi anion,
relative terhadap asam konjugasinya.
ROH ArOH RCOOH
pKa kira-kira 15-19 10 5

Dalam hal alcohol, anionnya tidak terstabilkan oleh resonansi.


Muatan negative suatu ion alkoksida tinggal seluruhnya pada oksigen dan
tidak didelokalisasikan. Pada ujung lain (dari) skala terdapat asam
karboksilat. Muatan negative ion karboksilat dibagi secara sama oleh dua
atom oksigen yang elektronegatif itu, Fenol terletak di tengah, antara
asan karboksilat dan alcohol dalam hal keasaman. Oksigen suatu ion

Senyawa Asam Karboksilat Page 18


fenoksida berdekatan dengan cincin aromatic dan muatan negative itu
sebagian terdelokasikan oleh awan piaromatik.
suatu alkoksida : CH3CH2O- tidak ada stabilisasi-resonansi
Suatu fenoksida :
-
O- O - O O

Penyumbang utama
-

O O-

Suatu karboksilat : CH3C-O- CH3C=O


Penumbang sama besar

F. Solvasi
Solvasi anion dapat memainkan peranan utama dalam keasaman
suatu senyawa. Dengan berasosiasi dengan sebuah anion, molekul-
molekul pelarut menstabilakan anion dengan cara membantu menyebar
muatan negative lewat antaraksi dipol-dipol. Setiap factor yang
menambah derajat solvasi dari anion itu akan menambah keasaman
senyawa itu dalam larutan. Misalnya, air mempunyai kemampuan yang
lebih besar untuk mensolvasi ion daripada etanol, dengan factor sekitar
105!
G. Kuat asam dari asam benzoate tersubstitusi
Mungkin diharapkan bahwa stabilisasi-resonansi oleh awan pi
aromatic memainkan peranan besarr dalam hal kuat asam relative dari
asan benzoate dan asam-asam benzoate tersubstitusi namun, etrnyata
tidak demikian. Muatan negative ion karboksilat terbagi oleh keedua
atom oksigen karboksilat, ttapi muatan ini tidak dapat dideloalikasikan
secara efektif oleh concon aromatic. (Oksigen-oksigen anion karboksilat
tidak langsung berdekatan dengan cincin aronatik; struktur-struktur
resonansi yang padanya muatan negative didelokalisasikan oleh cinicn
tak dpat digambar).

Senyawa Asam Karboksilat Page 19


Meskipun muatan
negative ion benzoate -H+
O2N CO2H O2N CO2-
tidak didelokalisasikan

o
l O O-
e
C O- C O
h

cincin benzene, asam benzoate lebih kuat daripada fenol. Dalam ion
benzoate, muatan negative dibagi secara sama oleh dua atom oksigen
elektronegatif. Namun dalam ion fenoksida, sebagian besar mmuatan
terletak pada atom oksigen tinggal itu.
Karena cincin benzene tidak mengambil bagian dalam
stabilisasi-resonanso dari gugus karboksilat, substituent pada cincin
b
e Cl
Cl
n
z
e CO2H CO2H Cl CO2H
n
e
Semuanya asam yang lebih kuat dari pada asam benzoat

mempengaruhi keasaman terutama dengan efek induktifnya. Tanpa


memperhatikan posisi substitusi, suatu gugus penarik-elektron biasanya
akan menaikkan keasaman suatu asan benzoate (Tabel II.6)
Alasan mengapa substituent elektronegatif menaikkan kuat asam,
sekali lagi, adalah adanya destabilisasi asamnya dan stabilisasi anionnya,

Senyawa Asam Karboksilat Page 20


Suatu substituent alkil yang melepas-elektron yakni yang
berposisi-m atau p terhadap gugus karboksil, mengurangi kuat asam
(dari) sebuah asam benzoate. Dengan melepaskan electron, substituent
itu menstabilkan asam yang tak terionkan dan mendestabilkan
anionnya.

Gugus alkil m- atau p-


COOH R COOH mengurangi kuat
asam

Tabel II.5 Harga pKa untuk beberapa asam benzoate


Posisi substitusi Posisi Posisi
dari pKa substitusi substitusi dari
Orto dari pKa pKa
Asama Meta Para
4,2 4,2 4,2
COOH

CH3 3,9 4,3 4,4


COOH

HO 3,0 4,1 4,5


COOH

CH3O 4,1 4,1 4,5


COOH

Br 2,9 3,8 4,0


COOH

Senyawa Asam Karboksilat Page 21


Cl 2,9 3,8 4,0
COOH

O2N 2,2 3,5 3,4


COOH

Hampir semua substituent orto (baik pelepas-elektron maupun


penarik-elektron)
Menaikkan kuat asam (dari) suatu asam benzoate. Alasan efek
orto ini, agaknya
Merupakan gabungan antara factor sterik dan elektronik.

Subtituen -o menaikkan
kuat asam

COOH

II. 5 KEASAMAN DAN TETAPAN KEASAMAN


Asam karboksilat mengurai dalam air menghasilkan anion karboksilat dan
ion hidronium.
O O H

R C + HOH R C + H O+ H

OH O-
Ion karboksilat Ion hidronium
(II.1)
Keasaman diukur secara kuantiatif dengan tetapan keasaman atau ionisasi,
Ka . nilai Ka suatu asam dinyatakan

(RCO2-)(H2O+)
Ka =
(RCO2H) ( II. 2 )
Yaitu tetapan kesetimbangan untuk reaksi pers. II.1 . konsentrasi
air diabaikan dari pembagi (air adalah pelarut dalam pengukuran ini,

Senyawa Asam Karboksilat Page 22


jumlahnys sangat banyak sehingga tidak dipengaruhi oleh sejumlah kecik
asam yang terlarut). Makin besar nilai Ka , makin kuat suatu asam (makin
besar Ka,, makin besar pembilang pada pers. II.2, atau makin besar
konsentrasi H3O+). Asam dengan Ka sebesar 10-4 adalah 10 kali lebih kuat
daripada asam dengan nilai Ka 10-5.
Karena Ka biasanya dinyatakan dengan bilangan eksponen,
keasaman sering dinyatakan dalam pKa, logaritma negative dari Ka (pKa =
-log Ka). misalnya, jika Ka = 10-5. Maka pKa = 5. Tabel 1.2 memuat
tetapan keasaman beberapa asam karboksilat dan beberapa asam. Dalam
membandingkan data dalam table ini, perlu diingat, bahwa semakin besar
nilai Ka, semakin kecil nilai pKa,, atau semakin kuat suatu asam.
Tabel II.6Tetapan ionisasi beberapa asam
Nama Rumus Ka pKa

Format HCOOH 2.1 x 10-4 3.68


Asetat CH3COOH 1.8 x 10-5 4.74
Propanoat CH3CH2COOH 1.4 x 10-5 4.80
Butanoat CH3CH2CH2COOH 1.6 x 10-5 2.82
Kloroasetat ClCH2COOH 1.5 x 10-3 1.30
Dikloroasetat Cl2CHCOOH 5.0 x 10-2 0.70
Trikloroasetat CCl3COOH 2.0 x 10-1 2.85
2-klorobutanoat CH3CH2CH2ClCOOH 1.4 x 10-3 4.05
3-klorobutanoat CH3CHClCH2COOH 8.9 x 10-5 4.18
Asam benzoate C6H5COOH 6.6 x 10-5 2.90
o-klorobenzoat o-Cl-C6H4COOH 12.5 x 10-4 3.80
m-klorobenzoat m-Cl-C6H4COOH 1.6 x 10-4 4.00
p-klorobenzoat p-Cl-C6H4COOH 1.0 x 10-4 10.0
p-nitrobenzoat P-NO2-C6H4COOH 4.0 x 10-4 5.40
Fenol C6H5OH 1.0 x 10-10 10.0
Etanol CH3CH2OH 1.0 x 10-16 16.0

Senyawa Asam Karboksilat Page 23


II.6 REAKSI-REAKSI PEMBUATAN ASAM KARBOKSILAT

Flow Chart II.1 reaksi-reaksi pembuatan asam karboksilat


Ester

Amida

Hidrolisis Anhidrida

Halida Asam
Nitril
reaksi-reaksi
pembuatan Asam Alkohol Primer
Karboksilat
Aldehid

Oksidasi Alkena

Alkilarena

Reaksi Grignard Metil Keton

Sejumlah besar jalur sintetik untuk mendapatkkan asam karboksilat dapat


dikelompokkan dalam tiga tipe reaksi : (1) hidrolisis derivate asam
karboksilat (2) reaksi oksidasi (3) reaksi Grignard
(1) Hidrolisis derivate asam karboksilat.
Hidrolisis derivate asam karboksilat terjadi dari serangan air atau
OH- pada karbon kabonil (atau karbon CN pada suatu nitril) dari
derivate itu. Hidrolisis suatu ester yang menghasilkan suatu asam
karboksilat dan alcohol adalah khas dari kelompok reaksi ini.
a. Ester
O
H+ atau OH-
RC-OR + H2O RCOOH + HOR

b. Amida
O
H+ atau OH-
RC-NR + H2O RCOOH + HNR2

c. Anhidrida

Senyawa Asam Karboksilat Page 24


O O
H+ atau OH-
RC-OCR + H2O RCOOH + HO2CR

d. Halida Asam

O
H+ atau OH-
RC-X + H2O RCOOH + X-

e. Nitril

H+ atau OH-
RC N + H2O RCOOH + NH3

(2) Oksidasi alcohol primer dan aldehida.

Senyawa Asam Karboksilat Page 25


Kekurangan utama dari oksidasi alcohol ialah diperlukannya zat
pengoksidasi yang kuat sehingga dalam molekul itu tak boleh ada
gugus fungsional yang dapat dioksidasi (kecuali bila gugus itu
dilindungi oleh suatu gugus blockade, seperti dibromida dari suatu
alkena atau asetal dari suatu aldehida). Bahkan dengan kekurangan ini,
oksidasi alcohol primer merupakan prosedur oksidatif yang paling
sering dilakukan untuk memperoleh asam karboksilat karena selalu
tersedianya alcohol.

H2CrO4
RCH2OH RCOOH

Tidak ada ikatan rangkap


yang tak terintangi,
aldehid, gugus benzil atau
gugus -OH lain

Oksidasi aldehida berlangsung dengan zat pengoksidasi lembut


(seperti Ag+) yang tidak mengoksidasi gugus lain; namun, aldehida
tidak tersedia semudah alcohol primer.

Oksidasi alkena terutama digunakan sebagai alat analitis, tetapi dapat


juga dimanfaatkan untuk mensintetis asam karboksilat. Seperti alcohol,
alkena memerlukan zat pengoksidasi yang kuat.

MnO4
HO2CCH2CH2CH2CH2CO
kalor
Asam heksanadioat
Sikloheksana

Senyawa Asam Karboksilat Page 26


Oksidasi alkilbenzena tersubstitusi merupakan jalan yang bagus untuk
memperoleh asam-asam benzoate tersubstitusi. Suatu gugus fungsi
karbonil adalah pengarah-meta, tetapi suatu gugus alkil adalah
pengaruh o-p. Substitusi elektrofilik suatu alkilbenzena, yang disusul
dengan oksidasi, meghasilkan asam benzoate tersubstitusi-o dan p.

NO2 NO2

H2CrO4
O2N CH3 O2N CO
kalor

NO2 NO2
2,4,6-trinitrotoluena Asam 2,4,6-trinitrobenzoat

a. Alkohol primer

KMnO4/H2CrO4
RCH2OH RCOOH

b. Oksidasi Aldehid

O
Ag+
RCH RCOOH

Senyawa Asam Karboksilat Page 27


c. Oksidasi Alkena

KMnO4/H2CrO4
RCH=CR2 RCOOH + R2C=O

d. Oksidasi alkilarena

Ar-R KMnO4/H2CrO4
ArCOOH

e. Oksidasi Metil Keton

O
OH-
RCCH3 + X2 RCOOH + CHX3

(3) Reaksi Grinard

O
Mg CO2 H+
RX RMgX R C RCOOH
eter

OMgX

Suatu reaksi Grignard antara suatu reagensia Grignard (primer,


sekunder, tersier, vinilik atau aril) dan karbon dioksida (berbentuk gas

Senyawa Asam Karboksilat Page 28


atau es kering) seringkali merupakan metode terpilih untuk membuat
suatu asam karboksilat.

CO2
MgBr COO
H2O

Fenil magnesium bromida Asam benzoat

Berikut ini ringkasan jalur-jalur sintetik yang lazim untuk


mendapatkan asam karboksilat, dipandang dari segi lain yakni dilihat
dari apa yang terjadi pada molekul itu sebagai suatu keseluruhan.
Sintesis dari suatu alkil halide lewat nitril atau reagensia Grignard
menghasilkan asam karboksilat yang satu karbon lebih banyak
daripada alkil halidanya.

Pemanjangan rantai :

CN-
10 RX RCN H2O, H+ RCOOH
SN2

Mg CO2 H+
RX RMgX RCOOH
eter
Oksidasi alcohol primer (atau aldehida) tidak mengubah panjang
rantai, demikian pula hidrolisis suatu derivate asam karboksilat.

Senyawa Asam Karboksilat Page 29


KMnO4/H2CrO4
RCH2OH RCOOH

O
H+ atau OH-
RC-OR + H2O RCOOH + HOR

Oksidasi suatu alkena (kecuali bila alkena itu siklik) menyebabkan


fragmentasi rantai induk.

MnO4-
RCH=CR2 RCO2H + O=CR2
Kaor

Senyawa Asam Karboksilat Page 30


II.7 REAKSI-REAKSI SENYAWA ASAM
KARBOKSILAT

Netralisasi

Estersifikasi

Pembentukan Klorida Asam

Reaksi-reaksi senyawa
Pembentukan Amida
asam karboksilat

Reduksi menjadi Alkohol

Subtistusi Gugus alkil/aril

Dekarboksilasi

( Flow Chart II.2 Reaksi-reaksi senyawa asam


karboksilat)

1. Netralisasi

H2O
RCOOH + NaOH RCOONa + H2O

2. Estersifikasi

H+
RCOOH + ROH RCOOR + H2O

Senyawa Asam Karboksilat Page 31


3. Pembentukan Klorida Asam

RCOOH + SOCl2 atau PCl RCCl

4. Pembentukan Amida

R C
O O
H2O
OH + NH3 R C R C

ONH4 NH2

5. Reduksi menjadi alcohol

LiAlH4
RCOOH RCH2OH

Senyawa Asam Karboksilat Page 32


6. Subtitusi gugus alkil/aril

a. Alfa halogenasi pada asam alifatik

P
R-CH2-COOH + X2 R-CH-COOH + HX

X2 = Cl2, Br2 X

b. Subtitusi pada ring dari asam aromatic. Gugus COOH,


kurang mengaktifkan dan mengarahkan subtitusi pada
kedudukan m dalm subtitusi elektro filik

HNO3/H2SO4
COOH COOH

NO2

7. Dekarboksilasi

Senyawa Asam Karboksilat Page 33


O
kalor
RCCR2COOH RCCHR2

kalor
HO2CCR2CO2H R2CHCOOH

II.7.1 Reaksi Asam Karboksilat dengan Basa

Reaksi suatu asam karboksilat dengan suatu basa akan


menghasilkan garam.Suatu garam organic mempunyai babyak sifat
fisis dari garam anorganik padanannnya. Seperti NaCl atau KNO3,
suatu garam organic meleleh pada tempratur tinggi, larut dalam
aur, dan tak berbau.

CO2H + Na+ HCO3- CO2- Na+ + H2O + CO2

Asam sikloheksana-
karboksilat Natrium sikloheksana-
karboksilat

HCO2H + Na+ OH- HCO- Na+ + H2O


Asam format natrium format

Senyawa Asam Karboksilat Page 34


Anion karboksilat diberi nama dengan menghilangkan kata asam
it dan mengubah akhirannya menjadi at (Inggris: -ic acid menjadi
ate). Pada nama garam, nama kation mendahului anion sebagai
kata terpisah.

COOH

CH3CO2H CH3CO2Na
Asam asetat natrium asetat Asam benzoat

COONH4+

Amonium benzoat

NH2 NH2
HOCCH2CH2CHCO2H HO2CCH2CH2CHCO2-Na+
Asam glutamat Mononatrium glutamat
Suatu asam amino yang dijumpai dalam Suatu zat penyedap (MSG)
protein

Senyawa Asam Karboksilat Page 35


Ion karboksilat merupakan basa lemah dan dapat bertindak sebagai
suatu nukleofil. Ester, misalnya dapat dibuat dengan mereaksikan
alkil halide yang reaktif dan karboksilat.

C6H5

CH3CO2- + CH2-Br C6H5CH2O2CCH3 + Br-


Ion asetat benzil bromida benzil asetat(suatu ester)

Karena lebih asam daripada asam karbonat, suatu asam karboksilat


mengalami reaksi asam-basa dengan natrium bikarbonat maupun
basa-basa yang lebih kuat seperti NaOH.

O O

CH3COH + HCO3- CH3CO- + [H2CO3] H2O + CO

Sementara asam karboksilat dapdat bereaksi dengan natrium


bikarbonat, fenol memerlukan NaOH basa yang lebih kuat, dan
alcohol membutuhkan basa yang kebih kuat lagi, seperti NaNH2.

Senyawa Asam Karboksilat Page 36


HCO3-
Dalam NaHCO3 : RCOOH RCO2- + CO2 + H2O

HCO3-
ArOH dan ROH tidak ada reaksi yang berarti

Dalam NaOH: RCOOH OH- RCO2- + H2O

ArOH OH- ArO- + H2O

ROH OH- Tidak ada reaksi yang berarti

Perbedaan antara fenol dan asam karboksilat dalam


kereaktifaannya terhadapa NaOH dan NaHCO3 merupakan dasar
klasifikasi sederhana dan prosedur pemisahan. Jika suatu senywa
yang tak larut dalam air, larut dalam larutan NaOH, tetapi tidak ked
lam larutan NaHCO3, maka senyawa itu mungkin sekali adalah
fenol. Sebalikanya, bila melarut ke dalam keduanya, agaknya
senyawa itu adalah suatu asam karboksilat.

Suatu asam karboksilat dapat diekstrak dari dalam suatu campuran


senyawa organic yang tak larut dalam air, dengan larutan natrium
bikarbonat. Asam itu membentuk garam natrium dan menjadi larut
dalam air, sedangkan senyawa organic lain tetap tidak larut. Asam

Senyawa Asam Karboksilat Page 37


karboksilat bebas akan diperoleh dari larutan air dengan
pengasaman.

Bila digunakan sebagai suatu uji atau prosedur pemisahan, reaksi


dnegan natrium bikarbonat ini mempunyai pembatasan. Jiak bagian
hidrokarbon dari asam karboksilat itu panjang, maka senyawa itu
mungkin tidak larut dalam larutan NaHCO3, bahkan juga tidak
dalam larutan NaOH. Disamping itu, beberapa fenol, seperti
nirtofenol, mempunyai keasaman yang sepadan dengan asam
karboksilat; fenol-fenol ini akan larut baik dalam larutan NaHCO3
maupun dalam NaOH.

II.7.2 Estersifikasi Asam Karboksilat

Suatu ester asam karboksilatialah suatu senyawa yang


mengandung gugus CO2R dengan R dpat berbentuk alkil atau
aril. Suatu ester dapat dibentuk dengan reaksi langsung antara
suatu asam karboksilat dan suatu alcohol, suatu reaksi yang disebut
reaksi estersifikasi. Estersifikasi berkatalikan asam daan
merupakan reaksi yang reversible.

H+

RCOOH + ROH RCOOR + H2O


Suatu asam Suatu alkohol Suatu ester
karboksilat

CH3COOH + CH3CH2OH CH3COOCH2CH3 + H2O


Asam asetat etanol etil asetat

Senyawa Asam Karboksilat Page 38


H+
COOH + HO COO + H2O

Laju estersifikasi suatu asam karboksilat bergantung terutama pada


halangan sterik dalam alcohol dan asam karboksilatnya. Kuat asam
dari asam karboksilat hanya memainkan peranan kecil dalam laju
pembentukan eter.

Kereaktivan alcohol terhadap esterifikasi :

Senyawa Asam Karboksilat Page 39


ROH tersier ROH sekunder ROH primer CH3OH

Bertambahnya kereaktifan

Gambar 15.kenaikan Kereaktifan alkohol


Kereaktivan asam karboksilat terhadap esterifikasi :

R3CCO2H R2CHCO2H RCH2CO2H CH3CO2H HCOOH

Bertambahnya kereaktifan

Gambar 16. Kenaikan kereaktifan alkanoat berdasarkan gugus


sampingnya

Seperti banyak reaksi aldehida dan keton,estersifikasi suatu asam


karboksilat berlangsung melalui serangkaian tahap protonasi dan
deprotinasi. Oksigen karbonil diprotonasi, alcohol nukleofilik
menyerang karbon positif, dan eleminasi air akan menghasilkan
ester yang dimaksud.

Mekanisme ini dapat diringkas sebagai berikut:

Gambar 17. Pembuatan ester

Senyawa Asam Karboksilat Page 40


OH
O O
H+
RCOH + ROH R-C-OH RCOR + H2O
Suatu asam karboksilat Suatu ester
OR

Perhatikan bahwa dalam reaksi esterifikasi, ikatan yang terputus


adalah ikatan C-O (dari) asam karnoksilatlah dan bukan ikatan O-H
dari asam atau ikatan C-O dari alcohol. Bukti untk mekanisme ini
ialah reaksi suatu alcohol bertanda seperti CH3 18OH dengan suatu
asam karboksilat. Dalam kasus ini,18O itu tetap bersama gugus
metil.

Ikatan C-O tidak putus


OH
O
H+
COOH + CH3 18OH COH

18
OCH3

C- 18OHCH3 + H2O

Reaksi esterifikasi bersifat reversible. Untuk memperoleh


rendemen tinggi dari ester itu, kesetimbangan harus digeser ke arah
sisi ester. Satu teknik untuk mencapai adalah menggunakan salah
satu zat pereaksi yang murah secara berlebihan. Teknik lain ialah
membuang salah satu produk dari dalam campuran reaksi
(misalnya, dengan deatilasi air secara aerotropik).

Senyawa Asam Karboksilat Page 41


Dengan bertambahnya halangan sterik dalam zat-antara, laju
pembentukan ester akan menurun. Rendemen esternya pun
berkurang. Alasannya ialah karena esterifikasi itu merupakan suatu
reaksi yang bersifat reversible dan spesi yang kurang terintangi
(pereaksi) akan lebih disukai. Jika suatu eter yang meluah (bulky)
harus dibuat, maka lebi baik digunakan jalur sintetik lain, seperti
reeaksi antara suatu alcohol dan suatu anhidrida asam atau suatu
klorida asam, yang lebih reaktif daripada asam karboksilat dan
yang bereaksi dnegna alcohol secara tak reversible.

Ester fenil (RCO2C6H5) umumnya tidak dibuat secara langsung dai


fenol dan asam karboksilat karena kesetimbangan lebih cenderung
dapat diperoleh dengan menggunakan derivate asam yang lebih
reaktif.

II.7.3 Reduksi Asam Karboksilat

Karbon karbonil suatu asam karboksilat berada pada


keadaan oksidasi tertinggi yang dapat dicapai oleh karbon dan
mamsih tetap merupakan bagian dari suatu molekul organic.
(keadaan oksidasi lebih tinggi berikutnya adalah dalam C02).
Kecuali terhadap pembakaran atau oksidasi oleh reagensia yang
sangat kuat, seperti H2SO4 CrO3 panas (larutan pembersih),
gugus asam karboksilat bersifat lamban ke arah reaksi oksidatif.

Mengherankan bahwa gugus asam karboksilat itu juga lamban


(inert) terhadap kebanyakan zat pereduksi (seperti hydrogen plus
katalis). Kelambanan ini menyebabakan perlunya dikembangkan
metode reduksi alternative, seperti mengubah asam karboksilat
menjadi ester dan kemudian ester itu direduksi. Namun, degan

Senyawa Asam Karboksilat Page 42


diperkenalkannya litium alumunium hidrida (LAH) pada akhir
tahun 1940-an menyebabkan reduksi itu dapat disederhanakan
karena LiAlH4 meredukis gugus karboksil langsung menjadi gugus
CH2OH.

LiAlH4/H2O
CH3CO2H CH3CH2OH
Asam asetat etanol

LiAlH4/H2O
COOH CH2OH

Ringkasan reaksi asam karboksilat adalah sebagai berikut:

Senyawa Asam Karboksilat Page 43


Suatu basa seperti
-
RCOO-
OH,-OR,atau HCO3- Suatu asam
RCOOH
Suatu asam karboksilat
larboksilat RO-H,H+,kalor
Dimana RCOOR
R=alkil,aril,H,dan Untuk asam tak terintangi dan Suatu ester
alkohol (reaksi reversible)
sebagainya
LiAlH4
RCH2OH
H2O, H+ suatu alkohol
primer

II.8 KEGUNAAN ASAM KARBOKSILAT

Beberapa asam karboksilat yang banyak digunakan dalam kehidupan


sehari-hari adalah

1. Asam formiat (asam semut/asam metanoat)

Asam formiat merupakan zat cair yang tidak berwarna, mudah larut
dalam air dan berbau tajam. Dalam jumlah sedikit terdapat dalam
keringat, oleh karena itu keringat baunya asam. Asam ini juga
menyebabkan lecet atau lepuh pada kulit. Sifat khusus yang dimiliki
asam formiat, yaitu dapat mereduksi, karena mempunyai gugud
aldehida.

Sifat-sifat reaksi :
-zat cair yang dapat merusak kulit.
-bersifat reduktor

Senyawa Asam Karboksilat Page 44


O O

HC-OH + HgO Hg(OOCH)2 Hg(OOCH) + CO2 PUTIH + HC-

2Hg(OOCH) 2Hg + HCOCH + CO2

Bila dipanaskan dapat terurai menurut 2 macam cara:

HCOOH CO2 + H2 kat= Pd, Cu, Ni, ZnO, SnO

HCOOH CO + H2O kat= H2SO4, Al2O3, SiO2

Kegunaan asam formiat, yaitu untuk menggumpalkan lateks,


penyamaan kulit, dan pada proses pencelupan tekstil.

2. Asam asetat (asam cuka/asam etanoat)

Asam asetat dibuat dengan oksidasi alcohol encer oleh O2 udara


dengan adanya mikroorganisme (mycroderma acetil).
Suatu larutan alcohol encer (5- 10 %) diteteskan ke dalam kolom yang
berisi potongan-potongan kayu, dimana ditempatkan mikroorganisme
tersebut.
Dari bawah dapat dipompakan udara. Larutan alcohol waktu turun
akan mengalami oksidasi. Temperature harus dipertahankan 25-35C.

Senyawa Asam Karboksilat Page 45


O

CH3CH2OH CH3C
OH

Cara lain dari


asteilena

O
HgSO4
HC CH + H2O CH4-C CH3COOH
H

Larutan cuka sebagai bahan makanan yang umumnya digunakan sehari-


hari mempunyai kadar 25 % volume asam asetat. Asam asetat murni
disebut asam asetat glacial digunakan untuk membuat selulosa dalam
industry rayon, plastic, dalam film fotografi, dan industry obat-obatan.

Senyawa Asam Karboksilat Page 46


3. Asam laktat pada susu

Asam laktat merupakan senyawa tidak berwarna, dapat dibuat


fermentasi tepung, gula, atau air didih. Dihasilkan dalam susu oleh
fermentasi laktosa, sehingga susu menjadi asam. Asam laktat
digunakan pada pembuatan keju, minuman ringan, dan asinan.

4. Asam sitrat pada jeruk

Asam sitrat merupakan senyawa putih padat, larut dalam air dan
sedikit larut dalam pelarut organic. Banyak ditemukan pada tumbuhan
dan hewan, tetapi kandungan paling banyak terdapat pada jeruk. Asam
sitrat ditambahkan pada makanan dan minuman untuk memberikan
rasa asam, digunakan dalam indsutri obat-obatan, pembuatan kertas,
dan tekstil.

5. Asam tartrat pada anggur

Asam tartrat digunakan untuk memberikan rasa pada makanan dan


minuman. Digunakan juga dalam fotografi, penyamakan, dan sebagai
natrium kalium tartrat yang dikenal sebagai garam Rochelle digunakan
untuk obat pencahar.

6. Asam glutamate pada kecap

Garam glutamate dikenal dengan nama MSG atau monosodium


glutamate dipakai untuk penyedap masakan.

Senyawa Asam Karboksilat Page 47


BAB III

KESIMPULAN dan SARAN

Senyawa Asam Karboksilat Page 48


Kesimpulan yang dapat diambil adalah asam karboksilat merupakan salah
satu turunan dari senyawa alkana, dimana satu atom H dari alkana dig anti dengan
gugus karboksil.
Karena kedudukan dari gugus fungsi karboksi (-COOH) tidak boleh
berubah atau tetap di ujung rantai karbon maka isomer yang terjadi pada senyawa
asam karboksilat adalah isomer struktur. Jadi, yang memungkinkan untuk berubah
adalah rantai karbon alkilnya.
Asam karboksilat merupakan jenis asam lemah. Kekuatan asamnya
ditentukan oleh haraha konstanta kesetimbangan asamnya (Ka). Dengan basa
kuat, asam karboksilat akan bereaksi membentuk garam.
Titik didih asam karboksilat lebih tinggi dibandingkan senyawa alcohol
yang memiliki jumlah ataom C yang sama. Titk didih dari asam karboksilat akan
terus meningkat sesuai dengan bertambahnya atom C.

BAB IV

PERTANYAAN

Pertanyaan pada saat presentasi diantaranya adalah

Senyawa Asam Karboksilat Page 49


1. Apa perbedaan dari asam askorbat dan asam sitrat ?
Asam askorbat merupakan vitamin C yang biasanya berasal dari jeruk,
sama hal nya dengan asam sitrat juga berasal dari jeruk, namun asam sitrat
ini biasanya digunakan untuk penambah rasa masam pada makanan ringan
atau minuman. Jadi,asam asrkobat dengan asam sitrat berbeda pada
penggunaannya dan strukturnya.

2. Kenapa senyawa asam aromatik, asam asam tersubstitusi dan derivat-


derivat asam malonat mudah didekarboksilasi ?

3. Mengapa asam butirat menyebabkan bau tengik ?


Indol, skatol dan asam butirat menyebabkan bau normal pada tinja. Bau
busuk didapatkan jika dalam usus terjadi pembusukan protein yang tidak
dicerna dan dirombak oleh kuman. Reaksi tinja menjadi lindi oleh
pembusukan semacam itu. Tinja yang berbau tengik atau asam disebabkan
oleh peragian gula yang tidak dicerna seperti pada diare. Reaksi tinja pada
keadaan itu menjadi asam.

4. Kenapa titik didih asam karboksilat lebih tinggi disbanding dengan


alcohol, sedangkan Mr nya hampir sama antara alcohol dengan asam
karboksilat ?
Titik didih asam karboksilat lebih tinggi dari pada alcohol yang massa
atom relatifnya hampir sama karena asam karboksilat memiliki double
ikatan hydrogen sehingga butuh energy yang banyak untuk
memutuskannya sehingga titik didihnya tinggi. Sedangkan alcohol tak
memerlukan energi tinggi untuk di pisahkan, sehingga ikatan hidrogennya
terputus pada suhu yang lebih rendah dari pada asam karboksilat.seperti
yang terlihat pada gambar.

Senyawa Asam Karboksilat Page 50


Ikatan hidrogen

O H O

R C C R

O H O

Ikatan hidrogen

5. Jelaskan kelarutan yang terjadi pada asam karboksilat ?


Masalah kelarutan dimana C1-C4 larut dalam air, C=5 sukar larut dalam
air dan C>5 tidak larut air, ini terjadi karena perbedaan kepolaran, semakin
paanjang rantai C maka kepolarannya semakin bertambah sehingga
momen dipolnya semakin besar.

6. Jelaskan tentang radikal bebas yang terjadi pada hidrolisis halide asam ?
Radikal bebas yang terjadi pada proses hidrolisis halide asam akan ditarik
oleh ion H+ yang masih bebas sehingga hasil nya adalah HX bukan X-.

O
H+ atau OH-
RC-X + H2O RCOOH + X-

7. Berasal dari bagian tubuh kambing yang manakah asam koprat, kaprilat,
dan kaproar ?

Senyawa Asam Karboksilat Page 51


Bagian tubuh kambing yang menghasilkan asam koprat, asam kaprilat dan
asam kaproat adalah keringat kambing itu sendiri

8. Apa fungsi asam karboksilat pada proses penyabunan ?


Fungsi asam karboksilat dalam proses penyabunan adalah sebagai bahan
baku

Daftar Pustaka

1. http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_xi/asam-
karboksilat-dan-turunannya/(23 -3 -2010 1:24 PM)

2. Kuswati, Tine Maria, dkk. 2007. Sains Kimia. Jakarta: Bumi Aksara

3. Respati, Ir. 1986. Pengantar Kimia Organik. Jakarta: Aksara Baru

4. Fesenden. Organik chemistry third edition

Senyawa Asam Karboksilat Page 52

Anda mungkin juga menyukai